“ DILEMA ETIK ”
FAKULTAS KEDOKTERAN
MAKASSAR 2018
KATA PENGANTAR
Dalam penyusunan laporan ini, kami menyadari bahwa masih jauh dari
kesempurnaan dan banyak kekurangannya baik dari segi teknik penulisan maupun
isi materinya. Oleh karena itu, dengan penuh kerendahan hati, kami mengharapkan
bimbingan dan arahannya yang bersifat membangun demi perbaikan laporan ini.
Kelompok 7A
PENDAHULUAN
I. Dokter Urap
Ketika sudah sampai gilirannya, Pak Becak pun memasuki ruang praktik
dokter urap. “Selamat sore, Dok !” sapanya. “Sore juga Pak Becak. Silakan duduk
!” Dokter urap mempersilakan sambil membaca dengan saksama kartu berobat Pak
Becak. “Apa sudah ada hasil rontgen dan laboratoriumnya Pak ?” tanya dokter urap
setelah membaca catatan dalam kartu berobat bahwa dua hari lalu ia meminta Pak
Becak untuk dua pemeriksaan tersebut.
“Sudah, Dok.” Jawab Pak Becak sambil menyerahkan hasil rontgen dan
laboratoriumnya. Dokter urap memperhatikan dan membaca dengan saksama kedua
hasil pemeriksaan tersebut. “Dari hasil pemeriksaan dan diagnosa tentang gejala
klinis, ditambah hasil rontgen dan laboratorium Bapak yang saya temukan, maka
saya bisa menyimpulkan bahwa Bapak menderita TBC paru aktif,” simpul dokter
urap.
“Untuk itu, Bapak harus menjalani terapi selama minimal 6 bulan dan obatnya
tidak boleh terputus,” lanjut dokter urap. “Saya akan memberikan obat untuk satu
bulan dan Bapak harus rajin kontrol,” Pak Becak terdiam. “Bagaimana, Pak ?”
tanya dokter urap. “Tapi Dok, saya tidak punya uang untuk mematuhi anjuran
dokter,” jawab Pak Becak. “Untuk makan sehari-hari saja, susah Dok.” Lanjutnya.
“Ooo begitu...Baiklah, saya akan rujuk ke Puskesmas dekat tempat tinggal Bapak.
Karena obat untuk penyakit Bapak bisa diperoleh di sana secara gratis.”
“Sementara ini, saya kasih obat untuk satu minggu ya, Pak ! Yang saya kasih
ini obat generik, biar Bapak bisa menebusnya. Tapi ingat, sesegera mungkin Bapak
harus melapor ke Puskesmas sambil membawa surat rujukan saya,” jelas dokter
urap sambil mengambil kertas dan pulpen.
“O ya, Bapak punya anak kecil di rumah ?” tanya dokter sambil terus menulis.
“Ada Dok, satu orang. Usianya 2 tahun. Kenapa, Dok ?” Pak Becak menanggapi.
“Penyakit Bapak dalam tahap penularan. Olehnya itu, saya anjurkan Bapak nanti
ke Puskesmas. Jangan lupa, anaknya juga dibawa serta untuk diperiksa,” jelas si
dokter. “Baiklah, Dok.” Pak Becak menyanggupi. “Ini Pak, surat rujukannya.
Jangan lupa, anaknya diperiksa juga !” Dokter urap mengingatkan sambil
menyerahkan surat rujukan dalam amplop yang sudah tertutup rapat. “Terima kasih,
Dok” jawab Pak Becak, seraya menerima amplop rujukan dan kertas resep. “Sudah
Pak, simpan aja duitnya untuk menebus obat,” kata dokter ketika melihat Pak Becak
sibuk menghitung recehan dari kantongnya.
Saat pasien berikutnya sedang diperiksa dokter urap, tiba-tiba suster masuk
ke ruang praktik sambil berkata, “Dok, Pak Becak pingsan di depan klinik setelah
beliau batuk darah hebat beberapa kali.” “Maaf ya Bu, saya tinggal sebentar,” kata
dokter kepada seorang ibu yang sedang diperiksanya sambil bergegas keluar
dengan membawa peralatan emergensi. Setelah memeriksa Pak Becak yang telah
diusung ke ruang tunggu, dokter urap bergegas menyuruh satpam memanggil sopir
taksi untuk membawa Pak Becak ke rumah sakit.
1. KATA SULIT
1. Rontgen
Rontgen adalah tindakan menggunakan radiasi untuk mengambil
gambar bagian dalam dari tubuh seseorang. Utamanya, rontgen
digunakan untuk mendiagnosa masalah kesehatan dan yang lainnya
untuk pemantauan kondisi kesehatan yang ada. Terdapat berbagai
jenis rontgen, masing-masing dengan kegunaan yang spesifik.
