Anda di halaman 1dari 3

Nama : Widia Wulan Dari

No : 32

Kelas : XI MIA 3

Remidi Bahasa Indonesia


Analisis cerpen karya sendiri berjudul “Cinta Sebatas Patok Tenda”

Unsur Intrinsik

a. Tema : Percintaan Remaja


b. Tokoh dan Watak :
1. Cocos Crescencia: Periang, minder, pintar, anak pramuka
2. Fazaira Ganendra : Suka menolong, baik hati, peduli, pintar, anak pramuka
c. Alur : Campuran
d. Latar/setting :
1. waktu : Siang hari, malam hari
2. Suasana : Senang, haru, sedih, bahagia
3. Tempat : di cafe, sungai, bumi perkemahan

Unsur Ekstrinsik

1. Nilai Sosial

2. Nilai Moral

Majas/gaya bahasa

1. Hiperbola : -“Sejenak otakku meluncur menembus waktu.”


-“Jika terlalu cinta membawa rasa sakit..rindu yang berkepanjangan.
Depresi akut dan hampa yang kekal.”

2. Simile : “,,,,,,,,karena orang tuamu, ingin kamu menjadi seperti kelapa.”

3. Personifikasi : “Di bawah naungan bumi perkemahan, disaksikan oleh api unggun yang
seakan-akan ikut menari-nari.”
Amanat

1. Belajar melupakan yang berlalu jangan mencoba mengungkitnya lagi dihidupmu


karena hanya akan membuatmu rindu hingga kau tak bisa menerima realita baru.
2. Setiap pengalaman mampu mengubah kepribadian seseorang, dan dari pengalaman
kita menemikan banyak hal baru

Sinopsis

Cocos Crescencia mendengarkan lagu “cinta sebatas patok tenda” sambil menikmati
secangkir kopi di sebuah Cafe, lirik lagu tersebut membuatnya teringat kenangan masa masa
SMA nya tentang pramuka. Ia yang dulu sangat tidak suka pramuka, berubah semenjak dia
mengikuti eskul pramuka disekolahnya, dan ia diikut sertakan dalam Raimuna Nasional di
Jakarta. Karena kegiatan inilah Cocos Crescencia belajar banyak hal dan juga menemukan
cinta pertamanya.

28 Oktober 2019 saat Cocos Crescencia mengikuti perkemahan Raimuna Nasional, ia


tidak bisa melewati sungai karena kakinya kram. Disitulah ia bertemu dengan Fazaira
Ganendra yang membantunya dan merupakan awal timbulnya rasa cinta antara mereka.
Banyak kegiatan telah mereka lalui bersama dalam perkemahan Raimuna Nasional itu.

2 November 2019,saat itu usia Cocos Crescencia genap berusia 17 tahun.Ia


merayakan ulang tahunnya di bumi perkemahan bersama teman-teman berunya. Ia mendapat
perayaan ulang tahun yang sangat berkesan saat itu. Saat itu juga Fazaira Ganendra
memberikan kado special kepada Cocos Crescencia berupa gantungan kunci bergambar
seorang wanita memakai baju pramuka lengkap dan dibawahnya terdapat nama panggilan
darinya “CIA”.

Malam terakkhir dalam kegiatan tersebut, Cocos Crescencia bertemu untuk tekhir
kalinya dengan Fazaira Ganendra ditemani api unggun kecil yang selalu menemani mereka
setiap malam. Pada malam tersebut mereka mengungkapkan perasaan yang mereka rasakan
selama beberapa terkhir, dan Cocos Crescencia dapat merasakan apa itu cinta.
- Ketika menulis cerpen tersebut saya terinspirasi dari lagu sebatas patok tenda.
- Hal menarik yang saya dapat setelah menulis cerpen tersebut adalah saya banyak
berimajinasi.

Anda mungkin juga menyukai