Anda di halaman 1dari 50

ASUHAN

KEPERAWATAN
PASIEN DENGAN
LEUKEMIA
LEUKEMIA

Defini
Leukemia (kanker darah) adalah kanker dari salah satu jenis sel
darah putih di sumsum tulang yang menyebabkan proliferasi
salah satu jenis sel darah putih dengan menyingkirkan jenis sel
lain (Reeves, Charlene J et al, 2001)
TYPE SEL DARAH :

• Sel darah putih : berfungsi sebagai daya tahan tubuh melawan


infeksi

• Sel darah merah: berfungsi membawa oxygen ke dalam


jaringan tubuh

• Platelet : bagian kecil sel darah yang membantu proses


pembekuan darah
KLASIFIKASI LEUKEMIA

• Leukemia akut cepat, mematikan, dan memburuk


• Leukemia kronis tidak begitu cepat,harapan hidup lebih
lama
Berdasarkan jenis sel :
Leukimia limfosit akut (LLA)
Leukimia mielosistik akut (LMA)
Leukemia limfositik kronis (LLK)
Leukimia mielosistik kronis (LMK)

(Supandiman 1997)
PATOGENESIS

Keganasan atau maligna yang muncul dari perbanyakan klonal


sel sel pembetuk sel darah yang tidak terkontrol
Mekanisme kontrol seluler normal tidak bekerja dengan baik
akibat adanya perubahan pada kode genetik yang seharusnya
bertanggung jawab atas pengaturan pertumbuhan sel dan
diferensiasi
Sel sel leukimia menjalani waktu daur ulang yang lebih lambat
di banding sel normal
Proses pematangan atau maturasi berjalan tidak lengkap, dan
bertahan hidup lebih lama dibandingkan sel sejenis yang normal
ETIOLOGI

Belum jelas

Di duga :
• VIRUS (virus onkogenik)
• Faktor eksogen seperti : sinar x, sinar radioaktif, hormon,
bahan kimia ( benzol, arsen, preparat sulfat), infeksi (virus,
bakteri)
• Faktor endogen : ras, konstitusi (sindrom down), herediter
(kakak beradik/kembar identik
GEJALA LEUKEMIA

• Penurunan berat badan


• Malaise (tidak enak badan)
• Kelelahan
• Palpitasi
• Dyspnea
Gejala lain :
Demam, chills (Kedinginan), rigor (kejang otot), kulit memar,
nyeri tulang, kejang, sakit kepala, dan diplopia (Penglihatan
ganda)
DIAGNOSIS

Diagnosa umum leukemia dapat dipastikan dengan beberapa


pemeriksaan :
1. Biopsy
2. Pemeriksaan darah (CBC)
3. CT or CAT Scanc
4. MRI
5. X Ray
6. Ultrasound
7. Spinal tap/lumbal puncture
Gambar pemeriksaan darah tepi pada psn leukemia
GAMBAR LIMFOBLAST PADA PSN
LEUKEMIA
GAMBAR PEMERIKSAAN SUMSUM
TULANG
PENATALAKSANAAN THERAPI

Therapi non farmakologi :

HSCT (Hematopoietic Stem Cells Transplantation)


a. Autologous :
Extraksi HSC dari pasien dan penyimpanan sel kedalam freezer
kemotherapi dosis tinggi dengan atau tanpa radiotherapi
stem cell dikembalikan ke dalam tubuh pasien
memperbaiki jaringan yang rusak dan mengembalikan produksi
sel darah menjadi normal kembali
b. Allogenic
Transplantasi stem cell dari pasien donor (sehat) ke pasien
resipien (sakit). Syarat pendonor adalah memiliki tipe jaringan
(HLA) yang cocok dengan respien.
Sumber stem cell dapat di ambil dari umbilical cord blood

radiotherapi
THERAPI FARMAKOLOGI

• Alkilator : klorambusil dan siklofosfamid


• Antrasiklin : daunorubisin, doksorubisin
• Anti metabolit : metroteksate, merkaptopurin
• Enzim : asparaginase
• Produk alamiah : alkaloid vinka, antibiotik
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN

DENGAN LEUKEMIA
PENGKAJIAN

• Pengkajian pada leukemia meliputi:


• a. Riwayat penyakit
• b. Kaji adanya tanda-tanda anemia:
• 1) Pucat
• 2) Kelemahan
• 3) Sesak
• 4) Nafas cepat
• c. Kaji adanya tanda-tanda leukopenia:
• 1) Demam
• 2) Infeksi
d. Kaji adanya tanda-tanda trombositopenia:
1) Ptechiae
2) Purpura
3) Perdarahan membran mukosa
e. Kaji adanya tanda-tanda invasi ekstra medulola:
1) Limfadenopati
2) Hepatomegali
3) Splenomegali
• f. Kaji adanya:
• 1) Hematuria
• 2) Hipertensi
• 3) Gagal ginjal
• 4) Inflamasi disekitar rektal
• 5) Nyeri
Diagnosa Keperawatan :

1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan oksigen tidak dapat


terdistribusi dengan baik.
2. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi.
3. Resiko gangguan nutrisi kutrang dari kebutuhan berhubungan dengan
anoreksia, mual, dan muntah.
4. Resiko infeksi berhubungan dengan menurunnya sistem pertahanan tubuh
5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan akibat anemia
6. Nyeri yang berhubungan dengan efek fisiologis dari leukemia
7. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pemberian agens
kemoterapi, radioterapi, imobilitas
8. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan alopesia atau perubahan cepat
pada penampilan
9. Resiko perdarahan berhubungan denagn penurunan faktor pembekuan
darah
Intervensi

Diagnosis Keperawatan I

Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan oksigen


tidak terdistribusi dengan baik
• Tujuan : Pertukaran gas dapat terdistribusi dengan baik
• Kriteria Hasil : RR 24x/menit, pasien tidak mengeluhkan sakit
kepala, Hb normal, SaO2 > 95%, Hasil AGD menunjukkan
nilai normal PO2 80-100, PCO2 35-45, pH 7-7,5.
INTERVENSI RASIONAL

Atur posisi klien Posisi fowler memaksimalkan ekspansi paru dan menurunkan upaya bernapas.
semifowler
Berikan oksigen dan Terapi oksigen dapat mengoreksi hipoksemia yang terjadi akibat penurunan ventilasi paru.
pantau efektifitasnya
Tingkatkan pola Mengoptimalkan pertukaran gas alveoli dengan pembuluh darah
pernapasan yang optimal
dalam memaksimalkan
pertukaran oksigen dan
karbondioksida dalam
paru
Tingkatkan bedrest, batasi Menurunkan konsumsi oksigen selama periode penurunan pernapasan dan dapat menurunkan
aktivitas dan bantu beratnya gejala
kebutuhan perawatan diri
sehari-hari sesuai keadaan
pasien.
Ajarkan breathing Meredakan pola nafas yang tidak teratur
exercise
Berikan obat antiaritmia, Memberikan perawatan dengan memberikan bantuan farmakologi yang dapat menunjang
jika perlu proses perawatan
Diagnosis Keperawatan II

Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi

• Tujuan : Suhu tubuh pasien kembali normal (36,6 C – 37,2 C).


• Kriteria Hasil : Suhu Normal antara 36,6 C – 37,2 C, tanda-
tanda infeksi berkurang atau hilang, kulit berwarna normal,
turgor lentur, membrane mukosa lembab.
INTERVENSI RASIONAL
Monitor tanda-tanda vital, mengumpulkan dan Untuk menentukan tindakan dan mencegah komplikasi
menganalisis dara kardiovaskular pernapasan dan suhu pada pasien.
tubuh.
Kompres menggunakan waslab dingin( atau kantong es Konduksi suhu membantu menurunkan suhu tubuh yang
yang dibalut dengan kain) di aksila, kening, tengkuk, dan memungkinkan pelepasan panas secara konduksi dan
lipatan paha. evaporasi.
Anjurkan menggunakan pakaian yang berlebihan dan Pakaian yang minimal akan membantu mengurangi
tutupi pasien d pengupan tubuh.
engan selimut saja
Anjurkan asupan cairan oral, sedikitnya 2 L per/hari, Peningkatan suhu tubuh mengakibatkan penguapan cairan
dengan tambahan cairan selama aktivitas yang berlebihan tubuh meningkat, sehingga perlu diimbangi dengan intake
atau aktivitas sedang dalam cuaca panas. cairan yang banyak.
Pantau suhu dan warna kulit minimal setiap 2 jam, sesuai Untuk mengetahui adanya perubahan yang terjadi pada
dengan kebutuhan. pasien
Aktivitas kolaboratif: Memberikan perawatan dengan memberikan bantuan
Berikan obat antipiretik, jika perlu farmakologi yang dapat menunjang proses perawatan
Diagnosis Keperawatan III

Resiko Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh


yang berhubungan dengan anoreksia, mual dan muntah,
• Tujuan : Nutrisi pasien terpenuhi sesuai dengan angka
kebutuhan nutrisi pasien.
• Kriteria Hasil : pasien menunjukkan nafsu makan meningkat,
tidak adanya anoreksia, berat badan klien dalam keadaan stabil
atau naik.
INTERVENSI RASIONAL

Identifikasi faktor pencetus mual dan Mengetahui faktor yang menyebaabkan mual dan muntah.
muntah
Sajikan makanan dengan tampilan Meningkatkan nafsu makan anak agar kebutuhan nutrisi
menarik yang berprotein/ kalori sangat tercukupi atau terpenuhi dan mendukung proses
tinggi yang disajikan pada saat individu metabolic pasien yang berisiko tinggi terhadap malnutrisi
ingin makan
Berikan porsi makan porsi kecil tapi Untuk mengurangi perasaan tegang pada lambung
sering (enak kali per hari ditambah sehingga diberikan makanan sedikit tapi sering.
dengaan makanan kecil)
Pantau kebutuhan cairan dan elektrolit Mencegah terjadinya kekurangan cairan dan elektrolit
klien pada klien
Kolaborasi dengan ahli gizi dalam Bekerjasama dalam pemberian nutrisi pasien agar adekuat
memnutukan protein pasien yang dan tepat.
mengalami ketidakadekuatan asupan
protein
Diagnosa Keperawatan IV

Resiko infeksi berhubungan dengan menurunnya sistem


pertahanan tubuh

• Tujuan : Pasien tidak mengalami gejala gejala infeksi


• Kriteria Hasil : tidak terdapat tanda-tanda
infeksi,mengindentifikasi tanda dan gejala infeksi
INTERVENSI RASIONAL
Pantau suhu dengan teliti untuk mendeteksi kemungkinan infeksi
Tempatkan anak dalam ruangan khusus untuk meminimalkan terpaparnya anak dari sumber infeksi

Anjurkan semua pengunjung dan staff rumah sakit untuk meminimalkan pajanan pada organisme infektif
untuk menggunakan teknik
mencuci tangan dengan baik

Gunakan teknik aseptik yang cermat untuk semua untuk mencegah kontaminasi silang/menurunkan resiko infeksi
prosedur invasif
Evaluasi keadaan anak terhadap tempat-tempat untuk intervensi dini penanganan infeksi
munculnya infeksi seperti tempat
penusukan jarum, ulserasi mukosa, dan masalah
gigi

Inspeksi membran mukosa mulut. Bersihkan mulut Rongga mulut adalah medium yang baik untuk pertumbuhan
dengan baik organisme
Berikan periode istirahat tanpa gangguan menambah energi untuk penyembuhan dan regenerasi seluler

Berikan diet lengkap nutrisi sesuai usia untuk mendukung pertahanan alami tubuh

Berikan antibiotik sesuai ketentuan diberikan sebagai profilaktik atau mengobati infeksi khusus
Diagnosa Keperawatan V

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan akibat


anemia

• Tujuan: terjadi peningkatan toleransi aktifitas


• Kriteria Hasil : Toleransi terhadap aktifitas
INTERVENSI RASIONAL
Evaluasi laporan kelemahan, menentukan derajat dan efek
perhatikan ketidakmampuan untuk ketidakmampuan
berpartisipasi dalam
aktifitas sehari-hari

Berikan lingkungan tenang dan menghemat energi untuk aktifitas


perlu istirahat tanpa gangguan dan regenerasi seluler atau
penyambunganjaringan

Kaji kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan


berpartisipasi pada aktifitas yang individual dan membantu pemilihan
diinginkan atau dibutuhkan intervensi

Berikan bantuan dalam aktifitas memaksimalkan sediaan energi


sehari-hari dan ambulasi untuk tugas perawatan diri
Diagnosa Keperawatan VI

Nyeri yang berhubungan dengan efek fisiologis dari


leukemia

• Tujuan : pasien tidak mengalami nyeri atau nyeri menurun


sampai tingkat yang
• dapat diterima anak
• Kriteria Hasil : Kontrol Nyeri
INTERVENSI RASIONAL
Mengkaji tingkat nyeri dengan informasi memberikan data dasar
skala 0 sampai 5 untuk mengevaluasi kebutuhan
atau
keefektifan intervensi
Jika mungkin, gunakan prosedur- untuk meminimalkan rasa tidak
prosedur (misal pemantauan suhu aman
non invasif,
alat akses vena
Evaluasi efektifitas penghilang untuk menentukan kebutuhan
nyeri dengan derajat kesadaran perubahan dosis. Waktu
dan sedasi pemberian atau obat
Lakukan teknik pengurangan sebagai analgetik tambahan
nyeri non farmakologis yang
tepat
Berikan obat-obat anti nyeri untuk mencegah kambuhnya
secara teratur nyeri
Diagnosa Keperawatan VII

Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pemberian


agens kemoterapi, radioterapi, imobilitas

• Tujuan: pasien mempertahankan integritas kulit


• Kriteria Hasil : Tidak terdapat ulserasi
INTERVENSI RASIONAL
Berikan perawatan kulit yang karena area ini cenderung mengalami
cemat, terutama di dalam mulut ulserasi
dan daerah perianal
Ubah posisi dengan sering mempertahankan kebersihan tanpa
mengiritasi kulit
Kaji kulit yang kering terhadap efek kemerahan atau kulit kering dan
efek samping terapi kanker pruritus, ulserasi dapat terjadi
dalam area radiasi pada beberapa agen
kemoterapi
Anjurkan pasien untuk tidak membantu mencegah friksi atau trauma
menggaruk dan menepuk kulit kulit
yang kering
Dorong masukan kalori protein untuk mencegah keseimbangan nitrogen
yang adekuat yang negatif
Pilih pakaian yang longgar dan untuk meminimalkan iritasi tambahan
lembut diatas area yang teradiasi
Diagnosa Keperawatan VIII
Gangguan citra tubuh berhubungan dengan
alopesia atau perubahan cepat pada penampilan

• Tujuan: pasien atau keluarga menunjukkan perilaku


koping positif
• Kriteria Hasil : Citra tubuh, koping
INTERVENSI RASIONAL
Dorong anak untuk memilih wig (anak untuk membantu mengembangkan
perempuan) yang serupa gaya dan warna penyesuaian rambut terhadap
rambut anak sebelum rambut mulai rontok

Berikan penutup kepala yang adekuat karena hilangnya perlindungan rambut


selama pemajanan pada sinar matahari,
angin atau dingin
Anjurkan untuk menjaga agar rambut untuk menyamarkan kebotakan parsial
yang tipis itu tetap bersih, pendek dan
halus
Jelaskan bahwa rambut mulai tumbuh untuk menyiapkan anak dan keluarga
dalam 3 hingga 6 bulan dan mungkin terhadap perubahan penampilan rambut
warna atau teksturnya agak berbeda baru
Diagnosa Keperawatan IX
Resiko perdarahan berhubungan denagn penurunan faktor
pembekuan darah
• Tujuan : tidak terdapat tanda-tanda perdarahan

• Kriteria Hasil : Koagulasi darah


INTERVENSI RASIONAL
Gunakan semua tindakan untuk mencegah karena perdarahan memperberat kondisi anak
perdarahan khususnya pada daerah ekimosis dengan adanya anemia

Cegah ulserasi oral dan rektal karena kulit yang luka cenderung untuk berdarah

Gunakan jarum yang kecil pada saat melakukan untuk mencegah perdarahan
injeksi
Menggunakan sikat gigi yang lunak dan lembut untuk mencegah perdarahan

Laporkan setiap tanda-tanda perdarahan (tekanan untuk memberikan intervensi dini dalam
darah menurun, denyut nadi cepat, dan pucat) mengatasi perdarahan

Hindari obat-obat yang mengandung aspirin karena aspirin mempengaruhi fungsi trombosit

Ajarkan orang tua dan anak yang lebih besar untuk mencegah perdarahan
untuk mengontrol perdarahan hidung

Anda mungkin juga menyukai