Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN AKHIR

PRAKTIK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KADIRI
DI RUANG MELATI RSUD MARDI WALUYO KOTA BLITAR

OLEH :

1. ANGGI RAMBU K.B (202106040104)


2. DWI INDRI YANI (202106040107)
3. FITRA FIRMANSYAH.P (202106040124)
4. FRANSISKA M.S.W (202106040126)
5. FLAVIANA ARIANTI.D (202106040125)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KADIRI
2021
LEMBAR PENGESAHAN
PRAKTIK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KADIRI
DI RUANG MELATI RSUD MARDI WALUYO KOTA BLITAR

Laporan ini telah disetujui :

Pembimbing Institusi Pembimbing Lahan

(Wiwin.S.S.Kep.Ns.,M.Kep)

Mengetahui
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS KADIRI
Idola Perdana Sulistyaning Suharto.S.Kep.,Ns.,M.Si

Ketua Program Studi


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia Nya sehingga penyusunan laporan stase manajemen keperawatan ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya Laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan tugas akhir
stase manajemen program pendidikan profesi ners di Universitas Kediri. Dalam menyelesaikan
tugas ini penyusun menyadari banyak mengalami hambatan dan kesulitan, namun berkat
bimbingan, bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, akhirnya tugas ini dapat diselesaikan
untuk itu pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terikasih kepada dosen pembimbing
institusi dan pembibing klinik terhormat :
Penyusun mempunyai harapan semoga laporan ini bermanfaat bagi tenaga kesehatan
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Kediri, 3 Juni 2022

Kelompok
BAB 1

LATAR BELAKANG

1.1 Latar Belakang


Pembagunan kesehatan merupakan salah satu bagian dari pembagunan nasional.
Tujuan pembagunan kesehatan adalah untuk tercapainya kehidupan yang sehat bagi tiap
penduduk agar dapat tercapai derajat kesehatan yang optimal. Dalam mencapai tujuan
pembagunan kesehatan perlu adanya unsur penyedian pelayanan kesehatan salah satunya
dalah,rumah sakit( Ratna,2010).Rumah sakit mempunyai fungsi penyelenggaraan pelayanan
kesehatan salah satunya yaitu pelayanan keperawatan. Penyelenggaraan pelayananan
keperawatan di Rumah Sakit ditentukan oleh tiga komponen utama antara lain jenis
pelayanan yang diberikan, manajemen sebagai pengelola pelayanan dan tenaga keperawatan
sebagai pemberi pelayanan keperawatan (Permenkes, 2013). Dalam era globalisasi sekarang
ini, rumah sakit dituntut untuk meningkatkan kinerja serta mampu merumuskan kebijakan-
kebijakan strategis antara lain efisiensi dari dalam (organisasi, manajemen, serta SDM) serta
harus mampu secara cepat dan tepat mengambil keputusan untuk peningkatan pelayanan
kepada masyarakat agar dapat menjadi organisasi yang responsif, inovatif, efektif,
efisien,menguntungkan juga tanggap terhadap perkembangan IPTEK termasuk teknologi
informasi.
Peranan Sistem Informasi Manajemen di dalam keperawatan adalah untuk
mendukung segala aspek dari praktik keperawatan itu sendiri. Termasuk di dalamnya
pemberian asuhan keperawatan,pendidikan, penelitian, dan manajemen.Istilah manajemen
dan kepemimpinan sering diartikan hanya berfungsi pada kegiatan supervisi, tetapi dalam
keperawatan fungsi tersebut sangatlah luas. Jika posisi anda sebagai seorang ketua tim,
kepala ruang atau perawat pelaksana dalam suatu bagian, anda memerlukan suatu
pemahaman tentang bagaimana mengelola dan memimpin orang lain dalam mencapai tujuan
asuhan keperawatan yang berkualitas.
Sebagai perawat profesional, Anda tidak hanya mengelola orang tetapi sebuah
proses secara keseluruhan yang memungkinkan orang dapat menyelesaikan tugasnya dalam
memberikan asuhan keperawatan serta meningkatkan keadaan kesehatan pasien menuju ke
arah kesembuhan. Seperti halnya keperawatan, ilmu manajemen mengembangkan dasar
teori dari berbagai ilmu, seperti bisnis, psikologi, sosiologi, dan antropologi.
Salah satu bentuk dari penerapan manajemen professional adalah manajemen
asuhan keperawatan yang saat ini sudah menjadi banyak diterapkan di Rumah Sakit, yaitu
Model Praktek Keperawatan Profesional (MPKP) yang merupakan model dari Model
Asuhan Keperawatan Profesional ( MAKP ) yang tujuannya memungkinkan perawat
profesional dalam mengatur pemberian asuhan keperawatan,termasuk lingkungan yang
dapat menopang pemberian asuhan tersebut. Pengembangan MPKP merupakan upaya dalam
memberdayakan keperawatan dalam pemberian peleyanan kesehatan, yang disesuaikan
dengan visi dan misi yang diemban oleh masing-masing Rumah Sakit.
1.2 Tujuan Praktik
a) Tujuan umum
Setelah melaksanakan praktek manajemen keperawatan mahasiswa mampu
memahami tentang penerapan manajemen keperawatan yang professional di
ruang melati RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar.
b) Tujuan Khusus
1 Menganalisis lingkungan ruang perawatan, menghitung kebutuhan tenaga
keperawatan di suatu ruangan perawatan.
2 Melaksanakan peran sesuai dengan sistem MAKP yang telah ditentukan.
3 Melakukan Penerimaan Pasien
4 Melakukan Supervisi Keperawatan
5 Melakukan Timbang Terima Keperawatan
6 Melakukan Penerapan Pengelolaan Obat
7 Melakukan Discharge Planning
8 Melakukan Ronde Keperawatan
9 Mendokumentasikan asuhan keperawatan dengan menggunakan sistem
SOAP
10 Menganalisis tingkat kepuasan pasien pre dan post pelaksanaan metode
Tim.
BAB 2
KAJIAN SITUASI MANAJEMEN KEERAWATAN RUANG MELATI
2.2 Kajian rumah sakit Mardi Waluyo Kota Blitar
1 Visi
menjadi rumah sakit pilihan utama dan terpercaa dalam melayani masyarakat
2 Misi
1) memberikan pelayanan kesehatan dan terpercaya dan berkualitas dengan
mengutamakan keselamatan pasien
2) menelengarakan pendidikan,pelatihan dan penelitian untuk mewujudkan
SDM yang dalam realitas keberagamaan tetap dalam kondisi religious dan
nasonalisme (KEREN)
3) mewujudkan tata kelola rumahsakit yang prfesional,akuntabel dan
transparan
3 Moto
Kesehatan dan kepuasan anda adalah kebahagiaan kami
4 Sifat,maksud dan tujuan Rumah Sakit
Sifat Rumah Sakit Non Profit karena RSUD milik Pemerintah Daerah. Sedangkan
maksud dana tujuan Rumah Sakit melaksanakan upaya pelayanan kesehatan
secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan penyembuhan dan
pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan peningkatan dan
pencegahan serta pelaksanaan upaya rujukan.
2.3 SUMBER DAYA MANUSIA (M1 – MAN
1 STRUKTUR ORGANISASI
Berdasarkan wawancara pada kapala ruangan, struktur organisasi Ruang rawat nginap melati
Rumah Sakit Mardi Waluyo sudah terorganisasi karena jumlah tenaga kerjanya mencukupi.
Adapun struktur organisasi ruangannya adalah sebagai berikut

KARU
Ny.S.P.L,S.Kep.Ns
ADMIN

Ny.A.M
WAKARU

Tn.D.A, S.Kep.Ns

STAF

1 Ny. S,A.Md.Kep 11. Ny.S ,A.Md.Kep


2 Ny. I.Md.Kep 12.Tn.A,A.Md.Kep
3 Tn.N, A.Md.Kep 13.Ny.E,A.Md.Kep
4 Ny.D,S.Kep.Ns 14.Tn.S, S.Kep.Ns
5 Ny. B,A.Md.Kep 15.Tn.E, A.Md.Kep
6 Ny.D,A.Md.Kep 16.Tn.D ,A.Md.Kep
7 Ny.D, A.Md.Kep 17.Tn.A,A.Md.Kep
8 Ny.R, A.Md.Kep 18.Tn.A, S.Kep.Ns
9 Ny.C, A.Md.Kep 19. Tn.Y,A.Md.Kep
10 Tn.R, A.Md 20.Tn.W, A.Md.Kep
21.Tn.B, A.Md.Kep
22.Tn.A, A.Md.Kep
Sumber: Data dari buku profil ruang melati 2021

a. Tenaga Keperawatan
Jumlah Tenaga Keperawatan di Ruang Melati

TINGKAT PELATIHA PNS NPN PPP KONTR MASA JUMLAH


PENDIDIK N S K AK KERJA
AN
Ners 3 2 - 5
D3 7 8 4 19
keperawatan
JUMLAH 24
Sumber: Data dari wakil kepala ruangan ruang melati rumah sakit Mardi Waluyo

Daftar Nama Tenaga Keperawatan di Ruang Melati

No Nama Status pendidikan Golongan


1 Ny.S.P.L,S.Kep.Ns PNS Ners IV a
2 Tn.D.A, S.Kep.Ns PNS Ners III c
3 Ny. S,A.Md.Kep PNS D III III d
4 Ny. I.Md.Kep PNS D III III d
5 Tn.N, A.Md.Kep PPPK D III I
6 Ny.D,S.Kep.Ns PNS Ners III
7 Ny. B,A.Md.Kep PNS D III II
8 Ny.D,A.Md.Kep PNS D III I
9 Ny.D, A.Md.Kep NPNS D III I
10 Ny.R, A.Md.Kep PPPK D III I
11 Ny.C, A.Md.Kep PNS D III I
12 Tn.R, A.Md PPPK D III I
13 Ny.S ,A.Md.Kep PPPK D III I
14 Tn.A,A.Md.Kep PNS D III I
15 Ny.E,A.Md.Kep PNS D III I
16 Tn.S, S.Kep.Ns NPNS Ners I
17 Tn.E, A.Md.Kep NPNS D III I
18 Tn.D ,A.Md.Kep NPNS D III I
19 Tn.A,A.Md.Kep NPNS D III PRA
20 Tn.A, S.Kep.Ns NPNS Ners II
21 Tn.Y,A.Md.Kep NPNS D III PRA
22 Tn.W, A.Md.Kep NPNS D III PRA
23 Tn.B, A.Md.Kep NPNS D III PRA
24 Tn.A, A.Md.Kep NPNS D III PRA
Sumber: Data dari wakil kepala ruangan ruang melati rumah sakit Mardi Waluyo
b. Jumlah Tenaga Non Keperawatan
Tenaga non keperawatan di Ruang Melati RS Mardi Waluyo meliputi administrasi, ahli gizi,cleaning
service,rumah tangga,dan asisten perawat.
Jumlah Tenaga Non Keperawatan di Ruang Melati

PEKERJAAN JUMLAH PENDIDIKAN STATUS


Administrasi 1 SLTA
Ahli Gizi 1 D III Gizi
CS SLTA
Asisten Perawat 2 SLTA
Rumah Tangga 1 SLTA
JUMLAH
Sumber: Data dari wakil kepala ruangan ruang melati rumah sakit Mardi Waluyo

Daftar Nama Tenaga Non Keperawatan di Ruang Melati

No Nama Status Pendidikan Golongan


1 Ny.A SLTA
2
3
4 Tn.G SLTA
5
Sumber: Data dari wakil kepala ruangan ruang melati rumah sakit Mardi Waluyo
c. Jumlah Dokter Spesialis
Tenaga medis di Ruang Melatimeliputi 3 dokter spesialis dan 1 dokter umum

NO Klasifikasi Jumlah
1 Dokter spesialis anak 3
2 Dokter spesialis penyakit 4
dalam
3 Dokter spesialis penyakit 2
paru
4 Dokter Umum 1
JUMLAH 10

Sumber: Data dari profil ruang melati 2021


2 Tingkat Ketergantungan Pasien Dan Kebutuhan Tenaga Keperawatan (Metode Douglas)
Kebutuhan tenaga perawat di Ruang X dari hasil wawancara dengan kepala ruang
didapatkan hasil bahwa penghitungan tingkat ketergantungan pasien dan kebutuhan tenaga
keperawatan dengan menggunakan metode douglas.
Sedangkan dari hasil observasi praktek manajemen keperawatan di ruang X juga
mengunakan metode douglas, didapatkan hasil sebagai berikut:

Kebutuhan tenaga perawat per hari berdasarkan tingkat ketergantungan klien di Ruang
Melati per hari tanggal 31 menggunakan metode Douglas

NO Jenis Kebutuhan Jumlah Kebutuhan tenaga kerja


Pasien
PAGI SORE MALAM
1 Minimal Care
2 Partial Care
3 Total care 1 1 x 0,36 = 1 x 0,3= 16 x 0,2
0,36 0,3 =16,2
Jumlah 11

Tenaga perawat selama 1 hari = 9 perawat


Tenaga Lepas Dinas per hari
LD = ∑ hari libur/tahun X ∑ kebutuhan. Perawat/hari
∑ hari efektif
LD =
Keterangan :

Kebutuhan tenaga perawat per hari berdasarkan tingkat ketergantungan klien di Ruang
Melati per hari tanggal 1 Juni 2022 menggunakan metode Douglas

NO Jenis Kebutuhan Jumlah Kebutuhan tenaga kerja


Pasien
PAGI SORE MALAM
1 Minimal Care
2 Partial Care
3 Total care 1 1 x 0,36 = 1 x 0,3= 16 x 0,2
0,36 0,3 =16,2
Jumlah 12

Tenaga perawat selama 1 hari = 6 perawat


Tenaga Lepas Dinas per hari
∑ hari libur/tahun X ∑ kebutuhan. Perawat/hari
LD =
∑ hari efektik
Keterangan :

Kebutuhan tenaga perawat per hari berdasarkan tingkat ketergantungan klien di Ruang Melati
per hari tanggal 2 Juni 2022 menggunakan metode Douglas

NO Jenis Kebutuhan Jumlah Kebutuhan tenaga kerja


Pasien
PAGI SORE MALAM
1 Minimal Care
2 Partial Care
3 Total care 1 1 x 0,36 = 1 x 0,3= 16 x 0,2
0,36 0,3 =16,2
Jumlah 9

Tenaga perawat selama 1 hari = 9 perawat


Tenaga Lepas Dinas per hari
∑ hari libur/tahun X ∑ kebutuhan. Perawat/hari
LD =
∑ hari efektik
Keterangan :

No. Tanggal Jumlah Kebutuhan Fakta Yang Ada Jumlah Kekurangan


Tenaga Perawat Jumlah Perawat Perawat Pelaksana
Pelaksana (Depkes) Pelaksana
1 31 juli 2022
2 1 juni 2022
3 2 juni 2022

Kebutuhan tenaga perawat per hari berdasarkan Jumlah Kebutuhan Tenaga Perawat Pelaksana (Depkes)
dan Fakta Yang Ada Jumlah Perawat Pelaksana
Hasil Analisis :
Berdasarkan wawancara dengan Kepala ruangan pada tanggal 31 januari menyatakan bahwa kinerja
perawat sudah cukup bagus, dan disiplin dalam bekerja. Berdasarkan observasi dengan cara mengamati
perawat datang 30 menit lebih awal. Berdasarkan hasil observasi kepala ruangan menerapkan gaya
kepemimpinan demokratis. Yakni, adanya peran serta dari bawahan dalam pengambilan sebuah keputusan
yang di lakukan dengan cara musyawarah.
3 ALUR PELAYANAN
Alur pelayanan pasien dari mulai pasien masuk hingga pulang di RSUD Gambiran seperti berikut:

Rujukan Puskesmas/ Dokter


Datang Sendiri
Keluarga/Rs Lain

IGD/IRD Poli
Rujukan
Puskesmas/ Dokter
Keluarga/Rs Lain

MRS PULANG
Rujukan
Puskesmas/ Dokter
Keluarga/Rs Lain

Ruangan
Kontrol
Melati

Pindah
meninggal Pulang
Ruangan

4 Kasus Terbanyak Di Ruang Melati Dalam Kurun Waktu 3 Hari Pengkajian Tabel
2.8 Presentase kasus terbanyak di ruang X selama 31 – 2 Juni 2022

No Kasus jumlah persentase


1 TB PARU
2 Peneumonia
3 B24
4

2. MATEIAL M-2

Berdasarkan observasi pada tanggal 31 mei -05 Juni 2022, ketersediaan


fasilitas perawat memadai. Fasilitas tempat tidur pasien Ruang X RSUD Mardi Waluyo
Kabupaten Blitar berjumlah 26 tempat tidur. Terdapat ventilasi disetiap ruangan namun
ada yang belum terdapat sketsel pada setiap sekat bed pasien untuk menjaga privacy.
Ketersediaan Peralatan & bahan kesehatan sesuai dengan kebutuhan pasien seperti alat-
alat medis nebulizer, EKG, BVM dan lain-lain, juga tersedia wastafel cuci tangan, hand
rub serta tata cara langkah cuci tangan yang benar namun belum terdapat gambar
five moment hand hygiene.Terdapat obat-obat emergency dan obat perawatan sehari-hari.
Dalam Ruang X sudah tersedia ruang tempat peralatan medis, terdapat ruang
penyimpanan obat & oplos obat serta tempat pembuangan cairan infeksius atau spoelhok.
Berdasarkan wawancara pada kepala ruang pada tanggal 31 mei 2022, di Ruang X
didapatkan bahwa peralatan medis cukup memadai sesuai dengan kebutuhan perawat,
fasilitas pasien cukup memadai.

1. Lokasi dan Denah


1. Lingkungan Kerja

a. Ruangan Kelas III AI : bed pasien, lemari, kursi, standart infus,


kamar mandi, wastafel cuci tangan, kipas angin, jendela.
b. Ruangan Kelas III A2: bed pasien, lemari, kursi, standar infus, kamar
mandi, wastafel cuci tangan, kipas angin, jendela.
c. Ruangan III A3: bed pasien, lemari, kursi, standar infus, kamar
mandi, wastafel cuci tangan, kipas angin, jendela.
d. Ruangan III A4: bed pasien, lemari, kursi, standar infus, kamar mandi
pasien, wastafel cuci tangan, kipas angin, jendela.
e. Ruangan Isolasi : bed pasien, lemari, kursi, standar infus, kamar
mandi pasien, wastafel cuci tangan, AC
f. Sarana dan Prasarana Petugas Kesehatan
1). Fasilitas perawat

Alat Alat Keperawatan


No Nama Barang Jumlah Kondisi
1 Ambubag 1 Baik
2 Bak instrumen besar 1 Baik
3 Bak instrumen sedang 3 Baik
4 Bak instrumen kecil 5 Baik
5 Bengkok besar 4 Baik
6 Bengkok sedang 5 Baik
7 Eskap 2 Baik
8 Glicerin spuit 1 Baik
9 Gunting verband 1 Baik
10 Irigator 1 Baik
11 Pispot 8 Baik
12 Urinal 15 Baik
13 Set rawat luka 3 Baik
14 Standar infus stailess 33 Baik
15 Stetoscope 6 Baik
16 Timbangan BB/TB 1 Baik
17 Tourniquet dewasa 5 Baik
18 Timbangan elektrik 1 Baik
19 Flowmeter tabung oksigen 8 Baik
20 Tromol sedang 5 Baik
21 Senter 1 Baik
22 Troly meical repord 3 Baik
23 Bed set kabinet 2 Baik
24 Matras anti decubitus 1 Baik
25 Tensi beroda digital 4 Baik
26 Tensi digital 1 Baik
Alat Alat Rumah Tangga
No Nama Barang Jumlah Kondisi
1 Lemari obat emergency 1 Baik
2 Tempat sampah pasien 10 Baik
3 Tempat sampah tertutup 11 Baik
4 Tempat tidur 1 crank 3 Baik

5 Tempat tidur 2 crank 11 Baik

6 Tempat tidur 3 crank 13 Baik

7 Tempat tidur 4 crank 2 Baik

8 Printer laser jet 1 Baik

9 Waskom mandi 4 Baik

10 TV 6 Baik

11 Kabel oler 2 Baik

12 Rak pispot 8 Baik

13 Regulator LPG 1 Baik

14 Lemari kaca besar 2 Baik

15 Tempat handrub 12 Baik

16 Almari leen 1 Baik

17 Printer 1 Baik

18 Komputer (cpu, monitor) 3 Baik

19 Kulkas obat 1 Baik

20 Kulkas rumah tangga 1 Baik

21 Meja 4 Baik

22 Kursi kayu 2 Baik


23 AC 10 Baik

24 Hand towel 5 Baik

25 Trolly emergency 1 Baik

26 Kipas angin 1 Baik

27 Locker kayu 2 Baik

28 Instrumen kabinet 1 Baik

Alat Alat Tenun


No Nama Barang Jumlah Kondisi
1 Bantal 27 Baik

2 Kasur 27 Baik

3 Perlak 15 Baik

4 Sarung bantal 55 Baik

5 Selimut lorek 38 Baik

6 Selimut tebal 5 Baik

7 Sprei 47 Baik

8 Steak laken 17 Baik

9 Celemek plastik tebal 7 Baik

10 Baju skort petugas 45 Baik

11 Baju operasi pasien dewasa 15 Baik

Alat Alat Medis


No Nama Barang Jumlah Kondisi
1 Suction pump (MINIC-S) 1 Baik

2 Syringe pump (ARCOMED) 1 Baik

3 Syringe pump (TERUMO) 2 Baik

4 Syringe pump (B-BRAUN) 7 Baik


5 ECG (BIONET) 1 Baik

6 ECG (BTL) 1 Baik

7 ECG dorong (BTL) 1 Baik

8 Monitor (MITRAS 01 RD) 2 Baik

9 Monitor (PHILIPS) 1 Baik

10 Troley obat 1 Baik

11 Tensi beroda 6 Baik

12 Brand car 1 Baik

13 Infus pump (Terumo) 2 Baik

14 Infus pump (B Braun) 1 Baik

15 Troley emergency 1 Baik

16 WSD 1 Baik

17 Kasur angin (APEX) 1 Baik

18 Kasur angin (HICO 1 Baik


DECUBIMAT)
19 Kursi roda (ONE MED) 2 Baik

20 Kursi roda ( K-SELLA) 1 Baik

21 Kursi roda 3 Baik

22 Troley injeksi 2 Baik

23 Medicine trolly 1 Baik

24 Troley rawat luka 2 Baik

25 Manometer oksigen 26 Baik

26 Flowmeter 39 Baik

27 Troley oksigen 1 Baik

28 Nebulizer and stand B (ATOM 1 Baik


MEDICAL)
29 Nebulizer and stand B 1 Baik
(COMFORT 2000)
30 Nebulizer and stand B 1 Baik
(COMFORT 2001)
31 Nebulizer 1 Baik

32 Sterilisator kering C76 1 Baik

33 Oksigen transport 4 Baik

34 Outlet oksigen 36 Baik

35 Blood warm 1 Baik

36 Tensi digital 1 Baik

Fasilitas Ruang Perawatan


No Kamar Jumlah Fasilitas Yang Tersedia Jumlah
Bed Fasilitas
1 Kelas 1 2 Kipas Angin
Meja pasien 2
Kursi keluarga pasien 3
Kamar Mandi 1
TV 1
Washtafel 1
Tiang infus 2
2 Kelas 2 2 Kipas angin 1
Meja pasien 2
Kursi keluarga pasien 5
Kamar Mandi 1
TV 1
Washtafel 1
Tiang infus 2
3 Kelas 3 7 Kipas angin 3
Meja pasien 7
Kursi keluarga pasien 7
Kamar Mandi 1
Washtafel 1
AC 1
Tiang infus 7
4 No. 4 5 Kipas angin 1
Meja pasien 5
Kursi keluarga pasien 5
Kamar Mandi 1
5 No. 5 6 AC 1
Kamar mandi 1
Meja 6
Kursi 6
Washtafel 1
Tiang infus 6
6 No. 6 3 Kipas angin 1
Kamar mandi 1
Meja 3
Kursi 3
Washtafel 1
Tiang infus 4
7 No. 2 2 AC 1
Kamar mandi 1
Meja 4
Kursi 2
TV 1
Washtafel 1
Tiang infus 2
Ketersediaan Obat
No. Nama Obat Emergency Ketersediaan
1. Dobutamin 250 mg / 5ml
2. Lidokain 20 mg/ml
3. Ephineprin 1 mg
4. Diazepam 5 mg
5. Diphenhidramin 10 mg
6. SM 40%
7. Atropin Sulfas 0,25 mg
8. NABIC
9. Amiodarone 50 mg/ ml
10. D40
11. SM 20%
12. Cetadof 200 mg
13. NorEphineprin 1 mg

3.METODE M-3
Sistem MAKP adalah suatu kerja yang mendefinisikan empat unsur yakni standar, proses
keperawatan, pendidikan keperawatan, dan sistem MAKP. Definisi tersebut berdasarkan prinsip-
prinsip yang di yakini dan akan menentukan produksi atau jasa layanan kesehatan.

Berdasarkan wawancara dengan kepala ruangan pada tanggal 31 Mei 2022 ditetapkan bahwa
MAKP diruang Melati menggunakan model TIM yang terdiri dari 2 tim yaitu : tim A, tim B .
Pasien dibagi berdasarkan tanggung jawab masing- masing tim. Ketua tim bertanggung jawab
atas tugas yang dilimpahkan kepada perawat pelaksana yang ditunjuk.

Kepala Ruangan

Katim I Katim II Katim III

Perawat Pelaksana Perawat Pelaksana Perawat Pelaksana

Pasien/Klien Pasien/Klien Pasien/Klien

Gambar 2.3 MAKP

Metode Tim di Ruang Melati Sumber : Data dari Kepala Ruang Melati RSUD MARDI
WALUYO Kediri, 31 Mei 2022 Berdasarkan observasi di Ruang Melati sudah di bentuk struktur
organisasi akan tetapi tenaga keperawatan di ruang Melati sudah melakukan tugas sesuai yang
telah di tetapkan oleh kepala ruang. Perawat bekerja secara bersama-sama, ketika 1 perawat
selesai melaksanakan tugasnya maka perawat tersebut akan membantu perawat lain dalam
memberikan asuhan keperawatan.

visi:

Menuju Rumah Sakit Umum Daerah Mardi Waluyo sebagai rumah sakit pilihan utama yang
terpercaya melayani semua masyarakat pada tahun 2021

Misi:
a.Memberikan pelayanan kesehatan yang paripurna,berkualitas,dengan mengutamakan
keselamatan,membangun citra pelayanan kesehatan yang partisipatif serta menyelenggarakan
pendidikan,pelatihan dan penelitian

b.Mewujudkan tata kelola Rumah Sakit yang Profesional,Akuntabel dan transparan

Moto:

1. Unsur-unsur MAKP

a. Penerimaan pasien baru Penerimaan pasien baru merupakan suatu cara menerima pasien
baru diruangan. Menurut hasil wawancara pada tanggal 31 Mei 2022 kepada kepala ruangan
Melati, penerimaan pasien baru sudah dilakukan dan sudah ada format penerimaan pasien baru.
Adapun teknis pelaksanaan penerimaan pasien baru di ruang Melati adalah perawat terlebih
dahulu mendapat informasi dari IGD/Poli via telephone dan indikasi alih ruang dilanjutkan ke
ruang Melati, diterima oleh perawat jaga sesuai dengan tim kemudian ditempatkan di bed sesuai
dengan klasifikasi diagnosa medis, kemudian perawat menanyakan kepada pengirim terkait
tindakan yang sudah dilakukan di ruang sebelumnya, hasil labolatorium dan obat yang sudah
diberikan lalu perawat melakukan anamnesa pasien. ?Berdasarkan hasil wawancara kepala ruang
di dapatkan hasil bahwa untuk SOP penerimaan pasien baru langsung keruangan ang sudah
disiapkan, dalam proses penerimaan pasien baru seharusnya disertai juga orientasi ruang
perawat, kamar mandi, dan cara saat cuci tangan serta penjelasan tata tertib ruangan dan
pengenalan diri perawat jaga saat penerimaan pasien baru. Berdasarkan hasil observasi diruang
Melati, terkadang keluarga pasien tidak dilakukan orientasi ruang perawat, kamar mandi, dan
cara saat cuci tangan serta penjelasan tata tertib ruangan dan perawat jaga penerimaan pasien
baru tidak memperkenalkan diri pada keluarga dan pasien.

b. Timbang terima

Timbang terima merupakan suatu cara menyampaikan dan menerima sesuatu atau laporan
yang berkaitan dengan keadaan klien atau pasien (Nursalam, 2007). Berdasarkan hasil
wawancara pada tanggal 31 Mei 2022 diruang Melati didapatkan timbang terima sesudah
dilakukan metode buku katim (yang berisi laporan kondisi dan terapi klien). Dimana serah terima
dibacakan oleh penanggung jawab shift atau perawat jaga namun tidak harus dibacakan oleh
ketua tim. Timbang terima dilakukan setiap pergantian sift. Timbang terima dilakukan di nurse
station selanjutnya perawat berkeliling ke ruangan tempat tidur pasien untuk melakukan validasi.
Selanjutnya berdoa bersama dan menyampaikan kembali hal-hal yang kurang yang perlu
dioperkan kembali. Berdasarkan hasil observasi diruang Melati Isi dari kegiatan timbang terima
tersebut diantaranya identitas pasien, diagnosa medis, tindakan yang sudah dilakukan, terapi
yang sudah diberikan dan yang belum diberikan. Dan berdasarkan hasil observasi didapatkan
perawat selalu melakukan timbang terima dalam 3 kali pergantian shift.
3.Ronde keperawatan

Ronde keperawatan adalah kegiatan untuk mengatasi masalah keperawatan klien yang
dilaksanakan oleh perawat dengan melibatkan pasien untuk melaksanakan asuhan keperawatan
(Nursalam, 2007). Berdasarkan hasil wawancara kepala ruang pada tanggal 31 Mei 2022 diruang
Melati?. Ruangan mendukung jika ada kegiatan ronde keperawatan. Berdasarkan hasil observasi
diruang Melati ?

4. Sentralisasi obat

Sentralisasi obat (teknik pengelolaan obat penuh) adalah pengelolaan obat dimana seluruh
obat yang akan diberikan kepada pasien diserahkan sepenuhnya kepada perawat, pengeluaran
dan pembagian obat sepenuhnya dilakukan oleh perawat (Nursalam, 2007). Berdasarkan hasil
wawancara pada tanggal 31 Mei 2022 diruang Melati didapatkan kegiatan sentralisasi obat ini
sudah terlaksana dengan adanya modifikasi, untuk pasien umum atau biaya mandiri serta pasien
bpjs, semua obat baik injeksi maupun obat oral telah dilakukan sistem sentralisasi di ruang
perawat. Untuk buku inventaris obat injeksi dan oral dalam satu buku namun belum ada
pembagian tugas serta tanggung jawab yang jelas dalam sentralisasi obat, untuk SOP sentralisasi
obat di ruang Melati belum juga belum tersedia. Berdasarkan hasil observasi diruang Melati
pengelolaan sentralisasi obat sudah sesuai terdapat ruangan khusus untuk sentralisasi obat,
tempat oplos obat, kulkas dan pendingin ruangan. Dasar pemberian obat yang digunakan diruang
Melati adalah 6 benar (benar pasien, benar obat, benar dosis, benar waktu, benar rute, benar
dokumentasi). Semua obat pasien berada di loker pasien ruang sentralisasi obat dan sudah
terdapat nomer bed pasien. Alur pemberian obat dimulai dari pemberian resep dokter spesialis
setelah dilakukan pemeriksaan resep diambil atau diserahkan pada petugas farmasi kemudian
dibantu oleh petugas ruangan, obat langsung diberikan kepada pasien dan obat dikelola oleh
perawat.

5. Supervisi

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan pada tanggal 31 Mei 2022 diruang
melati didapatkan bahwa supervisi diruang Melati belum pernah dilakukan di ruangan baru dan
SOP terkait supervisi di ruang baru juga belum tersedia dikarenakan masih dalam relokasi
ruangan selain itu untuk format yang baku dalam pelaksanan supervisi juga belum tersedia.
Kepala ruang mengobservasi kerja perawat pelaksana dan ketika ada perawat yang tidak
melaksanakan tugas dengan baik baru saat itu kepala ruang menegurnya. Kepala ruang sangat
mendukung kegiatan supervisi demi peningkatan mutu pelayanan keperawatan.

6. Discharge Planning

Discharge planning (perencanaan pulang) adalah serangkaian keputusan dan aktivitas-


aktivitasnya yang terlibat dalam pemberian asuhan keperawatan yang kontinu dan terkoordinasi
ketika pasien dipulangkan dari lembaga pelayanan kesehatan (Potter & Perry, 2005).
Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 31 Mei 2022 Di Ruang Melati Discharge planning
sudah dilakukan tetapi belum maksimal. Discharge planning di ruang Melati tidak hanya
dilakukan saat pasien akan pulang saja, tetapi juga dilakukan saat pasien masih dirawat di rumah
sakit. Untuk SOP terbaru terkait pelaksanaan discharge planning belum ada dikarenakan juga
masih dalam relokasi ruangan baru. Berdasarkan hasil observasi diruang Melati kegiatan
discharge planning yang telah dilakukan antara lain: pendidikan kesehatan mulai dari pasien
datang sampai pulang terkait dengan penyakitnya, penjelasan tentang kontrol, terapi aktivitas
sehari hari, obat, aktivitas dan perawatan setelah di rumah.

7. Dokumentasi Keperawatan

Dokumentai keperawatan adalah segala sesuatu yang tertulis atau tercetak yang dapat
diandalkan sebagai catatan tentang bukti bagi individu yang berwenang (Potter, 2005).
Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 31 Mei 2022 diruang Melati Sistem
pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang Melati berdasarkan SOR ( Source Oriented
Report ) yaitu suatu sistem pendokumentasian yang berorientasi dari berbagai sumber tenaga
kesehatan misalnya, dokter, perawat, ahli gizi, dll. Format asuhan keperawatan sudah tersedia,
dan perawat bertanggung jawab mengisi lembar asuhan keperawatan SOAP harian sesuai dengan
jadwal dinas yang diisi oleh masing-masing tim dan ketika akan memberi laporan kepada dokter,
perawat menggunakan pendokumentasian sistem SBAR. Pendokumentasian asuhan keperawatan
dilaksanakan segera setelah klien masuk atau terjadi masalah keperawatan. Di ruang ini untuk
SOP terkait dengan dokumentasi keperawatan masih dalam penyusunan. Berdasarkan hasil
observasi diruang Melati pelaksanaan pendokumentasian keperawatan selalu ditulis setelah
pasien masuk ruangan. Belum terdapat SOP terkait dengan dokumentasi keperawatan.

a. Pengkajian

Berdasarkan hasil observasi didapatkan hasil pengkajian sudah sesuai dan lengkap.

b. Diagnosa Keperawatan

Berdasarkan hasil observasi status pasien didapatkan hanya 1 diagnosa keperawatan saja

c. Intervensi

Dari hasil observasi status pasien di dapatkan bahwa semua status pasien sudah tertulis adanya
intervensi yang diberikan.

d. Implementasi

Dari hasil observasi tindakan keperawatan yang melaksanakan implementasi keperawatan


tidak selalu perawat associate.
Implementasi keperawatan sudah ditulis di lembar status pasien secara berkelanjutan.

e. Evaluasi Dari hasil observasi status pasien evaluasi dilakukan menggunakan SOAP dan diisi
setiap shift.

4.KEUANGAN M-4

Berdasarkan data yang diperoleh dari sumber dana operasional, sumber kesejahteraan,
pendanaan alat kesehatan, pendanaan alat kesehatan habis operasi, pendanaan fasilitas kesehatan
bagi petugas, fasilitas kesehatan (PNS BPJS, kontrak 50%), dan sebagian besar penggandaan
dana bagi ruangan diatur oleh rumah sakit RSUD Mardi Waluyo Kabupaten Blitar menerima
layanan BPJS, KIS, JKD dan biaya sendiri (umum), semua pembiayaan ditanggung sesuai
dengan haknya.
1. Tarif adalah sebagian atau seluruh biaya penyelenggaraan kegiatan pelayanan
medis dan non medis yang dibebankan kepada masyarakat sebagai imbalan
jasa pelayanan yang diterimanya.
2. Tarif rawat inap
a. Setiap pelayanan rawat inap dikenakan pendaftaran rawat inap
b. Setiap pemberian pelayanan rawat inap dikenakan tarif pelayanan
kesehatan berupa biaya akomodasi dan jasa rumah sakit yang dibayar oleh
penderita dan dihitung untuk satu rawat inap dengan perhitungan waktu
check out setelah pukul 00.00 WIB.
c. Biaya perawatan tidak termasuk obat-obatan dan alat habis pakai.
d. Biaya konsultasi medis dikenakan pada semua kelas perawatan demikian
juga untuk yang pembayarannya dijamin oleh perusahaan atau badan
hukum yang telah diatur berdasarkan perjanjian tersendiri dengan rumah
sakit.
Pemberian pelayanan pemeriksaan penunjang diagnostik, tindakan medis dan
terapi, pemeriksaan dan tindakan diagnostik kasus, perawatan jenazah, dikenakan
biaya sendiri dengan tarif yang ditetapkan untuk jenis pemeriksaan atau tindakan
tersebut dan dibayar terpisah dari biaya akomodasi atau biaya rawat inap.
1. Pelayanan rawat jalan
Tarif Pelayanan Rawat Jalan

No Jenis Komponen
Jasa Jasa layanan Jumlah
sarana
1. Pemeriksaan di Poli Spesialis
2. Konsultasi antar Poli
Spesialis
3. Pemeriksaan di Poli Gigi dan
Mulut
4. Pemeriksaan di Poli
Rehabilitasi Medik
Sumber: Data dari Kepala Ruang X RSUD Mardi Waluyo Kbupaten Blitar, 8 Juli 2022
2. Pelayanan rawat darurat
Tarif Pelayanan Rawat Darurat
No Jenis Komponen
Jasa sarana Jasa layanan Jumlah
1. Pemeriksaan oleh dokter
Umum
2. Konsul ke dokter spesialis
Sumber: Data dari Kepala Ruang X RSUD Mardi Waluyo Kbupaten Blitar, 8 Juli 2022
3. Pelayanan rawat inap
Tarif Pelayanan Rawat Inap
No Jenis Komponen
Akomodasi Jasa layanan Jumlah
A. Kelas perawatan
1. Kelas utama
2. Kelas I
3. Kelas II
4. Kelas III
5. Bayi rawat gabung
a. Kelas utama
b. Kelas I
c. Kelas II
d. Kelas III
B. One day care (rawat sehari)
C. HCU/ROI
D. ICU/NICU/PICU
E. ICCU
F. Ruang Isolasi
Satu tingkat lebih tinggi dari tarif Kelas
perawatan semula
Sumber: Data dari Kepala Ruang X RSUD Mardi Waluyo Kbupaten Blitar, 8 Juli 2022
Tabel 2.18 Tarif Visite Dokter Paien Rawat Inap
No Jenis Biaya setiap kali visite
dan konsul ke dokter
spesialis lain
A. Kelas perawatan
1. Kelas utama
2. Kelas I
3. Kelas II
4. Kelas III
5. Bayi rawat gabung
a. Kelas utama
b. Kelas I
c. Kelas II
d. Kelas III
B. One day care (rawat sehari)
C. HCU/ROI
D. ICU/NICU/PICU
E. ICCU
Sumber: Data dari Kepala Ruang X RSUD Mardi Waluyo Kbupaten Blitar, 8 Juli 2022
4. Pelayanan Ambulance
Tabel 2.19 Tarif Pelayanan Rawat Inap
No. Jenis Tarif (Rp) Jasa % jasa terhadap tarif
pelayanan Tarif Argometer sarana Jasa pelayanan
ambulance awal
Pengemudi Paramedis
1. Ambulance 4.000/km 80% 8% 12%
Standart
2. Ambulance 5.000/km 80% 8% 12%
118
*bila
diperlukan
dokter
pendamping,
dikenakan
tambahan jasa
pendamping
sebesar 20%
dari tarif
Sumber: Data dari Kepala Ruang X RSUD Gambiran Kediri, 8 Juli 2020

5.MARKET M-5

Bed Occupancy Rate (BOR)


BOR/angka penggunaan tempat tidur adalah presentase pemakaian tempat tidur pada
satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat
pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Nilai parameter BOR yang ideal adalah 60%-85%
(Departemen Kesehatan, 2005).
Rumus = jumlah tempat tidur yang terisi x 100%
Jumlah tempat tidur seluruhnya
a) Jumlah BOR di Ruang Melati pada tanggal 31 Mei 2022

N Shif Kelas Kelas Kelas 3 Kelas 4 Kelas 5 Kelas 6 Kelas BOR


O 1 2 7
1 Pagi 2 bed 2 bed 7 bed 5 bed 6 bed 3 bed 2 bed 9/27x100
(semu (2 bed (4 bed (3 bed (5 bed (3 bed (1 bed =33%
a bed koson kosong kosong kosong kosong koson
terisi) g ) ) ) ) g
2 sian 2 bed 2 bed 7 bed 5 bed 6 bed 3 bed 2 bed 11/27x10
g (semu (2 bed (2 bed (2 bed (5 bed (3 bed (1 bed 0 =41%
a bed koson kosong kosong kosong kosong koson
terisi) g ) ) ) g
b) Jumlah BOR di Ruang Melati pada tanggal 1 Juni 2022

N Shif Kelas Kelas Kelas 3 Kelas 4 Kelas 5 Kelas 6 Kelas BOR


O 1 2 7
1 Pagi 2 bed 2 bed 7 bed 5 bed 6 bed 3 bed 2 bed 12/27x10
(semu (1 bed (2 bed (3 bed (5 bed (3 bed (1 bed 0 =44%
a bed koson kosong kosong kosong kosong koson
terisi) g ) ) ) ) g
2 sian 2 bed 2 bed 7 bed 5 bed 6 bed 3 bed 2 bed 12/27x10
g (semu (1 bed (2 bed (3 bed (5 bed (3 bed (1 bed 0 =44%
a bed koson kosong kosong kosong kosong koson
terisi) g ) ) ) ) g
c) Jumlah BOR di Ruang Melati pada tanggal 2 Juni 2022

N Shif Kelas Kelas Kelas 3 Kelas 4 Kelas 5 Kelas 6 Kelas 7 BOR


O 1 2
1 Pagi 2 bed 2 b 7 bed 5 bed 6 bed 3 bed 2 bed 12/27x10
(semu ed (1 (2 bed (3 bed (5 bed (3 bed (1 bed 0 =44,4%
a bed kosong kosong kosong kosong kosong
terisi) koson ) ) ) ) )
g
2 sian 2 bed 2 bed 7 bed 5 bed 6 bed 3 bed 2 bed 9/27x100
g (semu (2 bed (4 bed (3 bed (5 bed (3 bed (1 bed =33, 3%
a bed koson kosong kosong kosong kosong kosong
terisi) g ) ) ) )

2. Kepuasan Pasien
Kepuasan merupakan sebagian tindakan perasaan seseorang setelah membandingkan
kinerja atau hasil yang dirasakannya dengan harapannya (Supranto, 2001).

Anda mungkin juga menyukai