Anda di halaman 1dari 26

ilmu keperawatan & kesehatan

Sabtu, 19 Juli 2014

Studi Kasus Analisa SWOT M1

STUDI KASUS
MANAJEMEN KEPERAWATAN

“ ANALISA SWOT M1 (MAN) “

Disusun Oleh :

1. Didik Fandrianto (10620349)

2. Gratia Yessiana L.K (10620355)

3. Pungky Apri U (10620371)

4. Rois (10620374)
5. Siti Arifah (10620375)

6. Wahyu Antoro (10620378)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN S1

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS KADIRI

TAHUN 2014

KASUS

 Suatu ruang rawat inap bedah mempunyai 24 perawat dengan latar belakang ners 2 orang,
D3 keperawatan 10 orang, kemudian 14 perawat lulusan SPK, Kapasitas TT 40, BOR
70%. Saudara ditunjuk oleh pimpinan RS untuk membuat perencanaan MAKP.

 Jika saudara sebagai Karu rawat bedah, apa yang harus saudara lakukan dalam
menghadapi situasi tersebut? Lakukan pengelolaan dengan pengumpulan data, analisis
SWOT, identifikasi masalah, dan rencana strategis untuk kebutuhan tenaga yang
diperlukan.

1. PENGKAJIAN- PENGUMPULAN DATA, ANALISA SWOT, DAN IDENTIFIKASI


MASALAH

1.1 Visi, Misi, dan Motto RSU

1.1.2 Visi RSUD Dr.Soetomo Surabaya

Menjadi rumah sakit yang terkemuka dalam pelayanan, pendidikan dan penelitian di
kawasan Asia Tenggara (ASEAN) dengan ciri keluaran AIEEMMM, yaitu aman, informatif,
efektif, efisien, mutu, manusiawi dan memuaskan.
1.1.3 Misi RSUD Dr.Soetomo Surabaya

1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang prima, aman, informatif, efektif, efisien


dan manusiawi dengan tetap memperhatikan aspek sosial.

2. Menyelenggarakan pelayanan rujukan yang berfungsi sebagai pusat rujukan tertinggi


dengan menggunakan teknologi terkini.

3. Membangun sumber daya manusia (SDM) rumah sakit yang profesional, akuntabel,
yang berorientasi pada serta mempunyai integritas tinggi dalam memberikan pelayanan.

4. Melaksanakan proses pendidikan yang menunjang pelayanan kesehatan prima


berdasarkan standar nasional dan internasional.

5. Melaksanakan penelitian yang mengarah pada pengembangan ilmu dan teknologi di


bidang kedokteran dan dan pelayanan perumahsakitan.

1.1.4 Motto RSUD Dr.Soetomo Surabaya

Motto RSUD Dr.Soetomo adalah “Saya senantiasa mengutamakan kesehatan


penderita”.

1.1.5 Visi Instalasi Rawat Inap Bedah

Menjadi IRNA Bedah yang mampu dan handal dalam mendukung dan berperan aktif
pada pelayanan, pendidikan, dan penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo.

1.1.6 Misi Instalasi Rawat Inap Bedah

1. Meningkatkan komunikasi dan koordinasi baik secara horizontal (antara staf, pelaksana
program, dokter, perawat, dan pelaksana kesehatan yang ada di lingkungan IRNA
Bedah dan lintas sektoral) maupun secara vertikal (corporatedan pengendali program)
dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan, pendidikan, dan penelitian.

2. Optimalisasi sarana yang ada sehingga efektif dan efisien

3. Membangun Sumber Daya Manusia IRNA Bedah yang profesional, akuntabel yang
berorientasi padacustomer serta mempunyai integritas yang tinggi dalam memberikan
pelayanan dan tetap berpegang pada etika.

4. Mendukung dan berperan aktif pada pelaksanaan proses pendidikan yang menunjang
pelayanan kesehatan prima berdasarkan standar nasional dan internasional.
5. Mendukung dan berperan aktif pada pelaksanaan penelitian yang mengarah pada
pengembangan ilmu dan teknologi di bidang kedokteran dan pelayanan
perumahsakitan.

1.1.7 Tujuan Khusus Unit Keperawatan: Ruang Bedah

1. Menciptakan keluaran kerja : Aman, Informatif, Efektif, Efisien, Mutu, dan Manusiawi

2. Melakukan asuhan keperawatan kepada pasien yang berbentuk pelayanan : bio, psiko,
sosio, spiritual pada kasus-kasus medis antara lain:

a. Bedah thorak kardiovaskular

b. Bedah kepala dan leher

c. Bedah tumor

d. Bedah perut

e. Bedah perkemihan

f. Bedah plastik

g. Bedah saraf

h. Bedah tulang

3. Menyiapkan pasien dan keluarga dalam menghadapi operasi

4. Mencegah komplikasi

5. Menjamin kecukupan nutrisi

6. Mencegah terjadinya infeksi nosokomial

7. Mengurangi morbiditas dan mortalitas

8. Menciptakan kerjasama yang baik antara petugas, pasien, dan keluarga

9. Memberikan rasa aman dan nyaman

1.2 Pengumpulan Data

Pengumpulan data ketenagaan yang didapat dianalisis menggunakan analisis SWOT


sehingga diperoleh beberapa rumusan masalah, kemudian dipilih satu sebagai prioritas
masalah.

Tenaga dan Pasien (M1 - Man)


Analisis ketenagaan perawat mencakup jumlah tenaga keperawatan dan non
keperawatan. Ruang Bedah yang memiliki tenaga S1 Keperawatan dan ners 2 orang, jumlah
tenaga DIII Keperawatan sebanyak 10 orang, dan jumlah tenaga perawat lulusan SPK 14
orang.

1) Struktur Organisasi
Bagan 2.1 Bagan struktur organisasi Ruang IRNA Bedah RSUD Dr. Soetomo Surabaya

Keterangan :

: Garis Komando : Garis Koordinasi

2) Tenaga Keperawatan

Tabel 2.1 Tenaga Keperawatan di Ruang IRNA Bedah RSUD Dr. Soetomo Surabaya
No Nama Jenis Pendidikan Masa Pelatihan Jabatan
kerja yang pernah diikuti saat ini

1 Ny. A PNS D3 Kep 33tahun Ka. Unit

2 Ny. B PNS D3 Kep 31tahun WaKa Unit

3 Ny. C PNS D3 Kep 20 tahun Perawat


Pelaksana

4 Tn. D PNS D3 Kep 20 tahun Perawat


Pelaksana

5 Ny. E PNS D3 Kep 4 tahun Perawat


Pelaksana

6 Ny. F PNS D3 Kep 28tahun Perawat


Pelaksana

7 Tn. G PNS D3 Kep 6 bulan Perawat


Pelaksana

8 Ny. H PNS D3 Kep 13tahun Perawat


Pelaksana

9 Ny. I PNS D3 Kep 12tahun Perawat


Pelaksana

10 Ny. J PNS D3 Kep 10tahun Perawat


Pelaksana

11 Tn. K PNS S1 Kep 5 tahun Perawat


Pelaksana

12 Tn. L PNS S1 Kep 14 tahun Perawat


Pelaksana

13 Tn. M PNS SPK 28 tahun


Pek kes

14 PNS SPK 28 tahun


Ny. N Pek Kes

15 Ny. O PNS SPK 28 tahun


Pek Kes

16 Tn. P PNS SPK 17 tahun Pek Kes


17 Tn. Q PNS SPK 17 tahun
Pek Kes

18 Tn . R PNS SPK 25 tahun


Pek Kes

19 Tn. S PNS SPK 24 tahun Pek Kes

20 Ny. T PNS SPK 32 tahun


PRT

21 PNS SPK 20 tahun


Ny. U PRT

22 PNS SPK 31 tahun


Ny. V TU

23 PNS SPK
Ny. W

24 PNS SPK
Ny. X

25 PNS SPK
Ny. Y

26 Ny. Z PNS SPK

Tenaga keperawatan yang ada belum memenuhi kualifikasi RSUD Dr. Soetomo,
dimana seluruh perawat IRNA Bedah belum mendapatkan atau belum teridentifikasi
mendapatkan pelatihan-pelatihan, dan untuk kualifikasi sebagai sebuah parameter
peningkatan pelayanan masih belum memadai, karena baru 2 orang yang mempunyai
jenjang pendidikan S1 Keperawatan. Kemampuan dalam bidang keperawatan maupun
kolaborasi dengan tenaga medis lain, pada umunya perawat di Bedah mempunyai
kemampuan yang bagus.Karena kolaborasi yang terbangun dengan petugas medis lain
sangat baik. Dari segi kedisiplinan, keinginan untuk berubah, ketepatan dalam melaksanakan
tindakan keperawatan sesuai standar sudah baik, tetapi masih ada beberapa perawat yang
datang terlambat saat dinas, begitu juga dengan waktu pulang, ada yang pulang terlebih
dahulu. Namun keinginan untuk berubah sudah ada. Kegiatan dalam perawatan, seperti
pemasangan infus dan mengambil darah, pemberian obat masih sering perawat tidak
menggunakanuniversal precaution.

3. Tenaga Non Keperawatan

Tabel 2.2 Tenaga Non Keperawatan di Ruang IRNA Bedah RSUD Dr. Soetomo Surabaya
No Kualifikasi Jumlah Jenis

1 Tata Usaha (Medical record) 1 orang PNS

2 Pekarya Kesehatan 5 orang PNS

3 Pekarya RT 2 orang PNS

4 Cleaning Service 2 orang Out Sourcing

4. Tenaga Medis

Tabel 2.3 Tenaga Medis di Ruang IRNA Bedah RSUD Dr. Soetomo Surabaya
No Kualifikasi Jumlah

1 Dokter PPDS Urologi * 1

2 Dokter PPDS Digestif * 1

3 Dokter PPDS Onkologi * 1

4 Dokter PPDS Plastik * 1

5 Dokter PPDS TKV * 1

6 Dokter PPDS Kepala Leher * 1

7 Dokter Jaga di Ruang UPI ** 1

Keterangan :

* Dokter yang bertanggung jawab setiap hari

** Dokter yang dihubungi untuk kasus darurat

5. Rencana Pengembangan staff tahun 2015

Tabel 2.4 Rencana Pengembanganstaff tahun 2015 di Ruang IRNA Bedah RSUD Dr.
Soetomo Surabaya

No Materi Pelatihan Nama Perawat

Ny. A, Ny. B, Ny. C, Tn. D, Ny. E, Ny. F, Tn. G,


1. MAKP
Ny. H

2. Clinical educator Tn. G, Ny. I, Ny. J


3. PPORS Tn. M, Ny. K

Manajemen Keperawatan
4. Tn. G, Ny. L, Tn. N, Ny, Q, Ny. S, Ny. T

5. GKM Ny. R, Ny. A, Ny. B, Ny. C

6. K3RS Tn. G, Ny. L, Tn. N, Ny, Q, Ny. S

7. ECG Tn. M, Ny. K

8. AT Ny. R, Ny. A, Ny. B

Ny. A, Ny. B, Ny. C, Tn. D, Ny. E, Ny. F, Tn. G,


9. Audit Keperawatan
Ny. H

10. Transfusi Ny. A, Ny. B, Ny. C, Tn. D, Ny. E

12. Paliatif Tn. M, Ny. K

13. Rehab Medis Ny. C, Tn. D, Ny. E

14. Radiologi Tn. D, Ny. E

15. Flu Burung Tn. G, Ny. H

16. ATLS Tn. N, Ny, Q

17. LSH Ny. S, Ny. T

18. Laboratorium Ny. F, Tn. G

5. Persentase Kasus Terbanyak Di Ruang Bedah Bulan Mei 2015

Tabel 2.5 Persentase Kasus Terbanyak di Ruang IRNA Bedah RSUD Dr. Soetomo
Surabaya
Jumlah
No Klasifikasi Penyakit Persentase
UPI elektif Total

