Anda di halaman 1dari 43

PENGKAJIAN GADAR SISTEM ENDOKRIN

1. Primary Survey
a. Data Subyektive
●Keluhan
● Mekanisme terjadinya trauma
● Keluhan penyerta : Muntah, Amnesia dll
● Riwayat pebyakit

b. Data Obyektive
A : Air Way: -Periksa kepatenan jalan nafas.
-Obstruksi ? Posisi kepala ?
-Lidah tertarik ? Benda asing ? ( darah, muntahan )

B: Breathing: -Frekuensi pernafasan ?


-Kualitas pernafasan ?
-Kesulitan bernafas ?

C: Circulation: -Frekuensi nadi ?


-Kualitas nadi ?
-Tekanan darah ?
-Warna kulit ? Turgor ?
-Akral ? (dingin/hangat)

D: Disability: -GCS ?
-Pupil ?
2. Secondary Survey
E: Eksposur: -Laserasi ?
-Hematom ?
-Luka penyerta ?

F: Full Vital Sign:-Tekanan Darah ?


-Nadi ?
-Respirasi ?
-Suhu ?

G: Give Comfort: -Kemanan dan kenyamanan pasien ?


-Perlu bidai ? selimut ? restrain ?

H: Head to Toe Assesment : - Rik singkat dari kepala s/d kaki


-Fokus pada kelainan yg nampak

I: Inspection: -Inspeksi/periksa tulang belakang.


-Fraktur ?Memar ?
3. Faktor psikologis, social dan lingkungan
● Umur
● Riwayat keluarga
● Status social ekonomi
● Gaya hidup : Status nutrisi, obesitas, diet yang
ketat dll
● Penyakit kronis : DM, Tiroid, Hipertensi dll.
● Stressor : Pembedahan, trauma, infeksi, faktor
psikososial.
● Pengobatan yang dijalani.
4. Focused Survey
a. Data Subyektive
● Keluhan Utama
● Riwayat Penyakit Sekarang:
-Demam/kedinginan.
-Nausea, muntah, diare, sembelit.
-Kelemahan
-Penurunan/peningkatan BB
-Perubahan status mental
-Poliuri/okiguri

● Riwayat medis/kesehatan
-Diabetes mellitus
-Penyakit Tiriod/pembedahan
-Alergi
-Insufisiensi adrenal
-Pengobatan : Insulin, OAD, Diuretik, Antihipertensi, Sedative,
Hormon Tiroid dll.
-Pembedahan
b. Data Obyektive
1) Pemeriksaan Fisik
● General Survey
-Tingkat kesadaran
-Kulit : Warna, suhu, kelembaban, turgor.
-Tanda-tanda Vital
-Bau badan : Nafas, tubuh
-Berat badan
-Penampilan : Lemah (ringan, sedang, berat )

● Inspeksi
-Vena leher
-Odem
-Membran mukosa
-Lesi di kulit
-Pigmentasi (hipopigmentasi/hiperpigmentasi)

● Auskultasi
-Suara nafas : bersih, wheezing, ronchi dll
-Suara usus : Normal, hiperaktive, hipoaktive, absen.
-Suara jantung : Bunyi jantung I & II, suara tambahan
● Perkusi : -Suara dada
-Distensi abdomen

● Palpasi: -Lokasi ketidaknyamanan


-Lokasi odem
-Nadi perifer
-Nodul (tiroid)

2) Pemeriksaan Diagnostik
● Laboratorium : -Gula Darah
-BUN Kreatinin
-Kortisol darah
-Kolesterol darah
-Elektrolit darah
-Keton serum
-Pemeriksaan fungsi tiroid
-Urinalisis
-Analisa gas darah

