Anda di halaman 1dari 24

MODEL

KONSEPTUAL
DALAM
KEPERAWATAN
KOMUNITAS
(OREM)

Model keperawatan komunitas mandiri atau self care :Dorothea Elizabeth


Orem (1971 )
Model Konseptual dalam
keperawatan
 Model konseptual praktek keperawatan
adalahgambaran yang mendekati kenyataan dari
konsep ( Riehl and Roy, 1980)
 Model keperawatan adalah aplikasi dari
struktur keperawatan itu sendiri yang
memungkinkan seorang perawat untuk
menerapkan cara mereka bekerja.
 Model praktek keperawatan didasarkan dari
isi sebuah teori dan konsep sebuah praktek.
Model Keperawatan Mandiri (self Care) :D.E Orem 1971
Apa itu
Keperawatan
Mandiri?

 Salah satu kemampuan dasar manusia dalam


menjaga fungsi tubuh dan kehidupan yang
dimilikinya.

 Suatu pelaksanaan kegiatan yang diprakarsai dan


dilakukan oleh individu itu sendiri untuk memenuhi
kebutuhan guna mempertahankan kehidupan,
kesehatan, kesejahteraan dlm keadaan sehat
maupun sakit (Orem,1980)
 Fokus utama dari model konseptual ini adalah
kemampuan seseorang untuk merawat
dirinya sendiri secara mandiri sehingga
tercapai kemampuan untuk mempertahankan
kesehatan dan kesejahteraannya.

 Model ini juga merupakan suatu landasan bagi


perawat dalam memandirikan klien sesuai
tingkat ketergantungannya bukan
menempatkan klien dalam posisi dependent,

 Menurut Orem, self care itu bukan proses intuisi


tetapi merupakan suatu prilaku yang dapat
dipelajari
 Model ini tepat digunakan untuk kluarga
karena tujuan akhir dari keperawatan keluarga
adalah kemandirian keluarga yaitu :
1. Mengenal masalah
2. Mengambil keputusan untuk mengatasi
masalah
3. Merawat anggota keluarga yang mengalami
gangguan kesehatan
4. Memodifikasi lingk yang dapat menunjang
kesehatan
5. Menggunakan fasilitas pelayanan secara
tepat
KONSEP SELF CARE DOROTHEA
OREM
 Orem mengembangkan teori Self Care
meliputi 3 teori yang berkaitan yaitu :

1) Self Care,
2) Self care defisit dan
3) Nursing system.
1. Self Care
 Self care adalah performance atau praktek
kegiatan individu untuk berinisiatif dan
membentuk prilaku mereka dalam memelihara
kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan. Jika
self care dibentuk dengan efektif maka hal
tersebut akan membantu membentuk
integritas struktur dan fungsi manusia dan erat
kaitannya dengan perkembangan manusia.
 Self care agency adalah kemampuan manusia
atau kekuatan untuk melakukan self care.
Kemampuan individu untuk melakukan self
care dipengaruhi oleh basic conditioning
factors seperti; umur, jenis kelamin, status
perkembangan, status kesehatan, orientasi
sosial budaya, sistem perawatan kesehatan,
sistem keluarga, pola kehidupan, lingkungan
serta ketersediaan sumber.
 Kebutuhan self care therapeutik (Therapeutic
self care demand) adalah merupakan totalitas
dari tindakan self care yang diinisiatif dan
dibentuk untuk memenuhi kebutuhan self care
dengan menggunakan metode yang valid
yang berhubungan dengan tindakan yang
akan dilakukan.
Komponen Kebutuhan Dasar
Keperawatan Mandiri (Self Care)

1. Pemeliharaan terhadap kecukupan udara


2. Pemeliharaan terhadap kecukupan air
3. Pemeliharaan proses eliminasi
4. Pemeliharaan terhadap kecukupan makanan
5. Pemeliharaan antara keseimbangan antara
kesendirian daan interaksi social
6. Pencegahan resiko pada kehidupan manusia dan
keadaan sehat
7. Perkembangan dalam kelompok sosial yang sejalan
dengan potensi manusia
2. Self Care Deficit

 Sel care deficit merupakan hubungan


antara self care agency dan therapeutic
self care demand dari individu – individu
yang kemampuan self carenya terbatas
atau tidak dapat memenuhi semua
komponen therapeutic self care demand.
Orem mengidentifikasi lima metode yang dapat digunakan dalam
membantu self care:

 Tindakan berbuat untuk orang lain.


 Memberikan petunjuk dan pengarahan.
 Memberikan dukungan fisik dan psychologis.
 Memberikan dan memelihara lingkungan yang
mendukung pengembangan personal.
 Pendidikan

Perawat dapat membantu individu dengan menggunakan


beberapa atau semua metode tersebut dalam memenuhi
self care.
Lima area aktifitas keperawatan yaitu:

 Masuk ke dalam dan mempertahankan hubungan


perawat-klien dengan individu, keluarga atau kelompok
sampai klien secara sah dikeluarkan dari keperawatan,
Menentukan jika dan bagaimana pasien dapat dibantu
melalui keperawatan.
 Menentukan apakah dan bagaimana klien dapat
ditolong melalui keperawatan,

 Berespons terhadap permintaan, keinginan dan


kebutuhan klien akan kontak dan bantuann
keperawatan,
 Merumuskan, memberikan dan mengatur bantuan
langsung pada klien dan orang-orang terdekat dalam
bentuk bantuan keperawatan,
 Mengkoordinasi dan mengintegrasikan keperawatan
dengan kehidupan sehari-hari klien, pelayanan
kesehatan lain yang dibutuhkan atau diterima dan
3. Nursing System

 Sistem keperawatan adalah membantu klien dalam meningkatkan atau


melakukan keperawatan mandiri

 Nursing system didesain oleh perawat didasarkan pada kebutuhan self


care dan kemampuan pasien melakukan self care.
Nursing agency adalah suatu properti atau atribut yang lengkap
diberikan untuk orang-orang yang telah didik dan dilatih sebagai
perawat yang dapat melakukan, mengetahui dan membantu orang lain
untuk menemukan kebutuhan self care terapeutik mereka, melalui
pelatihan dan pengembangan self care agency.
TINJAUAN TEORITIS MODEL KONSEP SELF CARE
KEPERAWATAN KOMUNITAS MENURUT DORTHEA OREM

 Fokus utama dari model konseptual self care ini adalah


meningkatkan kemampuan seseorang atau keluarga untuk
dapat merawat dirinya atau anggota keluarganya secara
mandiri sehingga tercapai kemampuan untuk
mempertahankan kesehatan dan kesejahteraannya.
 Konsep self care ini juga merupakan suatu landasan bagi
perawat dalam memandirikan individu/keluarga sesuai tingkat
ketergantungannya bukan menempatkan individu atau
keluarga dalam posisi dependent. Karena menurut Orem, self
care itu bukan proses intuisi, tetapi merupakan suatu perilaku
yang dapat dipelajari melalui proses belajar.
Sasaran

 Menolong klien atau keluarga untuk


keperawatan mandiri secara teraupetik.
 Menolong klien bergerak kearah tindakan –
tindakan asuhan mandiri.
 Membantu anggota keluarga merawat anggota
keluarga yang mengalami gangguan
Focus asuhan keperawatan pada model orem’s yang
diterapkan pada praktek keperawatan
keluarga/komunitas adalah :

 Aspek interpersonal : hubungan didalam


keluarga.
 Aspek social : hubungan keluarga dengan
masyarakat disekitarnya.
 Aspek procedural : melatih ketrampilan dasar
keluarga sehingga mampu mengangtisipasi
perubahan yang terjadi.
 Aspek teknis : mengajarkan kepada keluarga
tentang teknis dasar yang dilakukan dirumah
misalnya melakukan tindakan kompres secara
benar.
Karakteristik yang perlu diperhatikan
oleh perawat, diantaranya adalah:

 Setiap keluarga mempunyai cara yang unik dalam


menghadapi masalah kesehatan para anggotanya

 Memperhatikan perbedaan dari tiap-tiap keluarga, dari


berbagai segi: pola komunikasi, pengambilan keputusan,
sikap dan nilai-nilai dalam keluarga, kebudayaan dan gaya
hidup

 Keluarga daerah perkotaan akan berbeda dengan keluarga


di daerah pedesaan
 Kemandirian dari tiap-tiap keluarga

 Peningkatan status kesehatan keluarga merupakan


tujuan dicapai dalam memberikan asuhan
keperawatan kesehatan keluarga, agar keluarga
tersebut dapat meningkatkan produktifitas dan
kemandirian keluarga, sehingga apabila produktifitas
dan kemandirian keluarga meningkat diharapkan
kesejahteraan keluarga akan meningkat pula
Menurut Orem fungsi utama
keluarga adalah:

 Sosialisasi pada seluruh anggota keluarga


agar dapat mandiri (self care) dan dependent
care agents
 Pemenuhan therapeutic self care demand
pada individu anggota keluarga dan strategi
perkembangan untuk memenuhi kebutuhan:
Menyadari perubahan-perubahan dalam individu-
individu dan lingkungan
Pengetahuan terhadap dampak dari kondisi
perubahan status kesehatan pada anggota
keluarga.
 Pengetahuan cara memenuhi therapeutic self
care demand pada anggota keluarga dan
ketrampilan serta motivasi untuk memenuhinya.

Kesadaran terhadap dampak kondisi peran dan


hubungan anggota keluarga dalam therapeutic
self care demand dan kemampuan self care pada
masing-masing individu anggota keluarga.
KEKUATAN DAN KELEMAHAN TEORI SELF
CARE OREM’S
 Kekuatan : pelaksanaan asuhan
keperawatan keluarga dilakukan dengan
efektif dan efisien karena terlebih dahulu
melihat kemampuan self care yang dimiliki
oleh keluarga tersebut.
 Kelemahannya : perlu adanya
pengetahuan dan teknologi keperawatan
yang baik dan terstandarisasi guna
pelaksanaan teori ini secara
komprehensif dan holistik.
 Kondisi yang sering dijumpai di lapangan adalah belum adanya
penerapan yang optimal tentang konsep self care, dimana perawat
sepertinya lebih senang memberikan bantuan kepada klien yang
seharusnya sudah mampu dilakukan secara mandiri baik oleh klien
maupun keluarganya, seperti; memandikan klien ditempat tidur,
membantu pemberian makanan, eliminasi dan personal hygiene
lainnya

 Keadaaan ini kemungkinan dikarenakan belum adanya standar


yang baku dalam memandirikan klien dan masih kurangnya
kemampuan serta rendahnya tingkat pendidikan tenaga
keperawatan.

 Memahami teori self care sangat penting terlebih dahulu memahami


konsep self care, self care agency, basic conditioning factor dan
kebutuhan self care therapeutik.

Anda mungkin juga menyukai