Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPK (TAK)

STIMULASI PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI)


RUANGAN KENANGA RSKD DADI
TANGGAL 21 DESEMBER 2023

DISUSUN OLEH : KELOMPOK V

CI INSTITUT CI LAHAN

(Dr. Brajakson Siokal, S.Kep., (Badriah Basry, S.Kep., Ns)


Ns., M.Kep., Sp.Kep.Kom)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2023
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPK (TAK)
STIMULASI PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI)
RUANGAN KENANGA RSKD DADI
TANGGAL 21 DESEMBER 2023

DISUSUN OLEH : KELOMPOK V

1. AURA TRIAPSARI (142.2021.0057)


2. ASHARI SUJUD (142.2021.0063)
3. IRAWATI HANDAYANI BASYAIBAN (142.2021.0064)
4. ARIFKAH (142.2023.0076)
5. MUH.NUR ISMUL A’ZHAM ARDHIE (142.2023.0077)
6. NURHIKMAH (142.2023.0078)
7. RISMAYANI (142.2021.0024)
8. ALISA (142.2021.0025)
9. ASMAWATI (142.2021.0027)
10. NIKEN AYU S. PUJI (142.2021.0028)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2023
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPK (TAK)
STIMULASI PERSEPSI SENSORI (HALSINASI)

A. Latar belakang
Terapi aktivitas kelompok (TAK) sosialisasi TAK adalah upaya
memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah
hubungan sosial. salah satu gangguan hubugan sosial pada pasien
gangguan jiwa adalah gangguan persepsi sensori halusinasi merupakan
salah satu masalah keperawatan yang dapat ditemukan pada pasien
gangguan jiwa.Halusinasi adalah salah satu gangguan jiwa dimana pasien
mengalami perubahan pesepsi sesnori : merasakan sensasi palsu berupa
pendengaran, penglihatan, pengecapan, penghidu, dan perabaan. Pasien
merupakan stimulus yang sebetulnay tidak ada.Dampak dari halusinasi
yang diderita klien diantaranya dapat menyebabkan klien tidak mempunyai
teman dan asyik dengan pikirannya sendiri.Salah satu penangannnya
yaitu dengan melakukan Terapi Aktivitas Kelompok yang bertujuan untuk
mengidentifikasi halusinasi dan mengontrol halusinasiyang dialaminya.
Dari beberapa kasus gangguan jiwa yang ada di RS di Indonesia
sebagian besar pasien mengaami halusinasi. Oleh karena itu perlu
diadakan Terapi Aktivitas Kelompok tentang halusinasi
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang
menggnakan aktivitas mempresepsikan berbagai stimulus yang terkait
dengan pengalaman kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok.Hasil
diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternatif
penyelesaian masalah.

1
Dalam terapi aktivitas kelompok stimulus persepsi halusinasi dibagi
dalam 6 sesi yaitu :
1. Sesi I
2. Sesi II
3. Sesi III
4. Sesi IV
5. Sesi V
6. Sesi VI
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Klien dapat meningkatkan kemampuan diri dalam mengontrol
halusinasi dalam kelompok secara bertahap
2. Tujuan Khusus
a. Klien dapat mengenal halusinasi.
b. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.
c. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap
dengan orang lain.
d. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara melakukan
aktivitas terjadwal.
e. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum
obat.
C. Waktu dan Tempat:
Hari/Tanggal : Kamis, 21 Desember 2023
Jam : 09.00 WITA - Selesai
Tempat : Ruangan Kenanga, RSKD Dadi

2
D. Metode
1. Diskusi
2. Bermain peran/Stimulasi
E. Media
1. Speaker
2. Musik/Lagu
3. Bola
4. Hadiah
5. Buku catatan dan pulpen
6. Jadwal kegiatan pasien
F. Setting tempat

F P OP

P F

F P
L CL
P F

F P

P F

OB

Keterangan Gambar
L : Leader
CL : Co Leader

3
F : Fasilitator
O : Observer
P : Pasien
OP : Operator
G. Pembagian Tugas
1. Leader
a. Memberikan salam terapeutik
b. Menyampaikan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktivitas
kelompok sebelum kegiatan dimulai.
c. Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok dan
memperkenalkan dirinya
d. Mampu memimpin terapi aktifitas kelompok denga baik dan tertib
e. menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok
2. Co Leader
Membantu tugas leader
3. Fasilitator
Tugas
a. Menyediakan fasilitas selama kegiatan berlangsung
b. Memfasilitasi klien sebelum TAK dimulai
c. Memotivasi klien yang kurang aktif
d. Memfasilitasi dan memberikan stimulus dan motivator pada
anggota kelompok untuk aktif mengikuti jalannya terapi
4. Observer:
Tugas
a. Mengobservasi jalannya proses kegiatan
b. Mengamati serta mencatat perilaku verbal dan nonverbal pasien
selama kegiatan berlangsung (dicatat pada format yang tersedia)

4
c. Mengawasi jalanya aktivitas kelompok dari persiapan, proses,
hingga penutupan (Eko Prabowo, 2014)

H. Pasien
2. Kriteria Klien
a. Klien gangguan persepsi sensori halusinasi yang dimulai terkontrol
b. Klien yang kooperatif
3. Proses Seleksi
a. Mengobservasi klien yang masuk kriteria
b. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria
c. Mengumpulkan klien yang masuk kriteria
d. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK meliputi :
menjelaskan tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok
dan aturan main dalam kelompok
I. Susunan Pelaksanaan
1. Susunan perawatan pelaksanaan TAK sebaga berikut :
a. Leader
b. Co Leader
c. Fasilitator 1
d. Fasilitator 2
e. Fasilitator 3
f. Fasilitator 4
g. Fasilitator 5
h. Fasilitator 6
i. Observer 1
j. Operator

5
2. Pasien peserta TAK sebagai berikut :

No Nama Peserta Masalah Keperawatan


1
2
3
4
5
6

J. Tata Cara Pelaksanaan TAK


1. Leader bersama anggota yang lain sebelumnya melakukan
perkenalan
2. Leader memberikan contoh atau melakukan role play bersama
anggota yang lain sebelum TAK dimulai
3. Leader menjelaskan tujuan pelaksanaan TAK
4. Leader menjelaskan kontrak yang akan diikuti oleh seluruh peserta
TAK

K. Tata tertib dan antisipasi masalah


1. Tata tertib pelaksanaan TAK
a. Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK sampai selesai
b. Peserta wajib hadir 5 menit sebelum acara TAK dimulai
c. Peserta berpakaian rapi, bersih dan sudah mandi
d. Peserta tidak diperkenankan makan minum, merokok selama
kegiatan TAK berlangsung

6
e. Jika ingin mengajukan / menjawab pertanyaan, peserta
mengangkat tangan kanan dan berbicara setelah dipersilahkan
oleh pemimpin
f. Peseta yang mengacaukan jalannya acara akan dikeluarkan dari
permainan
g. Peserta dilarang meninggalkan tempat sebelum acara TAK selesai
h. Apabila waktu yang ditentukan untuk melaksanakan TAK telah
habis, sedangkan permainan belum selesai, maka pemimpin akan
meminta persetujuan anggota untuk memperpanjang waktu TAK
kepada anggotanya.
2. Antisipasi kejadian yang tidak diinginkan pada proses TAK
a. Penanganan klien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok
1) Memanggil klien
2) Memberi kesempayan kepada klien tersebut untuk menjawab
sapaan perawat atau klien yang lain
b. Bila klien meninggalkan permainan tanpa pamit
1) Panggil nama klien
2) Tanya alasan klien meninggalkan permainan
3) Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan
penjelasan pada klien bahwa klien dapat melaksanakan
keperluannya setelah itu klien beh kembali lagi
c. Bila ada klien lain yang ingin ikut
1) Berikan penjelasan bahwa permainan ini ditujukan pada
mereka yang telah dipilih
2) Katakan pada klien lain bahwa ada permainan lain yang
mungkin dapat diikuti oleh klien tersebut

7
3) Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan
tidak memberi peran pada permainan tersebut (Eka Prabowo,
2014)
L. Proses pelaksanaan
1. Salam Terapeutik
a. Leader memberikan salam terapeutik pada klien
b. Leader dan perawat memperkenalkan diri kepada klien
c. Menanyakan nama dan panggilan klien.
2. Evaluasi / validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
3. Kontrak
a. Leader menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu
mengenal halusinasi
b. Leader menjelaskan aturan main
c. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus minta ijin
kepada leader
d. Lama kegiatan 30 menit
e. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
4. Tahap Kerja
a. Sesi I : Perkenalan
1) Leader menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu :
Perkenalan nama lengkap, nama panggilan, hobi, Alamat
2) Musik akan dinyalakan kemudian bola diputar dengan
berlawanan arah jarum jam sampai musik berhenti
3) Saat musik berhenti, peserta yang memegang bola tersebut
Perkenalan nama lengkap, nama panggilan, hobi, alamat
4) Beri pujian pada klien jika sudah melakukannya

8
b. Sesi II :s Mengenal Halusinasi
1) Leader menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu :
suara-suara yang didengar atau bayangan yang dilihat yaitu
(halusinasi) tentang isinya, waktu terjadinya, situasi terjadinya
dan perasaan klien pada saat terjadi.
2) Musik akan dinyalakan kemudian bola diputar dengan
berlawanan arah jarum jam sampai musik berhenti
3) Saat musik berhenti, peserta yang memegang bola tersebut
menceritakan isi halusinasi, kapan terjadinya, situasi yang
membuat terjadi dan perasaan klien saat terjadi halusinasi.
4) Beri pujian pada klien jika sudah melakukannya
c. Sesi III : Mengontrol halusinasi dengan menghardik
1) Leader menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan
menghardik halusinasi saat halusinasi muncul.
2) Leader memperagakan cara menghardik halusinasi.
3) Musik akan dinyalakan kemudian bola diputar dengan
berlawanan arah jarum jam sampai musik berhenti
4) Saat musik berhenti, peserta yang memegang bola tersebut
harus memperagakan cara menghardik halusinasi.
5) Beri pujian pada klien jika sudah melakukannya
d. Sesi IV : Mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat
1) Leader menjelaskan untungnya patuh minum obat, yaitu
mencegah kambuh karna obat memberi perasaan tenang, dan
memperlambat kambuh.
2) Leader menjelaskan kerugian tidak patuh minum obat, yaitu
penyebab kambuh .

9
3) Menjelaskan 6 benar minum obat, yaitu benar obat, benar
waktu minum obat, benar orang yang minum obat, benar cara
minum obat, benar dosis obat, dan benar frekuensi.
4) Musik akan dinyalakan kemudian bola diputar dengan
berlawanan arah jarum jam sampai musik berhenti
5) Saat musik berhenti, peserta yang memegang bola tersebut
harus menyebutkan 6 benar cara minum obat.
6) Berikan pujian kepada klien yang benar.
d. Sesi V : Mencegah halusinasi dengan bercakap-cakap
1) Leader menjelaskan pentingnya bercakap – cakap dengan
orang lain untuk mengontrol dan mencegah halusinasi.
2) Leader memperagakan cara bercakap-cakap jika halusinasi
muncul “Suster, ada suara di telinga, saya mau ngobrol saja
dengan suster” atau “Suster saya mau ngobrol tentang
kegiatan harian saya”.
3) Musik akan dinyalakan kemudian bola diputar dengan
berlawanan arah jarum jam sampai musik berhenti
4) Saat musik berhenti, peserta yang memegang bola tersebut
harus memperagakan percakapan dengan orang lain.
5) Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik.
e. Sesi VI : Mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan positif
a. Leader menjelaskan cara mengontrol halusinasi yaitu
melakukan kegiatan sehari-hari secara terjadwal.
b. Leader meminta tiap klien menyampaikan kegiatan yang biasa
dilakukan sehari-hari.
c. Leader membimbing satu persatu klien untuk membuat jadwal
kegiatan harian, dari bangun pagi sampai tidur malam.

10
d. Musik akan dinyalakan kemudian bola diputar dengan
berlawanan arah jarum jam sampai musik berhenti.
e. Saat musik berhenti, peserta yang memegang bola tersebut
harus membacakan jadwal kegiatannya
f. Beri pujian untuk klien yang sudah membacakan jadwal yang
telah dibuat.
g. Leader meminta komitmen masing-masing klien untuk
melaksanakan jadwal kegiatan yang telah disusun dan
memberi tanda M kalau dilaksanakan tanpa disuruh, B kalau
dilaksanakan, tetapi diingatkan terlebih dahulu untuk perawat,
dan T oleh tidak dilaksanakan.
M. Tahap Terminasi
1. Evaluasi
a. Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti sesi TAK
b. Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2. Tindak Lanjut
a. Menganjurkan klien menggunakan 4 cara mengontrol halusinasi,
yaitu menghardik, minum obat, bercakap-cakap dan melakukan
kegiatan.
N. Evaluasi dan Dokumentasi
1. Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya
pada tahap kerja untuk menilai kemampuan pasien melakukan TAK.
Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan sesuai dengan tujuan TAK
untuk TAK sesi 1, evaluasi kemampuan pasien berkenalan dengan
teman kelompok secara verbal dan nonverbal dengan menggunakan
formulir evaluasi berikut (Eko Prabowo, 2014). Evaluasi berikutnya

11
adalah mengevaluasi kemampuan klien dalam menyebut isi, jenis,
waktu, frekuensi, respon dan mempraktekkan cara menghardik
halusinasi.

a. Kemampuan Verbal
Aspek yang Nama Pasien
No.
dinilai
1 Menyebutkan
nama lengkap
2 Menyebutkan
nama panggilan
3 Menyebutkan
asal
4 Menyebutkan
hobi
Jumlah

b. Kemampuan nonverbal
Aspek yang Nama Pasien
No.
dinilai
1 Kontak mata
2 Duduk tegak
3 Menggunakan
bahasa tubuh yang
sesuai

12
4 Mengikuti kegiatan
dari awal sampai
akhir
Jumlah

c. Mengidentifikasi isi, jenis, waktu, frekuensi, respon dan cara


mengontrol halusinasi (Menghardik,minum obat,bercakap-cakap
dan melakukan kegiatan yang positif.
No. Aspek yang Nama Pasien
dinilai
1 Menyebutkan isi
halusinasi
2 Menyebutkan jenis
halusinasi
3 Menyebutkan
waktu halusinasi
4 Menyebutkan
frekuensi
halusinasi
5 Menyebutkan
respon saat
terjadinya
halusinasi
6 Menyebutkan cara
menghardik
halusinasi

13
7 Menyebutkan cara
minum obat
dengan baik
8 Menyebutkan cara
bercakap-cakap
dengan baik
9 Menyebutkan
kegiatan harian
yang positif
Jumlah

Petunjuk :
1) Di bawah judul nama pasien, tuliskan nama panggilan pasien yang
ikut TAK
2) untuk setiap pasien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda
centang (√) jika ditemukan pada klien atau tanda (x) jika tidak
ditemukan
Jumlahkan kemampuan yang ditemukan
1) kemampuan verbal, disebut mampu jika mendapat nilai ≥ 6, disebut
belum mampu jika dapat nilai ≤ 5
2) kemampuan nonverbal, disebut mampu jika mendapat nilai 3 atau
4, disebut belum mampu jika mendapat nilai ≤ 2
2. Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien pada catatan proses
keperawatan tiap klien (Eko Prabowo, 2014).

14
DAFTAR PUSTAKA

Eko Prabowo. (2014). Konsep & Aplikasi Asuhan Keperawatan


Jiwa.Yogyakarta: Nuha Medika

15

Anda mungkin juga menyukai