• Dada Berdebar
Keluhan • Nyeri Ulu Hati
Tambahan • Mual
• Pusing
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RSUD Kabupaten Bekasi dengan keluhan
sesak napas sejak 2 jam yang lalu sebelum masuk Rumah Sakit (SMRS).
Sesak dirasakan saat berbaring selama 1 jam. Pasien mengatakan sering
merasa sesak terlebih saat beraktivitas. Pasien juga mengeluh dada
berdebar, dan nyeri ulu hati. Buang air besar dan buang air kecil tidak
ada keluhan. Keluhan seperti mual, muntah, dan nyeri dada disangkal.
Tedapat pitting edema pada ekstremitas bawah. Pasien belum pernah
mengalami keluhan yang serupa.
Riwayat Penyakit
Riwayat Penyakit • Pasien mempunyai riwayat hipertensi. Riwayat diabetes mellitus,
penyakit jantung dan penyakit ginjal disangkal.
Dahulu
Riwayat Penyakit • Keluarga pasien tidak ada yang mengalami hal yang sama seperti
pasien.
• Tidak ada keluarga yang memiliki hipertensi, penyakit jantung, penyakit
Keluarga ginjal dan penyakit diabetes mellitus.
2. Kepala
Normocephale, Rambut tidak mudah dicabut dan berwarna putih.
3. Mata
Konjungtiva anemis -/-
Sklera ikterik -/-
Refleks cahaya langsung +/+, Pupil Isokor
Pemeriksaan Fisik Diagnostik
4. Telinga
Tidak ditemukan kelainan dan tidak ada sekret yang keluar dari liang telinga
5. Hidung
Tidak ada pernafasan cuping hidung.
Tidak ditemukan kelainan pada hidung dan tidak ada sekret yang keluar dari lubang
hidung.
6. Mulut
Bibir tidak sianosis
Perdarahan gusi (-)
Mukosa kering (-)
Pemeriksaan Fisik Diagnostik
7. Tenggorokan
T 1-1, faring hiperemis (-)
8. Leher
Trakea tidak deviasi, letak di medial
Jugular Vein Pressure (JVP) normal (R-2)
Tidak terdapat adanya pembesaran kelenjar getah bening
Pemeriksaan Fisik Diagnostik
9. Thorax
a. Paru
Inspeksi : Normochest, pergerakan dada simetris kiri -
kanan pada saat statis dan dinamis.
Retraksi intercostal (-)
Palpasi : Fremitus taktil dan vokal simetris normal
pada kedua lapang paru. Nyeri tekan (-)
Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru
Auskultasi : Vesikuler (+/+), Ronkhi (+/+),
Wheezing (-/-)
Pemeriksaan Fisik Diagnostik
9. Thorax
b. Jantung
Inspeksi: Iktus cordis tidak terlihat
Palpasi : Pulsasi iktus cordis teraba pada 2 cm
lateral linea midklavikularis sinistra ICS 5, kuat angkat, tidak
ada vibrasi.
Perkusi :
- Batas jantung kanan : Linea sternalis dextra ICS 5.
- Batas jantung kiri : Pada 2 cm lateral dari linea midclavicularis
sinistra ICS 5.
- Batas pingang jantung : Linea parasternalis sinistra ICS 4
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II irregular, murmur (+), gallop (-)
Pemeriksaan Fisik Diagnostik
10. Abdomen
Inspeksi : Abdomen datar, pembesaran (-) asites (-) sikatrik (-) spider
navy (-), caput medusa (-)
Auskultasi : Bising usus (+) frekuensi 10x/menit normal
Palpasi : Supel, nyeri tekan epigastrium (+) , hepar dan lien
tidak teraba.
Perkusi : Timpani di seluruh lapang abdomen, shifting dullnes (-)
11. Ekstremitas
Akral hangat, capillary refilll time (CRT) < 2 detik, terdapat pitting edema
pada ekstremitas bawah, clubbing finger (-), palmar eritem (-)
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Jenis Pemeriksaan Tanggal 24 Mei 2019 Nilai Normal
Hematologi
Hemoglobin L 11.6 g/dl 12-16 g/dL
Hematokrit L 35% 38-47 %
Eritrosit 4.63 4.20-5.40 juta / µL
Trombosit 174 150-400 ribu/ µL
Leukosit 8.7 5 -10 ribu / µL
Hitung Jenis
Basofil 0% 0.0-1.0
Eosinofil L 0% 1.0-6.0
Neutrofil H 78% 50-70
Limfosit L 14% 20-40
Monosit 8% 2-9
Laju Endap Darah () H 16 mm/jam <15
Pemeriksaan Laboratorium
Kimia Darah
SGOT 30 <32 U/L
SGPT 21 <31 U/L
Glukosa Sewaktu 146 <170 mg/dL
Ureum H 70 15-40 mg/dL
Kreatinin H 1.1 0.51-0.95 mg/dL
eGFR L 52.8 > 60 ml/min/1.73
m^2
Elektrolit
Natrium 145 135 -145 mEq
Kalium 4.0 3.4 - 4.4 mEq
Klorida 105 96 -106 mEq
Pemeriksaan EKG
Diagnosis ADHF,
HHD
Klinis CHF
Diagnosis TB
Asma
Banding PARU
Perencanaan
Rencana Diagnostik
• EKG/ECG (Electrocardiography)
• Rontgen Thorax
• Echocardiography
Rencana Terapi
• Tirah Baring • Inj. Asetil sistein 88 cc/ 8 jam drip dalam
• Diet Jantung 1700 kkal Nacl 100 cc
• IVFD RL 500cc/24 jam • Digoksin 1x0,25 gr
• O2 2-4 Lpm • Concor 1x1,25 gr
• Inj. Lasix 10mg/jam • Noticil 1x2gr malam
• Inj. Ceftriaxone 2gr/ hari (ST) • Irbesartan 1x300 gr
• Inj. Ranitidine 50gr/ 12 jam • Laxadine 3x1 cfl
• Inj. Ondancentron 4gr/8jam
Prognosis
Prognosis
Quo ad vitam
• Dubia ad bonam
Quo ad functionam
• Dubia ad bonam
Quo ad sanactionam
• Dubia ad bonam
Follow Up
Follow Up
25 Mei 2019 26 Mei 2019 27 Mei 2019
(Sumber : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I. Edisi VI, 2014)1
Apakah Penyebab Keluhan pada Pasien Ini?
• Gejala utama gagal jantung adalah kelelahan dan sesak napas.
• Pada tahap awal gagal jantung, dispnea diamati hanya saat aktivitas;
Namun, seiring perkembangan penyakit, dispnea terjadi dengan
aktivitas yang lebih ringan, dan akhirnya dapat terjadi bahkan saat
istirahat.
• Orthopnea merupakan hasil dari redistribusi cairan dari sirkulasi
splanknik (pembuluh darah pada sistem gastrointestinal) dan
ekstremitas bawah ke sirkulasi pusat selama rekumbensi, dengan
akibat peningkatan tekanan kapiler paru.
Apakah Penyebab Keluhan pada Pasien Ini?
• Paroxysmal Nocturnal Dyspneu (PND) istilah ini mengacu pada
episode akut sesak napas parah dan batuk yang umumnya terjadi
pada malam hari dan membangunkan pasien dari tidur, biasanya 1-3
jam setelah pasien beristirahat.
• Anoreksia, mual, dan rasa kenyang dini yang berhubungan dengan
nyeri dan kepenuhan perut adalah keluhan umum dan mungkin
berhubungan dengan edema dinding usus dan / atau hati yang sesak.
Bagaimana Tatalaksana pada Pasien ini?
• Tatalaksana Non-Farmakologi
• Ketaatan Pasien Berobat
• Pemantauan Berat Badan Mandiri
• Asupan Cairan
• Pengurangan Berat Badan
Bagaimana Tatalaksana pada Pasien ini?
• Terapi Fase Akut Terapi Oksigen
• Berikan O2 nasal 2 – 4 L/menit, disesuaikan dengan hasil
pulseoxymetry. Bila diperlukan, O2 dapat diberikan dengan masker
non-rebreathing atau rebreathing bila tidak membaik dalam waktu
½ jam.
• Bila saturasi oksigen tetap rendah dengan mask atau ada distress
pernafasan, digunakan CPAP.
• Bila distress pernafasan tidak membaik dan atau tidak toleran
dengan CPAP dilakukan intubasi.
Bagaimana Tatalaksana pada Pasien ini?
1. Setiati, S. dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I. Edisi VI. Jakarta:
Interna Publishing. 2014.
2. Pedoman Tatalaksana Gagal Jantung. Perhimpunan Dokter Spesialis
Kardiovaskular Indonesia. 2015.
3. Fauci A, et al. Harrison's Principles of Internal Medicine. 18th edition.
New York, N.Y.: McGraw-Hill Education LLC.; 2012. 1913-1901.
4. PERKI. Pedoman Tatalaksana Gagal Jantung Edisi Pertama. 2015.
5. PERKI. Panduan Praktik Klinis (PPK) dan Clinical Pathway (CP) Penyakit
Jantung dan Pembuluh Darah. 2016.
Terima Kasih