Anda di halaman 1dari 15

PEDOMAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK : PESAN BERANTAI

PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI :

HALUSINASI PENDENGARAAN
A. APA ITU TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK : PESAN BERANTAI ?

Terapi aktivitas kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan

sekelompok pasien bersama — sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain

yang dipimpin atau diarahkan oleh seorang therapist atau petugas kesehatan

jiwa yang telah terlatih (Stuart, Laraia, 2005 dalam Muhith, 2015).
Pada pasien dengan gangguan persepsi halusinasi pendengaran salah satu

terapi yang dapat dilakukan yaitu dengan Terapi Aktivitas Kelompok:

Stimulasi Persepsi, terapi ini bertujuan untuk mempersepsikan stimulus yang

dipaparkan kepadanya dengan tepat sehingga pasien dapat menyelesaikan

masalah yang timbul dari stimulus (Farida dan Yudi, 2010). Terapi tersebut

dapat dimodifikasi dengan permainan pesan berantai.


Permainan pesan beratai dilakukan dengan cara setiap orang harus

membisikkan suatu kata (untuk kelas rendah) atau kalimat atau cerita (untuk

kelas tinggi) kepada pemain berikutnya (Djuanda, 2006 : 96).


Maka dari itu, Terapi Aktivitas Kelompok : Pesan Berantai dilakukan oleh

sekelompok pasien yang dipimpin oleh seorang perawat jiwa yang terlatih

dengan cara membisikan berbagai kata/kalimat yang dilakukan secara

berurutan.

B. MENGAPA PERLU DILAKUKANNYA TERAPI AKTIVITAS


KELOMPOK : PESAN BERANTAI ?

Keuntungan dalam terapi aktivitas kelompok yaitu dapat mengobati klien

dalam jumlah banyak, anggota kelompok dapat mendiskusikan masalah —

masalah mereka, sehingga menurunkan perasaan terisolasi, perbedaan —

perbedaan, dan meningkatkan klien untuk berpartisipasi dan bertukar pikiran,

masalah dengan orang lain, memberikan kesempatan kepada klien untuk


menggali gaya — gaya berkomunikasi dari klien dalam lingkungan yang aman

dan mampu menerima umpan balik dari orang lain, anggota kelompok dapat

belajar bermacam cara dalam memecahkan masalah, serta dapat membantu

memecahkan masalah orang lain (Muhith, 2015).


Penggunaan kelompok dalam praktik keperawatan jiwa memberikan

dampak postif dalam upaya pencegahan, pengobatan atau terapi serta

pemulihan kesehatan jiwa. Selain itu, dinamika kelompok tersebut membantu

pasien meningkatkan perilaku adaptif dan mengurangi perilaku mal adaptif

(Yusuf, dkk, 2015).

C. APA MANFAAT DILAKUKANNYA TERAPI AKTIVITAS


KELOMPOK ; PESAN BERANTAI ?

Terapi Aktivitas Kelompok : Pesan Berantai bertujuan untuk

menstimulasi persepsi dan sensori pasien dalam menerima dan menyampaikan

pesan berantai dari dan kepada pasien lain serta melatih menyimak dan

mendengarkan sehingga dapat membedakan stimulus yang nyata dengan yang

palsu.

D. BAGAIMANA DENGAN PERAN PERAWAT SERTA TAHAPAN


DALAM MELAKUKAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK ; PESAN
BERANTAI ?

Peran perawat dalam terapi aktivitas kelompok yaitu perawat betindak

sebagai moderator atau pengawas diskusi kelompok, mengevaluasi diskusi

kelompok untuk menambah pengalaman terapi kelompok, mengadakan

pendekatan pada kelompok secara efektif, memotivasi penderita agar aktif

dalam kegiatan yang dilakukan, menciptakan suasana terapeutik, memberikan


kesempatan kepada penderita untuk bekerja sama antara penderita dengan

penderita, dan penderita dengan perawat, serta memberikan bimbingan dan

pengarahan pada penderita yang pasif dan hiperaktif.


Tahapannya sebagai berikut :

a. Memberikan salam terapeutik serta menanyakan perasaan klien saat

ini

b. Terapis/Perawat menjelaskan tujuan dari TAK

c. Terapis/Perawat menjelaskan cara bermain sesuai jenis permainan

d. Peserta diatur sejajar menyamping sesuai setting tempat


Sesi I : Permainan Pesan Berantai

 Terapis/fasilitator memberikan kalimat pendek kepada peserta paling depan

dan diminta menyampaikan keteman yang ada disampingnya.

 Peserta nomer 1 menyampaikan informasi yang didengar dari

terapis/fasilitator ke peserta nomer 2, demikian seterusnya sampai ke

peserta nomer 6.

 Peserta nomer 6 diminta menyampaikan apa yang didengar, kemudian

peserta nomer 1 diminta pendapatnya apakah sama kata-kata yang

didengarnya di awal.
 Permainan diulang sama tetapi dimulai dari peserta nomer 6 yang

menyampaikan pesan dan diakhiri peserta nomer 1 yang akan

menyampaikan terakhir pesan yang didengarnya.

Sesi II : Mengungkapkan kata-kata/kalimat yang didengar

 Setiap peserta yang ditunjuk untuk mengungkapkan apa yang didengarnya

dan bila salah maka pasien tersebut akan dihukum. Hukuman bisa dengan

bernyanyi atau bercerita.

 Akhir permainan peserta diminta mengungkapkan perasannnya

 Terapis/fasilitator memberikan reinforcement positif dapat berupa tepuk

tangan.
Lampiran-lampiran

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK : PESAN BERANTAI

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG

Terapi Aktivitas Kelompok: Stimulasi Persepsi, terapi ini bertujuan untuk

mempersepsikan stimulus yang dipaparkan kepadanya dengan tepat sehingga

pasien dapat menyelesaikan masalah yang timbul dari stimulus (Farida dan

Yudi, 2010).
Menurut Djuanda (2006 : 96) permainan pesan beratai dilakukan dengan cara
PENGERTIAN setiap orang harus membisikkan suatu kata (untuk kelas rendah) atau kalimat

atau cerita (untuk kelas tinggi) kepada pemain berikutnya. Permainan ini

melatih menyimak atau mendengarkan.


Terapi aktivitas kelompok stimulus persepsi pesan berantai merupakan

sebagian dari terapi aktivitas kelompok yang biasa dilaksanakan dalam

praktek keperawatan jiwa.


TUJUAN Terapi ini diharapkan dapat memacu klien untuk melakukan hubungan

interpersonal yang adekuat dan mengidentifikasi secara benar stimulus


persepsi eksternal atau dapat mebedakan stimulus palsu dan nyata .

1. Alat tulis
2. Media permainan pesan berantai : Kertas yang sudah tertulis kata/kalimat
PERALATAN
pendek
3. Papan nama
PROSEDUR 1. Tahap Prainteraksi

PELAKSANAAN a. Memilih klien sesuai indikasi, yaitu yang sudah dapat berinteraksi

dengan orang lain

b. Membuat kontrak dengan klien

c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2. Tahap Orientasi

a. Memberikan salam terapeutik

b. Menanyakan perasaan klien saat ini

c. Memperkenalkan anggota yang hadir.

d. Terapis menjelaskan tujuan TAK Pesan Berantai.

e. Membaca tata tertib pelaksanaan.

f. Membuat kontrak waktu.

3. Tahap Kerja

a. Menjelaskan cara bermain sesuai jenis permainan

b. Peserta diatur sejajar menyamping sesuai setting tempat

c. Terapis memberikan kalimat pendek kepada peserta


paling depan dan

diminta menyampaikan keteman yang ada disampingnya.

d. Peserta nomer 1 menyampaikan informasi yang didengar dari

terapis/fasilitator ke peserta nomer 2, demikian seterusnya sampai ke

peserta nomer 6.

e. Peserta nomer 6 diminta menyampaikan apa yang didengar, kemudian

peserta nomer 1 diminta pendapatnya apakah sama kata-kata yang

didengarnya di awal.

f. Permainan diulang sama tetapi dimulai dari peserta nomer 6 yang

menyampaikan pesan dan diakhiri peserta nomer 1 yang akan

menyampaikan terakhir pesan yang didengarnya.

g. Setiap peserta yang ditunjuk untuk mengungkapkan apa yang

didengarnya dan bila salah maka pasien tersebut akan dihukum.

Hukuman bisa dengan bernyanyi atau bercerita.

h. Akhir permainan peserta diminta mengungkapkan

perasannnya

i. Terapis/fasilitator memberikan reinforcement positif dapat berupa tepuk

tangan.

4. Tahap Terminasi

Lakukan evaluasi kegiatan :


a. Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK

b. Memberi pujian atas keberhasilan peserta

5. Dokumentasi

Catat hasil kegiatan dalam catatan keperawatan.

Dedi. (2011). Pengertian permainan pesan berantai, diakses tanggal 17 Mei dari

DAFTAR PUSTAKA (http://www.suaradedi.blogspot.co.i d/2011/12).

Lembar Penilaian

ASPEK YANG NAMA PESERTA TAK


NO.
DINILAI

Mengikuti kegiatan
1. dari awal sampai
akhir.
Menceritakan
2. perasaannya setelah
TAK
Menceritakan makna
3. dari kegiatan yang
dilakukan

JUMLAH
FASE : ORIENTASI

KEMAMPUAN MEMPERKENALKAN DIRI

1. Kemampuan verbal

ASPEK YANG NAMA KLIEN / PESERTA TAK


NO.
DINILAI

1 Menyebutkan nama
lengkap

2 Menyebutkan nama
panggilan

3 Menyebutkan alamat
tempat tinggal

4 Menyebutkan
kemampuan yang
dimiliki
JUMLAH

2. Kemampuan Non Verbal

NAMA KLIEN

ASPEK YANG
NO.
DINILAI

1 Kontak mata

2 Duduk tegak

Bahasa tubuh sesuai


3
perintah

Mengikuti kegiatan
4 dari awal sampai
akhir

JUMLAH

Keterangan :

 Semua aspek dinilai dengan memberi tanda Ö : jika ditemukan pada klien atau

X : jika tidak ditemukan

 Jumlah kemampuan yang ditemukan jika mendapat nilai 3 s/d 4 berarti klien

mampu, jika £ 2 klien belum mampu


FASE : KERJA

Tujuan : Terapi ini diharapkan dapat memacu klien untuk melakukan hubungan

interpersonal yang adekuat dan mengidentifikasi secara benar stimulus

persepsi eksternal atau dapat mebedakan stimulus palsu dan nyata .

NAMA KLIEN
NO. ASPEK YANG DINILAI
1 Mengikuti perintah dengan
tepat
2 Mampu kalimat yang
dibisikan
3 Mengungkapkan perasaan

Jumlah

Keterangan :

 Semua aspek dinilai dengan memberi tanda Ö : jika ditemukan pada klien atau

X : jika tidak ditemukan

 Jumlah kemampuan yang ditemukan jika mendapat nilai 3 s/d 4 berarti klien

mampu, jika £ 2 klien belum mampu

FASE: TERMINASI

Tujuan : Klien mampu menyampaikan manfaat dari kegiatan kelompok yamg

telah dilakukan.
NAMA KLIEN
NO. ASPEK YANG DINILAI

1 Mengikuti perintah dengan tepat


2 Mampu menyebutkan manfaat

kegiatan minimal 1 (satu)

3 Mengungkapkan perasaan

JUMLAH

Keterangan :

 Semua aspek dinilai dengan memberi tanda Ö : jika ditemukan pada klien atau

X : jika tidak ditemukan

 Jumlah kemampuan yang ditemukan jika mendapat nilai ³ 2 berarti klien

mampu, jika < 2 klien belum mampu

Anda mungkin juga menyukai