Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK


“ PERILAKU KEKERASAN ”

OLEH:

KELOMPOK II

1. HUMAIROH SRI ANJARWATI HARMAIN, S.Kep


2. NIAR KURNIATI SAPUTRI N. POIYO, S.Kep
3. DZOHRA PUASA, S.Kep
4. DEKVIANI D. MAHERA, S.Kep
5. NURYADIN H. SABUDI, S.Kep
6. ROSDITA ISHAK, S.Kep
7. VIKI NOVIANI HEMU, S.Kep

PROFESI NERS ANGKATAN XI


FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2020
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
PERILAKU KEKERASAN

1. JUDUL : Terapi Aktifitas Kelompok Sosialisasi

2. DESKRIPSI :

Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang

dapat membahayakan secara fisik, baik kepada diri sendiri maupun orang lain. Sering juga

disebut gaduh gelisah atau amuk dimana seseorang marah berespon terhadap suatu stressor

dengan gerakan motorik yang tidak terkontrol (Yosep, 2010).

Menurut Yosep (2010), kemarahan tersebut merupakan suatu bentuk komunikasi dan

proses penyampaian pesan dari individu. Orag yang mengalami kemarahan sebenarnya

ingin menyampaikan bahwa ia “tidak setuju, tersinggung, merasa tidak dianggap, merasa

tidak dituruti atau diremehkan”. Rentang respon kemarahan individu dimulai dari respon

normal (asertif) sampai pada respon sangat tidak normal (maladaptif).

Penatalaksanaan klien dengan riwayat perilaku kekerasan dapat dilakukan salah

satunya dengan pemberian intervensi Terapi Aktivitas Kelompok penyaluran energi, yang

merupakan salah satu terapi terapi yang mengedepankan penyaluran energy untuk bisa

menyebarkan energy positif secara merata dan juga konstruktif, sehingga nantinya bisa

meluapkan segala perasaan marah, perasaan batin atau pun berbagai hal yang biasanya

dapat merugikan diri sendiri serta lingkungannya. Terapi Aktifitas Kelompok (TAK)

penyaluran energi bertujuan untuk membantu anggotanya berhubungan dengan orang lain

serta mengubah perilaku dekstruktif dan maladaptif. Pada pasien dengan perilaku

kekerasan cenderung melakukan hal yag dapat merugikan diri sendiri dan orang lain,

dengan diberikan Terapi Aktivitas Kelompok diharapkan pasien dengan perilaku

kekerasan dapat mengungkapkan masalah dan mendapatkan bantuan penyelesaian


masalahnya dan perawat juga dapat adaptif dalam menilai respon pasien selama berada

dalam kelompok.

3. TUJUAN :

a. Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan.

b. Klien mampu mengontrol perilaku kekerasan dengan cara verbal atau bersosialisasi.

4. KEANGGOTAAN: Jumlah Kelompok: 11 Orang.

5. SETTING :

a. Tempat : Di Ruang Perkutut RSJ Prov. Jawa Barat

b. Bentuk/Pengaturan Ruangan :

Keterangan :

Leader Co Leader

Fasilitator Pasien

Observer
c. Bentuk/Pengaturan Ruangan :

- Musik / Lagu

- Bola

- Buku catatan dan pulpen

- Jadwal kegiatan pasien

6. WAKTU : 20-45 menit

7. METODE :

a. Edukasi kelompok

b. Diskusi dan tanya jawab

c. Bermain peran/ simulasi


STRATEGI PELAKSANAAN
T.A.K PERILAKU KEKERASAN SESI I
STIMULASI PENYEBAB KEMARAHAN

1. FASE ORIENTASI :

a. Salam terapeutik

 Salam dari terapis

 Peserta dan terapis memakai name tag

b. Evalusi / validasi

 Menanyakan perasaan pasien saat ini

c. Kontrak

 Menjelaskan tujuan kegiatan : menyebutkan penyebab kemarahan

 Menjelaskan aturan main lain:

1. Berkenalan dengan anggota kelompok

2. Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok, harus minta izin pada

pemimpin TAK.

3. Lama kegiatan 45 menit.

4. Setiap pasien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.

2. FASE KERJA :

a. Hidupkan musik dan edarkan pada bola berlawanan dengan arah jarum jam.

b. Pada saat musik dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola, mendapat

giliran untuk menyebutkan nama dan penyebab kemarahannya.

1) Dimulai oleh terapis sebagai contoh.

c. Ulangi langkah sampai semua anggota kelompok mendapat giliran

d. Berikan pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi tepuk

tangan.
3. FASE TERMINASI :

a. Evaluasi

 Apakah klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan

 Apakah klien dapat mengontrol perilaku kekerasan dengan cara verbal atau

bersosialisasi.

b. Rencana tindak lanjut

 Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih mengenal penyebab marah.

 Memasukan pada jadwal kegiatan harian pasien.

c. Kontrak yang akan datang.

 Menyepakati kegiatan berikut, yaitu melatih mengontrol marah dengan spiritual

 Menyepakati waktu dan tempat.


STRATEGI PELAKSANAAN
T.A.K PERILAKU KEKERASAN SESI II
RESPON DAN REAKSI YANG DIRASAKAN SAAT MARAH

1. FASE ORIENTASI :

a. Salam terapeutik

 Salam dari terapis

 Peserta dan terapis memakai name tag

b. Evalusi / validasi

 Menanyakan perasaan pasien saat ini

 Menanyakan perasaan pasien saat ini

 Menanyakan apakah pasien telah mencoba memperkenalkan diri pada orang lain

c. Kontrak

 Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu respon dan reaksi yang dirasakan saat marah

 Menjelaskan aturan main, sebagai berikut :

1) Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok, harus meminta izin

kepada terapis

2) Lama kegiatan 45 menit

3) Setiap pasien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai

2. FASE KERJA :

a. Hidupkan musik dan edarkan pada bola berlawanan dengan arah jarum jam.

b. Pada saat music dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola, mendapat giliran

untuk berkenalan dengan anggota kelompok yang ada disebelah kanan dengan cara :

 Memberi salam

 Menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi


 Menyebutkan respon dan reaksi saat klien marah

 Dimulai oleh terapis sebagai contoh

c. Ulangi a dan b sampai semua anggota kelompok mendapat giliran

d. Hidupkan lagi musik dan edarkan bola. Pada saat music dimatikan, minta anggota

kelompok yang memegang bola untuk menyebutkan respon dan reaksi klien saat

marah. Dimulai oleh terapis sebagai contoh.

e. Ulangi d samapi semua anggota kelompok mendapat giliran

f. Berikan pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi tepuk

tangan.

3. FASE TERMINASI :

a. Evaluasi

 Menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti TAK.

 Memberi pujian atas keberhasilan kelompok.

b. Rencana tindak lanjut

 Menganjurkan tiap anggota kelompok untuk melatih cara mengontrol marah yang

baik dan benar.

 Memasukan kegiatan memperkenalkan diri kepada jadwal kegiatan harian pasien.

c. Kontrak yang akan datang.

 Menyepakati kegiatan selanjutnya.

 Menyepakati waktu dan tempat.


PENGORGANISASIAN
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK

1. LEADER : Rosdita Ishak, S.Kep

a. Menyiapkan proposal kegiatan T.A.K.

b. Menyampaikan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktifitas kelompok sebelum

kegiatan dimulai.

c. Menjelaskan permainan.

d. Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kclompok

e. Mampu memimpin terapi aktilitas kelompok dengan baik dan tertib.

f. Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok.

2. CO-LEADER: Delviani Mahera, S.Kep

a. Mendampingi leader.

b. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang altiviatas pasien.

c. Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang dari perencanaan yang telah dibuat.

d. Mengambil alih posisi leader jika leader mengalami blocking dalam proses terapi

3. FASILITATOR : Humairoh Sri Anjarswati Harmain, S.Kep, Niar Kuriniati Poiyo,

S.Kep, Viki Noviani Hemu, S.Kep, Nuryadin H. Sabudi S.Kep

a. Menyediakan fasilitas selama kegiatan berlangsung.

b. Memotivasi klien yang kurang aktif.

c. Memfalitasi dan memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk

aktif mengikuti jalanya terapi.

4. OBSERVASI : Dzohra Puasa, S.Kep

a. Mengobservasi jalanya proses kegiatan

b. Mengamati serta mencatat prilaku verbal dan non-verbal pasien selama kegiatan

berlangsung (dicatat pada format yang tersedia).


c. Mengawasi jalanya aktivitas kelompok dari mulai persiapan, proses, hingga

penutupan.

5. PASIEN: Tn. Tatang, Tn. Aris Pratama, Tn. Abd Rohmat, Tn. Hasbi

a. Kriteria pasien

 Pasien dengan perilaku kekerasan

 Pasien dengan ketidakmampuan untuk mengontrol marah

b. Proses seleksi

 Mengidentifikasi pasien yang masuk kriteria

 Mengumpulkan pasien yang masuk kriteria

 Membuat kontrak dengan pasien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan

tujuan TAK pada pasien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam

kelompok.
DAFTAR PUSTAKA

Eko Prabowo. 2014. Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Medikal Book

Nurhalimah. 2016. Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan Jiwa, Jakarta: PPSDMK

Yusuf, dkk. 2015. Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa, Jakarta: Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai