A. Pengertian
Pengertian dokumentasi keperawatan menurut Kozie(2004) adalah laporan baik
komunikasi secara lisan, tertulis maupun melalui computer untuk menyampaikan
informasi kepada orang lain.
Merupakan informasi tertulis tentang status dan perkembangan kondisi klien
serta semua kegiatan asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat (Fisbach, 1991)
Dokumentasi dalam pelayanan keperawatan adalah dari kegiatan yang
dikerjakan oleh perawat setelah memberi asuhan keperawatan kepada
klien.Dokumetasi keperawatan mempunyai posisi yang besar dari catatan klinis klien
yang menginformasikan factor tertentu atau situasi yang terjadi selama asuhan
dilaksanakan.Di samping itu dokumentasi dijadikan sebagai wahana komuikasi dan
koordinasi antar profesi (Iterdisipliner) yang dapat dipergunakan untuk mengungkap
suatu fakta actual untuk dipertanggung jawabkan.Keberadaan dokumentasi baik
berbentuk catatan maupun laporanakan sangat membantu komunikasi antara sesama
perawat maupun disiplin ilmu lain dalam rencana pengobatan dan penyembuhan klien.
3. Komunikasi
Dokumentasi keadaan klien merupakan alat perekam terhadap masalah yang
berkaitan dengan klien.Perawat atau tenaga kesehatan lain akan bisa melihat
catatan yang ada dan sebagai alat komunikasi yang dijadikan pedoman dalam
memeberikan asuahan keperawatan.
4. Keuangan
Semua tindakan keperwatan yang belum, sedang dan telah diberikan dicatat
lengkap dan dapat digunakan sebagai acuan atau pertimbangan dalam biaya
keperawatan.
5. Pendidikan
Isi pendokumentasian menyangkut kronologis dari kegiatan asuahan
keperawatan yang dapat dipergunakan sebagai bahan atau referensi
pembelajaran bagi siswa atau profesi keperawatan.
6. Penelitian
Data yang terdapat di dalam dokumentasi keperawatan mengandung informasi
yang dapat dijadikan sebagai bahan atau obje kriset dan pengembangan profesi
keperawatan.
7. Akreditasi
Melalui dokumentasi keperawatan dapat dilihat sejauh mana perandan fungsi
keperawatan dalam memberikan asuhan keperwatan pada klien. Dengan
demikian dapat diambil kesimpulan tingkat keberhasilan pemberian asuhan
keperawatan yang diberikan, guna pembinaan lebih lanjut.
C. Tujuan Dokumentasi
1. Sebagai Sarana Komunikasi
Dokumentasi yang dikomunikasikan secara akurat dan lengkap dapat berguna
untuk :
a. Membantu koordinasi asuhan keperawatan yang diberikan oleh tim
kesehatan.
b. Mencegah informasi yang berulang terhadap pasien atau anggota tim
kesehatan atau mencegah tumpang tindih, bahkan sama sekali tidak
dilakukan untuk mengurangi kesalahan dan meningkatkan ketelitian
dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien.
c. Membantu tim perawat dalam menggunakan waktu sebaik-baiknya.
e. Mengandung NilaiEdukasi
Pencatatan medis keperawatan dapat digunakan sebagai referensi atau bahan
pengajaran di bidang profesi sipemakai.
2. Teknik Pencatatan
a. Menulis nama klien pada setiap halaman catatan perawat
b. Mudah dibaca, sebaiknya menggunakan tinta warna biru atau hitam
c. Akurat, menulis catatan selalu dimulai dengan menulis tanggal, waktu dan
dapat dipercaya secara factual
d. Ringkas, singkatan yang biasa digunakan dan dapat diterima, dapat dipakai.
Contoh: Kg untuk Kilogram
e. Pencatatan mencakup keadaan sekarang dan waktulampau
f. Jikaterjadi kesalahan pada saat pencatatan, coretsatu kali kemudian tulis kata
“salah” diatasnya serta paraf dengan jelas. Dilanjutkan dengan informasi yang
benar “jangan dihapus”. Validitas pencatatan akan rusak jika ada
penghapusan.
g. Tulis nama jelas pada setiap hal yang telah dilakukan dan dibubuhi
tandatangan
h. Jika pencatatan bersambung pada halaman baru, tanda-tangani dan tulis
kembali waktu dan tanggal pada bagian halaman tersebut.
i. Jelaskan temuan pengkajian fisik dengan cukup terperinci. Hindari
penggunaan kata seperti “sedikit” dan “banyak” yang mempunyai tafsiran dan
harus dijelaskan agar bisa di mengerti.
j. Jelaskan apa yang terlihat, terdengar, terasa dan tercium pada saat
pengkajian. Jangan menafsirkan perilaku klien, kecuali jika kesimpulan
tersebut dapat divalidasi, misalnya: lebih baik menuliskan “klien menangis
pada saat wawancara” daripada “klien menangis karena ia depresi” kecuali
jika kesimpulan tersebut dapat dibuktikan.
k. Jika klien tidak dapat memberikan informasi saat pengkajian awal, coba untuk
mendapatkan informasi dari anggota keluarga atau teman dekat yang ada
atau kalau tidak ada catat alasannya misalnya “klien mengalami kebingungan
dan tidak mampu memberikan informasi riwayat kesehatannya”.