MANAJEMEN KEPERAWATAN
ANALISA SWOT M1 (MAN)
Disusun Oleh :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Didik Fandrianto
Gratia Yessiana L.K
Pungky Apri U
Rois
Siti Arifah
Wahyu Antoro
(10620349)
(10620355)
(10620371)
(10620374)
(10620375)
(10620378)
Jika saudara sebagai Karu rawat bedah, apa yang harus saudara lakukan dalam menghadapi situasi tersebut? Lakukan
pengelolaan dengan pengumpulan data, analisis SWOT, identifikasi masalah, dan rencana strategis untuk kebutuhan
tenaga yang diperlukan.
1.
1.1.4
f.
g.
h.
Bedah plastik
Bedah saraf
Bedah tulang
3.
Menyiapkan pasien dan keluarga dalam menghadapi operasi
4.
Mencegah komplikasi
5.
Menjamin kecukupan nutrisi
6.
Mencegah terjadinya infeksi nosokomial
7.
Mengurangi morbiditas dan mortalitas
8.
Menciptakan kerjasama yang baik antara petugas, pasien, dan keluarga
9.
Memberikan rasa aman dan nyaman
1.2
Pengumpulan Data
Pengumpulan data ketenagaan yang didapat dianalisis menggunakan analisis SWOT sehingga diperoleh
beberapa rumusan masalah, kemudian dipilih satu sebagai prioritas masalah.
Tenaga dan Pasien (M1 - Man)
Analisis ketenagaan perawat mencakup jumlah tenaga keperawatan dan non keperawatan. Ruang Bedah
yang memiliki tenaga S1 Keperawatan dan ners 2 orang, jumlah tenaga DIII Keperawatan sebanyak 10 orang, dan
jumlah tenaga perawat lulusan SPK 14 orang.
1)
Struktur Organisasi
Bagan 2.1 Bagan struktur organisasi Ruang IRNA Bedah RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Keterangan :
: Garis Komando
: Garis Koordinasi
2)
Tenaga Keperawatan
Tabel 2.1 Tenaga Keperawatan di Ruang IRNA Bedah RSUD Dr. Soetomo Surabaya
N
o
Nam
a
Jeni
s
Pendidika
n
Masa
kerja
Ny. A
PNS
D3 Kep
Ny. B
PNS
D3 Kep
Ny. C
PNS
D3 Kep
Tn. D
PNS
D3 Kep
20
tahun
Ny. E
PNS
D3 Kep
4 tahun
Ny. F
PNS
D3 Kep
28tahu
n
Tn. G
PNS
D3 Kep
6 bulan
Ny. H
PNS
D3 Kep
13tahu
n
Ny. I
PNS
D3 Kep
12tahu
n
10
Ny. J
PNS
D3 Kep
10tahu
n
11
Tn. K
PNS
S1 Kep
5 tahun
12
Tn. L
PNS
S1 Kep
14
tahun
33tahu
n
31tahu
n
20
tahun
Pelatihan
yang perna
h diikuti
Jabatan
saat ini
Ka. Unit
WaKa
Unit
Perawat
Pelaksan
a
Perawat
Pelaksan
a
Perawat
Pelaksan
a
Perawat
Pelaksan
a
Perawat
Pelaksan
a
Perawat
Pelaksan
a
Perawat
Pelaksan
a
Perawat
Pelaksan
a
Perawat
Pelaksan
a
Perawat
Pelaksan
a
13
14
Tn. M
Ny. N
PNS
SPK
PNS
SPK
15
Ny. O
PNS
SPK
16
Tn. P
PNS
SPK
17
Tn. Q
PNS
SPK
18
Tn .
R
PNS
19
20
21
22
23
24
25
26
Tn. S
Ny. T
Ny. U
Ny. V
Ny. W
Ny. X
Ny. Y
Ny. Z
PNS
SPK
SPK
PNS
SPK
PNS
SPK
PNS
SPK
PNS
SPK
PNS
SPK
PNS
SPK
PNS
SPK
28
tahun
28
tahun
28
tahun
17
tahun
17
tahun
25
tahun
Pek kes
Pek Kes
Pek Kes
Pek Kes
Pek Kes
Pek Kes
24
tahun
32
tahun
20
tahun
31
tahun
Pek Kes
PRT
PRT
TU
Tenaga keperawatan yang ada belum memenuhi kualifikasi RSUD Dr. Soetomo, dimanaseluruh perawat IRNA
Bedah belum mendapatkan atau belum teridentifikasi mendapatkan pelatihan-pelatihan, dan untuk kualifikasi
sebagai sebuah parameter peningkatan pelayanan masih belum memadai, karena baru 2 orang yang mempunyai
jenjang pendidikan S1 Keperawatan. Kemampuan dalam bidang keperawatan maupun kolaborasi dengan tenaga
medis lain, pada umunya perawat di Bedah mempunyai kemampuan yang bagus. Karena kolaborasi yang terbangun
dengan petugas medis lain sangat baik. Dari segi kedisiplinan, keinginan untuk berubah, ketepatan dalam
melaksanakan tindakan keperawatan sesuai standar sudah baik, tetapi masih ada beberapa perawat yang datang
terlambat saat dinas, begitu juga dengan waktu pulang, ada yang pulang terlebih dahulu. Namun keinginan untuk
berubah sudah ada. Kegiatan dalam perawatan, seperti pemasangan infus dan mengambil darah, pemberian
obat masih sering perawat tidak menggunakanuniversal precaution.
3. Tenaga Non Keperawatan
Tabel 2.2 Tenaga Non Keperawatan di Ruang IRNA Bedah RSUD Dr. Soetomo Surabaya
No
1
2
3
4
Kualifikasi
Tata Usaha (Medical record)
Pekarya Kesehatan
Pekarya RT
Cleaning Service
4. Tenaga Medis
Tabel 2.3 Tenaga Medis di Ruang IRNA Bedah RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Jumlah
1 orang
5 orang
2 orang
2 orang
Jenis
PNS
PNS
PNS
Out Sourcing
No
1
2
3
4
5
6
7
Kualifikasi
Dokter PPDS Urologi *
Dokter PPDS Digestif *
Dokter PPDS Onkologi *
Dokter PPDS Plastik *
Dokter PPDS TKV *
Dokter PPDS Kepala Leher *
Dokter Jaga di Ruang UPI **
Jumlah
1
1
1
1
1
1
1
Keterangan :
* Dokter yang bertanggung jawab setiap hari
** Dokter yang dihubungi untuk kasus darurat
5. Rencana Pengembangan staff tahun 2015
Tabel 2.4 Rencana Pengembangan staff tahun 2015 di Ruang IRNA Bedah RSUD Dr. Soetomo Surabaya
No
Materi Pelatihan
1.
MAKP
2.
Clinical educator
3.
PPORS
4.
Manajemen Keperawatan
Nama Perawat
Ny. A, Ny. B, Ny. C, Tn. D, Ny. E, Ny. F,
Tn. G, Ny. H
Tn. G, Ny. I, Ny. J
Tn. M, Ny. K
Tn. G, Ny. L, Tn. N, Ny, Q, Ny. S, Ny. T
5.
GKM
6.
K3RS
7.
ECG
Tn. M, Ny. K
8.
AT
9.
Audit Keperawatan
10.
Transfusi
12.
Paliatif
13.
Rehab Medis
14.
Radiologi
Tn. D, Ny. E
15.
Flu Burung
Tn. G, Ny. H
16.
ATLS
Tn. N, Ny, Q
17.
LSH
Ny. S, Ny. T
18.
Laboratorium
Ny. F, Tn. G
No
Klasifikasi Penyakit
1
2
3
4
5
Digestif
Onkologi
Urologi
TKV
Kepala Leher
UPI
9
3
2
4
2
Jumlah
elektif Total
3
12
17
20
8
10
4
3
5
Persentase
23%
38,5%
19,2%
7,7%
9,6%
Klasifikasi
pasien
Total care
Partial care
Minimal care
Total
Pagi
Sore
Jumlah
pasien
8
10
10
28
= 4,63 orang
86 x 16
297
Jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan untuk bertugas per hari: 4,63 + 16,36 + 1 = 21,99 Orang dibulatkan
menjadi 22 orang
Ket: 4,63 dari jumlah tenaga yang lepas dinas
16,36 dari jumlah total tenaga perawat
1 dari perawat yang menjadi Kepala Ruangan
7. BOR Pasien
Berdasarkan hasil pengkajian 1 hari diatas
Pagi
Sore
Malam
10 bed (2ksg)
10 bed (2ksg)
10 bed (2ksg)
III
BOR
30 bed( 10 ksg)
30 bed( 10 ksg)
30 bed( 10 ksg)
No.
1
Analisa SWOT
2.
3.
4.
WEAKNESS
Belum ada sistem
pengembangan staff berupa
pelatihan dan hampir semua
perawat belum mengikuti
pelatihan bedah maupunnon
bedah
Adanya konflik peran perawat
Sebagian perawat
belum mengikuti pelatihan MAKP
Kurangnya kesejahteraan
perawat.
TOTAL
Bobot
Rating
0,2
0,4
0,3
0,9
0,3
1,2
Bobot
Rating
S-W
2,5-3,4
=- 0,9
2,5
0,4
1,6
0,1
0,4
3
3
0,3
1,2
0,1
0,3
3,4
0.3
0,9
0,2
0,6
0,3
1,2
OT
2,7
2,3= 0,4
3.
1.
2.
3.
4.
5.
2,7
0,3
0,6
0,15
0,3
0,15
0,3
0,2
0,4
0,2
0,4
2,3
DIAGRAM LAYANG
ANALISIS SWOT PENGKAJIAN TANGGAL 19 Mei 2014
DI RUANG RAWAT INAP BEDAH RSU dr SOETOMO
Keterangan :
(M1)
= Man
Setelah dilakukan analisis situasi dengan menggunakan pendekatan SWOT maka kelompok dapat
merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Belum ada sistem pengembangan staff berupa pelatihan dan hampir semua perawat belummengikuti pelatihan
bedah maupun non bedah
2.4 Identifikasi Masalah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Setelah dilakukan analisis situasi dengan menggunakan pendekatan SWOT maka kelompok dapat
merumuskan masalah sebagai berikut :
Belum ada sistem pengembangan staff berupa pelatihan dan hampir semua perawat belummengikuti pelatihan
bedah maupun non bedah
Adanya konflik peran perawat
Sebagian perawat belum mengikuti pelatihan MAKP
Kurangnya kesejahteraan perawat
MAKP yang diterapkan merupakan MAKP model moduler atau MAKP primer pemula. Sosialisasinya kepada
anggota tim masih kurang
Jumlah sumber daya manusia yang memiliki jenjang pendidikan S1 masih kurang
2.5
Prioritas Masalah
Masalah
Sumber daya manusia
1. Belum ada sistem
pengembangan staff berupa
pelatihan dan hampir semua
perawat belum mengikuti
pelatihan bedah maupun non
bedah
2. Sebagian perawat
belum mengikuti pelatihan MAKP
3. Ada tuntutan tinggi dari
masyarakat untuk pelayanan
yang lebih profesional
4. Persaingan antar RS
yang semakin kuat
5. Terbatasnya kuota tenaga
keperawatan yang melanjutkan
pendidikan tiap tahun
6. Adanya konflik peran perawat
7. Kurangnya kesejahteraan
perawat
8. Makin tingginya kesadaran
masyarakat akan hukum
9. Makin tinggi kesadaran
masyarakat akan pentingnya
kesehatan
1)
2)
Prioritas
1,6
1,2
2
0,6
0,4
0,4
0,3
0,3
7
0,3
0,3
Berdasarkan rumusan masalah diatas 3 masalah teratas : Belum ada sistem pengembanganstaff berupa
pelatihan dan hampir semua perawat belum mengikuti pelatihan bedah maupun non bedah, Sebagian perawat
belum mengikuti pelatihan MAKP, dan Ada tuntutan tinggi dari masyarakat untuk pelayanan yang lebih profesional.
Maka kelompok mengangkat prioritas masalah yang akan diselesaikan yaitu Ronde Keperawatan dengan alasan:
Belum ada sistem pengembangan staff berupa pelatihan dan hampir semua perawat belummengikuti pelatihan
bedah maupun non bedah
Sebagian perawat belum mengikuti pelatihan MAKP
2. STRATEGI KEGIATAN
2.1 Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP)
Setelah dilakukan analisis dengan metode SWOT maka kelompok manajemen keperawatan di Ruang Bedah
menerapkan Model Asuhan Keperawatan Profesional Primary Nursing.
Model perawatan Primary Nursing merupakan salah satu Model Asuhan Keperawatan Profesional dimana
perawat bertanggung jawab penuh terhadap asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien mulai dari pasien
masuk sampai keluar Rumah Sakit. Model ini mendorong kemandirian perawat, ada kejelasan antara pembuat
rencana asuhan keperawatan dan pelaksanaan asuhan keperawatan selama pasien dirawat. Model ini ditandai
dengan adanya keterkaitan kuat dan terus menerus antara pasien dan perawat yang ditugaskan untuk
merencanakan, melakukan dan koordinasi asuhan keperawatan selama pasien di rawat. Konsep dasar dan model ini
adalah tanggung jawab dan tanggung gugat. Berikut sistem pemberian asuhan keperawatan Primary Nursing.
1.
2.
3.
4.
Dalam penerapan MAKP model Primary Nursing terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan.
Kelebihan :
Bersifat kontinuitas dan komprehensif
Perawat primer mendapatkan akuntabilitas yang tinggi terhadap hasil dan memungkinkan pengembangan diri
Pasien merasa diperlakukan sewajarnya karena terpenuhinya kebutuhan secara individu
Tercapainya pelayanan kesehatan yang efektif terhadap pengobatan, dukungan proteksi, informasi dan advokasi
(Gillies, 1989)
Kelemahan :
Hanya dapat dilakukan oleh perawat yang memiliki pengalaman dan pengetahuan yang memadai dengan
kriteria asertif, self direction, kemampuan pengambilan keputusan yang tepat, menguasai keperawatan klinik,
accountable serta mampu berkolaborasi dengan berbagai disiplin profesi.
A. Perencanaan
1. Menunjuk perawat primer (PP) dan mendeskripsikan tugasnya masing-masing
2. Mengikuti serah terima pasien di shift sebelumnya
3. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien yang dibantu perawat primer
4. Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan aktivitas dan tingkat ketergantungan pasien dibantu
oleh perawat primer
5. Merencanakan strategi pelaksanaan perawat
6. Mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi, patofisiolois, tindakan medis yang dilakukan, program pengobatan,
dan mendiskusikan dengan dokter tentang tindakan yang akan dilakukan terhadap klen
7. Mengatur dan mengendalikan asuhan keperawatan
a. Membimbing pelaksanaan asuhan keperawatan
b. Membimbing penerapan proses keperawatan
c. Menilai asuhan keperawatan
d. Mengadakan diskusi untuk pemecahan masalah
e. Memberikan informasi kepada pasien atau keluarga yang baru masuk
8. Membantu mengembangkan niat pendidikan dan latihan diri
9. Membantu membimbing terhadap peserta didik keperawatan
10. Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan dan rumah sakit
B. Pengorganisasian
1. Merumuskan metode penugasan yang digunakan
2. Merumuskan tujuan metode penugasan
3. Membuat rincian tugas perawat primer dan perawat ascociate secara jelas
4. Membuat rencana kendali kepala ruangan yang membawahi dua perawat primer dan perawat primer yang
membawahi dua perawat ascociate
5. Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan, membuat proses dinas, mengatur tenaga yang ada setiap hari,
dan lain-lain
6. Mengatur dan mengendalikan logistic ruangan
7. Mengatur dan mengendalikan situasi lahan praktik
8. Mendelegasikan tugas saat kepala ruang tidak ada di tempat kepala perawat primer
9. Mengetahui kondisi klien dan menilai tingkat kebutuhan pasien.
10. Mengambangkan kemampuan anggota
11. Menyelenggarakan konferensi
C. Pengarahan
1. Memberi pengarahan tentang penugasan kepada perawat primer
2. Memberikan pujian kepada perawat yang mengerjakan tugas dengan baik
3. Memberi motivasi dalam meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap
4. Menginformamsikan hal-hal yang dianggap penting dan berhubungan dengan askep klien
5. Membimbing bawahan yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugasnya
6. Meningkatkan kolaborasi
D. Pengawasan
1. Melalui komunikasi
Mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan perawat primer mengenai asuhan keperawatan yang diberikan
kepada klien
2. Melalui supervisi
a. Pengawasan langsung melalui inspeksi, mengamati sendiri atau melalui lapora langsung secara lisan dan
memperbaiki/mengawasi kelemahan-kelemahan yang ada saat ini
b.
3.
a.
b.
Pegawasan secara langsung, yaitu mengecek daftar hadir, membaca dan memeriksa rencana keperawatan, serta
catatan yang dibuat selama dan sesudah proses keperawatan dilaksanakan (didokumentasikan), mendengar laporan
dari perawat primer
Evaluasi
Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan dengan rencana keperawatan yang telah disusun bersama
Audit keperawatan
a.
5.
Waktu
: Minggu II Minggu V
Rencana Strategi :
Mendiskusikan bentuk dan penerapan Model Asuhan Keperawatan Professional (MAKP) yang dilaksanakan yaitu
model Primary Nursing.
Merencanakan kebutuhan tenaga perawat.
Melakukan pembagian peran perawat.
Menentukan diskripsi tugas dan tanggung jawab perawat
Melakukan pembagian jadwal serta pembagian tenaga perawat
Menerapkan model MAKP yang direncanakan
Kriteria Evaluasi :
1.
2.
Struktur :
Menentukan penanggung jawab MAKP
Mendiskusikan bentuk dan penerapan MAKP yaitu primary nursing
Merencanakan kebutuhan tenaga perawat
Melakukan pembagian peran perawat
Menetukan diskripsi tugas dan tanggung jawab perawat.
Melakukan pembagian jadwal serta pembagian tenaga perawat.
Proses :
Menerapkan MAKP :
Tahap uji coba pada tanggal 2-7 Juni 2014
Tahap Aplikasi pada tanggal 9-30 Juni 2014
3. Hasil :
Perawat mampu menerapkan MAKP primary nursing sesuai dengan job discription
2.3
N Program
o
M1-Man
Data
1. Ada
Tujuan
Kegiata
n
Indikator
keberhasilan
Wa
ktu
Min
Penan
ggung
jawab
Mahasi
Kurangnyaku
alitas dan
pengembang
anstaff
nya
konfli
k
pera
n
pera
wat
(pera
wat
prim
er
dan
pera
wat
asso
ciate
d
masi
h
ada
kesa
maa
n
tugas
)
2. Seb
agian
pera
wat
belu
m
pern
ah
men
gikuti
pelati
han
MAK
P
3. Juml
ah
pera
wat
yang
memi
liki
pendi
dikan
terak
hir
SPK
katkan
kualitas
perawa
t
sehingg
a
mampu
membe
rikan
suhan
kepera
watan
yang
bermut
upada
pasien
bertukar
informas
i antar
perawat
diruang
an
dalam
member
ikan
asuhan
keperaw
atan
pada
pasien 2.
di ruang
Bedah
(khusus 3.
nya
ruang
kelas II
dan III)
2. Mening
katkan
pengeta
huan
dan
pengala
man
perawat
dengan
praktik
MAKP
3. Menam
bahkan
kuota
perawat
yang
melanjut
kan
pendidik
an
kerjasama
yang baik
antara pera
wat ruangan
dan
meningkatnya
kepuasan
pasien
terhadap
pelayanan
keperawatan
di ruang
Bedah
Berkurangnya
beban kerja
perawat
Perawatmeng
tahuimodel
MAKP yang
seharusnya
ada
ggu
I-V
swa
PSIK
8B
seba
nyak
14
oran
g
atau
lebih
bany
ak
daei
yang
lulus
an
D3
dan
S1