Anda di halaman 1dari 24

Tugas : Keperawatan Maternitas

Dosen : Ns. Masniati Arafah, S.Kep., M. Kep.

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


PERILAKU KEKERASAN DAN ISOLASI SOSIAL

Di susun oleh :
Nama : Arifkah
Nim : 218007
Kelas : Akper II A

YAYASAN WAHANA BHAKTI KARYA HUSADA


AKADEMI KEPERAWATAN PELAMONIA
KESDAM XIV/HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
STRATEGI PELAKSANAAN SP I P PERILAKU KEKERASAN
TINDAKAN KEPERAWATAN

Pertemuan :I
Hari/ Tanggal : Senin, 15 Juni2020
Nama Klien (Inisial) : Ny. K
Ruangan : AL-Kautsar

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien : Pasien mengatakan mengamuk dan
suka marah jika apa yang diinginkan tidak terkabulkan dan
mencederai orang lain.
2. Diagnosa Keperawatan : Perilaku kekerasan
3. Tujuan Khusus :
a. Pasien dapat mengetahui dirinya perilaku kekerasan
b. Pasien dapat mengontrol dengan cara fisik I (relaksasi nafa
dalam)
B. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
a. Salam terapeutik :
“Assalamualaikum selamat pagi ibu, Dengan ibu ‘K’
perkenalkan nama saya Arifkah biasa dipinggal Ikka saya
mahasiswa dari Akper pelamonia, hari saya dinas pagi pada
pukul 08:00- 4:00 WITA, saya akan merawat ibu selama ibu di
rumah sakit.

b. Evaluasi/validasi :
“Bagaimana kabar ibu hari ini? Apa yang ibu rasakan?”
c. Kontrak (topik, waktu dan tempat):
1) Topik
“Bagaimana jika hari ini kita berbicara tentang bagaimana
cara mengontrol perilaku kekerasan dengan cara fisik I
(relaksasi nafas dalam)”
2) Waktu
“Kita akan berbicara ±15 menit.”
3) Tempat
“Ibu mau berbicara dimana?”
2. Fase Kerja (menjabarkan langkah-langkah tindakan
keperawatan secara operasional)
“Apa yang menyebabkan ibu marah / mengamuk?”
“Apa yang ibu rasakan?”
“yang ibu sebutkan tadi adalah tanda marah”
“Apa yang biasa dirasakan dalam tubuh jika marah?”
“Saat marah, apa yang biasa ibu lakukan?”
“Menurut ibu dengan cara ibu yang marah, apa hasilnya?”
“Bagaimana kalau sekarang ibu berlatih cara mengontrol perilaku
kekerasan dengan cara yang pertama yaitu : cara fisik I (relaksasi
nafas dalam) dan cara fisik II (memukul bantal)
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi (respon klien terhadap tindakan
keperawatan)
1) Evaluasi Subyektif :
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita latihan cara
mengontrol marah dengan cara relaksasi nafas dalam?”
2) Evaluasi Obyektif :
”Baik bu “K” bisa memperagakan kembali bagaimana cara
relaksasi nafas dalam ketika marah! Bagus bu’K”
b. Rencana tindak lanjut (yang perlu dilatih klien sesuai
hasil tindakan yang dilakukan)
“Jangan lupa ya bu apa yang kita bicarakan dan apa yang kita
lakukan tadi.”
“Ibu bias memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian”
c. Kontrak yang akan datang (topik, waktu dan tempat)
1) Topik
“Baik bu kita akan bertemu lagi besok untuk mengontrol
marah dengan cara berbicara yang baik, cara spiritual dan
minum obat.”
2) Waktu
Waktunya ± 15 menit ya bu’
3) Tempat
“Kita bertemu di tempat ini saja ya bu’, terima kasih atas
waktu dan kerja samanya”
4) Salam
“sampai nanti”.

