Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN

INTOLERANSI PADA PASIEN ANEMIA

KELOMPOK V

MARTAFINA JAWAR
NELLY LILINTAMON
MEGA MURNI LARATMASE
MIA SATRIA AMIR
 
* DEFINISI

Anemia ialah keadaan dimana eritrosit dan atau masa hemoglobin yang beredar
tidak dapat memenuhi fungsinya untuk menyediakan oksigen bagi jaringan
tubuh. Secara laboratoriuk di jabarkan sebagai penurunan di bawah normal
kadar hemoglobin hitung eritrosit dan dan hematrocit
* ETIOLOGI
Berdasarkan ukuran sel darah merah (varney h,2012)
* Anemia mikrositik (penurunan ukuran sel darah merah)
* Anemia normositik (ukuran sel darah merah normal)
* Penurunan produksi sel darah merah
* Ekspansi berlebihan volume plasma pada kehamilan dan dehidrasi
berlebihan

Jenis jenis Anemia


1.Anemia defisiensi
2.Anemia hemolitik
3.Anemia sel sabit
4.Anemia aplastic
*PATOFISIOLOGI
Terjadi terutama dalam sel fagositik atau dalam system retikuloendotelial,
terutama dalam hati dan limpa. Hasil dari pada proses ini adalah bilirubin yang
akan segera memasuki aliran darah setiap kenaikan destruksi sel darah merah
(hemolisis) segerahh direflesikan dengan peningkatan bilirubin plasma (konsentrasi
normal ≤ 1 mg/dl, kadar diatas 1,5 mg/dl mengakibatkan ikterik pada sclera).
Apabila sel darah merah mengalami penurunan dalam sirkulasi (pada kelainan
hemplitik) maka haemoglobin akan muncul dalam plasma (hemoglobinemia).
Apabila konsentrasi plasmanya melebihi kapasitas haptoglobin plasma (protein
pengikat untuk haemoglobin bebas) untuk mengikat semuanya, haemoglobin akan
berdifusi dalam glomerulus ginjal dan kedalam urin (hemoglobinuria).
* MANIFESTASI KLINIS

tanda anemia bisa berupa :


* Klien terlihat lemah, letih, lesu, hal ini karena oksigen di bawah
keseluruh tubuh berkurang sehingga terntunya yang membuat energi
berkurang dan dampaknya adalah lemah, letih, dan lesu
* Mata berkunang-kunang, hamper sama dengan prosesnya diatas karena,
darah yang membawa oksigen berkurang, aliran darah serta oksigen ke
otak berkurang pula dan dampak pada indra penglihatan dengan
pandangan mata berkunang-kunang
* Menurunya daya pikir akibatnya adalah sulit berkonsentrasi
* Daya tahan tubuh menurun yang di tandai dengan mudah terserang sakit
* Pada tingkat lanjut atau anemia yang berat maka klien bisa menunjukan
tanda-tanda detak jantung cepat dan bengkak pada tangan dan kaki
* PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Menurut muscari (2005:284) pemeriksaan diagnostic pada anemia adalah:
1. Jumlah pemeriksaan darah lengkap di bawah normal haemoglobin < 12
g/dl, Hematokrit <33%, dan sel darah merah)
2. Ferritin dan kadar rendah besi serum pada anemia defisiensi besi
3. Kadar B12 serum rendah pada anemia pemisiosa
4. Tes comb direk positif menandakan anemia hemolitik autoimun
5. Haemoglobin elektroforesis mengidentifikasi tipe haemoglobin abnormal
pada penyakit sel sabit
6. Tes schilling di gunakan untuk mendiagnosa defisiensi vitamin B12
* PENATALAKSANAAN

Penetalakksanaan anemia ditunjukan untuk mencari penyebab


dan mengganti darah yang hilang.
 Tranpalasi sel darah merah
 Antibiotic di berikan untuk mencegah infeksi
 Suplemen asam folat dapat meransang pembentukan sel
darah merah
 Menghindari situasi kekurangan oksigen atau aktifitas yang
membutuhkan oksigen
 Obati penyebab perdarahan abnormal bila ada
 Diet kaya besi yang mengandung daging dan sayuran hijau
* PENGKAJIAN DATA
No. Reg :250xxxx
Tgl masuk :23-04-2021
Ruang :Sakura
* IDENTITAS PASIEN
* Nama Pasien : An.B
* Jenis Kelamin : Perempuan
* Umur : 10 th
* Agama : islam
* Bahasa yg di pakai : Jawa-Indonesia
* Bangsa/suku : Jawa-Indonesia
* Status anak : kandung
* Tanggal lahir : 07 april 2017
* Anak ke : 1
RIWAYAT PENYAKIT
Keluhan Utama
Ibu klien mengatakan anaknya terlihat pucat sejak 21 april 2021, mengeluh sakit
dan memegangi kepala sampai sering menangis berlebih, setelah bermain anak B
selalu terlihat lemas
Riwayat Penyakit Sekarang
Ibu klien mengatakan awalnya anak terlihat lemas setelah bermain seharian,
kemudia mulai tanggal 21 april 2021 mengeluh pusing dan terlihat pucat.
Riwayat Penyakit Masa Lalu
Keluarga klien mengatakan Nn A tidak pernah mengalami kejadian seperti ini,
dan tidak mempunyai riwayat penyakit menular TB paru, hepatitis, dll, atau
penyakit menurun seperti hipertensi, asma, diabetes mellitus, dll.
Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu klien mengatakan bahwa dalam keluarga tidak ada yang memiliki riwayat
penyakit turunan seperti diabetes atau hipertensi.
Riwayat Imunisasi
HPV, Hepatitis A, dengue, polio, BCG, DPT, dll.
ANALISA DATA INTERPRETASI DATA MASALAH

Ds: Defisiensi B12, asam folat dan zat besi Intoleransi


Ibu klien mengatakan Penurunan SDM Aktifitas
anaknya megalami
kelelahan karena bermain,
Hb
sakit dan menangis, juga
tampak lemah  
Anemia
 
 
Do:
Penurunan transport O2 ke jaringan
K/u :lemah
(mekanisme anaerob )
Klien tampak lemas
 
TTV
ATP berkurang (kelelahan)
S: 37,1ºC

N: 120x/mnt Intoleransi Aktifitas


 
RR: 25x/mnt

 
ANALISA DATA INTERPRETASI DATA MASALAH

Ds: Defisiensi B12, asam folat dan zat besi Perfusi perifer
Ibu klien mengatakan anaknya   tidak efektif
pucat dari 2 hari yang lalu, Penurunan SDM 
selalu tampak lemas, serta
sering memegangi kepala
sambil mengeluh sakit. Hb
RR : 25x/mnt
Do:  

K/u : lemah Anemia

Klien tampak pucat


Perfusi perifer
Mata cowong
 
Akral dingin Suplai O2 dan nutrisi ke jaringan
TTV  
N : 120x/mnt Perfusi perifer tidak efektif
* DIAGNOSA KEP

• Ketidakcukupan energi untuk


INTOLERANSI melakukan aktifitas sehari-
hari
AKTIFITAS

PERFUSI • Penurunan sirkulasi darah


PERIFER pada level kapiler yang
dapat mengganggu
TIDAK metabolisme tubuh
EFEKTIF

TERATASI
23/04/2021
* INTERVENSI
No TGL/ DX KEP TUJUAN INTERVENSI KEPERAWATAN
JAM DAN KRITERIA HASIL
1 23/04/ SDKI SLKI SIKI
2021 Intoleransi Intoleransi aktifitas (L.05047) Manajemen energy (I.05178)
Aktifitas    
(D.0056) Setelah di lakukan tindakan keperawatan 3x24 Observasi
jam pasien dapat melakukan aktifitas sehari-hari  identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
dengan kriteria hasil sebagai berikut: mengalami kelelahan
   monitor kelelahan fisik dan emosional
Kriteria hasil:  monitor pola dan jam tidur
 Saturasi oksigen meningkat  monitor lokasi dan ketidaknyamanan
 k/u px meningkat selama melakukan aktifitas
 warna kulit normal Terapeutik
 frekuensi napas dalam rentang normal  sediakan lingkungan nyaman dan rendah
  stimulus
 lakukan latihan rentang gerak pasif dan
atau aktif
 berikan aktifitas distraksi yang
menenangkan
 fasilitasi duduk di sisi tempat tidur jika
tidak dapat berpindah atau berjalan
Edukasi
 anjurkan tirah baring
 anjurkan melakukan aktifitas secara
bertahap
 anjurkan menghubungi perawat jika tanda
dan gejala kelelahan tidak berkurang
 ajarkan strategi koping untuk mengurangi
kelelahan
Kolaborasi
 kolaborasi dengan ahli gisi tentang cara
meningkatkan asupan makanan
2 23/04/ SDKI SLKI SIKI
2021 Perfusi Perfusi perifer (L.02013) Pemberian obat intravena (I.03119)
perifer tidak    
efektif Setelah di lakukan tindakan keperawatan Observasi
selama 3x24 jam aliran darah pembuluh  identifikasi kemungkinan alergi interaksi dan
darah berangsur angsur bersifat adekuat kontraindikasi obat sesuai dengan indikasi
dengan kriteria hasil sebagai berikut:  verifikasi order obat sesuai dengan indikasi
   periksa tanggal kadaluarsa obat
Kriteria hasil:  monitor tanda vital dan nilai laboratorium
 turgor kulit membaik sebelum pemberian obat
 monitor efek terapeutik obt
 monitor efek samping toksisitas dan interaksi
obat
Terapeutik
 lakukan prinsip 6 benar
 pastikan ketepatan dan kepatenan
karakteristik
 campurkan obat kedalam kantung botol atau
buret sesuai kebutuhan
 berikan obat IV dengan kecepatan yang tepat
 tempelkan label keterangan nama obat dan
dosis pada wadah cairan IV
 gunakan mesin pompa untuk pemberian obat
secara kontinu, jika perlu
Edukasi
 jelaskan jenis obat alasan pemberian tindakan
yang di harapkan dan efek samping sebelum
pemberian
 jelaskan factor yang dapat meningkatkan dan
menurunkan efektifitas obat
 
 
SEKIAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai