Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENDAHULUAN IBU DENGAN ANTENATAL CARE DI RUANG

BERSALIN PUSKESMAS MANGKANG SEMARANG

Guna Melengkapai Tugas Praktek Mata Kuliah Stase Maternitas

Disusun Oleh:
Miftahul Inti Arbaatu 1708311

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG 2017

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

0
PERIODE ANTENATAL

I. Pengertian
Antenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada
pertumbuhan dan perkembangan janin. (Mochtar Rustam, 2008)

II. Tujuan
Tujuan pengawasan antenatal: (Doenges ME, 2001)
1. Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat kehamilan,
saat persalinan dan kala nifas
2. Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai hamil,persalinan dan kala
nifas
3. Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan,persalinan,
kala nifas, laktasi dan aspek keluarga berencana
4. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal

III. Jadwal Pemeriksaan Antenatal (Syaifuddin AB, 2012)


1. Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid.
2. Pemeriksaan ulang:
a. Setiap bulan sampai umur kehamilan 6 - 7 minggu.
b. Setiap dua minggu sampai umur kehamilan 8 bulan.
c. Setiap satu minggu sejak umur kehamilan 8 bulan – persalinan.
3. Untuk ibu hamil:
Waktu
Trimester Tindakan
Kunjungan
I dan II Sebulan sekali.  Pemeriksaan laboratorium.
 Pemeriksaan ultrasonografi.
 Nasehat diet tentang menu seimbang.
 Observasi adanya penyakit yang dapat
mempengaruhi kehamilan, resiko
komplikasi kehamilan.
 Rencana untuk pengobatan penyakit,
menghindari terjadinya komplikasi
kehamilan, dan imunisasi Tetanus Toksoid
I.

III Dua minggu  Evaluasi data laboratorium untuk

1
sekali sampai melihat hasil pengobatan.
ada tanda  Diet menu seimbang.
kelahiran.  Pemeriksaan ultrasonografi.
 Imunisasi Tetanus Toksoid II.
 Observasi adanya penyakit yang dapat
mempengaruhi kehamilan, komplikasi
kehamilan.
 Rencana untuk pengobatan.
 Nasehat tentang tanda-tanda inpartu,
kemana harus datang untuk melahirkan.

IV. Fisiologi Kehamilan


Kehamilan memerlukan proses yang berkesinambungan, yaitu:
1. Konsepsi
 Bertemunya sel telur dengan sperma.
 Terjadi pada 1/3 distal tuba.
 Mengalami pembelahan; zigot – morula – blastula.
2. Nidasi
 Menempelnya blastula dalam endometrium/desidua.
 Terjadi pada hari ke-4 – 7 setelah konsepsi.
3. Plasentasi
 Tumbuhkembangnya khorion dan desidua.
 Pembentukan plasenta.
 Pada akhir bulan ke-4 plasenta terbentuk lengkap.

IV. Produk Kehamilan


1. Plasenta
2. Selaput ketuban
3. Air ketuban
4. Tali pusat
5. Janin.

2
V. Diagnosis Kehamilan
Tanda Kehamilan Tidak Pasti
Tanda Kehamilan Pasti
(Probable Sign)
 Amenorea  Denyut
 Mual dan jantung janin
muntah  Palpasi
 Mastodinia/ untuk menilai gerakan janin dan
payudara tegang abgian janin
 Ngidam  Rontgenog
 Sering rafi
miksi  Ultrasono
 Konstipasi grafi
atau obstipasi  Fetal ECG
 Perubahan  Tes
berat badan kehamilan
 Perubahan
temperatur basal
 Perubahan
warna kulit/pigmentasi
 Perubahan
pada payudara
 Perubahan
pada pelvis
 Pembesaran
perut
 Kontraksi
uterus
 Balotemen
 Sinkope
 Epulis
(hipertropi gusi pada kehamilan)
 Varices

VII. Perubahan pada Kehamilan

Perubahan ini terjadi karena:


1. Perubahan fungsi endokrin maternal.
2. Pertumbuhan plasenta yang berfungsi endokrin.
3. kebutuhan metabolisme yang meningkat karena pertumbuhan janin.
Perubahan sistemik meliputi:
1. Sistem Reproduksi
a. Rahim atau Uterus

3
Menjadi 1000 kali lebih besar, 30 kali lebih berat, aliran darah 60 kali lebih
cepat. Semula sebesar jempol (30 gram), mengalami hipertropi dan
hiperplasia menjadi 1000 gram saat akhir kehamilan.
Tanda Hegar: Perubahan pada istmus uteri menjadi lebih panjang dan lunak
sehingga pada pemeriksaan dalam seolah-olah kedua jari dapat saling sentuh.
Tanda Piskacek: Pertumbuhan rahim tidak sama ke semua arah tetapi
pertumbuhan cepat didaerah implantasi plasenta, sehingga rahim bentuknya
tidak sama.
Braxton Hicks: Kontraksi uterus yang disebabkan oleh terjadinya gangguan
perimbangan hormonal dimana estrogen dan progesteron berubah
konsentrasinya sehingga progesteron mengalami penurunan.
b. Vagina
Tanda Chadwicks: Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh
darah karena pengaruh estrogen sehingga tampak makin merah dan kebiru-
biruan.
c. Ovarium (Indung Telur)
Ovarium yang mengandung korpus luteum gravidarum akan meneruskan
fungsinya sampai terbentuknya plasenta yang sempurna pada umur 16
minggu.
d. Payudara
Mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Perkembangan payudara tidak
dapat dilepaskan dari pengaruh hormon estrogen, progesteron, dan
somatomamotropin. Penampakan payudara pada ibu hamil antara lain:
payudara menjadi lebih besar, areola hiperpigmentasi (hitam), glandula
mongtomery makin tampak, puting susu makin menonjol, belum
mengeluarkan ASI, baru setelah persalinan hambatan prolaktin tidak ada
sehingga pembuatan ASI dapat berlangsung.
2. Sistem Kardiovaskuler
Peredaran darah ibu dipengaruhi oleh beberapa factor:
a. Meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah.
b. Terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena pada sirkulasi retro -
plasenter.
c. Pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang meningkat.

4
Akibat dari faktor-faktor tersebut terjadi perubahan pada sirkulasi darah ibu
yaitu:
a. Volume Darah
Meningkat, jumlah serum darah lebih besar dari pertumbuhan sel darah.
Serum darah bertambah 25 - 30% sedangkan sel darah bertambah 20%.
Curah jantung akan bertambah sekitar 30%.
b. Sel Darah
Meningkat, agar dapat mengimbangi pertumbuhan janin. Sel darah putih
meningkat mencapai 10.000/ml, LED meningkat 4 kali lipat angka normal,
protein darah; albumin dan gamma globulin menurun pada triwulan I
sedangkan fibrinogen meningkat.
Keluhan yang sering berkaitan dengan sistem kardiovaskuer antara laian:
dispnea, palpitasi, ortopnea, hipotensi ortostatik.
3. Sistem Respirasi
Terjadi hiperventilasi karena pengaruh hormon progesteron atau karena
kebutuhan metabolisme yang meningkat. Desakan pada diafragma karena
dorongan rahim yang besar menyebabkan sesak nafas sehingga kebutuhan
oksigen ibu hamil meningkat sekitar 20 – 25 % dari biasanya.
4. Sistem Pencernaan
a. Rasa tidak enak di ulu hati karena perubahan posisi
lambung dan refkluks.
b. Produksi asam lambung menurun.
c. Mual muntah karena pengaruh HCG (Human
Chorionic Gonadotrophyn).
d. Haemorrhoid karena tekanan venosa.
e. Konstipasi karena pengaruh hormon progesteron
yang meningkat.
Perubahan metabolisme meliputi:
a. Air, terdiri dari darah/uterus/payudara berjumlah 3 liter sedangkan
janin/plasenta/air ketuban 3,5 liter.
b. Protein, ibu 500 garam, janin dan plasenta 500 gram.
c. Karbohidrat cenderung meningkat (diabetes).
d. Lemak, kenaikan semua fraksi lemak.
e. Mineral, kebutuhan meningkat .

