Anda di halaman 1dari 13

Bedah Buku

Ibu “ Ketika Surga Itu


Harus Pergi”

Nabilah Dhia Annisa


Identitas buku
Judul : Ibu “ Ketika Surga itu Harus Pergi
Penulis : Utami Panca Dewi
Penerbit : Cahaya Fiksi
Tahun terbit : 2017
Sampul : Soft Cover
Tebal buku : 178 Halaman
Berat Buku : 500 gram
Kertas Isi : CD
Harga buku : Rp. 48,000,00,-
Biografi penulis
Nama : Utami Panca Dewi
Tempat/tanggal lahir : Kulon Prungo, 10 Juni
Pekerjaan : Guru SMP , Penulis
Alamat : Jln. Taman Lembayung no 41 rt/rw: 4/IV Sendangguwo,
Tembalang, Semarang
Tentang penulis
Utami Panca Dewi lahir di Kulon Progo tanggal 10 Juni. Beliau adalah seorang
pengajar di SMP. Selain mengajar, beliau juga aktif menulis. Karya-karya nya berupa
cerpen dan novel. Karyanya tersebut pernah dimuat dibeberapa majalah terkenal,
misalnya di Majalah Kartini, Majalah Sekar, Majalah UMMI, Majalah Bobo,Majalah
Esquire, Majalah online taman fiksi, dll. Utari Panca Dewi juga pernah mendapat
juara 2 dilomba cerita bersambung dalam Sayembara menulis Femina 2016. Di tahun
yang sama, novel bergenre remaja terbit di penerbit Nuansa dengan judul “Serpihan
Masa Lalu”.
Resensi buku
1. Cover dan Tampilan buku

Pada buku dapat kita lihat dari cover yang berwarna cerah, sehingga
dapat menarik minat pembaca. Pada setiap halaman diberi ilustrasi wanita yang
digambarkan sebagai Ibu disetiap pojok bawah halaman untuk menegaskan
bahwa buku ini bercerita tentang kisah keluarga
2. Sinopsis

Pada buku ini, bercerita tentang keluarga. Tentang anak yang ditinggal selamanya
oleh sang bapak dan ditinggal pergi ribuan km oleh sang ibu. Anak-anak itu harus
berjuang melawan sakitnya dibully dan disuruh-suruh oleh kerabat. Ismail harus
menjadi tukang ojek sepeda untuk membantu ibunya bekerja.
Ismail dan Aisyah harus banting tulang bekerja untuk menyambung hidup di kota
orang karena diusir oleh kerabat. Mereka berjuang mencari tahu apa yang terjadi oleh
ibunya di Arab Saudi. Sampai akhirnya mereka tahu apa yang terjadi, hati mereka
remuk dan mereka mendaftarkan diri sebagai anak dari Ibunya yang tertimpa
musibah dinegeri orang tersebut.
2. Indentitas Buku

– Tahun Terbit : 2017


– Judul : Ibu “ ketika surga `
itu harus pergi’ – Edisi Penerbitan: Cetakan Pertama, 2017
– Penulis : Utami Panca Dewi – ISBN : 978-602-6724-05-2
– Penyunting : Maharani – Genre : Drama, romance,
– Editor adventure
: Reni S
– Tebal : 178 Halaman
– Desain Sampul : Sunny
– Ukuran : 19 cm x 13 cm
– Penata Isi : Sunny
– Harga Buku : Rp. 48.000,00,-
– Penerbit : Cahaya Fiksi
– Tempat Terbit : Tanggerang
3. Unsur Intrisik 4. Unsur Ekstrinsik

Tema : Keluarga 1. Nilai Pendidikan


Penokohan : 2. Nilai Moral
1. Protagonis : Ismail, Ainaya,Aryati(Ibu) 3. Nilai social
2. Protagonis : Aryo,Bayu,Agung,Rudi 4. Nilai Agama
3. Tritagonis : Bapak, Babah Ong, Dhe Yem, Bulik
Ros, Ali, Om Seno, Mbak Menik, Nur,
Alur : Campuran
Latar : Rumah sakit, kamar,Rumah Nyonya
Fumiko,Kanto Polisi,Masjid
Sudut pandang : Orang ke Tiga
Gaya Bahasa : Asing,Hiperbola,Klimaks
Kelebihan Kekurangan
– Menggunakan bahasa ibu sehingga mudah Di dalam novel yang saya bedah ini terdapat
untuk dipahami. kesalahan dalam penulisan tokoh pada bagian
– Alur ceritanya jelas sehingga tidak perlu protagonis. Seharusnya, tokoh Ismail yang ditulis,
mengulang-ulang bacaan. bukan tokoh Aryo. Kesalahan penulisan kata ini
– Cover pada buku cukup untuk menarik dapat membuat pembaca kebingungan. Kesalahan
ini terdapat pada halaman 46.
pembaca untuk membaca novel ini.
– Novel “Ibu ‘ketika surga harus pergi’ ini
mengajarkan kita agar saling membantu,
giat belajar, mandiri, mengikhlaskan,
berkorban, dan bisa menerima kenyataan
hidup.
– Adanya Bahasa asing yang ditampilkan
dapat menambah wawasan pembaca
tentang Bahasa asing.
Saran
Dalam pengetikan tokoh dalam novel diharapkan lebih teliti,
karna kesalahan dalam pengetikan dapat berakibat fatal.
Kesalahn pengetikan dapat membingungkan pembaca.
Kesimpulan
Kesimpulan dari novel ini, kita diajarkan agar bisa berkorban,
menghadapi lika-liku kehidupan dengan tabah, sabar dan ikhlas. Serta
kita juga diajarkan untuk saling tolong-menolong dan mengakui
kesalahan agar masalah dapat selasai dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai