PASURUHAN KUDUS
Semester : 8
FAKULTAS KESEHATAN
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat
dan Hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan “LAPORAN MANAJEMEN
KEPERAWATAN DI KLINIK PRATAMA MUHAMMADIYAH CABANG PASURUHAN
KUDUS” ini dengan lancar. Dalam proses penyusunan laporan ini tentu banyak pihak yang
berperan, oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
Demikian laporan ini kami susun, kritik dan saran kelompok kami harapkan
demi perbaikan laporan berikutnya.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh
Penyusun
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun Oleh :
Oleh :
Pembimbing Klinik
NIP.
NIP. NIP.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses manajemen berlaku untuk semua orang yang mencari cara untuk
mempengaruhi perilaku orang lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Manajemen
adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan
usaha-usaha para anggota dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi
lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. (Abdul Choliq,
2011:3)
Keperawatan adalah bentuk pelayanan profesional berupa pemenuhan
kebutuhan dasar yang diberikan kepada individu yang sehat maupun sakit yang
mengalamí gangguan fisik, psikis, dan sosial agar dapat mencapai derajat kesehatan
yang optimal. Bentuk pemenuhan kebutuhan dasar dapat berupa meningkatkan
kemampuan yang ada pada individu, mencegah, memperbaiki, dan melakukan
rehabilitasi dari suatu keadaan yang dipersepsikan sakit oleh individu (Nursalam,
2008). Selain itu, pelayanan keperawatan merupakan faktor penentu baik buruknya
mutu dan citra dari rumah sakit, oleh karena itu kualitas pelayanan keperawatan
perlu dipertahankan dan ditingkatkan hingga tercapai hasil yang optimal. Dengan
memperhatikan hal tersebut, proses manajemen yang baik perlu diterapkan dalam
memberikan asuhan keperawatan sehingga dicapai suatu asuhan keperawatan yang
memenuhi standar profesi yang ditetapkan, sumber daya untuk pelayanan asuhan
keperawatan dimanfaatkan secara wajar, efisien, efektif, aman bagi pasien dan
tenaga keperawatan, memuaskan bagi pasien dan tenaga keperawatan serta aspek
sosial, ekonomi, budaya, agama, etika dan tata nilai masyarakat diperhatikan dan
dihormati.
Manajemen keperawatan mempunyai lingkup manajemen operasional untuk
dapat merencanakan, mengatur dan menggerakkan karyawan dalam memberikan
pelayanan keperawatan sebaik-baiknya pada pasien melalui manajemen asuhan
keperawatan (Anonim, 2011). Manajemen Keperawatan adalah suatu proses bekerja
melalui anggota staf keperawatan untuk dapat memberikan asuhan keperawatan
secara profesional (Nursalam, 2007).
Manajemen keperawatan merupakan pelayanan keperawatan profesional
dimana tim keperawatan dikelola dengan menjalankan empat fungsi manajemen,
yaitu perencanaan, pengorganisasian, motivasi dan pengendalian. Keempat fungsi
tersebut saling terkait serta saling berhubungan dan memerlukan ketrampilan-
ketrampilan teknis, hubungan antar manusia dan konseptual yang mendukung
tercapainya asuhan keperawatan yang bermutu,berdaya guna dan berhasil guna
kepada klien. Dengan alasan tersebut, manajemen keperawatan perlu mendapat
perhatian dan prioritas utama dalam pengembangan keperawatan di masa depan.
Hal tersebut berkaitan dengan tuntutan profesi dan tuntutan global bahwa setiap
perkembangan dan perubahan memerlukan pengelolaan secara profesional dengan
memperhatikan setiap perubahan yang terjadi (Nursalam, 2002).
Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan dan
menyediakan pelayanan medis dasar dan atau spesialistik, diselenggarakan oleh
lebih dari satu jenis tenaga kesehatan dan dipimpin oleh seorang tenaga medis
(Permenkes RI No.9, 2014). Klinik pratama muhammadiyah cabang pasuruan
merupakan klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik dasar yang dilayani oleh
dokter umum dan dokter Gigi, dipimpin oleh seorang dokter umum. Berdasarkan
perijinannya klinik ini dapat dimiliki oleh badan usaha ataupun perorangan.
Klinik Pratama dan Bersalin muhammadiyah cabang pasuruan Kudus
sebagai salah satu penyelenggara pelayanan kesehatan, pendidikan dan penelitian
serta usaha lain di bidang kesehatan, bertujuan untuk meningkatkan derajat
kesehatan dan senantiasa berorientasi kepada kepentingan masyarakat, maka klinik
tersebut perlu didukung dengan adanya organisasi yang mantap dan manajemen
yang baik dengan berorientasi pada mutu pelayanan bagi masyarakat.
Perawat sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan, dituntut untuk
memiliki kemampuan manajerial yang tangguh sehingga pelayanan yang diberikan
mampu memuaskan kebutuhan klien. Kemampuan manajerial yang dimiliki perawat
dapat dicapai melalui banyak cara. Salah satu cara untuk dapat meningkatkan
ketrampilan manajerial yang handal selain didapatkan di bangku kuliah juga harus
melalui pembelajaran di lahan praktik. Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu
Keperawatan Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Kudus dituntut untuk
dapat mengaplikasikan langsung pengetahuan manajerialnya di Klinik Pratama
muhammadiyah cabang pasuruan Kudus yang berlangsung selama 1 minggu yaitu
tanggal 11 Mei 2020 - 16 Mei 2020 dengan arahan dari pembimbing lapangan
maupun dari pembimbing pendidikan yang intensif. Adanya praktik manajemen ini
diharapkan mahasiswa mampu menerapkan ilmu yang didapat dan mengelola ruang
perawatan dengan pendekatan proses manajemen.
B. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan praktek manajemen keperawatan ini dilakukan di Klinik Pratama
Muhammadiyah Cabang Pasuruhan Kudus berlangsung selama 1 minggu mulai
tanggal 11 Mei 2020 - 16 Mei 2020.
C. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah melakukan praktik manajemen keperawatan selama 1 minggu di
Klinik Pratama muhammadiyah cabang pasuruhan Kudus, mahasiswa mampu
memahami manajemen keperawatan baik pengelolaan sarana maupun kegiatan
keperawatan dalam tatanan klinik.
b. Tujuan Khusus
Secara kelompok dan individu mahasiswa dapat menunjukkan kemampuan
dalam hal manajemen keperawatan baik pengelolaan sarana maupun kegiatan
keperawatan dalam tatanan klinik.
Kemampuan managemen diantaranya meliputi :
1. Melaksanakan pelayanan kesehatan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan
peraturan yang berlaku dengan tidak meninggalkan norma dan
keseimbangan serta profesionalitas guna meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat sehingga dapat dirasakan manfaatnya bagi kepentingan
masyarakat pada umumnya.
2. Memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat umum, perusahaan
serta semua pihak yang berkepentingan dalam bidang kesehatan dan
persalinan.
3. Memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi masyarakat baik dalam
bidang kesehatan dan persalinan serta membantu program Pemerintah AKI
dan AKB.
D. Praktikan
Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan Fakultas Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Kudus yang sedang menjalani praktik Klinik Manajemen
Keperawatan periode 11 Mei 2020 - 16 Mei 2020 di Klinik Pratama muhammadiyah
cabang pasuruhan Kudus dengan :
KELOMPOK 3
Nama Anggota :
1. Neli Saadah (820163075)
2. Luki Erdiana (820163062)
3. Ririn Wijayanti (820163087)
4. Moh. Sholikhul Huda (820163070)
BAB II
HASIL KAJIAN
a) Visi
1. Menjadi klinik pratama rujukan terbaik di Kabupaten kudus dan
mempunyai jaringan institusi pekayanan kesehatan yang luas.
2. Menjadi sarana penyembuh bagi penyakit jasmani dan rohani serta
mewujudkan peningkatan kesehatan yang optimal yang didasarkan
pada keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT
3. Menjalin kerjasama lintas sektoral dalam rangka pengembangan
klinik pratama yang modern
b) Misi
1. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang optimal dan bermutu serta
komprehensif terutama untuk pengguna jasa kesehatan
2. Mewujudkan sarana dan prasarana medin dan rohaniah yang
berkualitas bagi pengguna jasa
3. Mewujudkan klinik pratama sebagai bagian dari kemanusiaan
agama dan kemaslahatan umat.
2. Pelayanan Medis
Pelayanan Rawat Jalan
Rawat Inap
Pelayanan Gawat Darurat
Pemeriksaan Laboratorium klinik
Pelayanan KB
Periksa kehamilan
Tindakan (Bedah Minor)
Medical check up
Konsultasi kesehatan
Home visite / kunjungan rumah
One day care service
Khiyyan (smart klem/manual/laser)
Rawat luka
Nebulizer
3. Fasilitas
UGD 24 jam
Rawat Inap 2 ruang rawat inap (4 bed)
Rawat Jalan (Kebidanan/ANC, Umum, Gigi dan Mulut,
Imunisasi, KB, dan Khitan)
Laboratorium
4. Gambaran Umum
Berdasarkan SK. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No. AHU –
4282.AH 01.04. TAHUN 2013 tanggal 31 Juli 2013 tentang Pengesahan Yayasan
Srikandi Kudus dengan NPWP : 03.000.954.2-506.000 yang selanjutnya
mendirikan Klinik Pratama Srikandi Husada yang beralamat di Jl. Kudus Colo
Km. 5 Desa Purworejo Rukun Tetangga 003 Rukun Warga 002 Kecamatan Bae
Kabupaten Kudus.
Kecamatan Bae Kabupaten Kudus terletak di bagian tengah Kabupaten
Kudus, Kecamatan Bae, dengan luas Wilayah 23,32 Km² atau 2,332 Ha. Luas
tersebut merupakan 3,73% dari luas propinsi Jawa Barat, yang secara Geografis
terletak antara 107,02o BT – 107,40o BT dan 5,56o LS – 6,34o LS, termasuk
dataran yang relatif rendah, mempunyai variasi ketinggian wilayah antara 0 – 2o,
2-15o, 15 – 40o, dan diatas 40o dengan suhu rata-rata 27o C.
Secara administratif Srikandi Husada mempunyai batas-batas wilayah
sebagai berikut :
Sebelah Utara Kecamatan Dawe
Sebelah Timur Kecamatan Jekulo
Sebelah Barat Kecamatan Gebog
Sebelah Selatan Kecamatan Kota
Mayoritas penduduk kecamatan Bae menganut agama Islam, dengan mata
pencaharian sebagai pengusaha , petani, pegawai negeri, dan swasta,
pedagang, buruh, dan lain-lain. Berdasarkan perhitungan proyeksi laju
pertumbuhan penduduk (LPP) mengalami kenaikan pada tahun 2014-2019
sebesar 0,9%.
Dalam kegiatan pelayanan kesehatan selain memberikan pelayanan
Promotif, Preventif, Kuratif, dan Rehabilitatif kami tidak melupakan juga
memberikan pelayanan promotif dan preventif dibidang kesehatan. Karena itu
diperlukan suatu profil Klinik Pratama dan Bersalin Srikandi Husada Kudus
sebagai kerangka acuan dalam melaksanakan kegiatan Klinik Pratama Rawat
Inap dan Bersalin Srikandi Husada.
C. Unsur Proses
1. Proses Asuhan Keperawatan (Penerapan Proses Keperawatan). Ada asuhan
Keperawatan tapi yang mmebedakan di Klinik ini adalah proses askep tidak sampai
proses evaluasi.
2. Proses manajemen pelayanan/operasional Keperawatan (penerapan proses
manajemen), dengan fungsi-fungsi manajemen: POAC/P1, P2, P3/teori lain. POAC
merupakan kaidah yang digunakan sebagai acuan untuk menjalankan sebuah
kegiatan yang terikat melalui kepanitiaan sehingga kegiatan tersebut dapat berjalan
sistematis, terencana, tersruktur, dan terkontrol. Yang terdiri dari beberapa aspek
antara lain Planning, Organizing, Actuating, Controlling.
1) P adalah Planning/ Perencanaan
Proses menetapan sasaran atau tujuan dan tindakan yang perlu untuk mencapai
tujuan goal tersebut. Perencanaan Klinik Pratama Asy-Syifa adalah proses
penyusunan kegiatan sistematis untuk mengatasi masalah atau sebagian
masalah yang dihadapi dalam rangka pencapaian tujuan Klinik dalam periode
waktu tertentu. Perencanaan adalah proses penyusunan rencana Klinik untuk
mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja Klinik. Rencana Klinik dibedakan
atas dua macam yaitu Rencana Usulan Kegiatan/RUK untuk kegiatan pada
setahun mendatang dan Rencana Pelaksanan Kegiatan/RPK pada tahun
berjalan. Perencanaan Klinik disusun meliputi upaya kesehatan wajib, upaya
kesehatan pilihan dan upaya inovatif baik terkait dengan pencapaian target
maupun mutu Klinik. Proses perencanaan Klinik harus di sesuaikan dengan
mekanisme perencanaan yang ada baik perencanaan sektoral maupun lintas
sektoral di setiap tingkatan administrasi
2) Organizing
Organisasi adalah proses mempekerjakan dua orang atau lebih untuk
bekerjasama dalam cara terstruktur guna mencapai sasaran specific atau
beberapa sasaran dalam kata lain mengalokasikan pekerjaan, wewenang, dan
sumber daya di antara anggota organisasi, sehingga mereka dapat mencapai
tujuan mereka. Adapun faktor-faktor yang menentukan perancangan struktur
organisasi Klinik adalah:
a. Strategi untuk mencapai tujuan Klinik. Strategi akan menjelaskan bagaimana
aliran wewenang dan saluran komunikasi dapat disusun diantaranya pimpinan
dengan pegawai klinik.
b. Ukuran organisasi klinik. Besar organisasi klinik secara keseluruhan maupun
unit-unit kerja fungsional akan mempengaruhi struktur organisasi klinik.
c. Tingkat penggunaan teknologi, yaitu tingkat rutinitas pengunaan teknologi oleh
Klinik untuk memberikan jasa layanan kesehatan klinik . Pada layanan
kesehatan masih menggunakan pelayanan kesehatan dasar.
d. Tingkat ketidakpastian lingkungan organisasi klinik. Preferensi kesukaan yang
menguntungkan pribadi dari individu atau kelompok yang memegang
kekuasaan dan control dalam organisasi klinik.
3) Actuating Actuating adalah proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas
atau memotivasi karyawan yang berkaitan dengan pekerjaan dari anggota
kelompok atau seluruh organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Jadi, actuating artinya menggerakan orang-orang agar mau bekerja dengan
sendirinya atau dengan kesadaran secara bersamasama untuk mencapai tujuan
yang dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah
kepemimpinan. Untuk melaksanakan secara fisik kegiatan dari aktivitas tersebut,
maka manajer mengambil tindakan- tindakan kearah itu. Seperti leadership,
pemerintah, komunikasi, dan conseling. Pemimpin yang efektif cenderung
mempunyai hubungan dengan bawahan yang sifatnya mendukung dan
meningkatkan rasa percaya diri menggunakan kelompok membuat keputusan.
Tujuan fungsi actuating adalah:
a. Menciptakan kerjasama yang lebih efisien
b. Mengembangkan kemampuan dan keterampilan staf
c. Menumbuhkan rasa memiliki dan menyukai pekerjaan
d. Mengusahakan suasana lingkungan kerja yang dapat meningkatkan motivasi
dan prestasi kerja staf.
e. Membuat organisasi berkembang lebih dinamis
4) Controling Pengawasan
controlling sebagai elemen atau fungsi keempat menejemen ialah mengamati dan
mengalokasikan dengan tepat penyimpanganpenyimpangan yang terjadi.
Berdasarkan hasil penelitian selalu dilakukan untuk mengetahui bagaimana hasil
dari pelaksanaan kegiatan tersebut. selain itu juga dapat mengarahkan bawahan
agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan benar sesuai dengan maksud
dan tujuan yang telah di tetapkan. Kontrol kualitas merupakan suatu upaya
organisasi dalam menyediakan pelayanan yang memenuhi standar professional
dan dapat di terima oleh klien. Kontrol kualitas tersebut adalah sebagai berikut
a. Pelayanan kesehaan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat
memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat
kepuasan rata-rata penduduk, serta yang penyelenggaraannya sesuai dengan
standart atau kode etik profesi yang telah di tetapkan.
b. Kriteria mutu pelayanan kesehatan:
Struktur Kriteria Klinik, unit keperawatan LOD, visi dan misi, konsep asuhan
keperawatan
Proses Fungsi, proses interpersonal, metode pengorganisasian, perspektif
keperawatan professional, praktek keperawatan professional
Tujuan Tingkat kesehatan atau kesejahteraan, kemampuan fungsional,
kepuasan pasien, sumber penggunaan, pengeluaran efektif dan efisien,
kejadian dan proses yang tidak menyenangkan. Syarat pelayanan yang
berkualitas diantaranya yaitu Efficacy kemanjuran, Appropriatennes
kepantasan, Accepbility diterima, Efectiveness keberhasilan, Efficiency
ketepatan, dan Continuity terus- menerus
c. Proses Manajemen Bimbingan PKK bagi Mahasiswa Praktikan(penerapan
proses manajemen) dengan fungsi-fungsi POAC/P1, P2, P3/teori lain. Di klinik
pratama muhammadiyah cabang pasuruhan kudus Tidak diterapkan
dikarenakan tidak ada mahasiswa yang praktek diklinik pratama
muhammadiyah pasuruhan kudus.
A. PERMASALAHAN
1. Intervensi masalah
a. Kurangnya tenaga kefarmasian
b. Kurangnya perhatian perawat dan pengunjung terhadap resiko infeksi
(ketersediaan handcrub kurang)
c. Belum memiliki rekapan standar asuhan keperawatan
d. Kurangnya peralatan EKG
e. Belum tersedianya leaflet untuk pasien
2. Prioritas masalah
Sebelum menentukan prioritas masalah sebaiknya membuat daftar masalah.
Setelah daftar masalah ada, kemudian menentukan prioritas masalah dengan
menggunakan unsur :
a. Magnitude (Mg)
Kecenderungan besar dan seringnya masalah terjadi
b. Severity (Sv)
Besarnya kerugian yang ditimbulkan dari masalah ini
c. Magnitude (Mg)
Berfokus pada keperawatan sehingga dapat diatur untuk perubahannya
d. Nursing consent (Nc)
Melibatkan pertimbangan dan perhatian perawat
e. Affordability (Af)
Ketersediaan sumber daya
Dari daftar masalah yang muncul kemudian diberikan rentang nilai 1-5, yaitu :
5 : sangat penting
4 : penting
3 :cukup penting
2 : kurang penting
2. Prioritas Masalah
1. Kurangnya tenaga kefarmasian
2. Belum tersedianya leaflet untuk pasien
B. Rencana Kegiatan
BAB IV
PELAKSANAAN DAN EVALUASI
A. PELAKSANAAN
FAKTOR
FAKTOR
NO MASALAH PROGRAM SASARN WAKTU EVALUASI PEMBAHMABA
PENDUKUNG
T
1 Kurangnya Mengusulkan Tim 15 mei Di klinik Penanggung Butuh waktu
tenaga perekrutan medis 2020 pratama jawab klinik untuk merekrut
kefarmasian tenaga belum ada dapat tenaga
kefarmasian ketenagaan menerima kefarmasian
kerja masukan
kefarmasia mahasiswa
n
2 Belum Mengusulkan Tim 16 mei Di klinik Tim medis Waktu untuk
tersedianya kepada tim medis 2020 pratama dapat pembuatan
lefleat medis untuk tidak menerima lefleat
mengapresia terdapat masukan
si lefleat mahasiswa
pembuatan untuk
lefleat mengeduka
si
pelayanan
kepada
pasien
B. EVALUASI
1. Faktor Kesulitan
a. Sedikitnya pasien rawat inap
b. Data yang kurang
c. Waktu yang singkat
2. Faktor Pendukung
a. Adanya dokumen/buku untuk pengambilan data sesuai panduan dan
mendapat sumber dari observasi wawancara dengan pegawai klinik Pratama
Muhammadiyah Pasuruan secara langsung
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Kurangnya tenaga kefarmasian masih dipertimbangkan untuk perekrutan
ketenagaan kerja farmasi untuk melayani mutu pelayanan kesehatan di Klinik
Pratama Muhammadiyah Pasuruhan Kudus.
2. Belum tersedianya leaflet tetapi sudah dilakukan apresiasi pembuatan leaflet,
tenaga medis berusaha meluangkan waktu untuk pembuatan leaflet sehingga
pasien lebih teredukasi tentang kesehatan di Klinik pratama muhammadiyah
pasuruhan Kudus.
B. SARAN
Berdasarkan pada kesimpulan diatas, maka sebagai saran yang dapat diberikan oleh
kelompok anatara lain :
1. Klinik pratama muhammadiyah cabang pasuruhan sebaiknya dilengkapi
dengan fasilitas informasi pendukung seperti lefleat tentang kesehatan.
2. Klinik pratama muhammadiyah cabang pasuruhan sebaiknya memiliki tempat
penyimpanan obat narkotik atau psikotropik mencegah terjadinya penyalah
gunaan obat dan mutu obat.
3. Klinik pratama muhammadiyah cabang pasuruhan sebaiknya segera
melakukan prekrutan tenaga kefarmasian demi mutu pelayanan yang baik.