Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PROBLEM BASED LEARNING

SKENARIO 1 BLOK 7.1


SUDAH JATUH TERTIBAN TANGGA

Tutor : dr. Vania Angeline Bachtiar, Sp.N


Disusun Oleh :

Kelompok 3

Reista May Anggita (19.P1.0006)

Rahel Ayu Wuryaningtias (19.P1.0011)

Adrian Herlambang A. S (19.P1.0016)

Mauritio Aldo Laksono (19.P1.0021)

Delvi Monica Fymbay (19.P1.0026)

Jasinta Florenza Kora (19.P1.0032)

Angela Fasha Septiani Simamora (19.P1.0037)

Gloria Widya Pangesti (19.P1.0042)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
SEMARANG
2022
PBL SKENARIO 1 BLOK 7.1
Sudah Jatuh Tertiban Tangga

Tn. D umur 47 tahun menaiki tangga untuk mengambil buku di rak ke 7 kemudian Tn. D
mendadak terjatuh di lantai dan tangga yang di naikinya jatuh menimpa kaki Tn. D. 30 menit
kemudian asistennya menemukan Tn. D sudah tergeletak tidak sadarkan diri, terdapat bekas
muntahan di sekitar mulut dan baju pasien. Kemudian asistennya menelpon Ambulance Hebat
dan dia mendapatkan beberapa pertanyaan. Ambulance dating ke rumah kemudian tim medis
memberikan penanganan awal pre-hospital. Pasien kemudian langsung dilarikan ke IGD RS
Lakalaka. Saat di IGD kondisi pasien sebagai berikut :
Pasien tidak alert, terlihat tertidur, sedikit berespon terhadap suara, dan tidak ada distress
pernafasan.
Primary Survey :
A : airway clear.
B : breathing spontan.
C : pulsasi kuat.
Vital sign : tekanan darah 200/100 mmHg, HR 110 kali/menit, RR 25 kali/menit, suhu
37,8ºC, O2 : 96%, GCS E3, M4, V2

Tim IGD memasang IVFD, O2 dan saturasi, NGT di alirkan, urine catheter dan monitor.
Riwayat pre-incident : pasien tidak sadar tanpa ada saksi.
Riwayat penyakit sebelumnya : hipertensi, rutin minum obat tetapi tidak rutin periksa ke
dokter.
Riwayat keluarga : ayah meninggal karena jantung.
Riwayat sosial : pulang dari clubbing bersama temannya pk 01.00 am.
Pemeriksaan fisik :
- Kepala : vulnus excoriasi di dahi kiri berukuran 2 × 1 c,.
- Wajah : tampak asimetris sisi kiri.
- Ekstremitas : memar di lengan atas kiri, badan kiri tidak bergerak saat pasien bergerak
spontan, BTR dan KPR meningkat di kiri, Babinski positif di kiri.
- Ada tanda iritasi meningeal.
Pemeriksaan penunjang :
- BGA, darah lengkap, PPT dan APTT, GDS, profil lipid, profil hepar dan profil
ginjalm elektrolit.
- Urine and drug screen.
- EKG, CT-scan, foto thoraks.
15 menit di IGD, pasien mengalami kejak tonik klonik di ke-4 ekstremitas, pasien tidak sadar
selama 30 detik kemudian, kejang berhenti setelah diberi injeksi Diazepam IV. Pasien tertidur
dan kembali ke kesadaran semula (sebelum kejang) 1 jam kemudian.
Ditemukan hasil sebagai berikut :
Patient Control Patient
WBCs 9,7 4 – 11 pH 7,46
Hb 10,4 (NC/NC) 11,5 – 15,5 PCO2 30,4
Platelets 231 150 – 450 HCO3 19,5
INR 1,2 SO2 88,5%
Creatinine 2,34 0,5 – 1,2 mg/dL K 4,4
BUN 54 6 – 20 mg/dL Na 150
K 4,4 3,5 – 5,5 mmol/L
Albumin/TP 3,4/7,2
ALT/AST 19/34 Up to 33 U/L
Bilirubin 0,39 Up to 1,1 mg/dL
Blood Glucose 199
A. TERMINOLOGI
1. BTR (Biceps Tendon Reflex) : tes refleks fisiologis pada otot bisep. Untuk
memeriksa trauma pleksus brakialis yaitu cidera anyaman saraf tepi didaerah leher
dan bahu yang berakibat pada pelumpuhan otot-otot ekstremitas atas.
2. KPR (Knee Pee Reflex): tes refleks fisiologis pada otot kuadrisep femoris untuk
memeriksa meniskus dan ligamentum patela.
3. Vulnus excoriasi : vulnus  luka, luka yang memiliki karakteristik panjang dan
lebar & excoriasi  lecet. Luka lecet.
4. Tonik klonik : jenis kejang yang diawali dengan hilangnya kesadaran dan jika pasien
berdiri akan terjatuh tubuh akan menegang atau tonik dan diikut sentakan
otot/klonik.
5. Urine test : pemeriksaan sampel urin untuk tujuan skrining, diagnosis evaluasi
berbagai jenis penyakit ginjal, infeksi saluran kemih, batu ginjal, dan memantau
perkembangan penyakit seperti diabetes melitus dan tekanan darah tinggi
(hipertensi), dan skrining terhadap status kesehatan umum.
6. Drug screen : menguji kepatuhan atau penyalahgunaan obat melalui urine dan hasil
presumtif positif atau negatif.
7. BGA (Blood Gas Analysis) : untuk mengetahui tekanan gas CO 2, O2, kadar
bikarbonat, saturasi O2, dan kelebihan atau kekurangan basa.
8. IVFD (Intravenous Fluid Drops) : pemberian cairan kedalam tubuh melalui
pembuluh vena untuk menggantikan cairan atau zat-zat makanan serta memasukkan
obat.
9. PPT (Parameter Thromboplastin Time) : uji lama waktu pembekuan darah di
ekstrinsik dan common pathway.
10. APTT (Actived Partial Thromboplastin Time) : uji lama waktu pembekuan darah di
intrinsic pathway.
11. INR (Internasional Normalized Ratio) : waktu yang dibutuhkan seseorang untuk
membentuk bekuan darah.
12. ALT/AST (Alanine Transaminase/Aspartate Aminotransferase): tes fungsi hati
untuk menilai adanya penyakit hati. Pelepasan AST dan ALT dari sel hati ke aliran
darah menunjukkan adanya kerusakan sel hepatosit.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang menyebabkan muntah saat terjatuh ke lantai dan tertimpa tangga?
2. Apakah tingginya tekanan darah pasien berpengaruh pada jatuhnya Tn. D?
3. Apa yang menyebabkan Tn. D tidak sadarkan diri berdasarkan riwayat sebelumnya?
4. Tanda dan bahaya apa yang ditemukan berdasarkan kondisi umum pasien?
5. Apakah interpretasi dari hasil lab dan apakah berpengaruh pada insiden Tn. D?
6. Apa yang didapat dari hasil CT-scan?
7. Apa pertolongan pertama yang harus dilakukan sebelum tim medis datang?

C. HIPOTESIS
1. Penyebab muntah saat terjatuh dan tertimpa tangga :
 Cidera kepala yang dialami derajat sedang sampai berat.
 Intoksikasi alkohol.
 Tekanan intrakranial tinggi.
2. Tinggi tekanan darah berpengaruh pada jatuhnya Tn. D :
 Dapat membuat pembuluh darah di otak pecah dan menekan rongga otak
sehingga aliran darah tidak dapat mencapai ke jaringan.
 Alkohol dapat menyebabkan vasodilatasi yang bisa berdampak pembuluh darah
di otak pecah.
3. Penyebabkan Tn. D tidak sadarkan diri berdasarkan riwayat sebelumnya :
 Karena ada tekanan darah yang tinggi sehingga terganggunya aliran darah dan
aliran O2 yang dapat menyebabkan kehilangan kesadaran.
 Alkohol dapat mengganggu metabolisme tubuh yang dapat menurunkan tingkat
kesadaran.
4. Tanda dan bahaya yang ditemukan berdasarkan kondisi umum pasien :
 Tanda vital : blood pressure tinggi (hypertension crisis), HR tinggi (takikardi),
temperatur demam ringan (potensi infeksi/disregulasi temperatur tubuh), GCS
nilai 9  fase delirium.
5. Interpretasi dari hasil lab dan pengaruh pada insiden Tn. D :
 Yang tidak normal : Hb menurun, kreatinin meningkat, BUN meningkat, albumin
menurun, gula darah meningkat, PCO2 menurun, HCO3 menurun, SO2 menurun,
Na meningkat.
 Karena gula darah yang tinggi menyebabkan hiperglikemia.
6. Hasil CT-scan
Terdapat adanya cairan/perdarahan di intraserebral.
7. Pertolongan pertama yang harus dilakukan sebelum tim medis datang
 Penilaian keadaan : tindakan yang harus dilakukan jika menemui korban yang
memerlukan bantuan.
 Penilaian dini : pemeriksaan awal pada korban.
 Pemeriksaan kesadaran : kesadaran penuh, respon terhadap suara, respon
terhadap nyeri, dan tidak sadar sama sekali.
 Pemeriksaan saluran napas : membuka jalan napas.
 Pemeriksaan napas : mengetahui korban bernapas dengan normal atau tidak.
 Pemeriksaan sirkulasi darah : mengetahui jantung korban berfungsi dengan baik
atau tidak dengan cara sentuh nadi karotis pada leher selama 3-5 detik. Jika tidak
ada maka lakukan CPR.
 Pemeriksaan fisik : mengetahui cidera pada korban
D. SKEMA

E. SASARAN BELAJAR
1. Mengetahui hal apa saja yang petugas medis gali berkaitan dengan kondisi pasien
pada saat terdapat pasien gawat darurat.
2. Mengetahui hal apa saja yang perlu dilakukan pada penangan pre-hospital.
3. Mengetahui hal apa saja (tatalaksana awal) yang perlu dilakukan pada di IGD.
4. Mengetahui tata cara pelaporan pemeriksaan pada DPJP.
5. Mengetahui tata cara rujukkan ke dokter spesialis.
6. Mengetahui cara komunikasi, informasi, edukasi terhadap keluarga pasien saat ada
kasus kegawatdaruratan.
7. Mengetahui jenis-jenis obat untuk emergency.
8. Mengetahui etiologi dan patofisiologi penurunan kesadaran.

F. BELAJAR MANDIRI

G. KESIMPULAN
Daftar Pustaka

1.

Anda mungkin juga menyukai