0
KATA PENGANTAR
Demikian laporan ini kami susun, kritik dan saran kelompok kami harapkan demi
perbaikan laporan berikutnya.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh
Penyusun
1
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN MANAJEMEN KEPERAWATAN
DI KLINIK PRATAMA MUHAMMADIYAH CABANG PASURUHAN KUDUS
PERIODE 11 MEI – 16 MEI 2020
Oleh :
Pembimbing Klinik
NIP. NIP.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................1
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................................................3
A. Latar Belakang.......................................................................................................................3
B. Waktu Pelaksanaan................................................................................................................5
C. Tujuan....................................................................................................................................5
BAB II HASIL KAJIAN.......................................................................................................................6
A.Profil..............................................................................................................................................6
B. Unsur input/Masukan : Pasien, Mahasiswa Praktek & 5M...........................................................9
C. Unsur Proses...............................................................................................................................10
D. Unsur Out Put/Keluaran.......................................................................................................13
BAB III................................................................................................................................................16
A. PERMASALAHAN.............................................................................................................16
BAB IV...............................................................................................................................................18
A. PELAKSANAAN................................................................................................................19
B. EVALUASI.........................................................................................................................19
C. FAKTOR ............................................................................................................................20
BAB V.................................................................................................................................................20
A. KESIMPULAN....................................................................................................................20
B. SARAN................................................................................................................................20
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses manajemen berlaku untuk semua orang yang mencari cara untuk
mempengaruhi perilaku orang lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Manajemen adalah
proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para
anggota dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan. (Abdul Choliq, 2011:3)
Keperawatan adalah bentuk pelayanan profesional berupa pemenuhan kebutuhan
dasar yang diberikan kepada individu yang sehat maupun sakit yang mengalamí gangguan
fisik, psikis, dan sosial agar dapat mencapai derajat kesehatan yang optimal. Bentuk
pemenuhan kebutuhan dasar dapat berupa meningkatkan kemampuan yang ada pada individu,
mencegah, memperbaiki, dan melakukan rehabilitasi dari suatu keadaan yang dipersepsikan
sakit oleh individu (Nursalam, 2008). Selain itu, pelayanan keperawatan merupakan faktor
penentu baik buruknya mutu dan citra dari rumah sakit, oleh karena itu kualitas pelayanan
keperawatan perlu dipertahankan dan ditingkatkan hingga tercapai hasil yang optimal.
Dengan memperhatikan hal tersebut, proses manajemen yang baik perlu diterapkan dalam
memberikan asuhan keperawatan sehingga dicapai suatu asuhan keperawatan yang memenuhi
standar profesi yang ditetapkan, sumber daya untuk pelayanan asuhan keperawatan
dimanfaatkan secara wajar, efisien, efektif, aman bagi pasien dan tenaga keperawatan,
memuaskan bagi pasien dan tenaga keperawatan serta aspek sosial, ekonomi, budaya, agama,
etika dan tata nilai masyarakat diperhatikan dan dihormati.
Manajemen keperawatan mempunyai lingkup manajemen operasional untuk dapat
merencanakan, mengatur dan menggerakkan karyawan dalam memberikan pelayanan
keperawatan sebaik-baiknya pada pasien melalui manajemen asuhan keperawatan (Anonim,
2011). Manajemen Keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf
keperawatan untuk dapat memberikan asuhan keperawatan secara profesional (Nursalam,
2007).
Manajemen keperawatan merupakan pelayanan keperawatan profesional dimana tim
keperawatan dikelola dengan menjalankan empat fungsi manajemen, yaitu perencanaan,
pengorganisasian, motivasi dan pengendalian. Keempat fungsi tersebut saling terkait serta
saling berhubungan dan memerlukan ketrampilan-ketrampilan teknis, hubungan antar
manusia dan konseptual yang mendukung tercapainya asuhan keperawatan yang
bermutu,berdaya guna dan berhasil guna kepada klien. Dengan alasan tersebut, manajemen
keperawatan perlu mendapat perhatian dan prioritas utama dalam pengembangan keperawatan
4
di masa depan. Hal tersebut berkaitan dengan tuntutan profesi dan tuntutan global bahwa
setiap perkembangan dan perubahan memerlukan pengelolaan secara profesional dengan
memperhatikan setiap perubahan yang terjadi (Nursalam, 2002).
Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan dan menyedikan
pelayanan medis dasar dan atau spesialistik, diselenggarakan oleh lebih dari satu jenis tenaga
kesehatan dan dipimpin oleh seorang tenaga medis (Permenkes RI No.9, 2014). Klinik
Pratama Muhammadiyah cabang Pasuruhan Kudus merupakan klinik yang menyelenggarakan
pelayanan medik dasar yang dilayani oleh dokter umum dan dokter Gigi, dipimpin oleh
seorang dokter umum. Berdasarkan perijinannya klinik ini dapat dimiliki oleh badan usaha
ataupun perorangan.
Klinik Pratama Muhammadiyah cabang Pasuruhan Kudus sebagai salah satu
penyelenggara pelayanan kesehatan, pendidikan dan penelitian serta usaha lain di bidang
kesehatan, bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan senantiasa berorientasi
kepada kepentingan masyarakat, maka klinik tersebut perlu didukung dengan adanya
organisasi yang mantap dan manajemen yang baik dengan berorientasi pada mutu pelayanan
bagi masyarakat.
Perawat sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan, dituntut untuk memiliki
kemampuan manajerial yang tangguh sehingga pelayanan yang diberikan mampu memuaskan
kebutuhan klien. Kemampuan manajerial yang dimiliki perawat dapat dicapai melalui banyak
cara. Salah satu cara untuk dapat meningkatkan ketrampilan manajerial yang handal selain
didapatkan di bangku kuliah juga harus melalui pembelajaran di lahan praktik. Mahasiswa
Program Studi S1 Ilmu Keperawatan Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Kudus
dituntut untuk dapat mengaplikasikan langsung pengetahuan manajerialnya di Klinik Pratama
Muhammadiyah cabang Pasuruhan Kudus yang berlangsung selama 1 minggu yaitu tanggal
11 Mei 2020 - 16 Mei 2020 dengan arahan dari pembimbing lapangan maupun dari
pembimbing pendidikan yang intensif. Adanya praktik manajemen ini diharapkan mahasiswa
mampu menerapkan ilmu yang didapat dan mengelola ruang perawatan dengan pendekatan
proses manajemen.
B. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan praktek manajemen keperawatan ini dilakukan di Klinik Pratama
Muhammadiyah Cabang Pasuruhan Kudus berlangsung selama 1 minggu (2 hari per
mahasiswa) di mulai tanggal 15 Mei 2020 - 16 Mei 2020.
5
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melakukan praktik manajemen keperawatan selama 1 minggu di Klinik
Pratama Muhammadiyah cabang Pasuruhan Kudus, mahasiswa mampu memahami
manajemen keperawatan baik pengelolaan sarana maupun kegiatan keperawatan dalam
tatanan klinik.
2. Tujuan Khusus
Secara kelompok dan individu mahasiswa dapat menunjukkan kemampuan dalam hal
manajemen keperawatan baik pengelolaan sarana maupun kegiatan keperawatan dalam
tatanan klinik.
Kemampuan managemen diantaranya meliputi :
a. Melaksanakan pelayanan kesehatan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan peraturan
yang berlaku dengan tidak meninggalkan norma dan keseimbangan serta
profesionalitas guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sehingga dapat
dirasakan manfaatnya bagi kepentingan masyarakat pada umumnya.
b. Memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat umum, perusahaan serta semua
pihak yang berkepentingan dalam bidang kesehatan dan persalinan.
c. Memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi masyarakat baik dalam bidang
kesehatan dan persalinan serta membantu program Pemerintah AKI dan AKB.
D. Praktikan
Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan Fakultas Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Kudus yang sedang menjalani praktik Klinik Manajemen Keperawatan
periode 11 Mei 2020 - 16 Mei 2020 ( 2 hari per mahasiswa ) di Klinik Pratama
Muhammadiyah cabang Pasuruhan Kudus dengan :
KELOMPOK 3
Nama Anggota :
1. Neli Saadah (820163075)
2. Luki Erdiana (820163062)
3. Ririn Wijayanti (820163087)
4. Moh. Sholikhul Huda (820163070)
6
BAB II
HASIL KAJIAN
7
2. Menjadi sarana kesehatan jasmani dan rohani serta mewujudkan
peningkatan kesehatan yang optimal yang didasarkan pada keimanan dan
ketaqwaan kepada Allah SWT
3. Menjalin kerjasama lintas sektoral dalam rangka pengembangan klinik
pratama yang modern
b) Misi
1. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang optimal dan bermutu serta
komprehensif terutama untuk pengguna jasa kesehatan
2. Mewujudkan sarana dan prasarana medis dan rohaniah yang berkualitas
bagi pengguna jasa
3. Mewujudkan klinik pratama sebagai bagian dari kemanusiaan agama dan
kemaslahatan umat.
2. Pelayanan Medis
Pelayanan Rawat Jalan
Rawat Inap
Pelayanan Gawat Darurat
Pemeriksaan Laboratorium klinik
Pelayanan KB
Periksa kehamilan
Tindakan (Bedah Minor)
Medical check up
Konsultasi kesehatan
Home visite / kunjungan rumah
One day care service
Khittan (smart klem/manual/laser)
Rawat luka
Nebulizer
3. Fasilitas
UGD 24 jam
BPJS, Umum, Dana Sehat
Rawat Inap 2 ruang rawat inap (4 bed)
Rawat Jalan (Poli Umum, Poli Gigi dan Mulut, dan Khittan)
Laboratorium
8
4. Gambaran Umum
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kudus Nomor : 16 Tahun 2012 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), lokasi kegiatan Klinik Pratama Muhammadiyah
cabang Pasuruhan secara administrative masuk wilayah Desa Pasuruhan Lor kecamatan
Jati, Kabupaten Kudus, Provinsi Jawa Tengah .
Kecamatan Jati Kabupaten Kudus terletak di bagian selatan Kabupaten Kudus,
Kecamatan Jati, dengan luas Wilayah 26,29 Km² atau 2,629 Ha yang secara Geografis
terletak antara 110,38’ BT dan 110,44’ BT (Bujur Timur) dan 74’ LS 78’ LS(Lintang
selatan), termasuk dataran yang relatif rendah, mempunyai variasi ketinggian wilayah
17m di atas permukaan laut, beriklim tropis dan bertemperatur sedang.
Secara administratif Klinik Pratama Muhammadiyah Cabang Pasuruhan mempunyai
batas-batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara Pemukiman Penduduk
Sebelah Timur Pemukiman Penduduk
Sebelah Barat Jalan Desa
Sebelah Selatan Pemukiman Penduduk
Mayoritas penduduk Kecamatan Jati menganut agama Islam, dengan mata
pencaharian sebagai pengusaha, petani, pegawai negeri, dan swasta, pedagang, buruh, dan
lain-lain. Berdasarkan perhitungan proyeksi laju pertumbuhan penduduk (LPP)
mengalami kenaikan pada tahun 2014-2019 sebesar 0,9%.
Dalam kegiatan pelayanan kesehatan selain memberikan pelayanan Promotif,
Preventif, Kuratif, dan Rehabilitatif kami tidak melupakan juga memberikan pelayanan
promotif dan preventif dibidang kesehatan. Karena itu diperlukan suatu profil Klinik
Pratama Muhammadiyah cabang Pasuruhan sebagai kerangka acuan dalam melaksanakan
kegiatan Klinik Pratama Muhammadiyah cabang Pasuruhan (Rawat Jalan dan Rawat
Inap).
9
DISPEPSIA. Pasien yang datang lebih banyak berasal dari kota kudus diantara desa
Pasuruhan,Jati, Ploso dan Purwosari. Pasien yang perlu penanganan yang lebih intensif
biasanya di rujuk di Rumah Sakit Aisiyah Kudus.
10
rujuk. Dan pasien rawat inap atau rawat jalan pasien akan mendapatkan pelayanan farmasi
atau obat kemudian membayar ataupun dengan BPJS, kemudian pasien dapat pulang.
Apabila pasien mendapat pelayanan kesehatan ke IGD pasien akan mendapatkan perawatan
rawat inap, rawat jalan, ataupun rujuk. Dan pasien rawat inap dan rawat jalan pasien akan
mendapatkan pelayanan farmasi atau obat kemudian membayar ataupun dengan BPJS, Lalu
pasien dapat pulang.
Untuk pasien rujuk pasien langsung menuju ke pelayanan pembayaran atau kasir.
Dan untuk pelayanan laboratorium pasien langsung ke pelayanan pembayaran setelah
mengetahui hasil laborat pasien bisa pulang.
7. Klinik Pratama Muhammadiyah cabang Pasuruhan Kudus memiliki alat medis berupa
nebulizer set, sterilisator, dan tabung oksigen.
C. Unsur Proses
1. Proses Asuhan Keperawatan (Penerapan Proses Keperawatan). Tidak ada Asuhan
Keperawatan rawat jalan dan rawat inap di Klinik Pratama Muhammadiyah cabang Pasuruhan
Kudus.
2. Proses manajemen pelayanan/operasional Keperawatan (penerapan proses manajemen),
dengan fungsi-fungsi manajemen: POAC/P1, P2, P3/teori lain. POAC merupakan kaidah yang
digunakan sebagai acuan untuk menjalankan sebuah kegiatan yang terikat melalui kepanitiaan
sehingga kegiatan tersebut dapat berjalan sistematis, terencana, tersruktur, dan terkontrol.
Yang terdiri dari beberapa aspek antara lain Planning, Organizing, Actuating, Controlling.
1) P adalah Planning/ Perencanaan
Proses menetapan sasaran atau tujuan dan tindakan yang perlu untuk mencapai tujuan goal
tersebut. Perencanaan Klinik Pratama Muhammadiyah cabang Pasuruhan Kudus adalah
proses penyusunan kegiatan sistematis untuk mengatasi masalah atau sebagian masalah
yang dihadapi dalam rangka pencapaian tujuan klinik dalam periode waktu tertentu.
Perencanaan adalah proses penyusunan rencana klinik untuk mengatasi masalah kesehatan
di wilayah kerja klinik. Rencana klinik dibedakan atas dua macam yaitu Rencana Usulan
Kegiatan/RUK untuk kegiatan pada setahun mendatang dan Rencana Pelaksanan
Kegiatan/RPK pada tahun berjalan. Perencanaan klinik disusun meliputi upaya kesehatan
wajib, upaya kesehatan pilihan dan upaya inovatif baik terkait dengan pencapaian target
maupun mutu klinik. Proses perencanaan klinik harus di sesuaikan dengan mekanisme
perencanaan yang ada baik perencanaan sektoral maupun lintas sektoral di setiap tingkatan
administrasi.
2) Organizing
Organisasi adalah proses mempekerjakan dua orang atau lebih untuk bekerjasama dalam
cara terstruktur guna mencapai sasaran specific atau beberapa sasaran dalam kata lain
11
mengalokasikan pekerjaan, wewenang, dan sumber daya di antara anggota organisasi,
sehingga mereka dapat mencapai tujuan mereka. Adapun faktor-faktor yang menentukan
perancangan struktur organisasi Klinik adalah:
a. Strategi untuk mencapai tujuan klinik. Strategi akan menjelaskan bagaimana aliran
wewenang dan saluran komunikasi dapat disusun diantaranya pimpinan dengan
pegawai klinik.
b. Ukuran organisasi klinik. Besar organisasi klinik secara keseluruhan maupun unit-unit
kerja fungsional akan mempengaruhi struktur organisasi klinik.
c. Tingkat penggunaan teknologi, yaitu tingkat rutinitas pengunaan teknologi oleh klinik
untuk memberikan jasa layanan kesehatan klinik. Pada layanan kesehatan masih
menggunakan pelayanan kesehatan dasar.
d. Tingkat ketidakpastian lingkungan organisasi klinik. Preferensi kesukaan yang
menguntungkan pribadi dari individu atau kelompok yang memegang kekuasaan dan
control dalam organisasi klinik.
3) Actuating adalah proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas atau memotivasi
karyawan yang berkaitan dengan pekerjaan dari anggota kelompok atau seluruh organisasi
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Jadi, actuating artinya menggerakan orang-
orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau dengan kesadaran secara bersamasama
untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan
adalah kepemimpinan. Untuk melaksanakan secara fisik kegiatan dari aktivitas tersebut,
maka manajer mengambil tindakan- tindakan kearah itu. Seperti leadership, pemerintah,
komunikasi, dan conseling. Pemimpin yang efektif cenderung mempunyai hubungan
dengan bawahan yang sifatnya mendukung dan meningkatkan rasa percaya diri
menggunakan kelompok membuat keputusan. Tujuan fungsi actuating adalah:
a. Menciptakan kerjasama yang lebih efisien
b. Mengembangkan kemampuan dan keterampilan staf
c. Menumbuhkan rasa memiliki dan menyukai pekerjaan
d. Mengusahakan suasana lingkungan kerja yang dapat meningkatkan motivasi dan
prestasi kerja staf.
e. Membuat organisasi berkembang lebih dinamis
4) Controling Pengawasan
controlling sebagai elemen atau fungsi keempat menejemen ialah mengamati dan
mengalokasikan dengan tepat penyimpanganpenyimpangan yang terjadi. Berdasarkan hasil
penelitian selalu dilakukan untuk mengetahui bagaimana hasil dari pelaksanaan kegiatan
tersebut. selain itu juga dapat mengarahkan bawahan agar dapat menjalankan tugasnya
dengan baik dan benar sesuai dengan maksud dan tujuan yang telah di tetapkan. Kontrol
12
kualitas merupakan suatu upaya organisasi dalam menyediakan pelayanan yang memenuhi
standar professional dan dapat di terima oleh klien. Kontrol kualitas tersebut adalah
sebagai berikut
a. Pelayanan kesehaan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan
setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata
penduduk, serta yang penyelenggaraannya sesuai dengan standart atau kode etik profesi
yang telah di tetapkan.
13
Teori tentang Mutu Pelayanan Kesehatan secara umum
Klinik atau Pelayanan Kesehatan setempat merupakan salah satu fasilitas pelayanan
kesehatan yang memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya mempercepat derajat kesehatan
masyarakat Indonesia di wilayah masing-masing. Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat pada umumnya perlu diperhatikan, salah satu diantaranya yang dianggap mempunyai
peranan yang cukup penting adalah penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Agar penyelenggaraan
pelayanan kesehatan dapat mencapai tujuan yang diinginkan maka pelayanan harus memenuhi
berbagai syarat diantaranya; tersedia dan berkesinambungan, dapat diterima dan wajar, mudah
dicapai, mudah dijangkau, dan bermutu.
Pelayanan kesehatan yang bermutu merupakan salah satu tolak ukur kepuasan yang berefek
terhadap keinginan pasien untuk kembali kepada institusi yang memberikan pelayanan kesehatan
yang efektif. Dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan pasien dari suatu klinik atau Pelayanan
Kesehatan yang memuaskan, kiranya perlu difokuskan pada suatu pelayanan prima. Melalui
pelayanan prima, Semua Klinik dan Pelayanan Kesehatan diharapkan akan menghasilkan keunggulan
kompetitif (competitive advantage) dengan pelayanan bermutu, efisien, inovatif dan menghasilkan
sesuai dengan Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang perlindungan pasien.
Pelayanan Klinik atau Pelayanan Kesehatan lainnya merupakan salah satu bentuk upaya yang
diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.Klinik atau Pelayanan Kesehatan
lainnya adalah sebagai salah satu bentuk fasilitas pelayanan kesehatan harus memberikan pelayanan
yang baik dan berkualitas serta bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan dalam bentuk
perawatan, pemeriksaan, pengobatan, tindakan medis atau non medis, dan tindakan diagnosis lainnya
yang dibutuhkan oleh masing-masing pasien dalam batas-batas kemampuan teknologi dan sarana
yang disediakan.
