Anda di halaman 1dari 31

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

KLIEN DENGAN LEUKEMIA


K 2
P O 1. H I L A L A I N U R F A H L A

L OM 2. I F D A L T R Y I R Y A N S Y A H

KE 3. I K A A R I S K A
4. I K A S R I K A R T I K A
5. I M A R A T U R R O F I Q O H
6. L E N I M U S T I K A W A T I
7. L E S A T R I U T A M I
8. L I N D A
9. L I N D A K A R L I N D A
10. L I S N A Y A T I L E S T A R I
11. L I T A J U N I A R L E S T A R I
12. M E G A A M A L I N D A
13. M E L I R O S Y A N D I
1
• PENGERTIAN

Leukemia adalah kanker dari salah satu jenis sel darah


putih di sumsum tulang, yang menyebabkan
proliferasi salah satu jenis sel darah putih dengan
menyingkirkan jenis sel lain (Reeves, Charlene J et al,
2001).
2 ETIOLOGI

1.Terinfeksi Virus
2.Faktor Genetik
3.Kelainan Helediter
4.Faktor Lingkungan :
 Radiasi
 Zat Kimia
3
MANIFESTASI KLINIK
 Gejala yang khas leukemia secara umum :
1. Hepatomegali
2. Pucat
3. Panas
4. Splenomegali

 Gejala yang tidak khas :


1. Kejang
2. Efusi pleura
3. Lesi purpura pada kulit
4. Sakit/ nyeri sendi atau sakit tulang disalahtafsirkan sebagai
reumatik
4 ANATOMI FISIOLOGI
Darah adalah suatu jaringan tubuh yang terdapat di dalam pembuluh
darah yang warnanya merah. Pada tubuh yang sehat atau orang dewasa
terdapat darah sebanyak kira-kira 1/13 dari berat badan atau kira-kira 4
sampai 5 liter. Keadaan jumlah tersebut pada tiap organ0organ tidak
sama tergantung pada umur, pekerjaan, keadaan jatung atau pembuluh
darah.

 Fungsi darah terdiri atas :


Sebagai alat pengangkut
Sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan bibit penyakit dan racun
yang akan membunuh tubuh dengan perantaraan leukosit, anti bodi / zat-
zat anti racun.
Menyebarkan panas ke seluruh tubuh
5 PENATALAKSANAAN

1. Transfusi darah
2. Kortikosteroid (prednisone, kartison, deksametason, dan
lain-lain).
3. Setelah dicapa remisi dosis dikurangi sedikit demi sedikit
dan akhirnya dihentikan
4. Imunoterapi
5. Infeksi sekunder dihindarkan (lebih baik pasien dirawat di
kamar yang suci hama).
6 KOMPLIKASI

1.Demam
2.Rasa sakit pada tulang
3.Kehilangan daya untuk makan
4.Kadar pernafasan rendah (shortness of breath)
5.Rasa letih dan lesuan
PROSES KEPERAWATAN

PENGKAJIAN
DIAGNOSA
INTERVENSI
IMPLEMENTASI
EVALUASI
1 PENGKAJIAN
Riwayat Kesehatan
Identitas Sekarang

Nama : An. Bd Umur : 7tahun


J. Kelamin : Laki - laki

Klien masuk rumah sakit dengan


Riwayat Kesehatan
keluhan sesak nafas, demam, sakit
Dahulu
kepala, lemah, nyeri tulang dan sendi
Klien tidak pernah memiliki riwayat saat dilakukan pemeriksaan pada
penyakit dahulu fisik An. Bd, CRT > 3 detik,
konjungtiva anemis, akral dingin, BB
turun, mual dan muntah. Selain itu,
terdapat pembesaran limfa dan
pembesaran hati.
Lanjutan...

 Riwayat kesehatan keluarga: Tidak


ada data

 Riwayat psikososial : Tidak ada data


Pemeriksaan Fisik
LAN J U TAN

1. Keadaan umum: Lemah


Tanda-tanda vital :
TD : 80/ 50
Nadi : 80x/menit
Suhu : 38°C
Respirasi : 34x/menit
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan
Laboratorium

No Jenispemeriksaan Nilaihasil Nilai normal Interprestasi


1 Hemoglobin 6,7gr/dL 14-15,4 g/dL Turun

2 Leukosit 70.50 ml3 4500- 13500/mm3 Naik

3 Trombosit 44.000ml 150.000-450.000 Turun


sel/mm3
4 Eritrosit 3,5juta sel/mm3 4,5-5,4juta sel Turun
mm/3

Pemeriksaan Radiologi :
Tidak ada data
2 DIAGNOSA
 Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan
oksigen tidak dapat terdistribusi dengan baik
ditandai dengan sesak nafas, menggunakan otot
bantu nafas, RR 34x/mnt,CRT >3dtk, Akral
dingin dan Hb 6,7gr/dl

 Ketidakseimbangan perfusi jaringan perifer


berhubungan dengan penurunan suplai darah
keperifer (anemia) ditandai dengan klien
mengatakan lemas, konjungtiva anemis, TD :
80/50 mmHg, Hb: 6,7 gr/dl CRT >3 detik dan
Eritrosit 3,5 juta sel/mm3.
Lanjutan...
 Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi ditandai
dengan klien mengatakan demam, suhu 38,60˚C dan
Leukosit 70.500 mm3.

 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan


berhubungan dengan anoreksia, mual, dan muntah
ditandai dengan mual, muntah, BB turun yang semula 25
kg menjadi 22 kg dan kelemahan.

 Nyeri akut berhubungan dengan ifiltrasi leukosit jaringan


sistemik ditandai dengan klien mengatakan sakit kepala,
nyeri tulang dan sendi, pembesaran limfa (splenomegali)
dan hati (hepatomegali).
Lanjutan...

 Resiko perdarahan berhubungan dengan


penurunan jumlah trombosit ditandai dengan
trombosit 44.000 sel/mm3
3 INTERVENSI
Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
 Respiratory Status : • Atur posisi klien semifowler • Posisi fowler
1. Gangguan
Gas exchange memaksimalkan
pertukaran gas   Respiratory Status : • Berikan oksigen dan pantau ekspansi paru dan
ventilation efektifitasnya menurunkan upaya
berhubungan
  Vital Sign Status bernapas.
dengan • Tingkatkan pola pernapasan
Kriteria Hasil : yang optimal dalam • Terapi oksigen dapat
oksigen tidak
• Mendemonstrasikan memaksimalkan pertukaran mengoreksi hipoksemia
dapat peningkatan ventilasi oksigen dan karbondioksida yang terjadi akibat
dan oksigenasi yang dalam paru penurunan ventilasi paru.
terdistribusi
adekuat
dengan baik • Memelihara kebersihan • Mengoptimalkan
paru paru dan bebas pertukaran gas alveoli
dari tanda tanda dengan pembuluh darah
distress pernafasan
Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
 Circulation status • Monitor Tanda tanda vital • Untuk mengetahui
2.
 Tissue Perfusion : perkembangan TTV
Ketidakseimb cerebral • Monitor Hb
• Untuk mengetahui
angan perfusi
Kriteria Hasil : • lnstruksikan keluarga untuk perkebangan nilai Hb
jaringan • Tekanan systole dan mengobservasi kulit jika
diastole dalam rentang ada isi atau laserasi • Untuk mengetahui
perifer
yang diharapkan perkembangan kulit pasien
berhubungan • Mendemonstrasikan,
kemampuan kognitif
dengan
• Menunjukkan fungsi
penurunan sensori motori cranial
yang utuh : tingkat
suplai darah
kesadaran membaik
keperifer tidak ada gerakan
gerakan involunter
(anemia)
Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
 Thermoregulation •  Monitor tanda-tanda vital • Untuk menentukan
3 Hipertermi dan suhu tubuh. tindakan dan mencegah
berhubunga Kriteria Hasil : komplikasi pada pasien.
• Suhu tubuh dalam • Kompres menggunakan
n dengan rentang normal waslab dingin( atau kantong • Konduksi suhu membantu
proses • Nadi dan RR dalam es yang dibalut dengan menurunkan suhu tubuh
rentang normal kain) di aksila, kening, yang memungkinkan
infeksi • Tidak ada perubahan tengkuk, dan lipatan paha. pelepasan panas secara
warna kulit dan tidak konduksi dan evaporasi
ada pusing, merasa • Anjurkan menggunakan
nyaman pakaian yang berlebihan • Pakaian yang minimal akan
dan tutupi pasien dengan membantu mengurangi
selimut saja pengupan tubuh
Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Keperawata
n
 Nutritional Status : • Identifikasi faktor pencetus • Mengetahui faktor yang
4.
food and Fluid Intake mual dan muntah menyebaabkan mual dan
Ketidakseimb muntah.
Kriteria Hasil : • Sajikan makanan dengan
angan nutrisi
• Adanya peningkatan tampilan menarik yang • Meningkatkan nafsu makan
kurang dari berat badan sesuai berprotein/ kalori sangat anak agar kebutuhan nutrisi
dengan tujuan tinggi yang disajikan pada tercukupi atau terpenuhi
kebutuhan
• Berat badan ideal saat individu ingin makan dan mendukung proses
berhubungan sesuai dengan tinggi metabolic pasien yang
badan • Berikan porsi makan porsi berisiko tinggi terhadap
dengan
• Mampu kecil tapi sering (enak kali malnutris
anoreksia, mengidentifikasi per hari ditambah dengaan
kebutuhan nutrisi makanan kecil) • Untuk mengurangi
mual, dan
perasaan tegang pada
muntah lambung sehingga
diberikan makanan sedikit
tapi sering.
Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
 Pain Level • Lakukan pengkajian nyeri • Untuk mengetahui nyeri
5. Nyeri akut
 Pain control secara komprehensif secara komprehensif
berhubungan  Comfort level termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, • Untuk mengetahui reaksi
dengan
Kriteria Hasil : frekuensi, kualitas dan nonverbal
ifiltrasi • Mampu mengontrol faktor presipitasi Ketidaknyamanan
nyeri (tahu penyebab
leukosit
nyeri, mampu • Observasi reaksi nonverbal • Untuk mengetahui
jaringan menggunakan tehnik dari ketidaknyamanan lingkungan yang
nonfarmakologi untuk mempengaruhi nyeri
sistemik
mengurangi nyeri, • Kontrol lingkungan yang
mencari bantuan) dapat mempengaruhi nyeri
• Melaporkan bahwa seperti suhu ruangan,
nyeri berkurang dengan pencahayaan dan
menggunakan kebisingan
manajemen nyeri
• Mampu mengenali
nyeri (skala, intensitas,
frekuensi dan tanda
nyeri)
Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
 Blood lose severity • Monitor ketat tanda-tanda • Untuk mengetahui nyeri
6. Resiko
 Blood koagulation perdarahan secara komprehensif
perdarahan
Kriteria Hasil : • Catat nilai Hb dan HT • Untuk mengetahui reaksi
berhubungan
• Tidak ada hematuria sebelum dan sesudah nonverbal
dengan dan hematemesis terjadìnya perdarahan ketidaknyamanan
• Kehilangan darah yang
penurunan
terlihat • Monitor nilai lab • Untuk mengetahui
jumlah • Tekanan darah dalam (koagulasi) yang meliputi lingkungan yang
batas normal sistol dan PT, PTT, trombosit mempengaruhi
trombosit
diastole
4 I MPLE ME NTASI DANEVALUASI
Diagnosa Waktu Implementasi Evaulasi Paraf

1. Gangguan 23 • Mengatur posisi klien semifowler S = klien mengatakan sudah


desemb tidak lagi sesak
pertukaran gas er 2018
• Memberikan oksigen dan pantau
berhubungan efektifitasnya O = klien tampak membaik RR
dengan 23x/menit
oksigen tidak • Meningkatkan pola pernapasan yang
optimal dalam memaksimalkan A = masalah teratasi
dapat pertukaran oksigen dan
terdistribusi karbondioksida dalam paru P = hentikan intervensi
dengan baik
• Meningkatkan bedrest, batasi
aktivitas dan bantu kebutuhan
perawatan diri sehari-hari sesuai
keadaan pasien.

• Mengajarkan breathing exercise

• Memberikan obat antiaritmia, jika


perlu
Diagnosa Waktu Implementasi Evaulasi Paraf

2. 23 • Memonitor Tanda tanda vital S = klien mengatakan sudah


desemb tidak lemas
Ketidakseimb er 2018 • Memonitor Hb
angan perfusi O = klien tampak membaik TD
jaringan • Menginstruksikan keluarga untuk 100/60mmHg, Hb 14 gr/dl,
perifer mengobservasi kulit jika ada isi atau konjungtiva ananemis, eritrosit
laserasi 4,5 juta sel/mm3
berhubungan
dengan • Mendiskusikan menganai penyebab A = masalah teratasi
penurunan perubahan sensasi
P = hentikan intervensi
suplai darah • Mengkolaborasi dengan dokter
keperifer untuk pemberian obat
(anemia)
Diagnosa Waktu Implementasi Evaulasi Paraf

3. Hipertermi 23 • Memonitor tanda-tanda vital, S = klien mengatakan sudah


desemb mengumpulkan dan menganalisis tidak demam
berhubungan er 2018 dara kardiovaskular pernapasan dan
dengan proses suhu tubuh. O = klien tampak membaik suhu
infeksi tubuh 36,5oC
• Mengkompres menggunakan waslab
dingin( atau kantong es yang dibalut A = masalah teratasi
dengan kain) di aksila, kening,
tengkuk, dan lipatan paha. P = hentikan intervensi

• Menganjurkan menggunakan
pakaian yang berlebihan dan tutupi
pasien dengan selimut saja

• Menganjurkan asupan cairan oral,


sedikitnya 2 L per/hari, dengan
tambahan cairan selama aktivitas
yang berlebihan atau aktivitas
sedang dalam cuaca panas.
Diagnosa Waktu Implementasi Evaulasi Paraf

4. 23 • Mengidentifikasi faktor pencetus S = klien mengatakan sudah


desemb mual dan muntah tidak mual muntah
ketidakseimba er 2018
ngan nutrisi • Menyajikan makanan dengan O = klien tampak membaik BB
kurang dari tampilan menarik yang berprotein/ dalam batas normal
kebutuhan kalori sangat tinggi yang disajikan
pada saat individu ingin makan A = masalah teratasi
berhubungan
dengan • Memberikan porsi makan porsi kecil P = hentikan intervensi
anoreksia, tapi sering (enak kali per hari
ditambah dengaan makanan kecil)
mual, dan
muntah • Memantau kebutuhan cairan dan
elektrolit klien

• Mengkolaborasi dengan ahli gizi


dalam memnutukan protein pasien
yang mengalami ketidakadekuatan
asupan protein
Diagnosa Waktu Implementasi Evaulasi Paraf

5. Nyeri akut 24 • Melakukan pengkajian nyeri secara S = klien mengatakan sudah


Desemb komprehensif termasuk lokasi, tidak nyeri lagi
berhubungan er 2018 karakteristik, durasi, frekuensi,
dengan kualitas dan faktor presipitasi O = klien tampak membaik
ifiltrasi
leukosit • Mengobservasi reaksi nonverbal dari A = masalah teratasi
ketidaknyamanan
jaringan P = hentikan intervensi
sistemik • Mengkontrol lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan, pencahayaan dan
kebisingan

• Mengajarkan tentang teknik non


farmakologi

• Mengkolaborasikan dengan dokter


jika ada keluhan dan tindakan nyeri
tidak berhasil
Diagnosa Waktu Implementasi Evaulasi Paraf

6. Resiko
24 • Memonitor ketat tanda-tanda S=
desemb perdarahan
perdarahan er 2018 O = klien tampak membaik
berhubunga • Mencatat nilai Hb dan HT sebelum nilai trombosit normal 150.000
dan sesudah terjadìnya perdarahan sel/mm3
n dengan
penurunan • Memonitor nilai lab (koagulasi) yang A = masalah teratasi
meliputi PT, PTT, trombosit
jumlah P = hentikan intervensi
trombosit • Melindungi pasien dari trauma yang
dapat menyebabkan perdarahan

• Menganjurkan pasien untuk


meningkatkan intake makanan yang
banyak mengandung vitamin K

• Memberikan cairan Intravena


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai