BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dokumentasi adalah segala sesuatu yang tertulis atau tercetak yang dapat diandalkan
sebagai catatan tentang bukti bagi individu yang berwenang (potter & perry, 2005). Setiap
yang dapat dipercaya sebagai bukti kewenangan individu (Edelstein, 1990 dalam
Nursalam 2001).
asuhan.
Oleh karena itu, Standard praktik keperawatan ditetapkan dengan mengacu pada
Evaluasi.
1
2
B. Rumusan Masalah
keperawatan ?
keperawatan ?
C. Tujuan
asuhan keperawatan.
rencana keperawatan.
14. Untuk mengetahui pengetahuan dan kemampuan perawat yang diperlukan untuk
BAB II
PEMBAHASAN
I. DOKUMENTASI KEPERAWATAN
Pelaporan adalah pertukaran informasi lisan atau tertulis yang disebarkan di antara
pemberi perawatan kesehatan dalam sejumlah cara (Potter & Perry, 2005). Setelah
menyelesaikan giliran jaga, perawat memberi laporan verbal tentang kemajuan klien.
yang relevan dengan manajemen perawatan kesehatan klienm sebagai contoh, catatan atau
bagian klinik.
Dokumentasi adalah segala sesuatu yang tertulis atau tercetak yang dapat diandalkan
sebagai catatan tentang bukti bagi individu yang berwenang (potter & perry, 2005).
C. Tujuan Dokumentasi
a. Komunikasi
klien termasuk perawatan individual, edukasi klien dan penggunaan rujukan untuk
rencana pemulangan.
b. Tagihan financial
4
5
c. Edukasi
Dengan catatan ini peserta didik belajar tentang pola yang harus ditemui dalm
berbagai masalah kesehatan dan menjadi mampu untuk mengantisipasi tipe perawatan
d. Pengkajian
e. Riset
Perawat dapat menggunakan catatan klien selama studi riset untuk mengumpulkan
Tinjauan teratur tentang informasi pada catatan klienmemberi dasar untuk evaluasi
tentang kualitas dan ketepatan perawatan yang diberikan dalam suatu institusi.
g. Dokumentasi legal
Pendokumentasian yang akurat adalah salah satu pertahanan diri terbaik terhadap
1. Dasar factual
Informasi tentang klien dan perawatannya harus berdasarkan fakta yaitu apa yang
2. Keakuratan
Catatan klien harus akurat sehingga dokumentasi yang tepat dapat dipertahankan
klien.
6
3. Kelengkapan
4. Keterkinian
Memasukan data secara tepat waktu penting dalam perawatan bersama klien.
5. Organisasi
Perawat mengkomunikasikan informasi dalam format atau urutan yang logis. Contoh
dan dokter.
6. Kerahasiaan
Informasi yang diberikan oleh seseorang keorang lain dengan kepercayaan dan
Prinsip pencatatan ditinjau dari dua segi, yaitu dari segi isi maupun teknik pencatatan.
ISI PENCATATAN
rendahnya biaya perawatan yang merupakan sumber perencanaan keuangan rumah sakit.
7
Pencatatan mengandung data, atau informasi, atau bahan yang dapat digunakan
masa lalu.
TEKNIK PENCATATAN
3. Akurat, menulis catatan selalu dimulai dengan menulis tanggal, waktu dan dapat
4. Ringkas, singkatan yang biasa digunakan dan dapat diterima, dapat dipakai.
6. Jika terjadi kesalahan pada saat pencatatan, coret satu kali kemudian tulis kata
“salah” diatasnya serta paraf dengan jelas. Dilanjutkan dengan informasi yang
benar “jangan dihapus”. Validitas pencatatan akan rusak jika ada penghapusan.
7. Tulis nama jelas pada setiap hal yang telah dilakukan dan bubuhi tanda tangan
8. Jika pencatatan bersambung pada halaman baru, tandatangani dan tulis kembali
F. Jenis-Jenis Pencatatan
sumber dimana setiap sumber mempunyai catatan sendiri. Sumber bisa didapat dari
perawat, dokter, atau tim kesehatan lainnya. Catatan perawat terpisah dari catatan
dokter dan catatan perkembangan. Biasanya catatan ditulis dalam bentuk naratif.
