Anda di halaman 1dari 34

EFUSI PLEURA DEXTRA

 Pembimbing Akademik Departemen : KELOMPOK 10:


Dr. Harry aksa putrawan, sp.P Rara Armita Arman
Nindy Agista Kasim
 Pembimbing :
Audina Ulfa Adria
dr. Gunawan Nursid

DEPARTEMEN PULMONOLOGI-FK UNHAS 2019


LAPORAN KASUS
Kelompok 10
Identitas Pasien
 Nama : Tn. Yunus kombong
 Tanggal Lahir : 01 Mei 1967
 Usia : 51 tahun
 Jenis Kelamin : Laki laki
 Pekerjaan : Tukang
 No. Rekam Medik : 764902
 Tanggal Masuk : 09-1-2019
 Ruangan : IC Lantai 2
Anamnesis
Riwayat Penyakit Sekarang

• Keluhan Utama : Sesak napas sejak 1 tahhun terakhir memberat 1 minggu sebelum masuk rumah
sakit
• Keluhan Tambahan :
Pasien datang dengan keluhan sesak napas sejak 1 tahun terakhir. Sesak dirasakan terus
menerus. Namun memberat sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit. Sesak bertambah saat
pasien berbaring. Sesak dipengaruhi oleh aktivitas. Pasien tidur dengan 2 bantal. Riwayat bangun m
alam karena sesak ada. Riwayat dirawat di RS Papua karena sesak nafas pada bulan November 201
8 dirawat selama 2 minggu dan dipasang WSD. Kemudian kembali masuk ke RS Papua 2 minggu ke
mudian dan dipasang kembali WSD, Pasien dirujuk ke RS Unhas pada Januari 2019 karena sesak d
irasakan terus menerus. Batuk berdahak ada sejak 2 bulan, dahak berwarna putih, tidak ada darah.
Riwayat batuk darah tidak ada. Nyeri dada ada, sejak lama, hilang timbul. Kadang membaik dengan i
stirahat. Riwayat rawat inap di PJT Tahun 2016 dengan rencana operasi katup jantung tapi belum dila
kukan
Demam tidak ada. Keringat malam tidak ada. Riwayat keringat malam ada. Penurunan nafsu
makan ada. Penurunan berat badan ada, sejak 6 bulan terakhir sebanyak +- 20 kg. Nyeri perut ada s
eluruh bagian, mual dan muntah tidak ada. BAK lancar, BAB biasa.
Anamnesis
Riwayat Penyakit Sekarang

× Tidak ada Riwayat pengobatan OAT


× Riwayat pungsi pleura pada bulan November di RS Papua, warna
kuning jernih sebanyak 100 cc/hari selama 2 minggu
× Riwayat kontak dengan pasien TB tidak ada
× Riwayat alergi tidak ada
× Riwayat Hipertensi sejak 20 tahun terakhir dan rutin berobat deng
an catopril 25 mg
× Riwayat kencing manis tidak ada
× Riwayat Merokok ada selama 23 tahun, 1 bungkus perhari IB=276
(Perokok sedang)
Pemeriksaan Fisis
Efusi Pleura Dextra

Keadaan Umum Tanda-tanda Vital


01 Sakit sedang/gizi baik/compos mentis
BB: 49 kg; TB : 160 cm
02 •

Tekanan darah : 130/90 mmHg
Denyut jantung : 128x/menit
• Frekuensi pernafasan : 22x/menit,
IMT: 19,14 (Gizi Normal) • Saturasi : 99% tanpa modalitas
• Suhu tubuh : 36,5°C

Kepala Leher
03 • Bentuk kepala : Normochepal 04 • Kelenjar getah bening: Tidak ada pemb
esaran
• Mata : Konjungtiva pucat (+/+), Sklera
• DVS : R+5 cm H2O
ikterik (-/-), Edema palpebral (-/-)
• Pembuluh darah : Dalam batas normal
• Mulut : Sianosis(-), kering (-), Tonsil T1
• Kaku kuduk : Tidak ada (-)
-T1, hiperemis tidak ada
Pemeriksaan Fisis
Efusi Pleura Dextra

Jantung
Thorax
Inspeksi :Ictus cordis tidak terlihat,
Palpasi: Ictus cordis teraba, thrill tidak ada.
Perkusi: Batas atas jantung ICS II sinistra, batas kan
❑ Inspeksi : asimetris saat
an jantung ICS IV linea parasternalis dextra, batas ki hemithorax dextra tertinggal.
ri jantung ICS V linea midclavicularis sinistra ❑ Palpasi : Nyeri tekan ti
Auskultasi: Bunyi jantung I/II iregular, murmur diasto dak ada, vokal fremitus melema
lic.
h di hemithorax dextra ICS VII-
Abdomen basal
Datar, ikut gerak napas. ❑ Perkusi : Redup di hem
Peristaltik ada kesan normal. ithorax kanan setinggi ICS VII-b
Hepar dan lien tidak teraba. asal.
❑ Auskultasi : bronkovesikul
Ekstremitas er menurun. Ronkhii dan wheez
ing pada kedua hemithorax
edema : +/+(pre tibial)
Perdarahan (-), palmar eritam (-), akra
l hangat, clubbing finger (-)
Pemeriksaan Lab. Kimia Darah
8/1/2019
PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN

GDS 166 mg/dl <140 mg/dl


Ureum 45 mg/dl 10-50 mg/dl
Kreatinin 0.80 mg/dl L(<1,3), P(<1,1) mg/dl
SGOT 42 mg/dl <38 mg/dl
SGPT 63 U/L <41 U/L
Albumin 3,5 g/dl 3,5-5,5 g/dl
Elektrolit
Natrium 135 136 -145 mmol/l
Kalium 4.5 3.5 - 5.1mmol/l
Klorida 105 97 – 111mmol/l
Pemeriksaan Lab. Kimia Darah
8/1/2019
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan

WBC 6.6 4 - 10 x 103/uL


LYMPH 21.9 20.0-40.0
NEUT 70.3 52.0-75.0
EO 0.1 1.00-3.00
BASO 0.4 0.00-0.10
RBC 3.79 4.00-6.00
HGB 12.8 12 - 16 g/dL
HCT 38.3 40 – 50%
MCV 101 80.0-97.0
MCH 33.5 26.5-33.5
MCHC 33.3 31.5-35.0
PLT 267 150-400
Pemeriksaan Imunoserologi
(8/1/2019)
PEMERIKSAAN HASIL NORMAL

Penanda infeksi HIV Non reaktif Non reaktif


Anti HIV (ICT)

Penanda Hepatitis
HBsAg (ICT) Non reaktif Non reaktif
Anti HCV (ICT) Non reaktif Non reaktif
X-Ray Thorax
(8/1/2019)

Kesan:
• Cardiomegaly (suspek
gambaran mitral heart
disesis) disertai tanda-t
anda bendungan paru
• Efusi pleura dextra
• Observasi lesi noduler
paru dextra
Spirometri
(11 Januari 2019)

Kesan :
• Retriksi sedang (32,2%)
• Normal, tidak ada obstruksi
Assesment

• Efusi pleura dextra ec infeksi dd/ tuberculosis dd/


empiema dd/ tumor paru
• CHF NYHA II
• CAD
Assesment:
• EFUSI PLEURA DEXTRA EC INFEKSI DD/ TUBERCULOSIS
DD/ EMPIEMA DD/ TUMOR PARU
• CHF NYHA II
• CAD
ASSESSMENT & PLANNING
No Assessment Planning Terapi

EFUSI PLEURA DEXTRA ET CAUSA INFEKSI DD/TUBERCULOSIS DD/EMPIEMA DD/TUM - Rapid test -Infus NaCl 0,9% 10
OR PARU
- Cek sputum BTA 3 kali, ku tetes/menit
S: ltur dan sensitivitas OAT -Ketorolac 30 mg/8 j
• Sesak napas sejak 1 tahun terakhir dan memberat 1 minggu sebelum masuk rumah sakit.
Sesak terus-menerus. Sesak bertambah saat berbaring. -Cek sputum gram, kultur d am/intravena (jka V
• Riwayat dirawat di RS Papua karena sesak napas pada bulan november 2018, dirawat an sensitivitas OAT AS 5-6)
selama 2 minggu dan dipasang WSD.
• Batuk berdahak ada sejak 2 bulan, dahak warna putih, tidak ada darah. -Usul : Konsul Kardiologi -Furosemide 40 mg/
• Nyeri dada ada, dirasakan sudah lama, hilang timbul, membaik dengan istirahat. -Usul : MSCT Scan dengan 12 jam
• Nafsu makan menurun, penurunan berat badan ada sejak 6 bulan terakhir ± 20 kg
• Riwayat merokok ada kontras
1.
O: -EKG
Thorax :
• Inspeksi : Pergerakan dada asimetris, hemithorax kanan tertinggal
• Palpasi : Vokal fremitus menurun di hemithorax kanan
• Perkusi : Redup di hemithorax dextra bagian basal
• Auskultasi : Bunyi pernapasaan bronkovesikuler menurun di hemithorax kanan . Bunyi
tmbahan: Ronkhi dan wheezing di kedua hemithorax

Lab (15/8/2017) : WBC 6,6/uL, Neut 70,3%, eos 0,1%.


Foto thorax (8/1/2019) :
-Cardiomegaly (suspek gambaran mitral heart disease) disertai tanda-tanda bendungan paru
-Efusi pleura dextra
ASSESSMENT & PLANNING
No Assessment Planning Terapi
CONGESTIVE HEART FAILURE NYHA II-III • Usul : konsul kardiologi -Terapi oral lanjut dari dr.Muh. I
S: • EKG
• Sesak napas sejak 1 tahun terakhir dan memberat 1 lyas, Sp,PD,K-P,Sp.P(K) yaitu
minggu sebelum masuk rumah sakit. Sesak terus- Digogsin, furosemid, captopril
menerus. Sesak bertambah saat berbaring. Sesak
dipengaruhi aktivitas. -Infus NaCl 0,9% 10 tetes/menit
• Tidur dengan 2 bantal. -Ketorolac 30 mg/8 jam/intrave
• Riwayat bangun malam karena sesak.
• Batuk berdahak ada sejak 2 bulan, dahak warna putih, na (jka VAS 5-6)
tidak ada darah. -Furosemide 40 mg/12 jam
• Nyeri dada ada, dirasakan sudah lama, hilang timbul,
2. membaik dengan istirahat.
• Riwayat dirawat inap di PJT tahun 2016 dengan rencana
operasi katup jantung tapi belum dilakukan.
• Riwayat hipertensi sejak 20 tahun terakhir berobat
dengan captopril 2,5 mg
• Riwayat merokok ada

Foto thorax (8/1/2019) :


-Cardiomegaly (suspek gambaran mitral heart disease) disert
ai tanda-tanda bendungan paru
ASSESSMENT & PLANNING
No Assessment Planning Terapi
CORONORY ARTERY DISEASE • Usul : konsul kardiologi -Terapi oral lanjut dari dr.Muh. I
• EKG
S: lyas, Sp,PD,K-P,Sp.P(K) yaitu
• Nyeri dada ada, dirasakan sudah lama, hilang timbul, Digogsin, furosemid, captopril
membaik dengan istirahat.
• Riwayat dirawat inap di PJT tahun 2016 dengan rencana -Infus NaCl 0,9% 10 tetes/menit
operasi katup jantung tapi belum dilakukan. -Ketorolac 30 mg/8 jam/intrave
• Riwayat hipertensi sejak 20 tahun terakhir berobat
dengan captopril 2,5 mg na (jka VAS 5-6)
• Riwayat merokok ada
3.
Foto thorax (8/1/2019) :
-Cardiomegaly (suspek gambaran mitral heart disease) disert
ai tanda-tanda bendungan paru
Follow Up
FOLLOW UP

Tangg Subjektif Objektif Assessment Planning Terapi


al
09/01/2 KU : Sakit sedang/gizi ba • Efusi pleura • Rapid test HIV tun Terapi oral lanjut
019 dextra et causa infeksi ggu hasil dari praktek dr.
ik/ compos mentis dd/ tuberkulosis dd/ em • Cek sputum BTA 3 Ilyas, Sp.P
TD: 110/70mmHg piema dd/ tumor paru kali, kultur dan Sen
N: 88 kali/menit • CHF NYHA II-III sitivitas OAT Infus Natrium
P: 22 kali/menit • CAD • Cek sputum gram, Klorida 10
S: 36,50C kultur dan sensitivit tetes/menit
SpO2: 95% tanpa modalit as antibiotik
Ranitidin 50
as mg/12
Usul:
jam/intravena
WBC 19.430 u/L • Elektrokardigrafi
• MSCT Scan thorax Ketorolac 30
CXR: Efusi pleura dextra dengan kontras gr/8jam/intravena
• Konsul kardiologi (Bila VAS 5-6)

Furosemid 10
mg/12 jam/oral
FOLLOW UP

Tangg Subjektif Objektif Assessment Planning Terapi


al
10/01/2 Sesak napas ada, terus- KU : Sakit sedang/gizi ba • Efusi pleura • Tunggu hasil sputu Terapi oral lanjut
019 menerus, nyeri dada saat dextra et causa infeksi m BTA 3 kali, kultu dari praktek dr.
ini tidak ada. Batuk berku ik/ compos mentis dd/ tuberkulosis dd/ em r dan Sensitivitas Ilyas, Sp.P
rang TD: 120/90mmHg piema dd/ tumor paru OAT
N: 78 kali/menit • CHF NYHA II-III • Tunggu hasil sputu Infus Natrium
P: 22 kali/menit • CAD m gram, kultur dan Klorida 10
S: 36.50C sensitivitas antibiot tetes/menit
SpO2: 98% tanpa modalit ik
Ranitidin 50
as mg/12
Usul:
jam/intravena
• Elektrokardigrafi
• MSCT Scan thorax Ketorolac 30
dengan kontras gr/8jam/intravena
• Konsul kardiologi (Bila VAS 5-6)

Furosemid 10
mg/12 jam/oral
FOLLOW UP

Tanggal Subjektif Objektif Assessment Planning Terapi


11/01/ S KU : Sakit sedang/gizi baik/ • Efusi pleura • Kontrol di poli -
2019 dextra et caus • Menunggu hasil analisis dan
compos mentis a infeksi dd/ tu sitologi cairan pleura
TD: 120/70mmHg berkulosis dd/
N: 80 kali/menit empiema dd/ t
P: 22 kali/menit umor paru
0
S: 36,5 C • CHF NYHA
SpO2: 98% tanpa modalitas II-III
• CAD
CXR: Efusi pleura dextra
Timeline
Efusi Pleura Dextra

2014 26/7/2018 31/7/2018 2/8/2018 6/8/2018

TB Paru Efusi Pleura Suspek TB Paru Efusi Pleura Efusi Pleura


Batuk darah, sesak Dextra Relaps Dextra Dextra
napas. Sesak napas (+) Sesak napas (+), Sesak kadang- Di Poli BBKPM
Terapi OAT 6 bulan CXR: Efusi pleura batuk (-), riwayat kadang bila Sesak (+)
di Puskesmas dextra OAT 2014 kelelahan
Jeneponto Rencana rawat
dinyatakan tuntas Rencana BTA negatif inap untuk punksi
dan sembuh pemeriksaan darah Gene Expert tidak pleura
rutin, sputum BTA, terdeteksi MTB
gene Expert
Timeline
Efusi Pleura Dextra

6/8/2018 7/8/2018 8/8/2018

Efusi Pleura Efusi Pleura Efusi Pleura


Dextra Dextra Dextra
Di Perawatan Batuk sesekali Keluhan tidak ada
BBKPM warna putih CXR: Efusi pleura
Sesak (+), batuk Rencana foto dextra
kadang-kadang thorax, analisis dan Rencana kontrol di
warna putih sitologi cairan poli, menunggu
pleura hasil analisis dan
Rencana punksi Tx: Punksi pleura sitologi cairan
pleura 30 cc, N- pleura
Tx: N-Acetylsistein Acetylsistein
DISKUSI
 EFUSI PLEURA
DEFINISI

Efusi pleura adalah suatu keadaan


dimana terjadi penumpukan cairan
melebihi normal di dalam cavum
pleura diantara pleura parientalis
dan visceralis.

Pada keadaan normal, rongga


pleura hanya mengandung cairan
sebanyak 10-20ml yang berfungsi
sebagai pelumas agar paru-paru
dapat bergerak dengan lancer saat
bernapas.
EPIDEMIOLOGI
Efusi Pleura

Secara internasional 1,5


3000/ 1.000.000 Juta
kasus
kasus

Medan pada tahun 2011


dengan 136 kasus
menunjukan prevalensi
wanita 34,6% dan laki-
laki 65,4%. KASUS :
Pasien laki-laki
ETIOLOGI

1 Infeksi tuberculosis

Infeksi non tuberculosis


2 Pneumonia, jamur, parasit, dan virus

Non infeksi
3 Hipoproteinemia, neoplasma, kelainan sirkulasi/gagal jantung,
emboli paru, atelektasis

Traumatik
4 Hemothorax
KLASIFIKASI EFUSI PLEURA
Peningkatan tek. Eg :
• Gagal
Hidrostatik kapiler
Transudatif jantung
• Sirosis
hepatik
EfusiPleura Penurunan tek. Onkotik • Sindrom
kapiler nefrotik

Eksudatif Eg :
Peningkatan • Pneumonia
permeabilitas kapiler • Malignancy
• Infeksi virus
• Tuberkulosis
DIAGNOSIS
ANAMNESIS Kasus:
Pasien datang dengan keluhan sesak napas sejak 1 tahun tera
Keluhan: khir. Sesak dirasakan terus menerus. Namun memberat sejak
1 minggu sebelum masuk rumah sakit. Sesak bertambah saat
- Sesak nafas, rasa berat pada pasien berbaring. Sesak dipengaruhi oleh aktivitas. Pasien
dada, tidur dengan 2 bantal. Riwayat bangun malam karena sesak
ada. Riwayat dirawat di RS Papua karena sesak nafas pada
- Nyeri dada - berupa nyeri pleuritik bulan November 2018 dirawat selama 2 minggu dan dipasang
atau nyeri tumpul yang terlokalisir. WSD. Kemudian kembali masuk ke RS Papua 2 minggu
kemudian dan dipasang kembali WSD, Pasien dirujuk ke RS
- Batuk-batuk kering Unhas pada Januari 2019 karena sesak dirasakan terus m
- Berat badan menurun - neoplasma enerus. Batuk berdahak ada sejak 2 bulan, dahak berwarna
putih, tidak ada darah. Riwayat batuk darah tidak ada.
dan tuberkulosis, Nyeri dada ada, sejak lama, hilang timbul. Kadang membaik
- Batuk berdarah - neoplasma, dengan istirahat. Riwayat rawat inap di PJT Tahun 2016
dengan rencana operasi katup jantung tapi belum dilakukan.
emboli paru dan tuberkulosa yang Demam tidak ada. Keringat malam tidak ada. Riwayat keringat
berat. malam ada. Penurunan nafsu makan ada. Penurunan berat ba
dan ada, sejak 6 bulan terakhir sebanyak +- 20 kg. Nyeri perut
- Demam subfebris - tuberkulosis ada seluruh bagian, mual dan muntah tidak ada. BAK lancar, \
BAB biasa.
PEMERIKSAAN FISIK

• Tampak kesakitan
Inspeksi • Ketinggalan gerak pada Kasus:
dada yang sakit
Thorax :
❑ Inspeksi : asimetris saat
• Fremitus raba sisi sakit
Palpasi
hemithorax dextra tertinggal.
turun ❑ Palpasi : Nyeri tekan ti
dak ada, vokal fremitus melema
h di hemithorax dextra ICS VII-
• Suara ketok redup pada sisi basal
❑ Perkusi
Perkusi yang sakit pada bagian : Redup
di hemithorax kanan setinggi IC
bawah S VII-basal.
❑ Auskultasi : bronkovesikul
• Vesikular menurun atau er menurun. Ronkhii dan
Auskultasi hilang pada bagian bawah wheezing pada kedua
hemithorax
sisi yang sakit
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Foto PA: Henithorax tampak lebih


tinggi, kubah diafragma tampak lebih

Radiologi
ke lateral, serta sudut kostofrenikus
yang menjadi tumpul.
• Foto Lat: efusi 1 cm maka jumlah
cairan telah melebihi 200 cc

Torakosintesis • Klasifikasi cairan pleura


KLASIFIKASI EFUSI PLEURA
Secara umum dibedakan : Transudat Eksudat
TATALAKSANA

1. Obati penyakit dasar


2. Punksi pleura (Thoracosintesis)
3. Water Sealed Drainage (WSD)
4. Pleurodesis
Thank you
Kelompok 10

Anda mungkin juga menyukai