Disusun Oleh :
1. Amalia Novita Sari
2. Dina Fitrotul Muawwidah
3. Khoirun Nikmah
4. Luki Erdiana
5. Neli Saadah
6. Siti Novita Sari
7. Viola Lastania Jantika
Laporan akhir seminar ini telah disetujui dan disahkan oleh pembimbing
guna memenuhi tugas dalam pelaksanaan praktik management
keperawatan sebagai program Pendidikan profesi ners Universitas
Muhammadiyah Kudus Tahun 2020 stase management keperawatan
diruang Flamboyan RSUD RAA SOEOWONDO PATI.
Mengesahkan,
Pembimbing Akademik
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia Nya yang telah
diberikan kepada Kelompok I Stase Manajemen sehingga dapat menyelesaikan tugas
managemen di ruang Flamboyan RSUD RAA Soewondo Pati, sebagai salah satu
persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan Profesi Ners Keperawatan.
Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penyusun ingin menyampaikan rasa
hormat dan terimakasih yang sebesar - besarnya kepada :
1. H. Pirno, S.Sos, MM selaku Direktur RSUD RAA Soewondo Pati, yang
memberikan dorongan penyusun untuk pembuatan laporan ini
2. H. Warji , S.Kep.,Ns.,MM selaku Kepala Bidang Keperawatan RSUD RAA
Soewondo Pati sekaligus sebagai Preceptor Klinik Manajemen
3. Hj. Erlin Suryani, S.Kep.,Ns selaku Supervisor Bidang Keperawatan RSUD
RAA Soewondo Pati sekaligus sebagai Preceptor Klinik Manajemen yang telah
memberikan bimbingan dan petunjuk dalam menyelesaikan laporan manajemen
ini
4. Edi Wibowo S. ,M.Kep selaku Pembimbing Akademik
5. Sriyati, S.Kep.,Ners selaku Kepala Ruang Flamboyan yang telah memberikan
motivasi dan kerjasama dalam penyelesaian makalah ini
6. Seluruh tim kelompok yang selalu kompak
7. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan laporan ini
Akhirnya penyusun berharap semoga laporan ini nantinya dapat bermanfaat bagi
banyak pihak dan Kami sangat bersyukur apabila laporan ini dapat dijadikan
pedoman bagi pembaca.
Penyusun Kelompok I
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB IV PRIORITAS MASALAH, ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH DAN
POA PENYELESAIAN MASALAH MENAJEMEN KEPERAWATAN.
A. Penentuan Prioritas Masalah ........................................................................ 65
B. Tujuan dan Alternatif Penyelesaian Masalah ............................................... 67
C. Seleksi Terhadap Penyelesaian Masalah ...................................................... 67
BAB V LAPORAN KEGIATAN, IMPLEMENTASI, DAN EVALUASI ...............
A. Laporan Kegiatan ......................................................................................... 69
B. Implementasi ................................................................................................ 70
C. Evaluasi ........................................................................................................ 71
D. Tindak Lanjut ............................................................................................... 71
BAB VI PEMBAHASAN .........................................................................................
A. Hasil Pengkajian ........................................................................................... 72
B. Rencana Tindakan Dan Evaluasi Hasil ......................................................... 74
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................
A. Kesimpulan ................................................................................................... 75
B. Saran ............................................................................................................ 76
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan yang berfungsi
untuk melakukan upaya kesehatan dasar atau kesehatan rujukan dan upaya kesehatan
penunjang. Keberhasilan rumah sakit dalam menjalankan fungsinya ditandai dengan
adanya mutu pelayanan prima rumah sakit (Clement 2015). Salah satu fungsi rumah
sakit adalah menyelenggarakan pelayanan dan asuhan keperawatan yang merupakan
bagian dari sistem pelayanan kesehatan dengan tujuan memelihara kesehatan
masyarakat seoptimal mungkin (Nursalam 2011).
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan
bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan
ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat baik sehat maupun
sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia (Undang-Undang
Keperawatan 2014). Keperawatan sebagai pelayanan atau asuhan professional
bersifat humanistik, menggunakan pendekatan holistik, dilakukan berdasarkan ilmu
dan kiat keperawatan, berorientasi kepada kebutuhan objektif lain, mengacu pada
standar professional keperawatan dan menggunakan etika keperawatan sebagai
tuntutan umum. Perawat dituntut untuk selalu melaksanakan asuhan keperawatan
dengan benar atau rasional dan baik atau etika (Nursalam 2011).
Mutu asuhan keperawatan yang baik antara lain: memenuhi standar profesi
yang ditetapkan; sumber daya untuk pelayanan asuhan keperawatan dimanfaatkan
secara wajar, efisien dan efektif; aman bagi pasien dan tenaga keperawatan;
memuaskan bagi pasien dan tenaga keperawatan serta aspek sosial, ekonomi,
budaya, agama, etika, dan tata nilai masyarakat diperhatikan dan dihormati. Hal ini
dapat dicapai dengan adanya manajemen yang baik (Yonder-Wise 2013).
Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam
menjalankan suatu kegiatan di organisasi. Dimana di dalam manajemen tersebut
mencakup kegiatan koordinasi dan supervisi terhadap staf, sarana dan prasarana
dalam mencapai tujuan organisasi (Yonder-Wise 2013). Menurut Gillies (1986)
dalam Clement (2015) manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui
anggota staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara profesional.
Manajemen keperawatan merupakan pelayanan keperawatan profesional dimana tim
keperawatan dikelola dengan menjalankan empat fungsi manajemen, yaitu
1
2
Soewondo Pati. RSUD RAA SOEWONDO PATI terakreditasi bintang lima pada
bulan November 2016 setelah itu dilakukan verifikasi akreditasi yang pertama pada
bulan November 2017 dan verifiksasi kedua bulan November 2018 dan
direncanakan akreditasi SNARS I pada bulan November 2019.
Model asuhan keperawatan profesional yang saat ini sedang dilaksanakan di
Ruang Flamboyan adalah asuhan keperawatan professional dengan modifikasi 2
metode dimana terdapat metode primer dan metode Tim sedangkan untuk AN
(Associate Nurse) terdapat 17 perawat.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan praktik managemen keperawatan, Kami dapat
memahami dan bisa menerapkan manajemen keperawatan serta model
pemberian asuhan keperawatan yang sesuai dengan konsep keperawatan
profesional.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu menggali masalah-masalah pada manajemen
keperawatan di Ruang Flamboyan
b. Mahasiswa mampu menyeleksi dan menganalisa masalah-masalah
yang ada pada manajemen keperawatan Ruang Flamboyan
c. Mahasiswa mampu memberikan solusi terhadap permasalahan yang
ditemukan di Ruang Flamboyan
d. Mahasiswa mampu mengimplementasikan solusi terhadap
permasalahan yang ditemukan di Ruang Flamboyan
4
C. Manfaat
1. Institusi Rumah Sakit
Dapat memberikan masukan dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi
pasien melalui manajemen keperawatan khususnya di ruang rawat inap
Flamboyan RSUD RAA Soewondo Pati.
2. Mahasiswa
Mahasiswa dapat mengaplikasikan dan meningkatkan ketrampilan dalam
manajemen keperawatan.
3. Perawat Sebagai Pelaksana di ruang Flamboyan
Sebagai masukan dalam menjalankan profesionalisme di lahan praktek guna
meningkatkan mutu pelayanan keperawatan..
4. Bagi pasien
Pasien merasakan pelayanan yang optimal, serta mendapat kenyamanan dalam
pemberian asuhan keperawatan sehingga tercapai kepuasan klien yang optimal.
BAB II
GAMBARAN RUMAH SAKIT
5
6
C. Gambaran Umum
1. Internal RumahSakit
a. Status Kepemilikan : Pemerintah
Daerah KabupatenPati
b. Kode rumah sakit : 3318016
c. Kelas RumahSakit : Kelas B
Pendidikan
d. Luas tanah : 78.650 m2
e. Luas Bangunan : 25.046,22 m2 terdiri
dan 94 gedung.
f. Fasilitas listrik :
PLN, 197 KVA : 1 gardu, 555 KVA : 1 gardu
Generator set 2 buah, 500 KVA
UPS kapasitas 10.000 W : 2 buah
g. Fasilitas air :
Sumur pompa 18 buah (Jet pump + Non Jet pump)
PDAM 185 m3/tahun, ABT: 105 m3/hr
h. Fasilitas gas :
Sentral oksigen, jumlah pemakaian tahun 2016 O2 = 4.190 tabung (6
m3/tabung),CO2= 1 tabung (1 tab = 25 kg), NzO = 18 m 3/th, O2 liquid :
75.515.7m3
i. Fasilitas pengolahan limbah :
1) Ipal I (WWTP Automatic bantuan Austria) tahun 2000 (Metode
Lumpur Aktif)
2) Ipal II ( Biofilter) kapasitas 400 TT
j. Komunikasi :
1) 2 (dua) unit PABX: 128 extension
2) 2 pesawat RIG ( RadioMedik )
8
D. Visi
9
E. Misi
3. Rumah Sakit:
a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber
daya Rumah Sakit.
b. Memberikan pelayanan secara cepat, tepat,
dilandasi moral dan etika profesi yang berorientasi pada keselamatan pasien.
c. Menyediakan pendidikan, pelatihan dan
memfasilitasi penelitian yang berkualitas.
d. Mewujudkan pengelolaan Rumah Sakit dengan
prinsip efektif dan efisien.
e. Meningkatkan kesejahteraan dan kepuasan kerja
karyawan. (Peraturan Bupati Pati No.13, 2017)
4. Keperawatan:
a. Memberikan pelayanan dan asuhan keperawatan
yang berkualitas di RSUD RAA SOEWONDO PATI
b. Meningkatkan mutu pelayanan dan asuhan
keperawatan secara profesional yang dijiwai moral dan etika demi kepuasan
masyarakat.
