Anda di halaman 1dari 51

LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN

KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RS


BHAYANGKARA PEKANBARU

Oleh klp 1 :
1. Ayu wandira
2. Dona marlina
3. Elda susanti
4. Lola angelita
5. Nur aisyah
BAB I
PENDAHULUAN
Rumah Sakit merupakan unit pelayanan kesehatan dari
sistem pelayanan kesehatan dan merupakan unsur
strategis dilihat dari konteks jumlah biaya yang
dikeluarkan, dimana sebagian besar dana kesehatan
terserap dalam sektor pengelolaan Rumah Sakit baik di
Negara maju maupun di Negara berkembang.
Rawat inap adalah “suatu bentuk pelayanan kesehatan
kedokteran intensif (hospitalization) yang
diselenggarakan oleh rumah sakit, baik rumah sakit
umum maupun rumah sakit bersalin”.
Rawat inap (opname) adalah istilah yang berarti proses
perawatan pasien oleh tenaga kesehatan profesional
akibat penyakit tertentu, di mana pasien diinapkan di
suatu ruangan di rumah sakit. Ruang rawat inap adalah
ruang tempat pasien dirawat dan pasien tersebut harus
mandapatkan perawatan intensif oleh dokter dan
tenaga kesehatan lain yang merawatnya.
BAB II
GAMBARAN UMUM DAN
HASIL PENGKAJIAN
Gambaran Umum RS
1. Visi, Misi, Moto dan Tujuan Rumah Sakit
 Visi
Menjadikan Rumah Sakit Bhayangkara TK III Pekanbaru sebagai
Rumah Sakit yang memiliki daya saing, kualitas, kemampuan, dan
menjadi salah satu Rumah Sakit pilihan dalam hal pelayanan kesehatan
di Provinsi Riau.
 Misi
Menyelenggarakan kedokteran kepolisian meliputi kedokteran forensic
( VER dan OTOPSI ), Rawat tahanan, institusi Penerima Wajib Lapor,
dan Pusat Pelayanan Terpadu.
Memberikan pelayanan kesehatan bagi anggota POLRI, PNS POLRI,
Keluarga POLRI dan Masyarakat Umum dalam kerangkaJKN melalui
kerjasama dengan BPJS kesehatan dan BPJS ketenagaankerjaan.
Menjadi Rumah Sakit rujukan pasien kecelakaan lalu lintas melalui
MOU dengan Direktorat lalu lintas POLDA Riau dan Jasa Raharja
Rumah Sakit Bhayangkara TK III siap memberikan pelayanan
dengan Unit Pelayanan Penunjang Terpadu.
Meningkatkan kemampuan serta keterampilan Pegawai melalui
pelatihan-pelatihan baik melalui pelatihan internal maupun
eksternal POLRI untuk meningkatkan kualitas Pelayanan Rumah
Sakit.
Menyelenggarakan kerjasama dengan berbagai pihak dalam
meningkatkan pelayanan kesehatan.
Mewujudkan pengelolaan anggaran secara transparan, akuntabel,
efektif, dan lancer.
 Moto
Melayani dan menolong dengan sepenuh hati
 Tujuan RS
Tujuan Rumah Sakit Bhayangkara TK III Pekanbaru
adalah :
Terwujudnya pelayanan kesehatan bermutu sesuai standar
Mewujudkan sumber daya manusia yang professional dan
terampil
Meningkatkan sarana dan prasarana Rumah Sakit
Terwujudnya manajemen yang dinamis dan akuntabel
2. Visi dan Misi Ruangan
 Visi
 Tercapainya pelayanan keperawatan professional melalui pemberian
Asuhan Keperawatan secara Prima di instalansi Rawat Inap RS
Bhayangkara TK III Pekanbaru
 Misi
 Memberikan pelayanan keperawatan secara holistic berbasis professional
yang memenuhi rasa aman dan nyaman bagi klien dan keluarga.
 Menyelenggarakan manajemen complain untuk menangani semua keluhan
secara professional, tepat waktu dan berdampak minimal.
 Memberikan kesempatan pengembangan karir bagi seluruh tenaga
keperawatan, untuk meningkatkan kualitas keperawatan guna menunjang
program RS Bhayangkara TK III Pekanbaru
 Memberikan reward yang sesuai, adil dan berbasis kinerja.
Struktur Organisasi Ruangan Rawat Inap

Struktur organisasi rawat inap mengacu kepada


struktur organisasi Rumah Sakit Bhayangkara TK III
Pekanbaru. Rawat Inap berada dibawah direktur,
dipimpin oleh seorang kepala instansi yang akan
mengkoordinasikan kegiatan semua pelayanan
khususnya pelayanan rawat inap di Rumah Sakit
dibantu oleh kepala ruangan dan pelaksanaan tugas
dibantu oleh kepala tim dan penanggung jawab serta
perawat pelaksana
Ka. Ruangan

KATIM

PJ PJ PJ PJ

PP PP PP PP

PP PP PP PP
PP
Keterangan Ruangan :
Terdapat yang ada saat ini 15 orang :
Kepala Ruangan : 1 orang
KATIM : 1 orang
Penanggung Jawab : 4 orang
Perawat Pelaksana : 9 orang
Daftar Tenaga Keperawatan Ruangan
Kepala Ruangan : Ns. Mega Desrina, S.Kep
Kepala Tim : Romega Sinaga, AMK
Penanggung Jawab :
 Ns. Joni Bustamar, S.Kep
 Kisrawati, AMD. Kep
 Ns. Pradila Savitri, S.Kep
 Ns. Nurhayatina, S.Kep
Perawat Pelaksana :
 Ns. Linda Handayani, S.Kep
 Luthvia Oktaviani, AMK.Kep
 Kesi Harizona
 Sumitro
 Fadilla Sari, Amd.Kep
 Ade Mardalena,AMK
 Salawati, AMD.Kep
 Ns. Ayu Sintia Rahmi, S.Kep
No Jenis Profesi Jumlah

1. Tenaga Medis  
  a. Dokter Umum 13 orang
  b. Dokter Gigi 2 orang
  c. Dokter Spesialis 22 orang
     
2. Tenaga Perawat  
  d. SPK/SPR 3 orang
  e. DIII Keperawatan
  f. S1 Keperawatan 32 orang
  g. S2 Keperawatan 22 orang
    -
3. Tenaga Kesehatan Seluruhnya  
  h. Sarjana Kesehatan Masyarakat  
  i. DIII Kebidanan  
  j. Gizi 12 orang
  k. Fisioterapi
9 orang
l. Radiologi
m. Farmasi 1 orang
n. Analis Labor 2 orang
3 orang
13 orang
10 orang
 

Jumlah 114 orang


Jenis dan cakupan layanan
 Rumah Sakit Bhayangkara terletak jalan RA
Kartini No. 14 Simpang Empat Kecamatan Pekanbaru,
Kota Pekanbaru, Provinsi Riau yang merupakan
Rumah Sakit TK III yang mempunyai tugas pokok
memberikan bantuan kesehatan berupa pelayanan
kesehatan terhadap anggota POLRI, PNS,dan keluarga
juga masyarakat umum.
 Layanan dan fasilitas Rumah Sakit
Rawat jalan, beberapa poliklinik tersedia yaitu :
Poliklinik umum
Poliklinik gigi
Poliklinik spesialis, antara lain: Bedah umum, Bedah
Orthopedi, dan Bedah Urologi
Gawat darurat tersedianya pelayanan 24 jam dan alat
Emergeny yang mendukung
Rawat inap
Kamar operasi
Intensif Care Unit (ICU) tersedianya 3 tempat tidur
 Pelayanan penunjang
Patologi klinik
Patologi anatomi
Radiologi
Farmasi (Apotik Dinas dan Apotik Penunjang)
Gizi
Rehabilitasi medic
Rekam medik
Kompartemen Kedokteran dan Kepolisian ( DOKPOL )
Perawatan pasien tahanan
Pusat pelayanan terpadu (PPT) korban kekerasan terhadap
perempuan dan anak
Pembuatan Visum Et Repertum
IPWL
Klinik VCT
TB DOT’S
Jasa Ambulance
Pelayanan pasien Askes, Jamkesmas, BPJS dan Umum
Laundry
Pemulasaran jenazah
Instalasi pemeliharaan sarana dan prasarana
Penampilan kinerja layanan di Ruangan ( BOR, LOS, dll )
No Data 1 Tahun Terakhir (2021) Jumlah
1 Hari perawatan 6587 hari
2 Lama rawat 5247 hari
3 Pasien dirawat 1320 hari
4 Pasien keluar hidup mati 1304 hari
5 Tempat tidur 81 UNIT
6 Pasien mati > 48 jam 24 orang
7 Pasien mati seluruhnya 29 orang
8 Waktu / periode 365 hari
9 BOR 22.27%
10 AVLOS 4.02 hari
11 TOI 17.6 hari
12 BTO 16.1%
Analisis Hasil Pengkajian Manajemen Ruangan dan Manajemen
Pelayanan dan Asuhan Keperawatan : SWOT Analisis
Faktor internal
Kekuatan ( Strenght )
 Ruangan sudah menerapkan pemeliharaan logistic
 Tidak ada perawat SPK di ruangan
 Sudah terdapat perawat dengan profesi Ners di Ruang rawat inap
 Sudah menerapkan system pasien safety
 Ada uraian tugas organisasi yang jelas
 Adanya SOP dan SAK Di Ruang rawat inap
 Prasarana yang memadai dalam memberikan pelayanan
 Rumah sakit sudah bekerja sama dengan BPJS dan Jasaraharja
Kelemahan ( Weeknes )

 Sarana dan prasarana yang belum memadai


 Tenaga keperawatan dengan latar belakang S1 keperawatan dan
profesi Ners masih terbatas dan pendidikan D3 yang dominan
 Terdapat struktur organisasi digunakan masih yang lama
 Ruangan rawat inap kurang besar karena terpakai nya untuk
ruangan Covid-19 dan kurangnya fasilitas untuk pasien
 Terlalu banyak saingan Rumah Sakit di Pekanbaru dan Rumah
Sakit yang bertype B
Faktor eksternal

Peluang ( Oppurtunity)

 Digunakan Rumah Sakit sebagai lahan praktek oleh


berbagai institusi pendidikan ( DIII keperawatan, S1
Keperawatan, Profesi Ners, Kebidanan, Gizi,
Laboratorium, Farmasi, Kedokteran )
 Kerjasama yang baik antar unit kerja
 Adanya program akreditasi dan penilaian di setiap
ruangan
 Adanya program jaminan kesehatan pemerintah ( BPJS )
dan jasaraharja
Ancaman ( Threatened )

 Terlalu banyak saingan Rumah Sakit di Pekanbaru dan


bertype B
 Bangunan Rumah Sakit yang belum memadai
 Lahan parker yang tidak memadai
 Masyarakat beralih ke pengobatan alternatif dan
pengobatan tradisional karena mahalnya biaya
 Adanya UU perlindungan konsumen dn RS, sertaa
Malpraktek
Pengkajiana Manajemen Pelayanan
Keperawatan
Berdasarkan wawanacara dengan kepala ruangan
rawat inap tanggal 09 maret 2022, diketahui bahwa
Rumah Sakit Bhayangkara Kota Pekanbaru sudah
melakukan akreditasi dengan hasil lulus dan sudah
dalam penerapan manajemen keperawatan, baik dalam
fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengawasan
dan pengendalian. Dimana fungsi manajemen tersebut
sudah dilaksanakan secara optimal.
Pengkajian tanggal 09 maret 2021 bertujuan untuk
mendapatkan informasi yang berhubungan dengan
aspek manajemen keperawatan melalui pendekatan
aspek manajemen pelayanan dan aspek manajemen
asuhan keperawatan. Pengkajian meliputi fungsi
perencanaan, fungsi pengorganisasian, dan fungsi
pengendalian.
Analisis Hasil Pengkajian Manajemen di Ruangan
Rawat Inap Rumah Sakit Bhayangkara Pekanbaru
Nama Kepala Ruangan : Ns. Mega Desrina, S.Kep
Pangkat / Golongan : Penata / III C
Pendidikan Formal Keperawatan : S1 Keperawatan
( Profesi )
Pengalaman Kerja di RS : 17 Tahun
Pengalaman Sebagai Karu : 7 Tahun
Pelatihan yang pernah diikuti :
 Pelatihan JABFUNG
 Pelatihan BTCLS
 Pelatihan Asesor Penilai
Perencanaan / Planning
 Visi, Misi organisasi
Wawancara : menurut kepala ruangan Rawat Inap sudah
memiliki visi dan misi ruangan
Observasi : berdasarkan observasi di ruangan Rawat Inap
Rumah Sakit Bhayangkara terlihat visi dan misi ruangan
yang tertempel.
Masalah : tidak ada masalah
 Program Pengembangan Staff
Wawancara : menurut kepala ruangan program
pengembangan staf sudah berjalan dengan memberikan
kesempatan pelatihan kepada setiap perawat secara berkala.
Observasi : berdasarkan observasi program
pengembangan staf sudah berjalan dengan sudah adanya
perawat memiliki beberapa sertifikat pelatihan seperti :
BTCLS, Vaksin, Hiperkes, K3, Preseptor, dll.
Masalah : tidak ada masalah pada program
pengembangan staf
 Pelaksanaan SOP dan SAK
Wawancara : menurut kepala ruangan asuhan
keperawatan yang diberikan sudah mengacu pada Standar
Asuhan Keperawatan ( SAK ) yang sudah diterapkan.
Observasi : SOP dan SAK sudah ada
Pengorganisasian / Organizing
 Struktur Organisasi
 Wawancara : menurut kepala ruangan didapatkan informasi
bahwa struktur organisasi diruangan sudah ada tapi belum
terpasang karena sebelumnya ruangan dijadikan sebagai tempat
ruangan pinere ( Covid-19 ).
 Observasi : hasil pengamatan tidak ada terpasang struktur
organisasi diruangan.
 Pendokumentasian Asuhan Keperawatan
 Wawancara : menurut kepala ruangan didapatkan informasi
bahwa pendokumentasian asuhan keperawatan sesuai dengan
format yang sudah disepakati oleh kepala ruangan dan komite
keperawatan.
 Observasi : berdasarkan observasi tersedia lembar penulisan
standar asuhan keperawatan, dan sudah tersedianya seperti
format evaluasi (SOAP) pada format rencana keperawatan.
 Uraian Tugas
Wawancara : menurut kepala ruangan sudah memiliki uraian
tugas, tapi belum optimal pelaksanaan uraian tugasnya.
Observasi : berdasarkan observasi dari salah satu perawat
didapatkan uraian dan pembagian tugas tidak optimal dalam
pelaksanaan, dalam pelaksanan pelayanan dilakukan secara
langsung oleh perawat yang dinas saat itu.
Pengarah / Directing
 Motivasi kepada perawat
Wawancara : menurut kepala ruangan pemberian reward
dengan cara memberikan pujian kepada perawat yang telah
menyelesaikan tugasnya dengan baik.
Observasi : adanya apresiasi oleh karu terhadap perawat atas
pencapaian perawat dalam melakukan asuhan keperawatan.
 Jumlah Ketenagaan
Wawancara : menurut kepala ruangan untuk ketenagaan saat ini
dikatakan cukup karena pasien sedikit, dan kepala ruangan mengatur
ketenagaan membagikan setiap shift dinas wajib ada yang jaga 1
orang PJ dan 1 orang PP.
Observasi : berdasarkan observasi setiap shift dinas terdapat 1 orang
PJ dan 1 orang PP.
Pengendalian / Controlling
 Pre and Post Conference ( Do’a )
Wawancara : menurut kepala ruangan pembacaan doa dalam pre and
post conference ada dilakukan saat overan namun belum optimal.
Observasi : berdasarkan observasi didapatkan saat overan perawat
tidak ada melakukan pembacaan doa.
Masalah : ada masalah pada pre and post conferene (Do’a).
 Penerapan Hand Hygiene dan Five Moment
Wawancara : menurut kepala ruangan penerapan
Hygiene dan Five Moment sudah ada diterapkan tapi
belum optimal.
Observasi : berdasarkan observasi bahwa penerapan
Hygiene dan Five Moment belum optimal sebelum
melakukan tindakan kepada pasien dan disetiap
ruangan pasien tidak terdapat handdrub dan didinding
ruangan pasien tidak terdapat cara cuci tangan.
 Pelaksanaan Supervisi
Wawancara : menurut kepala ruangan didapatkan
informasi bahwa supervise dilaksanakan oleh bidang
keperawatan dirung rawat inap kepada Kepala Ruangan
dan Ketua Tim yang ada diruangan dan ketua tim secara
langsung melakukan supervise pada perawat pelaksana.
Kemudian ketua tim melaporkan kepada kepala
ruangan dan hasil didokumntasi untuk ruangan.
Observasi : berdasarkan observasi bahwa perawat telah
memahami tentang supervise dan pelaksanaan
supervise diruangan.
 Penilaian Mutu Keperawatan
Wawancara : menurut kepala ruangan sudah ada kartu
pemeliharaan alat disetiap alat di rawat inap.
Observasi : berdasarkan observasi rawat inap sudah
memiliki kartu pemeliharaan alat disetiap alat dirawat inap.
 Sistem Penilaian Kerja
Wawancara : menurut kepala ruangan untuk system
penilaian kinerja untuk formatnya sudah ada dan
dilaksanakan setiap 6 bulan sekali.
Observasi : berdasarkan observasi format penilaian sudah
ada.
Prioritas Masalah dengan pendekatan PSBH/PSBN
Prioritas masalah dilakukan dengan teknik kriteria
matriks dengan memperhatikan aspek-aspek sebagai
berikut :
Magnitude (mg), yaitu kecenderungan dan seringnya
masalah terjadi
Severity (Sv), yaitu besarnya kerugian yang ditimbulkan
Manageability (Mn), yaitu kemampuan menyelesaikan
masalah-masalah
Nursing Concern (Nc), yaitu fokus pada keperawatan
Affordability (Af), yaitu ketersediaan sumber daya
Setiap masalah diberikan nilai dengan rentang 1-5
dengan kriteria sebagai berikut :
Nilai 1 = sangat kurang sesuai
Nilai 2 = kurang sesuai
Nilai 3 = cukup sesuai
Nilai 4 = sesuai
Nilai 5 = sangat sesuai
No Masalah M Sv M N A Sko
g n c f r
1 Belum optimalnya pelaksanaan            
pre and post conferene (Do’a) di
Ruangan Rawat Inap Rumah 5 3 3 3 2 16
Sakit Bhayangkara Pekanbaru
2 Belum optimalnya penerapan            
Hygienen and five moment
(sebelum melakukan tindakan 5 5 3 4 3 20
kepada pasien) di Ruangan
Rawat Inap Rumah Sakit
Bhayangkara Pekanbaru
Adapun permasalahan yang menjadi prioritas utama
untuk diselesaikan adalah sebagai berikut :
Belum optimalnya pelaksanaan pre and post conferene
(Do’a) di Ruangan Rawat Inap Rumah Sakit
Bhayangkara Pekanbaru
Belum optimalnya penerapan Hygienen and five
moment (sebelum melakukan tindakan kepada pasien)
di Ruangan Rawat Inap Rumah Sakit Bhayangkara
Pekanbaru
BAB III
PERENCANAAN
Belum optimalnya Pelaksanaan pre and post conferense (doa) di Ruangan
Rawat Inap Rumah Sakit Bhayangkara Pekanbaru
 Tujuan
Agar selalu mengingat kuasa Allah SWT, diberikan kemudahan dan kelancaran
dalam setiap kegiatan yang akan dilakukan
 Kegiatan
Berdiskusi dengan kepala ruangan, katim, dan perawat pelaksana mengenai
Pelaksanaan Pre and Post Conference
Melakukan Doa pada saat pre dan post conferense di ruangan Rawat Inap
Bhayangkara Pekanbaru.
Terlaksananya Pre and Post Conference di Ruangan Rawat Inap
Bhayangkara Pekanbaru.
 Cara Evaluasi
Melakukan pemantauan Doa setiap harinya
 Indikator Keberhasilan
Terlaksananya doa pada pre and post conferense
 Sasaran
Perawat di ruangan rawat inap
Kepala ruangan dan Katim ruangan rawat inap
 Metode
Adapun metode yang dipakai dalam setiap kegiatan yang
dilakukan untuk melakukan Doa di ruangan rawat inap adalah
pemantauan, pelaksanaan dan praktek nyata sehari-hari.
 Waktu dan Tempat
Waktu untuk melaksanakan kegiatan adalah tanggal 07 Maret
2022 dan Tempat melaksanakan kegiatan adalah Ruangan rawat
Inap Rumah Sakit Bhayangkara Pekanbaru.
 Penanggung Jawab
Penanggung jawab kegiatan adalah mahasiswa profesi ners, Katim
dan Kepala ruangan Rawat Inap.
Belum optimalnya penerapan hand hygiene dan Five Moment di Ruangan
Rawat Inap Rumah Sakit Bhayangkara Pekanbaru.

Tujuan
Sebagai acuan dalam melaksankan hand hygiene dan Five Moment
di Ruangan Rawat Inap Bhayangkara Pekanbaru sesuai prosedur
yang ditetapkan.
Kegiatan
Berdiskusi dengan kepala ruangan, katim, dan perawat pelaksana
mengenai Pelaksanaan hand hygiene dan Five Moment.
Terlaksananya hand hygiene dan Five Moment di Ruangan Rawat
Inap Bhayangkara Pekanbaru
Cara Evaluasi
Melakukan pemantauan hand hygiene dan Five Moment di
Ruangan Rawat Inap.
 Indikator Keberhasilan
 Terlaksananya hand hygiene dan Five Moment di Ruangan Rawat Inap
setiap harinya.
 Sasaran
o Perawat di ruang IGD
o Kepala ruangan dan Katim IGD
 Metode
 Adapun metode yang dipakai dalam setiap kegiatan yang dilakukan untuk
melakukan hand hygiene dan Five Moment di Ruangan Rawat Inap adalah
pemantauan, kerjasama tim, pelaksanaan dan praktek nyata sehari-hari.
 Waktu dan Tempat
 Waktu untuk melaksanakan kegiatan adalah tanggal 07 maret 2022 dan
Tempat melaksanakan kegiatan adalah Ruang Rawat Inap.
 Penanggung Jawab
 Penanggung jawab kegiatan adalah mahasiswa profei ners, Katim dan
Kepala ruangan rawat inap.
Prioritas Penyelesaian Masalah Dengan
Pendekatan PSBH/PSBN
Pada tahap perencanaan yang dilakukan berangkat dari
identifikasi masalah setelah masalah diprioritaskan,
maka dalam penyelesaian masalah menggunakan
pendekatan “Problem Solving for Better Health
(PSBH) / Problem Solving for Better Nursing
(PSBN)”, dengan keterbatasan waktu residensi,
kemampuan dan kewenangan mahasiswa, maka
penyelesaian masalah sesuai dengan kesepakatan
mahasiswa dengan pihak rumah sakit.
Belum Optimalnya Pelaksanaan pre and post
conferense (doa) di Ruangan Rawat Inap Rumah Sakit
Bhayangkara Pekanbaru
Belum Optimalnya penerapan hand hygiene dan Five
Moment (sebelum melakukan tindakan kepada pasien)
di Ruangan Rawat Inap Rumah Sakit Bhayangkara
Pekanbaru
Plan of Action (POA)

Anda mungkin juga menyukai