Anda di halaman 1dari 9

IWAN SIMATUPANG

(PETANG DI TAMAN)

APRIL 2020
N A M A : D I N DA I S N A I N I N U R H.
K E L A S : S A S T RA I N D O N E S I A - B
NIM : 19210144019
Iwan Martua Dongan Simatupang atau yang dikenal
dengan Iwan simatupang. Lahir pada 18 Januari,
Sibolga, Sumatra Utara.
Bulan November 1955, Iwan berkenalan dengan
Corinne Imalda de Gaine (Corry) dan tanggal 2
Desember 1955 mereka menikah di
Amsterdam. Dari perkawinan itu mereka
memperoleh dua orang anak yaitu Ino Alda dan Ion
Partibi.
Tahun 1960 Corry meninggal dunia karena menderita
BIOGRAFI

penyakit tipus. Kenangan atas kematian istrinya


mendorong Iwan menulis novel Ziarah tahun 1960
yang baru terbit 9 tahun kemudian.
petang
di taman

PETANG DI TAMAN  adalah


salah satu contoh karya
Snob (waktu itu belum
diterbitkan dalam bentuk
buku, masih dalam majalah
TEMA

Tema yang diangkat oleh Iwan Simatupang dalam


drama ini adalah  keresahan, karena pada drama
ini menceritakan perasaan yang membuat setiap
orang ingin mengutarakan segala perasaan.
Percakapan yang terjadi cukup luas
pembahasannya karena semua tokoh memiliki
kisah sendiri-sendiri.
SINOPSIS
PETANG DI
TAMAN

Naskah drama Petang di Taman karya Iwan Simatupang ini menceritakan tentang
pertemuan empat orang manusia  dengan latar belakang yang berbeda-beda di sebuah
taman. Mereka tidak saling mengenal, tetapi taman adalah publik, sehingga semua orang
merasa bebas untuk masuk ke dalam suatu obrolan. Di dalam pertemuan tersebut ada
seorang pria yang sedang diam ditaman, ada seorang kakek yang kehilangan minah, ada
seorang pria penjual balon yang memiliki hobi terhadap balon, dan ada seorang wanita
yang memiliki anak tapi bukan nyonya.

Setiap karakter memiliki latar belakang yang berbeda, seperti penjual balon yang balonnya
di curi kemudian menangis dan menolak ketika balon tersebut dibeli. Ketika ditanya bahwa
balon itu adalah hobinya untuk mencintai balon. Lalu seorang wanita yang memilik anak
tetapi bukan nyonya, yang meminta balon tersebut tetapi dipecahkan oleh seorang kakek,
kemudian lelaki separuh baya marah karena sikap kakek tersebut, sehingga terjadilah
pertengkaran. Tetapi pada akhirnya penjual balon, wanita , dan kakek pulang satu persatu.
TOKOH DAN PENOKOHAN

1. Orang Tua
orang tua ini merupakan tokoh antagonis dalam drama ini, di mana menjadi fokus dari tokoh-tokoh
lainnya dan setiap kali muncul dalam pembicaraan. Orang Tua memiliki sikap yang berwibawa,
menghormati orang lain dan mengalah

2. Lelaki Separuh Baya
Lelaki separuh baya  ini merupakan tokoh antagonis dalam drama ini, di mana menjadi fokus dari
tokoh-tokoh lainnya dan setiap kali muncul dalam pembicaraan. Lelaki separuh baya adalah orang
yang pemarah.

3. Penjual Balon
Penjual balon merupakan tokoh tritagonis, ia mempunyai sikap yang kekanak-kanakan dan
gampang menangis.​
TOKOH DAN PENOKOHAN

4. Wanita
Wanita merupakan tokoh tritagonis, ia adalah orang yang gampang menangis dan tidak berpikir
sebelum bertindak .​

5. Pemuda
Pemuda adalah tokoh tritagonis, ia adalah orang yang tidak memiliki pikiran panjang karena
melakukan hal yang menjijikan di tempat umum.​

6. Gadis
Gadis adalah tokoh tritagonis, ia adalah orang yang genit dan tidak memiliki pikiran panjang
karena melakukan hal yang menjijikan di tempat umum.​
AMANAT

Setiap orang berhak mengutarakan isi hatinya,


berbagi ilmu, kisah atau masa lalunya dengan
bebas karena manusia itu makhluk sosial. Tentu
tidak bisa terlepas dari makhluk hidup yang
lain. Karena kita membutuhkan satu sama lain.
Kita harus bersikap sama antara makhluk yang
satu dengan yang lain.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai