Anda di halaman 1dari 12

PRAKTEK PRAPROFESI II

“ TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK : ORIENTASI REALITA PADA PASIEN


HALUSINASI “ KEPERAWATAN JIWA DI RUANG 8 (IRAWAN WIBISONO) RSJD
Dr. AMINOGONDO HUTOMO PROVINSI JAWA TENGAH

Disusun Oleh :

1. Yennie Febriana L (1303000)


2. Almaidatul Arisma (1403000)
3. Daimatul Khasanah (1403012)
4. Ernita Dwi Azizah (1403000)
5. Ika Febriana Iswanti (1403000)

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2016/2017

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia sebagai mahluk social yang hidup berkelompok dimana satu dengan yang
lainnya saling berhubungan untuk memenuhi kebutuhan social. Kebutuhan social yang
dimaksud antara lain : rasa menjadi milik orang lain atau keluarga, kebutuhan pengakuan
orang lain, kebutuhan penghargaan orang lain dan kebutuhan pernytaan diri.
Secara individu selalu berada dalam kelompok, sebagai contoh individu berada
dalam satu keluarga. Dengan demikian ada dasarnya individu memerlukan hubungan
timbal balik, hal ini bisa melalaui kelompok.
Penggunaan kelompok dalam praktek keperawatan jiwa memberikan dampak positif
dalam upaya pencegahan dalam upaya pencegahan, pengobatan atau terapi serta
pemulihan kesehatan seseorang. Meningkatnya penggunaan kelompok terapeutik,
modalitas merupakan bagian dan memberikan hasil yang positif terhadap perubahan
perilaku pasien/klien, dan meningkatkan perilaku adaptif dan mengurangi perilaku
maladaptive.
Beberapa keuntungan yang diperoleh individu atau klien melalui terapi aktivitas
kelompok melalui dukungan (support), pendidikan meningkatkan pemecahan masalah,
meningkatkan hubungan internasional dan juga meningkatkan uji realitas (reality testing)
pada klien dengan gangguan orientasi realitas ( Birckhead, 1989).
Terapi aktifitas kelompok sering digunakan dalam praktek kesehatan jiwa, bahkan
dewasa ini terapi aktivitas kelompok merupakan hal yang penting dari keterampilan
terapeutik dalam keperawatan. Terapi kelompok telah diterima profesi kesehatan.
Pimpinan kelompok dapat menggunakan keunikan individu untuk mendorong anggota
kelompok untuk mengungkapkan masalah dan mendapatkan bantuan penyelesaian
masalahnya dari kelompok, perawat juga adaptif menilai respon klien selama berada
dalam kelompok.

B. Tujuan Terapi Aktivitas Kelompok


1. Tujuan umum
Klien mampu berorientasi sesuai dengan kenyataan.

2
2. Tujuan khusus
a. Klien mampu mengenali dirinya sendiri dan mengenali orang lain di sekitarnya
dengan tepat.
b. Klien mampu mengenal tempat dia berada.
c. Klien mampu mengenali waktu ( jam, hari, tanggal, tahun ) dengan tepat.

C. Kriteria Pasien
1. Pasien mempunyai diagnosa halusinasi.
2. Pasien berjumlah minimal 5 orang dan maksimal 10 orang.
3. Pasien kooperatif.
4. Pasien dalam keadaan sehat ( tidak sedang sakit fisik yang mengganggu terapi ).
5. Pasien dapat mengikuti semua aturan yang diberikan.

D. Media dan alat


Persiapan alat yang biasa digunakan antara lain :
a) Spidol
b) Papan nama sejumlah klien dan perawat yang ikut TAK
c) Bola tenis
d) Tape recorder
e) Kaset
g) Kalender
h) Jam dinding

E. Setting tempat

Posisi Klien saling berhadapan

Keterangan : 
L          : Leader
Co       : Wakil Leader

3
K         : Klien
F          : Fasilitator
O : Observer

F. Pengorganisaian
Uraian tugas perawat (therapist)
a. Leader dan Co-Leader bertugas menganalisa dan mengobservasi pola-pola
komunikasi dalam kelompok, membantu anggota kelompok untuk menyadari
dinamisasi kelompok, menjadi motivator, membantu kelompok untuk menetapkan
tujuan dan membuat peraturan. Pemimpin dan anggota kelompok mendiskusikan
apa yang harus dilakukan selanjutnya, memotivasi kesatuan kelompok dan
membantu kelompok untuk berkembang dan bergerak secara dinamis.
b. Fasilitator bertugas memberikan stimulus kepada anggota kelompok lain agar
dapat mengikuti jalannya kegiatan dalam kelompok.
c. Observer bertugas mencatat serta mengamati respon klien, jalannya aktivitas
therapi, peserta yang aktif dan pasif dalam kelompok serta yang drop out (tidak
dapat mengikuti kegiatan sampai selesai).

