OLEH
KELOMPOK STASE KEPERAWATAN JIWA
PKM KOTA TENGAH KOTA GORONTALO
PROPOSAL
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) SOSIALISASI
SESI 1 (Memperkenalkan Diri)
1. Deskripsi
Hampir di seluruh dunia terdapat sekitar 450 juta (11%) orang yang
dengan gangguan jiwa sering menarik diri dikarenakan banyak di antaranya
yang merasa dirinya tidak layak bergaul dengan yang lain, minder, putus asa
sehingga lebih suka menyendiri (WHO, 2006). Hasil survey Kesehatan Mental
Rumah Tangga di Indonesia menyatakan bahwa 185 orang per 1000 penduduk
di Indonesia yang dengan gangguan psikis lebih suka menyendiri (Budi Anna
Kelliat , 2010).
Dampak yang dapat ditimbulkan oleh menarik diri adalah : 1)
Kerusakan komunikasi verbal dan non verbal, 2) Gangguan hubungan
interpersonal, 3) Gangguan interaksi sosial, 4) Resiko perubahan persepsi
sensori (halusinasi). Bila klien yang menarik diri tidak cepat teratasi, maka
akan dapat membahayakan keselamatan diri sendiri maupun orang lain yang
ada disekitarnya (Budi Anna Kelliat, 2010).
Penatalaksanaan klien dengan riwayat menarik diri dapat dilakukan
salah satunya dengan pemberian intervensi Terapi Aktivitas Kelompok
sosialisasi, yang merupakan salah satu terapi modalitas dalam sebuah aktifitas
secara kolektif dalam rangka pencapaian penyesuaian psikologis, perilaku dan
pencapaian adaptasi optimal pasien serta untuk meningkatkan percaya dirinya
(Yoseph, 2012). Terapi aktivitas kelompok sosialisasi adalah upaya
memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah
hubungan sosial (Stuart, 2011).
2. Tujuan
Klien dapat menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal, hobi dan
alamat tempat tinggal klien.
3. Kriteria Klien
a. Pasien kooperatif
b. Klien sudah tidak gelisah dan tidak agresif
c. Klien dapat dikontrol
d. Jumlah anggota 4-6 orang
4. Setting
a. Tempat : Puskesmas Kota Tengah Kota Gorontalo
b. Pengaturan Ruangan :
Keterangan :
: Leader
: Co Leader
: Pasien
: Fasilitator
: Observer
5. Waktu
25 menit dengan kelompok kecil
6. Metode
Dinamika kelompok
7. Pembagian Tugas
a. Leader : Juniarty Karim
Memimpin TAK : merencanakan, mengontrol dan mengendalikan
jalannya TAK
Membuka acara TAK
Memimpin perkenalan
Menjelaskan tujuan TAK
Menjelaskan proses kegiatan TAK
Menutup kegiatan TAK
b. Co. Leader : Ardina Lamusudidi
Membacakan tata tertib dan program antisipasi
Mengambil alih tugas leader apabila jalannya TAK pasif, dan
menyerahkannya kembali kepada leader apabila jalannya TAK sudah
normal kembali.
c. Fasilitator : Indra Setiawan Rasjid, Rizki Dj. Ahmad, Dewi Syukrima W.L
Yunus, Ningsri datau, Novarita Hamzah
Mempertahankan kehadiran peserta
Mempertahankan dan meningkatkan motivitasi peserta
Mencegah gangguan atau hambatan terhadap kelompok baik dari luar
maupun dari dalam kelompok.
d. Observer : Laswiko Lahay, Nikmatul Husna Ahmad
Mengobservasi jalannya kegiatan TAK dari awal sampai akhirmya
Mengobservasi semua perilaku klien dan peran anggota terapis
Mengevaluasi jalannya TAK dari awal sampai akhir
Mencatat modifikasi strategi untuk kelompok yang akan datang
Memprediksi respon anggota kelompok pada sesion berikutnya.
8. Strategi Pelaksanaan
a. Fase Orientasi (5 menit)
Terapis : Memberi salam terapeutik dan memperkenalkan diri dan
anggota kelompok
Evaluasi/ validasi : menanyakan perasaan dan tidur semalam ?
Kontrak :
- Menjelaskan tujuan memperkenalkan diri
- Kontrak waktu permainan selama 30 menit
- Menjelaskan aturan main yaitu : pasien harus mengikuti permainan
dari awal sampai akhir, jika klien meninggalkan kelompok harus
minta izin pada terapis dengan cara mengangkat tangan dan
meminta izin.
b. Fase kerja (15 menit)
1. Menjelaskan kegiatan : lagu akan dihidupkan, kemudian bola
diedarkan dengan arah berlawanan dengan jarum jam dan pada saat
lagu dimatikan, maka anggota kelompok yang memegang bola tenis
dipersilahkan untuk berdiri dan memperkenalkan nama lengkap, nama
panggilan, asal, hobi dan alamat tempat tinggalnya.
2. Di contohkan oleh terapis terlebih dahulu : Hidupkan lagu dan edarkan
bola tenis berlawanan dengan arah jarum jam.
3. Pada saat lagu dimatikan, terapis memegang bola tenis kemudian
terapis berdiri dan menyebutkan.
Salam
Nama lengkap
Nama panggilan
Asal
Hobi
Alamat
4. Tulis nama panggilan pada papan nama anggota yang telah
memperkenalkan nama.
5. Ulangi kegiatan dari awal sampai semua anggota kelompok
mendapatkan giliran.
6. Memberi pujian dan tepuk tangan pada anggota kelompok yang sudah
berhasil memperkenalkan nama lengkap, nama panggilan, hobi dan
alamat.
c. Fase Terminasi (5 menit)
1. Evaluasi :
Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
Memberi pujian atas keberhasilan kelompok
2. Rencana tindak lanjut
Menganjurkan kelompok untuk mengikuti TAK Sesi 2 yaitu
berkenalan dengan orang lain.
Menganjurkan untuk tiap peserta melatih memperkenalkan diri
kepada teman sekitar ataupun dengan perawat ruangan.
3. Kontrak yang akan datang
Kontrak kegiatan selanjutnya yaitu di tempat yang sama dan waktu
yang sama.
9. Program Antisipasi
Apabila selama kegiatan berlangsung ada anggota kelompok yang
meninggalkan kegiatan sebelum kegiatan berakhir/ada anggota keompok yang
tidak meminta izin/ada anggota kelompok yang keluar dan tidak kembali pada
saat kegiatan masih berlangsung maka akan diberi sanksi, sanksinya berupa
menyanyi dan berjoget.
10. Evaluasi dan dokumentasi
a. Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses tak berlangsung, khususnya pada
tahap kerja untuk menilai kemampuan klien untuk melakukan TAK.
Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan
TAK. Untuk TAK sesi 1, dievaluasi kemampuan klien memperkenalkan
diri secara verbal dan nonverbal dengan menggunakan formulir evaluasi
berikut.
No Nama Klien
Aspek Yang Dinilai
. PX.A PX.B PX.C PX.D PX.E
1 Menyebutkan nama lengkap
2 Menyebutkan nama panggilan
3 Menyebutkan asal
4 Menyebutkan hobi
Jumlah
b) Kemampuan nonverbal
No Nama Klien
Aspek Yang Dinilai
.
1 Kontak mata
2 Duduk tegak
3 Menggunakan bahasa tubuh yang
sesuai
4 Mengikuti kegiatan dari awal
sampai akhir
Jumlah
Petunjuk
1. Dibawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAKS.
2. Untuk tiap klien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda [√] jika
ditemukan pada klien atau tanda [x] jika tidak ditemukan.
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan, jika nilai 3 atau 4 klien mampu,
dan jika nilai 0, 1, atau 2 klien belum mampu.
b. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien ketika TAK pada catatan
proses keperawatan tiap klien. Misalnya, klien mengikuti sesi 1 TAKS,
klien mampu memperkenalkan diri secara verbal dan nonverbal,
dianjurkan klien memperkenalkan diri pada klien lain di ruang rawat (buat
jadwal).
PROPOSAL
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) SOSIALISASI
SESI 2 (Berkenalan dengan Anggota Kelompok)
1. Deskripsi
Hampir di seluruh dunia terdapat sekitar 450 juta (11%) orang yang
dengan gangguan jiwa sering menarik diri dikarenakan banyak di antaranya
yang merasa dirinya tidak layak bergaul dengan yang lain, minder, putus asa
sehingga lebih suka menyendiri (WHO, 2006). Hasil survey Kesehatan Mental
Rumah Tangga di Indonesia menyatakan bahwa 185 orang per 1000 penduduk
di Indonesia yang dengan gangguan psikis lebih suka menyendiri (Budi Anna
Kelliat , 2010).
Dampak yang dapat ditimbulkan oleh menarik diri adalah : 1)
Kerusakan komunikasi verbal dan non verbal, 2) Gangguan hubungan
interpersonal, 3) Gangguan interaksi sosial, 4) Resiko perubahan persepsi
sensori (halusinasi). Bila klien yang menarik diri tidak cepat teratasi, maka
akan dapat membahayakan keselamatan diri sendiri maupun orang lain yang
ada disekitarnya (Budi Anna Kelliat, 2010).
Penatalaksanaan klien dengan riwayat menarik diri dapat dilakukan
salah satunya dengan pemberian intervensi Terapi Aktivitas Kelompok
sosialisasi, yang merupakan salah satu terapi modalitas dalam sebuah aktifitas
secara kolektif dalam rangka pencapaian penyesuaian psikologis, perilaku dan
pencapaian adaptasi optimal pasien serta untuk meningkatkan percaya dirinya
(Yoseph, 2012). Terapi aktivitas kelompok sosialisasi adalah upaya
memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah
hubungan sosial (Stuart, 2011).
2. Tujuan
Klien dapat berkenalan dengan anggota kelompok
3. Kriteria Klien
a. Pasien kooperatif
b. Klien sudah tidak gelisah dan tidak agresif
c. Klien dapat dikontrol
d. Jumlah anggota 4-6 orang
4. Setting
a. Tempat : Puskesmas Kota Tengah Kota Gorontalo
b. Pengaturan Ruangan :
Keterangan :
: Leader
: Co Leader
: Pasien
: Fasilitator
: Observer
c. Media / alat yang digunakan
Spiker, HP, bola tenis, buku catatan, pulpen, papan nama, kursi
5. Waktu
30 menit dengan kelompok kecil
6. Metode
Dinamika kelompok
7. Pembagian Tugas
a. Leader : Ardina Lamusudidi
Memimpin TAK : merencanakan, mengontrol dan mengendalikan
jalannya TAK
Membuka acara TAK
Memimpin perkenalan
Menjelaskan tujuan TAK
Menjelaskan proses kegiatan TAK
Menutup kegiatan TAK
b. Co. Leader : Juniarty Karim
Membacakan tata tertib dan program antisipasi
Mengambil alih tugas leader apabila jalannya TAK pasif, dan
menyerahkannya kembali kepada leader apabila jalannya TAK sudah
normal kembali.
c. Fasilitator : Laswiko Lahay, Nikmatul Husna Ahmad, Dewi Syukrima
W.L Yunus, Ningsri datau, Novarita Hamzah
Mempertahankan kehadiran peserta
Mempertahankan dan meningkatkan motivitasi peserta
Mencegah gangguan atau hambatan terhadap kelompok baik dari luar
maupun dari dalam kelompok.
d. Observer : Indra Setiawan Rasjid, Rizki Dj. Ahmad Mengobservasi
jalannya kegiatan TAK dari awal sampai akhirmya
Mengobservasi jalannya kegiatan TAK dari awal sampai akhirmya
Mengobservasi semua perilaku klien dan peran anggota terapis
Mengevaluasi jalannya TAK dari awal sampai akhir
Mencatat modifikasi strategi untuk kelompok yang akan datang
Memprediksi respon anggota kelompok pada sesion berikutnya.
8. Strategi Pelaksanaan
a. Fase Orientasi (5 menit)
Terapis : Memberi salam terapeutik dan memperkenalkan diri dan
anggota kelompok, serta mengingatkan kontrak dengan anggota
kelompok pada sesi 1.
Evaluasi/ validasi : menanyakan apakah sudah mempraktekkan cara
memperkenalkan diri pada orang yang ada dirumah ?
Kontrak :
- Menjelaskan tujuan berkenalan dengan anggota kelompok
- Kontrak waktu permainan selama 30 menit
- Menjelaskan aturan main yaitu : pasien harus mengikuti permainan
dari awal sampai akhir, jika klien meninggalkan kelompok harus
minta izin pada terapis dengan cara mengangkat tangan dan
meminta izin.
b. Fase kerja (20 menit)
1) Menjelaskan kegiatan : lagu akan dihidupkan, kemudian bola
diedarkan dengan arah berlawanan dengan jarum jam dan pada saat
lagu dimatikan, maka anggota kelompok yang memegang bola tenis
dipersilahkan untuk berdiri dan berkenalan dengan dengan anggota
kelompok yang ada disebelah kanan
2) Di contohkan oleh terapis terlebih dahulu : Hidupkan lagu dan edarkan
bola tenis berlawanan dengan arah jarum jam
3) Pada saat musik dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola
mendapat giliran untuk berkenalan dengan anggota kelompok yang ada
disebelah kanan dengan cara :
Memberi salam
Menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi.
Menanyakan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi lawan
bicara.
Dimulai oleh terapis sebagai contoh
4) Ulangi kegiatan dari awal sampai semua anggota kelompok
mendapatkan giliran
5) Beri pujian dan tepuk tangan pada anggota kelompok yang sudah
berhasil.
c. Fase Terminasi (5 menit)
1) Evaluasi :
Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
Memberi pujian atas keberhasilan kelompok
2) Rencana tindak lanjut
Menganjurkan kelompok untuk mengikuti TAK Sesi 3 yaitu
bercakap-cakap dengan anggota kelompok
Menganjurkan untuk tiap anggota kelompok melatih berkenalan
dengan teman sekamar atau dengan orang dirumah
3) Kontrak yang akan datang
Kontrak kegiatan selanjutnya yaitu di tempat yang sama dan waktu
yang sama.
9. Program Antisipasi
Apabila selama kegiatan berlangsung ada anggota kelompok yang
meninggalkan kegiatan sebelum kegiatan berakhir/ada anggota keompok yang
tidak meminta izin/ada anggota kelompok yang keluar dan tidak kembali pada
saat kegiatan masih berlangsung maka akan diberi sanksi, sanksinya berupa
menyanyi dan berjoget.
10. Evaluasi dan dokumentasi
a. Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses tak berlangsung, khususnya pada
tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan
tujuan TAK. Untuk TAK sesi 2, dievaluasi kemampuan klien dalam
berkenalan secara verbal dan nonverbal dengan menggunakan formulir
evaluasi berikut.
Kemampuan Berkenalan
1) Kemampuan verbal
No Nama Klien
Aspek Yang Dinilai
.
1 Menyebutkan nama lengkap
2 Menyebutkan nama panggilan
3 Menyebutkan asal
4 Menyebutkan hobi
5 Menanyakan nama lengkap
6 Menanyakan nama panggilan
7 Menanyakan asal
8 Menanyakan hobi
Jumlah
2) Kemampuan nonverbal
No Nama Klien
Aspek Yang Dinilai
.
1 Kontak mata
2 Duduk tegak
3 Menggunakan bahasa tubuh yang
sesuai
4 Mengikuti kegiatan dari awal
sampai akhir
Jumlah
Petunjuk
1. Dibawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAKS.
2. Untuk tiap klien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda [√] jika
ditemukan pada klien atau tanda [x] jika tidak ditemukan.
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan :
Kemampuan verbal, disebut mampu jika mendapat nilai ≥ 6, disebut
belum mampu jika mendapat nilai ≤ 5
Kemampuan nonverbal disebut mampu jika mendapat nilai 3 atau 4,
disebut belum mampu jika mendapat nilai ≤ 2.
b. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien ketika TAK pada catatan
proses keperawatan tiap klien. Misalnya, jika nilai klien 7 untuk verbal
dan 3 untuk nonverbal, catatan keperawatan adalah : klien mengikuti
TAKS sesi 2, klien mampu berkenalan secara verbal dan non verbal,
anjurkan klien untuk berkenalan dengan yang lain, buat jadwal.
PROPOSAL
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) SOSIALISASI
SESI 3 (Bercakap-cakap dengan Anggota Kelompok)
1. Deskripsi
Hampir di seluruh dunia terdapat sekitar 450 juta (11%) orang yang
dengan gangguan jiwa sering menarik diri dikarenakan banyak di antaranya
yang merasa dirinya tidak layak bergaul dengan yang lain, minder, putus asa
sehingga lebih suka menyendiri (WHO, 2006). Hasil survey Kesehatan Mental
Rumah Tangga di Indonesia menyatakan bahwa 185 orang per 1000 penduduk
di Indonesia yang dengan gangguan psikis lebih suka menyendiri (Budi Anna
Kelliat , 2010).
Dampak yang dapat ditimbulkan oleh menarik diri adalah : 1)
Kerusakan komunikasi verbal dan non verbal, 2) Gangguan hubungan
interpersonal, 3) Gangguan interaksi sosial, 4) Resiko perubahan persepsi
sensori (halusinasi). Bila klien yang menarik diri tidak cepat teratasi, maka
akan dapat membahayakan keselamatan diri sendiri maupun orang lain yang
ada disekitarnya (Budi Anna Kelliat, 2010).
Penatalaksanaan klien dengan riwayat menarik diri dapat dilakukan
salah satunya dengan pemberian intervensi Terapi Aktivitas Kelompok
sosialisasi, yang merupakan salah satu terapi modalitas dalam sebuah aktifitas
secara kolektif dalam rangka pencapaian penyesuaian psikologis, perilaku dan
pencapaian adaptasi optimal pasien serta untuk meningkatkan percaya dirinya
(Yoseph, 2012). Terapi aktivitas kelompok sosialisasi adalah upaya
memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah
hubungan sosial (Stuart, 2011).
2. Tujuan
Klien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok :
Menanyakan kehidupan pribadi kepada 1 anggota kelompok
Menjawab pertanyaan tentang kehidupan pribadi
3. Kriteria Klien
a. Pasien kooperatif
b. Klien sudah tidak gelisah dan tidak agresif
c. Klien dapat dikontrol
d. Jumlah anggota 4-6 orang
4. Setting
a. Tempat : Puskesmas Kota Tengah Kota Gorontalo
b. Pengaturan Ruangan :
Keterangan :
: Leader
: Co Leader
: Pasien
: Fasilitator
: Observer
c. Media / alat yang digunakan
Spiker, HP, bola tenis, buku catatan, pulpen, papan nama, kursi
5. Waktu
30 menit dengan kelompok kecil
6. Metode
Dinamika kelompok
7. Pembagian Tugas
a. Leader : Indra Setiawan Rasjid
Memimpin TAK : merencanakan, mengontrol dan mengendalikan
jalannya TAK
Membuka acara TAK
Memimpin perkenalan
Menjelaskan tujuan TAK
Menjelaskan proses kegiatan TAK
Menutup kegiatan TAK
b. Co. Leader : Dewi Syukrima W.L Yunus
Membacakan tata tertib dan program antisipasi
Mengambil alih tugas leader apabila jalannya TAK pasif, dan
menyerahkannya kembali kepada leader apabila jalannya TAK sudah
normal kembali.
c. Fasilitator : Rizki Dj. Ahmad, Lahay, Nikmatul Husna Ahmad, Juniarty
Karim, Ardina Lamusudidi
Mempertahankan kehadiran peserta
Mempertahankan dan meningkatkan motivitasi peserta
Mencegah gangguan atau hambatan terhadap kelompok baik dari luar
maupun dari dalam kelompok.
d. Observer : Ningsri datau, Novarita Hamzah Laswiko
Mengobservasi jalannya kegiatan TAK dari awal sampai akhirmya
Mengobservasi semua perilaku klien dan peran anggota terapis
Mengevaluasi jalannya TAK dari awal sampai akhir
Mencatat modifikasi strategi untuk kelompok yang akan datang
Memprediksi respon anggota kelompok pada sesion berikutnya.
8. Strategi Pelaksanaan
a) Fase Orientasi (5 menit)
Terapis : Memberi salam terapeutik dan memperkenalkan diri dan
anggota kelompok, serta mengingatkan kontrak dengan anggota
kelompok pada sesi 2.
Evaluasi/ validasi : menanyakan perasaan dan apakah sudah
mempraktekkan cara berkenalan dengan orang lain?
Kontrak :
- Menjelaskan tujuan klien bercakap-cakap dengan anggota
kelompok
- Kontrak waktu permainan selama 30 menit
- Menjelaskan aturan main yaitu : pasien harus mengikuti permainan
dari awal sampai akhir, jika klien meninggalkan kelompok harus
minta izin pada terapis dengan cara mengangkat tangan dan
meminta izin.
b) Fase kerja (20 menit)
1) Menjelaskan kegiatan : lagu akan dihidupkan, kemudian bola
diedarkan dengan arah berlawanan dengan jarum jam dan pada saat
lagu dimatikan, maka anggota kelompok yang memegang bola tenis
dipersilahkan untuk berdiri dan memperkenalkan nama lengkap, nama
panggilan, asal, hobi dan alamat tempat tinggalnya.
2) Di contohkan oleh terapis terlebih dahulu : Hidupkan lagu dan edarkan
bola tenis berlawanan dengan arah jarum jam
3) Pada saat musik dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola
mendapat giliran untuk bertanya tentang kehidupan pribadi anggota
kelompok yang ada disebelah kanan dengan cara :
Memberi salam
Memanggil panggilan
Menanyakan kehidupan pribadi : orang terdekat/dipercayai/
disegani, pekerjaan.
Dimulai oleh terapi sebagai contoh
4) Ulangi kegiatan dari awal sampai semua anggota kelompok
mendapatkan giliran
5) Beri pujian dan tepuk tangan pada anggota kelompok yang sudah
berhasil.
c) Fase Terminasi (5 menit)
1. Evaluasi :
Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
Memberi pujian atas keberhasilan kelompok
2. Rencana tindak lanjut
Menganjurkan kelompok untuk mengikuti TAK Sesi 4 yaitu
menyampaikan dan membicarakan topik tertentu.
Menganjurkan untuk tiap anggota bercakap-cakap tantang
kehidupan pribadi dengan orang lain pada kehidupan sehari-hari.
3. Kontrak yang akan datang
Kontrak kegiatan selanjutnya yaitu di tempat yang sama dan waktu
yang sama.
9. Program Antisipasi
Apabila selama kegiatan berlangsung ada anggota kelompok yang
meninggalkan kegiatan sebelum kegiatan berakhir/ada anggota keompok yang
tidak meminta izin/ada anggota kelompok yang keluar dan tidak kembali pada
saat kegiatan masih berlangsung maka akan diberi sanksi, sanksinya berupa
menyanyi dan berjoget.
10. Evaluasi dan dokumentasi
a. Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses tak berlangsung, khususnya pada
tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan
tujuan TAK. Untuk TAK sesi 3, dievaluasi kemampuan verbal dalam
bertanya dan menjawab pada saat bercakap-cakap serta kemampuan
nonverbal dengan menggunakan formulir evaluasi berikut.
Kemampuan Bercakap-cakap
1) Kemampuan verbal : bertanya
No Nama Klien
Aspek Yang Dinilai
.
1 Mengajukan pertanyaan yang
jelas
2 Mengajukan pertanyaan yang
ringkas
3 Mengajukan pertanyaan yang
relevan
4 Mengajukan pertanyaan secara
spontan
Jumlah
Petunjuk
1) Dibawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut
TAKS.
2) Untuk tiap klien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda [√] jika
ditemukan pada klien atau tanda [x] jika tidak ditemukan.
3) Jumlahkan kemampuan yang ditemukan. Jika mendapat nilai 3 atau 4
klien mampu dan jika nilai ≤ 2 klien dianggap belum mampu.
b. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien ketika TAK pada catatan
proses keperawatan tiap klien. Misalnya, nilai kemampuan verbal bertanya 2,
kemampuan verbal menjawab 2, dan kemampuan non verbal 2 maka catatan
keperawatan adalah klien mengikuti TAKS sesi 3, klien belum mampu
bercakap-cakap secara verbal dan non verbal. Dianjurkan latihan diulang di
ruangan ( buat jadwal ).