Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN

TERPASANG GIPS

Winda Yuniarsih

Gambar gips

PENGERTIAN

Gips adalah alat immobilisasi eksternal yang

kaku yang dicetak sesuai kontur tubuh dimana


gips dipasang.

Bahan bahan gips:


Plaster : gips tradisional terbuat dari bahan

gips ( kristal gipsum ).


Non plaster ( gips fiberglas ) bahan dari
poliuretan

Prinsip pengobatan fraktur


ada 4 R yaitu :

1.
2.
3.
4.

Recognition : menilai keadaan fraktur dan


mendiagnosis.
Reduction : Reduksi fraktur apabila perlu.
Retention : Immobolisasi farktur
Rehabilitasi : Mengembalikan aktifitas
fungsional semaksimal mungkin.

Type gips

1.

2.

Immobilisasi fraktur dengan gips adalah


mengistirahatkan kedua sendi diatas dan dibawah
fraktur.
Type gips ditentukan oleh type fraktur.
Short arm casts.
untuk fraktur yang stabil yaitu: Fr. Metacarpal, carpal,
distal radius.
kemungkinan terjadi penekanan pada stiloid radius dan
ulnae.
Long arm casts
untuk fraktur yang tidak stabil, yaitu Fraktur radius ulnae
dan fraktur carpal.
Titik tekannya adalah styloid procesus, olekranon dan
lateral epicondilus.

Hanging arm casts


Gips yang digunakan untuk fr. Radius ulnae dan

fr. Humerus.
Radius ulanae dipasang gips ( LAP ) kemudian
gunakan armsling sehingga terjadi tarikan pada
humerus.
Tujuannya untuk traksi pada humerus.

4.Short lag casts


PTB ( Patella tension ben wearing ) atau gips sepatu

keduanya digunakan untuk pengobatan pada fraktur yang


stabil, yaitu Fr. Angkel atau metatarsal, fr. Calkanius , talus.
Sendi angkel harus 90 derajat( dorsi fleksi )
Penekanan sering terjadi pada daerah heel.
5. LONG LAG CASTS
Long lag casts sampai diatas lutut
Digunakan untuk fraktur tibia , fibula dan sendi angkel.
Area yang tertekan adalah heel, maleulus dan peronial
nerve.

6. Spica casts

Untuk fraktur femur tertutup, dislokasi HIP.

Persiapan pemasangan gips.


Alat alat yang harus disiapkan untuk pemasangan gips
1.

Gips sesuai keperluan

2.

Peding untuk kaki, 6 inc, lengan 4 inc, 2

3.

Stokinet sesuai ukuran.

4.

Air dingin

5.

Hanscoen

6.

Pengalas

7.

Asisten

Pengkajian

Sebelum gips dipasang perawat mengkaji secara umum,


status emosi, pemahaman perlunya pemasangan gips
dan kondisi bagian yang akan dimobilisasi dengan
gips.pengkajian status neurovasculer, derajat dan lokasi
pembengkakan, dan adanya abrasi kulit.

Diagnosa keperawatan
1
Kurang pengetahuan tentang program pengobatan.
2. Nyeri berhubungan dengan gangguan muskuloskeletal
3. Resiko terjadi gangguan perfusi jaringan perifer.
4. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan
immobilisasi.

lanjutan
5. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan laserasi
dan abrasi.
KOMPLIKASI YANG MUNGKIN TERJADI
1.

Sindrom kompartemen

2.

Luka tekan ( dekubitus )

TUJUAN
1.

Pengetahuan ttg program pengobatan meningkat

2.

Nyeri berkurang/ hilang

3.

Perfusi jaringan adekwat

4.

Perbaikan mobilitas fisik

5.

Infeksi tidak terjadi

Intervensi
Memahami program pengobatan :
Beri informasi sebelum gips dipasang mengenai patologi dan

tujuan dipasang gips.


Jelaskan kemungkinan adanya ketidak nyamanan ( rasa panas

dan berat )
Bagian yang digips tidak dapat digerakkan.
Bila gatal tidak boleh di tusuk dg lidi, bila terjadi gatal alihkan

perhatiannya ke yang lain.


Meredakan nyeri
Kaji lokasi nyeri, intensitas dan durasinya.
Ajarkan tehnik relaksasi nafas dalam
Ajarkan tehnik imagering.
Tinggikan bagian yang digips dengan 1 bantal ( di elevasi )
Beri obat analgetik sesuai order
Nyeri tidak hilang, kolaborasi dengan dokter.

Mempertahankan perfusi jaringan yang adekwat

Elevasi ekstermitas yang digips


Kaji adanya nyeri, pembengkakan, perubahan warna

( pucat atau kebiruan ), denyut nadi yang menurun/


hilang,apakah ada paralisis dan dingin.
Kaji adanya homans singh
Ajarka latihan iosometrik
Bandingkan kaki yang digips dengan yang sehat.
Anjurkan klien untuk menggerakkan jari jari yang sakit

setiap jam.

Peningkatan mobilitas
Kaji kemampuan klien dalam perawatan diri.
Bantu ADL klien
Ajarkan klien dan keluarga untuk melakukan ADLnya
Ajarkan latihan isometrik
Anjurkan klien untuk menggerakkan jari pada ekstermitas yang sakit.
Ajarkan klien untuk latihan menggunakan alat bantu

( tongkat ).

Ajarka latihan batuk efektif.

Infeksi tidak terjadi


Kaji adanya tanda tanda infeksi, peningkatan suhu tubuh, adanya

bau pada gips , adanya rembesan purulen pada gips.


Lakukan window pada area yang terdapat laserasi/ abrasi
Lakukan perawatan luka setiap hari
Kolaborasi untuk pemberian antibiotik.

HAL- HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN


Jika terjadi tanda- tanda kibiruan, bengkak dan nyeri, kolaborasi

dengan dokter untuk di bevalve.

Bagian anterior dan posterior gips kemudian diikat bersama

pembalut ( elastis Verband) untuk mempertahankan imobilisasi

Ekstermitas ditinggikan untuk mengontrol pembengkakan dan

memperbaiki perdaran darah.

Jika terdapat laserasi, setelah 2 x24 jam / gips telah kering,

kolaborasi untuk diberikan tanda area yang luka kemudian lakukan


window.

Lakukan perawatan luka setiap hari.


Berikan elastis verband untuk mengurangi herniasi.
Gips harus selalu bersih dan kering.

PENKES UNTUK DIRUMAH


Beri informasi klien untuk tidak menginjakkan kaki yang terpasang

gips( NWB ) samapai terbentuknya kalus ( kurang lebih 1 bulan.


Lakukan latihan isometrik
Tinggikan ekstermitas yang di gips setinggi jantung untuk tak

atau mencegah pembengkakan.


Jaga gips tetap kering, Jangan membungkus gips dengan plastik

atau karet karena dapat menyebabkan kondisi gips jadi basah.


Hindari berjalan ditempat yang basah, licin atau ditepi jalan.
Gips fiber glas bila basah lakukan pengeringan dengan hair drayer.
Laporkan/ bawa ke RS jika gips longgar dan retak.
Bawa segera ke dokter jika terjadi nyeri tidak hilang dg dielevasi

tetap bengkak , kesemutan.


Jangan menggaruk garuk bagian dalam yang di gips dengan lidi.
Kontrol kembali ke RS setelah 1 minggu.

PEDOMAN PEMASANGAN GIPS

1. Persiapan alat
Gips sesuai kebutuhan : untuk kaki LLP ukuran 6 inc

sebanyan 8, untuk tangan ukuran 4 inc sebangan 6


Peding kaki 6 inc 1, Tangan 4inc 1
Stokinet sesuai ukuran
Pengalan
Air dingin diwaskom
Skort plastik
Waslap
Sabun
Handuk
Hanscoen
Gips cutter

2. Prosedur pelaksanaan
Siapkan pasien
Pasang sampiran
Atur posisi sesuai pasien, posisi supin atau duduk untuk

ekstermitas ( LAP, SAP, SLP ) posisi ekstermitas netral.


Pasang pengalas
Gunakan baju skort plastik
Cuci tangan
Gunakan sarung tangan
Bersihkan anggota tubuh yang akan di gips dengan

menggunakan sabun
Keringkan dengan handuk
Obati luka jika ada laserasi atau abrasi.
Ukur stokinet dan pasang
Asisten

Lanjutan
Pasang velban melingkar, tambahkan velban pada bagian

tonjolan, mis olekranon, kaput fibula.


Buka gips dan masukkan pada air yang telah disiapkan sampai

tenggelam dan tidak ada lagi udara.


Pasang secara merata kebagian tubuh yang akan di gips ( selama

membuat sirkuler posisi gips tidak mengambang karena dapat


menyebabkan stuwing ).
Setelah selesai haluskan dengan tangan ( buat Molding ).
Haluskan tepinya, potong dan bentuk dengan pemotong gips/

cutter
Bersihkan partikel bahan gips dari kulit.
Sokong gips selama pengerasan dan pengeringan.
Rapihkan pasien
Alat alat dirapihkan
Cuci tangan.

Prosedur pelepasan gips


1.

2.

Persiapan alat
Gergaji gips/ gip cutter
Casts saw
Gunting gips
Sprider
Pengalas
Pelindung mata untuk pasien dan operator
Elastis verban
Set dressing pack.
Waslap dan air diwaskom
Handuk.
Prosedur pelaksanaan
Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
Pasang sampiran

Lanjutan
Yakinkan gergaji gips tidak akan mengiris kulit.
Atur posisi
Pasang pengalas
Cuci tangan
Gunakan skort
Pasang sarung tangan
Pasang pelindung mata
Beri batas yang akan di buka
Hubungkan gips cutter dengan listrik
Nyalakan , gips dibelah dengan menggunakan tekanan

bergantian dan gerakan linier pisau sepanjang garis potongan.


Potong bantalan dengan gunting
Gunakan alat sprider Untuk melebarkan / melonggarkan.
Jika hanya untuk window lakukan perawatan luka dan tutup
kembali dengan menggunakan elastis verba

lanjutan
Jika untuk bevalve lakukan gips tutup kembali dengan elastis

verban.
Jika ingin dilepas, sokong bagian tubuh yang sakit.
Bersihkan dengan sabun secara perlahan lahan, kemudian

bersihkan.
Keringkan dengan handuk
Oleskan minyak pelumas ( hand body )
Ajarkan pasien aktifitas secara bertahap
Ajnjurkan pasien untuk tetap mengontrol pembengkakan dengan

meninggikan ekstermitas atau dengan menggunakan elastis bila


perlu.
Rapihkan alat
Cuci tangan.

Anda mungkin juga menyukai