5
f. Berat badan ibu hamil akan bertambah antara 6,5 sampai 16,5 kg selama
hamil atau terjadi kenaikan berat badan sekitar ½ kg/minggu.
5. Sistem Urinarius
Bertambahnya frekuensi miksi karena pengaruh desakan pada hamil muda dan
turunnya kepala bayi pada hamil tua.
6. Sistem Integumen
Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigementasi karena
pengaruh melanophore stimulating hormone.

VIII. Konsep Pemeriksaan Dan Pengawasan Antenatal (Syaifuddin AB, 2012)


1. Anamnese : data bilogis, keluhan hamil, fisiologis, patologis ( abnormal )
2. Pemeriksaan fisik : Pemeriksaan fisik umum, pemeriksaan fisik khusus
yang meliputi : obstetric,pemeriksaan dalam/rectal, pemeriksaan ultrasonografi
3. Pemeriksaan psikologis : kejiwaan dalam menghadapi kehamilan
4. Pemeriksaan laboratorium : laboratorium rutin : darah lengkap, urine
lengkap, tes kehamilan ; Laboratorium khusus : pemeriksaan TORCH,
Serologis, Fungsi hati dan Ginjal, Protein darah, Golongan darah, Faktor RH,
Air ketuban, Infeksi hepatitis B ibu/bayi, Estriol dalam urin, Infeksi AIDS.
Diagnosis Kehamilan
a. Kehamilan Normal : tanpa keluhan, hasil pemeriksaan laboratorium baik
b. Kehamilan dengan Risiko : tinggi/sangat tinggi, yang meragukan, rendah
c. Kehamilan disertai penyakit Ibu yang mempengaruhi janin
d. Kehamilan disertai komplikasi
e. Kehamilan dengan nilai nutrisi kurang
f. Diagnosis diferensial : amenorea sekunder,pseodocyesis,tumor ginekologis
Penatalaksanaan lebih lanjut :
a. pengobatan penyakit yang menyertai hamil
b. pengobatan penyulit kehamilan
c. menjadwalkan pemberian vaksinasi
d. memberikan preparat penunjang kesehatan : Vitamin dan tambahan
preparat Fe

6
e. menjadwalkan pemeriksaan ulang

IX. Pemeriksaan Kehamilan


Pemeriksaan pertama diharapkan menetapkan data dasar yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan janin dan kesehatan Ibu sampai persalinan.

Pada kehamilan muda dilakukan pemeriksaan:

1. Periksa dalam, untuk menentukan besarnya rahim.


2. Pemeriksaan dengan spekulum untuk menilai keadaan serviks, vagina, dan
sekitarnya.
3. Pemeriksaan sitologi.
Pada pemeriksaan ulang perlu diperhatikan agar puting susu sejak dini mendapat
pemeliharaan yang baik. Puting susu yang belum menonjol ditarik keluar dan
dimasase dengan minyak atau dengan menggunakan pompa susu.

X. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul


Trimester I Trimester II Trimester III
1. Nausea b.d. Perubahan 1. Gangguan citra tubuh 1. Nyeri akut b.d.
sistem gastrointestinal. b.d. Perubahan bentuk Peningkatan
2. Nyeri akut b.d. tubuh. progesteron.
Perubahan pada 2. Pola nafas tidak efektif 2. Gangguan pola tidur
payudara. b.d. Penekanan b.d. Perubahan
3. Konstipasi b.d. diafragma karena fisiologis kehamilan.
Kehamilan. pembesaran uterus. 3. Perubahan pola
4. Inkontinensia urine 3. Nyeri akut b.d. seksualitas b.d.
stress b.d. Kehamilan. Perubahan pada Perasaan takut karena
5. Kelelahan b.d. payudara. kehamilan.
Kehamilan . 4. Inkontinensia urine stress 4. Kecemasan b.d.
6. Ketidakseimbangan b.d. Kehamilan. Persiapan persalinan.
nutrisi: Kurang dari
kebutuhan tubuh b.d. 5.
Perubahan fisiologis
kehamilan.
7. Risiko trauma b.d.
Perubahan fisiologis
kehamilan.
8. Kurang pengetahuan:
Perubahan fisiologis
dan psikologis,
perawatan kehamilan
b.d. kurangnya
informasi tentang
penatalaksanaan

7
antenatal care.
9. Gangguan citra tubuh
b.d. Perubahan bentuk
tubuh.
10.
Kecemasan b.d.
Perubahan yang
menyertai kehamilan.

8
XI. Rencana Keperawatan
No. Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi
1. Cemas b.d. Situasi krisis. Klien menunjukkan kontrol kecemasan 1. Reduksi kecemasan
dengan kriteria: a. Kaji tingkat kecemasan dan respon
1. Dapat mengidentifikasi, verbalisasi, dan fisiknya.
mendemonstrasikan teknik menurunkan b. Gunakan kehadiran, sentuhan (dengan
kecemasan. ijin), verbalisasi untuk mengingatkan
2. Menunjukkan postur, ekspresi wajah, klien tidak sendiri.
perilaku, tingkat aktivitas yang c. Terima pasien dan keluarganya apa
menggambarkan kecemasan menurun. adanya.
3. mampu mengidentifikasi dan verbalisasi d. Gali reaksi personal dan ekspresi
penyebab cemas. cemas.
e. Bantu mengidentifikasi penyebab.
f. Gunakan empati untuk mendukung
orang tua.
g. Anjurkan untuk berfikir positif.
h. Intervensi terhadap sumber cemas.
i. Jelaskan aktivitas, prosedur.
j. Gali koping klien.
k. Ajarkan tanda-tanda kecemasan.
l. Bantu orang tua mendefinisikan tingkat
kecemasan.
m. Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi.
n. Ajarkan teknik manajemen cemas.

2. Ketidakseimbangan nutrisi: Status nutrisi klien seimbang dengan kriteria: 1. Manajemen


Kurang dari kebutuhan tubuh b.d. 1. BB stabil. Nutrisi
Perubahan fisiologis kehamilan. 2. Turgor kulit membaik. a. Timbang BB sesuai indikasi.
3. Intake makanan meningkat. b. Monitor intake klien.
c. Berikan makanan dalam porsi

9
kecil tapi sering dan sajikan dalam
keadaan hangat.
d. Anjurkan klien menjaga
kebersihan mulutnya.
e. Atur lingkungan yang tenang
dan bersih selama makan.
f. Pantau masukan dan haluaran.
g. Pantau adanya alergi makanan
h. Anjurkan untuk meningkatkan
masukan makanan yang mengandung
Fe
i. Berikan informasi mengenai
kebutuhan nutrisi
2. Monitor Nutrisi
a. Monitor
adanya penurunan BB pasien
b. Monitor
tipe dan jumlah aktivitas yang biasa
dilakukan
c. Monitor
mual dan muntah
d. Monitor
kalori dan intake nutrisi

3. Perubahan pola eliminasi b.d Klien dapat beradaptasi dengan perubahan a. Beri informasi tentang perubahan
Perubahan fisiologis kehamilan. pola eliminasinya dengan kriteria: perkemihan sehubungan dengan kehamilan.
1. Klien paham dengan perubahan pola b. Anjurkan klien untuk melakukan posisi
eliminasinya. miring kiri saat tidur.
c. Beri informasi tentang perlunya masukan
cairan 6-8 gelas/hari, penurunan masukan
2-3 jam sebelum tidur, penggunaan garam,

10
makanan dan produk yg mengandung Na
dalam jumlah sedang.
d. Kaji ulang masalah medis sebelumnya
(penyakit ginjal, hipertensi, penyakit
jantung).
e. Kaji tanda-tanda ISK.
4. Nyeri akut b.d perubahan Nyeri klien berkurang/hilang dengan kriteria: 1. Manajemen Nyeri
fisiologis pada kehamilan a. Kaji skala nyeri klien.
1. Klien paham bahwa nyerinya fisiologis.
b. Beri penjelasan pada klien
2. Klien dapat beradaptasi dengan nyerinya.
tentang fisiologis nyeri.
3. Klien melaporkan nyerinya berkurang.
c. Ajarkan klien tehnik relaksasi
4. Skala nyeri 0-1.
nafas dalam.
d. Anjurkan klien untuk
beristirahat bila nyeri datang.
e. Ajarkan klien untuk mencatat
frekuensi, lama, dan intensitas nyeri.
f. Anjurkan klien untuk segera
mendatangi tempat pertolongan bila
sudah ada tanda2 akan melahirkan.

5. Kurang pengetahuan tentang Pengetahuan klien bertambah dengan kriteria: 1. Pendidikan Kesehatan
kehamilan dan proses persalinan 1. Klien mengatakan paham dengan a. Kaji tingkat pengetahuan klien.
b.d Kurangnya informasi. penjelasan yang diberikan. b. Beri informasi tentang
2. Klien dapat menyebutkan perubahan pada perubahan-perubahan fisik normal
kehamilan. pada kehamilan.
3. Klien dapat menyebutkan tanda-tanda c. Beri informasi tentang tanda-
persalinan. tanda persalinan.
4. Klien dapat memutuskan memilih tempat d. Beri informasi tentang tempat
melahirkan. pelayanan kesehatan yang dapat
dikunjungi untuk mendapat
pertolongan dalam persalinan.

11
e. Beri informasi tentang
persiapan akan melahirkan.

12
Daftar Pustaka

Catatan Kuliah Keperawatan Maternitas, 2004, PSIK FK UGM Jogjakarta,


Jogjakarta.
Doenges ME, 2001, Rencana Keperawatan MaternaL/Bayi : Pedoman untuk
Perencanaan dan Dokumentasi Perawatan Klien,Edisi 2 EGC Jakarta.
Gordon et.al, 2001,Nursing Diagnoses : Definition and Clasification 2001-2002,
Philadelpia, USA.
Iowa Outcome Project, 2000, Nursing Outcome Classification (NOC), Mosby-Year
Book
Iowa Intervention Project, 2006, Nursing Intervention Classification (NOC), Mosby-
Year Book
Jaffe and Marie, 2004, Maternal Infant health Care Planning second Edition,
Springhouse, Pennsylvania USA
Mochtar Rustam, 2008, Sinopsis Obstetri fisiologi dan Obstetri Patologi, Penerbit
EGC,Jakarta.
Syaifuddin AB, 2012, Buku Panduan Praktek pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal Edisi I, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.

13
PATWAY
Kehamilan

Trimester I
Trimester III

Peningkatan Uterus membesar Perubahan fisik Perubahan psikologis


Estrogen Payudara membesar

Perubahan Focus perhatian pada


Tonus otot Ketidak nyamanan pola seksual keselamatan janin
menurun pada ibu

HCL lambung Mencari informasi kecemasan


Peristaltik persalinan &
Tekanan gaster Rahim membesar perawatan janin/anak

Mual/muntah kapasitas VU

Trimester III
Perubahan nutrisi Perubahan pola
kurang dari kebutuhan eliminasi
Uterus semakin Perubahan tubuh
membesar semakin tampak
membesar

Diafragma
terdorong ke atas Penekanan pada
saluran kemih Body image
(ureter)
Distensi paru-paru
Urin terhambat

Inefektif pola nafas


Resiko infeksi

14

Anda mungkin juga menyukai