S-1 profesi (ners) berjumlah 6 karyawan, S-1 berjumlah 3 karyawan dan bagian
administrasi 1 karyawan.
K. Fungsi Manajemen
Pada kajian ini di isi dengan praktik pelaksanaksanaan manajemen keperawatan
di ruang tempat praktik
Contoh:
1. Perencanaan
Perencanaan adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan
sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan
perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu.
Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena
tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
2. Pengorganisasian
Organisasi merupakan suatu batasan-batasan tertentu dengan demikian
seseorang yang melakukan hubungan interaksi dengan lainnya tidak atas
kemauan sendiri. Mereka dibatasi oleh aturan-aturan tertentu.
Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan
dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang
telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara
menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus
mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang
bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus
diambil.
3. Pengarahan
Pengarahan atau directing adalah suatu tindakan untuk mengusahakan
agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan
perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi.
4. Pengevaluasian
Pengevaluasian atau evaluating adalah proses pengawasan dan
pengendalian performa perusahaan untuk memastikan bahwa jalannya
perusahaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Seorang manajer
13
Gambar 2.1
Alur Timbang Terima
Pasien
Rencana Tindakan
(status pasien)
Perkembangan pasien
(status pasien)
N. Ronde Keperawatan.
Ronde keperawatan adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi
masalah keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat, disamping pasien
dilibatkan untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan akan tetapi pada
kasus tertentu harus dilakukan oleh perawat professional dengan kepala ruang, dan
juga melibatkan seluruh anggota tim.
1. Tujuan
a. Menumbuhkan cara berfikir secara kritis.
b. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berasal dari
masalah klien.
c. Meningkatkan validitas data klien.
d. Meningkatkan kemampuan justifikasi.
e. Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja.
f. Meningkatkan kemampuan untuk memodifikasi rencana keperawatan.
2. Peran
a. Ketua Tim dan Anggota Tim
1) Menjelaskan keadaan dan data demografi klien.
2) Menjelaskan masalah keperawatan utama.
3) Menjelaskan intervensi yang belum dan akan dilakukan.
4) Menjelaskan tindakan selanjutnya.
5) Menjelaskan alas an ilmiah yang akan diambil.
19
1) Mengumpulkan data
Meliputi pengumpulan data dasar mencakup informasi tentang klien :
a) Riwayat kesehatan dulu, seperti riwayat alergi terhadap makanan
atau obat tertentu, riwayat pernah dilakukan tindakan bedah,
riwayat menderita penyakit kronis dan lain-lain.
b) Riwayat kesehatan sekarang seperti adanya perasaan nyeri, mual,
gangguan tidur dan lain-lain.
c) Pemeriksaan fisik, dalam hal ini perawat dapat menggunakan
teknik inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi ( IPPA ) dengan
prinsip pemeriksaan ” head to toe ” atau berdasarkan sistem
tubuh seperti sistem pernapasan, pencernaan, eliminasi dan lain-
lain.
d) Pemeriksaan penunjang seperti meliputi : pemeriksaan
laboratorium, radiologi, CT scan dan lain-lain.
Tipe data yang dikumpul yaitu :
(1) Data subjektif yaitu:
Data yang meliputi gejala yang dirasakan oleh
klien,kebiasaan dan persepsi klien terhadap kesehatannya
saat ini. Selain klien,informasi juga didapatkan dari
keluarga,teman dan orang terdekat pasien atau tenaga
kesehatan yang mengetahui keadaan klien.
(2) Data objektif yaitu:
Meliputi tanda dan gejala mengenai kondisi klien dapat
dilihat,didengar,dirasakan atau dicium serta data - data lain
yang dapat diperoleh dari observasi dan pemeriksaan fisik.
2) Pengorganisasian data
Untuk mendapat data secara sistematik,perawat menggunakan format
pengkajian atau disebut juga pengkajian perawat. Format pengkajian
dapat dimodifikasi dengan keadaan klien.Dalam keperawatan format
pengkajian yang digunakan dapat didasarkan dari berbagai teori
keperawatan,diantaranya:
a) teori Gordon tentang fungsi kesehatan
b) teori Orem tentang perawatan diri
c) teori Roy tentang model adaptasi
d) teori Maslow berdasarkan tingkat kebutuhan manusia
23
3) Validasi data
Informasi yang telah dikumpulkan harus lengkap,akurat dan sesuai
dengan keadaan klien sehingga harus dilakukan validasi atau
pemeriksaan kembali terhadap data yang telah dikumpulkan tersebut
4) Pencatatan data
Untuk melengkapi pengkajian,dokumentasi data akurat dan mencakup
semua keadaan kesehatan klien dan tidak berdasarkan hasil intervensi
perawat
5) Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah kesimpulan klinis tentang
individu,keluarga atau masyarakat yang aktual,resiko dari status
kesehatan seseorang. Diagnosa keperawatan ini merupakan dasar
untuk melakukan intervensi keperawatan dalam mencapai tujuan dan
dapat dievalusi ( NANDA ,2018 ).
Tipe diagnosa keperawatan yaitu:
a) Aktual
Pernyataan tentang respon klien terhadap kesehatannya saat ini
berdasarkan hasil pengkajian yang meliputi tanda dan gejala
seperti jalan nafas tidak efektif dan ansietas
b) Resiko
Resiko penyertaan klinis dari kondisi kesehatan klien dimana
masalah lebih beresiko untk menjadi aktual pada klien tersebut
dibanding dengan orang lain pada kondisi atau situasi yang sama.
Komponen dari diagnosa keperawatan yaitu:
(1) Problem
Menggambarkan masalah kesehatan klien atau responnya
terhadap terapi yang diberikan oleh perawat yang di tuliskan
dalam beberapa kata antara lain:
(a) Perubahan ( perubahan dari sebelumnya )
(b) Gangguan ( kelemahan , kerusakan dan pengurangan)
(c) Penurunan (pengecilan dari segi ukuran , jumlah atau
tingkat /derajat)
(d) Tidak efektif ( tidak menghasilkan efek yang sesuai )
(e) Akut ( terjadi dalam waktu yang mendadak dan pendek)
24
8) Evaluasi
Evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan. Evaluasi
merupakan perencanaan, pelaksanaan, kemajuan aktivitas yang mana
klien dan profesional kesehatan lainnya dapat mempertimbangkan
kemajuan klien sesuai tujuan dan keefektifan rencana keperawatan.
4. Peran kepala ruang penting dalam model tim. Model tim akan berhasil baik bila
di dukung oleh kepala ruang.
Metode ini menggunakan tim yang terdiri dari anggota yang berbeda-beda
dalam memberikan asuhan keperawatan pada sekelompok pasien. Perawat ruangan
dibagi menjadi 2 tim/group atau sesuai kondisi ruangan yang terdiri dari tenaga
profesional, vokasional dalam satu tim yang saling membantu.
a. Peran Kepala Ruang :
1) Menetapkan standar kinerja yang diharapkan dari staf.
2) Membatu staf menetapkan sasaran dalam unit/ruangan.
3) Memberi kesempatan ketua tim untuk pengembangan kepemimpinan.
4) Mengorientasikan tenaga baru tentang fungsi metode tim keperawatan.
5) Menjadi narasumber bagi ketua tim.
6) Mendorong staf untuk meningkatkan kemampuan melalui riset keperawatan.
7) Menciptakan iklim komunikasi yang terbuka.
b. Tanggung Jawab Kepala Ruang :
1) Perencanaan
2) Pengorganisasian
3) Pengarahan
4) Pengawasan
a) Melalui komunikasi : mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan
ketua tim dalam pelaksanaan mengenai asuhan keperawatan yang
diberikan kepada pasien.
b) Melalui supervisi :
(1) Pengawasan langsung melalui inspeksi, mengamati sendiri atau
melalui laporan langsung secara lisan dan memperbaiki/mengawasi
kelemahannya yang ada saat itu juga.
(2) Pengawasan tidak langsung yaitu mengecek daftar hadir ketua tim,
membaca dan memeriksa rencana keperawatan serta catatan yang
dibuat selama dan sesudah proses keperawatan dilaksanakan
(didokumentasikan), mendengar laporan ketua tim tentang
pelaksanaan tugas.
c) Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan dengan rencana
keperawatan yang telah disusun bersama ketua tim.
d) Audit keperawatan.
c. Tugas Dan Tanggung Jawab Ketua Tim :
27
Gambar 2.2
STRUKTUR ORGANISASI
MODEL ASUHAN KEPERAWATAN TIM
Kepala Ruang
Sriyati, S.Kep.Ners
PASIEN / Klien
PASIEN / Klien
telah diberikan keadaan pasien selama dirawat, yang berisi masalah-masalah pasien
yang timbul dan masalah yang telah teratasi, tindakan keperawatan yang telah
dilakukan dan pendidikan kesehatan yang telah diberikan.
Pada saat pergantian dinas pagi dan sore dilakukan operan jaga dari Ketua
Tim pagi dan anggota tim nya dengan Kepala Jaga/(PJ Shift) sore dan anggota tim
nya yang didampingi oleh Kepala Ruang. Sedangkan pergantian dinas sore dan
malam dilakukan operan jaga oleh Kepala Jaga/(PJ Shift) sore dan anggota tim nya
dengan Kepala Jaga/(PJ Shift) malam dan anggota tim nya. Dan pergantian dinas
malam dan Pagi dilakukan operan jaga dari Kepala Jaga/(PJ Shift) malam dan
anggota tim nya dengan Ketua Tim pagi dan anggota tim nya yang didampingi oleh
Kepala Ruang. Komponen utama yang di informasikan dalam operan antara lain
keadaan umum pasien, tindakan/intervensi yang telah dilakukan dan atau tindakan
yang belum dilakukan, hal-hal penting yang harus diperhatikan perawat dinas sore
dan malam yang berkaitan dengan perencanaan keperawatan pasien yang telah
dibuat oleh ketua tim.
