DISUSUN OLEH:
KELOMPOK :
LEMBAR PENGESAHAN
1
LAPORAN PRAKTIK KLINIK MANAJEMEN KEPERAWATAN
DI RUANGAN OTAK KOKOK RSUD PROVINSI NTB
TANGGAL 19 – 29 MARET 2024
OLEH
KELOMPOK
Dengan ini disahkan sebagai Laporan Kegiatan
Praktek Klinik Manajemen Keperawatan
Pembimbing Lahan
Ni Made Febri,S.Kep.,Ns
NIP.
2
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan anugerah-
Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Praktik Klinik
Provinsi NTB 19 Maret - 29 Maret 2024 ini tepat pada waktunya. Tujuan dari
Keperawatan. Laporan ini berisi tentang data mengenai Analisis S.W.O.T Ruang
Otak Kokok dan POA berdasarkan hasil Analisis S.W.O.T yang dikaji serta
dan III.
berbagai pihak. Oleh karena itu kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada berbagai pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan
ProvInsi NTB yang telah memberikan izin dan kesempatan kepada kami
Keperawatan.
Provinsi NTB.
3
pengarahan, koreksi serta saran sehingga laporan Manajemen Keperawatan ini
dapat terselesaikan.
7. Tim medis lain seperti Dokter, Ahli Gizi, Apoteker, Ahli Laboratorium yang
9. Pasien ruang Otak Kokok yang telah mendukung dan berpartisipasi dalam
4
Demikian kami berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi ruang Otak
Kokok RSUD ProvInsi NTB sebagai bahan evaluasi dalam hal Manajemen,
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sebagai fenomena yang harus direspon oleh perawat. Respons yang ada harus
pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan rawat darurat (Permenkes No. 147
rumah sakit adalah suatu instansi dengan peran utamanya adalah memberikan
pelayanan kepada pasien. Rumah sakit bagian dari tatanan yang memberikan
pelayanan kepada pasien. Rumah sakit bagian dari tatanan yang memberikan
6
masyarakat. Pengaturan yang berintegrasi dari sumber keperawatan dengan
kesehatan, maka rumah sakit wajib untuk menjaga mutu pelyanan, yang pada
professional dan berpedoman pada standar yang telah ditetapkan (Purwanto &
serta system informasi menejemn rumah sakit, RSUD Provinsi NTB mencoba
7
untuk terus berinovasi memberikan kemudahan dengan sentuhan IT pada
dimiliki perawat dapat dicapai melalui banyak cara. Salah satu cara untuk dapat
ilmu yang didapat dan mengelola ruang perawatan dengan pendekatan proses
manajemen.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
8
b. Melaksanakan analisis situasi berdasarkan analisa SWOT.
Metode (M3), Money (M4), Mutu (M5), Mesin (M6) yang terdiri dari:
Pasien Baru.
C. Manfaat
1. Bagi Pasien
9
resiko infeksi nosokomial dan penurunan resiko jatuh pasien selama
dilakukan perawatan.
3. Bagi Perawat
dengan tim kesehatan yang lain, dan perawat dengan pasien serta
keluarga.
D. Metode Pengkajian
1. Observasi
10
2. Wawancara
3. Studi Dokumentasi
E. Praktikan
Kelompok I
11
BAB II
ANALISIS DATA
diperlukan adanya pola manajemen yang jelas dan modern untuk setiap unit
kerja atau bidang kerja. RSUD Provinsi NTB merupakan Rumah Sakit
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Saat ini RSUD Provinsi NTB,
telah direlokasi secara resmi pada bulan Desember 2015 dan berlokasi di
RSUD Provinsi NTB memiliki luas Gedung yaitu 57.206 m2 dan luas tanah
seluas 125.000 m2 .
20
Penerapan Status Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Misi :
yang paripurna
keuangan
21
6) Mengembangkan ketersediaan, kemampuan dan keterampilan tenaga
b. Motto
1) Tulus artinya benar-benar keluar dari hati yang suci, jujur, tidak
2) Santun artinya sabar, tenang sopan, halus, baik budi Bahasa dan
c. Tugas
kelas A Pendidikan.
d. Fungsi:
22
4. Penyelenggaraan pelayanan rujukan.
Kesehatan lainnya.
kasus keperawatan penyakit dalam dan paru serta penyakit tidak menular.
inap khusus kelas II untuk pasien isolasi dengan kapasitas tempat tidur
4. Falsafah Visi, Misi dan Tujuan Ruang Otak Kokok RSUD Provinsi
NTB
23
2) Mampu menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi peserta
Hasil Wawancara :
Observasi :
ini.
24
Interprestasi : Berdasarkan tingkat Pendidikan perawat di Otak kokok
Kajian Teori:
Hasil Observasi:
Otak Kokok sebanyak 12 orang yg terdiri dari 1 orang Ahli Gizi, 1 orang
25
Table 3 Distribusi tenaga PNS, dan Non-PNS serta PPPK Keperawatan
Ruang Otak Kokok RSUD Provinsi NTB 2024
No. Distribusi Jumlah
1 PNS 6
2 Non-PNS 5
3 PPPK 15
Jumlah 26
d. Tenaga Medis
Interpretasi :
Berdasarkan data tenaga medis, distribusi jumlah dokter jaga 15 orang,
Dokter spesialis paru 5 orang, serta supervisor 5 orang. Jumlah dokter jaga
di Ruang Otak Kokok telah mencukupi kebutuhan ruangan.
e. Pembagian Dinas Perawat Ruang Otak Kokok
26
Interpretasi: Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa pembagian
dinas di ruang Otak Kokok terdiri dari dinas pagi yang bertugas adalah
Hasil Wawancara :
27
- BTCLS
M.Ibrahim Perawat S1 Keperawatan + - ICU
7.
Tsany,S.Kep.,Ns Assosiate Ners Dasar
28
Riadatun Istiqomah, Perawat S1 Keperawatan + - BTCLS
24.
S.Kep., Ns Assosiate Ners
Septian Bayu Prima, Perawat S1 Keperawatan + - BTCLS
25.
S.Kep., Ns Assosiate Ners
Perawat S1 Keperawatan + - BTCLS
26. Rizki Fitriana, S.Kep., Ns
Assosiate Ners
Interpretasi :
semua perawat telah mengikuti pelatihan di antaranya BTCLS dan ICU Dasar.
g. Pengaturan Ketenagaan
Gillies.
Hasil Observasi :
29
Klien Klien P S M
Minimal 0 0 x 0,17= 0 0 x0,14 = 0 0 x 0,07= 0
Care
Partial 13 13 x 0,27 = 2,21 13 x 0,15= 13 x0,10= 1.3
Care 1.95
Total 10 10x 0,36 = 3.6 10 x 0,30 = 3 10 x 0,20 = 2
Care
Total 24 5.81 4.95 2,3
Total keseluruhan perawat perhari 13,06 = 13 orang
Interpretasi :
Total perawat perhari Rabu + Total perawat perhari Kamis : 2
13+13 = 26:2 = 13
Jadi perawat selama 2 hari rata-rata perharinya yaitu 13 orang/hari.
30
h. Alur Pelayanan Rawat Inap
PASIEN POLIKLINIK/
PASIEN IGD ICU, HCU, PICU, RANAP LAIN
PASIEN PULANG
31
STRUKTUR ORGANISASI OTAK KOKOK
Direktur:
Dr.H.Lalu Herman Mahaputra M. Kes., MH
Wadir Pelayanan:
dr.Qamarul Islamiatih, Sp.Kj
Ka. Bid.Keperawatan
H.Maksum,SKM.MSI
Ka. Instalasi Rawat Inap Sub.Koordinator Ranap
dr.Stephanie Gunawan,Sp.N dr.Adi Wira Perdana
Kepala Ruangan
I Putu Artawan P,S.Kep.,Ns.,M.Kes.,MH
Administrasi
Ahmad Rosyidi,A.Md
Perawat Primer Perawat Primer Perawat Primer
Nurul Wahidah. S.Kep.,Ns Ni Made Febri. S.Kep.Ns Bq Elingga Ayu .A. S.Kep.Ns
32
1. Dita Kusuma Ningrum.
1. Ardi Nata Pratama. A.Md.Kep
S.Tr.Kep. (ka.shift)
(ka.shift)
2. Novi Hardi Ismail. A.Md.Kep
2. Riadatun Istiqomah. S.kep.Ns
3. Roosita Arba Ane Safitri.
3. Septian Bayu Prima. S.Kep.Ns
S.kep.Ns
4. Glesia Hardinarti. A.Md.Kep
4. Ida Juraida. A.Md.Kep
2. M2 (Material)
33
20 Computer √
21 Cool Box √
22 EKG √
Esimof (Alat Untuk Memindahkan
23 √
Pasien)
24 Film Pump √
Film Vivwer Lamp (Pembaca
25 √
Rontgen)
26 GDS √
27 Gunting √
28 Handrub √
29 Hefafilter √
30 Hefafilter 150 √
31 Hefafilter 250 √
32 HFNC + Kompresor √
33 HFNC Air Vo √
34 HFNC Bipap √
35 Infus Pump √
36 Kasur Dekubitus √
37 Kursi Roda √
38 Lampu √
39 Lemari Alat √
40 Lemari Linen √
41 Magnehelic √
42 Monitor Pasien √
43 Nebulizer √
44 O2 Consentrat √
45 O2 Kecil + Kereta √
46 Oksigen + Floe Meter √
47 Oxymeter √
48 Penlight √
49 Sepatu Bots √
50 Stetoskop √
51 Stetoskop Anak √
52 Stetoskop Dewasa √
53 Suction Fortable √
54 Suction Pump √
55 Suction Pump Dinding √
56 Suction Pump WSD √
57 Syiring Pump √
34
58 Tensimeter √
59 Tensimeter Berdiri √
60 Tensimeter Otomatis √
61 Termogan √
62 Termometer √
63 Termometer Ruangan (Temperatur) √
64 Tiang Infus √
65 Timbangan √
66 Timbangan Anak √
67 Timbangan Digital √
68 Torniquet √
69 Troli Emergency √
70 Ventilator √
71 Ventilator Anak √
72 Ventilator Bantuan √
48 24
Total 72
Provinsi NTB
pada hari selasa tanggal 19 Maret 2024 pukul 10.00 mengatakan untuk
alat kesehatan medis berjumlah 48 alat yaitu, alat GDS stik 1 buah dalam
central colok 10 dalam kondisi baik, ampar o2 ulir 9 buah dalam kondisi
dalam kondisi baik, box alat 2 buah dalam kondisi baik, cool box 2 buah
dalam kondisi baik, EKG 3 buah dalam kondisi baik, film pump tidak
tersedia, film vivwer lamp 1 buah dalam kondisi baik, GDS 1 buah dalam
kondisi baik, gunting 3 buah dalam kondisi baik, handrab 27 buah dalam
35
kondisi baik, infus pump 9 unit dalam kondisi baik, kasur dekubitus 2
unit dalam kondisi baik, kursi roda 4 unit dalam kondisi baik, monitor
pasien 6 unit dalam kondisi baik, nebulizer 1 buah dalam kondisi baik,
buah dalam kondisi baik, oxymeter 1 buah dalam kondisi baik, penlight 1
buah dalam kondisi baik, sepatu bots 25 pasang dalam kondisi baik,
dalam kondisi baik. suction fortable 6 dalam kondisi baik, suction pump
wsd 9 buah dalam kondisi baik, syring pump 8 dalam kondisi baik,
dalam kondisi baik, tiang infus 58 dalam kondisi baik, turniket 2 buah
tidak tersedia.
Untuk alat non kesehatan berjumlah 229 alat yaitu alarm ruangan
36 unit dalam kondisi baik, appar 3 buah dalam kondisi baik, bak sampah
27 dalam kondisi baik, bed pasien 36 dalam kondisi baik, buku register 1
buah dalam kondisi baik, buku ttv idak ada, CCTV 24 dalam kondisi
kondisi baik, komputer 3 dalam kondisi baik, esimof 2 unit dalam kondisi
dalam kondisi baik, HFNC air vo 2 unit dalam kondisi baik, HFNC bipap
36
1 unit dalam kondisi baik, lampu 36 buah dalam kondisi baik, lemari alat
anak 1 dalam kondisi baik, timbangan digitan 1 dalam kondisi baik, jam
Provinsi NTB
Bila sarana (kualitas dan kuantitas) yang tersedia tidak cukup (tidak
ketersediaan dari alat dan haban yang ada dan tergantung jenis kerusakan
barang.
1) Lokasi
37
Gambaran umum ruang otak kokok merupakan bagian dari ruang
2) Fasilitas Pasien
a) Kamar Mandi : 20
b) Tempat Tidur : 36
c) Lemari pasien : 40
d) AC : 20
e) Kursi : 40
f) Wastafel : 27
d) Ruang administrasi
e) Ruang obat
f) Ruang alat
g) Ruang dapur
h) Ruang oksigen
i) Ruang linen
4) Ruang Penunjang
a) Ruang tindakan
38
b) Gudang
i) Buku amprahan O2
k) Buku transfuse
6) Alat-alat Kesehatan
a) Alat Kesehatan
3 Ambubag Anak 1 √
4 Ambubag Dewasa 4 √
39
Amper O2
5 4 √
Transport
Amper O2 Central
6 10 √
Colok
7 Amper O2 Ulir 9 √
Anemometer
8 2 √
Digital
9 Bengkok 3 √
10 Box Alat 2 √
11 Cool Box 2 √
12 EKG 3 √
13 Film Pump 0
15 GDS 1 √
16 Gunting 3 √
17 Handrub 27 √
18 Infus Pump 9 √
19 Kasur Dekubitus 2 √
20 Kursi Roda 4 √
21 Monitor Pasien 6 √
22 Nebulizer 1 √
23 O2 Consentrat 0
24 O2 Kecil + Kereta 3 √
Oksigen + Floe
25 72 √
Meter
40
26 Oxymeter 1 √
27 Penlight 1 √
28 Sepatu Bots 25 √
29 Stetoskop Dewasa 3 √
30 Stetoskop Anak 1 √
31 Suction Fortable 6 √
Suction Pump
32 9 √
WSD
33 Syiring Pump 8 √
34 Tensimeter Berdiri 6 √
35 Tensimeter Digital 2 √
36 Termogan 7 √
Termometer
37 Ruangan 5 √
(Temperatur)
38 Tiang Infus 58 √
39 Torniquet 2 √
40 Troli Emergency 2 √
Jumlah 306
Interpretasi : Dari 306 sarana dan prasarana alat kesehatan tidak ada
alat yang rusak. Sarana dan prasarana alat
kesehatan yang ada di ruang otak kokok sudah
memenuhi standar peralatan.
2) Alat non kesehatan
Tabel 12. Alat Non Kesehatan di di ruang otak kokok RSUD
Provinsi NTB
No Nama Alat Jumlah Kondisi
41
Baik Kurang Rusak
1 Alarm Ruangan 36 √
2 Appar 3 √
3 Bak Sampah 27 √
4 Bed Pasien 36 √
5 Buku Register 1 √
6 Buku TTV 0
7 CCTV 24 √
8 Chamber 2 √
9 Compresor 1 √
10 Computer 3 √
Esimof (Alat
Untuk
11 2 √
Memindahkan
Pasien)
12 Hefafilter 11 √
HFNC +
13 19 √
Kompresor
14 HFNC Air Vo 2 √
15 HFNC Bipap 1 √
16 Lampu 36 √ √
17 Lemari Alat 1 √
18 Lemari Linen 3 √
19 Magnehelic 16 √
Timbangan
20 1 √
Manual
21 Timbangan Anak 1 √
42
23 Timbangan Digital 1 √
24 Jam Dinding 2 √
Total 229
Interpretasi : Dari 229 sarana dan prasarana alat non medis tidak ada alat
yang rusak. Sarana dan prasarana alat kesehatan yang ada di
otak kokok sudah memenuhi standar peralatan.
3. M3 : Metode
a. Metode
b) Timbang terima
43
relevan antar Profesional Pemberi Asuhan (PPA). Nursalam (2015)
pasien dari perawat yang satu dengan perawat yang lain. Tujuan
44
timbang terima yang kurang baik bisa disebabkan karena saat
tim/anggota tim.
c) Ronde Keperawatan
d) Supervisi
45
e) Discharge Planning
f) Pendokumentasian Keperawatan
Otak Kokok
46
b) Timbang Terima
c) Ronde Keperawatan
47
Tim yang terlibat dalam ronde keperawatan adalah DPJP,
pasien.
d) Supervisi Keperawatan
e) Discharge Planning
48
perawat menjelaskan terapi obat, waktu kontrol dan penjelasan
f) Pendokumentasian Keperawatan
Otak Kokok
2) Timbang Terima
49
Timbang terima berdasarkan observasi tanggal 19-21 Maret
dirasakan pasien.
4) Ronde Keperawatan
5) Supervisi Keperawatan
50
shift.
6) Discharge Planning
7) Pendokumentasian Keperawatan
Keperawatan).
51
Dokumentasi 5 Sampel Rekam Medis
Tabel 13. Dokumentasi Sampel Rekam Medis Ruang Otak Kokok RSUD Provinsi Tahun 2024
2. 20 Tn.R Pengkajian terisi Diagnosa Intervensi sesuai Implementasi sesuai Evaluasi terisi sesuai Terisi lengkap
Maret dengan lengkap keperawatan awal dengan diagnosa dengan intervensi dengan diagnose
2024 masuk pasien sesuai keperawatan keperawatan keperawatan yang Pasien Belum
dengan hasil yang ditulis dan Penulisan waktu telah di tulis Pulang
pengkajian sudah sesuai sudah dilengkapi
keperawatan. dan dengan standar dan sudah sesuai
sudah sesuai dengan keperawatan dengan standar
standar keperawatan terbaru keperawatan terbaru
terbaru menggunakan menggunakan
menggunakan pedoman SLKI, pedoman SLKI,
pedoman SLKI, SDKI, dan SIKI. SDKI, dan SIKI.
SDKI, dan SIKI.
Tanggal Nama Discharge
No. Pengkajian Diagnosa Intervensi Implementasi Evaluasi
Pengambilan PX Planning
Sampel RM
3. 20 Tn. R Pengkajian Diagnosa Intervensi sesuai Implementasi sesuai Evaluasi terisi sesuai Terisi lengkap
Maret keperawatan terisi keperawatan awal dengan diagnosa dengan intervensi dengan diagnose
2024 dengan lengkap masuk pasien sesuai keperawatan keperawatan keperawatan yang Pasien Belum
dengan hasil yang ditulis dan Penulisan waktu telah di tulis Pulang
pengkajian sudah sesuai sudah dilengkapi
keperawatan. dan dengan standar dan sudah sesuai
sudah sesuai dengan keperawatan dengan standar
standar keperawatan terbaru keperawatan terbaru
terbaru menggunakan menggunakan
menggunakan pedoman SLKI, pedoman SLKI,
pedoman SLKI, SDKI, dan SIKI. SDKI, dan SIKI.
SDKI, dan SIKI.
4. 20 Ny. M Pengkajian terisi Diagnosa Intervensi sesuai Implementasi sesuai Evaluasi terisi sesuai Terisi lengkap
Tanggal Nama Discharge
No. Pengkajian Diagnosa Intervensi Implementasi Evaluasi
Pengambilan PX Planning
Sampel RM
Maret kurang lengkap keperawatan awal dengan diagnosa dengan intervensi dengan diagnose
2024 pada bagian masuk pasien sesuai keperawatan keperawatan keperawatan yang Pasien Belum
- Lembar dengan hasil yang ditulis dan Penulisan waktu telah di tulis Pulang
pengkajian pengkajian sudah sesuai sudah dilengkapi
DPJP keperawatan. dan dengan standar dan sudah sesuai
kurang sudah sesuai dengan keperawatan dengan standar
lengkap standar keperawatan terbaru keperawatan terbaru
tanggal terbaru menggunakan menggunakan
kunjungan menggunakan pedoman SLKI, pedoman SLKI,
- Lembar pedoman SLKI, SDKI, dan SIKI. SDKI, dan SIKI.
pengkajian SDKI, dan SIKI.
(NWES)
ada yang
tidak terisi
- Daftar
Tanggal Nama Discharge
No. Pengkajian Diagnosa Intervensi Implementasi Evaluasi
Pengambilan PX Planning
Sampel RM
pemberian
terapi
tidak diisi
5. 20 Ny.I Pengkajian terisi Diagnosa Intervensi sesuai Implementasi sesuai Evaluasi terisi sesuai Terisi lengkap
Maret kurang lengkap keperawatan awal dengan diagnosa dengan intervensi dengan diagnose
2024 pada bagian masuk pasien sesuai keperawatan keperawatan keperawatan yang Pasien Belum
- Format dengan hasil yang ditulis dan Penulisan waktu telah di tulis Pulang
DPJP pengkajian sudah sesuai sudah dilengkapi
kurang keperawatan. dan dengan standar dan sudah sesuai
lengkap sudah sesuai dengan keperawatan dengan standar
- Pengkajian standar keperawatan terbaru keperawatan terbaru
awal terbaru menggunakan menggunakan
medis menggunakan pedoman SLKI, pedoman SLKI,
rawat inap pedoman SLKI, SDKI, dan SIKI. SDKI, dan SIKI.
Tanggal Nama Discharge
No. Pengkajian Diagnosa Intervensi Implementasi Evaluasi
Pengambilan PX Planning
Sampel RM
tidak terisi SDKI, dan SIKI.
6. 20 Tn.M Pengkajian Diagnosa Intervensi sesuai Implementasi sesuai Evaluasi terisi sesuai
Maret keperawatan keperawatan awal dengan diagnosa dengan intervensi dengan diagnose
2024 sudah terisi masuk pasien sesuai keperawatan keperawatan keperawatan yang
dengan lengkap dengan hasil yang ditulis dan Penulisan waktu telah di tulis
pengkajian sudah sesuai sudah dilengkapi
keperawatan. dan dengan standar dan sudah sesuai
sudah sesuai dengan keperawatan dengan standar
standar keperawatan terbaru keperawatan terbaru
terbaru menggunakan menggunakan
menggunakan pedoman SLKI, pedoman SLKI,
pedoman SLKI, SDKI, dan SIKI. SDKI, dan SIKI.
SDKI, dan SIKI.
Interpretasi : Berdasarkan observasi pada 6 sample rekam medis pasien yang
bagian lembar DPJP dan pengkajian awal medis rawat inap pada
pasien Tn.H dan Ny.I. dan pengkajian NEWS belum terisi dan
50
URAIAN BAGIAN Keterangan
Ada Tidak
Lembar observasi national early warning scor (NEWS) √
Modifiedearly obstetric warning score (MEOWS)
Lembar observasi pediatric early warning score (PEWS)
Hasil pemeriksaan penunjang (Lab, Rad, EKG, Dll) √
Catatan Pasien Pindah Ruang Rawat √
RESUME PASIEN
Ringkasan pulang √
Rencana Pemulangan Pasien √
PENDAFTARAN/ADMISI
Persejuan umum/General Consent √
Lembar permintaan perawatan √
Lembar pernyataan persetujuan rawat inap √
Formular daftar DPJP √
KAJIAN AWAL PASIEN
Pengkajian Awal Keperawatan Rawat Inap Pengkajian Awal √
Medis Rawat Inap
Pengkajian Awal Medis & Keperawatan Rawat Inap Anak
Lembar Pemeriksaan Neonatus
Grafik Fenton
Penilaian Masa Gestasi
Pengkajian Awal Medis Neonatus
Pengkajian Awal Keperawatan Neonatus
Pemantauan Nyeri Dan Trauma Kulit Neonatus
Pengkajian Pasien Rawat Inap Obstetri
Pengkajian Pasien Ruang Bersalin
Penkajian Pasien Rawat Inap Ginekologi
Pengkajian Awal Keperawatan Kritis
PERKEMBANGAN PASIEN
Grafik Tanda Vital √
Pemberian Cairan Infus √
Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi √
Asuhan Keperawatan √
Implementasi Keperawatan Daftar Pemberian Terapi √
Catatan Efek Samping Obat √
Lembar Pemeriksaan Partograf
Lembar Observasi Persalinan Monitoring Dan Pengkajian Ulang √
Nyeri √
Asuhan Gizi Dewasa
Asuhan Gizi Anak
Asuhan Gizi Neonatus √
51
URAIAN BAGIAN Keterangan
Ada Tidak
Rekaman Transfusi Darah
Acute Physiology And Chronic Health Evaluation (Apache) Ii
Monitoring 24 Jam (Flowsheet Icu)
Sequential (Sepsis-Related) Organ Failure Assessmen (Sofa) Score
Grafik Observasi Nicu
Formulir Monitoring Pasien Neonatus
Formulir Obsevasi, Monitoring Dan Tindakan Keperawatan Pasien
Neonatus Unit Perawatan Intensif Neonatus
Lembar Observasi Bayi Dalam Pmk
Daftar Kontrol Istimewa
Observasi & Monitoring 24 Jam Perawatan Intensive Hcu
Pengkajian Pasien Tahap Termina
Surat Keterangan Kematian
HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG
Lembar Permintaan Pemeriksaan Laboratorium Form Pengantar √
Pemeriksaan Kultur & Tes Kepekaan Antibiotika
Hasil Pemeriksaan Sitologi/Histopatologi
Permintaan Hasil Pemeriksaan Radiologi
Lembar Observasi Bronchoscopy Permintaan & Hasil Pemeriksaan
Kolonoskopi
Permintaan & Hasil Pemeriksaan Esofagogastroduodenoskopi
Permintaan Pemeriksaan Elektromedik
Lembar Hasil Rekam Ekg
Hasil Pemeriksaan Ultrasono/Echography √
Formulir suspek 2019-ncov
√
EDUKASI
Catatan Kebutuhan Informasi dan Edukasi Pasien dan Keluarga
√
Terintegrasi
TINDAKAN MEDIS OPERATIF DAN NON OPERATIF
Lembar pernyataan persetujuan tindakan medis
Lembar pernyataan penolakan tindakan medis informed consent
tindakan anestesi
Persetujuan tindakan transfusi darah penolakan tindakan transfusi
darah
Formulir penandaan lokasi operasi/tindakan
Check list keselamatan pasien di ruang operasi asuhan
keperawatan kamar bedah
Monitoring anestesi
Status sedasi
52
URAIAN BAGIAN Keterangan
Ada Tidak
Status anestesi
Lembar laporan operasi
Laporan pemakaian amhp/implant orthopedi (format 1)
Laporan pemakaian amhp/implant orthopedi (format 2)
Tindakan pembedahan dengan anestesi local
LAIN-LAIN
Lembar konsultasi √
Catatan pasien pindah ruang rawat
Informasi perawatan intensif
Form kriteria pasien masuk icu
Form kriteria pasien keluar icu
Form kriteria pasien masuk cvcu
Form kriteria pasien keluar cvcu form kriteria pasien masuk nicu
Form kriteria pasien keluar nicu
Check list pasien masuk high care unit (hcu)
Check list pasien keluar high care unit (hcu)
Form kriteria pasien masuk picu form kriteria pasien keluar nicu
Catatan pindah ke rumah sakit lain/rujukan pasien
Formulir mpp
Surat pernyataan pulang atas permintaan sendiri pernyataan
pemberian informasi penundaan pelayanan
Formulir persetujuan penundaan pelayanan penolakan tindakan
resusitasi (dnr)
53
4. M4 (Money)
54
5. M5 (Mutu)
sumber daya yang tersedia secara wajar, efisien dan efektif serta
responsiveness.
55
b. Hasil wawancara Mutu di Ruang Otak Kokoq
inap :
56
Jumlah pasien pada bulan Maret 2024 adalah 23 Orang,
Total Pasien×100 %
BOR =
jumlah tempat tidur
23
BOR = × 100 %
36
BOR = 63,8 %
2) AVLOS
lanjut. Secara umum nilai AVLOS yang ideal antara 6-9 hari
(Depkes, 2005).
Tabel 14. Pasien tanggal 19-21 Maret 2024 Otak Kokok RSUD
Provinsi NTB
57
NO. NAMA LAMA DI RAWAT
1. Muh. Tahir 44 hari
2. Fitrah Ana Mantika 20 hari
3. Ruman 38 hari
4. Intan Nuraini 32 hari
5. Rozikin 6 hari
6. Muhammad Nur 7 hari
7. Junari 7 hari
8. Hadri 7 hari
9. Junaidin 9 hari
10. Iyah 11 hari
11. Ruslan 11 hari
12. Rohanudin 13 hari
13. Ismail Ibrahim 12 hari
14. Irawati 2 hari
15. Sahrul Gunawan 2 hari
16. Lalu Kaswandi 3 hari
17. Makyah 3 hari
18. Mariani 3 hari
19. Mahsin 4 hari
20. Hayati 4 hari
21. Napaah 4 hari
22. Mursali 4 hari
23. Najiha 4 hari
TOTAL 260
( Sumber: Data Primer 2024)
Jumlahlama dirawat
=
Jumlah pasien keluar hidup +mati
260
=
11
= 23 hari
58
menurut Depkes RI Tahun 2005. (nilai ideal menurut Depkes RI
3) TOI
tempat tidur. Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran
1-3 hari.
( 36 ×10 )−260
=
11
100
=
11
= 9 hari
4) BTO
59
BTO menurut Huffman (1994) adalah “ the net effect of
satu periode, berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan
waktu tertentu. Idealnya dalam satu tahun, satu tempat tidur rata-
11
= = 3kali
36
5) NRDß
2
= x 100%
11
= 18%
60
Jadi, angka kematian 48 jam setelah dirawat adalah sebesar
6) GDR
3
= x 100%
11
= 27 %
Kejadian Flebitis
Jumlah kejadian flebitis
FORMULA X 100 %
Jumlah pasienberesiko terjadi flebitis
Angka kejadian Flebitis :
0
Bulan Maret 2024 = x 100 %=0 %
5
Hari
No. Variabel
19 20 21 Total
1 Jumlah kejadian flebitis 0 0 0 0
Jumlah pasien beresiko 5
2 0 5 0
tinggi terjadi flebitis
61
0 %+ 0 %+0 %
= x 100 %
3
0
= x 100 %
0
= 0%
Jadi, rata-rata angka kejadian flebitis dari Bulan Maret 2024 adalah
Tetapi pasien dengan flebitis tersebut dipengaruhi karena faktor usia dan
penyakit penyertanya.
Kejadian Dekubitus
1
Kejadian Dekubitus : Ẋ 100% = 20 %
5
Hari
No Variabel
19 20 21 Total
adalah sebesar 20%. Angka tersebut tidak sesuai dengan standar nasional
(<3%).
Resiko Jatuh :
Hari
No Variabel
19 20 21 total
Jumlah kejadian pasien 0 0
1 0 0
jatuh
Jumlah pasien beresiko 0 23
2 0 23
tinggi jatuh
62
Angka kejadian KNC =X 100% = 0%
6. M6 (Mesin)
a. Kajian Teori
membantu dalam operasi untuk menghasilkan barang dan jasa yang akan
usahanya sehingga peranan mesin tertentu dalam Era modern tidak dapat
diragukan lagi.
b. Hasil Wawancara
Adapun mesin-mesin yang ada di ruang otak kokok RSUD Provinsi NTB yaitu :
Keadaan Barang Jumlah
Nama Jumlah Baik Rusak Akhir
No. Barang Barang Keterangan Yang
Terpaka
63
i
1. EKG set 3 3 - - 3
2. Infus pump 4 4 - - 4
3. Nebulizer 1 1 - Menggunakan 1
masker nebu dan
dipasangkan ke
oksigen sentral
masing masing
ruangan
4. oxymeter 1 1 - - 5
5. Syringe 8 8 - - 5
pump
6. Monitor 6 6 - - 14
patient
7. Suction 6 7 - - 7
portable
8. Suction 9 9 - - 1
WSD
9. Lampu baca 1 1 - - 1
rontgen
12. O2 5 5 - - 5
konsentrat
64
C. Analisa Swot
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam analisa SWOT menurut Nursalam dalam buku Manajemen Keperawatan Edisi 5 :
Pengisian item Internal Factors (IFAS) dan Eksternal Factors (EFAS). Cara pengisian IFAS dan EFAS disesuaikan dengan
komponen yang ada dalam pengumpulan data (bisa merujuk pada data focus dan contoh pengumpulan data pada bagian lain di
dalam buku ini). Data tersebut dibedakan menjadi dua, yaitu IFAS yang meliputi aspek kelemahan (Weakness) dan kekuatan
(Strength) dan EFAS yang meliputi aspek peluang (Opportunity) dan ancaman (Threatened)
85
2. Tenaga non perawat Keperawatan 1 orang antara institusi sakit yang semakin ketat
a. Ahli gizi : 1 orang 3. Terdapat 14 orang Poltekkes
b. Cleaning Service : 6 tenaga Keperawatan Kemenkes
orang yang belum mengikuti Mataram dengan
pelatihan ICU Dasar.
c. Administrasi : 1 orang Rumah Sakit
3. Ketenagaan perawat Umum Daerah
PNS = 6 orang Provinsi NTB.
Non-PNS = 5 orang 4. Adanya
PPPK = 15 orang kesempatan
perawat untuk
melanjutkan
Pendidikan yang
lebih tinggi.
2 Materials (M2) 1. Kapasitas tempat tidur 36 1. Lemari 1. Kebersihan 1. Kesenjangan antara jumlah
bed penyimpanan lingkungan ruangan
pasien dengan peralatan
Sarana dan 2. Fasilitas, sarana dan alat belum ditata dijaga setiap hari
Prasarana prasarana menunjang dengan rapi. 2. Pencahayaan yang ada
pemberian pelayanan Semua alat ruangan mencukupi
2. Makin tinggi kesadaran
kesehatan, buku TTV, masih bercampur 3. Adanya pengadaan
srtuktur organisasi dan dalam 1 lemari. sarana dan masyarakat akan
buku register. 2. Ada beberapa prasarana yang
pentingnya Kesehatan
3. Bila alat tenun kotor saat peralatan non rusak dari bagian
itu juga langsung diganti. alkes yang rusak pengadaan barang. Adanya tuntutan dari
4. Pemeliharaan dan dan sedang masyarakat untuk
perawatan dari sarana dan diamprah melengkapi sarana dan
prasarana penunjang seperti: Jam prasarana.
86
keperawatan Kesehatan dinding setiap
sudah ada. kamar, 1 buah
5. Terdapat ruang Tindakan, AC di ruang
ruang linen dan dapur. perawat.
6. Jika ada Tindakan medis
namun alat dan bahan
kurang perawat ruangan
dapat langsung
mengamprah alat ke CSSD
H1 sebelum Tindakan.
3 Methode (M3) 1. Rumah sakit memiliki 1. Perawat Associate 1. Adanya Tuntutan tinggi oleh
visi misi dan motto tidak mengetahui kesempatan untuk masyarakat untuk
1) MAKP Metode rumah sakit sebagai kondisi lengkap melanjutkan mendapatkan pelayanan
Primer pasien yang bukan pendidikan kesehatan yang lebih
acuan melaksanakan
modfikasi tanggung jawabnya 2. Adanya program profesional
kegiatan pelayanan. 2. Perawat associate pelatihan dan
2. Rumah sakit tipe A tidak bisa seminar.
Pendidikan mengambil 3. Peningkatan
3. Adanya model MPKP keputusan dalam kualitas timbang
yang digunakan yakni pemberian tindakan terima adanya
Metode Primer mandiri keperawatan mahasiswa
pasien pendidikan profesi
modifikasi
3. Perawat Primer Ners yang sedang
4. Tersedianya Standar kewalahan dalam praktik manajemen
Operasional Prosedur dan pendokumentasian keperawatan.
Standar Asuhan keperawatan saat
Keperawatan (SAK) beban pasien sedang
5. Masing-masing perawat tinggi yang bisa
87
dapat focus dalam berakibat pada
pemberian asuhan ketidaklengkapan
keperawatan pada pasien pengisian rekam
medis, peningkatan
kelolaannya
stress kerja, dan
6. Memberi kesempatan terlewatnya rencana
pada perawat primer tindakan
untuk belajar mengambil keperawatan
tanggung jawab 4. Perawat primer
perawatan pasien dibebankan dalam
7. Meningkatkan pengambilan
kesempatan untuk keputusan perawatan
perawat associate dalam pasien
mengasah keterampilan 5. Adanya
melakukan tindakan kemungkinan
keperawatan complain pada
8. Perawat associate pasien atau keluarga
mendapatkan kesempatan pasien yang belum
belajar melalui mengetahui
pengalamannya saat PPJAnya lalu
perawat associate mengajukan
memberikan keputusan pertanyaan dan
dalam tindakan meminta
perawatan pasien pertolongan pada
9. Pasien mendapatkan PPJA lain yang tidak
kejelasan perawat yang bisa menjawab
akan memberikannya pertanyaan yang
asuhan keperawatan diajukan
10. Materi timbang terima
88
berupa kondisi pasien
dapat dikuasai dan
disampaikan dengan baik
2) Supervisi 1. Supervisi telah 1. Supervisi belum tek 1. Adanya teguran dari Tuntutan pasien sebagai
dilaksanakan oleh ada formulir kepala ruangan bagi konsumen untuk
manajemen rumah sakit penilaian yang tetap. perawat yang tidak mendapatkan pelayanan
pada setiap shift dan 2. Belum adanya melaksanakan tugas yang profesional
supervise kepala ruangan dokumentasi dengan baik.
dilaksanakan sebulan suvervisi yang jelas 2. Adanya mahasiswa
sekali profesi ners
2. Telah dilaksanakan keperawatan yang
pelatihan dan sosialisasi praktik manajemen
tentang supervisi keperawatan
3. Kepala ruangan
mendukug dan
melaksanakan Supervisi
3) Timbang 1. Kepala ruangan 1.Belum ada protap 1. Adanya mahasiswa 1. Adanya tuntutan yang
Terima memimpin kegiatan timbang terima di profesi ners lebih tinggi dari
timbang terima setiap ruangan keperawatan yang masyarakat untuk
2.Timbang terima sudah praktik manajemen mendapatkan pelayanan
pagi kecuali saat kepala
dilakukan dengan keperawatan keperawatan yang
ruangan tidak ada di baik (PP melaporkan 2. Adanya kerja sama profesional.
tempat identitas pasien, yang baik antara 2. Meningkatnya kesadaran
2. Adanya laporan jaga keluhan utama, DS, mahasiswa profesi masyarakat tentang
setiap shif DO, MK dan ners keperawatan tanggung jawab dan
3. Timbang terima sudah intervensi) tetapi yang praktik dengan tanggung gugat perawat
merupakan tindakan rutin intervensi masih perawat ruangan sebagai pemberi asuhan
89
yang telah dilakukan bersifat umum tidak 3. Kebijakan RS keperawatan
4. Adanya kemampuan berdasarkan MK dan bidang keperawatan
perawat untuk melakukan evaluasi tidak tentang timbang
lengkap terima.
timbang terima
Format timbang
5. Adanya buku khusus terima sudah
untuk laporan timbang mencakup nama dan
terima. paraf
4) Discharge 1. Tersedianya format 1.Discharge planning 1. Adanya mahasiswa Adanya tuntutan
Planning discharge planning tidak terjadwal profesi ners masyarakat untuk
diruangan keperawatan yang mendapatkan pelayanan
praktik manajemen masyarakat yang
2. Perawat melakukan
keperawatan profesional.
discharge planning 2. Adanya kerja sama
Perawat menjelaskan yang baik antara
tentang terapi obat dan mahasiswa profesi
waktu kontrol saat pasien ners keperawatan
pulang yang praktik
dengan perawat
ruangan
5) Ronde 1. Bidang keperawatan dan 1. Ronde keperawatan Adanya kesempatan Adanya tuntutan
Keperawatan ruangan mendukung dilakukan sesuai dari kepala ruangan masyarakat untuk
90
adanya ronde dengan kondisi untuk mengadakan mendapatkan pelayanan
keperawatan pasien dan indikasi ronde keperawatan masyarakat yang
di ruang rawat inap pada perawat dan profesional.
2. Ronde keperawatan mahasiswa
di Ruang Otak
Kokoq bersifat
situasional
dilaksanakan saat
dibutuhkan
3. Keterbatasan waktu
yang dimiliki oleh
masing-masing team
kesehatan yang
terlibat yaitu semua
tenaga medis.
Sistem visite dokter
by call.
6) Dokumentasi 1. Sistem 1. Jika tidak tersedia 1. Adanya mahasiswa Ketidaklengkapan
Keperawatan pendokumentasian di acuan asuhan profesi ners pendokumentasian asuhan
ruang Ruang Otak Kokoq keperawatan di keperawatan yang keperawatan berakibat
menggunakan RME dan dalam SAK perawat praktik manajemen pada kurangnya data
manual berdasarkan SOP perlu untuk keperawatan pendukung untuk
dan SAK Menyusun sendiri 2. Adanya rencana pembelaan jika tersangkut
2. Tersedianya sarana dan dari SDKI, SLKI, digitalisasi asuhan masalah hukum
prasarana dokumentasi dan SIKI keperawatan
untuk tenaga kesehatan 2. Dokumentasi kedepannya
(sarana administrasi keperawatan yang membantu
penunjang) masih ditulis tangan mengurangi beban
91
3. Sudah ada format asuhan memerlukan banyak dokumentasi
keperawatan serta waktu untuk manual perawat
kesadaran keperawat dilengkapi
tentang tanggung jawab
dan tanggung gugat
4 Money (M4) Pemenuhan kebutuhan Recana Anggaran 1. Ada kesempatan Adanya tuntutan yang lebih
ruangan seperti biaya Biaya Rumah Sakit untuk tinggi dari masyarakat untuk
operasional pengadaan Umum Daerah menggunakan
alat dan barang, serta Provinsi NTB mendapatkan pelayanan
instrument media
pengembangan fasilitas (RAB) tidak terkaji
re-use sehingga kesehatan yang lebih
ruangan sudah terpenuhi
dengan baik. Pendanaan menghemat professional sehingga
bahan kesehatan (habis pengeluaran
membutuhkan pendanaan yang
pakai), serta
pengembangan fasilitas lebih besar untuk sarana dan
berasal dari Rumah Sakit
prasarana yang lebih baik.
yang diproleh dari
Anggaran Pendapatan
Belanja Daerah (APBD).
5 Mutu (M5) 1. BOR memenuhi standar 1. TOI tidak 1. Adanya mahasiswa 1. Adanya peningkatan
2. Adanya karakteristik dari termasuk ideal. pendidikan profesi standar masyarakat
pasien BPJS dan UHC 2. Rata rata pasien Ners yang sedang yang harus terpenuhi
3. Avlos 14 hari berisiko jatuh praktik manajemen 2. Persaingan Rumah
keperawatan. Sakit dalam
2. Kerja sama yang memberikan pelayanan
baik antara
3. Keperawatan yang
mahasiswa dengan
makin ketat
perawat
92
6 Mesin (M6) Tersedianya fasilitas mesin 1. Sebagian mesin 1. Adanya mahasiswa 1. Tuntutan tinggi oleh
yang lengkap seperti, tidak tertata dengan Ners keperawatan masyarakat untuk
syiringe pump, alat nebulizer, baik, ada beberapa yang praktik mendapatkan pelayanan
infus pump, oksimetri, EKG, kesehatan lebih profesional
mesin tampak kotor manajemen
X-RAY Viewer dengan fasilitas mesin
seperti mesin EKG, 2. Kerjasama yang
syiring pump dan baik antara perawat yang lebih memadai dan
infus pump. dan mahasiswa lengkap
93
Tabel 3.2 Planning Of Action
A. Plan Of Action Kelompok 2 Manajemen Keperawatan
Penanggung
No. Masalah Tujuan Intervensi Indikator/Target Keberhasilan Waktu
Jawab
1. Timbang Timbang terima dilakukan 1. Tentukan penanggung 1. Timbang terima dilakukan di ruangan 23-27 Maret
Terima secara efektif dan sesuai jawab timbang terima pasien 2024
dengan konten.
Beberapa 2. Susun format timbang 2. Isi timbang terima tentang masalah
prosedur terima pasien serta keperawatan yang belum teratasi.
belum belum
petunjuk teknis 3. Timbang terima terdokumentasi
optimal
pengisiannya lebih dengan baik.
97
PLAN OF ACTION (POA) HARIAN
Kelompok 2 Manajemen Keperawatan Di Ruang Otak Kokok RSUD
Provinsi NTB
No Hari/Tanggal Rencana kegiatan Sasaran Tempat Penanggung
Jawab
1 Senin, 04 Pembekalan Hari Ke-I Mahasiswa Aula Rinjani Diklat
Maret 2024 Profesi Ners
Poltekkes
Mataram
2 Selasa, 05 Pembekalan Hari Ke-II Mahasiswa Aula Rinjani Diklat
Maret 2024 Profesi Ners
Poltekkes
Mataram
3 Rabu, 06 Skil Lab Perawat Aula Skil Lab Diklat
Maret 2024 Ruangan Dan
Ketua Tim
4 Selasa, 19 Pengkajian Ruangan Perawat Ruang Otak Syaidatul
Maret 2024 Ruangan Dan Kokok Islamiah
Ketua Tim
5 Rabu, 20 Pengkajian Ruangan Perawat Ruang Otak Desqiya
Maret 2024 Ruangan Dan Kokok Qatrunnada
Ketua Tim
6 Kamis, 21 Pengkajian Ruangan Perawat Ruang Otak Dita Dara
Maret 2024 Ruangan Dan Kokok Pertiwi
Ketua Tim
7 Jumat, 22 Pengkajian Ruangan Perawat Ruang Otak Baiq Iga Dwi
Maret 2024 Ruangan Dan Kokok Erdiana
Ketua Tim
8 Sabtu, 23 Desiminasi Awal Kepala Ruang Otak Ni Made Nonik
Maret 2024 Ruangan, Ketua Kokok Karsani
Tim,
Pembimbing
Akademik
9 Senin, 25 Pelaksanaan Asuhan Pasien Ruang Otak Syaidatul
Maret 2024 Keperawatan Serta Kokok Islamiah
Pembuatan Laporan Asuhan
Keperawatan Pasien,
Pelaksanaan Timbang
Terima.
10 Selasa, 26 Pelaksanaan Asuhan Pasien Ruang Otak Ni Made Nonik
Maret 2024 Keperawatan Serta Kokok Karsani
Pembuatan Laporan Asuhan
Keperawatan Pasien,
Pelaksanaan Timbang
Terima dan melakukan
discharge planning
97
11 Rabu, 27 Pelaksanaan Asuhan Pasien Ruang Otak Nur Aini Mufida
Maret 2024 Keperawatan Serta Kokok
Pembuatan Laporan Asuhan
Keperawatan Pasien,
Pelaksanaan Timbang
Terima dan melakukan
supervise keperawatan
12 Kamis, 28 Desiminasi Akhir Kepala Ruang Otak Dita Dara
Maret 2024 Ruangan, Ketua Kokok Pertiwi
Tim,
Pembimbing
Akademik
13 Jum’at, 29 Perbaikan laporan Mahasiswa Ruang Otak Kelompok
Maret 2024 manajemen kelompok 1, 2 & Kokok
3
98
B. Pengorganisasian
Berdasarkan analisis situasi lingkungan tempat aplikasi model
Arif Rahman
9. PJ M6 (Mesin) : Tirtayani
4. Kepala Ruangan
5. Perawat Primer
6. Perawat Asosiate
99
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
(ruang isolasi) dengan jumlah 16 bed, sehingga total bed atau tempat tidur
Non Keperawatan terdiri dari Ahli Gizi yaitu 1 orang, Cleaning Service
orang/hari .
100
tersedianya sarana dan prasarana dokumentasi untuk tenaga kesehatan
4. Timbang Terima
B. Saran
1. Bagi Pasien
tindakan keperawatan, jika pasien sudah merasa puas tentang apa yang
telah diberikan hal itu akan berdampak positif baik bagi diri sendiri dan
rumah sakit umumnya, karena pasien sudah sangat mempercayai apa yang
101
3. Bagi Perawat
yang akan pulang tentang KIE yang terdiri dari : menjelaskan tentang
penyakit pasien, kapan harus kembali control dan kemana harus control,
melayani setiap pasien dengan hati yang tulus dan ikhlas agar pasien
tidak takut dan was-was terhadap apa yang akan dilakukan pera
102
110