1 Digestif 9 3 12 23%

2 Onkologi 3 17 20 38,5%

3 Urologi 2 8 10 19,2%

4 TKV 4 - 4 7,7%

5 Kepala Leher 2 3 5 9,6%

6. Tingkat Ketergantungan Pasien dan Kebutuhan Tenaga Perawat

Kebutuhan tenaga perawat di Ruang IRNA Bedah dari hasil pengkajian adalah sebagai
berikut :

a. Tingkat Ketergantungan Pasien dan Kebutuhan tenaga keperawatan secara


keseluruhan di Ruang IRNA Bedah perhari tanggal 19 Mei 2014

Klasifikasi Jumlah Kebutuhan tenaga keperawatan


pasien pasien Pagi Sore Malam

Total care 8 8 x 0,36 = 2,88 8x 0,36 = 2,88 8 x 0,20 = 1,6

Partial care 10 10 x0,27= 2,7 10 x 0,15 = 1,5 10 x 0,10 = 1,0

Minimal care 10 10 x 0,17 = 1,7 10x 0,14= 1,4 10 x 0,07 = 0,7

Total 28 7,28 5,78 3,3

Total tenaga perawat :

Pagi : 7,28

Sore : 5,78

Malam : 3,3 +

Total : 16,36 orang 16 orang

Jumlah tenaga yang lepas dinas perhari :


= 4,63 orang
86 x 16

297

Jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan untuk bertugas per hari: 4,63 + 16,36 +
1 = 21,99 Orang dibulatkan menjadi 22 orang

Ket: 4,63 dari jumlah tenaga yang lepas dinas

16,36 dari jumlah total tenaga perawat

1 dari perawat yang menjadi Kepala Ruangan

7. BOR Pasien

Berdasarkan hasil pengkajian 1 hari diatas

Gambaran umum jumlah tempat tidur di Ruang IRNA Bedah

Tanggal 19 mei 2014


No Shift Kelas II Kelas III BOR

1 Pagi 10 bed (2ksg) 30 bed(10 ksg) 28/40 x100%= 70%

2 Sore 10 bed (2ksg) 30 bed(10 ksg) 28/40 x100%=70%

3 Malam 10 bed (2ksg) 30 bed(10 ksg) 28/40 x100%=70%

1.3 Analisis SWOT

Identifikasi Situasi Ruangan Berdasarkan Pendekatan Analisis SWOT


No. Analisa SWOT Bobot Rating Bobot X Rating

1 Sumber Daya Manusia (Man)

a. Internal Faktor (IFAS)

STRENGHT

1. Sudah diterapkan model MAKP 0,2 2 0,4 S-W


moduler atau MAKP primer pemula
2,5-
2. Jenis ketenagaan : 3,4 =- 0,9
0,3 3 0,9
- S 1 Kep : 2 orang
- D3 kep : 10 orang

- SPK : 14 orang

- Pekarya kesehatan : 5orang

- PRT : 3 orang

- TU : 1 orang

- Cleaning Service: 2 orang

3.Masa kerja > 15 tahun sebanyak 5 0,3 4 1,2


orang, 5-15 tahun sebanyak 6
orang sedangkan < 5 tahun
sebanyak 4 orang.

TOTAL

1 2,5
WEAKNESS

1. Belum ada sistem


pengembangan staff berupa
pelatihan dan hampir semua 0,4 4 1,6
perawatbelum mengikuti
pelatihan bedah maupun non
bedah

2. Adanya konflik peran perawat

3. Sebagian perawat
belum mengikuti pelatihan MAKP 0,1 3 0,3
4. Kurangnya kesejahteraan 0,4 3 1,2
perawat.

TOTAL
0,1 3 0,3

b. Ekternal Faktor (EFAS)


1 3,4
OPPORTUNITY
O–T
1. Adanya kesempatan melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih 2,7–
tinggi 2,3= 0,4

2. Adanya kebijakan pemerintah


0.3 3 0,9
tentang profesionalisasi perawat

3. Adanya program akreditasi RS


dari pemerintah dimana MAKP
merupakan salah satu penilaian
TOTAL 0,2 3 0,6

THREATENED

1. Ada tuntutan tinggi dari 0,3 4 1,2


masyarakat untuk pelayanan
yang lebih profesional

2. Makin tingginya kesadaran


masyarakat akan hukum 1 2,7
3. Makin tinggi kesadaran
masyarakat akan pentingnya
kesehatan 0,3 2 0,6

4. Persaingan antar RS
yang semakin kuat

5. Terbatasnya kuota tenaga 0,15 2 0,3


keperawatan yang melanjutkan
pendidikan tiap tahun

TOTAL 0,15 2 0,3

0,2 2 0,4

0,2 2 0,4

1 2,3
DIAGRAM LAYANG

ANALISIS SWOT PENGKAJIAN TANGGAL19 Mei 2014

DI RUANG RAWAT INAPBEDAH RSU dr


SOETOMO
Keterangan :

(M1) = Man

Setelah dilakukan analisis situasi dengan


menggunakan pendekatan SWOT maka
kelompok dapat merumuskan masalah sebagai
berikut :

1. Belum ada sistem


pengembangan staff berupa pelatihan dan
hampir semua perawat belum mengikuti
pelatihan bedah maupun non bedah

2.4 Identifikasi Masalah

Setelah dilakukan analisis situasi dengan menggunakan pendekatan SWOT maka


kelompok dapat merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Belum ada sistem pengembangan staff berupa pelatihan dan hampir semua
perawat belum mengikuti pelatihan bedah maupun non bedah

2. Adanya konflik peran perawat


3. Sebagian perawat belum mengikuti pelatihan MAKP

4. Kurangnya kesejahteraan perawat

5. MAKP yang diterapkan merupakan MAKP model moduler atau MAKP primer pemula.
Sosialisasinya kepada anggota tim masih kurang

6. Jumlah sumber daya manusia yang memiliki jenjang pendidikan S1 masih kurang

2.5 Prioritas Masalah


Masalah Skor Analisis SWOT Prioritas

IFAS EFAS

Sumber daya manusia

1. Belum ada sistem 1,6 1


pengembanganstaff berupa
pelatihan dan hampir semua
perawat belummengikuti
pelatihan bedahmaupun non
bedah

2. Sebagian perawat
belum mengikuti pelatihan MAKP

3. Ada tuntutan tinggi dari 1,2 2


masyarakat untuk pelayanan
yang lebih profesional

4. Persaingan antar RS 0,6 3


yang semakin kuat

5. Terbatasnya kuota tenaga


keperawatan yang melanjutkan
pendidikan tiap tahun 0,4 4

6. Adanya konflik peran perawat

7. Kurangnya kesejahteraan 0,4 5


perawat

8. Makin tingginya kesadaran


masyarakat akan hukum

9. Makin tinggi kesadaran


masyarakat akan pentingnya 0,3 6
kesehatan

0,3 7
0,3 8

0,3 9

Berdasarkan rumusan masalah diatas 3 masalah teratas : Belum ada sistem


pengembangan staff berupa pelatihan dan hampir semua perawat belum mengikuti pelatihan
bedah maupun non bedah, Sebagian perawat belum mengikuti pelatihan MAKP, dan Ada
tuntutan tinggi dari masyarakat untuk pelayanan yang lebih profesional. Maka kelompok
mengangkat prioritas masalah yang akan diselesaikan yaitu Ronde Keperawatan dengan
alasan:

1) Belum ada sistem pengembangan staff berupa pelatihan dan hampir semua
perawat belum mengikuti pelatihan bedah maupun non bedah

2) Sebagian perawat belum mengikuti pelatihan MAKP

2. STRATEGI KEGIATAN

2.1 Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP)

Setelah dilakukan analisis dengan metode SWOT maka kelompok manajemen


keperawatan di Ruang Bedah menerapkan Model Asuhan Keperawatan Profesional Primary
Nursing.
Model perawatan Primary Nursing merupakan salah satu Model Asuhan Keperawatan
Profesional dimana perawat bertanggung jawab penuh terhadap asuhan keperawatan yang
diberikan kepada pasien mulai dari pasien masuk sampai keluar Rumah Sakit. Model ini
mendorong kemandirian perawat, ada kejelasan antara pembuat rencana asuhan
keperawatan dan pelaksanaan asuhan keperawatan selama pasien dirawat. Model ini
ditandai dengan adanya keterkaitan kuat dan terus menerus antara pasien dan perawat yang
ditugaskan untuk merencanakan, melakukan dan koordinasi asuhan keperawatan selama
pasien di rawat. Konsep dasar dan model ini adalah tanggung jawab dan tanggung gugat.
Berikut sistem pemberian asuhan keperawatan Primary Nursing.

Gambar : Diagram Sistem Asuhan Keperawatan "Primary Nursing"

Dalam penerapan MAKP modelPrimary Nursing terdapat beberapa kelebihan dan


kelemahan.

Kelebihan :

1. Bersifat kontinuitas dan komprehensif

2. Perawat primer mendapatkan akuntabilitas yang tinggi terhadap hasil dan


memungkinkan pengembangan diri

3. Pasien merasa diperlakukan sewajarnya karena terpenuhinya kebutuhan secara


individu

4. Tercapainya pelayanan kesehatan yang efektif terhadap pengobatan, dukungan


proteksi, informasi dan advokasi (Gillies, 1989)

Kelemahan :

Hanya dapat dilakukan oleh perawat yang memiliki pengalaman dan pengetahuan
yang memadai dengan kriteria asertif, self direction, kemampuan pengambilan keputusan
yang tepat, menguasai keperawatan klinik, accountable serta mampu berkolaborasi dengan
berbagai disiplin profesi.

Tugas Kepala Ruangan

A. Perencanaan

1. Menunjuk perawat primer (PP) dan mendeskripsikan tugasnya masing-masing

2. Mengikuti serah terima pasien dishift sebelumnya

3. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien yang dibantu perawat primer

4. Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan aktivitas dan tingkat


ketergantungan pasien dibantu oleh perawat primer

5. Merencanakan strategi pelaksanaan perawat

6. Mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi, patofisiolois, tindakan medis yang
dilakukan, program pengobatan, dan mendiskusikan dengan dokter tentang tindakan
yang akan dilakukan terhadap klen

7. Mengatur dan mengendalikan asuhan keperawatan

a. Membimbing pelaksanaan asuhan keperawatan

b. Membimbing penerapan proses keperawatan

c. Menilai asuhan keperawatan

d. Mengadakan diskusi untuk pemecahan masalah

e. Memberikan informasi kepada pasien atau keluarga yang baru masuk

8. Membantu mengembangkan niat pendidikan dan latihan diri

9. Membantu membimbing terhadap peserta didik keperawatan

10. Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan dan rumah sakit

B. Pengorganisasian
1. Merumuskan metode penugasan yang digunakan

2. Merumuskan tujuan metode penugasan

3. Membuat rincian tugas perawat primer dan perawat ascociatesecara jelas

4. Membuat rencana kendali kepala ruangan yang membawahi dua perawat primer dan
perawat primer yang membawahi dua perawatascociate

5. Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan, membuat proses dinas, mengatur


tenaga yang ada setiap hari, dan lain-lain

6. Mengatur dan mengendalikan logistic ruangan

7. Mengatur dan mengendalikan situasi lahan praktik

8. Mendelegasikan tugas saat kepala ruang tidak ada di tempat kepala perawat primer

9. Mengetahui kondisi klien dan menilai tingkat kebutuhan pasien.

10. Mengambangkan kemampuan anggota

11. Menyelenggarakan konferensi

C. Pengarahan

1. Memberi pengarahan tentang penugasan kepada perawat primer

2. Memberikan pujian kepada perawat yang mengerjakan tugas dengan baik

3. Memberi motivasi dalam meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap

4. Menginformamsikan hal-hal yang dianggap penting dan berhubungan dengan askep


klien

5. Membimbing bawahan yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugasnya

6. Meningkatkan kolaborasi

D. Pengawasan

1. Melalui komunikasi

Mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan perawat primer mengenai asuhan


keperawatan yang diberikan kepada klien

2. Melalui supervisi

a. Pengawasan langsung melalui inspeksi, mengamati sendiri atau melalui lapora


langsung secara lisan dan memperbaiki/mengawasi kelemahan-kelemahan yang
ada saat ini
b. Pegawasan secara langsung, yaitu mengecek daftar hadir, membaca dan
memeriksa rencana keperawatan, serta catatan yang dibuat selama dan sesudah
proses keperawatan dilaksanakan (didokumentasikan), mendengar laporan dari
perawat primer

3. Evaluasi

a. Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan dengan rencana


keperawatan yang telah disusun bersama

b. Audit keperawatan

Tugas Perawat Primer

1. Menerima klien dan mengkaji kebutuhan klien secara komprehensif

2. Membuat tujuan dan rencana keperawatan

3. Membuat rencana yang telah dibuat selama praktik

4. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang diberikan oleh disiplin lain


maupun perawat lain

5. Mengevaluasi keberhasilan yang dicapai

6. Menerima dan menyesuaikan rencana

7. Melakukan rujukan kepada pekarya sosial dan kontak dengan lembaga soisal di
masyarakat

8. Membuat jadwal perjanjian klinik

9. Mengadakan kunjungan rumah

Tugas Perawat Pelaksana (PP)

1. Memberikan pelayanan keperawatan secara langsung berdasarkan proses keperawatan


dan kasih sayang:

a. Menyusun rencana perawatan sesuai dengan masalah klien

b. Melaksanakan tindakan perawatan sesuai dengan rencana

c. Mengevaluasi tindakan perawatan yang telah diberikan


d. Mencatat atau melaporkan semua tindakan perawatan dan respon klien pada catatan
perawatan

2. Melaksanakan program medis dengan penuh tanggung jawab

a. Pemberian obat

b. Pemeriksaan laboratorium

c. Persiapan klien yang akan operasi

3. Memperhatikan keseimbangan kebutuhan fisik, mental, sosial dan spiritual

a. Memelihara kebersihan klien dan lingkungan

b. Mengurangi penderitaan klien dengan memberi rasa aman, nyaman dan ketenangan

c. Pendekatan dan komunikasi terapiutik

4. Mempersiapkan klien secara fisik dan mental untuk menghadapi tindakan keperawatan
dan pengobatan atau diagnosis

5. Melatih klien untuk menolong dirinya sendiri sesuai dengan kemampuannya

6. Memberikan pertolongan segera pada klien gawat atau sakaratul maut

7. Membantu kepala ruangan dalam penatalaksanakan ruangan secara admnistratif

a. Menyiapkan data klien baru, pulang atau meninggal

b. Sensus harian atau formulir

c. Rujukan harian atau formulir

8. Mengatur dan menyiapkan alat-alat yang ada di ruangan menurut fungsinya supaya siap
pakai

9. Menciptakan dan memelihara kebersihan, keamanan, kenyamanan dan keindahan


ruangan

10. Melaksanakan tugas dinas pagi, sore, malam, atau hari libur secaa berganti sesuai jadwal
tugas

11. Memberi penyuluhan kesehatan sehubungan dengan penyakitnya (PKMRS)

12. Melaporkan segala sesuatu mengenai keadaan klien baik secara lisan maupun tulisan

13. Membuat laporan harian klien


2.2 Penerapan Model Praktik Keperawatan Professional (MAKP)

a. Penanggung Jawab : Ny. L, S. Kep

Ny. A, S.Kep

b. Tujuan :

1. Diharapkan setelah melakukan praktik manajemen, perawat mampu


menerapkan MAKP primary nursing dengan benar sesuai dengan job discription.

2. Diharapkan setelah dilakukan praktik manajemen di Ruang Bedah perawat


mampu menerapkan MAKP primary nursing dengan benar.
3. Waktu : Minggu II – Minggu V
4. Rencana Strategi :

a. Mendiskusikan bentuk dan penerapan Model Asuhan Keperawatan Professional


(MAKP) yang dilaksanakan yaitu modelPrimary Nursing.

b. Merencanakan kebutuhan tenaga perawat.

c. Melakukan pembagian peran perawat.

d. Menentukan diskripsi tugas dan tanggung jawab perawat

e. Melakukan pembagian jadwal serta pembagian tenaga perawat

f. Menerapkan model MAKP yang direncanakan

5. Kriteria Evaluasi :

1. Struktur :

 Menentukan penanggung jawab MAKP

 Mendiskusikan bentuk dan penerapan MAKP yaitu primary nursing

 Merencanakan kebutuhan tenaga perawat

 Melakukan pembagian peran perawat

 Menetukan diskripsi tugas dan tanggung jawab perawat.

 Melakukan pembagian jadwal serta pembagian tenaga perawat.

2. Proses :

Menerapkan MAKP :

 Tahap uji coba pada tanggal 2-7 Juni 2014


 Tahap Aplikasi pada tanggal 9-30 Juni 2014

3. Hasil :

Perawat mampu menerapkan MAKPprimary nursing sesuai dengan job discription

2.3 Plan Of Action / Rencana Tindakan


N Program Data Tujuan Kegiatan Indikator Wakt Penangg
o keberhasilan u ung
jawab

1 M1-Man 1. Adanya Meningkat 1. Saling 1. Terjalin kerjasama Ming Mahasis


konflik kan bertukar yang baik gu wa PSIK
Kurangnyakualit
peran kualitas informasi antara perawat 8B
as dan I-V
perawa perawat antar ruangan dan
pengembangans
t sehingga perawat meningkatnya ke
taff
(peraw mampu diruangan puasan pasien
at memberik dalam terhadap
primer an suhan memberik pelayanan
dan keperawat an asuhan keperawatan di
perawa an yang keperawat ruang Bedah
t bermutup an pada
2. Berkurangnya
associa ada pasien pasien di
beban kerja
ted ruang
perawat
masih Bedah
ada (khususny 3. Perawatmengtahu
kesama a ruang imodel MAKP yang
an kelas II seharusnya ada
tugas) dan III)

2. Sebagia 2. Meningka
n tkan
perawa pengetah
t belum uan dan
pernah pengalam
mengik an
uti perawat
pelatih dengan
an praktik
MAKP MAKP

3. Jumlah 3. Menamba
perawa hkan
t yang kuota
memili perawat
ki yang
pendidi melanjutk
kan an
terakhir pendidika
SPK n
sebany
ak 14
orang
atau
lebih
banyak
daei
yang
lulusan
D3 dan
S1

Siti Arifah di 19.17


Berbagi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar



Beranda

Lihat versi web


Mengenai Saya

Siti Arifah
Saya seorang mahasiswa keperawatan disalah satu universitas swasta di kota tahu
Kediri. Mempunyai mimpi yang tinggi sebagai seorang yang mampu berperan serta
dalam menyehatkan para generasi bangsa ini. Walaupun secara finansial tidak
mencukupi namun saya yakin dengan niatan yang baik dan tekat yang kuat maka
Alloh akan memudahkan semuanya.
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai