Anda di halaman 1dari 26

Laporan Jaga IGD

Stase Ilmu Penyakit Dalam RSPAD Gatot Subroto


Periode 7 Januari 2018-16 Maret 2019

Disusun oleh :
Sally Nadia Asda
Gabriella Selara P
IDENTITAS PASIEN

Autoanamnesis, Minggu 24 Februari 2019


Nama : Noer Rahmah Ardianti
Umur : 16 tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
Alamat : Jl. Raya Pegangsaan II/124 RT.005/002
Status : Belum Menikah
Pekerjaan : Pelajar
Masuk RS : IGD
Jam : 09.04 WIB
Keluhan Utama
Demam sejak 4 hari SMRS.

Riwayat Penyakit Sekarang


4 hari SMRS. Pasien mengeluh demam yang mendadak
tinggi pada malam hari, dan pasien belum sempat mengukur
suhu tubuhnya. Demam dirasakan naik turun secara perlahan
setiap harinya. Ada menggigil (+), keringat dingin (-). Nyeri
kepala (+), Nyeri pada Kedua belakang mata dan terasa panas,
mual (+), muntah (-), mimisan (+) 1x, gusi berdarah (-), telinga
berdengung (-), nyeri menelan (-), nyeri ulu hati (-), nyeri perut
(-), nyeri pada tubuh terutama pada kedua betis, badan terasa
lemas, lidah terasa pahit, batuk berdahak warna kekuningan,
BAK & BAB dalam batas normal, makan minum sedikit
berkurang selama demam berlangsung.
 Pasien mengatakan sudah minum obat paracetamol, setelah
minum obat demam turun kemudian demam kembali naik.
Riwayat berpergian ke daerah endemis disangkal,
Riwayat makan dipinggir jalan disangkal, riwayat banjir
disekitar tempat tinggal di sangkal.
Riwayat Penyakit Dahulu
Tidak ada

Riwayat Alergi
Obat : Tidak Ada

Riwayat Penyakit Keluarga


Ayah menderita Hipertensi
PEMERIKSAAN FISIK

STATUS GENERALIS
 Keadaan umum : Tampak sakit sedang
 Kesadaran : Compos mentis
 TTV
 Tekanan darah : 95/965 mmHg
 Nadi : 118 x/menit
 Suhu : 38.0° C
 Pernapasan : 20 kali/menit
 Tinggi badan : 158 cm
 Berat Badan : 46 kg
 IMT : 18,42
KEPALA • Normocephalic

• Konjungtiva anemis : -/-


MATA • Sklera ikterik : -/-

• Tampak simetris
• Tidak ada benjolan
HIDUNG
• Septum nasal tidak deviasi
• Tidak ada sekret

• Normotia
TELINGA • Liang telinga tampak lapang
• Tidak ada tanda peradangan

• Tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid dan


LEHER
KGB
PULMO

Kiri Simetris saat statis dan dinamis


Inspeksi
Kanan Simetris saat statis dan dinamis
Kiri Sela iga normal, benjolan (-),
nyeri tekan (-)
Palpasi
Kanan Sela iga normal, benjolan (-),
nyeri tekan (-)
Kiri Sonor
Perkusi
Kanan Sonor
Kiri Vesikuler
Auskultasi
Kanan Vesikuler

Inspeksi Pulsasi Ictus cordis tidak terlihat


COR
Palpasi Pulsasi Ictus cordis teraba disela iga V ke- garis midclavikularis
Batas Atas, Sela iga III parasternal kiri
Perkusi Batas Kiri, Sela iga V, 1 cm sebelah medial linea midklavikula kiri
Batas Kanan, Sela iga IV linea sternalis kanan
Katup Aorta : BJ I dan BJ II regular, gallop -, murmur –
Katup Pulmonal : BJ I dan BJ II regular, gallop -, murmur –
Auskultasi
Katup Mitral : BJ I dan BJ II regular, gallop -, murmur –
Katup Trikuspid : BJ I dan BJ II regular, gallop -, murmur –
PEMERIKSAAN FISIK ABDOMEN

 Inspeksi :
o Warna sawo matang
o Bentuk abdomen datar
o Tidak tampak benjolan, bekas luka operasi, dan lesi kulit.

 Auskultasi :
o Bising usus (+) normoperistaltik

 Perkusi
o Timpani di seluruh quadrant

 Palpasi
o Supel
o Tidak teraba massa
o Nyeri tekan (-)
o Tidak terdapat pembesaran organ hepar, lien.
Extremitas Atas :

→ Akral hangat, jaringan parut (-), effloresensi (-


), pelebaran pembuluh darah (-),
Extremitas oedem (-), Rumple Leed = ptekie + (> 10) pada
tangan kiri

Extremitas Bawah :

→ Akral hangat, jaringan parut (-), effloresensi (-


), pelebaran pembuluh darah (-), oedem (-)
Pemeriksaan Penunjang
Parameter Hasil Rujukan
Hb 13.6 g/ dL 12,0 -16.0 g/dl
MCV 86 fl 80- 96 fl
MCH 30 pg 27 – 32 pg
MCHC 35 g/dl 32 - 36 g/dl

RDW 11.20 % 11.5 – 14.5 %


Ht 39 % 36-46
Eritrosit 4,5 juta/microliter 4,1 – 5,1
Leukosit 5340/ microliter 4.800-10.800
Trombosit 127.000/mikroliter 150.000-400.000
Ureum 21 mg/dl 20-50
Kreatinin 0.8 mg/dl 0,5-1,5 mg/dl
eGFR 101.70
Pemeriksaan Penunjang

Parameter Hasil Rujukan


Natrium 137 mg/l 135-147 mmol/l
Kalium 3.7 mmol/l 3.5-5.0 mmol/l
Chlorida 99 mmol/l 95-105 mmol/l
GDS 96 mg/Dl 70-140 mg/dL

Parameter Hasil Rujukan


Dengue NS 1 Ag Positif Negatif
ANAMNESIS :
 Seorang perempuan usia 16 tahun dataang ke IGD dengan keluhan demam
sejak 4 hari SMRS. Pasien mengatakan demam mendadak tinggi pada malam
RESUME hari, dan pasien belum sempat mengukur suhu tubuhnya. Demam dirasakan
naik turun secara perlahan setiap harinya. Ada menggigil (+), keringat dingin (-).
Nyeri kepala (+), Nyeri pada Kedua belakang mata dan terasa panas, mual (+),
muntah (-), mimisan (+) 1x, gusi berdarah (-), telinga berdengung (-), nyeri
menelan (-), nyeri ulu hati (-), nyeri perut (-), nyeri pada tubuh terutama pada
kedua betis, badan terasa lemas, lidah terasa pahit, Batuk berdahak warna
kekuningan. BAK & BAB dalam batas normal, makan minum sedikit berkurang
selama demam berlangsung. Pasien mengatakan sudah minum obat
paracetamol, setelah minum obat demam turun kemudian demam kembali
naik. Riwayat berpergian ke daerah endemis disangkal, Riwayat
makan dipinggir jalan disangkal, riwayat banjir sekitar rumah di
sangkal.
PEMERIKSAAN FISIK :
 KU : tampak sakit sedang, kesadaran Compos mentis, TD : 95/65 mmHg, Nadi :
98x/menit, suhu 38.0° C, pernapasan 20x/menit, TB 118 cm, BB : 46 kg, IMT
18.42 (Normal) , Rumple Leed (+)
PEMERIKSAAN PENUNJANG :
 Leukosit : 5340/ microliter, Trombosit: 127.000/microliter, RDW 11.20 %,
Dengue NS 1 Ag Positif
DAFTAR MASALAH

DHF Grade II dd
1 Leptospirosis,Malaria,
chikungunya
1. DHF Grade II
 ATAS DASAR :
• Demam 4 hari SMRS
• Demam mendadak tinggi
• Mual (+)
ANAMNESIS • Mimisan
• Ptekie (+)
• Nyeri Retroorbital (+)
• Nyeri Kepala(+)

PEMERIKSAAN • Ptekie (+) pada tangan kiri.


FISIK
• Leukosit : 5340/ microliter,
PEMERIKSAAN Trombosit: 127.000/microliter,
PENUNJANG RDW 11.20%
• Dengue NS 1 Ag Positif
1. DHF Grade II
TINDAK LANJUT
Rencana Diagnosis Pemeriksaan IgG IgM dengue pada hari ke 7 demam

Rencana Therapi - IVFD Ringer Laktat 500cc/ 4 jam


- Fluimucil tab 200 mg, PO
- Ondansetron inj 4 mg, IV
- Paracetamol tab 500 mg, PO

Rencana Monitoring TTV/ 6 jam


Pemeriksaan darah rutin/ 12 jam

Rencana Edukasi - Memberikan pengertian kepada pasien dan keluarga


tentang perjalanan penyakit dan tatalaksana
- Mengkonsumsi makanan bergizi
PROGNOSIS air putih
- Banyak mengkonsumsi
Ad Vitam - Tirah baring Dubia ad bonam
Ad Fungtionam Dubia ad bonam
Ad Sanationam Dubia ad bonam
TERIMA KASIH
TINJAUAN PUSTAKA
DHF Grade II

 Demam berdarah dengue adalah penyakit infeksi


yang disebabkan oleh virus dengue dengan
manifestasi klinis demam, nyeri otot dan atau nyeri
sendi yang disertai leukopenia, ruam, limfadenopati,
trombositopenia dan diatesis hemoragik.
 Pada DBD terjadi pembesaran plasma yang ditandai
dengan hemokonsentrasi (peningkatan hematocrit)
atau penumpukan cairan dirongga tubuh.
 Sindrom renjatan dengue (dengue shock syndrome)
demam berdarah dengue yang ditandai oleh
renjatan/syok.
Etiologi DBD

 DBD disebabkan oleh virus dengue, yang termasuk


dalam genus Flavivirus, keluarga Flaviviridae. Flavivirus
merupakan virus dengan diameter 30 nm terdiri dari
asam ribonukleat rantai tunggal dengan berat
molekul 4x106.
 Terdapat 4 serotype virus yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3,
DEN-4.Yang semuanya dapat menyebabkan DBD.
 Keempat DEN tersebut terdapat di Indonesia, dengan
DEN-3 merupakan serotype terbanyak
Epidemiologi

 DBD tersebar diwilayah Asia Tenggara, Pasifik barat


dan Karibia. Indonesia merupakan wilayah endemis
dengan sebaran di seluruh wilayah tanah air. Insiden
DBD di Indonesia antara 6 hingga 15 per 100.000
penduduk pada tahun 1998, sedangkan mortalitas
DBD cendrung menurun hingga mencapai 2% pada
tahun 1999.
 Penularan infeksi virus dengue terjadi melalui vector
nyamuk genus Aedes (A. aegypti dan A. albopictus).
Peningkatan kasus setiap tahunnya berkaitan dengan
sanitasi lingkungan dengan tersedianya tempat
perindukan bagi nyamuk betina yaitu pada bejana
yang berisi air jernih
 Beberapa factor diketahui berkaitan dengan peningkatan
transmisi biakan virus dengue yaitu :
 1). Vektor : perkembangbiakan vector, kebiasaan menggigit,
kepadatan vector dilingkungan, transportasi vector dari satu
tempat ketempat lain.
 2.). Pejamu : terdapatnya pederita dilingkungan atau keluarga,
mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia, dan jenis kelamin
 3.). Lingkungan : curah hujan, suhu, sanitasi dan kepadatan
penduduk.
Daftar Pustaka

 Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simardibrata M,


Setiati S. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I.
Jakarta: InternaPublishing
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai