OLEH:
KELOMPOK II
2. DESKRIPSI :
Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang
dapat membahayakan secara fisik, baik kepada diri sendiri maupun orang lain. Sering juga
disebut gaduh gelisah atau amuk dimana seseorang marah berespon terhadap suatu stressor
Menurut Yosep (2010), kemarahan tersebut merupakan suatu bentuk komunikasi dan
proses penyampaian pesan dari individu. Orag yang mengalami kemarahan sebenarnya
ingin menyampaikan bahwa ia “tidak setuju, tersinggung, merasa tidak dianggap, merasa
tidak dituruti atau diremehkan”. Rentang respon kemarahan individu dimulai dari respon
satunya dengan pemberian intervensi Terapi Aktivitas Kelompok penyaluran energi, yang
merupakan salah satu terapi terapi yang mengedepankan penyaluran energy untuk bisa
menyebarkan energy positif secara merata dan juga konstruktif, sehingga nantinya bisa
meluapkan segala perasaan marah, perasaan batin atau pun berbagai hal yang biasanya
dapat merugikan diri sendiri serta lingkungannya. Terapi Aktifitas Kelompok (TAK)
penyaluran energi bertujuan untuk membantu anggotanya berhubungan dengan orang lain
serta mengubah perilaku dekstruktif dan maladaptif. Pada pasien dengan perilaku
kekerasan cenderung melakukan hal yag dapat merugikan diri sendiri dan orang lain,
dalam kelompok.
3. TUJUAN :
b. Klien mampu mengontrol perilaku kekerasan dengan cara verbal atau bersosialisasi.
5. SETTING :
b. Bentuk/Pengaturan Ruangan :
Keterangan :
Leader Co Leader
Fasilitator Pasien
Observer
c. Bentuk/Pengaturan Ruangan :
- Musik / Lagu
- Bola
7. METODE :
a. Edukasi kelompok
1. FASE ORIENTASI :
a. Salam terapeutik
b. Evalusi / validasi
c. Kontrak
2. Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok, harus minta izin pada
pemimpin TAK.
2. FASE KERJA :
a. Hidupkan musik dan edarkan pada bola berlawanan dengan arah jarum jam.
b. Pada saat musik dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola, mendapat
d. Berikan pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi tepuk
tangan.
3. FASE TERMINASI :
a. Evaluasi
Apakah klien dapat mengontrol perilaku kekerasan dengan cara verbal atau
bersosialisasi.
1. FASE ORIENTASI :
a. Salam terapeutik
b. Evalusi / validasi
Menanyakan apakah pasien telah mencoba memperkenalkan diri pada orang lain
c. Kontrak
Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu respon dan reaksi yang dirasakan saat marah
1) Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok, harus meminta izin
kepada terapis
2. FASE KERJA :
a. Hidupkan musik dan edarkan pada bola berlawanan dengan arah jarum jam.
b. Pada saat music dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola, mendapat giliran
untuk berkenalan dengan anggota kelompok yang ada disebelah kanan dengan cara :
Memberi salam
d. Hidupkan lagi musik dan edarkan bola. Pada saat music dimatikan, minta anggota
kelompok yang memegang bola untuk menyebutkan respon dan reaksi klien saat
f. Berikan pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi tepuk
tangan.
3. FASE TERMINASI :
a. Evaluasi
Menganjurkan tiap anggota kelompok untuk melatih cara mengontrol marah yang
kegiatan dimulai.
c. Menjelaskan permainan.
a. Mendampingi leader.
c. Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang dari perencanaan yang telah dibuat.
d. Mengambil alih posisi leader jika leader mengalami blocking dalam proses terapi
c. Memfalitasi dan memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk
b. Mengamati serta mencatat prilaku verbal dan non-verbal pasien selama kegiatan
penutupan.
5. PASIEN: Tn. Tatang, Tn. Aris Pratama, Tn. Abd Rohmat, Tn. Hasbi
a. Kriteria pasien
b. Proses seleksi
Membuat kontrak dengan pasien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan
tujuan TAK pada pasien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam
kelompok.
DAFTAR PUSTAKA
Nurhalimah. 2016. Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan Jiwa, Jakarta: PPSDMK
Yusuf, dkk. 2015. Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa, Jakarta: Salemba Medika