Sistem dokumentasi yang berorientasi pada sumber yang ditulis secara terpisah-pisah
tradisional umumnya mempunyai enam bagian, yaitu : catatan khusus, lembar catatan
dokter, lembar riwayat medik, lembar identitas, catatan keperawatan, dan laporan
khusus lainnya.
sedang dialami pasen. Sistem ini pertama kali diperkenalkan oleh dr. Lawrence Weed
dari USA, dimana dikembangkan satu sistem pencatatan dan pelaporan dengan
penekanan pada pasien tentang segala permasalahannya. Secara menyeluruh sistem ini
Problem Oriented Method (POR) merupakan suatu alat yang efektif untuk
POR adalah suatu konsep, maka disarankan untuk membuat suatu format yang baku.
Tiap pelayanan dapat menerapkan konsep ini dan menyesuaikan dengan kebutuhan
a. Data Dasar; identitas, keluhan utama, riwayat penyakit sekarang dan sebelumnya.
dasar diperlukan tergantung dari unit atau jenis asuhan yang akan diberikan,
misalnya: data dasar unit kebidanan akan berbeda dengan unit bedah.
b. Daftar Masalah; masalah pasien didapat dari hasil kajian. Pencatatan dasar masalah
dapat berupa gejala-gejala, kumpulan gejala, atau hasil laboratorium yang abnormal,
masalah psikologis, atau masalah sosial. Masalah yang ada mungkin banyak
sehingga perlu diatur menurut prioritas masalah dengan memberi nomor, tanggal
c. Rencana. Rencana disesuaikan dengan tiap masalah yang ada. Dengan demikian
Pada umumnya catatan ini terdiri dari beberapa macam bentuk, antara lain :
observasi perawatan secara umum, khususnya pada keadaan pasen yang sering
Keperawatan
2. Catatan data dasar awal menggunakan format yang sistematis, serta berdasarkan
3. Data pengkajian dikumpulkan dan diletakkan sesuai dangan format yang dirancang
oleh institusi.
5. Rencana keperawatan ditulis untuk setiap klien dan meliputi tujuan, hasil yang
keperawatan
dapat berpartisipasi dalam promosi dan pemeliharaan kesehatan dan juga untuk
diharapkan.
Keperawatan
dari proses keperawatan sebagai dasar untuk pemberian asuhan keperawatan yang aktual:
pasien.
11
3) Tujuan dari rencana keperawatan adalah untuk merancang suatu rencana keperawatan
masalah-masalah kesehatan.
menerus. Suatu pengkajian yang komprehensif atau menyeluruh, sistematis yang logis
akan mengarah dan dan mendukung pada identifikasi masalah-masalah pasien. Masalah-
masalah ini dengan menggunakan data pengkajian sebagai dasar formulasi yang
hasil yang diharapkan dan intervensi keperawatan terutama yang dirancang untuk pasien.
Pengkajian pasien yang tertulis, formulasi diagnosis keperwatan dan rencana keperawatan
yang tertulus memberikan perawatan yang berorientasi pada tujuan dan perawatan yang
yang merefleksikan pengkajian yang akurat, diagnosis keperawatan yang spesifik dan
Pengkajian keperawatan, seperti yang dijelaskan sebagai fase pengumpulan data dari
Tujuan dari pengkajian adalah untuk mengumpulkan, mengorganisir dan mencatat data
12
yang menjelaskan respon manusia terhadap masalah-masalah kesehatan. Tujuan dari data
1. Untuk mengidentifikasi kebutuhan pasien yang unik dan respons pasien terhadap
sumber menjadi satu sumber yang umum, sehingga pola-pola kesehatan pasien dapat
3. Untuk meyakinkan garis dasar informasi yang ada dan untuk bertindak sebagai point
4. Untuk mengidentifikasi karakteristik unik dari kondisi pasien dan respon yang akan
5. Untuk mensuplai data yang cukup guna memberikan alasan akan kebutuhan pasien
Untuk mencapai tujuan-tujuan ini, maka perawat menggunakan semua informasi yang
ada tentang pasien yang dikumpulkan dari interview pasien, riwayat kesehatan,
pemeriksaan fisik, dan tes laboratorium dan tes dignostik lainnya. Pengkajian harus
lengkap dan seakurat mungkin. Bahkan pencarian perawat untuk masalah-masalah pasien
dan informasi status kesehatan pasien tidak pernah lengkap, maka penilaian keperawatan
perlu terus menerus untuk menemukan identifikasi masalah-masalah baru juga perubahan
prioritas klinis.
keperawatan dengan cara yang sistematis, komprehensif, akurat dan terus menerus.
13
1. Tipe-tipe pengkajian
Pengkajian awal, seterusnya dan peneilaian kembali menunjuk pada tiga tipe pengkajian
1) Pengkajian awal
Pengkajian awal terjadi ketika pasien masuk dalam fasilitas pelayanan kesehatan atau
bentuk chart khusus, biasanya ditunjuk sebagai formulir data keperawatan (Nursing
Data Base Form) Skope informasi cenderung luas karena perawat perlu menentukan
garis dasar informasi klinis yang komprehensif. Selama pengkajian umum ini,
penggalian yang dalam. Pengkajian umum dan khusus ini memberikan tipe informasi
2) Pengkajian selanjutnya
perawatan kesehatan itu tidak ketinggalan atau up-to-date. Informasi yang diperlukan
pengkajian sistem bodi dengan atau tanpa perubahan klinis setiap “Shift”
(peraturan dinas).
14
aktivitas rencana keperawatan seperti dalam kasus “Costing out” bagi rencana
keperawatan.
keakuratannya.
Tergantung pada kebutuhan agen, data penguat tidak perlu dimasukkan kembali
kedalam catatan keperawatan kesehatan jika hanya mengulangi informasi yang sudah
dicatat. Meskipun catatan data penguat sudah dalam rincian lengkap, namun alternatif
mudah dapat didapatkan kembali dan jika duplikasi informasi hanya akan
Istilah pengembangan data menandakan informasi yang baru hasil dari penilaian hasil
dari pengkajian selanjutnya. Pengembangan data harus selalu dicatat, karena data ini
menambah informasi yang sudah ada menjadi lebih terperinci (seperti ketika hasil tes
darah menguatkan respiratory distress yang sudah ada sebelumnya). Data ini bisa
mengidentifikasi informasi yang baru (seperti ketika pasien pra operasi mengingat
alergi obat yang sebelumnya belum dinyatakan), atau mungkin berubah dan
(seperti ketika pasien yang sedang dirawat untuk kegelisahan psikologis adanya
pathologi medis).
3) Pengkajian ulang
Data pengkajian ulang adalah item informasi yang diperoleh dari aktivitas evaluais
berkembang terhadap tujua dan hasil yang diharapkan, maka kemungkinan yang ada
bahwa masalah pasien diidentifikasikan dengan tidak begitu benar, bahwa intervensi
yang diidentifikasikan dalam rencana tidak sesuai atau intervensi belum dilakukan
4) Pengkajian kembali
Pengkajian kembali berarti bahwa perawat ahrus memeriksa kembali data pengkajian
penggunaan umum suatu agen, untuk penggunaan spesifik pada unit perawatan khusus,
atau untuk tipe populasi pasien tertentu. Bentuk data-base membantu dalam strukturasi
histori pasien dan pencatatan hasil pemeriksaan fisik. Beberapa format yang berbeda
dalam penggunaan termasuk format tanya jawab, daftar pemeriksaan, dan kuisioner diri
pasien.
Pertanyaan biasanya menunjukkan dari yang paling personal sampai yang pribadi
(misalnya, informasi umum mengenai tanggal lahir, status perkawinan, dan histori
Seperti format tanya jawab, tipe alat pengumpulan data ini menggunakan
kerangka kerja yang terorganisir. Format checklist menghemat waktu perawat dari
pada menghabiskan waktu untuk menulis setiap respons individu. Juga menurunkan
kemungkinan bahwa pola respon manusia tertentu atau body sistem tidak akan
dinilai. Karena cara pernyataan dinyatakan, perawat perlu mengecek “ya” atau
“tidak” dan untuk mendokumentasikan lebih lanjut atau menjelaskan penemuan yang
abnormal.
Format ini yang paling sering digunakan dalam klinis medis atau keperawatan.
Biasanya pasien diperlukan untuk mengecek informasi yang sudah ada yang
berhubungan dengan riwayat kesehatan. Bentuk ini yang paling sesuai untuk populasi
pasien yang spesifik dengan tingkat membaca dan kosa kata yang sesuai. Ketika
pemeriksaan fisik. Tipe instrumen ini menjadi lebih umum digunakan. Ini
Pengkajian selanjutnya dicatat dalam catatan kemajuan perawat atau pada lembar
yang sesuai. Ini dapat dikategorikan sebagai data penguat atau data yang dikembangkan.
4. Data Penguat
Data penguat adalah informasi yang diulang atau data yang sudah dikumpulkan
pengawasan ketika perawat terus menerus memecahkan masalah klien. Catatan grafis
adalah contoh dari bentuk ini. Ini menunjukan monitoring yang terus menerus dan
Data yang dikembangkan tidak selalu dicatat pada flowsheet. Hampir selalu,
tinggi dicatat pada catatan grafis tidak mengindikasikan bahwa pasien juga menerima
tranfusi darah pada saat yang sama. Perawat mendokumentasikan data relevan yang
bahwa klien mengalami reaksi tranfusi darah pada waktu temperatur tinggi. Maka, ini
satu cara dimana informasi baru dapat diperkenalkan pada proses penyelesaian masalah.
klinis, maka penggunaanya harus selalu dicatat dalam catatan klinis. Dalam kasus yang
sama, alat yang digunakan tersebut disahkan oleh agen formulir. Dalam kasus ini,
hasilnya langsung dicatat pada formulir, dan formulir ini (alat) menjadi bagian yang
valid dari asuhan keperawatan, catatan (misalnya Glosgow coma scale). Suatu skala
18
menggunakan angka untuk mencatat urutan data pengkajian yang dikumpulkan. Alat
(1)Pembukaan mata, (2) Respons verbal yang terbaik, dan (3) Respons motorik yang
terbaik. Angka yang lebih rendah mendukung pengkajian kemunduran, angka tengah
sampai angka yeng lebih tinggi mendukung penilaian peningkatan dan kondisi yang
lebih positif dan stabil. Jika ini bukan kasusnya, maka nama instrumen, hasil testing dan
implikasi untuk asuhan keperawatan pasien perlu dicatat pada catatan kemajuan perawat
atau pada formulir penilaian. Contohnya: The McGill Pain Scale adalah alat penilaian
dimana perawat memilih angka yang paling baik pada skala nol sampai lima
0 = Tidak nyeri
2 = Sedang
3 = Berat
4 = Sangat berat
data dasar, flowsheet dan catatan perkembangan lainnya yang memungkinkan dapat
Riwayat pengobatan
Sistem respirasi
Sistem cardiovaskuler
Sistem persarafan
Sistam perkemihan
Sistem pencernaan
diatas)
4. Tulis data obyektif tanpa bias (tanpa mengartikan), menilai, memasukkan pendapat
pribadi
nilai/kepercayaan
Untuk menentukan status
Mengkaji sistem tubuh secara
3. ROS (Review of Body fungsi sistem tubuh
berurutan, biasanya: head-to-
System)
toe (kepala sampai kaki):
tenggorokan, leher),
respirasi, cardiovaskuler,
gastrointestinal,
genitourinari, ginekologi,
muskuloskeletal, limpatic,
pengkajian data sampai label respon pada masalah kesehatan. Diagnosa keperawatan
Kunci perumusan yang tepat pada diagnosa keperawatan adalah memakai proses
P : Problem adalah pernyataan singkat tentang masalah aktual atau resiko kesehatan.
dengan kebutuhan pelayanan perawatan. Sebuah daftar masalah yang mana perawat
atau faktor resiko pada masalah aktual atau masalah resiko pasien. Ini termasuk masalah
masalah. Analisa pengkajian data untuk setiap perawat menentukan rumusan faktor
manajemennya. Sign dan symptom merupakan data subyektif dan obyektif yang
1. Menyampaikan masalah pasien dalam istilah-istilah yang dapat dimengerti untuk semua
perawat.
Pada prinsipnya da tiga jenis diagnosa keperawatan: aktual, resiko, dan kemungkinan:
1. Diagnosa keperawatan aktual : menunjukkan masalah yang ada dari pengkajian data,
perawat memeriksa data, menentukan pola yang ada dan perkembangan diagnosa
pengkajian data yang akhirnya menjadi masalah aktual jika tanpa adanya tindakan
keperawatan yang tepat. Diagnosa keperawatan potensial ditujukan pada pencegahan atau
ditekankan pada pengamatan dan pengawasan. Dalam keadaan ini, perawat mengenal
faktor yang pasti mengenai keadaan pasien yang mana dapat timbul masalah atau
23
4. Jenis diagnosa yang lainnya meliputi diagnosa keperawatan kemungkinan dan wellness
Pernyataan istilah diagnosa dengan sebutan problem, etiologi, sign dan symptom ahli
Karena tanda dan gejala sudah digambarkan dalam pengkajian dokumen pengkajian data.
seseorang.
ANXIETY (KECEMASAN)
pada sistem saraf otonom pada respon tidak jelas ancaman non spesifik.
HIPERTERMI
24
temperatur tubuh mencapai 37,80C per oral, 38,80C per rectal oleh karena eksternal
faktor.
Suatu keadaan diman individu mengalami atau dapat mengalami suatu penurunan
1. Pernyataan masalah selalu didahului oleh kata yang menguraikan taraf atau tingkat
masalah. jika tidak kata “ resiko atau kemungkinan,” mendahului pernyataan masalah,
- Perubahan - Kelebihan
- Kronis - Peningkatan
- Kompromi - Ketidakefektifan
- Penurunan - Kerusakan
- Kecatatan - Rendah
pasien untuk mencegah proses infeksi”). Contoh penulisan diagnosa perawatan dengan
a. Sifat: gangguan
b. Masalah: hipertensi
b. Masalah: kecemasan
Pada contoh diatas, dua situasi yang sering terjadi digambarkan pada contoh nomor 1,
satu atau lebih faktor penyebab disebutkan pada contoh nomor 3, penyebabnya adalah
penyebab gangguan komunikasi verbal dengan mudah dan lengkap diketahui oleh
yang lain. Pada situasi masalah yang ketiga ditulis tanpa etiologi. Karenanya hanya
penyebab itu.
dan penyebab. Sistem pendokumentasian membolehkan tanda dan gejala untuk dicatat
pada bagian dari catatan keperawatan. Perawat harus menunjukkan hubungan antara
pengkajian data diagnosa keperawatan. Pada contoh dibawah, tanda dan gejala dicatat
didalam data subyektif dan obyektif catatan perawat. Karena itu analisa menunjuk
Data S : Keadaan tidak makan dan minum selama 48 jam, muntah terus menerus
Data O : Temperatur peroral mencapai 102’F, emesis 2x, kulit kering, membran
mukosa pucat.
Masalah : Akut hipertermi sehubungan dengan emesis dan kurangnya intake oral.
27
Hanya masalah kesehatan aktual dan resiko dicatat pada catatan keperawatan atau catatan
keperawatan spesifik.
Diagnosa Perawatan
menggunakan struktur PES hubungan pertimbangan perawat tentang masalah klien dan
sesuai kebutuhan untuk pelayanan perawatan dengan data yang membantu keputusan.
pengetahuan tentang definisi karakteristik terdiri elemen data subyektif dan obyektif,
dikelompokkan bersama untuk contoh-contoh nyata yang dapat didiagnosa dan diobati.
Definisi karakteristik mayor adalah elemen data yang harus selalu ada untuk suatu tabel
diagnosa yang digunakan. Karakteristik minor adalah elemen data yang biasanya, tetapi
HIPERTERMI
mendeteksi efek dari atau interaksi antara faktor penyebab dari status penyakit dan status
mempengaruhi status kesehatan penderita adalah hal yang sangat utama. Perawat harus
dapat mengidentifikasi diagnosa keperawatan dan kumpulan gejala baik aktual maupun
gejala dari keadaan penyakit. Contoh perbedaan diagnosa keperawatan dan diagnosa
medis:
untuk bernafas
masalah pernafasan.
pemenuhan volume cairan pada masalah ini, maka akan diberikan terapi yang
pengeluaran cairan dari pemberian terapi itu, posisi dianggap pasien baik untuk bernafas,
29
mencatat setiap hari dari hasil pengukuran masalah kelebihan cairan dan pemberian
terapi dalam hal ini adalah salah satu contoh diagnosa dan tindakan kolaborasi.
dari pelayanan perawatan, kecenderungan dan tanggapan dari pasien dan pengaruh
harus juga tertera dalam diagnosa keperawatan. Jadi dalam hal ini pencatatan diagnosa
berubah-ubah dapat dikembalikan lagi pada pengkajian data, bagian kecil pelaksanaan
tindakan keperawatan pada keputusan meringankan diagnosa atau evaluasi reaksi pasien
Jadi diagnosa keperawatan adalah mempersatukan bagian dari seluruh proses perawatan.
aktual, kecuali ketika petugas yang berbeda mengambil tindakan segera (untuk
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual dan
muntah.
berbicara.
c. Jika penyebab tidak dapat ditentukan, menentukan problem dan dokumentasi yang
Sehubungan dengan (diantara problem dan etiologi) dan dibanding dengan ( diantara
etiologi,sign dan symptom) tergantung bahasa, jika masalah pasien tidak selesai
permasalahan. Identifikasi kemungkinan etiologi dan observasi tanda dan gejala dari
diagnosa keperawatan.
4. Merujuk pada daftar yang dapat diterima,bentuk diagnosa keperawatan untuk catatan
diagnosa keperawatan.
6. Pastikan data mayor dan penunjang data minor karakteristik pendefinisian diperoleh
8. Hubungan pada tiap-tiap diagnosa keperawatan bila merujuk dan memberikan laporan
perubahan.
10. Catat bahan perawatan adalah dasar untuk pertimbangan dari langkah-langkah proses
keperawatan.
11. Pencatatan semua diagnosa keperawatan harus merepleksikan dimensi dalam masalah
yang berorientasi pada sistem pencatatan perawat. Satu contoh dari sebuah daftar
12. Suatu agenda atau pencatatan mungkin memerlukan untuk membuat diagnosa
G. Kesimpulan
mengidentifikasi masalah aktual atau potensial penyebab maupun tanda dan gejala-gejala
1. Proses dan pencatatan diagnosa keperawatan dalam rencana dan didalam catatan
perkembanagan.
3. Pengkajian data pada dokumen, semua faktor mayor untuk tiap diagnosa. Bila kita
5. Ulangi data salah satu informasi pengkajian perawatan, sebagai perawat profesional
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dokumentasi adalah segala sesuatu yang tertulis atau tercetak yang dapat diandalkan
sebagai catatan tentang bukti bagi individu yang berwenang (potter & perry, 2005).
masalah pasien yang dapat dipecahkan, ditangani, dikurangi atau dirubah melalui
dari rencana keperawatan adalah untuk merancang suatu rencana keperawatan untuk
33
masalah kesehatan.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
32
2
1. Potter, Patricia A (2005). Buku ajar fundamental keperawatan: konsep, proses, dan praktik.
yogyakarta: Buku kedokteran EGC.
2. Nursalam. 2001. Dokumentasi Keperawatan. Jakarta
3. http://www.academia.edu/9682589/DOKUMENTASI_PENGKAJIAN_KEPERAWATAN