Anda di halaman 1dari 12

UAS MATA KULIAH

PROSES KEPERAWATAN dan BERPIKIR KRITIS

TOPIK: ASUHAN KEPERAWATAN kepada ANAK THALASEMIA

Dosen Pengampu:

Lisbet Octovia Manalu, S.Kep., Ners, M.Kep.

Disusun oleh:

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

INSTITUT KESEHATAN RAJAWALI

BANDUNG

2022
THALASEMIA
A. Definisi
Thalasemia adalah penyakit anemia hemolitik yang ditandai dengan adanya kelainan sintesis rantai globin. Transfusi secara terus menerus
pada pasien thalassemia bisa menyebabkan terjadi penumpukan atau penimbunan zat besi sehingga kadar ferritin meningkat dalam tubuh terutama
pada hati, jantung, dan organ endokrin. Masalah di kelenjar endokrin dan kondisi anemia dapat mengganggu pertumbuhan anak sehingga
menyebabkan penurunan nafsu makan dan menyebabkan kurangnya asupan gizi kedalam tubuh. Penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara
kadar ferritin dengan status gizi pada pasien Thalasemia β Mayor anak.
1. Analisis Data
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1 Data Subjektif : Kelainan rantai globulin β
• Ibu mengatakan didalam keluarga ibu klien  mengalami
Penumpukan eritrosit imatur
penyakit anemia.
Eritrolisis/hemolisis

Anemia (HB )
Gangguan perfusi jaringan
Pengikatan O2 oleh Hb
Data Objektif:
Aliran O2 ke organ vital dan
 klien terlihat kesulitan untuk bernafas karena sesak jaringan berkurang

 klien terlhat lemas. O2 dan nutrisi tidak di transport


 muka terlihat pucat. secara adekuat

Perfusi jaringan terganggu


2 Data Subjektif: Intoleransi aktivitas
 Klien mengeluh pusing dan lemas Anemia (kadar Hb)
 Pusing bertambah jika beraktivitas
Komponen selluler
Data Objektif: pengangkut
O2 ke jaringan
 Pasien tidak bisa beraktifitas secara normal
Pengikatan O2 oleh Hb

Aliran darah ke organ vital


dan jaringan berkurang

Metabolisme aerob
menurun Energi yang
dihasilkan Penurunan
toleransi aktivitas
2. Intervensi
No SDKI SLKI SIKI RASIONAL

1 Setelah dilakukan intervensi selama 4 jam,  Beri transfusi PRC  Memaksimalkan asupan
Gangguan perfusi transfortasi O2 ke jaringan lebih efektif  330 cc diberikan sel darah merah
jaringan b.d
dalam waktu 4 jam sehingga Hb dapat
penurunan kadar Hb Kriteria hasil:  meningkat
 Posisikan tubuh klien
 TTV dalam batas rujukan semi fowler  Pengembangan paru
 Ekstremitas hangat  Observasi TTV setelah akan lebih maksimal
 Warna kulit tidak pucat transfusi  Peningkatan suhu
 Hb meningkat  Kaji warna dan
kulit, membrane o respirasi
mukosa mengindikasikan
terjadi alergi
Kaji keadaan ekstremitas
selama transpusi
2 Intoleransi aktivitas: Setelah dilakukan intervensi keperawatan,
bermain b.d penurunan klien dan orang tua mengetahui  Kaji aktivitas yang bisa  Aktivitas berlebih
produksi energi tubuh dan menyebabkan kelelahan meningkatkan beban
(D.0056) memahami jenis aktivitas bermain yang harus tubuh dalam
 Anjurkan untuk
dibatasi pemenuhan oksigen
menghentikan aktivitas
bila ada nyeri dada,  Manifestasi
nafas pendek, cardiopulmonal dari
kelemahan atau pusing upaya jantung dan
 Anjurkan pada klien untuk paru untuk membawa
jumlah oksigen adekuat
memantau adanya pusing
ke jaringan
 Jelaskan pada klien  Hipoksia cerebral
untuk mengurangi aktivitas dapat menyebabkan
yang pusing
membutuhkan energi banyak  Meningkatkan istirahat
(seperti berlari, untuk menurunkan
memanjat). kebutuhan O2
 tubuh dan
o Kaji aktivitas yang menurunkan regangan
menyenangkan bagi jantung dan paru.
klien
ASUHAN KEPERAWATAN pada ANAK USIA 6 TAHUN dengan DIAGNOSIS

MEDIS: THALASEMIA

Nama Initial : AN. s TD : 60/90 mmHg RR : 20x/menit

Usia : 6 Tahun HR : 88x/mnt T : 37,5.0℃

NO IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
1
Gangguan perfusi jaringan b.d penurunan kadar Hb
Observasi
 Membina hubungan saling percaya
 Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
 Menjelaskan tentang prosedur pemasangan transpusi pada klien
 Memasang infus Nacl 0,9% sebelum transfusi
 Memberikan transfusi PRC golongan B sebanyak 330 cc
 Mengobservasi kelancaran transfusi
 Mengobservasi reaksi selama transpusi
 Mengobservasi Tanda Vital

Terapeutik
• Mengkaji aktivitas yang biasa dilakukan klien
• Menganjurkan klien untuk membatasi aktivitas yang banyak mengeluarkan energi seperti lari- lari
Edukasi

 Menganjurkan klien untuk terus beraktivitas layaknya anak normal tapi membatasi aktivitas yang berlebihan
 Menganjurkan ibu dan klien untuk memantau adanya pusing , sesak atau lemes
 Menganjurkan ibu untuk segera membawa klien ke RS bila terjadi penurunan keadaan tubuh seperti sesak, nyeri dada ,
kelemahan dan pusing hebat

Menganjurkan klien dan ibu agar mengkonsumsi makanan yang bergizi seperti sayuran dan buah- buahan
3
Intoleransi aktivitas: bermain b.d penurunan produksi energi tubuh (D.0056)
Observasi
 Menghitung nadi dan mengukur suhu
 Menanyakan adanya alergi makana
 Mengobservasi adanya batasan pasien dalam beraktivitas
 Memeriksa apakah ada daerah tertentu yang hanya peka terhadap panas/dingin/tajam/tumpul

Edukasi
 Menganjurkan makan sedikit tapi sering
 Menganjurkan makan makanan yang kaya akan serat untuk mencegah konstipasi

 Mengajurkan kepada orang tua untuk meningkatkan asupan nutrisi pasien


DAFTAR PUSTAKA

Kamumu, F., dkk. 2021/2022. Asuhan Keperawatan Osteomielitis. Makalah.

Nurarif, A. H. & Hardi Kusuma 2015, Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan Nanda Nic-Noc, edk. Revisi Jilid
3, Percetakan Mediaction Publishing Jogjakarta, Jogjakarta.

Anda mungkin juga menyukai