Anda di halaman 1dari 5

Tugas Akhir Bahasa Indonesia

Menganalisis Cerita Fiksi & Non Fiksi

Nama : I Gusti Bagus Rai Widya Pranata


Nomor Absen : 28
Kelas : XII PH 3

Tahun Ajaran 2019/2020


SMK Negeri 4 Denpasar
MENGANALISIS BUKU BACAAN FIKSI & NON FIKSI

HASIL ANALISIS MEMBACA BUKU FIKSI

1.Tentang Buku Bacaan :


a) Judul Buku : 5 CM
b) Nama Pengarang : Dhonny Dhirgantoro
c) Jenis Buku : Fiksi
d) Jumlah Halaman : 381 Halaman
2. Sinopsis :
Novel 5 cm berceritakan mengenai kisah 5 orang pemuda dan pemudi yang menjalin
persahabatan dan memiliki kepribadian yang berbeda.Tokoh-tokoh dalam novel ini adalah
Riani,Zafran,Arial,Dinda,dan Genta.Kisah ini dimulai dari kejenuhan mereka yang selalu
berkumpul bersama setiap harinya,akhirnya mereka memiliki ambisi untuk tidak bertemu selama
beberapa tahun sampai apa yang mereka cita-citakan terwujud maka mereka akan berkumpul
semacam reuni.
Akhirnya waktu itu pun tiba,mereka berhasil meraih cita-cita yang diinginkan dan mereka
berkumpul untuk menanjak gunung.Mereka pergi untuk mendaki gunung yang fenomenal di
Indonesia,yaitu Gunung Mahameru.Kisah persahabatan 5 cm dalam perjalanan menuju puncak
Mahameru pun diuji,kuatnya persahabatan mereka dapat sampai di puncak Gunung Mahameru.
3.Unsur Intristik :
a) Tema : Persahabatan
b) Tokoh dan Karakter :
 Arial : Pemalu,tenang dan asik
 Riani : Ramah,karismatik dan cerdas
 Zafran : Puitis,spontan, dan pintar
 Ian :Lucu dan fanatik
 Dinda : Pantang menyerah
 Genta : Perfeksionis,berjiwa pemimpin

c) Alur/Plot :
Alur cerita yang digunakan pada Novel ini adalah Alur Campuran atau maju
mundur.Dalam penyampaian cerita,dibentuk selalu beruntun namun diiringi dengan
sedikit flashback atau menceritakan tentang masa lalu.
d) Latar/Setting :
 Latar Tempat : Rumah Arial, Stasiun Senen, Stasiun Lempuyangan
Jogjakarta, Ranu Pane, Ranu Kumbolo, Puncak Gunung Mahameru.
 Latar Waktu : Siang hari pada tanggal 14 Agustus,Malam hari di Ranu Pane,
Siang hari pada saat perjalana mereka menuju Jogjakarta, Sore hari pada saat
mereka menanjak di jalan setapak di Gunung Mahameru
 Latar Suasana : Mengharukan,Menegangkan.
e) Bahasa dan Gaya Bahasa :
 Bahasa : Bahasa yang digunakan adalah Bahasa pergaulan sehari-hari
 Majas :
o Personifikasi : Angin sore mengelus wajah mereka berdua
o Asosiasi : Mereka menaikkan barang-barang ke dalam jip
yang disulap seperti bak terbuka
o Hiperbola : Bergerak cepat mencoba melawan hawa dingin
yang menusuk
f) Sudut Pandang :
Sudut pandang yang digunakan pada cerita fiksi ini adalah sudut pandang orang
ketiga serba tahu karena penulis menceritakan kisah dari seriap tokoh dengan menyebut
nama tokoh serta adanya penggunaan kata “iya” dan “mereka”.
g) Amanat :
Sebagai sahabat,walaupun telah terpisah sekian lama,tidaklah menutup
kemungkinan untuk tetap bersahabat,jagalah rasa persahabatan sekalipun sudah tidak
bertemu,karena sahabat adalah tempat kita menyampaikan keluh kesah,selalu ada di
waktu susah dan senang selain orang tua.
Jadilah manusia yang bersyukur atas segala hal yang Tuhan berikan.

HASIL ANALISIS MEMBACA BUKU NON FIKSI

1.Tentang Buku bacaan :


a) Judul Buku : Habibie & Ainun
b) Pengarang : Bacharuddin Jusuf Habibie
c) Jenis Buku : Non Fiksi
d) Jumlah Halaman : 321 Halaman

2.Sinopsis
Secara umum,kisah yang ditulis Pak Habibie ini bercerita semua hal tentang ibu
Ainun,mulai dari pertemuan pertama mereka hingga detik-detik maut memisahkan cinta
keduanya.Kisah ini sangat inspiratif,tentang cinta yang tulus dan sederhana.Sebenarnya Ibu
Ainun dan Bapak Habibie saat SD bersekolah di tempat yang sama,alih-alih suka,ia malah
terkesan suka mengejek Ibu Ainun yang dianggapnya berkulit gelap.Pak Habibie bahkan
menjuluki Ibu Ainun muda dengan sebutan Gula Jawa.meski suka menjahili Ibu Ainun
muda,namun semua guru selalu menjodohkan mereka meski hanya sekedar ejekan.
Rasa cinta Bapak Habibie kepada Ibu Ainun justru baru lahir pada saat mereka
dipertemukan di waktu lain,dimana mereka berdua telah dewasa.Saat adik dari Bapak Habibie
mengajak beliau ke kediaman Ibu Ainun pada hari raya,Bapak Habibie langsung bergetar
hatinya.
Cinta Bapak Habibie tersebut disambut oleh ibu Ainun dan dalam waktu singkat,mereka sepakat
untuk menikah.
Cerita selanjutnya,Bapak Habibie dikisahkan memboyong Ibu Ainun ke Jerman.Disini
lah perjuangan mereka dimulai.Bapak Habibie merintis karirnya dari nol.Namun berkat
sokongan cinta dari Ibu Ainun,mereka berhasil melalui masa-masa sulit yang menguras tenaga
juga emosi.Pada akhirnya Bapak Habibie menunjukkan prestasi yang membuat ia dikagumi
banyak orang di Jerman.
Kisah manis ini kemudian ditutup dengan kematian Ibu Ainun akibat kanker yang
dideritanya selama bertahun-tahun.Salah satu kisah yang paling mengharu-biru dalam buku ini
adalah pada saat Ibu Ainun hendak dioperasi,namun Bapak Habibie tidak diperkenankan untuk
memasukki ruang operasi yang menyebabkan Ibu Ainun menangis sedih,karena ia berpikir ada
hal buruk yang membuat suaminya belum datang.Ibu Ainun tetap bersabar dan mengkhawatirkan
suaminya walaupun ia tengah dalam kondisi sekarat,begitulah cinta yang selalu belajar untuk
tulus.

Anda mungkin juga menyukai