DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK V
1
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
STIMULUS PERSEPSI: HALUSINASI SESI 1:
MENGENAL HALUSINASI
A. Latar Belakang
B. Landasan Teori
1. Definisi
Terapi Aktivitas Stimulus (TAK) stimulus persepsi adalah terapi yang
menggunakan aktivitas yang mempersepsikan berbagai stimulasi yang
terkait dengan pengalaman kehidupan untuk didiskusikan dalam
kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau
alternatif penyelesaian masalah. (Prabowo, 2017)
Dalam terapi aktivitas kelompok stimulus persepsi halusinasi dibagi
menjadi 4 sesi, yaitu:
1. Sesi 1: Mengenal halusinasi
2. Sesi 2: Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
3. Sesi 3: Mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap
2
4. Sesi 4: Mengontrol halusinasi dengan cara melakukan kegiatan
yang terjadwal
5. Sesi 5: Mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat
2. Tujuan
Tujuan Umum: Klien dapat meningkatkan kemampuan diri mengontrol
halusinasi dalam kelompok secara bertahap
Tujuan Khusus:
1. Klien dapat mengenal halusinasi
2. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
3. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan
orang lain
4. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas
terjadwal
5. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat
3. Klien
a. Kriteria klien
1) Klien gangguan orientasi realita yang mulai terkontrol
2) Klien yang mengalami perubahan persepsi
b. Proses seleksi
1) Mengobservasi klien yang masuk kriteria
2) Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria
3) Mengumpulkan klien yang masuk kriteria
4) Membuat kontrak dengan klien
4. Kriteria Hasil
a. Evaluasi struktur
1) Kondisi lingkungan tenang, dilakukan di tempat tertutup dan
memungkinkan klien berkonsentrsi terhadap kegiatan
2) Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatan
3) Leader, Co leader, fasilitator, observer berperan sebagaimana
mestinya
b. Evaluasi proses
1) Leader dapat mengkoordinasikan kegiatan dari awal hingga akhir
2) Leader mampu memimpin kegiatan
3) Co leader mampu mengkoordinasi seluruh kegiatan
4) Fasilitator mampu memotifasi peserta dalam kegiatan
5) Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan
bertanggung jawab dalam antisipasi masalah
6) Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan
7) Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir
3
c. Evaluasi Hasil
Diharapkan 75% dari kelompok mampu
1) Menyampaikan halusinasi yang dirasakan dengan jelas
2) Mempraktekkan latihan cara menghardik dengan benar
5. Antisipasi Masalah
a. Penanganan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktivitas
1) Memanggil klien
2) Memberikan kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan
perawat atau klien lain
b. Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa ijin
1) Panggil nama klien
2) Tanyakan alasan klien meninggalkan tempat kegiatan
c. Bila klien lain ingin ikut
1) Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan kepada klien yang
telah dipilih
2) Katakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang boleh diikuti
oleh klien tersebut
3) Jika klien memaksa beri kesempatan masuk dengan tidak memberi
pesan pada kegiatan ini
3. Metode
a. Diskusi dan Tanya jawab
b. Bermain peran/simulasi
4. Alat
a. Speker
b. Bola pelastik
c. Kertas HVS
4
d. Bulpen
e. Jadwal kegatan
5. Setting tempat
1 2 3
4 5 6
Ket:
: Leader
: Co leader
: Observer
: Pasien
: Fasilitator
: Operator
6. Pengorganisasian
Pembagian tugas (Peran & fungsi)
Peran leader : ................
a. Memimpin jalannya kegiatan
b. Menyampaikan tujuan dan waktu permainan
c. Menjelaskan cara dan peraturan kegiatan
d. Memberi respon yang sesuai dengan perilaku pasien
e. Meminta tanggapan dari pasien atas permainan yang telah dilakukan
f. Memberi reinforcement positif pada pasien
g. Menyimpulkan kegiatan
Peran Co- Leader :.................
a. Membantu tugas leader
b. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader
c. Mengingatkan leader tentang kegiatan
d. Bersama leader menjadi contoh kegiatan
5
Peran Observer : ..................
a. Mengobservasi jalannya kegiatan
b. Mencatat jumlah pasien yang hadir
c. Mencatat perilaku verbal dan nonverbal selama kegiatan berlangsung
d. Mencatat tanggapan-tanggapan yang dikemukakan pasien
e. Mencatat penyimpangan kegiatan terapi aktivitas bermain
f. Membuat laporan hasil kegiatan
PeranFasilitator:..............
a. Memfasilitasi jalannya kegiatan
b. Memfasilitasi pasien yang kurang aktif
c. Mampu memotivasi pasien untuk kesuksesan kegiatan
d. Dapat mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi dari dalam/ luar
kelompok
6
b. Orientasi
1) Salam terapeutik
a) Salam dari terapis kepada klien
b) Perkenalkan nama lengkap dan nama pasnggilan terapis
2) Evaluasi/ validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
3) Kontrak
a) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan
b) Terapis menjelaskan aturan main berikut:
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus
meminta ijin pada terapis
Lama kegiatan 30 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
c. Tahap Kerja
1) Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu mengenal
halusinasi tentang jenis, isi, waktu, frekuensi, situasi, dan respon
klien terhadap halusinasi, serta menjelaskan cara mengontrol
halusinasi dengan cara menghardik
2) Terapis menjelaskan cara permainan, musik akan diputar dan bola
akan diedarkan, jika musik berhenti maka berdiri menyebutkan
nama lengkap, nama panggilan, dan menceritakan tentang isi
halusinasi, kapan munculnya halusinasi, situasi yang membuat
terjadinya halusinasi dan perasaan klien saat terjadinya halusinasi
3) Terapi meminta klien mempraktekkan latihan mengontrol
halusinasi dengan cara menghardik
4) Berikan pujian pada klien yang telah melakukan dengan baik
d. Tahap Terminasi
1) Evaluasi
Subjektif: Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti
permainan
Objektif: Terapis meminta diantara klien untuk menjelaskan
tentang halusinasi yang dialaminya dan mempraktekkan Kembali
Latihan cara menghardik
2) Tindak Lanjut
Terapis meminta klien untuk melaporkan isi, waktu, frekuensi,
situasi, respon jika terjadi halusinasi
3) Kontrak yang akan datang
Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu cara mengontrol
halusinasi dengan becakap-cakap.
Menyepakati waktudan tempat
7
9. Strategi Komunikasi
a. Orientasi
1) Salam Terapeutik
“Selamat pagi bapak - bapak…perkenalkan nama saya…senang
dipanggil…saya mahasiswat yang sedang berpraktik pagi
diruangan ini…saya akan memperkenalkan teman-teman saya
yang ada di sini”
2) Validasi
“Bagaimana kabar bapak-bapak pagi ini…? Apakah masih ada
yang mendengar suara-suara atau melihat bayangan…?
3) Kontrak
“Baiklah bapak - bapak, pagi ini kita akan melakukan permainan,
dimana tujuannya yaitu mengenal halusinasi dengan cara
menyebut isi hausinasi, menyebut waktu halusinasi,menyebut
situasi terjadinya halusnasi dan menyebut perasaan saat
berhalusinasi
“Kita akan melakukan kegiatan ini selama kurang lebih 30 menit,
saya harap bapak - bapak mau mengikutinya sampai selesai…
Apakah bapak - bapak setuju…?”
“Selama kegiatan ini berlangsung, jika bapak- bapak ada yang
ingin BAK atau minum, harus meminta ijin pada saya terlebih
dahulu dan jangan lupa kembali lagi kesini untuk melanjutkan
permainan…”
b. Fase Kerja
“Baik bapak - bapak dalam permainan ini bapak -bapak akan
menyebutkan tentang nama lengkap, nama panggilan, dan asal,
kemudian menjelaskan tentang halusinasi yang dialami serta latihan
mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap…”
“Di depan bapak ibu sudah tersedia sebuah taperecorder,dan bola
yang mana nantinya akan diputar musik dari taperecorder
tersebut,kemudian bola diedarkan berlawanan arah jarum jam, jika
musik berhenti dan siapa yang memegang bola tersebut mendapat
kesempatan dan berdiri memberi salam, menyebutkan nama lengkap
dan nama panggilan, dan hobi setelah itu menyebukan tentang suara-
suara/bayangan yang didengar/dilihat (isi, waktu terjadinya, situasi
terjadinya, dan perasaan saat muncul suara-suara/bayangan itu, dan
mempraktekkan latihan cara menghardik
“Bagaimana bapak-bapak…? Apakah sudah jelas…?
“Baik kita bisa memulai permainannya…sebelumnya saya akan
memberikan contoh terlebih dahulu”
8
c. Terminasi
1) Evaluasi Subyektif
“Bagaimana perasaan bapak - bapak setelah melakukan
permainan ini… Apakah semua senang…?
2) Evaluasi Obyektif
“Baik bapak-bapak apakah ada di antara bapak-bapak yang bisa
menyampaikan kembali tentang isi, waktu terjadi, situasi
terjadinya dan perasaan saat terjadinya suara-suara/bayangan
yang dilihat/didengar…? Luar biasa…”
3) Rencana Tindak Lanjut
“Karena bapak-bapak sudah mampu mengenal
suara-suara/bayangan yang dilihat/didengar dan mempraktekkan
latihan cara bercakap-cakap Saya harap bapak-bapak bisa
melaporkan isi, waktu, situasi, dan perasaan jika terjadi halusinasi
4) Kontrak yang akan datang
“Baik bapak-bapak minggu depan bapak-bapak akan Kembali ke
tempat ini dan kita akan melakukan permainan yang sama
tujuannya agar bapak-bapak mampu mengontrol halusinasi
dengan cara bercakap-cakap, waktunya jam 09.00 Wit, tempatnya
disini ya…? bagaimana bapak-bapak apakah bersedia…?”.
“Baik bapak-bapak karena waktu kita sudah selesai, maka
pertemuan kita sampai disini…”
“Selamat pagi…”
9
10. EVALUASI
Format evaluasi sesi 1
Stimulasi persepsi: Menganl halusinasi
Kemampuan mengharardik
NO Aspek yang dinilai NAMA KLIEN
10
DAFTAR PUSTAKA
Stuar, Gail W.2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 5 . Jakarta: EGC.
Keliat, Budi Anna & Akemat. 2004. Keperawatan Jiwa, Terapi Aktifitas
Kelompok. Jakarta: EGC
Sutejo, dkk. (2007). Buku Panduan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta:
Poltekes Kemenkes Yogyakarta.
Azizah, L.M. (2011). Keperawatan Jiwa: Aplikasi Praktik Klinik. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
11
JADWAL KEGIATA HARIAN KLIEN
HALUSINASI
9.
1
0
\KETERANGAN :
1. Mandiri = M
2. Bantuan = B
12
13