Anda di halaman 1dari 25

PROSES DAN STRATEGI KOPING KELUARGA

Puji Lestari

PowerPoint Template
Your name
PENDAHULUAN

• Stressor keluarga yang dapat menjadi suatu krisis, berhubungan


dengan adanya sumber koping keluarga dan persepsi pada
stresor tersebut.

• Bila keluarga memiliki sedikit sumber kopingnya baik secara individu


maupun kolektif, maka proses koping tidak akan pernah dimulai dan
krisis dapat terjadi ketika terjadi stress.

• Sumber koping keluarga merupakan kekuatan individual dan


kekuatan bersama pada saat menghadapi kejadian/stressor sebagai
penyebab stress. antara lain jaminan oekonomi, kesehatan,
pengetahuan sikap (intelegensia), kedekatan, semangat
bekerjasama, hubungan degan yang lain serta dukungan social.
Definisi dan konsep dasar

Stressor
Agen pencetus stress atau penyebab yang
mengaktifkan stress seperti kejadian kejadian
dalam hidup yang cukup serius (lingkungan,
sosial.budaya) yang menimbulkan perubahan
perubahan dalam sistem keluarga (Friedman,
1992)
Stress
Respon atau keadaan yang dihasilkan oleh stressor atau
oleh tuntutan tuntutan nyata yang belum tertangani.
Stress merupakan tekanan dalam diri seseorang atau
sistem sosial (individu,keluarga,dll)

Adaptasi
Suatu proses penyesuaian terhadap perubahan yang dapat
positif atau negatif yang mempengaruhi meningkat atau
menurunnya kesehatan keluarga
Strategi adaptasi

1. Mekanisme pertahanan
2. Strategi koping
3. Penguasaan
Mekanisme pertahanan
Merupakan cara cara yang dipelajari,
kebiasaan,otomatis untuk berespon yang
bertujuan untuk menghindari masalah masalah
yang dimiliki (stressor) dan biasanya digunakan
apabila tidak ada penyelesaian yang jelas dalam
keluarga
Strategi koping
Merupakan perilaku koping atau upaya upaya
koping dan merupakan strategi yang positif,aktif
serta khusus untuk masalah yang disesuaikan
untuk pemecahan suatu masalah yang dihadapi
keluarga
Penguasaan
Merupakan strategi adaptasi yang paling positif
karena keadaan koping benar benar diatasi
sebagai hasil dari upaya upaya koping yang
efektif dan dipraktekkan dengan baik yang
didasarkan kepada kompetensi keluarga
Sumber koping keluarga
1. Internal: kemampuan keluarga yang menyatu
sehingga dalam suatu keluarga yang
mempunyai koping internal yang baik apabila
keluarga tersebut memiliki ciri seperti
pengontrolan, subsistem, pola komunikasi, dan
terintegrasi dengan baik
2. Eksternal: Penggunaan sistem pendukung
sosial oleh keluarga
Krisis
Suatu keadaan dalam kehidupan keluarga yang
penuh dengan stress atau rentetan kejadian
yang sangat menuntut sumber sumber keluarga,
kemampuan koping keluarga, tetapi tidak ada
penyelesaian masalah
Ada 2 jenis krisis yang sering menimpa keluarga
yaitu krisis perkembangan dan situasi
Krisis perkembangan (maturasional)
Krisis yang berasal dari kejadian kejadian
(stressor) yang dialami keluarga dalam proses
perkembangan psikososial dari anggota
keluarga dalam tahap tahap perkembangan
normal
Krisis situasi
Kejadian yang secara normal tidak diharapkan
seperti kematian anggota keluarga
Teori krisis

1. Teori krisis keluarga menurut Hill (1949)


Hill mengembangkan beberapa variabel utama yang bisa menimbulkan
krisis keluarga yang dikenal dengan teori ABCX
Terdapat 2 kerangka kerja:
a. Determinan-determinan krisis keluarga meliputi A (kejadian dan
kesulitan kesulitan) B (Krisis keluarga memenuhi sumber sumber)
berinteraksi dengan C (definisi kejadian yang dibuat keluarga)
menghasilkan X (Krisis)
b. Sebuah pernyataan yang lebih berorientasi pada proses,
mengingat jalannya penyesuaian setelah krisis. Proses tersebut
meliputi a. periode disorganisasi b. sudut pemulihan c.
reorganisasi dan sebuah tingkat organisasi baru dalam kaitannya
sehingga berfungsinya keluarga.
2. Model Relisience Stress, Penyesuaian dan Adaptasi Keluarga (Mc Cubbin
dan Patterson, 1983)
Penekanan utama model ini adalah pada resilience keluarga atau
kemampuan mereka untuk pulih dari peristiwa yang
menyedihkan.
Model resilience didasarkan empat asumsi yang mendasarkan
mengenai kehidupan keluarga, antara lain:
a. Keluarga menghadapi kesulitan dan perubahan keluarga
sebagai aspek kehidupan keluarga yang dialami dan dapat
diprediksi sepanjang siklus kehidupan
b. Keluarga mengembangkan kekuatan yang dirancang untuk
meningkatkan tumbuh kembang anggota dan unit keluarga serts
melindungi keluarga dari gangguan utama dalam mengahadapi
transisi dan perubahan keluarga
c. Keluarga mengembangkan kekuatan dan kemampuan dasar serta
unit yang dirancang untuk melindungi keluarga dari stresorb dan
ketegangan yang tidak diharapkan atau normative dan
meningkatkan adaptasi keluarga setelah suatu krisis keluarga atau
transisi dan perubahan besar
d. Keluarga mendapatkan manfaat dan berperan pada jaringan
hubungan dan sumber dalam komunitas, terutama selama periode
stress dan krisis keluarga
Sumber dasar stress keluarga

1. Kontak penuh stress anggota keluarga dengan


kekuatan diluar keluarga, sumber stress antara
lain kehilangan pekerjaan, kena tindak pidana,
masalah sekolah, masalah perkawinan,dll.
2. Kontak penuh stress seluruh anggota keluarga
dengan kekuatan diluar keluarga, sumber
stress antara lain kemiskinan,krisis ekonomi,
krisis keamanan,dll.
3. Stressor situasional
Biasanya stressor ini tidak terantisipasi dan memaksa kapasitas
koping seperti anggota keluarga ada yang di rumah sakit sehingga
perlu redistribusi peran dan fungsi keluarga

4. Stressor tradisional
Merupakan masalah masalah transisi yang sering terjadi dalam
perkembangan keluarga seperti keluarga dengan bayi,keluarga
dengan anak remaja, blended family, keluarga dengan orang tua
(kakek dan nenek), keluarga dengan anak dewasa, dan keluarga
dengan ditinggal pasangannya
Tahap waktu stress
dan tugas koping

1. Periode antestress
2. Periode stress aktual
3. Periode pasca stress
Periode antestress
Masa sebelum melakukan konfrontasi yang
sebenarnya dengan stressor, contoh masuknya
anak ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi
Antisipasi juga dimungkinkan, sudah menyari
adanya kejadian atau ancaman yang akan
datang
Periode Stress Aktual
Strategi adaptif selama masa stress, biasanya memiliki
intensitas dan jenis taktik yang digunakan sebelum
terjadinya stressor dan stress yang berbeda beda
Respon koping yang paling dapat membantu dalam
masa masa penuh stress biasanya respon respon yang
datangnya dari keluarga
Periode pasca stress
Strategi yang digunakan untuk mengembalikan keluarga
pada keadaan homeostasis sehingga keluarga perlu
bersatu, mengungkapkan perasaan satu sama lain untuk
memecahkan masalah bersama.
Dampak stressor

Dampak stressor tergantung kualitas dan kuantitasnya, Holmes dan Rahe


membuat skala skala dari kejadian hidup yang dpt menimbulkan stress
Alat pengkajian yang sering digunakan adalah family inventory of live events
and changes (FILE) (McCubbin, Patterson, & Wilson, 1983). FILE adalah
instrument yang dapat digunakan untuk mengkaji atau akumulasi stressor
keluarga.
Tujuh peristiwa hidup yang paling menimbulkan stress dalam skala hidup FILE
total adalah:
1. Kematian seorang anak
2. Kematian salah satu orang tua atau pasangan
3. Pasangan atau orang berpisah atau bercerai
4. Adanya penganiayaan fisik atau seksual atau kekerasan dalam keluarga
5. Anggota keluarga mengalami cact fisik atau penyakit kronik
6. Pasangan atau orang tua berselingkuh
7. Anggota dipenjara atau penahanan sementara pada anak-anak.
Strategi koping keluarga

1. Strategi koping keluarga internal (intrafamilial)


Meliputi tiga jenis strategi, yaitu
a. strategi hubungan,
b. kognitif
c. komunikasi.

Strategi hubungan:
1. Mengandalkan kelompok keluarga
2. Kebersamaan yang lebih besar
3. Fleksibitas peran
Strategi kognitif:
1. Normalisasi
2. Pengendalian makna masalah dengan membingkai ulang dan
penilaian pasif
3. Pemecahan masalah bersama
4. Mendapatkan informasi dan pengetahuan

Strategi Komunikasi
a. Terbuka dan jujur
b. Menggunakan humor dan tawa
Strategi koping keluarga eksternal

1. Strategi komunitas
2. Memanfaatkan sistem dukungan social
3. Dukungan spiritual
Strategi koping disfungsional
keluarga

• Penyangkalan masalah keluarga


• Pola dominasi atau kepatuhan ekstrem
(otoritarinisme)
• Perpecahan dan kecanduan dalam keluarga
• Kekerasan dalam keluarga
Faktor yang mempengaruhi koping

1. Perbedaan Gender dalam koping


2. Variasi Sosial Budaya Dalam Koping Keluarga
3. Dampak Gangguan Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai