• Keluhan Utama : Sesak napas sejak 1 tahhun terakhir memberat 1 minggu sebelum masuk rumah
sakit
• Keluhan Tambahan :
Pasien datang dengan keluhan sesak napas sejak 1 tahun terakhir. Sesak dirasakan terus
menerus. Namun memberat sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit. Sesak bertambah saat
pasien berbaring. Sesak dipengaruhi oleh aktivitas. Pasien tidur dengan 2 bantal. Riwayat bangun m
alam karena sesak ada. Riwayat dirawat di RS Papua karena sesak nafas pada bulan November 201
8 dirawat selama 2 minggu dan dipasang WSD. Kemudian kembali masuk ke RS Papua 2 minggu ke
mudian dan dipasang kembali WSD, Pasien dirujuk ke RS Unhas pada Januari 2019 karena sesak d
irasakan terus menerus. Batuk berdahak ada sejak 2 bulan, dahak berwarna putih, tidak ada darah.
Riwayat batuk darah tidak ada. Nyeri dada ada, sejak lama, hilang timbul. Kadang membaik dengan i
stirahat. Riwayat rawat inap di PJT Tahun 2016 dengan rencana operasi katup jantung tapi belum dila
kukan
Demam tidak ada. Keringat malam tidak ada. Riwayat keringat malam ada. Penurunan nafsu
makan ada. Penurunan berat badan ada, sejak 6 bulan terakhir sebanyak +- 20 kg. Nyeri perut ada s
eluruh bagian, mual dan muntah tidak ada. BAK lancar, BAB biasa.
Anamnesis
Riwayat Penyakit Sekarang
Kepala Leher
03 • Bentuk kepala : Normochepal 04 • Kelenjar getah bening: Tidak ada pemb
esaran
• Mata : Konjungtiva pucat (+/+), Sklera
• DVS : R+5 cm H2O
ikterik (-/-), Edema palpebral (-/-)
• Pembuluh darah : Dalam batas normal
• Mulut : Sianosis(-), kering (-), Tonsil T1
• Kaku kuduk : Tidak ada (-)
-T1, hiperemis tidak ada
Pemeriksaan Fisis
Efusi Pleura Dextra
Jantung
Thorax
Inspeksi :Ictus cordis tidak terlihat,
Palpasi: Ictus cordis teraba, thrill tidak ada.
Perkusi: Batas atas jantung ICS II sinistra, batas kan
❑ Inspeksi : asimetris saat
an jantung ICS IV linea parasternalis dextra, batas ki hemithorax dextra tertinggal.
ri jantung ICS V linea midclavicularis sinistra ❑ Palpasi : Nyeri tekan ti
Auskultasi: Bunyi jantung I/II iregular, murmur diasto dak ada, vokal fremitus melema
lic.
h di hemithorax dextra ICS VII-
Abdomen basal
Datar, ikut gerak napas. ❑ Perkusi : Redup di hem
Peristaltik ada kesan normal. ithorax kanan setinggi ICS VII-b
Hepar dan lien tidak teraba. asal.
❑ Auskultasi : bronkovesikul
Ekstremitas er menurun. Ronkhii dan wheez
ing pada kedua hemithorax
edema : +/+(pre tibial)
Perdarahan (-), palmar eritam (-), akra
l hangat, clubbing finger (-)
Pemeriksaan Lab. Kimia Darah
8/1/2019
PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN
Penanda Hepatitis
HBsAg (ICT) Non reaktif Non reaktif
Anti HCV (ICT) Non reaktif Non reaktif
X-Ray Thorax
(8/1/2019)
Kesan:
• Cardiomegaly (suspek
gambaran mitral heart
disesis) disertai tanda-t
anda bendungan paru
• Efusi pleura dextra
• Observasi lesi noduler
paru dextra
Spirometri
(11 Januari 2019)
Kesan :
• Retriksi sedang (32,2%)
• Normal, tidak ada obstruksi
Assesment
EFUSI PLEURA DEXTRA ET CAUSA INFEKSI DD/TUBERCULOSIS DD/EMPIEMA DD/TUM - Rapid test -Infus NaCl 0,9% 10
OR PARU
- Cek sputum BTA 3 kali, ku tetes/menit
S: ltur dan sensitivitas OAT -Ketorolac 30 mg/8 j
• Sesak napas sejak 1 tahun terakhir dan memberat 1 minggu sebelum masuk rumah sakit.
Sesak terus-menerus. Sesak bertambah saat berbaring. -Cek sputum gram, kultur d am/intravena (jka V
• Riwayat dirawat di RS Papua karena sesak napas pada bulan november 2018, dirawat an sensitivitas OAT AS 5-6)
selama 2 minggu dan dipasang WSD.
• Batuk berdahak ada sejak 2 bulan, dahak warna putih, tidak ada darah. -Usul : Konsul Kardiologi -Furosemide 40 mg/
• Nyeri dada ada, dirasakan sudah lama, hilang timbul, membaik dengan istirahat. -Usul : MSCT Scan dengan 12 jam
• Nafsu makan menurun, penurunan berat badan ada sejak 6 bulan terakhir ± 20 kg
• Riwayat merokok ada kontras
1.
O: -EKG
Thorax :
• Inspeksi : Pergerakan dada asimetris, hemithorax kanan tertinggal
• Palpasi : Vokal fremitus menurun di hemithorax kanan
• Perkusi : Redup di hemithorax dextra bagian basal
• Auskultasi : Bunyi pernapasaan bronkovesikuler menurun di hemithorax kanan . Bunyi
tmbahan: Ronkhi dan wheezing di kedua hemithorax
Furosemid 10
mg/12 jam/oral
FOLLOW UP
Furosemid 10
mg/12 jam/oral
FOLLOW UP
1 Infeksi tuberculosis
Non infeksi
3 Hipoproteinemia, neoplasma, kelainan sirkulasi/gagal jantung,
emboli paru, atelektasis
Traumatik
4 Hemothorax
KLASIFIKASI EFUSI PLEURA
Peningkatan tek. Eg :
• Gagal
Hidrostatik kapiler
Transudatif jantung
• Sirosis
hepatik
EfusiPleura Penurunan tek. Onkotik • Sindrom
kapiler nefrotik
Eksudatif Eg :
Peningkatan • Pneumonia
permeabilitas kapiler • Malignancy
• Infeksi virus
• Tuberkulosis
DIAGNOSIS
ANAMNESIS Kasus:
Pasien datang dengan keluhan sesak napas sejak 1 tahun tera
Keluhan: khir. Sesak dirasakan terus menerus. Namun memberat sejak
1 minggu sebelum masuk rumah sakit. Sesak bertambah saat
- Sesak nafas, rasa berat pada pasien berbaring. Sesak dipengaruhi oleh aktivitas. Pasien
dada, tidur dengan 2 bantal. Riwayat bangun malam karena sesak
ada. Riwayat dirawat di RS Papua karena sesak nafas pada
- Nyeri dada - berupa nyeri pleuritik bulan November 2018 dirawat selama 2 minggu dan dipasang
atau nyeri tumpul yang terlokalisir. WSD. Kemudian kembali masuk ke RS Papua 2 minggu
kemudian dan dipasang kembali WSD, Pasien dirujuk ke RS
- Batuk-batuk kering Unhas pada Januari 2019 karena sesak dirasakan terus m
- Berat badan menurun - neoplasma enerus. Batuk berdahak ada sejak 2 bulan, dahak berwarna
putih, tidak ada darah. Riwayat batuk darah tidak ada.
dan tuberkulosis, Nyeri dada ada, sejak lama, hilang timbul. Kadang membaik
- Batuk berdarah - neoplasma, dengan istirahat. Riwayat rawat inap di PJT Tahun 2016
dengan rencana operasi katup jantung tapi belum dilakukan.
emboli paru dan tuberkulosa yang Demam tidak ada. Keringat malam tidak ada. Riwayat keringat
berat. malam ada. Penurunan nafsu makan ada. Penurunan berat ba
dan ada, sejak 6 bulan terakhir sebanyak +- 20 kg. Nyeri perut
- Demam subfebris - tuberkulosis ada seluruh bagian, mual dan muntah tidak ada. BAK lancar, \
BAB biasa.
PEMERIKSAAN FISIK
• Tampak kesakitan
Inspeksi • Ketinggalan gerak pada Kasus:
dada yang sakit
Thorax :
❑ Inspeksi : asimetris saat
• Fremitus raba sisi sakit
Palpasi
hemithorax dextra tertinggal.
turun ❑ Palpasi : Nyeri tekan ti
dak ada, vokal fremitus melema
h di hemithorax dextra ICS VII-
• Suara ketok redup pada sisi basal
❑ Perkusi
Perkusi yang sakit pada bagian : Redup
di hemithorax kanan setinggi IC
bawah S VII-basal.
❑ Auskultasi : bronkovesikul
• Vesikular menurun atau er menurun. Ronkhii dan
Auskultasi hilang pada bagian bawah wheezing pada kedua
hemithorax
sisi yang sakit
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Radiologi
ke lateral, serta sudut kostofrenikus
yang menjadi tumpul.
• Foto Lat: efusi 1 cm maka jumlah
cairan telah melebihi 200 cc