Anda di halaman 1dari 12

Nama : Meta Aisiyah

Absen : 20
Kelas : X MIPA 3
 Novel

1) Judul buku : Hujan

2) Pengarang : Tere Liye

3) Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama

4) Tebal buku : 320 halaman/ 13,5 x 20 cm

5) Harga buku : Rp 78.000

6) ISBN : 9786020324784

7) Cetakan buku : 26 kali

8) Jumlah halaman : 320 Halaman

9) Tahun terbit : Januari 2016


Lalu, tentukan :

1) Judul buku : Hujan

2) Tema : Percintaan

3) Alur : Alur novel ini yaitu alur campuran atau alur maju
mundur. Karena dimulai dengan keinginan Lail
untuk menghapus memorinya tentang seseorang.
Kemudian kembali kepada kisah Lail saat berusia
13 ahun.

4) Penokohan :- Lail              : Seorang gadis yatim piatu


menjadi tokoh utama dalam cerita tersebut. Dia
seorang gadis pemberani dan memiliki jiwa sosial.
Dia juga seorang gadis yang pintar dan berbakat.
- Elijah           : Seorang fasilitator yang
menjalanka tugasnya dengan jujur dan
professional. Dia sangat penyayang, perhatian,
dan lemah lembut.
- Esok/Soke Bahtera  : Seorang ilmuwan muda
yang paling terkemuka bahkan saat usianya baru
tujuh belas tahun. Dia adalah laki-laki yang
menolong Lail di lorong kereta bawah tanah,
ketika ia hamper terjatuh.
- Mariyam        : Seorang gadis yang memiliki
selera humor, dan memiliki jiwa sosial.
- Ibu Lail       : Seorang ibu yang sangat
menyayangi anaknya. Bahkan hingga akhir
hidupnya, ia masih memberikan dukungan kepada
Lail.
- Ayah Lail  : Seorang ayah yang sangat perhatian
kepada anaknya.
- Wali Kota : Seorang public figur dalam
keluarganya.
- Istri Wali Kota : Seorang ibu yang mengangga
Lail sudah seperti anaknya sendiri.
- Claudia    : Seseorag yang Mudah bergaul dengan
orang lain dan tidak membeda-bedakan teman.
-  Ibu Suri    : Seseorang yang memiliki watak tegas
kepada anak-anak panti.
- Penumpang Kapsul Kereta: Tidak mau menuruti
instruksi dari petugas atau memiliki sikap keras
kepala.
- Ibu Esok  : Sosok ibu yang selalu mengajarkan
yang terbaik untuk anaknya.
- Petugas Kereta : Seseorang yang lebih
mementingkan keselamatan penumpang daripada
keselamatannya sendiri.
- Marinir : Seseorang yang memberikan
penyuluhan terhadap pengungsi yang berhasil
selamat saat terjadinya gempa.
- Petugas Relawan  : Seseorang yang tidak egois
dalam bertindak, memikirkan keselamatan
penduduk.

5) Amanat : Amanat dalam novel ini adalah bahwa melupakan


seseorang atau suatu peristiwa bukan suatu piihan
yang tepat. Terkadang, ada seseorang yang cukup
menetap dalam hati kita saja, tapi tidak bisa tinggal
di hidup kita. Maka, kita harus menerima apa
adanya dengan lapang dada.

6) Isi cerita : Novel ini menceritakan tentang Esok dan Lail yang
memerankan tokoh utama. Keduanya
dipertemukan pasca gunung meletus di tahun
2042. Sedangkan, tokoh pendampingnya ada
Maryam yang menjadi sahabat Lail, wali kota
beserta istrinya, Claudia, Elijah, ibunya Lail, ibu
penjaga asrama dan ibunya Esok. Efek letusan
gunung sangat dahsyat karena memporak
porandakan hampir seluruh isi bumi dan hanya
menyisihkan 10% manusia. Selain itu, cuaca dan
iklim menjadi kacau. Esok yang memiliki nama
lengkap Soke Bahtera ini merupakan anak muda
yang pintar dan jenius. Ketika berumur 16 tahun,
ia berpindah ke ibukota untuk meneruskan
sekolah. Akhirnya, ia bisa membuat mobil terbang
untuk pertama kali. Lail adalah tokoh wanita yang
sederhana, tinggal di panti sosial, menjadi relawan
kemanusiaan dan mengenyam pendidikan di
sekolah perawat. Ia menyimpan perasaan cinta
yang mendalam selama bertahun-tahun kepada
Esok, namun tidak bisa diungkapkan. Esok sendiri
tidak memiliki waktu lebih walau hanya sekedar
menemani atau menghubunginya karena
kesibukannya. Cerita dengan latar di tahun 2042-
2050 ini mengangkat genre science-fiction. Di
dalamnya terdapat bumbu-bumbu kisah percintaan
remaja. Selain itu, juga menceritakan dunia masa
depan yang penuh teknologi canggih. Peran
manusia sudah digantikan dengan teknologi dan
ilmu pengetahuan. Manusia semakin dimanja
dengan teknologi yang ada, tidak perlu memasak,
menjahit dan mengerjakan aktivitas lainnya.
Namun, manusia tidak bisa lepas dari kodratnya
memiliki berbagai jenis perasaan seperti sedih,
cinta, senang, rindu, benci dan lain-lain. Inilah
yang menimbulkan konflik dalam cerita. Pertama-
tama, diawali dengan kedatangan Lail yang akan
memodifikasi ingatannya di pusat terapi saraf.
Saat ditanya, ia menjawab  ingin melupakan
tentang hujan. Kemudian, Lail menceritakan
tentang kehidupannya dari terjadinya bencana
alam sampai tiba di pusat terapi syaraf kepada
Elijah yang merupakan paramedis senior.
 Cerpen