● Radiologi: Foto thoraks, CT Scan, Elektrokardiogram


5. Masalah Keperawatan

a. Penurunan curah jantung


b. Divisit volume cairan
c. Kerusakan pertukaran gas
d. Kerusakan perfusi jaringan
e. Perubahan nutrisi
f. Bersihan jalan nafas tidak efektif
g. Perubahan pola nafas
h. Kerusakan integritas kulit
i. Termoregulasi tidak efektive
j. Resiko aspirasi
k. Resiko injuri
l. Resiko infeksi
m. Kurang pengetahuan
o. Cemas
6. Rencana Tindakan Keperawatan
● Tentukan prioritas :
-Kontrol dan pertahankan ABC
-Cegah komplikasi
-Pertahankan cairan dan elektrolit
-Pertahankan asan basa
-Stabilisasi system termoregulasi
-Kurangi ketidaknyamanan
-Lindungi pasien
● Berikan Health education
● Bangun rencana tindakan keperawatan yang spesifik sesuai dengan
kegawatan yang dialami pasien.
● Lengkapi fasilitas yang diperlukan
● Lakukan tindakan yang tepat sesuai dengan rencana
● Dokumentasikan dan laporkan

7. Evaluasi
● Monitor respon dan hasil yang dicapai pasien, sempurnakan
tindakan sesuai indikasi.
● Bila hasil tidak tercapai, evaluasi ulang pengkajian dan atau rencana
tindakan.
● Catat data yang sesuai.
KETOASIDOSIS DIABETIKUM
1.Definisi
Merupakan komplikasi akaut dari DM akibat dari de
berat insulin dan disertai dengan gangguan metabolism
karbohidrat dan lemak yang ditandai adanya hiperosmo
plasma, penipisan volume dan asidosis.dengan

2. Faktor pencetus
● Penderita yang baru diketahui DM ( kekuranga
karena kegagalan sekresi)
● Penderita lama (DM Tipe I)
● Kebutuhan insulin meningkat :
-Stress fisik : Infeksi, kelainan vaskuler, kelaina
endokrin, trauma, kehamilan.
-Stress emosional
-Peningkatan hormon kotraregulasi : Epineprin
glukagon
● Kekurangan insulin eksogen : Menolak terapi i
3. Gejala Klinis
(kussmaul)
● Keluhan : Polidispsi, poliuri, kelemahan, anoreksia, mual,
muntah, nyeri perut, ileus, dilatasi lambung, pernafasan
cepat
● Hipotermia, bila panas kemungkinan ada infeksi.
● Hiperkapnia
● Takikardi, tekanan darah normal kecuali bila ada dehidrasi
● Nafas bau buah, adanya ketonemia
● Turgor kulit menurun
● Hiporefleksia
● KAD berat : Hipotomia, stupor, koma , gerakan bola mata
tidak terkontrol, pupil dilatasi.
4. Penatalaksanaan
a. Umum
● Observasi/catat kadar gula darah, keton serum,
elektrolit, BUN kreatinin, kalium, fosfat dan
gas darah.
● Observasi intake dan output cairan dengan
ketat, jenis cairan yang diberikan, serta
cara, waktu dan dosisi insulin yang diberikan.
● Bila syok, stupor atau koma, pasnag NGT dan
kateter.
● Periksa kadar kalium dan pantau EKG
● Observasi gejala neurologis (odem otak)
● Periksa gula darah tiap 1/5- 1 jam untuk
mengetahui turunnya glukosa darah atau
memulai terapi cairan dekstrose.
b. Terapi
1) Fase I
● Rehidrasi : NaCl 0,9 % atau RL 2 kolf/2 jam I, kemudian 80
tetes/menit selama 4 jam, lalu 30-50 tetes/menit selama 18 jam.
● Insulin : 4-8 unit/jam IV sampai fase II
● Infus Kalium : 75 meq (bila < 3 meq/l), 50 meq (bila 3-3,5 meq/l), 25
meq (bila 3,5-5,4 meq/l) selama 24 jam.
● Infus bikarbonat : 44-132 meq dalam 500 cc NaCl 0,9% 30-80
tetes/menit.
● Antibiotik dosis timggi (bila ada infeksi)
● Batas fase I : Bila gula darah 250 mg/dl atau reduksi +3

2) Fase II
● Pemeliharaan : NaCl 0,9% : D 5% 30-50 tetes/menit, RI 4 unit SC
sebelum D 5%.
● Kalium : Parenteral (bila < 5 meq/l) atau oral (air tomat/kaldu ) 1-2
gelas/12 jam.
● RI : 4-6 unit/4-6 jam SC atau IV /12 jam.
● Makanan lunak KH kompleks.
5. Pengkajian

a. Primary Survey
b. Scondary Survey
c. Focused Survey
1) Data Subyektive
● Riwayat Penyakit
-Onset : Gradual, 24 jam s/d 2 minggu
-Mual, muntah, nyeri perut
-Demam
-Poliuri, polifagi, polidipsi
-Berat badan turun
-Kelemahan
-Penurunan kesadran
-Penyakit infeksi/stress berat
● Riwayat medis
-Pemberian insulin/OAD
-Dosis dikurangi atau tidak teratur
-Obat-obatan lain
-Alergi
2) Data Obyektive
● Pemeriksaan Fisik
-Takikardi
-Hipotensi orthostatic
-Pernafasan kusmaul
-Kulit kering, panas, merah, turgor turun
-Membran mukosa kering
-Nafas bau aseton
-Penurunan kesadaran : Konfusi, koma

● Pemeriksaan Diagnostik
-Gula darah > 300 mg/dl
-Elektrolit : Na, Cl , Bikarbonat turun, K normal atau turun,
fosfat meningkat
-Osmolalitas plasma meningkat
-Aseton urin meningkat
-BGA : paO2 normal, pH < 7,3, Bikarbonat < 15 meq/l,
alkalosisi respiratorik
-Urinalisis : Glukosa meningkat, keton meningkat
-Foto thoraks, EKG, kultur bila perlu.
6. Masalah/Diagnosa Keperawatan
● Perubahan perfusi jaringan b/d penuruna volume cairan
● Defisit volume vairan b/d diuresis osmotik
● Ansietas b/d proses penyakit dan diagnosa
● Kurang pengetahuan b/d keterbatasan informasi

7. Tindakan Keperawatan
● Pasang kateter IV , infus NS 1 liter/1-2 jam
● Berikan oksigen, pertahankan ABC
● Berikan RI sesuai anjuran :
-Bolus IV 10 unit bila sadar beri ½ IV : ½ SC
-IV maintenance 6-10 unit /hari
● Beri bikarbonat sesuai anjuran bila pH < 7,00
● Beri kalium bila , 5,5 meq/l
● Tambah dektrose sesuai anjuran bila gula darah < 250 mg/dl
● Beri fosfat sesuai anjuran
● Beri antibiotic dan antiemetik sesuai anjuran
● Pasang kateter urine dan NGT
● Monitor TTV setiap 15 menit s/d 1 jam sampai kondisi stabil
● Monitor glukosa tiap jam dan kalium tiap 2 jam
● Monitor dan catat intake dan out put cairan, catat tanda-
tanda dehidrasi
● Pasang monitor jantung
● Kaji status neurologis, monitor tanda odem otak
● Monitor sindroma distress pernafasan
● Restrain bila pasien gelisah
● Diskusikan tentang penggunaan insulin dan diet
● Kaji ulang terapi cairan : Pertahankan hidrasi, bila
keseimbangan cairan belum dicapai lapor dokter.
● Kaji ulang proses penyakit dan terapi
● Tekankan tanda/gejala yang perlu penanganan emergensi
(minum kurang, muntah banyak, diare, demam0
● Ajari mengenal gejala hipo/hiperglikemia
● Ijinkan pasien dan keluarga untuk mengungkapkan
kecemasan dan perasaannya terkait dengan penyakitnya.
● Rujuk ke pelayanan sosial/organisasi diabet bila diperlukan
● Atur follow up pengobatan dan perawatan.
KOMA NON KETOTIK HIPEROSMOLAR

1.Definisi
Koma yang terjadi pada penderita DM (biasanya DM tipe II)
akibat peningkatan kadar gula darah yang tinggi tetapi tanpa
disertai dengan ketoasidosis.

2. Faktor Pencetus
● Spontan
● Penderita dengan insufisiensi ginjal
● Infeksi (pneumonia, ISK,sepsis) paling sering
● Penggunaan obat : steroid, diuresis, fenitoin
● Stress fisiologis berat : Stroke, cedera kepala, luka baker,
IMA dll
● Penggunaan larutan glukosa pekat
3. Gejala Klinis
● Poliuri,polidipsi
● penurunan kesadaran bebrapa hari sampai
beberapa minggu
● Berat badan turun, lemah
● Biasanya pada pasien usia > 40 tahun
● Dehidrasi berat
● Awitan biasanya cepat
● Deficit neurologist (koma, hemiparese
sementara, hiperrefleksia unilateral)
● Gangguan kesadaran (letargi s/d koma)
● Tanda penyakit yang menyertai (Pneumonia, ISK
dll)
3. Penatalaksanaan
a. Cairan
● NaCl 0,9 % 1 liter/jam
● Ganti deficit natrium 4-6 jam (500 meq)
● Pantau elektrolit tiap jam
b. Selanjutnya
● Jika tekanan darah stabil, produksi urine adekuat, ganti dengan
NaCl 0,45% 250-500 cc/jam.
● Jika gula darah 250 mg/dl, tambah D 5% .
● Ganti deficit cairan selama 12-24 jam.
c. Elektrolit (kalium)
● Bila kalium serum normal/rendah, beri KCl 20 meq/jam, kurangi 50%
bila oliguri.
● Periksa kadar kalium setiap jam
● Selanjutnya sesuaikan dengan dosis KCl denga serial kalium darah.
d.Insulin
● RI 0,05 – 0,1 unit/kgBB/jam IV
● Pantau glukosa tiap jam
● Turunkan dosis infuse menjadi 1 – 3 unit/4 jam bila bisa makan ganti
SC
● Pantau glukosa dan elektrolit tiap 4 jam.
e. Lain-lain
● Infeksi : antibiotik
● Tromboemboli : Antikoagulan
4. Pengkajian
● Primary Survey
● Secondary Survey
● Focused Survey
Data Subyektive
● Riwayat Penyakit
-Kejadian berlangsung beberapa hari sampai dengan
minggu
-Penyakit infeksi/berat lainnya.
-Haus
-Intake cairan yang kurang
-Poliuri,polidipsi
● Riwayat Medis
-Non IDDM
-Terlambat terdiagnosa DM
-Pengobatan : Insulin, OAD
-Alergi
Data Obyektive
1) Pemeriksaan Fisik
● Hipotensi,takikardi
● Respirasi normal
● Perubahan tingkat kesadaran : Gelisah sampai koma
● Kulit dan membran mukosa kering, dehidrasi
● Mungkin panas
● Hemiparese/hemisensori

2) Pemeriksaan Diagnostik
● Kadar gula darah > 800 mg/dl
● Osmolalitas serum . 350 mosm/dl
● Hipernatremia
● Kalium normal/meningkat, hipokalemi denga terapi insulin.
● BUN Kreatinin meningkat
● BGA : Pa 02 normal, asidosis metabolik bila dehidrasi, keton serum
normal atau meningkat.
● Urinalisis : Gula meningkat
● Foto Thoraks, EKG, pemeriksaan kultur bila perlu
Data Obyektive
1) Pemeriksaan Fisik
● Hipotensi,takikardi
● Respirasi normal
● Perubahan tingkat kesadaran : Gelisah sampai koma
● Kulit dan membran mukosa kering, dehidrasi
● Mungkin panas
● Hemiparese/hemisensori