.
STRATEGI PELAKSANAAN SP 2 P PERILAKU KEKERASAN
TINDAKAN KEPERAWATAN

Pertemuan : II
Hari/ Tanggal : Selasa, 16 Juni 2020
Nama Klien (Inisial) : Ny. K
Ruangan : Al-Kautsar

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien : Pasien mengatakan masih mudah
marah dan memukul dan mencederai teman-temannya.
2. Diagnosa Keperawatan : Perilaku Kekerasan
3. Tujuan Khusus :
Melatih pasien mengendalikan marah dengan cara fisik II
(memukul bantal)
B. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
a. Salam terapeutik :
“Selamat pagi ibu “K”, apakah ibu masih ingat dengan saya?
Bagus ya bu’, ibu masih mengingat saya.”
b. Evaluasi/validasi :
“Bagaimana perasaan ibu “K” pada hari ini? Apakah ibu masih
mengingat pa yang kita bicarakan kemarin?”
c. Kontrak (topik, waktu dan tempat) :
“Baik, hari ini kita akan berbincang-bincang kembali tentang
bagaimana cara mengendalikan halusinasi dengan cara
bercakap-cakap dengan orang lain ± 20 menit di tempat ini ya
bu’.
2. Kerja (menjabarkan langkah-langkah tindakan keperawatan
secara operasional)
“Apakah ibu masih merasa sering marah?”
“Apabila ibu merasa marah, ibu dapat mengendalikannya dengan
cara memukul-mukul bantal.”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi (respon klien terhadap tindakan keperawatan)
1) Evaluasi Subyektif :
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita melakukan cara
mengontrol marah dengan memukul bantal.”
2) Evaluasi Obyektif :
“Coba ibu peragakan lagi bagaimana cara mengontrol
marah dengan memukul bantal! Ya Bagus bu’”
b. Rencana tindak lanjut (yang perlu dilatih klien sesuai hasil
tindakan yang dilakukan)
“ibu jangan lupa ya untuk mengontrol marah dengan memukul
bantal ”
“ibu bisa masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian”
c. Kontrak yang akan datang (topik, waktu dan tempat)
1) Topik
“Baik bu’ besok kita akan melanjutkan perbincangan kita
dengan mengendalikan marah dengan cara berbicara
dengan baik.”
2) Waktu
Kita akan melakukannya selama ±15 menit
3) Tempat
“Kita akan melakukannya ditempat yang sama, terima
kasih atas waktu dan kerja samanya ya bu’.”
4) Salam
“Sampai jumpa besok.”
STRATEGI PELAKSANAAN SP III P PERILAKU KEKERASAN
TINDAKAN KEPERAWATAN

Pertemuan : III
Hari/ Tanggal : Rabu, 17 Juni 2020
Nama Klien (Inisial) : Ny. K
Ruangan : Al-Kautsar

C. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien : Pasien mengatakan selalu ingin marah
jika apa yang diinginkan tidak terkabulkan.
2. Diagnosa Keperawatan : Perilaku kekerasan
3. Tujuan Khusus :
Pasien mampu mengontrol marah dengan cara verbal yaitu
berbicara dengan baik.
D. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
a. Salam terapeutik :
“Selamat pagi ibu “K”, masih ingat dengan saya?”
b. Evaluasi/validasi :
“Bagaimana perasaannya ibu hari ini? Apakah ibu sudah
mempraktekkan cara-cara yang kita lakukan kemarin ?
c. Kontrak (topik, waktu dan tempat) :
“Seperti janji kita, hari ini kita akan kembali belajar dengan
cara ke-3 yaitu cara verbal. Kita akan berbincang-bincang
selama ±15 menit. Kita akan berbincang-bincang ditempat ini
lagi.
2. Fase Kerja (menjabarkan langkah-langkah tindakan keperawatan
secara operasional) :
a. Ketika merasa marah atau merasa tidak suka ibu dapat
mengungkapkan dengan mengajak orang tersebut berbicara
verbal.
b. Misalnya seperti : tolong jangan seperti itu nanti saya merasa
marah.
“Nah, bagaimana. Ibu mengerti?”
“Coba praktikkan caranya”
“Wah bagus sekali”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi (respon klien terhadap tindakan keperawatan)
1) Evaluasi Subyektif :
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita berlatih cara
mengontrol perilaku kekerasan dengan cara ketiga?”
2) Evaluasi Obyektif :
“Jadi sudah berapa cara yang kita latih untuk mengontrol
marah? Coba sebutkan.”
“Wah, bagus sekali”
b. Rencana tindak lanjut (yang perlu dilatih klien sesuai hasil
tindakan yang dilakukan)
“ibu jangan lupa untuk berlatih dan ibu bisa memasukkan
kegiatan ini kedalam jadwal”
c. Kontrak yang akan datang ((topik, waktu dan tempat)
“Baik bu’ kita sudah melakukannya dengan beberapa cara dan
untuk mencegah perilaku kekerasan kita akan berlatih cara ke
4 yaitu cara spiritual. Kita akan bertemu nanti dan waktu yang
sama yaitu ±15 menit yah bu. Baiklah bu sekian untuk hari ini,
sampai jumpa nanti.”
STRATEGI PELAKSANAAN SP IV P PERILAKU KEKERASAN
TINDAKAN KEPERAWATAN