1) Judul buku : Seribu Kunang-Kunang Di Manhattan

2) Pengarang : Umar Kayam

3) Penerbit : Pustaka Jaya

4) Tebal buku : 269 halaman/ 12,5 x 18,5 cm

5) Harga buku : Rp 54.000

6) ISBN : 9794613282

7) Cetakan buku : -

8) Jumlah halaman : 269 halaman

9) Tahun terbit : 1972


Lalu, tentukan :

1) Judul buku : Seribu Kunang-Kunang Di Manhattan

2) Tema : Sosial dan percintaan. Bertema social yang


mempertemukan dua budaya, yaitu budaya Barat
dan Timur.

3) Alur : Alur cerpen ini menggunakan alur maju. Karena


mengisahkan dialog-dialog antara Marno dan Jane
dari awal sampai akhir.

4) Penokohan : - Marno : Seorang yang memegang teguh


budaya Timur, pendengar yang baik, sentimental,
dan terikat pada norma budaya Timur.
- Jane : Seorang perwakilan buadaya barat
yang cerewet, keras kepala, dan tak acuh pada
keterikatan orang Timur yang dianggap wajib.
- Tommy : Seorang yang baik hati.
5) Amanat : Amanat dalam cerpen ini adalah dalam berumah
tangga hendaknya setia dan memberikan kasih
sayang kepada sesame pasangan. Meskipun berbeda
budaya, tetapi harus tetap bertoleransi.

6) Isi cerita : Cerpen ini menceritakan sepasang kekasih yang


bernama Jane dan Marno. Mereka sedang
memandang di luar jendela. Mereka berdebat
tentang warna bulan. Jane menganggap bulan itu
berwarna ungu. Namun, tidak dengan Marno.
Tidak putus asa Jane tetap bersikeras untuk
meyakinkan Marno. Marno berdiri dan pergi ke
dapur untuk mengambil air serta es. Setelah itu, ia
kembali ke sofa di samping Jane. Kepalanya
terasa tidak enak. Jane ingat dengan Tommy,
mantan suami nya. Ia bertanya kepada Marno
bagaimana kondisi di Alaska. Jane juga berkata
bahwa Tommy sekarang ada di Alaska. Marno
berdiri, berjalan menuju radio dan memutar
knopnya. Diputar-putar nya knop itu beberapa kali
hingga menghasilkan suara yang aneh. Potongan-
potongan suara itu tak tentu hingga seperti suara
orang yang sedang tercekik-cekik. Kemudian,
dimatikannya radio itu dan ia kembali ke sofa.
Mereka kembali membicarakan Tommy. Jane
menganggap bahwa Tommy sedang ada di
Alaska. Jane tidak ingin Tommy kedinginan
karena Alaska sangat dingin. Namun, Marno
memberitahu Jane bahwa belum tentu Tommy
berada di Alaska sekarang. Marn kembali
memasang rokok lalu berdiri di dekat jendela.
Jane teringat beberapa tahun yang lalu, ia pernah
dikirimi oleh Tommy boneka Indian dari
Oklahoma City dan Jane bercerita kepada Marno.
Marno sudah pernah mendengar cerita tersebut.
Jane berkata kepada Marno bahwa ia dan Marno
belum sempat berjalan-jalan ke Central Park Zoo.
Kemudian Jane ingat bahwa ia pernah berjalan-
jalan ke sana dengan Tommy. Ternyata cerita ini
sudah pernah didengar Marno sebelumnya. Jane
merasa bahwa ia sangat membosankan. Lantaran,
semua cerita yang diceritakannya kepada Marno
sudah pernah Marno dengar. Jane mengajak
Marno duduk di sofa di dekatnya. Namun,
nampaknya tak mau. Ia sedang asik melihat ribuan
kunang-kunang. Jane penasaran dengan kunang-
kunang, Marnopun menjelaskan kepada Jane apa
itu kunang-kunang. Marno tetap menghadap ke
luar jendela menatap ke satu arah. Tiba-tiba Jane
bertanya kepada Marno, waktu masih kecil,
pernakah kau punya mainan kekasih. Jane berkata
bahwa ia punya mainan kekasih. Ia menamainya
Uncle Tom. Jane menggambarkan bahwa Uncle
Tom adalah boneka hitam yang sangat jelek
rupanya. Namun, Jane tak akan pernah bisa tidur
bila ia tidak bersamanya. Jane berpisah dengan
Unle Tom pada saat di SMA, pada waktu bertemu
dengan Tom. Jane sangat ingin Unle Tom berada
di sampingnya lagi. Ternyata cerita tentang Uncle
Tom sebelumnya belum pernah ia ceritakan
kepada Marno. Jane merasa sangat senang sekali.
Jane memberikan Marno sebuah piyama dengan
ukuran medium large, setelah diberikannya
piyama itu, Marno berpamitan pulang kepada jane
dan mencium dahi Jane. Menghilanglah Marno
dari balik pintu.

Anda mungkin juga menyukai