Sedangkan untuk dapat disebut sebagai bentuk pelayanan kesehatan, baik dari jenis pelayanan
kesehatan kedokteran maupun dari jenis pelayanan kesehatan masyarakat harus memiliki berbagai
syarat pokok. Syarat pokok yang dimaksud adalah:
1. Tersedia dan berkesinambungan
Syarat yang pertama, yaiatu suatu pelayanan kesehatan yang baik adalah pelayanan kesehatan
tersebut harus tersedia di masyarakat serta bersifat berkesinambungan.
2. Dapat diterima dan wajar
Syarat pokok kedua pelayanan kesehatan yang baik adalah dapat diterima oleh masyarakat serta
bersifat wajar. Artinya pelayanan kesehatan tersebut tidak bertentangan dengan keyakinan dan
kepercayaan masyarakat.
3. Mudah dicapai
14
Syarat pokok yang ketiga pelayanan kesehatan yang baik adalah mudah dicapai oleh masyarakat
(dari sudut lokasi).
4. Mudah dijangkau
Syarat pokok keempat pelayanan kesehatan yang baik adalah mudah dijangkau oleh masyarakat.
Pengertian keterjangkauan yang dimaksud disini termasuk dari sudut biaya. Untuk dapat
mewujudkan keadaan yang seperti ini harus dapat diupayakan pelayanan kesehatan tersebut
sesuai dengan kemampuan ekonomi masyarakat.
5. Bermutu
Syarat pokok pelayanan kesehatan yang baik adalah bermutu. Pengertian yang dimaksud disini
adalah yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan,
yang disatu pihak dapat memuaskan para pemakai jasa pelayanan, dan dipihak lain tata cara
penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik serta standar yang telah ditetapkan.
Secara umum untuk menilai mutu pelayanan kesehatan di klinik dan pelayanan kesehatan lainnya,
maka indikator yang digunakan untuk mencakup kepuasan pelayanan kesehatan yang dirasakan
pasien. pada umumnya nilai mutu pelayanan kesehatan mencakup 4 (empat) hal pokok, yakni:
1. Kesejahteraan pasien
Kesejahteraan pasien biasanya dihubungkan dengan perasaan senang dan aman, cara dan sikap
serta tindakan tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan. Dengan kata lain, kesejahteraan
pasien dihubungkan dengan kualitas pelayanan kedokteran atau kualitas pelayanan keperawatan.
Selain itu, dihubungkan dengan fasilitas yang memadai, terpelihara dengan baik, sehingga segala
macam peralatan yang digunakan selalu dapat berfungsi dengan baik.
2. Kenyamanan dan kondisi kamar
Kenyamanan pasien merupakan salah satu variabel yang digunakan untuk dapat terselenggaranya
pelayanan yang bermutu. Suasana tersebut harus dapat dipertahankan, sehingga pasien merasa
puas (nyaman) atas pelayanan yang diberikan. Tetapi yang terpenting adalah sikap dan tindakan
para pelaksana terutama dokter dan perawat ketika memberikan pelayanan kesehatan. Demikian
pula kondisi kamar pasien merupakan aspek yang dapat memberikan kenyamanan dan
ketenangan serta kepuasan pasien selama dirawat di klinik dan pelayanan kesehatan lainnya.
3. Keadaan ruang perawatan
Keadaan ruang perawatan akan mempengaruhi tanggapan pasien dari keluarganya tentang mutu
pelayanan kesehatan yang diberikan di klinik dan pelayanan kesehatan lainnya. Oleh karena itu,
pada setiap unit perawatan seyogyanya terdapat sarana atau fasilitas yang menunjang
penyelenggaraan pelayanan kesehatan, disertai pemeliharaannya agar selalu dapat berfungsi
dengan baik.
4. Catatan atau rekam medik.
Pengertian catatan rekam medik di Indonesia mengacu pada peraturan Menteri Kesehatan Nomor
749 Tahun 1989, yang menyatakan bahwa rekam medik adalah berkas yang berisi catatan dan
15
dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada
pasien pada sarana pelayanan kesehatan (Siswati, 2000).