2. Diagnosis
Upaya atau proses menemukan kelemahan atau penyakit (weakness,
disease) apa yang dialami seseorang dengan melalui pengujian dan
studi yang seksama mengenai gejala-gejalanya (symptons);
3. Tuberkulosis
Tuberkulosis adalah infeksi bakteri menular yang biasanya
disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis.
3. Obat Generik
Obat generik adalah obat yang menggunakan nama International Non-
proprietary Name (INN) yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia atau
buku standar lainnya untuk zat berkhasiat yang dikandungnya (Menkes RI,
2010).
4. Terapi
Terapi adalah usaha untuk memulihkan kesehatan orang yang
sedang sakit, pengobatan penyakit dan perawatan penyakit. Dalam
bidang medis, kata terapi sinonim dengan kata pengobatan.
2. KATA KUNCI
1. Menyapa dan Mempersilahkan duduk.
2. Membaca hasil rontgen dan laboratorium.
3. Tidak mempunyai uang
4. Memberikan obat Generik
5. Rujukan ke Puskesmas untuk mendapat obat gratis
6. Menyimpan uang untuk menebus obat
7. Menyarankan agar anaknya ikut diperiksa
8. Penyakit dalam tahap penularan
9. Pamit kepada pasien lain untuk menolong pak becak
10. Menolong pak becak yang pingsan
3. PERTANYAAN
a. Rumuskan beberapa dilema etik pada kasus diatas
b. Dari dilema etik yang ada, cobalah anda analisis berdasarkan Kaidah
Dasar Bioetik, Prima Facia, dan Etika Klinik Jonsen Siegler. (gunakan
tabel kriteria KDB & pertanyaan etik klinik Jonsen S)
c. Bagaimana jika kasus tersebut diatas, kita melihatnya dalam
perspektif Islam (Etika Islam)
4. JAWABAN
a. Rumuskan beberapa dilema etik pada kasus diatas.
- Melayani pasien dengan baik tanpa memandang siapa pasiennya.
- Dokter memberikan pasien solusi.
- Mengutamakan Alturisme.
- Menghormati autonomy pasien.
- Peduli dengan kesehatan keluarga pasien.
- Mendahulukan pasien emergency.
BENEFICENCE
Tidak
Ada
Kriteria ada
Menguntungkan dokter.
4) Mengusahakan agar kebaikan /manfaatnya lebih banyak
NONMALEFICENCE
Tidak
Kriteria Ada
ada
AUTONOMI
Tidak
Kriteria Ada
ada
JUSTICE
Tidak
Kriteria Ada
ada
penyakit/gangguan kesehatan.
16) Tidak membedakan pelayanan pasien atas dasar SARA,
status sosial, dan lain-lain.
DINAMIKA KEPUTUSAN KLINIS YANG ETIS ( KONSEP PRIMA
FACIE )
BENEFICENCE AUTONOMY
MEDICAL INDICATION
5 Adakah rencana lain bila terapi gagal ? Ada, yaitu terapi selama 3
bulan.
5 Apakah ada rencana alasan rasional untuk Ada. Karena penyakit pasien
pengobatan selanjutnya ? masih pada tingkat penularan
dan berbahaya.
4 Bila tidak berkompeten, siapa yang Jika pasien tidak kompeten maka
pantas menggantikannya ? apakah pengambilan keputusan berada di
orang yangberkompoten tersebut pihak keluarga dan dokter ikut
menggunakan standar yang sesuai mengambil keputusan berdasarkan
dalam pengambilan keputusan ? dengan keadaannya.
1 Apakah ada masalah keluarga yang Ada. Potensi anak pasien yang
mungkin mempengaruhi pengambilan berusia 2 tahun berpotesi terkena
keputusan pengobatan ? penyakit TBC.
Pasal 12.
1 Prinsip niat / Intention (qa'idat al qasd) Pada kasus yang terjadi di skenario
dokter tersebut telah berniat untuk
menolong pasien.
ِل ُك ِل َو َجعَ َل َوالد ََّوا َء الد َّا َء أ َ ْنزَ َل تعالى هللا إن
بالحرام تداووا وال فتداووا دَ َواء دَاء
ص ْر َمةَ أَبِي َو َع ْن ِ - عنه هللا رضى- قَا َل: قَا َل
سو ُل َّ َ - وسلم عليه هللا صلى-{ َم ْن
ُ للَاِ َر
ار
َّ ضَ ارهُ ُم ْس ِلما َّ ضَ اَهلل, َاق َو َم ْن َّ س ِلما ش َ ش ََّق ُم
َّ َ دَ ُاودَ أَبُو أ َ ْخ َر َجهُ } َعلَ ْي ِه
ُللَا
سنَهُ َوا َ ِلت ْر ِمذِي
َّ و َح.
َ