Pertemuan : IV
Hari/ Tanggal : Kamis,18 Juni 2020
Nama Klien (Inisial) : Ny. K
Ruangan : Al-Kautsar

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien : Pasien mengatakan masih biasa
memukul kepala temannya jika dia tidak suka atau mengambil
makanan.
2. Diagnosa Keperawatan : Perilaku Kekerasan
3. Tujuan Khusus :
Pasien dapat mengontrol perilaku kekerasan dengan cara
spiritual.
B. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
a. Salam terapeutik :
“Selamat pagi, bu’”
b. Evaluasi/validasi :
“Bagaimana perasaan ibu hari ini ? Apakah sudah bias
mengontrol marah? Apakah ibu sudah berlatih? Bagus bu.”
c. Kontrak (topik, waktu dan tempat) :
1) Topik
“Bagaimna kalau sekarang kita berlatih mengontrol marah
dengan melakukan kegiatan spiritual agar ibu dapat
mengontrol marah.
2) Waktu
“Waktunya ±15 menit
3) Tempat
“Bagaimana kalau kita berbicara disini saja”
2. Fase Kerja (menjabarkan langkah-langkah tindakan keperawatan
secara operasional) :
Cara yang ke 4 mengontrol marah yaitu dengan melakukan
kegiatan spiritual. Jadi kegiatan ini dilakukan ketika ibu merasa
marah dengan melakukan dzikir, wudhu, sholat atau kegiatan
keagamaan lainnya.
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi (respon klien terhadap tindakan keperawatan)
1) Evaluasi Subyektif :
“Bagaimana perasaan ibu setelah latihan cara spiritual”
2) Evaluasi Obyektif :
”Jadi sudah berapa cara mengontrol marah”
“Wah bagus sekali ! coba ibu sebutkan”
b. Rencana tindak lanjut (yang perlu dilatih klien sesuai hasil
tindakan yang dilakukan)
Bagaimana kalau ibu masukkan ke dalam jadwal kegiatan
harian.
c. Kontrak yang akan datang ((topik, waktu dan tempat)
“Baiklah besok kita ketemu lagi untuk berlatih cara mengontrol
marah dengan cara ke 5 yaitu patuh minum obat. Waktunya
seperti biasa ± 15 menit. Kita akan bertemu ditempat ini lagi.
Sampai jumpa”
STRATEGI PELAKSANAAN SP V P PERILAKU KEKERASAN
TINDAKAN KEPERAWATAN

Pertemuan :V
Hari/ Tanggal : Jum’at, 19 Juni 2020
Nama Klien (Inisial) : Ny. K
Ruangan : Al-Kautsar

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien : Pasien mengatakan masih dapat
marah dan juga dapat mengontrol marah dengan cara yang
pernah dilatih.
2. Diagnosa Keperawatan : Perilaku Kekerasan
3. Tujuan Khusus :
Pasien dapat mengontrol perilaku kekerasan dengan cara minum
obat.
B. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
a. Salam terapeutik :
“Selamat pagi, bu’”
b. Evaluasi/validasi :
“Bagaimana perasaan ibu hari ini?”
“Apakah ibu masih merasa masih ingin marah?”
“Apa yang ibu lakukan?”
“Apa masalahnya selesai?”
“Bagaimana latihan mengontrol yang sudah kita coba atau
latih? Apa ada kesulitan?”

c. Kontrak (topik, waktu dan tempat) :


1) Topik
“Bagaimna kalau sekarang kita berlatih mengontrol marah
dengan cara yang ke 5 yaitu minum obat.”
2) Waktu
“Waktunya ±15 menit
3) Tempat
“Bagaimana kalau kita berbicara disini saja”

2. Fase Kerja (menjabarkan langkah-langkah tindakan keperawatan


secara operasional) :
“Baik, sekarang kita berbicara cara mengontrol marah dengan
minum obat dengan benar. Ibu harus tau 6 benar yaitu benar
(nama, obat, dosis, rute, waktu, dokumentasi).
“Nah, kalau ibu jenis obatnya ada 3, yaitu HIP, THd, cpz.
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi (respon klien terhadap tindakan keperawatan)
1) Evaluasi Subyektif :
“Bagaimana perasaan ibu setelah latihan tentang obat?”
2) Evaluasi Obyektif :
”Coba ibu sebutkan tentang obat yang kita bicarakan tadi.”
b. Rencana tindak lanjut (yang perlu dilatih klien sesuai hasil
tindakan yang dilakukan)
Baik bu’, ibu bisa masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian.
c. Kontrak yang akan datang ((topik, waktu dan tempat)
1) Topik
“Bagaimana kalau besok kita lakukan lagi untuk
membahas ke 5 cara tersebut yang pernah kita latih.”
2) Waktu
“Waktunya ±15 menit.”

3) Tempat
“Kita akan berbicara di tempat ini saja.”
d. Salam
“Terima kasih atas waktunya, sampai nanti.”
STRETEGI PELAKSANAAN (SP I)
ISOLASI SOSIAL

Pertemuan : I (Pertama)
Hari/tanggal : Sabtu, 20 juni 2020
Nama klien (inisial) : Ny. ‘R’
Ruangan : Rinra
STRATEGI PELAKSANAAN I (SP I) ISOLASI SOSIAL
A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien : klien nampa menyindiri, klien
napa terlihat mengurung diri, klien tidak mau bercakap-cakap
dengan orang lain.
2. Diagnosa keperawatan : isolasi sosial
3. Tujuan
a. Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial pasien
b. Berdiskusi dengan pasien tentang keuntungan
berinteraksi dengan orang lain
c. Berdiskusi dengan pasien tentang kerugian berinteraksi
dengan orang lain
d. Mengajarkan pasien cara berkenalan dengan satu orang
e. Menganjurkan pasien memasukkan kegiatan latihan
berbincang-bincang dengan orang lain dalam kegiatan
harian
B. Strategi komuniasi
1. Orientasi
a. Salam terapiutik : Assalamualaikum selamat pagi
ibu,Dengan ibu ‘R’ perkenalkan nama saya Arifkah
biasa dipinggal ikka saya mahasiswa dari Akper
pelamonia, hari saya dinas pagi pada pukul 08:00-
4:00 WITA, saya akan merawat ibu selama ibu di
rumah sakit.
b. Evaluasi/validasi : bagaimana perasaan ibu ‘R’
hari ini? Jadi ibu ‘R’ jadi ibu merasa bosan dan tidak
berguna. Apakah ibu masih suka menyendiri?
c. Kontrak ( topik, waktu dan tempat)
1) Topik : baiklah ibu, bagaimana kalau kita
berbncang-bincang tetntang perasaan ibu dan
kemapuan yang ibu miliki? Apakah ibu bersedia?
Tujuannya agar ibu dengan saya dapat saling
mengenal sekaligus ibu dapat mengetahui
keuntungan berinteraksi dengan orang lain dan
kerugian tidak berinteraksi dengan orang lan
2) Waktu : berapa lama ibu mau berbincang-
berbincang dimana? Bagaimana kalau 15 menit
saja ?
3) Tempat : ibu mau berbincang-bincang dimana?
Bagaimana kalau di ruaang tamu?
2. Kerja (menjabarkan langkah-langkah tindakan keperawatan
secara operasional )
Dengan siapa ibu tinggal serumah?
Siapa yang paling dekat ibu?
Apa yang mneyebabkan ibu dekat dengan orang tersebut?
Siapa anggota keluarga dan teman ibu yang tidak dengan
dengan ibu?
Apa yang membuat ibu tidak dekat dengan orang lain?
Apa saja kagiatan yang bisa ibu lakuka saat bersama
keluarga?
Bagaiman teman-teman yang lan?
Apakah ada pengalaman yang tidak menyenangkan ketika
bergaul dengan orang lain? Apa yang menghambat ibu
dalam berteman atau bercakap-cakap dengan orang lan?
“Menurut ibu apa keuntungan kita kalau mempunyai
teman? Wah benar ibu, kita mempunyai teman-teman
untuk bercakap suster, Apa lagi ibu? Tempat untuk curhat,
tempat berbagai suka maupun duka, Nah kalau kerugian
kita tidak mempunyai teman apa ibu? Kita tidak mempunyai
tempat curhat, ya apalagi ibu? merasa bosan, suka
menyendiri, tidak ada tempat untuk saling bertukar
pendapat suster, jadi banyak juga ruginya todak mempunya
teman ya.”
Kalau begitu ibu ingin berteman dnegan orang lain? Nah
untuk memulai sekarang ibu latihan berkenalan dengan
saya telebih dahulu. Begini ibu, untuk berkenalan dengan
orang lain dengan orang lain kita sebutkan dahulu nama
kita dan nama panggilan yang kita sukai.
Contohnya nama saya Andi Rifail, senang dipanggil rifal.
Selanjutnya ibu menanyakan nama orang yang diajak
kenalan,contohnya nama bapak siapa? Senangnya
dipanggil apa? Ayo bu coba pratekkan, misalnya saya
belum kenal dengan ibu. Coba ibu kenelaan dengan saya .
ya bagus sekali ibu, coba sekali lagi ibu, bagus sekli ibu,
setelah berkenalan dengan ibu, orang tersebut diajak
ngobrol tentang hobi, pekerjaan dan sebagainya?
Nah bagaimana kalau sekarang kita latihan bercakap-
cakap dengan teman ibu (dampingngi pasien bercakap-
cakap)
3. Terminasi
a. Evaluasi ( respon klien tehadap tindakan keperawatan)
1) Evaluasi subjektif : bagaimana perasaan ibu
setelah kita bercakap-cakap dan latihan
berkenalan?
2) Evaluasi objektif : Nah sekarang coba ibu
ulangngi dan peragakan kembali cara berkenalan
denagn orang lain, bagus sekali, ibu bisa masukkan
kedalam jadwal kegitan harian.
b. Rencana tindak lanjut ( yang perlu dilatih klien sesuai
hasil tindakan yang dilakukan) “ baiklah ibu, dalam satu
hari mau berapa kali ibu latihan bercakap-cakap
dengan teman? Dua kali ya ibu? Baiklah jam berapa ibu
akan latihan? Ini ada jadwal kegiatan, kita isi pada jam
09:00 dan I5:00, kegiatan ibu bercakap-cakap dengan
teman sekamar. Jika ibu melaukan secara mandiri
makan ibu menuliskan M, jika ibu melaukannya dibantu
atau diingatkan oleh keluarga atau teman maka buat
ibu, jika ibu tidak melaukannya maa ibu tulis T, apakah
ibu mengerti? Coba ibu ulangngi? Nah bagus sekali ibu.
c. Kontrak yang akan datang ( topik, watu dan tempat)
1) Topik : baiklah ibu, bagaimna kalu besok kita
berbincang-bincang tentang pengalaman ibu,
bercakap-cakap dengan teman baru dan latihan
bercakap-cakap dengan topik tertentu. Apaah ibu
bersedia?
2) Waktu : ibu mau jam berapa/ bagaimana kalau
jam II:00 ?
3) Tempat : ibu maunya dimana kita berbincang-
bincang? Bagaiman kalu di ruang tamu? Baiklah
ibu besok saya akan kesini jam II:00 sampai jumpa
besok ibu, saya permisi Assalamualaikum wr.wb
STRATEGI PELASANAAN 2 ( SP 2 )
ISOLASI SOSIAL

Pertemuan : II (Dua)
Hari/tanggal : Selasa, 2I juni 2020
Nama klien (inisial) : Ny. ‘R’
Ruangan : Rinra I

A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien : klien nampa menyindiri di
kamar, klien tidak mau melakukan inteaksi dengan yang lain,
klien tida mau melaukan interaksi dengan yang lain.
2. Diagnosa keperawatan : Isolasi Sosial
3. Tujan
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b. Memberikan kesempatan kepada pasein mempraktikkan
cara berkenalan dengan satu orang
c. Membantu pasien memasukkan kegiatan berbincang-
bincang dengan orang lain sebagai slaah satu kegitan
harian.
B. Strategi komunikasi
1. Orientasi
a. Salam terapiutik : assalamualaikum, selamat pagi
ibu, masih ingat dengan saya?
b. Evaluasi/validasi : bagaimana perasaan hari ini,
apakah masih ada perasaan kesepian, baiman
semangatnya untuk bercakap-cakap dengan teman?
Apakah ibu sudah mulai berkenlan dengan orang lain?
Bagaiman perasaan ibu setelah mulai berkenalan?
c. Kontrak
1) Topik : baiklah sesua dengan perjanjian kita
kemarin hari ini kita akan latihan bagiman
berkenalan dan cara bercakap-cakap dengan 2
orang lain agar ibu semakin banya teman. Apakah
ibu bersedia?
2) Waktu : berpa lama ibu mau berbincang-
bincang? Bagaimana kalau I5 menit?
3) Tempat : ibu mau berbincang-bincang diman?
Bagaiman kalau di ruang tamu.
2. Kerja
Baikalah hari ini saa datang bersama dua orang ibu
perawat yang juga dinas dirungan Rinra I, ibu bisa mula
berkenalan, apakah ibu masih ingat bagaiman cara
berkenalan? (beri pujian jika pasien masih ingat, jika pasien
lupa, bantu pasien mengingat kembali cara berkenalan )
nah silahkan ibu mulai (fasilitasi perkenalan antara pasien
dengan pperawat lain) wah bagus sekali ibu, selain nama,
alamat, hobi, apakah ada yang ingin ibu ketahui tentang
perawat A dan D? ( dibantu pasien mengembangkan topik
pembicaraan) wah baus sekli bu, nah ibu apa kegitan yang
bisa ibu lakukan pada jam ini? Bagaiman klau kita
menemani, teman ibu yang menyiapkan makanan siang di
ruang mkan sabil menolong teman ibu bisa bercakap-cakap
dengan teman yang lain. Mari ibu, (dampingngi pasien
keruang makan) apa yang ingin ibu bincingkan dengan
teman ibu, oh tentang cara meyusun piring diatas meja
silahkan ibu ( jika pasine diam dapat dibantu oleh perawat)
coba ibu tanyakan bagaimana cara meyusun piring di atas
meja kepada teman ibu? Apakah harus rapi atau tidak?
Silahkan ibu, apalagi yang ingin ibu bincangkan.. silahkan,
oke sekarang piringnya sudah rapi, bagaima kalau ibu
dengan teman ibu melaukan meyusun gelas di atas meja
bersama… silahkan bercakap-cakap ibu.
3. Teminasi
a. Evaluasi subjektif : bagaimna perasaan ibu setelah
kita berkenalan dengan perawat A dan D dan bercakap-
cakap dengan teman ibu saat menyipakan makan siang
di ruang maan?
b. Evaluasi objektif : coba ibu sebutkan kembali
bagaiman cara berkanalan, wah bagus sekali ibu
c. Rencana kerja : bagaiman kalau ditambah lagi
jadwal kegiatan ibu yatu jadwal kegiran bercakap-cakap
ketika membantu teman sedang menyiapkan makan
siang. Mau jam berapa ibu latihan? Ohiya ketika ‘makan
pagi dan maan siang’.
d. Kontrak ( topik. Waktu dan tempat)
1) Topik : baiklah ibu bagaiman kalau besok saya
akan mendampingngi ibu berkenalan dengan 4
orang dan latih bercakap-cakap saat melaukan
kegiatan harian lain, apakah ibu bersedia?
2) Waktu : ibu jam berapa? Bagaimna kalau jam
I0:00? baiklah ibu besok saya akan kesini jam I0:00.
3) Tempat : ibu maunya dimana kita berbincang-
bincang? Bagaimna kalau di ruang tamu? Kalau
begitu saya pamit ya bu, besok saya kesini, permisi
Assalamualaikum.
STRATEGI PELAKSAAN III ( SP 3)
ISOLASI SOSIAL
A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien : klien nampak sudah mau keluar
kamar, klien nampak mampu berinteraksi dengan orang lain,
klien nampa bisa melakukan aktivitas diluar ruangan.
2. Diagnosa keperawatan : Isolasi sosial
3. Tujuan
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b. Memberikan kesempatan pada klien berkenalan
c. Menganjurkan pasien memasukkan kedlam jadwal
kegiatan harian.
B. Strategi komuniasi
1. Orientasi
a. Salam terapiutik : assalamualaikum bu, selamat
pagi ibu, masih ingat dengan saya?
b. Evaluasi/validasi : bagaimana dengan perasaan
ibu hari ini? Apakah ibu sudah bersemangat bercakap-
cakap dengan orang lain? Apa kegiatan yang dilaukan
sambil bercakap-cakap, apakah sudah dilakukan? Bagus
ibu.
c. Kontrak (topik, waktu dan tempat)
1) Topik : baiklah sesuai dengan janji kita
kemarin hari ini saya akan mendampingngi ibu
bekenalan atau bercakap-cakap dengan tukang
masal, serta bercakap-cakap dengan teman
sekamar saat melaukan kegiatan harian, apakah ibu
sudah bersedia?
2) Waktu : berapa lama ibu mau berbincang-
bincang? Bagaiman kalau I5 menit ?
3) Tempat : ibu mau berbincang-bincang dimana?
Bagaimana kala diruang tamu?
2. Kerja (menjabarkan langkah-langkah tindakan keperawatan
secara operasional )
Baiklah bu, bagaiman jika kita menuju ke ruang dapur ,
disana para jurur masak sedang memasak dan juur masak
disana berjumlah lima orang disana. Bagaimna jika kita
berangkat sekarang? Apakah ibu sudah siap bergabung
dengan orang banyak? Nah sesampainya ibu disana ibu
langsung bersalaman dan memperkenalkan diri seperti
yang sudahkita pelajari, ibu bersukap biasa saja dan yakin
bahwa orang-orang disana senang dnegan kedatangan ibu,
baiklah kita berangjat sekarang yah bu. ( selanjutnya
perawat mendampingngi pasien di kegitaan kelompok,
sapai dengan kembali ke kamar).

Nah ibu, sekarang kita latihan bercakap-cakap dengan


teman saat melaukan kegiatan harian, kegiatan apa yang
ibu ingin lakukan? Oh ibu mau merapikan kamar baiklah
dengan siapa ibu ingin di dampingngi? Dengan Ny.’H’?
baiklah bu. Kegiatannya merapikan tempat tidur dan
menyapu kamar tidur ya bu ( perawat menjaga pasien “H”
untuk menemani pasien merapikan tempat tidur dan
menyapu kamar, kemudian memotivasi pasien dan teman
sekamar bercakap-cakap
3. Terminasi
a. Evaluasi subjektif : bagaiman perasaan ibu
setelah kita berkenalan dengan juru masak di dapur ?
Kalau merapikan kamar bagiamna ibu ? apakah
pengalaman ibu yang menyenangkan beraa dalam
kelompok ? Apakah manfaatnya kita bergabung dengan
orang banyak ?

b. Evaluasi objektif : coba ibu sebutkan


kembali bagaiman cara berkanalan, dan
memperagakan bagaiman merapikan kamar ? Wah
bagus sekali ibu, Ibu bisa memasukkan di jadwal
kegiatan ibu
c. Rencana keja : baiklah ibu selanjutnya ibu bisa
menambah orang yang ibu kenal atau ibu bisa ikut
kegiatan menolong membawakan nasi dimakan oleh
teman-teman ibu. Jadwal bercakap-cakap setiap pagi
saat merapikan tempat tidur kita cantumkan dalam
jadwal ya ibu, setiap jam berapa aan berlatih? Baiklah
pagi pada pukul 08:00 dan sore jam I6:00 wita.
d. Kontrak ( Topik, watu dan tempat)
1) Topik : baiklah ibu bagaimana kalau
besok saya akan mendampingngi ibu dalam
melakukan berbincang-bincang saat menjemput
pakaian ke laundry. Apakah ibu bersedia ?
2) Waktu : ibu jam berapa ? bagaiaman
kala jam II:00
3) Tempat : ibu maunya dimana kita
bebincang-bincang ? bagaiamna kalau diruang
tamu ? baiklah ibu besok saya aan kesini jam II:00
sampai jumpa besok, saya permisi
Assalamualaikum

Anda mungkin juga menyukai