Berdasarkan uraian tersebut di atas, tercermin segala informasi yang menyangkut seorang pasien yang
akan dijadikan dasar dalam menentukan tindakan lebih lanjut dalam pelayanan kesehatan maupun
tindakan medik lain yang diberikan kepada pasien yang akan datang ke instansi penyedia layanan
kesehatan (klinik dan pelayanan kesehatan lainnya).
https://eviyulianti12.blogspot.com/2015/05/mutu-pelayanan-klinik.html
Hasil pengkajian dari kelompok 3 pada tanggal 15-16 Mei 2020 tentang Mutu Pelayanan Kesehatan di
Klinik Pratama Muhammadiyah cabang Pasuruhan Kudus.
mutu pelayanan kesehatan di klinik Pratama Muhammadiyah cabang Pasuruhan Kudus yang
digunakan untuk mencakup kepuasan pelayanan kesehatan yang dirasakan pasien. pada umumnya
nilai mutu pelayanan kesehatan mencakup 4 (empat) hal pokok, yaitu:
1. Kesejahteraan pasien
Pada pelayanan mutu kesehatan di Klinik Pratama Muhammadiyah cabang Pasuruhan,
kesejahteraan pasien dihubungkan dengan perasaan senang dan aman, cara dan sikap serta
tindakan tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan. Dengan kata lain, kesejahteraan pasien
dihubungkan dengan kualitas pelayanan dokter atau kualitas pelayanan perawat sangat optimal.
Selain itu, dihubungkan dengan fasilitas yang memadai, terpelihara dengan baik, sehingga segala
macam peralatan yang digunakan selalu dapat berfungsi dengan baik. Sehingga pasien di Klinik
Pratama Muhammadiyah cabang Pasuruhan merasa puas terhadap pelayanan mutu yang diberikan
oleh klinik.
2. Kenyamanan dan kondisi kamar
Pada kenyamanan dan kondisi kamar di Klinik Pratama Muhammadiyah cabang Pasuruhan
kondisi suasana kamar nyaman dan bersih serta adanya Al-Qur’an di setiap kamar rawat inap
untuk penyejuk hati hal tersebut harus dapat dipertahankan, sehingga pasien merasa puas atas
pelayanan yang diberikan. Tetapi yang terpenting adalah sikap dan tindakan para pelaksana medis
terutama dokter dan perawat ketika memberikan pelayanan kesehatan. Sehingga kondisi kamar
pasien merupakan aspek yang dapat memberikan kenyamanan dan ketenangan serta kepuasan
pasien selama dirawat di klinik Pratama Muhammadiyah cabang Pasuruhan.
3. Keadaan ruang perawatan
Pada keadaan ruang perawatan di Klinik Pratama Muhammadiyah cabang Pasuruhan pada
setiap unit perawatan terdapat sarana atau fasilitas yang menunjang untuk penyelenggaraan
pelayanan kesehatan, disertai pemeliharaannya yang selalu bersih dan steril agar pasien
mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal. Akan tetapi di klinik Pratama Muhammadiyah
cabang Pasuruhan kurangnya peralatan medis emergency (EKG).
4. Catatan atau rekam medik.
16
Di Klinik Pratama Muhammadiyah cabang Pasuruhan terdapat catatan rekam medik rawat
jalan akan tetapi untuk rekam medik rawat inap tidak ada. Sehingga mempengaruhi pelayanan
mutu klinik yang kurang optimal.
BAB III
PERMASALAHAN DAN RENCANA KEGIATAN
A. PERMASALAHAN
1. Intervensi masalah
a. Kurangnya tenaga kefarmasian
b. Kurangnya perhatian perawat dan pengunjung terhadap resiko infeksi (ketersediaan
handcrub kurang)
c. Belum memiliki rekapan standar asuhan keperawatan ( Rawat Jalan dan Rawat Inap )
d. Kurangnya peralatan EKG
2. Prioritas masalah
Sebelum menentukan prioritas masalah sebaiknya membuat daftar masalah. Setelah daftar
masalah ada, kemudian menentukan prioritas masalah dengan menggunakan unsur :
a. Magnitude (Mg)
Kecenderungan besar dan seringnya masalah terjadi
b. Severity (Sv)
Besarnya kerugian yang ditimbulkan dari masalah ini
c. Magnitude (Mg)
Berfokus pada keperawatan sehingga dapat diatur untuk perubahannya
d. Nursing consent (Nc)
Melibatkan pertimbangan dan perhatian perawat
e. Affordability (Af)
Ketersediaan sumber daya
Dari daftar masalah yang muncul kemudian diberikan rentang nilai 1-5, yaitu :
5 : sangat penting
4 : penting
3 :cukup penting
2 : kurang penting
1 : sangat kurang penting
17
No Masalah Mg Sv Mn Nc Af Total
Kurangnya tenaga kefarmasian
1 4 4 4 4 4 20
2. Prioritas Masalah
1. Kurangnya Peralatan Medis Emergency (EKG)
2. Belum tersedianya rekapan standart asupan keperawatan
B. Rencana Kegiatan
18
medis medis
emergency emergency
(EKG) (EKG)
19
BAB IV
PELAKSANAAN DAN EVALUASI
A. PELAKSANAAN
FAKTOR
SASARA FAKTOR
NO MASALAH PROGRAM WAKTU EVALUASI PEMBAHMABA
N PENDUKUNG
T
1 Kurangn Mengusulkan Direktur 15 mei Di klinik Direktur klinik Butuh waktu
ya peralatan kepada 2020 pratama dapat menerima tersedianya dana
medis direktur untuk kurangnya masukan untuk membeli
emergency segera peralatan mahasiswa peralatan medis
(EKG) menangani emergency emergency (EKG)
kurangnya (EKG)
peralatan
medis
emergency di
klinik untuk
memberikan
pelayanan
kesehatan
yang
maksimal
2 Belum Mengkoordina Tim medis 16 mei Di klinik Tim medis dapat Kurangnya buku
tersedianya sikan kepada 2020 pratama menerima rekam medik
rekapan tim medis tidak masukan rawat inap yang
standar asuhan lainnya untuk terdapat mahasiswa kurang memadai
keperawatan membuat asuhan
standar asuhan keperawatan
keperawatan rawat jalan
untuk maupun
memberikan rawat inap
mutu yang
optimal
B. EVALUASI
20
1 Kurangn Belum terdapat peralatan Setelah mengusulkan kepada pihak Klinik
ya peralatan medis medis emergency (EKG) Pratama Muhammadiyah Pasuruhan masih
emergency (EKG) mempertimbangkan tentang biaya
anggaran pembelian peralatan medis
emergency (EKG)
2 Belum tersedianya Belum tersedianya rekapan Setelah mengusulkan kepada pihak Klinik
rekapan standar asuhan asuhan keperawatan. Pratama Muhammadiyah Pasuruhan
keperawatan mempertimbangkan adanya rekapan
rekam medik dan asuhan keperawatan
yang berstandart
1. Faktor Kesulitan
a. Sedikitnya pasien rawat inap
b. Data yang kurang
c. Waktu yang singkat
2. Faktor Pendukung
a. Adanya dokumen/buku untuk pengambilan data sesuai panduan dan mendapat
sumber dari observasi wawancara dengan pegawai klinik Pratama Muhammadiyah
cabang Pasuruan Kudus secara langsung
21
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Kurangnya peralatan medis emergency (EKG) di Klinik Pratama Muhammadiyah
cabang Pasuruhan Kudus.
2. Kurang tersedianya rekapan standar asuhan keperawatan di Klinik Pratama
Muhammadiyah cabang Pasuruhan Kudus.
B. SARAN
Berdasarkan pada kesimpulan diatas, maka sebagai saran yang dapat diberikan oleh kelompok
anatara lain :
1. Klinik Pratama Muhammadiyah cabang Pasuruhan Kudus sebaiknya segera
mempertimbangkan atau mendiskusikan untuk pembelian alat medis emergency
(EKG) guna untuk memberikan pelayanan mutu yang optimal.
2. Klinik Pratama Muhammadiyah cabang Pasuruhan Kudus sebaiknya segera
mempertimbangkan untuk membuat rekapan standar asuhan keperawatan rawat jalan
maupun rawat inap untuk memberikan pelayanan mutu yang maksimal.
22
23