Anda di halaman 1dari 7

Laporan Karya Tulis Novel Bahasa Indonesia

“HAPPY CAMP”

Disusun Oleh :
AMALIA PUTRI

SMA NEGERI 3
BANDAR LAMPUNG
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
ISI

1. UNSUR INTRINSIK
a.Tema
Tema yang terdapat dalam novel ini adalah berlangsungnya
acara Happy Camp oleh siswa kelas 5-B SDI Mandala.

b.Latar
Penulis cukup banyak memasukkan Latar tempat di dalam
novel ini seperti di kelas, di lapangan sekolah, di aula sekolah,
di kamar mandi, dan di kantin sekolah, . Novel ini menggunakan
Latar waktu pagi, siang, sore, malam, dan tengah malam. Dalam
novel ini juga terdapat berbagai macam suasana seperti suasana
sepi dan hening, suasana tegang, suasana senang dan haru,
suasana ramai, suasan ketakutan, dan suasana sedih.

c.Alur
Maju

d.Amanat
Amanat yang terkandung dalam novel ini adalah tentang
saling tolong menolong, pantang menyerah dan selalu optimis,
serta taat menjalankan perintah Allah.

f. Tokoh dan Penokohan


 Fasya : seorang anak yang solehah, periang, sopan, penyayang,
pemberani, jiwa semangat, dan baik.

 Mamanya Fasya : Ibu yang periang, baik dan perhatian

 Mamanya Ovie : Ibu yang perhatian.

 Bu Sari : ibu guru yang mengasyikkan.

 Bu Vina : Ibu guru yang bijaksana.

 Bu Yati : Ibu guru yang baik dan solehah.

 Pak Budi : Seorang guru yang soleh dan bijaksana.

 Nabila : seorang anak periang, baik dan suka menolong.

 Izzy : anak yang PD, rajin dan peduli dengan orang tua.

 Chesa : anak yang rajin.

 Raissa : anak yang manja.

 Ovie : anak yang baik dan penyayang.

 Kak Fira : Pembina yang ramah dan baik hati.

 Kak Syifa : Pembina yang baik dan berjiwa semangat.

 Kak Hani : Pembina yang perhatian dan tegas.

 Kak Adi : Pembina yang humoris.


2. UNSUR EKSTRINSIK
a.Aspek Sosial
Nilai sosial yang terkandung dari novel Pergi ini tergambar
ketika Diego tetap membantu Bujang dan membelanya. Karena
prinsip dari Diego adalah keluarga segalanya meskipun Bujang
adalah saudara tirinya.
Meski Diego ingin memberantas shadow economy. Namun ia
mendahulukan membantu Bujang. Begitulah seharusnya saudara
harus lebih mementingkan saudara dari pada hasrat pribadi.

b.Aspek Budaya
Nilai moral yang terkadung dalam novel Pergi ini adalah
keteladanan orang tua. Di sini di ceritakan bagaimana Bujang
dan Rambang merupakan anak-anak yang cerdas dan berfotensi
baik.
Namun, mereka malah mengikuti jejak orang tuanya menjadi
tukang pukul. Sehingga orang tua berhati-hatilah dalam
bersikap. Karena sikapmu adalah teladan untuk anak-anakmu.

c.Aspek Agama
Selanjutnya nilai agama yang terdapat dalam novel ini adalah
pentingnya menanamkan akhlak yang baik dalam keluarga.
Dimana ibunya Bujang telah menanamkan secara diam-diam
ilmu agama padanya. Maka, berpuluh-puluh tahun sudah
bersama Keluarga Tong. Bujang tetap menjaga perutnya dari
alkohol, babi, dan semua makanan haram.
Dan menjauhi perbuatan yang tidak baik. Sehingga membuat
Keluarga Tong tidak lagi berbisnis perjudian, obat-obat
terlarang, pencurian, dan penipuan.
Sehingga sangat penting menanamkan akhlak yang baik karena
akan berdampak baik bagi lingkungan dan merupakan sebagai
pondasi kuat karakter anak.

3. KAIDAH KEBAHASAAN
Majas
- Litotes : “aku menyarahkan pistol ke white
yang hendak protes. Melepas
samurai pendik di pinggang,
menyerahkan kepada yuki”.

- Antiklimaks : “aku akan pulang, agam. Dengan


tangan kosong. Hanya gitar agar
kitsa bisa bicara baik-baik.”

- Klimaks : “aku telah menjawabnya,


agam..temanmu yang jago tembak
itu bisa menjelaskan nama itu, dia
nampaknya pandai berbahasa
spanyol. Siapa yang membayarku?
Kamu menghinaku dengan
pertanyaan itu. Tidak ada yang bisa
membayarku. Siapapun yang
menghalangi jalanku, aku akan
mencabut machete, menyingkrkan
seperti menebas ilalang
penganggu.”

- Hiperbola :
“Langit-langit gudang dipenuhi
atmosfer menegangkan.”

“Dia berada di atas angin sekarang,


mengendalikan pertarungan. Aku
bergegas mengentakkan kaki di
lantai, melenting menghindar, loncat
menjauh. Tubuhku kembali
menghilang tak terlihat.”

4. SINOPSIS
"Sebuah kisah tentang menemukan tujuan, kemana hendak
pergi, melalui kenangan demi kenangan masa lalu, pertarungan
hidup-mati, untuk memutuskan kemana langkah kaki akan
dibawa Pergi"

Novel ini menceritakan kisah tentang Bujang yang mencari


tujuan hidup, ke mana hendak pergi, melalui kenangan demi
kenangan masa lalu, pertarungan hidup-mati, untuk memutuskan
kemana langkah kaki akan dibawa.

Novel ini merupakan kelanjutan dari sekuel novel Pulang


sebelumnya. Dan novel ini masih menceritakan Bujang sebagai
Pentolan keluarga Tong. Dan mengisahkan kehidupan Bujang
yang telah ditinggal orang-orang terdekatnya.

Seperti Mamak, Tauke Besar dan beberapa guru yang


mengajarinya. Bujang bekerja sama dengan kepala tukang pukul
keluarga Tong yaitu Togar dan Parwez membawa keluarga
Tong menjadi lebih besar dan lebih baik.

Selain itu di novel ini Bujang bertemu dengan Thomas yaitu


salah satu tokoh di novel Negeri Para Bedebah dan Negeri di
Ujung Tanduk . dan tokoh yang muncul beberapa kepala
keluarga dari Shadaw Economy.

Lalu siapa sosok bertopeng misterius yang mampu


mengalahkan Bujang? Dan sosok tersebut mengetahui nama asli
Bujang.

Anda mungkin juga menyukai