Pembimbing:
Dr. Sulistyowati, Sp.An
PENDAHULUAN
Keluhan Utama:
Pasien datang dengan keluhan Nyeri luka bakar
sejak ± 5 jam SMRS .
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RSUD Raden Mattaher dengan rujukan dari
puskesmas Merlung dengan keluhan nyeri disebabkan tersiram
minyak panas aspal yang terjadi sejak ± 5 jam SMRS.
Pasien merupakan seorang buruh aspal disebuah perusahaan,
kejadian berawal saat pasien sedang bekerja mengaspal jalan lalu
terkena siraman minyak panas yang akan digunakan untuk mengaspal
jalan, minyak aspal panas terlihat mengenai seluruh tubuh pasien,
pasien sempat berteriak lalu hilang kesadaran.
Riwayat Penyakit Sekarang
Terdapat kesan luka bakar pada seluruh bagian kepala, wajah hingga
leher, seluruh lengan kanan dan kiri bagian depan dan belakang, seluruh
lapang punggung dan serta seluruh bagian kaki kanan bagian depan,
Nyeri (+) Riwayat muntah (-) Riwayat batuk (-).
Riwayat Penyakit
Keadaan Umum
• Sakit berat • Normocephal, luka bakar 4.5%, bula (+) mencapai dermis
Kepala kulit, mallampati sulit dinilai
Kesadaran
Tanda Vital
INSPEKSI
•Simetris, retraksi dinding dada (-/-), luka bakar 3%, kemerahan, bulla (+) mencapai dermis.
PALPASI
• Sulit dilakukan pasien kurang kooperatif untuk fremitus taktil.
PERKUSI
• Sulit dilakukan
AUSKULTASI
• Vesikuler (+/+), Ronkhi (-/-), Wheezing (-/-), COR BJ I/II Reguler
Pemeriksaan Fisik: Abdomen Pemeriksaan Fisik : Ekstremitas
INSPEKSI
•Datar, simetris. Posterior luka bakar 9% Superior
Inferior
AUSKULTASI
• Bising usus (+) normal
Status Lokalis
Kesan
- Komponen darah :-
21
Laporan Anestesi
Instrumen: 1 buah
23
14-10- 2019 S : Nyeri pada luka bakar (+) sesak (+)
O : GCS: 15 TD : 118/60 N : 73 x/menit RR: 26 x/menit T : 36.7oC Spo2 98%
Skala nyeri: 4-5
A : Combutio Grade IIb luas 60%
P: IVFD -fultrolit 21 cc/jam
-Aminofusin 21cc/jam
-Nacl CVP 10cc/jam
Omeprazol 1x40mg
Paracetamol 3x1gr IV
Asam Traneksamat 4x1gr
Tramadol 2x100mg
Furosemid 2x40mg
Drip Kalbamin 2 vial dalam 50 cc Nacl 0,9% -> 4,3cc/jam, drip morphin
O2 Binasal Canul 3liter
Kateter urin (+)
Diet TKTP 2400kk 90 gram protein
R/ debridement dengan GA anestesi ke-3 tanggal 15-10-19, Konsul dr.Panal SpAn saran cek ulang
elektrolit, persiapan PRC 2 kantong dan pastikan CVC lancar
Elektrolit (14-10-19) Na: 136,96 K: 3.80 Cl: 98.52 Ca: 1.05
Advice-> Korelasi Caglukonas 2 ampul dalam Nacl 50 cc habis dalam 30 menit.
24
15-10- 2019 S : Nyeri pada luka bakar (+) sesak berkurang.
O : GCS: 15 TD : 108/60 N : 105 x/menit RR: 16 x/menit T : 36.7oC Spo2 99%
Skala nyeri: 4-5 Albumin: 1.5g/dl Na: 136.94 K: 3.80 Cl: 98.52 Ca: 1.05
A : Combutio Grade IIb luas 60%
P: IVFD -fultrolit 21 cc/jam
-Aminofusin 21cc/jam
-Nacl 0.9%CVP 10cc/jam
Omeprazol 1x40mg
Paracetamol 3x1gr IV
Asam Traneksamat 4x1gr
Ampisilin 4x1gr
Tramadol 2x100mg
Furosemid 2x40mg
Drip Kalbamin 2 vial dalam 50 cc Nacl 0,9% -> 4,3cc/jam
Morphin Stop
O2 Binasal Canul 3liter
Kateter urin (+)
Post debridement: TD: 162/82 N: 102 x/I RR: 22X/I Spo2: 100%, Koreksi albumin hasil 1,8
Koreksi albumin 5% 21cc/jam, Tranfusi prc 250cc
25
16-10- 2019 S : Nyeri pada luka bakar (+) sesak (+) demam (+)
O : GCS: 15 TD : 105/70 N : 100 x/menit RR: 26 x/menit T : 40.9oC Spo2 100%
Skala nyeri: 4-5 Albumin: 1.6g/dl
A : Combutio Grade IIb luas 60%
P: IVFD -fultrolit 21 cc/jam
-Aminofusin 21cc/jam
-Nacl 0.9cc CVP 10cc/jam
Omeprazol 1x40mg
Paracetamol infus 4x500mg
Tramadol 2x100mg
Ampisilin 4x1gr
Furosemid 2x40mg
Asam traneksamat stop
Drip Kalbamin 2 vial dalam 50 cc Nacl 0,9% -> 4,3cc/jam
Jika VAS >7 -> Morphin
O2 Binasal Canul 3liter
Kateter urin (+)
Diet TKTP 2400kk
26
17-10- 2019 S : Nyeri pada luka bakar (+) sesak (+) demam (+)
O : GCS: 15 TD : 116/50 N : 125 x/menit RR: 37 x/menit T : 38oC Spo2 100%
VAS 8-9
A : Combutio Grade IIb luas 60%
P: IVFD -fultrolit 21 cc/jam
-Aminofusin 21cc/jam
-Nacl CVP 10cc/jam
Omeprazol 1x40mg
Paracetamol 3x1gr IV
Ampisilin 4x1gr
Tramadol 2x100mg
Furosemid 2x40mg
Tranfusi Albumin 25% 100ml selama 24 jam
Drip Kalbamin 2 vial dalam 50 cc Nacl 0,9% -> 4,3cc/jam + drip morphin
O2 NRM 15liter
Kateter urin (+)
R/ Ro. Thorax
Debridement dengan GA anestessi ke-4 pada tanggal 18-10-19 konsul dr. Deddy SpAn -> Koreksi
Albumin >2.0, Furosemid stop, persiapan PRC 250cc, puasa 6 jam preop, o2 ganti ke nasal canul
27
17-10- 2019 S : Nyeri pada luka bakar (+) sesak (-)
O : GCS: 15 TD : 108/56 N : 80 x/menit RR: 20 x/menit T : 37oC Spo2 99%
VAS 8-9
Albumin 1.6 WBC: 6.8 HGB:6.8 PLT: 144
A : Combutio Grade IIb luas 60%
P: IVFD -fultrolit 21 cc/jam
-Aminofusin 21cc/jam
-Nacl CVP 10cc/jam
Omeprazol 1x40mg
Paracetamol 3x1gr IV
Ampisilin 4x1gr
Tramadol 2x100mg
Furosemid 2x40mg
Drip Kalbamin 2 vial dalam 50 cc Nacl 0,9% -> 4,3cc/jam + drip morphin 1mg/jam
O2 NRM 15liter
Kateter urin (+)
Post op (12.30): GCS 15 TD 110/70mmhg N: 98x/I RR: 18x/I Spo2: 100%
Intruksi Post Op: Tranfusi prc 500cc, Maintanance Albumin 5% 500ml, dexmedetamidin 0,4mg/kg,
Morfin 10mg/kg/jam, pasang EKG 12 lead.
Terapi: PRC 250cc dalam 4 jam, Kabimidin 0,4mcg/kg/jam, Albumin 5% 500cc/ 24jam
28
ANATOMI DAN FISIOLOGI
KULIT
PENGERTIAN
RADIASI
Luka bakar : kerusakanatau
kehilangan jaringan akibat kontak
dengan sumber panas LISTRIK
BAHAN
KIMIA
SUNBURN
ETIOLOGI
Benda Zat
Flame Panas kimia
Radiasi scalds
Uap
Panas
Gas Aliran
Sunburn
Panas Listrik
Derajat
Luka B a k a r
KLASIFIKASI
DERAJATI
- Merusak epidermis sehingga masih menyisakan
banyak jaringan untuk melakukan regenerasi
- Sembuh dalam 5-7 hari dan dapat sembuh secara
sempurna.
- Luka tampak sebagai eritema dan timbul dengan
keluhan nyeri dan atau hipersensitivitas lokal.
- Jika luka bakar tidak ditangani dengan baik, timbul edema dan
penurunan aliran darah di jaringan, sehingga cedera
berkembang menjadi full-thickness burn atau luka bakar derajat
III.
KLASIFIKASI
DERAJATIII
Luka bakar derajat III< 2%. Luka bakar derajat III 10% atau lebih.
Luka bakar mengenai tangan, wajah, telinga, mata, kaki, dan
genitalia/perineum.
Daerah yang langsung berada di luar/di sekitar zona koagulasi, terjadi kerusakan
endotel pembuluh darah disertai kerusakan trombosit dan leukosit, sehingga terjadi
Zonastatis
gangguam perfusi (no flow phenomena), diikuti perubahan permeabilitas kapilar dan
respon inflamasi lokal. Proses ini berlangsung selama 12-24 jam pasca cedera dan
mungkin berakhir dengan nekrosis jaringan.
• Urinalisis
2
Jika kulit tidak rusak,siram Luka bakar dapat sangat Setelah membilas atau
air dingin di atas areayang menyakitkan, merendam luka, tutup luka
terbakar atau rendam tenteramkan hati korban dengan perban yang steril,
dengan air dingin (bukan dan jaga agar tetap tidak mudah lengket atau
air es). Lakukan beberapa tenang kain bersih.
menit.
Pemberian analgesik
Luka bakar ringan mungkin diperlukan untuk
Lindungi luka bakar
pada umumnya mengurangi sakit, mereka
dari gesekan dan
sembuh tanpa juga bisa membantu
tekanan
perawatan lebih lanjut mengurangi peradangan dan
pembengkakan
Bantuan Pertama untuk Luka Bakar Derajat Dua & Tiga
Jangan lepas atau tanggalkan pakaian Jika nafasnya berhenti atau Jika korban bernafas, tutup luka
yang terbakar; (kecuali jika lepas airway korban terhalang, bakar dengan suatu perban yang
dengan mudah), pastikan bahwa buka airway dan jika perlu steril, lembab, dingin atau kain
korban tidak kontak dengan bahan atau mulai resusitasi bersih. Jangan menggunakan suatu
material yang terbakar selimut atau handuk; suatu seprai
yang mudah terbakar. Jangan
gunakan obat salep dan hindari
terjadinya lepuh
Lakukan tindakan untuk mencegah syok.
Letakkan korban pada tempat yang datar, angkat kaki Angkat area yang terbakar
setinggi 12 inci, dan tutup korban dengan suatu dan lindungi dari tekanan atau Jika jari tangan atau jari kaki telah
mantel atau selimut. Jangan tempatkan korban pada terbakar, pisahkan dengan
gesekan.
posisi syok bila dicurigai ada kepala, leher, pembalut luka yang tidak mudah
punggung, atau kaki yang luka atau jika posisi lengket steril, kering
tersebut membuat korban tidak nyaman
pakaian berbahan kapas halus, batuk di area yang terbakar Jangan lakukan
perban yang mudah lengket, kompres beku dan
kain sari, meminyaki percikan, Jangan lakukan apapun pada kulit jangan rendam suatu
atau menggunakan bahan yang mati atau melepuh luka bakar serius
Survei primer :
A = Airway
adakah trauma inhalasi: anamnesa, suara serak (stridor)→observasi selama 24 jam bila perlu pasang ETatau lakukan
trakheostomi
B=Breathing
Gangguan nafas karena eschar yang melingkar dada, trauma thorax dll→lakukan escharotomi atau penanganan
trauma thorax yang lain
C= Circulation
Dilakukan resusitasi cairan. Bila penderita syok maka diatasi dulu syoknya dengan infus RLdiguyur sampai nadi teraba
atau tekanan darah >90mmHg. Baru kemudian lakukan resusitasi cairan. Cairan yang dibutuhkan dalam penanganan
syok tidak dihitung. Resusitasi cairan yang sering digunakan adalah cara Baxter.
REHIDRASICAIRAN
Anti Inflamasi Non • Advil, Motrin, Ansaid, Naprosyn, dan anaprox adalah obat antiinflamasi
Steroid yang digunakan untuk menghilangkan nyeri ringan sampaisedang
Terapi Luka Bakar Elektrik
Tindakan
Bedah
Skin Grafting Debridement
Nutrisi
Kebutuhan nutrisi pada pasien luka bakar antara lain:
• Minuman :
• Segera setelah peristalsis menjadi normal.
• Sebanyak 25 ml/kgBB/hari
• Sampai diuresis minimal mencapai 30 ml/jam atau 1 ml/kgBB/jam
• Makanan (melalui oral):
• Segera setelah dapat minum tanpa kesulitan.
• Sedapat mungkin 2500-3000 kalori/hari
• Sedapat mungkin mengandung 100-150 gr.protein/ hari
• Vitamin A, B, dan D
• Vitamin C500 mg
• Fe sulfat 500mg
PROGNOSIS
• Prognosis dan penanganan luka bakar terutama tergantung pada
dalam dan luasnya permukaan luka bakar, dan penanganan sejak awal
hingga penyembuhan. Selain itu faktor letak daerah yang terbakar,
usia dan keadaan kesehatan penderita juga turut menentukan
kecepatan penyembuhan.
• Penyulit juga mempengaruhi progonosis pasien. Penyulit yang timbul
pada luka bakar antara lain gagal ginjal akut, edema paru, SIRS, infeksi
dan sepsis, serta parut hipertrofik dan kontraktur.
KOMPLIKASI
• syok, gangguan keseimbangan cairan dan
Fase awal, fase akut, elektrolit
fase syok
• SIRS: trauma, luka bakar, reaksi autoimun, sirosis,
Fase setelah syok pankreatitis, dll.
berakhir, fase sub akut • MODS ( Multi-system Organ DisfunctionSyndrome)
Kasus Teori
1. Lesi melibatkan epidermis dan
mencapai kedalaman dermis
Pasien Tn.B usia 33 tahun dengan diagnosa
namun masih terdapat epitel vital
combutsio grade IIb luas 60% . yang bisa menjadi dasar regenerasi
dan epitelisasi. Disebut dengan
derajat Iib
2. Berdasarkan rule of nine maka
dapat ditentukan luas dari luka
bakar dengan persentasi
peregionya. Yaitu 60%
Analisa Kasus
Kasus Teori
• ABCDE.
• Kateterisasi urine.
1. Pemasangan CVC • Akses pembuluh darah.
• Pengambilan sampel darah untuk
2. Intubasi
• laboratorium terkait (Hb, Ht, platelet
3. Pemasangan Kateter urin dsb).
• Nilai tanda vital (nadi, tekanan darah,
4. Monitoring Tanda vital capilarry refill) sebagai panduan
• resusitasi cairan.
5. Pengambilan sample darah
Analisa Kasus
Albumin 5 %500 ml
RL 16.800 ml NaCl 1500 ml
Disamping berperan sebagai analgetik obat ini juga berperan menurunkan nadi karena
Fentanil 100 mcg
hiperstimulasi vagal sehingga menyebabkan bradikardi.
Propof sebagai induksi maupun mempertahankan anestesi. Propofol dapat menyebabkan turunnya
tekanan darah yang cukup berarti karena menurunnya resitensi arteri perifer dan venodilatasi.
Propofol 140 mg Propofol menurunkan tekanan arteri sistemik kira-kira 80% tetapi efek ini disebabkan karena
vasodilatasi perifer daripada penurunan curah jantung. Tekanan sistemik kembali normal dengan
intubasi trakea.
Pada pukul 12.45 WIB, pembedahan selesai dilakukan, dengan pemantauan akhir; TD 130/80
mmHg, Nadi 70x/menit, dan SpO2 100%. Pembedahan dilakukan selama 2 jam dengan perdarahan ±
50 cc. Pasien kemudian dibawa langsung keruang ICU.
Kesimpulan
Luka bakar grade IIb adalah luka/kerusakan kulit mencapai dermis yang ditandai
dengan adanya bulla yang terjadi karena kontak dengan sumber panas
Akibat yang ditimbulkan adalah kerusakan kulit, infeksi, kehilangan cairan, elektrolit,
protein, gagal ginjal, gagal nafas dll