2) Pemeriksaan Diagnostik
● Kadar gula darah > 800 mg/dl
● Osmolalitas serum . 350 mosm/dl
● Hipernatremia
● Kalium normal/meningkat, hipokalemi denga terapi insulin.
● BUN Kreatinin meningkat
● BGA : Pa 02 normal, asidosis metabolik bila dehidrasi, keton serum
normal atau meningkat.
● Urinalisis : Gula meningkat
● Foto Thoraks, EKG, pemeriksaan kultur bila perlu
● Beri kalium sesuai indikasi
● Beri heparin dosis rendah sesuai anjuran
● Tambah dekstrose saat kadar gula darah < 300 mg/dl
● Bila perlu restran bila gelisah
● Kaji ulang secara rutin status neurologist, monitor tanda-
tanda odem serebri.
● Monitor intake dan out put cairan.
● Pasang kateter urine.
● Monitor tanda-tanda kelebihan cairan/dehidrasi.
● Luangkan waktu bagi keluarganya untuk berbagi
perasaan.
● Diskusikan proses penyakit dengan keluarganya
● Tawarkan/rujuk ke agen pelayanan sosial
HIPOGLIKEMIA

1.Definisi
Suatu kondisi dimana terjadi penurunan kadar gula darah di bawah normal
(GDP < 60 mg/dl)

2. Faktor Pencetus
● Penggunaan obat ( OAD, Insulin) yang berlebihan
● Diet yang tidak adekuat/kurang
● Latihan yang berlebihan
● Penggunaan alcohol, salisilat, fenilbutazon

3. Gejala Klinis
● Jantung berdebar dan berkeringat
● Mual, rasa lapar, lelah
● Pusing, nyeri kepala, penglihatan kabur
● Kesulitan bicara dan sulit konsentrasi
● Gemetar, gelisah, bingung
● Halusinasi
● Kelainan fokal (hemiparese, apasia)
● Konvulsi sampai koma
4. Penatalaksanaan

● Penderita sadar, beri glukosa oral (20 gram karbohidrat)


● Penderita tidak sadar
● Glukosa intravena 12.5 – 25 gram bolus
-Dilanjutkan dengan glukosa IV
-Bila tidak berhasil, beri glukagon 1 mg SC, IM atau IV atau efedrin
25-50 mg

5. Pengkajian
a. Primary Survey
b. Scondary Survey
c. Focused Survey
1) Data Obyektive
● Riwayat penyakit sekarang
-Berlangsung cepat
-Tidak Makan
-Konsumsi alcohol dalam waktu 36 jam
-Lapar dan mual
-Kelemahan
-Pusing, sakit kepala, gelisah
● Riwayat Medis
-DM
-Insulin dosis tinggi, OAD
-Insufisiensi adrenal
-Penyakit hati
-Obat-obatan : Propanolol, salisilat, sedative
-Peningkatan latihan fisik

2) Data Obyektive
● Pemeriksaan Fisik
-Kulit dingin, pucat dan berkeringat
-Pupil dilatasi
-Konfusi
-Hipotermia
-Pernafasan dangkal, frekuensi normal
-Nadi dan tekanan darah normal
-Kejang sampai koma
-Hemiparese atau tanda-tanda stroke lannya
● Pemeriksaan Diagnostik
-Gula darah < 50 mg/dl
-Elektrolit serum normal
-Urinalisis normal
-BGA normal

6. Masalah/Diagnosa Keperawatan
● Perubahan nutrisi (kurang dari kebutuhan) b/d penurunan intake
glukosa
● Kurang pengetahuan b/d kurang informasi tentang penyakit

7. Tindakan Keperawatan
● Beri oksigen
● Pertahankan ABC
● Monitor frekuensi nafas, suara nafas, tanda-tanda ketidakadekuatan
oksigenasi
● Lakukan suction bila perlu
● Lakukan ETT bila PaO2 < 70-80 mmHg
● Tentukan kadar gula darah
● Beri tiamin IV atau IM bila pasien kurang gizi
● Beri glukosa oral bila reflek menelan +
● Beri dekstrose 50% IV bila pasien tidak berespon/tidak bisa peroral
● Beri glukagon IM atau SC sesuai program ( tidak efektif bagi hipoglikemia
alkoholik)
● Monitor status mental
● Bila perlu restrain
● Beri pendidikan kesehatan :
-Mekanisme terjadinya penyakit
-Makan teratur
-Makan makanan yang berglukosa cepat (gula, juice, gula-gula )
-Menghindari konsumsi alcohol
● Tawarkan/rujuk ke agen pelayanan social
● Luangkan waktu bagi keluarga untuk berbagi perasaan
● Beri tahu tanda-tanda yang memerlukan nutriisi adekuat :
-Tanda-tanda hipoglikemia yang menetap meskipun makan sudah cukup
-Kejang
-Status mental yang terganggu/gagal setelah episode hipoglikemia
KRISIS TIROID
1. Definisi
Keadaan dimana terjadi eksaserbasi dari hipertiroidisme yang mengancam
jiwa yang diakibatkan oleh delompensasi dari satu atau lebih system organ.

2. Faktor pencetus
● Terapi antitiroid yang kurang
● Pemberian hormone tiroid yang berlebihan
● Trauma
● Stress
● Infeksi

3. Gambaran Klinis
● Demam/panas tinggi, intoleransi terhadap panas.
● Keringat berlebihan, dehidrasi, lemah.
● Tekanan darah sistolik meningkat, palpitasi, takikardi, takipnea
● Tremor, hiperkinesia
● Gelisah, gugup
● Mual,muntah, diare
● gangguan mental
● Gangguan kesadaran
4. Penatalaksanan

a. Koreksi Hipertiroid
● Menghambat sintesa Hormon Tiroid
-PTU lewat NGT, dosisi awal 600-1000 mg kemudian 200-250 mg/jam.
-Atau metimazol 20 mg/ 4 jam

● Menghambat sekresi Hormon Tiroid


-Kalium Iodida 5 tetes/ 6 jam
-Atau lugol 30 tetes/ 24 jam dibagi 4

● Menghambat konversi T4 ke T3
-PTU
-Loponoat
-Propanolol
-Kortikosteroid

● Menurunkan kadar HT secara langsung


-Tukar plasma
-Dialisis peritoneal
-Tranfusi tukar
b. Terapi definitive
● Iodium radioactive
● Pembedahan

c. Mengembalikan hemostatis
● Terapi supportive
● Dehidrasi, beri cairan IV
● Glukosa
● Multivitamin
● Oksigen
● Antihipertermia (asetominofen, kompres dingin)
● Hidrokortison
● Sedasi bila perlu
● Anti adrenergic
● Reserpin 3,5-5 mg/4-6 jam
a. Primary Survey
b. Secondary Survey
c. Focused Survey
1) Data Subyektive
a) Riwayat Penyakit
● Demam
● Nausea, muntah, diare
● Nyeri abdomen
● Ansietas
● Istirahat kurang, gugup, irritabilitas
● Kelemahan
● Koma
5. Pengkajian

b) Riwayat Medis
● Tirotoksikosis
● Penyakit tiroid
● Berkeringat banayk
● Intoleransi terhadap panas
2) Data Obyektive
a) Pemeriksaan Fisik
● Panas > 40 C / 104 F
● Takikardi, hipertensi sistolik
● Ronchi basah (CHF)
● Kulit panas, berkeringat
● Delirium, agitasi, konfusi, koma
● Suara getaran (bruit ) kelenjar tiroid
● Tanda-tanda pada mata : Lid lag, exophtalmus,
odem periorbital

b) Pemeriksaan Diagnostik
● EKG : Sinus takikardi, atrial fibrilasi
● Test fungsi tiroid : T3 dan T4 meningkat, TSH
turun
● Kolesterol serum turun
● Elektrokit darah, BUN Kreatini, LFT, urinalisis dan
radiologi bila perlu.
6. Diagnosa Keperawatan
● Penurunan curah jantung b/d ketidakseimbangan supali O2
dengan kebutuhan.
● Gangguan pertujaran gas b/d penimnunan cairan paru
● Perubahan perfusi jaringan b/d penurunan curah jantung
● Resiko devisit volume cairan b/d peningkatan keringat, diare
● Kurang pengetahuan
● Ansietas

7. Tindakan Keperawatan
a. Berikan oksigen
b. Pertahankan ABC
c. Pasang kateter IV, beri D5 % dan NS
d. Monitor jantung
e. Pasang CVP
f. Berikan pengobatan sesuai anjuran :
● Vasopressor, bila terapi pemberian cairan tidak adekuat.
● Antipiretik : Asetoninofen
● Dekstrose 50 %
● PTU / 8 jam oral/NGT/rektal
● Iodium : Lugol, kalium iodida
● Digitalis
● Propanolol
● Antibiotik
● Vitamin (Tiamin)
● Sedative
g. Gunakan selimut dingin dan kompres es.
h. Monitor TTV
i. Monitor tanda-tanda dehidrasi
j. Monitor status jantung dan suara nafas
k. Monitor elektrolit darah
l. Tingkatkan istirahat, kurangi aktivitas
m. Jaga lingkungan tetap tenang
n. Pertahankan ruangan tetap sejuk
o. Ijinkan keluarga untuk menemani
p. Berikan penjelasan tentang prosedur
KOMA MIKSEDEMA
1. Definisi
Suatu kondisi yang menggambarkan stadium hipotiroidisme yang paling
ekstrim dan berat dimana pasien mengalami hipotermia dan tak sadarkan
diri.

2. Faktor pencetus
● Hipotiroidisme yang tak terduga
● Infeksi/penyakit sistemik berat
● Penggunaan preparat sedatif

3. Gejala klinis
● Gangguan sensorium : gelisah, kejang, koma
● Hipotermia
● Bradikardi
● Hipoglikemia
● Hipotensi
● Asidosis respiratorik dan metabolik
● Kolaps kardiovaskuler
● Peningkatan tonus vaskuler
4. Penatalaksanaan
● Pasang ventilator mekanik
● Beri cairan IV NS dan glukosa
● Beri vasopressor
● Hangatkan pasien

5. Pengkajian
a. Primary Survey
b. Secondary Survey
c. Focused Survey
1) Data Subyektive
a) Riwayat Penyakit
● Baru terjadi atau diketahui
● Penurunan satatus intelektual secara
progressive
● Apatis/tidak ada perhatian
● Emosi labil
● Anoreksia
b) Riwayat Medis
● Hipotiroidisme
● Pembedahan tiroid
● Alergi
● Infeksi
● Pengobatan : HT, transquilizer, sedative

2) Data Obyektive
a) Pemeriksaan Fisik
● Status mental menurun
● Konfusi/psikosisi
● Pucat, muka sembab, odem periorbital
● Kulit kering, dingin dan pucat
● Bulu mata tipis
● Suara serak dan dalam
● Tanda-tanda vital
-Hipotermia (< 95 F / 35 C)
-Bradikardi
-Hipoventilasi
-Hipotensi

b) Pemeriksaan Diagnostik
● Elektrolit darah : Hiponatremia
● BGA : Hipoksia
● Pemeriksaan tiroid : T4 menurun, TSH naik
● EKG : Sinus bradikardi, prolonged QT interval
● Gula darah : Hipoglikemia
● Px foto thoraks, kortisol, urinalisis bila perlu.
6. Diagnosa keperawatan
a. Perubahan pola nafas b/d penurunan metabolisme
b. Penurunan curah jantung b/d penurunan kontraksi
miokard, penurunan venous return
c. Termoregulasi tidak efektive (hipotermia) b/d penurunan
metabolisme, penurunan perfusi jaringan.

7. Tindakan Keperawatan
● Monitor ABC dan TTV
● Beri oksigen aliran tinggi sesuai perintah
● Bantu dengan intubasi dan ventilator mekanik
● Pasang oksimeter dan monitor jantung
● Pasang IV Cateter
● Berikan cairan IV sesuai perintah : Hipertonic Saline,
kristaloid, whole blood
● Berikan obat-obatan sesuai perintah : Hormon Tiroid IV,
glukokortikoid, Vasopressor
● Hangatkan pasien :
-Gunakan selimut dan tingkatkan suhu ruangan
-Hindari pemanasan yang cepat
● Pasang cateter urine
● Monitor intake dan out put cairan
● HE pada pasien dan keluarga tentang proses
penyakit, pengobatan dan prosedur lainnya

Anda mungkin juga menyukai