Anda di halaman 1dari 4

RESENSI NOVEL

KONSPIRASI ALAM SEMESTA

Di susun oleh :
Delia Kamelia
Dinda Aina Nurfadilah
Hani Naila F
Ika Handayani
Syalsa Camelia Zahra A
Yulia Nur Fitria

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehinggga kami dapat menyelesaikan tugas resensi dari
sebuah novel yang berjudul “Konspirasi Alam Semesta”
Tujuan dari resensi yang kami buat ini untuk mengetahui keunggulan
dan kelemahan yang terdapat pada buku tersebut.
Kami berharap resensi ini dapat memberi manfaat dan menambah
wawasan bagi para pembaca. Kami sangat menyadari resensi yang kami
buat ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang sifatnya membangun akan sangat kami harapkan dari pembaca.

Bandung, Februari 2020

IDENTITAS BUKU
Judul buku : Konspirasi Alam Semesta
Penulis : Fiersa Besari
Jenis Novel :Novel Fiksi
Penerbit : Mediakita
Tahun Terbit : 2017
Kota Penerbit : Jakarta
Jumlah Halaman : X-235
Panjang Buku : 19cm
Lebar Buku : 13cm
Tebal Buku : 1,4cm

I. SINOPSIS
Terlahir dari ayah seorang “ekstapol” membuat Juang harus siap menghadapi setiap celaan atau cemoohan dari
orang lain, bahkan tetangganya.
Juang Astrajingga seorang yang cukup rupawan, walau kumal dengan berewok tipis menghiasi wajah dan alis
tebal menaungi sepasang mata tajam lelaki itu pernah menjadi petualang yang lompat dari stau pelukan ke pelukan
lain. Baginya, pelukan adalah pelukan, soal perasaan, lain ceitanya.
Bandung, September 2011 Juang sedang mencari buku yang dikategorikan langka. Lalu tak sengaja menabrak
seorang perempuan, dan tak sengaja pula saat Juang mengembalikan buku-buku yang terjatuh, mereka saling
bertatap untuk pertama kalinya, yang seolah membuat jagat raya Juang berhenti.
Kita tak pernah tahu apa yang direncanakan alam semesta, saat juang hendak melaksanakan tugasnya untuk
mewawancarai anak dari sinden Shinta Aksara, seorang yang memiliki suara emas dan membanggakan bangsanya di
mancanegara, namun seperti dilupakan oleh bangsanya juga. Ana Tidae anak dari seorang sinden terkenal dan orang
yang pernah ditabrak Juang saat berada di toko buku saat itu.
Berawal dari tabrakan semesta keduanya naik binanglala berdua, sampai berencana untuk mendaki bersama.
Senja memang membawa kita kepada kegelapan, namun jika kita tahu cara bersyukur, banyak bintang dalam gelap
yang menunggu untuk kita nikmati. Senja menjadi awal dari kisah mereka berdua.
Tugas yang ditemban sebagai seorang jurnalis membuatnya harus melakukan sebuah perjalanan yang sangat
beresiko. Meninggalkan Ana yang baru saja meras nyaman di-sampingnya.
Seketika berpulang dari perjalanan panjangnya selama berbulan-bulan, alam kembali mengujinya dengan kabar
ibunya masuk rumah sakit karena lambungnya yang kini bertambah parah. Lagi-lagi Juang harus bertahan dan kuat
menerima kenyataan hidup yang sedang dialaminya.
Fase keegoisan hampir menguasai seluruh tubuh Juang, yang membuatnya tidak peduli dengan alam dan apa
yang ada disekitarnya.
Lagi-lagi alam tidak pernah berhenti menguji, ketika Juang tahu bahwa Ana menyembunyikan sesuatu yang
besar. Juang lagi-lagi harus menerima kepahitan hidup dan berusaha untuk membuat dirinya dan Ana dan berusaha
untuk membuat dirinya dan Ana kembali perdengan alam semesta yang indah diluar sana.
Sepeerti apakah warna cinta? Apakan dengan alam semesta yang indah diluar sana.
Sepeerti apakah warna cinta? Apakah merah mud mewakili rekahannya, ataukah kelabu mewakili pecahannya?

II. UNSUR INTRINSIK


a) Tema : Sebuah kisah perjalanan hidup Juang Astrajingga
b) Tokoh :
-Tokoh Utama : Juang Astrajingga, Ana Tidae
-Tokoh Kedua : Dude Ginting, Fatah, Orangtua Juang, Orangtua Ana (David Gunawan)
-Tokoh Pembantu : Andika Embara, Budi Priadi, Mace Fransisca, Pace Johan, Pace Felix, Kang Deri,
Camar.
c) Penokohan : Juang Astrajingga (lelaki tampan, sosok yang keras dan tegar, pantang menyerah).
Ana Tidae (wanita cantik, sosok yang lembut, tegar, penuh kasih sayang, pantang menyerah).
d) Alur : alur maju, dimana penulis menceritakan kisah tokoh dari awal ia bertemu seorang wanita, lalu
konflik yang terjadi dalam cerita, semua disusun secara sistematis dan kronologis oleh penulis.
e) Sudut pandang : l sudut pandang orang pertama dan orang ketiga.
f) Amanat :
- senja memang membawa kita kepada kegelapan, namun jika kita tahu cara bersyukur banyak binang
dalam gelap yang menunggu untuk kita nikmati.
- ”sedia payung sebelum hujan “ itulah gambaran darikan keseluruhan cerita dalam novel, banyak hal-
hal tak terduga yang pasti akan menghampiri kedalam hidup kita, maka dari itu mempersiapkan dengan
segala bekal ilmu dan pengalaman itu penting.
-Percaya kepada Tuhan dan diri sendiri adalah senjata paling ampuh untuk menaklukkan segala badai
permasalahan di dunia.
-Kopi yang bagus tanpa ada gula pun akan tetap enak dirasakan di lidah seseorang, bukan berarti
boleh memasukkan gula . Boleh, asal tidak berlebihan “(Bung)”.
III. RESENSI
a) Keunggulan Buku
Menarik, novel ini mewakili perasaan para remaja yang membacanya. Buku ini adalah kombinasi
album lagu dan sebuah naskah cerita yang di padukan jadi sebuah albuk. Novel ini mengajarkan
kepada kita arti dari tegar, sabar, dan pantang menyerah dalam menjalani hidup. Bukan hanya soal
cinta namun juga banyak di selipkan kisah-kisah inspiratif sebagai pembangkit semangat
nasionalisme karna didalamnya di ceritakan tentang sebagian dari daerah nusantara yang jauh dari
keramaian, namun rasa kekeluargaan tetaplah nomor satu. Sebuah bacaan yang cocok kalangan
remaja yang sedang mencari jati diri mereka.Alur ceritanya sangat sistematis dan factual dengan
data data yang ada pada dunia nyata. Dengan sampul bermotivkan boros dari planet di tata surya
seolah menggambarkan judul dari Konspirasi Alam Semesta.
b) Kekurangan Buku
Masih ada bahasa yang kurang dimengerti karna adanya beberapa perumpamaan yang
menggunakan bahasa yang berbelit-belit
IV. KESIMPULAN
Novel ini merupakan novel bergenre “ramdom”, yang artinya semua unsur kehidupan ada
didalamnya. Cocok dibaca untuk remaja yang sedang mecari jati diri. Apalagi untuk yang sangat
hobi dengan fotografer dan pendaki gunung atau peetualang alam. Mengandung banyak pesan-
pesan kehidupan dan juga sajak-sajak dari sang penulis.

Anda mungkin juga menyukai