Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Profesi Ners
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK II
2020
PROPOSAL
DOKUMENTASI KEPERAWATAN
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Dokumen adalah suatu catatan yang dapat dibuktikan atau dijadikan bukti dalam
‘’persoalan hukum’’.
Catatan pasien merupakan suatu dokumen yang legal, dari status sehat sakit pasien
pada saat lampau, sekarang, dalam bentuk tulisan, yang menggambarkan asuhan
keperawatan/kebidanan yang di berikan. Umumnya catatan pasien berisi informasi yang
mengidentifikasi masalah, diagnosa keperawatan dan medik, respons pasien terhadap
pengobatan serta berisi tentang beberapa rencana untuk intervensi lebih lanjut.
Keberadaan dokumentasi baik berbentuk catatan maupun laporan akan sangat membantu
komunikasi secara sesama perawat/bidan maupun disiplin ilmu dalam rencana pengobatan.
1. Jangan menghapus dengan tipe-x atau mencoret tulisan salah. Cara yg benar adalah
denngan membuat satu garis pada tullisan yg salah, tulis kata ‘’salah’’ lalu di paraf
kemudia ditulis catatan yang benar.
2. Jangan menulis komentar yg bersifat mengkritik klien maupun tenaga kesehatan
lainnya. Tuliaslah hanya uaraian obyektif perilaku klien dan tindakan yang dilakkan
oleh tenaga kesehatan.
3. Koreksi kesalahan sesegera mungkin.
4. Catat hasil fakta catatan harus akurat danrealible.
5. Jangan biarkan pada catantan akhir perawat kosong.
6. Semua catatan harus dapat dibaca, ditulis dengan tinta dan menggunakan bahasa
yang lugas.
7. Catat hanya untuk diri sendiri karena perawat bertanggungjawab dan bertanggung
gugat atas informasi yang dituliskan.
8. Hindari peulisan yang bersifat umum. Tulisan harus lengkap, singkat, padat dan
obyektif.
9. Mulaila mencatat dan mendokumentasikan dengan waktu dan diakhiri dengna tanda
tangan. Denga denikian dokmentasu keperawatan harus bersifat obyektif, akurat
dan menggambarkan keadan klien serta apa yang terjadi pada diri klien. Sehingga
apabila diperlukan,dokumentasi ini dapat menunjukan bahwa perawat telah
mencatat dengan benardan tidak bertentangan denga kebijakan atau peaturan
institusi pemberian pelayanaj kesehatan.
10. Mencatat dengan benar dan tidak bertentangan dengan kebijaka atau peraturan
institusi pemberian pelayanan kesehatan.
Doumentasi merupakan pernyataan daru kejasian ata aktifitas yang otentik dengan
mempertahankan catatan=catatan yg tertullis. Adapun manfaat dokumentasi menurut allen
(2010). Antara lain :
1. Sebagai wahana komunikasi antar tim keperawatan dengan tim kesahatan lainnya.
2. Sebagaibagian yang permanen dari rekam medik.
3. Sebagai dokumen yang legal da dapat di terima d pengadilan. Tueng (2010)
menambahkan dengan :
a. Untuk menghindari pemutar balikan fakta
b. Untuk mencegah kehilangan informasi
c. Agar dapat dipelajari perawat lain
Prinsip-prinsip dokumentasi menurut Allen (2010), yaitu :
1. Tersedia format untuk dokumentasi
2. Dokumentasi dilakuka oleh orang yang melakukan tindakan atau
mengobservasi langsung
3. Doumentasi dilakuka segera setelah melakukan tindakan keperawatan
4. Catatan dibuat kronologis
5. Penulisan singkat dilakukan secara umum
6. Mencantumkan tanggal, waktu,tanda tangan, dan inisial penulis
7. Dokumentasi akurat, benar, komplit jelas, dapat dibaca dan ditulis dengan
tinta
8. Tidak dibnarkan menghapus dengan tipe-x, penghapus tinta atau barang
lainnya
1. Lembar pengkajian
Lembar pengkajian dengan jelas menggambarkan data-data yg perlu
dikumpulkan, pea=rawatan tinggal mengisi data sesuai dengan yang
tercantum dalam lembar pengkajian.
2. Catatan perawat berbentuk narasi
Deskripsi informsi klien dalam bentuk
Pencatatan SOAP digunakan dengan catatan medik yang berorientasi pada masalah
klien (Problem Urientasi Medikal Recond) yang menggambarkan kemajuan. Klien yng terus
menerus ke arah resolusi masalah. Pencatatan SOAP tersiri dari 4 bagian, yaitu data
subyektif, data obyektif, analisa ata adn rencana. Data subyektif ditulis dalam tanda kutif
tentang keluhan klien yang di catat yaitu data yang dapat dilihat, didengar dan di rasa oleh
perawat, analisa dilakukan menginterpretasikan data subyektfi dan obyektif, kemajuan kea
arah diagnosa keperawatan yang di catat. Planing dilakukan dengna mencatat rencana
untuk mengatasi masalah yang dianalisa.
Perawat mencatat masalah berfokus pada masalah yang sfesifik yg terdiri komponen
diagnosa keperawatan, data subyektif dan obyektif yang mendykyng, tindakan
keperawatan, respon klien terhadap intervensi keperawatan dan penyukuhan/
1.) Dokumentasi keperawatan mempunyai makna yang penting bila dilihat dari berbagai
aspek. Bila terjadi suatu masalah pada profesi keperawatan, dimana perawat sebagai
pemberi jasa dan klien sebagai pengguna jasa, maka dokumentasi diperlukan sewaktu-
waktu. Dokumentasi tersebut dapat dipergunakan sebagai barang bukti d pengadilan.
2.) Jaminan mutu dan kualitas pelayanan . Pencatatan data klien yang lengkap dan
akurat, akan memberikan kemudian bagi perawat dalam membantu menyelesaikan
masalah kklien. Dan untuk mengetahui sejauh mana masalah klien teratasi dan sejauh
mana masalah baru dapat didentifikasi dan dimonitir melalui catatan yang akurat. Hal
ini akan meningkakan mutu yankep.
3.) Komunikasi, dokumentasi keadaan klien merupakan alat perekam terhadap masalah
yang berkaitan dengan kien. Perawat atau tenaga kesehatan lain akan bisa melihat
catatan yang ada dan sebagai alat untuk komunikasi yg dijadikan pedoman dalam
membearikasn asuhan keperawatan.
4.) Keuangan, semua tindakan keperawatan yan belum, sedang, dan telah dilakukan di
catat dengan lengkap dan dapat digunakan sebagai avuan atau pertimbangan
dalambiaya keperawatan.
5.) Pendidikan isi pendokumentasian menyangkut karonologis dari kegiatan asuhan
keperawatan yag dapat digunaka secara bahan atau refrensi pembelaara bagi siswa
profesi keperawtan.
6.) Penelitia, data yang terdapat didalam dokumentasi keperawatan mengandung
infirmasi yang dapat dijasikan sebagai bahan atau objek riset dan penegembangan
profesi keperawatan.
7.) Akreditasi, melalui dokumentsi keperawatan dapat dilihat sejauh mana peran dan
fungsi keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan pada kien.
Dengan demikian dapat diambil kesimpulan tinkat kerhasilan pemberaia asuhan
keperawatan yang di berikan, guna pembiaan lebih lanjut.
1. Pemakaian PE dan PES : untuk format diagnosa aktual, kecuali petugas berbeda
mengambil tindakan segera ( umtuk contoh, tanda dan gejala pencatatan, sebelum
dan sesudah diagnosa)
2. Yakinkan masalah penyebab utama dalam diagnosa sejalan dengan etiologi, contoh :
perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual muntah
3. Tulislah pernyataan dan etiologi menunjukan spesik dan hasil yg berbeda
4. Jika penyebab tidak dapat di tentukan menentukan problem dan dokumentasi yang
tak di kenal etiologi nua maka diagnosa keperawatan bisa dibtuliskan pernyataan
komnunikasi verbal untuk pasien yang tidak diketahui etiologinya
5. Catat diagnosa keperawatan potensial dalam sebuah problem/format etiologi
6. Pemakaian terminologi tetap dengan diagnsa keperawatan karangan Nanda sebuah
dengan (diantara problem dan etiologi) dan di bandingkan denga (diantara etiologi,
sign dan symptom) tergantung bahasa, jika masalah tidak selesai menurut nanda
7. Merujuk pada pakta yang dapat diterima, bentuk diagnosa keperawatan untuk
catatan standar dalam saku atau ringkasan
8. Mulai pernyataan diagnosa dengan mengubah reaksinya ke dalam keadaan diagnosa
keperawatan
9. Pastikan data mayor dan penunjang data mior karakeristik pendefisian diperoleh
dokumentasi bagian pengkajian pasien untuk menegakkan diagnosa keperawatan
10. Pernyataan awal dalam perencaan didaftar masalah dan nama dokumentasi dalam
catatan perawatan. Pemakaian masing-masing diagnosa keperawatan sebagai
petunjuk untuk memuat catatan perkembangan
11. Hubungkan pada tiap-tiap diagnosa keperawatan bila merujuk dan memberikan
laporan perubahan
12. Persiapan pergantian jaga perawat, gunakan diagnosa eperawata sebagai pedoman
untuk pengkajian, tindakan dan evaluasi
13. Catat bahan perawatan adalah dasar untuk pertimbangan dari langkah-langkah
proses keperawatan
14. Pencatatan semua diagnosa keperawatan harus mereflesikan dimensi dalam
masalah yang beririentasi pada pencatatan perawat
15. Suatu agenda atau pencatatan munkin memerukan waktu untuk membuat dianosa
keperawatan dan sistem relevan.
1. Diagnsa keperawatan harus merupakan prioritas untuk merawat klien. Hal tersebut
harus menyangkut langsung kearah situasi yg mengancam kehidupan klien
2. Kriteria hasil setiap diagnosa keperawatan harus mempunyai sedikitnya satu kriteria
hasil. Kriteria hasil dapat diukur dengan tujuan yang di haapkan mampu
mencerminkan masalah klien
3. Rencana tindakan keperawatan adalah memperoleh tanggung jawab mandiri,
khusunya oleh perawat yg dikerjakan bersama dengan perintah medis berdasarkan
masalah klien dan bantuan yg di terima klien adalah hasil yag di harapkan. Masing-
masing masalah klien da hasil yang di harapkan didapatkan paling sedikit dua
rencana tindakan
1. Sebelum meuliskan rencana tindakan, kaji ulang semua ata yang ada sember data
yang memuaskan meliputi :
a. Pengkajian sewaktu klien masuk rumah sakit
b. Diagnosa keperawatan sewaktu masuk rumah sakit
c. Keluhan utama klien atau alasan dalam berhubungan dengan pelayanan
kesehatan
d. Laboratorium ritme
e. Latar belakang sosial budaya
f. Riwayat ksehatan dan pemeriksaan fisik
g. Observasi dari tim kesehatan lain
2. Daftar dan jenis masalah aktual dan resikodan kemungkinan. Berikan priortas utama
pada masaalah aktual yag menganam kesehatan
3. Untuk mempermudah dan bisa di mengerti dalam memuat rencaa tindakan
berikanlah gambaran dan ilustrasi (contoh) bila mungkin diagnosa khususnya sangat
membantu ketika tekhnologi canggih digunakan untuk perawatan klien atau ketika
menggambarkan lokasi anatomi
4. Tuliskan dengan jelas, khusu, terktur, kriteria hasil yang diharapkan untuk
menetapkan masalah nersama denganklien tentukan keterampilan konitif, afektif,
dan prikomotoryan memerlukan perhatian
5. Selalu ditanda-tangani den diberi tanggal rencana tindakan, hal penting karena
seoran perawat profesional aka bertanggung jawab –bertanggung gugat untuk
melaksanakan rencana tindakan yg tela tertulis
6. Mulai rencana tindakan dengan menggunakan actin verb
a. Catat tanda-tanda vital setiap ergantian dinas
b. Timbaang BB setiap hari
c. Informasikan kepada setia klien alasan isolasi
7. Alasan prinsip speecivity untuk menulikan diagnosa keperawatan :
Bagaimana prosedur akan dilaksanakan kapan dan berapa lama
Jelaskan secara singkat keperluan apa yang perlu diprnuhi, termsuk tahp-tahapan
tindakan
8. Tuliskan rasional dari rencana tindakan
9. Rencana tindakan harus selalu trtulis dan ditanda tangani
10. Rencana tindakan harus dicatat segala hal yang permanen
11. Klien dan keluarganya memungkinkan diikut sertakan dalam perencanaan
12. Rencana tindakan harus sesuai dengan waktu yang di tentukan dan diusahakan
untuk slalu di perbaharui misalnya setiap pergantian dianas, setiap hari, dan atau
sewaktu-waktu diperlukan
1. Intervensi teraupetik
Tindakan teraupetik adalah askep yang langsung sesuai dengan keadaaan klien,
rencana keperawatan yang dari satu hars dikerjakan sungguh-sungguh sesuai
prioritas masalah dalam diagnosa keperawatan
2. Intervensi pemantapan/observasi
Proses ini membutuhkan ketajaman observasi perawat termasuk keterampilan
mengevaluasi yang tepat. Program yang lebh dari yang sangat menentukan
kesehatan klien. Perawat harus ;ebih melihat perkembangan yg baik dan bururk dari
klien, seperti :
a. Mngobsevasi tanda-tanda vital
b. Diagnosa keperawatam
c. Tindakan keperawatan (teraupetik)
d. Therapi medicus
e. Ketikad efektifan kebersihan jalan nafas
f. Cemas
g. Penurunan cardiac output
h. Mengatur posisi untuk pemberian okigen
i. Suction bila tidak ada kontraindikasi
j. Mengajarkan tekhnik batuk
k. Mengambil sample blood gas arteri
l. Mengajarkan kegiatan untuk mengurangi stres
m. Mangatur lingkungan yg sama
n. Mengalihkan orientasi yang realitas
o. Atur posisi semi fowler
p. Mengurangi pergerakan
q. Mengatur lingkungsn ysng merangsang
r. Mengatue oemberian oksigen
s. Pemberian obat ekspektoran
t. Memeriksa sputum
u. Mengukur blood gas arteri
v. Memberi obat transquilizer sedative
w. Infus cairan elektroit sesai BB
x. Memberikan obat untuk meningkatkan cardiac output
1. Why : harus dijelaskan alasan tindakan dan data yang ada dari hasil dokumentasi
pengkajian da diagnosa keperawatan
2. What : ditulis secara jelas, ringkas dari pengobatab atau tindakan dalam bentuk
action verb
3. When : mengandung aspek yang penting dar dokumentasi interbensi, pencatatan
pada waktu pelaksanaan intervensi sangat penting dalam hal
pertanggungjawaban hukum dan efektifitas tetentu
4. How : tindakan dilaksanakan dalam penambahan pencatatan yang lebih detail.
‘’miring kanan miring kiri dengan bantuan perawat’’ menandakan suatu prinsip
ilmiah dan rasional dari rencana tindakan. Metode ini akan bia meningkatkan
dalam upaya-upaya penggunaan prosedur keperawatan yang tepat
5. Who : siapa yang melaksanakan intervensi harus selalu dituliskan pada
dokumentasi serta tanda-tangan sebagai pertanggung jawaban intervensi yang
memerlukan suatu dokumentasi khusus ada dua dokumentasi yang memerlukan
dokumentasi khusus, yaitu:
a. Prosedur invasive tindakan invansive merupaka bagian yang pentng dari
proses keperawatan, karen memerlukan pengetahuan tetang IPTEK yang
tinggi. Untuk itu pengetahuan lanjutan di perlukan dalam upaya
meningkatkan tanggung jawan dalam pemberian intervensi. Misalnya
perawat memberikan transfusi, kemoterapi, memasang kateter. Tindakan
tersebut akan membawa resiko yang tinggi pada klien terhadap komplikasi,
yanh tentunya perlu informed sebelum tindakan dilaksanakan
b. Intervensi mendidik klien perawat berperan penting dalam mengenal
kebutuhan belajar klien dalam rencana mendidik klien dan memelihara
laporan kegiatannya. Membutuhkan pendidikan. contoh rencana pendidikan
yg berlawanan dengan pendidika yang dilaksanakan secara kebutuhan
sebagai berikut : rencana pendidikan yang dilaksanakan secara kebetulan
c. Kebutuhan belajar pasien termasuk seluk beluk belajar obyektif strategi
mengajar
d. Kegiatan yang dilaksanakan sesuai jadwal
e. Melakukan perawatan secara kontinyu mengenai kebersihan diri setelah
kembali kerumah
f. Memberikan nasehat dan dorongan secara umum yang berkesinambungan
g. Memberikan kesempatan selama pertemuan untuk mengenal cara belajar
h. Mengenal pelajaran yang kurang membutuhkan rencana belajar secara
formal
2.9 Dokumentasi Evaluasi Keperawatan
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Demikian sedkit informasi dari kami selaku penulis makalah ini. Tentu masih banyak
sekali kekurangan yang jauh dari kata sempurna. Maka dari itu kritik dan saran yang
membangun masih sangat kami butuhkan dei kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi
saat ini. Ucapan terimakasih layaknya pantas kami persembahkan bagi pembaca. Terakhir,
ucapan maaf yang sebesar-besarnya perlu kami perlu kami ucapkan jika dalam penulisan ini
kami banyak melontarkan kata-kata yang kurang berkenan.
DAFTAR PUSTAKA