A. IDENTITAS
1. Nama Lengkap : Ny M
2. Umur : 77 tahun
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Agama : Katolik
5. Pendidikan : SD
6. Pekerjaan : IRT
7. Suku/bangsa : Belu/ Indonesia
8. Status perkawinan : Janda
9. Alamat : Lolowa
10. Penanggung biaya : Anak
AKTIVITAS 0 1 2 3 4
Mandi √
Berpakaian √
Eliminasi √
Mobilisasi di tempat tidur √
Pindah √
Ambulasi √
Naik tangga √
Belanja √
Memasak √
Merapikan rumah √
Lainnya: ……………………………………………………………….
Masalah keperawatan: Intoleransi aktifitas
3. Pola isiratahat dan tidur
Waktu tidur: malam, durasi: 3-4 jam, siang, durasi: …. jam
Frekuensi: ………………… Kualitas: baik, sering terbangun, insomnia
Somnobolisme, lainnya (sebutkan): …………………………………………
Lainnya: keluarga mengatakan pasien susah tidur semenjak sakit kurang lebih
3 minggu,pasien hanya bisa tidur 3-4 jam dalam sehari itupun dalam posisi
duduk
Masalah keperawatan: gangguan istirahat dan tidur
4. Pola nutrisi-metabolik
Diet khusus: Bubur
Anjuran diet sebelumnya: …………………………………………………….
Nafsu makan: normal, meningkat, menurun, mual, muntah:
Trekuensi: 3x, isi; seperempat piring bubur stomatitis
BB 6 bulan terakhir: naik, turun ……………kg
Kesulitan menelan: tidak, ya, cairan, makanan padat
Riwayat masalah kulit/kesulitan penyembuhan: tidak, ya
Lainnya: keluarga mengatakan semenjak sakit kurang lebih tiga minggu
pasien hanya bisa makan bubur saja 3 kali dan hanya menghabiskan ¼
porsi makan
Masalah keperawatan: Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
5. Pola eliminasi
Kebiasaan BAB:1 x/hari, tgl BAB terakhir I minggu yang lalu normal
Konstipasi, diare, inkontinensia. Lainnya: ………………………….
Kebiasaan BAK: normal (WNL), frekuensi: 3-4.x/hari, disuria
Nocturnal, tidak bisa tahan, hematuria, retensi
Inkontinensia: tidak, ya. Total:……………… siang, malam
Kadang-kadang, kesulitan menahan, tidak sampai di toilet
Penggunaan bantuan: kateter pasien menggunakan pampers
Lainnya: Keluarga dan pasien mengatakan semenjak 1 minggu terakhir
pasien belum buang air besar, untuk buang air kecil pasien menggunakan
pampers yang diganti 2 kali dalam sehari pagi dan sore menjelang malam
Masalah keperawatan:
6. Pola kognitif-perseptual
Status mental: sadar, afasia, oriental, bingung, tidak ada
respon
Bicara: normal, gagap, afasia, blocking,
…………………………..
Bahasa yang digunakan: Bahasa indonesia
Kemampuan membaca: pasien bisa membaca tetapi menggunakan kaca
mata
Kemampuan interaksi: sesuai, tidak (sebutkan) ……………………
Pendengaran: normal, terganggu (kanan/kiri), tuli (kanan/kiri),
alat bantu dengar, trinitus (“nging”)
Penglihatan: normal, kacamata, lensa kontak, terganggu
(kanan/kiri), buta (kanan/kiri), kabur (kanan/kiri), lainnya: …………..
Vertigo: ya, tidak. Jelaskan: pasien tidak mengeluh pusing
Manajemen nyeri; Tidak ada
Masalah keperawatan: Tidak ada
9. Pola seksual-reproduksi
Menstruasi terakhir (LPM): Menopause
Masalah menstruasi: tidak ada, ada. Jelaskan: ………………………..
Papsmear terakhir: tidak pernah normal, tidak. Sebutkan: ……..
Perawatan payudara setiap bulan: ya, tidak
Pola seksual selama masuk rumah sakit: …………………………………….
Lainnya: …………………………………………………………………………..
Masalah keperawatan: Tidak ada
10. Pola peran-berhubungan
Status perkawinan: kawin, belum kawin Janda
Pekerjaan: IRT
Sistem dukungan: pasangan, tetangga, teman Anak
Dukungan keluarga selama masuk rumah sakit: baik, tidak.
Lainnya: …………………………………………………………………………..
Masalah keperawatan: Tidak ada
11. Pola nilai dan kepercayaan
Agama: Katolik
Larangan agama: ………………………………………………………………
Permintaan rohaniawan selama masuk rumah sakit: ……………………..
Lainnya: ………………………………………………………………………….
Masalah keperawatan: Tidak ada
Leher:
Kelenjar limfe: Tidak ada pembesaran kelenjar Limfe
Tiroid: Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Lainnya: Tidak ada
Mulut:
Gusi: Nampak pucat, tidak ada inflamasi
Gigi: Sebagian gigi sudah tanggal, tidak ada perdarahan digigi
Membran mukosa: lembab, kering, stomatitis
Hygiene: bersih, kotor, berbau
Lainnya: ………………………………………………………………….
Abdomen:
Kulit: …………………………………………..
Bising usus: tidak ada, ada …………. x/mnt
Kondisi: tegang, kembung, acites, nyeri tekan
Masalah keperawatan: ……………………………………………………………
4. Persyarafan/sensorik
Pupil: ishokor, anishokor. Jelaskan: …………………………………
Reaksi terhadap cahaya; …………………………………….
Refleks fisiologi : patella, triceps, biceps, lain-lain: ………….
Refleks patologis: babinsky, brudzinsky, kernig, lain-lain: ……..
Lainnya: Tidak ada kelainan pada sistim persyarafan dan sensorik
5. Muskuloskeletal
ROM: aktif, dibantu, dibantu penuh. Jelaskan: …………………..
Keseimbangan: ……………………………….
Menggenggan (ka/ki): kuat, lemah. Jelaskan: ………………………..
Kemampuan otot kaki: kuat, lemah. Jelaskan: ………………………..
Edema: …………………………………………..
Lainnya: ……………………………………………………………………..
E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Laboratorium :
Darah
Leukosit 24.7 ribu/mm3 ( 4.0-11.0)
Eritrosit 7.06 juta/uL ( 4.0-5.0)
Hematokrit 53.1 % ( 35-45)
MCHC 26.3 g/dl ( 32-37)
MCH 19.8 pg ( 27-31)
Limfosit 7.76 % (20-40)
Neutrofil 84.5 % ( 50-70)
Natrium 134 mmol/L ( 135-148)
Clorida 90 mmol/L ( 98-106)
Urine : Tidak ada pemeriksaan urine
Lain-lain :
2. Radiologi :
Rontgen thorax hasil TB negatif, positif bronkiektasis dan empisema
3. Elektrokardiografi: Gelombang PQRST tidak mengalami elevasi tidak ada
kelainan pada jantung
Masalah keperawatan: …………………………………………………..
F. THERAPI SAAT INI
G. RENCANA PULANG
1. Tinggal: sendiri, tidak diketahui, orang terdekat. Jelaskan tinggal
bersama anak
2. Keinginan tinggal setelah pulang: pasien tinggal bersama anak
3. Pelayanan kesehatan yang digunakan sebelumnya: puskesmas
4. Kendaraan yang digunakan saat pulang: Roda empat
5. Antisipasi keuangan setelah pulang: Biaya ditanggung bersama oleh anak-
anak
6. Antisipasi masalah perawatan diri: Dibantu oleh anak
7. Bantuan yang diperlukan setelah pulang: Tidak ada
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
H. MASALAH KEPERAWATAN
1 Hipertermi
5 Intoleransi aktifitas
I. TANDA TANGAN
1. Hari/tanggal :23-11-22 jam: 08.00 wita
2. Pengkaji : Maria fransiska Koi Bere
Sign:
ANALISA DATA
1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan spasme jalan napas
dibuktikan dengan adanya retraksi dinding dada, pasien nampak sulit untuk
bernapas dan berbicara adanya produksi sputum dan suara napas tambahan
wheezing
2. Termoregulasi tidak efektif dibuktikan dengan akral teraba hanagt dan
peningkatan suhu tubuh
jam 09.35
Menganjurkan pasien dan keluarga
untuk meningkatkan asupan nutrisi
dan cairan
jam 09.40
Memberi pasien minum air hangat
jam 11.00
Mengobservasi TTV pasien
s 38 derajat celsisus nadi 90 x/mnt
TD 110/60
jam 11.15
melayani paracetamol injeksi 1
gr/iv
jam 13.30
Mengukur suhu 37,5 derajat
celsius
jam 11.50
Mengajarkan pasien teknik dalam
dengan menarik napas dalam
melalui hidung selama 4 detik
ditahan selama 2 detik kemudian
keluarkan dari mulut
jam 11. 55
Mengajarkan pasien batuk efektif
dengan cara menarik napas dalam
hingga 3 kali kemudian batuk
dengan kuat langsung setelah tarik
napas dalam yang ketiga
jam 12.00
menginformasikan kepada pasien
dan keluarga tentang pemberian
inhalasi uap,kegunaan manfaat
dan efek samping
jam 12.05
Memperhatikan teknik pemberian
obat 6 benar
jam 12.10
Melayani inhalasi uap
12.05
Menganjurkan pasien untuk
melakukan napas dalam dan
menahan napas selama 10 detik
selama pemberian inhalasi uap
jam 12. 40
Menganjurkan pasien batuk efektif
setelah dilakukan nebulizer
jam 13.00
Melayani makan pasien
jam 13.30
melayani obat batuk Nac 1 tablet
EVALUASI KEPERAWATAN
N DIAGNOSA NAMA &
O TGL/JAM KEPERAWATAN EVALUASI (CATATAN PERKEMBANGAN: SOAP) TTD
1 23-11- DX 1 S
22 Pasien mengatakan sudah tidak
demam lagi
O
S : 37,5 derajat celsius
Akral masih teraba hangat
A
ketidakefektifan termoregulasi
teratasi sebagian
P
intervensi dipertahankan
2 23-11- DX 2 S
22 Pasien mengatakan masih sesak,
batuk lendir, sudah lebih mudah
mengeluarkan lendir
O
k.u masih lemah
masih nampak sesak, ada retraksi
dada, sudah mulai bisa sedikit
berbicara
RR 26 x/mnt
Spo2 95%
T/ 02 NRM 10 lpm
A
Masalah bersihan jalan napas
belum teratasi
P
Intervensi di pertahankan dan
dilanjutkan
Jam 14.45
Memberi pasien minum air hangat
Jam 17.00
Mengbservasi TTV
S 37 derajat celsius
RR 23 x/mnt
HR 80 x/mnt
Jam 18.00
Melayani injeksi Ceftriaxone 1gr/iv
Melayani cefoflaxine 750 mg/iv
Melayani Omeprazole 40 mg/iv
Jam 18.30
Melayani makan pasien diit bubur
lunak
Jam 15.10
Mengganti 02 NRM dengan kanul
nasal 4 Lpm
Jam 16.00
Mengatur posisi fowler
jam 16.10
Mengajarkan pasien teknik dalam
dengan menarik napas dalam
melalui hidung selama 4 detik
ditahan selama 2 detik kemudian
keluarkan dari mulut
jam 16. 20
Mengajarkan pasien batuk efektif
dengan cara menarik napas dalam
hingga 3 kali kemudian batuk
dengan kuat langsung setelah tarik
napas dalam yang ketiga
16.25
Meminta pasien untuk melakukan
batuk efektif
jam 16.40
Memberitahukan pasien dan
keluarga untuk melakukan
tindakan inhalasi uap
jam 16.45
Menyiapkan alat dengan
memperhatikan teknik pemberian
obat 6 benar dam pemberian
inhalasi uap
jam 16.50
Melayani inhalasi uap
Jam 16.50
Menganjurkan pasien untuk
melakukan napas dalam dan
menahan napas selama 10 detik
selama pemberian inhalasi uap
jam 17.20
Menganjurkan pasien batuk efektif
setelah dilakukan nebulizer
Jam 19.00
Melayani obat Nac 1 tablet
EVALUASI KEPERAWATAN
N DIAGNOSA NAMA &
O TGL/JAM KEPERAWATAN EVALUASI (CATATAN PERKEMBANGAN: SOAP) TTD
1 24-11- DX 1 S
22 Pasien mengatakan sudah tidak
demam lagi
O
37, derajat celsius
Akral masih teraba hangat
A
ketidakefektifan termoregulasi
teratasi
P
intervensi dihentikan
2 24-11- DX 2 S
22 Pasien mengatakan sesak
berkurang batuk lendir, sudah
lebih mudah mengeluarkan lendir
O
k.u masih lemah
Retraksi dada berkurang, sudah
mulai bisa berbicara
RR 23 x/mnt
Spo2 95%
T/ 02 nasal kanul 4 Lpm
A
Masalah bersihan jalan napas
teratasi sebagian
P
Intervensi di pertahankan dan
dilanjutkan
Jam 16.00
Mengatur posisi fowler
jam 16. 20
Mengajarkan pasien batuk efektif
dengan cara menarik napas dalam
hingga 3 kali kemudian batuk
dengan kuat langsung setelah tarik
napas dalam yang ketiga
16.25
Meminta pasien untuk melakukan
batuk efektif
jam 16.40
Memberitahukan pasien dan
keluarga untuk melakukan
tindakan inhalasi uap
jam 16.45
Menyiapkan alat dengan
memperhatikan teknik pemberian
obat 6 benar dam pemberian
inhalasi uap
jam 16.50
Melayani inhalasi uap
Jam 16.50
Menganjurkan pasien untuk
melakukan napas dalam dan
menahan napas selama 10 detik
selama pemberian inhalasi uap
jam 17.20
Menganjurkan pasien batuk efektif
setelah dilakukan nebulizer
Jam 17. 30
Memberikan pasien air hangat
Jam 19.00
Melayani obat Nac 1 tablet
Jam 18.00
Melayani injeksi Ceftriaxone 1gr/iv
Melayani cefoflaxine 750 mg/iv
Melayani Omeprazole 40 mg/iv
Jam 18.30
Melayani makan pasien diit bubur
lunak
EVALUASI KEPERAWATAN
N DIAGNOSA NAMA &
O KEPERAWATAN TTD
TGL/JAM EVALUASI (CATATAN
PERKEMBANGAN: SOAP)
1 25-11- S
22 Pasien mengatakan sesak
berkurang batuk lendir berkurang,
sudah lebih mudah mengeluarkan
lendir
O
k.u masih lemah
Retraksi dada berkurang, sudah
mulai bisa berbicara produksi
sputum berkurang, pasien sudah
mulai makan dan minum sendiri
RR 22 x/mnt
Spo2 95%
T/ 02 nasal kanul 4 Lpm
A
Masalah bersihan jalan napas
teratasi sebagian
P
Intervensi di pertahankan dan
dilanjutkan
Jam 16.00
Mengatur posisi fowler
16.25
Meminta pasien untuk melakukan
batuk efektif
jam 16.00
Memberitahukan pasien dan
keluarga untuk melakukan
tindakan inhalasi uap
jam 16.15
Menyiapkan alat dengan
memperhatikan teknik pemberian
obat 6 benar dam pemberian
inhalasi uap
jam 16.30
Melayani inhalasi uap
Jam 16.35
Menganjurkan pasien untuk
melakukan napas dalam dan
menahan napas selama 10 detik
selama pemberian inhalasi uap
jam 17.10
Menganjurkan pasien batuk efektif
setelah dilakukan nebulizer
Jam 17. 30
Memberikan pasien air hangat
Jam 18.00
Melayani injeksi Ceftriaxone 1gr/iv
Melayani cefoflaxine 750 mg/iv
Melayani Omeprazole 40 mg/iv
Jam 18.30
Melayani makan pasien diit bubur
lunak
Jam 19.00
Melayani obat Nac 1 tablet
EVALUASI KEPERAWATAN
N DIAGNOSA NAMA &
O TGL/JAM KEPERAWATAN EVALUASI (CATATAN PERKEMBANGAN: SOAP) TTD
1 26-11- S
22 Pasien mengatakan sesak
berkurang batuk lendir berkurang,
mengeluarkan dahak lebih mudah
O
k.u masih lemah
Retraksi dada tidak ada sudah
mulai bisa berbicara produksi
sputum berkurang, pasien sudah
mulai makan dan minum sendiri
RR 22 x/mnt
Spo2 96%
T/ 02 nasal kanul 4 Lpm
A
Masalah bersihan jalan napas
teratasi sebagian
P
Intervensi di pertahankan dan
dilanjutkan