PENDAHULUAN
sebagai suatu organisasi bisnis yang memfokuskan pada produksi dan dalam
semua kegiatan terhadap staf, sarana dan prasarana dalam mencakup tujuan
pengetahuan, ketrampilan dan perilaku dari para praktisi, klien, keluarga dan
tersebut. Latar belakang dalam pemberian tugas dalam mutu asuhan yang
keperawatan yang saat ini sedang menjadi trend dalam keperawatan Indonesia
keperawatan Kasus. Mengenai model keperawatan ini salah satu kritik yang
dikemukakan adalah bentuk yang terlalu komplek dan teoritis sehingga akan dapat
terbuka untuk membantu para perawat lebih bertanggung gugat secara profesional
terhadap tindakan.
MAKP yaitu dilakukan dengan membagi tenaga keperawatan menjadi 4 tim setiap
tim terdiri dari 1 Katim dan beberapa PP dengan kepala ruangan berpendidikan S1
hasil quesioner pada point M3 (Methode) mengenai MAKP pada tanggal 18-23
Kasus.
1.2 Tujuan
1.2.1. TujuanUmum
1.2.2. TujuanKhusus
1.3 Manfaat
1. Bagi pasien
2 Bagi perawat
Instalasi Gawat Darurat dipimpin oleh Kepala Ruangan dan dibantu oleh 4
kepala Tim, 7 perawat pelaksana, 4 Bidan Ponek. Adapun struktur Instalasi
Gawat Darurat dilakukan pada Tanggal 18 November 2019 diperoleh data
mengenai ketenagaan meliputi :
Kepala IGD
Kepala Ruangan
Yus Alfiansyah
PJ Shift 4
PJ Shift 1 PJ Shift 2 PJ Shift 3
Resky
Eka Ratna Ari Juniardi Laili F
Wicaksono
PP PP PP
PP
- M.Risky Bagus -Ita raudatul -Irfatul
- Dita Setiawan
- Adi Y -Devi P -Nina Islamiyah
No Kualifikasi Jumlah
1 Dokter Umum* 5
Keterangan :
6.Data Jumplah perawat di ruang IGD yang mengikuti pelatihan pada tahun 2019.
No Jenis Pelatihan Jumplah Perawat Persen ( % )
(orang)
1 BTCLS 12 66,6 %
2 Dokumentasi Gadar 1 5,6 %
3 Rawat Luka 1 5,6 %
4 APN 3 16,6 %
5 CTU 1 5.6 %
Jumlah : 100 %
Total : 6 orang
TV LCD 1 Baik
Keyboard 1 Baik
Mouse 1 Baik
Wastafel 1 Baik
Kacadinding 1 Baik
Steples 2 Baik
Apar 1 Baik
Pigora 2 Baik
Kalkulator 1 Baik
Dispenser 1 Baik
Keset 1 Baik
ECG 1 Rusak
DC Shock 1 Baik
Humidifire 5 Baik
Dc shock 1 Baik
GDA 2 Baik
Px monitor 1 Baik
Stretcher 1 Baik
Nst 1 Baik
Tornikuet 2 Baik
Penlight 2 Baik
Bengkok 2 Baik
Incubator 1 Baik
4. Administrasi penunjang
1) Buku penerimaan pasien baru
2) Buku timbang terima
3) Buku bon gudang
4) SOP
Berdasarkan data pengkajian di atas, sebagian besar peralatan di ruang
IGD sudah memenuhi standar jumlah yang ditetapkan oleh RS Dian Husada. Alat-
alat yang sudah terpenuhi sesuai standar telah dimanfaatkan oleh ruangan secara
optimal sesuai kebutuhan klien. Untuk peralatan yang tidak ada standar jumlahnya
selama ini untuk mengevaluasinya adalah berdasarkan kriteria kecukupan
penggunaan dalam kegiatan sehari-hari. Berdasarkan angket yang disebarkan
kepada 12 perawat di ruang IGD RS Dian Husada Mojokerto, didapatkan 69,5%
perawat berpendapat bahwa penyediaan peralatan dan perlengkapan yang
mendukung pekerjaan perawat sudah baik, sedangkan 30,5% menyatakan kurang.
Selain itu 80% perawat menyatakan bahwa kondisi ruangan kerja baik, dan 20%
menyatakan kurang.
2. Timbang Terima
Overan atau timbang teima merupakan cara atau teknik untuk
menyampaikan dan menerima suatu laporan yang berkitan dengan keadaan
pasien. Timbang terima dilakukan seefektif mungkin dengan menjelaskan secara
singkat, jelas dan lengkap mengenai tindakan mandiri perawat, tindakan
kolaboratif yg sudah dilakukan atau yang belum kepada pasien. Informasi yang
disampaikan harus akurat sehingga asuhan keperawatan dapat berjalan dengan
sempurna. Timbang terima dilakukan oleh perawat primer keprawatan dan
perawat primer (PJ) sesuai dengan jam dinas secara tertulis dan lisan
(Nrsala,2012).
Setelah diberikan quesioner mengenai proses timbang terima yang
dilakukan di Instalansi Gawat Darurat pada 19 – 20 November 2019 didapatkan
hasil bahwa timbang terima pasien dilakukan 3 kali dalam sehari, yaitu pada saat
pergantian shift malam ke pagi (21.00 - 07.00), pagi ke sore (07.00 - 14.00), dan
sore ke malam (14.00 - 20.00) dan setiap timbang terima dihadiri oleh seluruh
perawat (PJ & PP) yang bertugas dan juga kepala ruangan kecuali untk shift sore
ke malam tanpa kepala ruangan. Timbang terima pada shift pagi dilakukan di
nurse stations.
Timbang terima dimulai setelah brifing di ruangan oleh kepala ruangan,
perawat pelaksana untuk mengoperkan pasiennya kepada perawat penanggung
jawab secara bersamaan di ruangan tersebut. Isi pelaporan timbang terima kurang
lebih yang terdiri atas identitas pasien (nama, umur, tgl pengkajian, No.RM,
alamat, jenis kelamin dan jenis pembayaran itu disampaikam secara lisan)
penggantian infus (infus, NGT, DC, tanggal operasi), ada berapa jumlah pasien
diruangan, diagnosa medis, keluhan penderita, tanda-tanda vital, intervensi
kolaborasi dan rencana tindakan selanjutnya (hal medis: injeksi, lab, foto, dll).
Untuk point subjektif dan objektif, masalah keperawatan serta intervensi mandiri
perawat pelaporan secara lisan sudah dilakukan dan sudah didokumentasikan
Setelah dilakukan pelaporan, proses timbang terima dilakukan validasi ke
pasien secara bersama-sama antara Karu, PJ, dan Perawat Pelaksana. Setelah
proses timbang terima, ada conference antar perawat assosiate dimasing-masing
shift. Pelaksanaan timbang terima didokumentasikan di buku timbang terima yang
disediakan oleh ruangan. Tanda tangan yang tercantum dalam buku timbang
terima hanya tanda tangan perawat dan Dokter jaga yang bertugas pada masing-
masing shift. Selain itu penandatanganan yang ada pada buku timbang terima
ruang Instalansi Gawat Darurat dilakukan setelah validasi ke pasien yang sudah
sesuai dengan teori yang ada.
Perawat yang akan dinas Perawat yang selesai dinas
Ners Station
Materi:
Jumlah px sebelumnya
Kondisi pasien
Terapi
Status
Kendala Selama Shift
Intervensi yang sudah dan
yang belum dilakukan
Pasien
Gambar 2.4 alur timbang terima ruang Instalansi Gawat Darurat RS Dian
Husada
3. Sentralisasi Obat
Sentralisasi obat adalah pengelolahan obat dimana seluruh obat yang akan
diberikan kepada pasien diserahkan sepenuhnya oleh perawat (Nursalam, 2007)
Perawat
Jika melihat saran dan prasarana diatas, di Instalansi Gawat Darurat sudah
sesuai, lembar asuhan keperawatan juga tersedia. Pelaksanaan Anamnesa,
dilakukan dengan kolaborasi sekaligus dengan dokter yang sedang jaga. Lembar
tingkat kepuasan pasien sudah ada, namun lembar ini kurang efektif utnuk
digunakan dikarenakan pasien kurangnya pemahaman terhadap isi lembr tingkat
kepuasan tersebut.
IGD
Gambar 2.7 Alur Penerimaan Pasien Baru Ruang IGD RS Dian Husada.
5. Supervisi keperawatan
Dari hasil wawancara dengan ka.ru dan perawat di IGD bahwa yang
dilakukan pada tgl 19 November 2019 mengatakan bahwa supervisi di IGD
biasanya dilakukan, dimana supervisi di IGD dilakukan 5 hari sekali dalam
seminggu dari supervisi tentang kendala yang terjadi selama proses bekerja, sama
supervisi tentang jumlah pasien. Dalam setiap melakukan supervisi sudah ada
proses dokumentasi atau from tersendiri yang sudah disiapkan oleh ka.ru.
Px MRS
Dokter – tim
Karu / Katim PJ dan PA
Kesehatan lain
Keadaan Px
Perencanaan pulang /
discharge planning
Penyelesaian Administrasi
Program HE :
Px KRS
Gambar 2.8 Alur perencanaan pasien pulang ruang IGD RS Dian Husada
6. Discharge Planning
7. Dokumentasi Keperawatan
8.Ronde Keperawatan
Ronde yaitu suatu metode untk menggali dan membahas secara mendalam
masalah keperawatan yang terjadi pada pasien dan kebutuhan pasien akan
keperawatan yang dilakukan oleh perawat primer atau pun perawat pelaksana,
konselor, kepala ruangan dan seluruh tim keperawatan dengan meliatkan pasien
secara lansung sebagai fokus kegiatan. Ronde keperawatan akan memberikan
media bagi perawat untuk membahas lebih dalam masalah dan kebutuhan pasien
serta merupakan satu proses belajar bagi perawat dengan harapan dapat
meningkatkan kemampuan kognitif, efektif dan psikomotor. Kepekaan dan cara
berfikir kritis perawat akan tumbuh dan terlatih melalui suatu transfer
pengetahuan dan pengaplikasian konsep teori ke dalam praktik keperawatan
(Nursalam, 2012)
9. Cuci Tangan
Nama Pasien :
Alamat :
Tanggal :
Perincian IGD
Dari data Pengkajian untuk pembiayaan ruang IGD diperoleh dari berbagai
segmen yaitu : pembiayaan pasien sebagian besar dari BPJS dan biaya sendiri
(pasien umum). Dan biaya perincian untuk biaya pendaftaran pasien, periksa
dokter IGD, konsultasi spesialis via telfon, perawatan dan tindakan. Mulai tanggal
18 november 2019 hingga sekarang tidak mengalami perubahan.
Jumlah pasien kelolaan darai tanggal 18-20 november 2019 yang menggunakan
pembayaran jalur umum sebanyak 25 pasien dan menggunakan BPJS sebanyak 43
pasien.
2.3.5 Mutu M5
Rumah Sakit Dian Husada adalah Rumah Sakit umum milik Swasta dan
merupakan salah satu rumah sakit tipe D yang terletak di wilayah Mojokerto,
Jawa Timur. Rumah Sakit ini memberikan pelayanan di bidang kesehatan yang
didukung Layanan Dokter Spesialis serta ditunjang dengan fasilitas medis lainnya.
Rumah Sakit Umum Dian Husada dibangun pada Tahun 2012 yang
ditetapkan oleh Yayasan Lembaga Pendidikan dan Pelayanan Kesehatan
Mojokerto Berdasarkan Surat Keputusan Nomor : 003/SK/YLP2KM/VIII/2016.