Anda di halaman 1dari 9

1.

Askep Pad Ibu Pasien


A. Analisa Data

No Data Etiologi Masalah Keperawatan


1. DS : KPD Gangguan Perfusi
Jaringan
Pembuluh Darah Tali
DO : Putus
- Tampak pucat
pada wajah Ruptur Pembuluh Darah
dan
tangannya. Kehilangan banyak darah
- Px tampak (150 cc – 200cc)
lemah &
pingsan. Perdarahan Antepartum
- TD= 90/60
mmHg. Sel” tubuh kekurangan
- Terpasang pasokan darah
oksigen
3x/meint Metabolisme energi pada
- CRT = 5 detik sel terganggu

Sel” harus menghasilkan


energi melalui
mtebolisme anaerob

Metabolisme tingkat
energi yang rendah

Mengakibatkan fungsi
normal sel menurun

Sel membengkak dan


menjadi lebih permaebel

Kematian sel

Hipovolemia

Kurangnya suplai O2
keseluruh jaringan tubuh

Oksigen ke sleuruh tubuh


menurn

Gangguan perfusi
Jaringan
2. DS : Perdarahan Antepartum Resiko Syok
- Pasien Hipovolemik
mengatakan Sel” tubuh kekurangan
“tidak ada pasokan darah
rasa mules
pada saat Metabolisme energi pada
terjadinya sel terganggu
pengeluaran
darah pada Sel” harus menghasilkan
vagina” energi melalui
mtebolisme anaerob

DO : Metabolisme tingkat
- Pasien keluar energi yang rendah
darah warna
merah segar Mengakibatkan fungsi
dan cair normal sel menurun
sekitar 150 –
200 CC. Sel membengkak dan
- Pasien telah menjadi lebih permaebel
mendapatkan
2 labu RL Kematian sel
- Terdapat
darah segar Hipovolemia
pada pembalut
dan terdapat Kehilangan darah dan
rembesan elektrolit
cairan yang
keluar Resiko Syok
pervaginam. Hipovolemik
- Keringat
seluruh tubuh.

B. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan kurang nya suplai O2 ke
seluruh tubuh ditandai dengan CRT > 2 dtk, pucat, TD menurun.
2. Resiko Syok Hipovolemik berhubungan dengan hipovolemia ditandai dengan
perdarahan.
C. Intervensi Keperawatan

No. Diagnosa Keperewatan Tujuan Keperawatan Intervensi Keperawatan Rasional


1. Gangguan perfusi Setelah dilakukan tindakan - Meng-auskultasi denyut jantung - Mengkaji kondisi denyut jantung
jaringan perifer keperawatan selama 3 x 24 janin. pada bayi.
berhubungan dengan jam diharapkan pasien dapat
kurang nya suplai O2 ke menunjukan perfusi - Kaji penyebab terjadinya perdarahan
seluruh tubuh ditandai jaringan yang adekuat, - Untuk mengetahui penyebab dari
dengan CRT > 2 dtk, dengan kriteria hasil : - Monitor TTV. perdarahan
pucat, TD menurun. - Pucat
Indikato Saat Target
r ini - Monitor kebutuhan oksigen. - Untuk mengetahui perkembangan
Pucat 4 3 tanda tanda vital dari kondisi
- Elevasikan ekstremitas bawah pasien.

- Untuk mengetahui perkembangan


kebutuhan oksigen.

- Untuk meningkatkan perfusi ke


organ vital dan fetus
2. Resiko Syok Setelah dilakukan tindakan - Monitor jumlah dan sifat - Untuk mengetahui perkembangan
Hipovolemik keperawatan selama 3 x 24 kehilangan darah jumlah dan sifat kehilangan
berhubungan dengan jam diharapkan volume darah.
hipovolemia ditandai cairan terpenuhi, dengan
dengan perdarahan. kriteria hasil :
Indikato Saat Target - Melakukan tirah baring. - Perdarahan dapat berhenti
r ini dengan reduksi aktivitas.
Lemah 4 3 Peningkatan abdomen atau
orgasme (yang meningkatakan
aktivitas uterus) dapat
merangsang perdarahan.
- Memposisikan klien dengan tepat. - Menjamin keadekuatan darah
Instruksikan untuk telentang dan yang tersedia untuk otak.
pangul di tinggikan atau semi
fowler hindari posisi
trendelenburg.

- Monitor tanda tanda vital dan - Untuk mengetahui jika dijumpai


sianosis. terjdinya syok

- Memantau aktivitas uterus, - Memantautimbulnyakontraksi


uterus

- Anjurakan klien/ keluargapasien - Pelaporan tanda perdarahan dengan


untuk melaporkan segera bila ada cepat dapat membantu dalam
tanda-tanda perdarahan lebih banyak melakukan tindakan segera dalam
mengatasi keadaan klien.

- Kolaborasi dengan dokter dalam - Membantu menentukan beratnya


pemberian larutan intravena, kehilangan darah.
ekspander plasma, darah lengkap, - Membantu menentukan sifat
atau sel-sel kemasan sesuai hemoragi dan kemungkinan hasil
indikasi. dari peristiwa hemoragi.
- Meningkatkan volume darah
sirkulasi dan mengatasi gejala-
gejala syok

- Monitor data hasil penunjang - Untuk mengetahui hasil


medic dan pelaporan nilai kritis penunjang medik( laboratorium )
dan melakukan pelaporan nilai
kritis
2. Askep Pada Janin
A. Analisa Data

No Analisa Data Etiologi Masalah Keperawatan


.
1. DS : Hipovolemia Resiko Gawat Janin

Kurangnya suplai O2
keseluruh jaringan tubuh
DO :
- DJJ 102 Asupan O2 ke janin juga
kali/menit. berkurang
- pergerakan
janin lemah Janin kekurangan O2
- TFU = tiga
jari diatas Pergerakan Janin melemah
umbilicus,
PUKA, kepala Resiko Gawat Janin
teraba di
fundus,

B. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko Gawat Janin berhubungan dengan kekurangan asupan O2 pada janin
ditandai dengan DJJ 102x/menit, pergerakan janin lemah
C. Intervensi Keperawatan

No. Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Keperawatan Rasional


1. Resiko Gawat Janin Setelah dilakukan tindakan - Anjurkan klien agak miring ke - Posisi tidur menurunkan
berhubungan dengan keperawatan selama 3 x 24 kiri
oklusi vena cava inferior
kekurangan asupan O2 jam diharapkan tidak terjadi
pada janin ditandai gawat janin dengan kriteria oleh uterus dan
dengan DJJ 102x/menit, hasi :
meningkatkan aliran balik
pergerakan janin lemah Indikato Saat Target
r ini vena ke jantung.
Janin 4 3 - Dengan nafas dalam dapat
Lemah - Instuksikan pasien untk nafas
dalam. meningkatkan konsumsi O2
pada ibu sehingga O2 janin
terpenuhi.
- Korticosteroit dapat
- Kolaborasi dengan dokter
tentang pemberian meningkatkan ketahanan sel
kortikosteroit.
terutama organ-organ vital
pada janin.

Anda mungkin juga menyukai