Anda di halaman 1dari 27

Tugas Manajemen Keperawatan

Analisa SWOT

Disusun oleh
Asep Irwandi : 2020-0305-026
Jessisca Okololy : 2020-0305-027
Wayan Rindang : 2020-0305-028
Royani : 2020-0305-029
Charlina Desta : 2020-0305-030
Fitri Istanti : 2020-0305-031
Sikna Lakoro : 2020-0305-032
Meiriza Meilyani : 2020-0305-033
Rindu Chandy : 2020-0305-034

Program Studi Ners


Fakultas Ilmu Ilmu Kesehatan
Universitas Esa Unggul
2020
Analisis Ruang Rawat
1. Pengkajian

Ruang Kenanga 1 Bedah Anak RSUD Dr. Pirngadi Medan mempunyai visi dan
misi yang dijadikan sebagai pedoman dalam memberikan pelayanan kesehatan yang
diadopsi dari visi dan misi RSUD dr. Pirngadi Medan. Visi: “menjadi rumah sakit
rujukan dan unggulan di Sumatera Utara tahun 2015’.Dan misi RSUD dr. Pirngadi
Medan adalah “Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, professional dan
terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, meningkatkan pendidikan penelitian
dan pengembangan ilmu kedokteran serta tenaga kesehatan lain, dan
mengembangkan manajemen rumah sakit yang profesional”. Serta motto RSUD dr.
Pirngadi Medan adalah” aegroti salus lex suprema” yang artinya “ kepentingan
penderita adalah utama” yang melayani pasien dengan” 4S yaitu: senyum, salam,
sapa, dan sentuh.

Pengkajian system manajemen di ruangan Kenanga 1 (Ruang 1X) Bedah Anak


RSUD dr. Pirngadi Medan dilakukan dengan analisa situasi ruangan melalui
metode:

1. Wawancara yang dilakukan dengan kepala ruangan, ketua tim dan beberapa

perawat pelaksana.

2. Observasi dilakukan penulis pada sift pagi, sore, dan malam, meliputi observasi

situasi dan kondisi ruangan, pelayanan asuhan keperawatan, penyediaan sarana

dan prasarana, system kerja dan komunikasi perawat dalam memberikan

asuhan keperawatan.

3. Penyebaran kuesioner. Kuesioner disebarkan pada tanggal 13 Juni 2012 kepada

12 orang perawat tentang kuesioner Kepuasan Kerja dan Sikap Kepemimpinan,

kuesioner untuk klien tentang kepuasan klien terhadap pelayanan kesehatan

sebanyak 10 orang dengan kriteria minimal 3 hari rawat. Setelah data

terkumpul, kemudian dilakukan tabulasi dan analisa data.


Gambaran hasil analisa situasi ruangan Kenanga 1 dideskripsikan sebagai berikut:

1. MAN

Diruangan Kenanga 1 terdapat 15 perawat dengan proses perekrutan

melalui ujian penerimaan pegawai dari Pemerintahan Kota Medan dan

penerimaaan tenaga honorer yang berlangsung melalui pihak rumah sakit.

Pegawai yang diterima akan diorientasikan selama 1 bulan dimana setiap minggu

akan berotasi pada ruangan yang berbeda dan kinerjanya dinilai langsung oleh

kepala ruangan, bagian SDM dan terakhir diteruskan kepada bidang keperawatan.

Setelah ditempatkan di ruangan tertentu pegawai baru tersebut diorientasikan

selama 1 bulan dibagian tersebut. Sedangkan untuk perekrutan tenaga honorer

dilakukan langsung oleh pihak rumah sakit melalui direktur rumah sakit dan

kemudian ditempatkan di ruangan tertentu yang mana diorientasikan dahulu

selama 1 bulan.

Ruang Kenanga 1 (Ruang 1X) Bedah Anak memiliki struktur organisasi

tersendiri. Yang terdiri dari: kepala ruangan dengan pendidikan sarjana

keperawatan dan Ns, wakil kepala ruangan D4 keperawatan, 2 orang ketua tim

dengan pendidikan D3 keperawatan dan 2 orang SPK, 1 orang bagian tata usaha

dengan latar belakang pendidikan SMU, 1 orang bagian gizi dengan latar

belakang pendidikan Diploma Gizi, 2 orang Pembantu Rumah Tangga dengan

latar belakang pendidikan SMA. Adapun rumusan sruktur organisai adalah

sebagai berikut:

Skema 5. Struktur Organisasi Ruang Kenanga 1 RSUD dr. Pirngadi Medan.


Setiap organisasi memiliki serangkaian tugas atau kegiatan yang harus

diselesaikan untuk mencapai tujuan. Pengorganisasian kegiatan yang dilakukan

untuk memudahkan pembagian tugas kepada perawat sesuai dengan

pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki. Adapun uraian tugas yang dimilki

struktur organisasi ruang Kenanga 1 Bedah Anak adalah sebagai berikut:

a) Kepala Ruangan

Uraian Tugas :

1. Mangatur pembagian tugas jaga perawat (jadwal dinas)

2. Mengobservasi dan memberi masukan kepada PP terkait dengan


bimbingan yang diberikan PP kepada PA. Apakah sudah baik.

3. Memberikan masukan pada diskusi kasus yang dilakukan PP dan PA.

4. Mempresentasikan isu-isu baru terkait dengan asuhan keperawatan.

5. Mengidentifikasi fakta dan temuan yang memerlukan pembuktian.

6. Mengidentifikasi masalah penelitian, merancang usulan dan melakukan

penelitian.

7. Menerapkan hasil-hasil penelitian dan memberikan asuhan keperawatan .

8. Bekerjasama dengan kepala ruangan dalam hal melakukan evaluasi

tentang mutu asuhan keperawatan, mengarahkan dan mengevaluasi

tentang implementasi MPKP

9. Mengevaluasi pendidikan kesehatan yang dilakukan PP dan memberikan

masukan untuk perbaikan.

10. Merancang pertemuan ilmiah untuk membahas hasil evaluasi/penelitian

tentang asuhan keperawatan.

b) Ketua Tim

Uraian Tugas :

1. Bersama anggota group melaksanakan Askep sesuai standar

2. Bersama anggota group mengadakan serah terima dengan group.tim

(group petugas ganti) mengawasi : kondisi klien/anggota keluarga, logistic

keperawatan, administrasi rekam medic, pelayanan pemeriksaan

penunjang, kolaborasi program pengobatan.

3. Melanjutkan tugas-tugas yang belum dapat diselesaikan oleh group

sebelumnnya.

4. Merundingkan pembagian tugas dengan anggota groupnya.


5. Menyiapkan perlengkapan untuk pelayanan dan visite dokter.

6. Mendampingi dokter visite, mencatat dan melaksanakan program

pengobatan dokter.

7. Membantu pelaksanaan rujukan

8. Melakukan orientasi terhadap klien/anggota keluarga baru mengenai : tata

tertib ruangan RS, perawat yang bertugas.

9. Menyiapkan orientasi pulang dan memberi penyuluhan kesehatan

10. Memelihara kebersihan ruang rawat dengan : mengatur tugas cleaning

service, mengatur tugas peserta didik, mengatur tata tertib ruangan yang

ditunjukkan kepada semua petugas, peserta didik dan pengunjung ruangan.

11. Membantu karu membimbing peserta didik keperawatan

12. Membantu karu untuk menilai mutu pelayanan askep serta tenaga

keperawatan

13. Menulis laporan tim mengenai klien/anggota keluarga dan lingkungan.

c. Perawat Pelaksana

Uraian tugas :

1. Melakukan asuhan keperawatan sesuai standar

2. Mengadakan serah terima dengan group/tim lain (group petugas ganti)

mengenai kondisi klien/anggota keluarga, logistic keperawatan,

administrasi rekam medic, pelayanan pemeriksaan penunjang, kolaborasi

program pengobatan.
3. Melanjutkan tugas-tugas yang belum dapat diselesaikan oleh group

sebelumnya.

4. Merundingkan pembagian tugas dalam groupnya.

5. Menyiapkan perlengkapan untuk pelayanan dan visite dokter

6. Mendampingi dokter visite, mencatat dan melaksanakan program

pengobatan dokter

7. Membantu pelaksanaaan rujukan

8. Melakukan orientasi terhadap klien/anggota keluarga/keluarga baru

mengenai : tata tertib ruangan/RS, perawat yang bertugas

9. Menyiapkan klien/anggota keluarga pulang dan memberikan penyuluhan

kesehatan

10. Memelihara kebersihan ruang rawat dengan : mengatur tugas cleaning

service dan peserta didik

11. Mengatur tata tertib ruangan yang ditujukan kepada semua petugas,

peserta didik dan pengunjung ruangan

12. Membantu kepala ruangan membimbing peserta didik keperawatan


13. Membantu kepala ruangan untuk menilai mutu pelayanan asuhan

keperawatan serta tenaga keperawatan

14. Menulis laporan tim/group mengenai kondisi klien/anggota keluarga dan

lingkungannya.

15. Memberikan penyuluhan kesehatan kepada klien/anggota keluarga.

Ruang Kenanga 1 hanya memiliki uraian tugas kepada ruangan, ketua tim,

dan perawat pelaksana. Sedangkan untuk uraian tugas wakil kepala ruangan,

administrasi, ahli gizi dan pembantu rumah tangga (PRT) tidak ada tertulis, hanya
berupa lisan saja walaupun uraian tugas dari masing-masing sudah jelas. Bila

wakil kepala ruangan, adminintrasi, ahli gizi dan pembantu rumah tangga (PRT)

melakukan kesalahan, maka kepala ruangan memberikan teguran.

Analisa beban kerja berdasarkan tingkat ketergantungan pasien diruangan

Kenanga 1 dinilai dengan menggunakan instrument penilaian menurut orem:

Total, Parsial dan Minimal care. Menurut Douglas, tingkat ketergantungan pasien

dibagi menjadi 3 kategori yaitu: perawatan minimal membutuhkan waktu

perawatan 1-2 jam, perawatan parsial membutuhkan waktu perawatan 3-4 jam/24

jam dan perawatan untuk pasien yang total care membutuhkan waktu 5-6 jam/24

jam.

1) Penempatan Tenaga Kerja

Pendistribusian tenaga keperwatan yang ada di Ruangan Kenanga1 Bedah

Anak berdasarkan dinas pada tanggal 11-16 Juni 2012 sebagai berikut :

a. Pagi : 8 orang

b. Sore : 2 orang

c. Malam : 2 orang
d. Libur : 2 orang

Pembagian jam kerja:

a. Dinas Pagi : 08.00-15.00 WIB

b. Dinas Sore : 15.00-21.00 WIB

c. Dinas Malkam : 21.00-08.00 WIB

Adapun kriteria pembagian sift kerja sesuai dengan kinerja dan porsi
setiap pegawai dimana setiap sift memiliki koordinator. Dari hasil wawancara

dengan kepala ruangan pembagian tenaga perawat di Ruang Kenanga 1 Bedah

Anak berdasarkan jumlah ketergantungan pasien. Berdasarkan Di Ruang Kenanga

1 terdapat 2 ruangan yaitu ruangan Bedah Wanita Dewasa dan ruangan Bedah

Anak. Berdasarkan pengkajian pada tanggal 11-16 Juni 2012 terdapat 8 orang

pasien anak, dimana pasien yamg minimal care 3 orang (37,5 %), pasien parsial

care 1 orang (12,5%), dan pasien yang total care 4 orang (50%). Berdasarkan data

tersebut maka jumlah tenaga perawat yang diperlukan adalah sebagai berikut :

2) Perhitungan tenaga perawat

a. Rumus Douglas

Tablel 1. Jumlah Tenaga Perawat Yang Dibutuhkan berdasarkan Tingkat

ketergantungan pasien (Menurut Rumus Douglas) .

Tingkat
Pagi Sore Malam
Ketergantungan Pasien
Minimal Care 3x0,17 3x0,14 3x0,10
Partial Care 1x0,27 1x0,15 1x0,07
Total Care 4x 0,36 4x 0,30 4x 0,20
Jumlah 1,5=2 1,8=2 1

Tabel 1. Jumlah Tenaga Perawat yang dibutuhkan di Ruang Kenanga 1

Berdasarkan perhitungan tersebut, maka pembagian perawat:

Pagi : 2 orang
Siang : 2 orang

Malam: 1 orang +

5 orang

Faktor libur dan cuti= 25% x 5 = 1,25= 1 orang

Jadi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan ketergantungan pasien adalah

P+S+M+L+ 1 Katim= 7 orang

Berdasarkan perhitungan di atas dapat disimpulkan menurut rumus

Douglas perawat yang dibutuhkan adalah 7 orang, sehingga jika dibandingkan

dengan perawat yang di Ruang Kenanga 1 Bedah Anak kurang 1 orang. Dari hasil

wawancara yang dilakukan terhadap kepala ruangan, jumlah perawat di ruang

Kenanga 1 sebanyak 15 orang, karena beban kerja perawat tinggi jadi pada setiap

sift perawat mengolah dua ruangan yaitu ruang bedah dewasa wanita dan ruang

Bedah Anak.

Ruang Kenanga 1 Bedah Anak merupakan ruang rawat yag memberikan

pelayanan terhadap pasien-pasien Jamkesmas, Medan sehat, Askes Madani,

Umum dan Pempropsu dengan kategori penyakit-penyakit yang memerlukan

perawat.

Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan 10 kategori penyakit yang sering

muncul di ruang Kenanga 1 Bedah Anak yaitu :

1. Head Injury

2. Hipospadia
3. Atresi Ani

4. Hisprung

5. Fraktur

6. Hidrosefalus

7. Tumor Abdomen

8. Osteomiolitis

9. Pneumotorax

10. Corpus alineum.

3) Lingkungan kerja

Jumlah kamar rawatan di ruangan Kenanga 1 Bedah Anak sebanyak 1

kamar dengan kapasitas tempat tidur 9 buah dengan lama hari rawat pasien ± 10

hari dan tergantung keparahan penyakit. Rumah Sakit memberikan kesempatan

yang seluas-luasnya untuk mengembangkan dan peningkatan SDM stafnya yaitu

memberikan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih

tinggi (D3, S1, dan S2) dan mengenai pengaturan jadwal dinas disesuaikan oleh

kepala ruangan. Perawat juga diberikan kebebasan untuk mengikuti pelatihan

yang terkait dengan keperawatan yang diadakan oleh pihak rumah sakit maupun

di luar rumah sakit Dr. Pirngadi Medan. Perawat pelaksana ruangan Kenanga 1

sudah pernah mengikuti seminar keperawatan, pelatihan perawatan kanker, dan

pelatihan perawatan luka.

Kepala ruangan juga melakukan penilaian terhadap kinerja perawat

dengan menggunakan DP3 setiap sekali dalam setahun, selain itu kepala ruangan
juga memberikan teguran/punishment langsung kepada staf yang melakukan

kesalahan atau kelalaian dalam bekerja dan apabila staf yang kinerjanya bagus

kepala ruangan juga memberikan pujian/reward secara langsung dan menjadikan

staf tersebut sebagai role model terhadap staf yang lain.

Data dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada 10 orang keluarga pasien

yang di rawat di ruang Kenanga 1 Bedah Anak RSUD Dr. Pirngadi Medan dengan

kriteria sampel yaitu pasien yang minimal telah 3 hari mendapat perawatan di

ruang Kenanga 1 Bedah Anak didapatkan hasil bahwa 70 % keluarga pasien

sudah cukup puas dengan variabel perawat memanggil nama pasien dengan benar,

perawat menjelaskan tindakan yang akan dilakukan, perawat meminta persetujuan

pada setiap tindakan yang akan dilakukan, perawat menjaga lingkungan kamar

pasien agar tetap bersih dan tenang. Sedangkan ketidakpuasan pasien terhadap

variabel perawat memperkenalkan diri saat bertemu dengan pasien. Pemberian

penkes juga telah dilakukan secara lisan namun belum terstruktur dan tidak

menggunakan media oleh karena waktu yang dimiliki perawat terbatas, untuk itu

perlu diberikan penkes mengenai penyakit yang diderita oleh pasien secara

terstruktur. Selain itu juga memiliki slogan-slogan atau poster di dalam ruangan

seperti: jagalah kebersihan, dilarang merokok yang dapat dijadikan sebagai salah

satu sarana informasi kesehatan bagi pasien dan keluarga sehingga diharapkan

dapat membantu meningkatkan derajat kesehatan pasien dan/ atau keluarga.

4) Kepemimpinan Kepala Ruangan

Dari hasil kuesioner yang diberikan oleh kelompok kepada 12 orang

perawat di ruang Kenanga 1 didapatkan gaya kepemimpinan kepala ruang adalah


demokratis sebesar 70 % (9 orang).

5) Pelayanan Asuhan Keperawatan


Dari hasil wawancara dengan kepala ruangan yang di ruang Kenanga 1

Bedah Anak, jam bertemu telah ditetapkan yaitu pada pukul 12.00-13.00 WIB

dan pada pukul 17.00-21.00 WIB, namun masih ada ditemukan adanya

pelanggaran jam bertamu. Hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran dari

keluarga pasien dalam mematuhi jam berkunjung. Bed nama pengunjung tidak

ada, begitu juga dengan bed nama penjaga pasien untuk malam hari yang didapat

dari rumah sakit tidak tersedia, sedangkan untuk pengunjung hanya

diperbolehkan berkunjung pada saat jam bertamu saja. Perawat di ruang Kenanga

1 selalu mengorientasikan jam bertamu, kamar mandi, peraturan ruangan, tempat

meletakkan pakaian.

Untuk pencegahan infeksi nasokomial ruangan Kenanga 1 Bedah Anak,

telah menerapkan tindakan berupa mengecek setiap hari infus pasien, pemisahan

sampah medis dan non medis, serta benda tajam. Alat/instrumen yang digunakan

untuk setiap tindakan keperawatan terlebih dahulu disterilkan dan jumlah alat

yang dibutuhkan sudah mencukupi.

2. METHODE
Metode asuhan keperawatan yang diterapkan ruang Kenanga 1 Bedah

Anak adalah metode tim. Prosedur timbang terima (overan) dilakukan pada setiap

pergantian shift. Tetapi pada saat bekerja metode tim belum dilaksanakan secara

optimal karena tenaga perawat pelaksana harus membagi kerja pada ruang

Kenanga 1 bedah dewasa, masih terdapat tugas secara fungsional yaitu

pembagian tugas diagnostik dan tugas dari luar kondisi tersebut sehingga

menggunakan metode modular yaitu gabungan metode tim dan metode


fungsional.

Dari hasil observasi yang dilakukan, ruang Kenanga 1 Bedah Anak sudah

memiliki SAK (Standar Asuhan Keperawatan) tetapi hanya 2 jenis penyakit

sedangkan penyakit yang lainnya belum ada di ruangan dan pelaksanaannya

cukup optimal yang diberikan kepada pasien sesuai dengan standar yang

ada/tertulis. Dokumentasi keperawatan juga sudah dijalankan dengan cukup

optimal, tetapi pengisian asuhan keperawatan terhadap pasien di ruangan belum

optimal karena sering dilimpahkan kepada mahasiswa yang sedang dinas di

ruangan tersebut kemudian diperiksa kembali oleh penanggung jawab asuhan

keperawatan.

Ruang Kenanga 1 Bedah Anak merupakan ruang rawat yang memberikan

pelayanan terhadap anak-anak. Di ruang Kenanga 1 memiliki struktur organisasi

bentuk lini dan ada bagan struktur organisasi Kenanga 1 yang terdapat di ruangan

perawat. Dalam pendelegasian tugas, berdasarkan hasil pengkajian melalui

wawancara dengan kepala ruang Kenanga 1 didapatkan bahwa sistem

pendelegasian tugas keperawatan di ruang Kenanga 1 dilaksanakan sesuai dengan

metode penugasan modular, dimana pendelegasian dilakukan dari kepala ruangan,

kepada ketua tim dan selanjutnya ketua tim mendelegasikan kepada perawat

pelaksana.

Untuk mencapai kedesiplinan kerja ruang Kenanga 1 memiliki suatu

kebijakan yang telah disepakati bersama yaitu teguran lisan dan sanksi berupa

denda bagi staf yang terlambat dan membuat surat pernyataan. Selain itu adanya

supervisi yang dilakukan oleh kapokja setiap hari keruangan dalam hal pemberian

pelayanan perawatan seperti keadaan ruangan, keadaan pasien, ketenagaan dan


logistik.

3. MATERIAL
Perawatan untuk alat-alat rumah tangga seperti tempat tidur dilakukan

dengan perbaikan bila terjadi kerusakan, sedangkan untuk bantal, tilam dan

lainnya disimpan di gudang. Alat pencatatan dan pelaporan seperti buku rawatan,

buku visite, buku ekspedisi, buku pemeriksaan penunjang, buku injeksi, buku

operan alat dan oksigen, jadwal dinas, buku denah ruangan telah dikelola dengan

baik.

a. Pengelolaan Obat
Untuk pengamprahan obat ke depo farmasi dilakukan oleh perawat

ruangan. Dan pelaksanaannya yaitu untuk obat oral sekali dalam 3 hari

sedangkan untuk cairan infus dan obat injeksi dilakukan setiap hari.

Pembagian obat berdasarkan kebutukan pasien setiap hari dan dilakukan

pengecekan ulang terhadap kelengkapan obat dengan mengikuti kartu

kendali.

Pengelolaan obat sudah dilakukan dari depo farmasi langsung

keperawat ruangan dan perawat ruangan membagian obat kepada pasien

setiap hari.

Tabel 2. Obat-obat Emergency di ruang Kenanga 1

. Nama Obat Jumlah


RL 8
Dextrose 2
Glukosa 5 % + NaCl 1
Cefotaxim 5
Cimetidine 5
Transamin 5 b.
Gentamycin 5
Ketorolac 5
Pengelolaan Logistik
Pengadaan logistik di ruang Kenanga 1 Bedah Anak dikelola secara

sentralisasi, dimana ruangan melakukan permohonan diajukan oleh

penganggung jawab alat kepada Kapokja (Kepala Kelompok Kerja)

berdasarkan amprahan. Ruangan telah menunjuk perawat pelaksana untuk

menjadi penanggung jawab khusus alat-alat, obat, askep dan status, tugas

luar, kartu obat dan kebersihan. Penyimpanan alat-alat tenun dilakukan

dengan baik yaitu di simpan dilemari alat tenun. Perawatan dan pensterilan

untuk alat/instrumen seperti pinset, gunting, klem, dal lain-lain dilakukan

setiap kali alat selesai digunakan.

Untuk bahan yang habis seperti alkohol, betadine, plester dan obat-

obatan yang lainnya ruangan membuat permohonan amprahan ke depo.

Penggunaan alat seperti laken, selimut, sarung dan bantal disediakan oleh

rumah sakit. Penggantian alat-alat tenun bervariasi tergantung pada

kebutuhan pasien yang biasanya dilakukan 2x/ minggu dan tergantung

kondisi kebersihan klien. Pencucian alat tenun dilakukan secara

sentralisasi di laundry rumah sakit, ruangan hanya akan mengantarkan alat

tenun yang kotor dengan membuat bon.

c. Pengelolaan Alat

Pengelolaan alat diruang IX Bedah Anak RSPM sebagai berikut:


1. Penggunaan alat tenun seperti laken, selimut, sarung bantal, dan bantal

disediakan oleh rumah sakit.

2. Penggunaan alat-alat tenun bervariasi tergantung pada kebutuhan pasien

yang biasanya setiap hari dan tergantung kondisi kebersihan klien.

3. Pencucian alat tenun dilakukan secara sentralisasi diruang laundry,


ruangan hanya mengantarkan alat tenun yang kotor dengan membuat

bon.

4. Perawatan untuk alat/instrumen seperti pinset, gunting, klem, dan lain-

lain dicuci dan disterilkan.

5. Perawatan untuk alat rumah tangga seperti tempat tidur dilakukan

dengan perbaikan bila terjadi kerusakan.

6. Penyimpanan alat tenun dilakukan secara baik yaitu disimpan dalam

lemari alat tenun.

7. Alat pencatatan dan pelaporan seperti buku rawatan, buku visite, buku

ekspedisi, buku pemeriksaan penunjang, buku injeksi, buku operan alat

dan operan oksigen, jadwal dinas, buku denah ruangan dan pasien telah

dikelolah dengan baik.

Tabel 3. Alat Medis di ruang Kenanga 1

Nama Alat Jumlah


Gunting Verband 1
Korentang 1
Kom kecil 4
Kom besar 1
Nierbeken 2
Timbangan besar 1
Thermometer 1
Stetoskop 1
Tensi meter lama 1
Brankar 1
Rostur 3
Meteran Oksigen 3
Tang Spatel 1
Vinsen Anatomis 3
Vinset Cirugis 1
Gunting Runcing 1
Klen Arteri 2
Kursi Lipat 5
Torniquet 2
Standar Infus 16
Baskom Mandi pasien 3

4. MONEY
Ruang Kenanga 1 Bedah Anak memiliki sistem budgetting yang diatur

langsung oleh rumah sakit baik untuk pelayanan maupun untuk penggajian

pegawai ruangan. Setiap pegawai ruang Kenanga 1 mendapat gaji bulanan

sesuai golongan, jasa pelayanan medis, jasa pelayanan umum dan uang

makan perbulan.
ANALISA SITUASI
ANALISA SWOT RUANG KENANGAN I BEDAH ANAK RSUD PRINGADI MEDAN
MAN

STRENGHT WEAKNESS OPPORTUNITY THREADTENED


1. Perekrutan melalui ujian 1. Berdasarkan perhitungan di Rumah Sakit memberikan 1. Akreditasi SNARS
penerimaan pegawai dari atas dapat disimpulkan kesempatan yang seluas-luasnya 2. Persaingan bisnis, dimana
Pemerintahan Kota Medan menurut rumus Douglas untuk mengembangkan dan pengelolaan anggaran nantinya
dan penerimaaan tenaga perawat yang dibutuhkan peningkatan SDM stafnya yaitu akan bergeser ke BLUD
honorer yang berlangsung adalah 7 orang, sehingga jika memberikan kesempatan untuk 3. Tuntunan peningkatan
melalui pihak rumah sakit. dibandingkan dengan perawat melanjutkan pendidikan ke pelayanan Rs yang bermutu,
Pegawai yang diterima akan yang di Ruang Kenanga 1 jenjang yang lebih tinggi (D3, S1, profesional dan berkualitas
diorientasikan selama 1 Bedah Anak kurang 1 orang. dan S2) dan mengenai pengaturan
bulan dimana setiap minggu Dari hasil wawancara yang jadwal dinas disesuaikan oleh
akan berotasi pada ruangan dilakukan terhadap kepala kepala ruangan. Perawat juga
yang berbeda dan kinerjanya ruangan, jumlah perawat di diberikan kebebasan untuk
dinilai langsung oleh kepala ruang Kenanga 1 sebanyak 15 mengikuti pelatihan yang terkait
ruangan, bagian SDM dan orang, karena beban kerja dengan keperawatan yang
terakhir diteruskan kepada perawat tinggi jadi pada setiap diadakan oleh pihak rumah sakit
bidang keperawatan. Setelah sift perawat mengolah dua maupun di luar rumah sakit Dr.
ditempatkan di ruangan ruangan yaitu ruang bedah Pirngadi Medan.
tertentu pegawai baru dewasa wanita dan ruang
tersebut diorientasikan Bedah Anak.
selama 1 bulan dibagian 2. Dari hasil wawancara dengan
tersebut. Sedangkan untuk kepala ruangan yang di ruang
perekrutan tenaga honorer Kenanga 1 Bedah Anak, jam
dilakukan langsung oleh bertemu telah ditetapkan yaitu
pihak rumah sakit melalui pada pukul 12.00-13.00 WIB
direktur rumah sakit dan dan pada pukul 17.00-21.00
kemudian ditempatkan di WIB, namun masih ada
ruangan tertentu yang mana ditemukan adanya pelanggaran
diorientasikan dahulu jam bertamu. Hal ini
selama 1 bulan. dikarenakan kurangnya
2. Ruang Kenanga 1 (Ruang kesadaran dari keluarga pasien
1X) Bedah Anak memiliki dalam mematuhi jam
struktur organisasi berkunjung. Bed nama
tersendiri. Yang terdiri dari: pengunjung tidak ada, begitu
kepala ruangan dengan juga dengan bed nama penjaga
pendidikan sarjana pasien untuk malam hari yang
keperawatan dan Ns, wakil didapat dari rumah sakit tidak
kepala ruangan D4 tersedia, sedangkan untuk
keperawatan, 2 orang ketua pengunjung hanya
tim dengan pendidikan D3 diperbolehkan berkunjung pada
keperawatan dan 2 orang saat jam bertamu saja. Perawat
SPK, 1 orang bagian tata di ruang Kenanga 1 selalu
usaha dengan latar belakang mengorientasikan jam bertamu,
pendidikan SMU, 1 orang kamar mandi, peraturan
bagian gizi dengan latar ruangan, tempat meletakkan
belakang pendidikan pakaian.
Diploma Gizi, 2 orang
Pembantu Rumah Tangga
dengan latar belakang
pendidikan SMA. Perawat
pelaksana ruangan Kenanga
1 sudah pernah mengikuti
seminar keperawatan,
pelatihan perawatan kanker,
dan pelatihan perawatan
luka
METHODE

STRENGHT WEAKNESS OPPORTUNITY THREADTENED


1. Untuk mencapai 1. Metode asuhan keperawatn 1. Visi : “ menjadi rumah sakit 1. Adanya persaingan bisnis dan
kedesiplinan kerja ruang yang diterapkan ruang rujukan dan unggulan di mutu pelayanan RS
Kenanga 1 memiliki suatu Kenanga 1 bedah anak Sumatera Utara tahun 2015” 2. Akreditasi SNARS
kebijakan yang telah adalah metode tim tetapi 2. Misi : RSUD Dr. Pirngadi
disepakati bersama yaitu pada saat bekerja metode tim Medan adalah “ memberikan
teguran lisan dan sanksi belum dilaksanakan secara pelayanan kesehatan yang
berupa denda bagi staf yang optimal karena tenaga bermutu, profesional dan
terlambat dan membuat perawat pelaksana harus terjangkau oleh seluruh lapisan
surat pernyataan. Selain itu membagi kerja pada ruang masyarakat, meningkatkan
adanya supervisi yang Kenanga 1 bedah dewasa, pendidikan penelitian dan
dilakukan oleh kapokja masih terdapat tugas secara pengembangan ilmu
setiap hari keruangan dalam fungsional yaitu pembagian kedokteran serta tenaga
hal pemberian pelayanan tugas diagnostik dan tugas kesehatan lain, dan
perawatan seperti keadaan dari luar kondisi tersebut mengembangkan manajemen
ruangan, keadaan pasien, sehingga menggunakan rumah sakit yang profesional
ketenagaan dan logistik. metode modular yaitu
2. Dalam pendelegasian tugas, gabungan metode tim dan
berdasarkan hasil pengkajian metode fungsional.
melalui wawancara dengan 2. Dari hasil observasi yang
kepala ruang Kenanga 1 dilakukan, ruang Kenanga 1
didapatkan bahwa sistem Bedah Anak sudah memiliki
pendelegasian tugas SAK (Standar Asuhan
keperawatan di ruang Kenanga Keperawatan) tetapi hanya 2
1 dilaksanakan sesuai dengan jenis penyakit sedangkan
metode penugasan modular, penyakit yang lainnya belum
dimana pendelegasian ada di ruangan dan
dilakukan dari kepala ruangan, pelaksanaannya cukup
kepada ketua tim dan optimal yang diberikan
selanjutnya ketua tim kepada pasien sesuai dengan
mendelegasikan kepada standar yang ada/tertulis
perawat pelaksana. 3. Dokumentasi keperawatan
juga sudah dijalankan
dengan cukup optimal tetapi
pengisian asuhan
keperawatan terhadap pasien
di ruangan belum optimal
karena sering dilimpahkan
kepada mahasiswa yang
sedang dinas di ruangan
tersebut kemudian diperiksa
kembali oleh penanggung
jaawb asuhan keperawatan.
MATERIAL

STRENGHT WEAKNESS OPPORTUNITY THREADTENED


1. Alat pencatatan sarana dan 1. Pencatatan material masih Adanya peluang dari luar untuk 1. Kebutuhan layanan kerusakan
prasarana lengkap. menggunakan manual yaitu kebutuhan Instalasi Sterilisasi fasilitas yang lebih memadai
2. Pencucian alat tenun buku Pusat (CSSD) yaitu untuk 2. Tersedia ruang khusus yang
2. Terdapat beberapa alat yang menerima, memproses, memadai dan aman untuk
dilakukan secara sentralisasi
belum ada seperti metline, bak memproduksi, mensterilkan menyimpan dokumen dan arsip
diruang laundry, ruangan
instrumen,pinset, kursi roda menyimpan serta resep.
hanya mengantarkan alat dan tensimeter yang masih mendistribusikan instrumen
menggunakan versi lama medis yang telah disterilkan ke
tenun yang kotor dengan
berbagai ruangan di rumah sakit
membuat bon.
untuk kepentingan perawatan dan
3. Perawatan untuk pengobatan pasien

alat/instrumen seperti pinset,

gunting, klem, dan lain-lain

dicuci dan disterilkan.

4. Perawatan untuk alat

rumah tangga seperti tempat

tidur dilakukan dengan

perbaikan bila terjadi


kerusakan.

5. Penyimpanan alat tenun

dilakukan secara baik yaitu

disimpan dalam lemari alat

tenun.
MONEY

STRENGHT WEAKNESS OPPORTUNITY THREADTENED


1. Sistem dari keuangan 1. 1. Sistem bugeting dikelolah 1. Bantuan atau jaminan 1. Adanya kejadian dimana
ruang kenanga 1 bedah langsung oleh pihak rumah pembayaran dari PT. ASKES pasien yang melarikan diri
anak memiliki sistem sakit sehingga kepala dan jamkesmas khusus untuk dari ruangan dan tidak
bugeting yang diatur ruangan kenanga 1 bedah klien yang dirawat. melunasi pembayaran.
langsung oleh rumah sakit anak mengetahui beberapa
untk pelayanan maupun tarif yang diberlakukan pada
pendanaan kesehatan bagi setiap pelayanan yang
petugas kesehatan. dilakukan setiap pasien.
2. Pembayaran jasa pada 2. Ruangan kenanga 1 bedah
pelayanan umum, akses anak tidak terlibat sama
dan jamkesmas melalui sekali dengan masalah
transaksi di SIRS RSUPM pengelolaan keuangan.
sangat sesuai dengan 3. Kepala ruangan tidak
rincian tindakan yang mengetahui jumlah jasa pada
dikirim dari ruang setiap pasien karena sistem
kenanga 1 bedah anak anggaran keuangan dikelola
tersebut. langsung oleh rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai