Anda di halaman 1dari 17

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunaka desain deskriptif korelasional yaitu

mendeskripsikan variabel bebas dan variabel terikat, kemudian melakukan

korelasi antara kedua variabel yaitu variabel variabel bebas dan terikat.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah coss sectional, yaitu

suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor

risiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data

sekaligus pada suatu saat (point time approach). Penelitian ini di lakukan

untuk mengetahui hubungan antara kejadian bullying dengan konsep diri pada

remaja di SMP N 4 Ungaran.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini di lakukan di SMP N 4 Ungaran Kab. Semarang pada 19

juni 2019). Pemilihan lokasi ini dengan pertimbangan tingginya kasus dalam

bidang pendidikan yaitu korban kekerasan dan bullying seperti tindakan

pengucilan sampai siswa yang terkena tindakan pengucilan merasa tidak

percaya diri, dan merasa tidak nyaman berada di sekolah, takut, rendah diri ,

penurunan prestasi akademik, sulit berkonsentrasi yang banyak terjadi pada

remaja di tingkat sekolah menengah pertama. Pemilihan lokasi SMP N 4

UNGARAN dengan pertimbangan dari hasil studi pendahuluan yang di

lakukan pada tanggal 19 juni 2019 Di antaramya tidak menyadari telah


mejadi pelaku bullying dan 1 di antaranya tidak menyadari telah menjadi

korban bullying.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah remaja berusia rata-rata 12

sampai 15 tahun. Berdasarkan data jumlah remaja yang di dapatkan dari

SMP N 4 ungaran kelas V11, V11, 1X terdapat 758 remaja.

2. Sampel

Sampel yang akan di teliti adalah remaja di SMP N 4 Ungaran.

Perhitungan besar sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus slovin

yaitu :

Penelitian ini menggunakan rumus Slovin, sebagai berikut :

N
n=
1+ N (d)2

Keterangan :

N = Jumlah populasi

n = Besar sampel

d = Tingkat signifikan (0,05).

Berdasarkan rumus diatas didapatkan jumlah sampel yang diteliti, yaitu. :

N
n=
1+ N (d)2

758
n=
1+ 758 (0,05)2
758
n=
1+ 758 (0,05)

758
n=
1+ 0,0025

758
n=
2,82

n = 268,79 di bulatkan menjadi 269 responden

Berdasarkan perhitungan dengan rumus di atas maka di dapatkan jumlah

sampel dalam penelitian ini adalah 269 responden pelajar SMP N 4 Ungaran.

Untuk mengantisipasi adanya kemungkinan hilangnya data atau keidak

lengkapan pengisian kuisioner, maka perhitungan sampel di tambah 10% dari

jumlah sampel yang di tentukan sebelumnya.

N = n1 + 10%

N = 269 + 27

N = 296

3. Teknik Sampling

Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel dari populasi

dalam penelitian. Teknik pengambilan sampel yang di gunakan dalam

penelitian ini adalah proportionate random sampling. Menurut saryono

(2010). Proportionate random sampling. Yaitu pengambilan sampel

anggota populasi di lakukan dengan memperhatikan proporsi dalam

populasi.

a. Peneliti meminta daftar absensi semua siswa kelas V11, V111, 1X di

SMP N 4 Ungaran
b. Setelah mendapat jumlah daftar nama seluruh siswa peneliti

mempromosikan sehingga di apatkan sampel setiap populasi

c. Setelah di bagi proporsi sampel per kelas di lakukan pemilihan sampel

dengan sampel acak menggunakan system computerize sehingga di

dapatkan sampel per kelas dengan menggunakan rumus = RAND 0

Tabel 3.1 Jumlah Sampel Penelitian dan Penyebarannya

Kelas Jumlah Proporsi Sampel


1. VII 284 284/758 X 296 111
2. VIII 215 215/758 X 296 85
3. 1X 258 258/758 X 296 100
Jumlah 758 296

Menurut notoatmodjo (2012) sebelum pengambilan sampel perlu

di tentukan kriteria inklusi, maupun kriteria eksklusi :

a. Kriteria inklusi

Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu di

penuhi oleh setiap anggota populasi yang dapat di ambil sebagai

sampel.

Peneliti menentukan beberapa kriteria inklusi sebagai berikut:

1) Remaja yang merupakan siswa/siswi SMP N 4 Ungaran

Kab.Semarang

2) Bersedia menjadi responden

b. Kriteria eksklusi

Kriteria eksklusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak

dapat di ambil sebagai populasi


Peneliti menetapkan beberapa kriteria eksklusi sebagai berikut:

1) Siswa/siswi yang sedang tidak masuk sekolah / idzin ketika

pelaksanaan

2) Siswa/siswi yang idzin dalam keadaan sakit

3) Tidak bersedia menjadi responden

D. Definisi Oprasional

Definisi operasional merupakan definisi variabel – variabel yang akan

di teliti secara oprasional di lapangan. Definisi oprasional bermanfaat untuk

mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap variabel –

variabel yang akan di teliti serta untuk pengembangan instrument

Tabel 3.2. Definisi Operasional


Definisi
No Variabel Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Operasional
1 Variabel Merupakan Diukur Untuk menenukan Ordinal
bebas bagian dari menggunakan bullying di
Bullying tindakan agresi kuisioner katagorikan :
yang di lakukan sebanyak 30 Sering : 11-30
berulang kali pertanyaan Jarang : 1-10
oleh seseorang/ dengan Tidak mengalami
anak yang lebih jawaban dari :0
kuat terhadap pertanyaan
anak yang lebih yaitu :
lemah scara Sangat sering :
psikis dan fisik. 3
Bullying di Sering : 2
identifikasi Jarang : 1
sebagai sebuah Tidak pernah :
perilaku yang 0
tidak dapat di
terima dan jika
gagal menangani
maka bullying
dapat menjadi
tindakan agresi
yang lebih parah.
Definisi
No Variabel Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Operasional
2 Variabel Cara seseorang Di ukur Untuk Ordinal
terikat memandang mnggunakan enentukan
Konsep diri dirinya sendiri instrument katagori
dalam aspek kuisioner yang konsep diri
pengetahuan telah di remaja positif
tentang diri, modifikasi oleh jika skor 49-
harapan pada peneliti 96 dan konsep
diri dan berdasarkan diri negative
bagaimana skala tennesse apabila
seorang self concept memiliki skore
menilainya scale (TSCS) 1-48
yang sudah
pernah di
lakukan uji
validitas oleh
peneliti
sebelumnya
yang terdiri 32
pertanyaan
dengan skor
penilaian :
Sangat setuju :
3
Setuju : 2
Tidak setuju : 1
Sangat tidak
setuju : 0

E. Pengumpulan Data

1. Prosedur Penelitian

Prosedur perijinan penelitian mengumpulkan data melalui tahap sebagai

berikut :

a. Peneliti meminta surat permohonan ijin studi pendahuluan dari kampus

fakultas ilmu keperawatan Universitas Ngudi Waluyo Ungaran di

tunjukkan kepada kepala kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten

Semarang.
b. Peneliti mendapatkan ijin dari kepala kesatuan bangsa dan politik

Kabupaten Semarang, lalu peneliti mengantarkan surat ijin penelitian

ke Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang.

c. Peneliti mendapatkan ijin dari Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang,

peneliti mengantarkan surat ke SMP N 4 Ungaran Kabupaten

Semarang.

d. Peneliti melakukan studi pendahuluan si SMP N 4 Ungaran.

e. Pemilihan responden

1) Peneliti meminta data siswa di SMP N 4 Ungaran kepada Kepala

Sekolah

2) Peneliti berkolaborasi dengan Kepala sekolah dan guru SMP N 4

Ungaran.

3) Pemilihan responden sudah di pilih sesuai dengan kriteria

penelitian

2. Jenis data menurut Sujarweni(2014) Data yang di peroleh terbagi atas dua

jenis data yaitu:

a. Data Primer

Data primer merupakan data yang di peroleh langsung dari responden

berupa kuisioner bullying dan konsep diri

b. Data sekunder

Data skunder dalam penelitian ini berupa data jumlah siswa/siswi SMP

N 4 Ungaran.
3. Alat pengumpulan data (instrumen)

Dalam penelitian ini menggunakan teknik angket, angket ini di

lakukan dengan mengedarkan suatu pertanyaan yang berupa formulir.

Menurut Rianto (2011) jenis angket yang di gunakan yaitu skala

likert merupakan skala yang dapat di pergunakan untuk mengukur sikap,

pendapat dan presepsi seseorang tentang suatu gejala atau fenomena.

Dalam enelitian ini menggunakan dua jenis kuisioner yaitu :

a. Kuisioner Bullying

Bullying merupakan salah satu variabel bebas (independen

variabel) dalam penelitian akan di ukur menggunakan kuisioner

bullying yang terdiri dari 30 item pertanyaan dengan pilihan jawaban

sangat sering,sering,jarang , tidak pernah

Tabel 3.3. Kisi-kisi Kuesioner


No pertayaan
Variabel Indikator Jumlah
Favorable Unfavorable
Kejadian Bullying verbal 1,4,8,12,15,16,20 6
bullying Bullying fisik 2,7,14,18,19,21,22 5
Bullying mental 3,6,9,10,11,17,24,2 11
/psikologis 4,26,27,28,29,30
Total 22

Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner untuk

mengukur interaksi teman sebaya dan perilaku merokok dengan

menggunakan pilihan jawaban setuju dan tidak setuju dimana jika

pernyataan favourable setuju nilai 1 dan tidak setuju nilai 0. Jika

pernyataan unfavourable setuju nilai 0 dan tidak setuju nilai 1.


4. Uji Validitas dan Reliabilitas

Sebelum kuesioner dipakai sebagai alat ukur atau alat pengumpulan

kuesioner tersebut harus dilakukan uji validitas dan reliabilitas terlebih

dahulu (Notoatmodjo, 2010). Uji validitas akan dilakukan di SMP N 2

Ungaran Kabupaten Semarang yang karakteristiknya hampir sama dengan

tempat penelitian.

a. Uji Validitas

Validitas didefinisikan sebagai ukuran seberapa cermat suatu

tes (alat ukur) melakukan fungsi ukurnya. Tes hanya dapat melakukan

fungsinya dengan cermat kalau ada sesuatu yang diukurnya. Jadi

untuk dikatakan valid, tes harus mengukur sesuatu dan melakukannya

dengan cermat. Validitas adalah ukuran yang menunjukan sejauh

mana instrument pengukur mampu mengukur apa yang ingin diukur

(Riwidikdo, 2009). Rumus product moment correlation adalah

sebagai berikut :

n XY    X Y 
n X  
rxy =
  X  nY 2  Y 
2 2 2

Keterangan :

rxy = koefisien korelasi

X = skor butir

Y = skor faktor

n = jumlah responden
Dikatakan valid apabila nilai r hitung lebih besar (>) dari r

tabel (Riwidikdo, 2009). Hasil perhitungan tiap-tiap item akan

dibandingkan dengan tabel nilai r product moment, instrumen

dikatakan valid apabila r hitung > r tabel (0,444) dimana untuk n=20

pada taraf signifikasi 5%.

b. Reliabilitas

Reliabilitas ialah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu

alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Ukuran

dikatakan reliabel jika ukuran tersebut memberikan hasil yang

konsisten (Notoatmodjo, 2010). Uji reliabilitas diukur dengan

menggunakan metode Alpha Cronbach (Riwidikdo, 2009).

Rumus Alpha Cronbach :

 k    b 
2

r  1   2 
 k  1  t 

Keterangan :

r = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan

Σσb2 = jumlah varians butir

t2 = varians total

Dikatakan reliabel apabila nilai cronbach alpha lebih besar (>)

dari 0,7 dari uji coba kuesioner yang di sebarkan setelah dilakukan uji

reabilitas (Riwidikdo, 2009).


Tabel 3.3. Kisi-kisi Kuesioner konsep diri
No Soal Jumlah
Variabel Indikator
Favourable Unfavourable Soal
Konsep 1. Identity self 1,2,3 22 4
diri 2. Behavioral 4,5,6 23 4
self 7,8,9 24 4
3. Judging self 11,12,25 10 4
4. Physical self 14,26 13,27 4
5. Moral- 20,18 17,31 4
ethnical Self 28,16 15,29 4
6. Personal self 19,20,21 32 4
7. Family self
8. Social self
Total 32

F. Uji Validitas dan Reabilitas

1. Uji validitas

Uji validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur

dapat mengukur apa yang di ukur, sebelum di gunakan untuk penelitian

kuisioner di uji untuk mengetahui validitas dan reabilitasnya. Teknik

korelasi yang di gunakan dalam uji validitas instrument ini mengunakan

korelasi person product moment yang di olah menggunakan system

komputerisasi.

Rumus :

n XY    X Y 
n X  
r=
  X  nY 2  Y 
2 2 2

Keterangan :

r = koefisien korelasi

XY = skor jawaban dikali skor total

X = skor butir
Y = skor faktor

n = jumlah responden

Dikatakan valid apabila nilai r hitung lebih besar (>) dari r tabel

(Riwidikdo, 2009). Hasil perhitungan tiap-tiap item akan dibandingkan

dengan tabel nilai r product moment, instrumen dikatakan valid apabila r

hitung > r tabel (0,444) dimana untuk n=20 pada taraf signifikasi 5%.

2. Reliabilitas

Reliabilitas ialah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Ukuran dikatakan

reliabel jika ukuran tersebut memberikan hasil yang konsisten

(Notoatmodjo, 2010). Uji reliabilitas diukur dengan menggunakan metode

Alpha Cronbach (Riwidikdo, 2009).

Rumus Alpha Cronbach :

 k    b 
2

r  1   2 
 k  1  t 

Keterangan :

r = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan

Σσb2 = jumlah varians butir

t2 = varians total

Dikatakan reliabel apabila nilai cronbach alpha lebih besar (>) dari

0,7 dari uji coba kuesioner yang di sebarkan setelah dilakukan uji

reabilitas (Riwidikdo, 2009).


G. Etika Penelitian

Penelitian dilaksanakan setelah mendapatkan persetujuan dari berbagai

pihak yang berwenang. Menurut Hidayat (2012) penelitian dilaksanakan

menekankan pada masalah etika yaitu :

1. Informed consent

Lembar persetujuan diberikan kepada responden yang diteliti yang

memenuhi kriteria inklusi. Menjelaskan tujuan dari penelitian, disertai

judul penelitian dan manfaat penelitian. Responden yang bersedia, maka

harus menandatangani surat persetujuan penelitian. Responden yang

menolak untuk diteliti maka peneliti tidak memaksa dan menghormati hak

dari responden.

2. Anonymity

Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak

mencantumkan nama responden, hanya menulis inisial.

3. Confidentiality

Peneliti menjamin kerahasiaan semua informasi yang diberikan

oleh responden dan dijaga hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.

4. Veracity

Peneliti terlebih dahulu meminta persetujuan responden. Peneliti

memberikan penjelasan secara lengkap tentang penelitian terkait tujuan,

prosedur, dan manfaat penelitian yang dilakukan.


5. Non maleficence

Proses pengambilan data dilakukan di lingkungan yang aman dan

berada dirumah responden, peneliti mengatur posisi yang nyaman bagi

responden selama proses pengukuran. Peneliti tidak menggunakan alat

ukur yang berbahaya atau dapat mencederai responden selama proses

penelitian.

6. Berbuat baik (Beneficence)

Proses penelitian dilakukan berdasarkan pertimbangan manfaat

bagi responden.

H. Pengolahan data

Pada penelitian pengelolaan data menurut (Notoadmojo, 2010)

menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Editing

Editing berfungsi untuk meneliti kembali apakah pertanyaan dalam

lembar kuisioner sudah lengkap. Editing di lakukan di tempat

pengumpulan data pada saat editing beberapa kuisioner yang belum terisi

sehingga peneliti meminta responden yang bersangkutan untuk

melengkapinya.

2. Scoring

Merupakan kegiatan menentukan nilai dari variabel yang datanya

dapat di peroleh dari kuisioner. Bila ada yang belum lengkap maka

responden di minta untuk melengkapinya.


a. Ya di berikan skor 1

b. Tidak di berikan skor 0

Pemberian nilai dari jawaban responden untuk pertanyaan pada variabel

konsep diri

a. Sangat sering =3

b. Sering =2

c. Jarag =1

d. Tidakpernah =0

Pemberian nilai untuk pertanyaan konsep diri :

Untuk pertanyaan favorabel

a. Sangat setuju =3

b. Setuju =2

c. Tidak setuju =1

d. Sangat tidak setuju =0

Untuk pertayaan unfavorabel

a. Sangat setuju =0

b. Setuju =1

c. Tidak setuju =2

d. Sangat tidak setuju =3

3. Coding ( pemberian kode)

Peneliti melakukan pemberian kode pada data untuk memudahkan

pengelompokan dan klasiikasi. Klasifikasi di lakukan dengan cara

menandai masing-masing jawaban dengan kode berupa mantu kemudian

di masukkan ke dalam lembar tabel kerja dalam pengolahan data.


Pemberian kode dari jumlah skor jawaban responden untuk pertanyaan

pada variabel kejadian bullying yaitu :

a. Mengalami di berikan kode : 2

b. Tidak mengalami di berikan kode 2

Pemberian kode dari jumlah skor jawaban responden untuk

pertanyaan pada variabel konsep diri yaitu :

a. Baik 1-12 di beri kode : 2

b. Kurang 13-36 di berikan kode: 1

4. Tabulating

Peneliti kemudian menyusun data dalam bentuk tabel kemudian

dianalisis kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterprestasikan.

5. Entry

Data kemudian dimasukkan dalam software komputer yakni

program SPSS 22,0 for Windows.

I. Analisis data

1. Analisis data

a. Analisis Univariat

Dalam analisis data ini peneliti menggunakan analisis

univariate yaitu analisis yang bertujuan untuk menjelaskan atau

mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian (Notoadmojo,

2010). Penelitian melakukan analisis univariat dengan tujuan untuk

mendeskripsikan kejadian bullying dengan konsep diri remaja di SMP

N 4 Ungaran Kabupaten Semarang yang di sajikan dalam bentuk tabel

distribusi frekuensi.
b. Analisis Bivariat

Analisis bivariat yaitu analisis yang dilakukan terhadap dua

variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi (Sugiono, 2010).

Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Chi Square yaitu

uji yang digunakan untuk mencari hubungan antara dua variabel

Rumus Chi Square yang digunakan :

  fo  fh
2

X 2

fh

Keterangan :

X2 : Chi quadrat

fo : Frekuensi yang di peroleh dari sampel

fh : Frekuensi yang diharapkan dari sampel

Hasil dikatakan ada hubungan bila nilai p value ≤ 0,05.Bila

hasil uji Chi Square didapatkan hasil nilai p value > 0,05 maka tidak

ada hubungan.

Syarat uji Chi square adalah :

a. Tidak boleh ada sel yang mempunyai nilai harapan (nilai E)

kurang dari 5, lebih dari 20% dari keseluruhan sel

b. Bila tabelnya lebih dari 2x2, gunakan uji Kai Kuadrat tanpa

koreksi (Uncrrected).

c. Bila tabelnya 2x2, gunakan Kai Kuadrat Yate’s Correction

d. Bila tabelnya 2x2, ada sel yang E- nya <5, gunakan Fisher Exact

Anda mungkin juga menyukai