Leader : Ernita
Co Leader : Daimatul
Observer : Alma, Yennie
Fasilitator : Ika

G. Kegiatan / pelaksanaan ( Orientasi, Kerja, Terminasi )


1. Sesi Pertama : Mengenal Orang
a. Pengertian
Upaya memfasilitasi kemampuan sejumlah pasien dengan masalah gangguan
orientasi realita.

b. Tujuan
Pasien dapat mengenal orang – orang disekitarnya dengan cepat.

c. Fase Orientasi
1. Mengucapkan salam teraupetik : salam dari terapis kapada klien.

4
2. Evaluasi / Validasi : Menanyakan perasaan klien hari ini.
3. Kontrak
 Menjelaskan tujuan kegiatan : mengenal orang .
 Menjelaskan aturan main :
a) Masing – masing pasien duduk dikursinya masing – masing sampai
permainan selesai.
b) Bila ingin keluar dari kelompok harus meminta izin dari terapis.
c) Lama kegiatan 30 menit.

d. Fase Kerja
1. Terapis memberikan name tag untuk masing – masing peserta.
2. Terapis meminta masing-masing peserta menyebutkan nama, nama panggilan,
status dan alamatnya.
3. Terapis meminta masing-masing peserta menuliskan nama panggilannya
dimasing – masing name tag yang telah dibagikan.
4. Terapis meminta masing-masing peserta memperkenalkan diri secara berutun
searah jarum jam dimulai dari terapis meliputi menyebutkan nama lengkap,
nama panggilan, alamatnya.
5. Terapis menjelaskan langkah berikut : tape recorder akan dinyalahkan saat
music terdengar bola tennis dipindahkan dari satu peserta ke peserta yang lain.
Saat music dihentikan peserta yang sedang memegang bola tennis
menyebutkan nama, nama panggilan dan alamatsemua peserta yang lain.
6. Terapis menyalakan tape dan menghentikan saat music dihentikan peserta
yang sedang memegang bola tennis menyebutkan nama, nama panggilan dan
alamat semua peserta yang lain.
7. Ulangi langkah no.6 sampai semua peserta mendapatkan giliran.
8. Terapis memberikan pujian, setiap kali pasien selesai menceritakan
perasaannya.

e. Fase Terminasi
1. Evaluasi
 Menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti TAK.
 Memberi pujian atas pencapaian kelompok.

5
2. Tindak lanjut
Menganjurkan agar pasien untuk kontak dan interaksi dengan orang
lain.
3. Kontrak yang akan datang
 Membuat kontrak kembali untuk TAK berikutnya untuk mengenal
tempat.
 Menyepakati waktu dan tempat.

2. Sesi Kedua : Mengenal Tempat


a. Pengertian
Upaya memfasilitasi kemampuan sejumlah pasien dengan masalah gangguan
orientasi realita.

b. Tujuan
Pasien dapat mengenal waktu dan tempat.

c. Fase Orientasi
1. Mengucapkan salam teraupetik : salam dari terapis kepada klien.
2. Evaluasi / validasi
 Menanyakan perasaan klien hari ini
 Terapis menanyakan apakah peserta masih mengingat nama – nama
peserta yang lain.
3. Kontrak
 Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal tempat yang biasa dilihat.
 Menjelaskan aturan main :
a) Bila ingin keluar dari kelompok harus meminta izin dari terapis.
b) Lama kegiatan 30 menit.

d. Kerja
1. Terapis menanyakan kepada peserta nama rumah sakit, nama ruangan, nomor
tempat tidur, peserta diberi kesempatan menjawab dengan tepat.
2. Terapis menjelaskan langkah berikutnya : Tape recorder akan dinyalakan saat
music terdengar, bola tennis dipindahkan dari satu peserta kepeserta yang lain.

6
Saat music dihentikan peserta yang sedang memegang bola tennis
menyebutkan nama rumah sakit, nama ruangan yang tepat.
3. Terapis menyalakan tape dan menghentikan saat music dihentikan peserta
yang sedang memegang bola tenis menyebutkan nama rumah sakit, nama
ruangan yang tepat.
4. Ulangi langkah no.3 sampai semua peserta mendapat giliran.
5. Terapis memberikan pujian.
6. Terapis mengajak peserta berkeliling keruang – ruang yang ada.

e. Fase Terminasi
1. Evaluasi
 Menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti TAK.
 Memberi pujian atas pencapaian kelompok.
2. Tindak lanjut
Menganjurkan untuk menghafal nama-nama.
3. Kontrak yang akan datang
 Menyepakati kegiatan yang akan datang, yaitu mengenal waktu.
 Menyepakati waktu dan tempat.

3. Sesi Ketiga : Mengenal Waktu


a. Pengertian
Upaya memfasilitasi kemampuan sejumlah pasien dengan masalah gangguan
orientasi realita.

b. Tujuan
Pasien dapat mengenal tanggal, hari, tahun dengan tepat.

c. Fase orientasi
1. Mengucapkan salam teraupetik : salamdari terapis kepada klien.
2. Evaluasi / validasi
 Menanyakan perasaan klien hari ini
 Terapis menanyakan apakah peserta masih mengingat nama – nama peserta
yang lain.

7
3. Menjelaskan aturan main :
 Bila ingin keluar dari kelompok harus meminta izin dari terapis.
 Lama kegiatan 30 menit.

d. Fase Kerja
1. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan.
2. Terapis menanyakan kepada peserta hari, tanggal, bulan dan tahun sekarang.
3. Terapis menjelaskan langkah berikutnya : Tape recorder akan dinyalakan saat
music terdengar bola tennis dipindahkan dari satu peserta ke peserta yang lain.
Saat music dihentikan peserta yang sedang memegang bola tenis menjawab
pertanyaan dari terapis.
4. Terapis menyalakan tape dan menghentikan saat music dihentikan peserta yang
sedang memegang bola tennis menjawab pertanyaan dari terapis.
5. Ulangi langkah no.4 sampai semua peserta mendapat giliran.
6. Terapis memberikan pujian, setiap kali pasien selesai menceritiakan
perasaannya.
e. Fase Terminasi
1. Evaluasi
 Menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti TAK
 Memberi pujian atas pencapaian kelompok
2. Tindak lanjut
 Menganjurkan mendengarkan music – music yang baik dan yang bermakna
dalam kehidupan.
3. Kontrak yang akan datang
 Membuat kontrak kembali untuk TAK berikutnya.
 Menyepakati waktu dan tempat.

8
H. Evaluasi ( Struktur, Proses, Hasil )
Sesi 1. Pengenalan Orang
Tujuan : klien mampu mengenali dirinya sendiri dan mengenali orang lain di sekitarnya
dengan tepat.
No. Aspek yang dinilai Nama klien
1. Menyebutkan nama
klien
2. Menyebutkan nama
panggilan klien
3. Menyebutkan asal klien
4. Menyebutkan hobi klien

Sesi 2. Pengenalan tempat


Tujuan : klien mampu mengenal tempat dia berada dan pernah berada.
No. Aspek yang dinilai Nama klien
1. Menyebutkan nama
rumah sakit
2. Menyebutkan nama
ruangan
3. Menyebutkan letak
kantor perawat
4. Menyebutkan letak
kamar mandi.
5. Menyebutkan letak
kamar tidur

Sesi 3. Pengenalan waktu


Tujuan : klien mampu mengenali waktu ( jam, hari, tanggal, tahun ) dengan tepat.
No. Aspek yang dinilai Nama klien
1. Menyebutkan jam
2. Menyebutkan hari
3. Menyebutkan tanggal
4. Menyebutkan bulan

9
5. Menyebutkan tahun

Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk setiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengetahui nama ,
panggilan, asal, dan hobi klien lain.
3. Beri tanda (v) jika klien mampu dan tanda (x) jika klien tidak mampu.

I. Lampiran materi
HALUSINASI
1. Pengertian
Keadaan dimana individu engalami perubahan dalam jumlah atau pola
rangsang yang datang atau mendekat yang dikaitkan dengan penurunan/ peningkatan/
distorsi atau kerusakan respons terhadap rangsangan.
2. Karakterisktik
a. Disorientasi ( waktu, tempat, orang )
b. Konsentrasi kurang
c. Penyimpangan pendengaran/ penglihatan
d. Gelisah
e. Mudah tersinggung
f. Perubahan kemampuan memecahkan masalah
g. Perubahan pola perilaku
h. Perubahan pola komunikasi
i. Halusinasi
Karakteristik halusinasi sesuai dengan jenis halusinasi yang dialami.
 Halusinasi penglihatan : merasa melihat bayangan
 Halusinasi pendengaran : merasa mendengar suara/ bisikan/ percakapan
 Halusinasi pengecapan : merasa mengecap rasa seperti rasa darah/ urin/
feses.
 Halusinasi perabaan : merasa mengalami nyeri atau ketidaknyamanan tanpa
stimulus yang jelas.
 Halusinasi penghindu : membaui bau-aua tertentu yang tidak
menyenangkan.

10
Factor yang berhubungan :
 Rangsangan lingkungan yang berlebihan
 Stress psikis
 Perubahan penangkapan sensori,transmisi atau integrasi
 Kurangnya rangsangan lingkungan

Untuk menegakkan diagnose ini perlu didapatkan data utama :


 Halusinasi sesuai karakteristik jenis halusinasi
 Konsentrasi kurang
 Penyimpangan pendengaran/ penglihatan
 Perubahan pola perilaku (missal: bicara atau tertawa sendiri)
 Perubahan poa komunikasi.

11
DAFTAR PUSTAKA

Keliat dan Akemat, 2005. Terapi Aktivitas Kelompok : Terapi Klien Gangguan Jiwa.
Jakarta : EGC
Isaacs, Ann. 2004. Pandun Belajar Keperawatan Kesehatan Jiwa dan Psikiatrik. Edisi
3. Jakarta : EGC
Mallapiang. 2003. Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC
Niven, Neil. 2000. Psikologi Kesehatan. Jakarta : EGC

12

Anda mungkin juga menyukai