4) Pengawasan
a) Melalui komunikasi: Ketua tim mengawasi dan berkomunikasi
langsung terhadap pelaksana dalam memberikan asuhan
keperawatan kepada klien
b) Melalui supervisi
(1) Secara langsung.
Melihat atau mengawasi proses asuhan keperawatan yang
dilaksanakan oleh anggota
(2) Secara tidak langsung
Melihat daftar perawat pelaksana, membaca dan memeriksa
cover, membaca catatan perawat yang di buat selama proses
keperawatan, mendengar laporan secara lisan dari anggota tim
tentang tugas yang telah dilakukan.
c) Melalui evaluasi
(1) Bersama karu mengevaluasi kegiatan dan laporan dari anggota
tim
(2) Meningkatkan kemampuan analisa (pengetahauan) dan
kemampuan psikomotor serta sikap melalui diskusi dan
pengarahan.
(3) Mengevaluasi penampilan kerja perawat pelaksana dan askep
yang di lakukan oleh anggota tim
(4) Mengecek dokumentasi setelah tindakan perawat yang
dilakukan
3. Perawat pelaksana ( anggota tim )
a. Pengertian
Perawat pelaksana adalah seorang tenaga keperawatan yang diberi
wewenang untuk melaksanakan pelayanan asuhan keperawatan diruang
rawat.
b. Tugas dan tanggung jawab perawat pelaksana
1) Mengikuti serah terima klien dari dinas pagi, bersama perawat primer,
sore dan malam.
2) Mengikuti pre-conference / post conference dengan perawat primer.
3) Melakukan pengkajian awal pada klien baru jika perawat primer tidak
ada ditempatnya.
38
GAMBAR 3.1
Biara S,S.kep. Ners
KATIM I
H. WARJI, Skep.Ns.MM
KABID KEPERAWATAN
Sriyati, Skep.Ners
Yunifa Uswatun K, AMK
Yulianti, S.Kep.Ners
Kustrini, AMK
Helda Ria Utami, S.Kep
Sutriyani, S.Kep.Ners
Veviek Purna L, S.Kep
Siti Nuryati, S.Kep.Ners
Anggota Tim II
Endang M, S.Kep.Ners
ADMINISTRASI
Rumisih,SE
KATIM II
38
39
b. Jenis Kelamin
Karakteristik perawat berdasarkan jenis kelamin menunjukkan mayoritas
perawat berjenis kelamin perempuan, sebanyak 14 orang (82%) dan laki-laki
sebanyak 3 orang (18%).
c. Pendidikan
Karakteristik pendidikan perawat di Ruang Flamboyan sampai bulan
November 2020 rata - rata berpendidikan D3 Keperawatan dengan jumlah 6
orang, S1 Kep berjumlah 2 orang, Skep,Ns berjumlah 9 orang.
TABEL 3.1
PENDIDIKAN FORMAL PERAWAT RUANG FLAMBOYAN
No NAMA JABATAN PENDIDKAN YANG STANDART
DIMILIKI PENDIDIKAN
1. Sriyati,S.Kep.,Ners Karu S,Kep.,Ners S,Kep.,Ners
2. Biara S, S.Kep.,Ners Katim I S,Kep.,Ners S,Kep.,Ners
3. Endang M, S.Kep.,Ners Katim II S,Kep.,Ners S,Kep.,Ners
4. Nunuk Teguh N, S.Kep.,Ners Pelaksana S,Kep.,Ners S,Kep.,Ners
5. Yuni Dwi H, S.Kep.,Ners Pelaksana S,Kep.,Ners S,Kep.,Ners
6. Sumarni, AMK Pelaksana AMK S,Kep.,Ners
7. Ummi Nadhifah, AMK Pelaksana AMK S,Kep.,Ners
8. Tony Abdulah, AMK Pelaksana AMK S,Kep.,Ners
9. Ady Saputra, AMK Pelaksana AMK S,Kep.,Ners
10. Puput Patmasari, S.Kep.,Ners Pelaksana S,Kep.,Ners S,Kep.,Ners
11. Siti Nuryati, S.Kep.,Ners Pelaksana S.Kep.,Ners S,Kep.,Ners
12. Veviek Purna L, S.Kep Pelaksana S.Kep S,Kep.,Ners
13. Sutriyani, S.Kep.,Ners Pelaksana S,Kep.,Ners S,Kep.,Ners
14. Helda Ria Utami, S.Kep Pelaksana S.Kep S,Kep.,Ners
15. Kustrini, AMK Pelaksana AMK S,Kep.,Ners
16. Yulianti,S.Kep.,Ners Pelaksana S,Kep.,Ners S,Kep.,Ners
17. Yunifa Uswatun K, AMK Pelaksana AMK S,Kep.,Ners
TABEL 3.2
PENDIDIKAN NONFORMAL PERAWAT FLAMBOYAN
Standar
No Nama Perawat Pelatihan yang dimiliki Masalah
pelatihan
1. Sriyati,S.Kep.,Ners Management 1.Management kepala ruang BTCLS
kepala ruang 2.Management Bangsal masa
BTCLS 3.BTCLS berlaku
4.IHT management fasilitas dan keselamatan habis
5.Code blue
6.PPI
7.BLS
8.APAR
9.Plebotomi
10.BTCLS
2. Biara S, S.Kep.,Ners Pelatihan CI 1. Pelatihan CI BTCLS
BTCLS 2. MFK masa
3. PPI dan Penyakit Infeksi(TB,HIV,Hepatitis) berlaku
4. BLS habis
5. APAR
6. HPK
7. PPK
8. Plebotomi
9. Laboratorium(Point of care testing)
10. BTCLS
3. Endang M, Pelatihan tim 1.Pelatihan tim geriatri terpadu BTCLS
S.Kep.,Ners geriatri 2.Management masa
terpadu 3.komunikasi efektif pasien dan keluarga berlaku
BTCLS 4.HPK habis
5.PPK
6.BLS
7.APAR
8.Plebotomi
9.PPI dan penyakit infeksi
10.Management fasilitas dan keselamatan
11. laboratorium point of care testing
41
12.BTCLS
4 Nunuk Teguh N, BTCLS 1.Inhouse Traning PPI, Pengelolaan TB,HIV, BTCLS
S.Kep.,Ners RJP neonates Penyakit Inveksi masa
2. HPK (Hak Pasien dan Keluarga), Pendidikan berlaku
pasien dan keluarga (PPK) habis
3. Penanganan kegawatdaruratan asma terkini
4. RJP neonates
5. Penanganan kegawatdaruratan Cardio
maternal
6. Aplikasi tehnik yoga dan hipnoterapi untuk
pencegahan asma bronkialis
7. BLS
8. Laboratorium (Point of care testing)
9. Pelatihan pola bimbingan preceptorsift
10. BTCLS
11.APAR
5. Yuni Dwi H, BTCLS 1.Pola bimbingan presporsift bagi pembimbing BTCLS
S.Kep.,Ners RJP neonates klinik keperawatan masa
2. BLS berlaku
3. BTCLS habis
4.APAR
TABEL 3.3
JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN RUANG FLAMBOYAN
BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL
TAHUN 2020
No Spesifikasi Tenaga Jumlah Tenaga Saat Ini
1. D3 Kep 6
2. S1 Kep 2
3. S Kep Ns 9
Total 17 Orang
d. Soft Skill
43
Soft skill adalah kemampuan non-teknis yang secara alami ada pada diri
seseorang, termasuk kemampuan dalam komunikasi, kepemimpinan, dan
sosialisasi. Atribut soft skills meliputi nilai yang dianut, motivasi, perilaku,
kebiasaan, karakter, dan sikap. Soft skill ini tidak bisa didapat dengan cara
dihafal atau dipelajari dalam jangka waktu yang singkat. Soft skill
menyangkut hal yang tidak bisa dipelajari di bangku sekolah, kuliah, atau
pelatihan. Karenanya, soft skill disebut elemen non-academic skills.
Tabel 3.4
HASIL SURVEI SOFT SKILL
SALAM TERIMA
No Nama Standart Nilai
1 T 100% 77,7
2 U 100% 66,6
3 H 100% 88
4 S 100% 77,7
5 V 100% 100
6 S 100% 88
7 E 100% 77,7
Total 575,7
e. Kompetensi
Kemampuan seseorang mengenai wawasan, ketrampilan, sikap kerja yang
sesuai dengan standart atau aturan yang telah ditetapkan oleh
perusahaan/tempat kerja.
Tabel 3.7
Hasil Survei Kompetensi
Injeksi Intravena
No Nama Standart Nilai
1 K 100% 85
2 T 100% 90
3 Y 100% 90
4 N 100% 95
5 Y 100% 85
Total 445%
85+ 90+90+ 95+85
Nilai x 100 %
5
445
x 100 %=89 %
5
Tabel 3.8
Hasil Survei Kompetensi
Pengambilan Darah Vena
No Nama Standart Nilai
1 Y 100% 100
2 U 100% 100
3 T 100% 85,7
4 Y 100% 85,7
5 U 100% 92,8
Total 464,2%
100+100+ 85,7+85,7+ 92,5
Nilai x 100 %
5
464,2
x 100 %=92,8 %
5
TABEL 3.9
Hasil survey table Kompetensi
Kompetensi Standart Nilai
Injeksi intravena 100% 89%
Pengambilan darah vena 100% 92,8%
Total 100% 91%
45
a. K
ebutuhan Tenaga
Jumlah perawat yang ada di ruang flamboyan adalah 17 orang perawat. Dalam
shift pagi perawat yang bertugas 5-7 orang, diantaranya adalah 1 kepala ruang,
2 ketua tim, , 3 orang perawat pelaksana, shift siang berjumlah 3 orang perawat,
dan shift malam 3 orang perawat pelaksana, namun dimasa pandemi saat ini
diadakannya perubahan jadwal karena terjadinya penurunan pasien di ruang
flamboyan menjadi 1 kepala ruang, 1 ketua tim, , 2 orang perawat pelaksana
untuk shift pagi, shift siang berjumlah 2 orang perawat pelaksana, dan shift
malam 2 orang perawat pelaksana.
b. P
erhitungan Tenaga Perawat Menurut Depkes
Perhitungan menurut Depkes, dengan perhitungan sebagai berikut:
1. Jumlah rata-rata pasien perhari dari bulan januari sampai bulan oktober
tahun 2020 yaitu 3 pasien
Maka jam perawatan 3 x 3.5 = 10,5
Jumlah jam perawatan 10,5
= =1,5
Jam kerja efektif 7
2. Loss day/ hari libur/ hari besar
(jumlah hari minggu 1 tahun + cuti + hari besar) x jumlah tenaga yang
tersedia
Jumlah hari efektif
(52 + 12 + 14) x 17
286
1326 = 4,6 dibulatkan menjadi 5
286
Perhitungan ditambah faktor koreksi hari libur/ cuti/ hari besar dan juga
adanya tugas non keperawatan, dll.
3. Jumlah tenaga keperawatan
(jumlah perawat + loss day) x 25%
(17 + 1,5 ) x 25% = 18,5 x 25% = 4,6 dibulatkan menjadi 5
46
c. B
OR (Bed Occupation Rate)
Bor adalah pemakaian tempat tidur dalam satuan waktu tertentu (Depkes 2005).
Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan
tempat tidur disuatu rumah sakit. Nilai parameter BOR ideal adalah 60-85%.
BOR = Jumlah pasien pada kurun waktu tertentu x 100%
Jumlah tempat tidur
Hari ke-1 = 5 x 100% = 20,83%
24
Hari ke-2 = 3 x 100% = 12,5%
24
Hari ke-3 = 3 x 100% = 12,5%
24
Rata-rata BOR = 20,83+12,5+12,5= 15,27%
3
Kesimpulan: Menurut Depkes RI 2005, bahwa BOR normal yaitu 60-85%.
Didapatkan hasil diruang Flamboyan yaitu tidak sesuai dengan standar.
47
d. L
OS (Length Of Stay)
LOS atau ALOS adalah rata-rata lama rawat seorang pasien (Depkes RI, 2005).
Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisien dan dan juga memberikan
gambaran mutu pelayanan. Secara umum nilai LOS atau ALOS yang ideal
adalah 5-6 hari .
LOS = Jumlah Lama Rawat Pasien
(Jumlah Pasien Keluar (hidup + mati))
= 256
62
= 4,1 (4 hari)
Hasil LOS yang diperoleh berdasarkan data pada bulan januari sampai oktober
tahun 2020 didapatkan hasil LOS sebesar 4 hari angka tersebut termasuk
dibawah nilai idela LOS yaitu 5-6 hari.
Gambar 3.2
Denah Ruang Flamboyan
1 3 5 7 Ruang 9 12 13 15
Dapur
2 4 6 8 Obat 10 11 14 16
48
Keterangan :
11. Kamar Mandi Pasien
12. Gudang
13. Ruang karu + Diskusi
14. Nurse station
Geryatri
15. Kamar pasien
16. Kamar pasien
17. Kamar pasien
18. Ruang Co Ass
Kohorthing
19. Kamar pasien
20. Kamar pasien
21. Kamar pasien
22. Kamar pasien
23. Ruang obat
24. Kamar pasien
25. Kamar pasien
26. Kamar pasien
27. Kamar pasien
28. Dapur
b. Fasilitas Untuk Pasien
1) Ners Station
Ruang tidak menggunakan AC, sebelah kiri ners station terdapat 1 kamar
mandi perawat, 1 wastafel, ruang sholat perawat, kipas dinding 1 buah,
meja Nurse Station tidak melingkar.
6) Ruang Co Ass
Ruangan ini berada di sebelah kamar pasien, Ruangan menggunakan AC
digunakan untuk diskusi Co Ass.
7) Kamar Mandi Pasien
Jumlah kamar mandi 3 digunakan untuk pasien kamar 1 – 16 .
c. Fasilitas Ruangan
Setiap kamar bersih terdiri dari 2, 3, dan 4 tempat tidur, setiap tempat
tidur tersedia 1 almari kecil. 1 kursi penunggu. Dan didalam ruangan terdapat
2 kipas angin. Berdasarkan wawancara dengan sebagian pasien dan keluarga,
fasilitas di ruangan sudah belum cukup baik dikarenakan kamar mandi masih
kurang dan sebagian kamar memakai kamar mandi yang cukup jauh dari
kamar pasien.
d. Fasilitas Tempat Obat dan Alat
Fasilitas untuk alat dan obat pasien berada diruang tersendiri dengan
menggunakan almari loker unuk masing-masing pasien. Ruangan tempat
penyimpanan dan pengoplosan obat lebar dan ber AC. Pemberian obat
dengan sesuai dosisyang telah diberikan oleh dokter .
e. Pengelolaan Limbah
Dalam pengelolaan limbah sudah terpisah sesuai dengan jenis sampah.
Hal ini didukung penempatan sampah infeksius dan non infeksius yang
terpisah, tetapi penempatan tempat sampah kurang efektif dikarenakan jarak
tempat sampah infeksius dengan ruang obat jauh sehingga membuat
penumpukan sampah di bengkok atau troli obat.
Didapatkan survei pada tanggal 23 november 2020 jam 10.09 dan 25
november 2020 jam 07.37 sampah handscoon dan vial masih berada
didalam bengkok dan belum dibuang ke tempat sampah sesuai dengan
kategori sampah. sehingga dapat disimpulkan masih ada petugas yang
kurang mematuhi tentang pembuangan limbah di ruang Flamboyan.
TABEL 3.9
DAFTAR INVENTARIS ALAT DI RUANG FLAMBOYAN
TABEL 3.10
DAFTAR INVENTARIS BARANG HABIS PAKAI
49 Oliform 5 Cukup
50 Chlorin 5 Cukup
51 Apron plastic 30 Cukup
52 Kasapotong ¼ rol 4 Cukup
TABEL 3.11
LAPORAN BUKU ADMINISTRASI PENUNJANG
dievaluasi oleh kepala ruang. Tukar jaga sesuai dengan levelnya yang senior
tukar jaga dengan senior maupun sebaliknya.
Selama pademi covid 19 pada lembar jadwal dinas sudah terdapat
jadwal petugas on-call, apel, rujuk yang sudah sesuai dengan aturan rumah
sakit. Untuk apel terakhir dilakukan pada bulan April tahun 2020.
Pengaturan cuti sudah terencana dengan baik, cuti diberikan sesuai
dengan peraturan 12x selama 1 tahun dan cuti ibu hamil 1 bulan sebelum
melahirkan dan 2 bulan setelah melahirkan. Untuk petugas on call belum
dimaksimalkan karena bila ada kebutuhan tenaga masih bisa teratasi oleh
petugas yang masuk saat itu.
c. Pendelegasian
Pendelegasian tugas diruangan sudah dilaksanakan sesuai SOP yang ada
di rumah sakit yaitu pendelegasian tugas dari kepala ruang kepada katimnya.
Pendelegasian diberikan kepada perawat level dibawahnya bila kepala ruang
cuti. Hal ini sudah tertulis dalam buku pendelegasian beserta RTL.
d. Timbang terima dan
Operan
1) Timbang terima pasien
Timbang terima pasien dilakukan setiap pergantian shift. Yaitu antar
shift telah dilaksanakan sesuai SOP. Operan dinas malam ke pagi & pagi
ke sore dipimpin oleh kepala ruang atau ketua tim. Sedangkan dinas sore
ke malam dipimpin oleh penanggung jawab shift. Timbang terima pasien
diawali di lokasi ners stasiun dilanjutkan keliling disemua kamar ( tempat
tidur ) pasien. Hasil pengamatan dan wawancara dengan kepala ruang
Flamboyan timbang terima sudah dilakukan sesuai SOP dan semua
petugas melaksanakannya.
2) Timbang terima alat
Timbang terima alat meliputi peralatan medis, alat rumah
tangga, peralatan dapur. Buku timbang terima sudah disediakan dan
tidak dilakukan pengecekan alat setiap pergantian shift.
3) Pre dan Post Conference
Pre conference sudah dilakukan oleh tiap – tiap shift. Jaga pagi
dipimpin oleh kepala ruang atau ketua tim setelah operan jaga. Pre
conference jaga sore maupun jaga malam dipimpin oleh penangguang
jawab shif. Post conference dilakukan sebelum timbang terima.
4) Supervisi
55
Anggaran dana yang diperoleh ruang flamboyan untuk PNS diperolah dari
pemerintah untuk yang Non PNS diperoleh dari pihak rumah sakit itu sendiri.
Selain mendapatkan gaji, semua karyawan baik yang PNS atau Non PNS
mendapatkan insentif atau remunerasi yang diterima tiap bulan yang berasal
dari tagihan umum, BPJS NON PBI maupun BPJS PBI, JAMKESDA serta
asuransi yang lain.
Masalah pada point Money : Penurunan anggaran keuangan
disebabkan karena merurunnya BOR
5. MARKET
Ruang flamboyant merupakan ruang rawat inap geriatric terdiri dari kelas
2 dan 3 yang menyediakan pelayanan umum,BPJS dan asuransi. Diruang
flamboyant pelaksanaan marketing dilakukan oleh semua petugas ruang
flamboyant dengan cara pendekatan personal terhadap pasien dan keluarga
dimulai sejak pasien masuk sampai pasien pulang Dilakukan dalam bentuk
pemberian pendidikan kesehatan pada pasien diruang flamboyan, Pelaksanaan
pendidikan kesehatan di ruang flamboyan dilakukan melalui kegiatan PKMRS
(Promosi Kesehatan Masyarakat di Rumah Sakit) yang terjadwal setiap 1 bulan
sekali mengenai masalah yang sering dialami oleh lansia seperti Diabetes
Melitus, Hipertensi, gagal ginjal dan rematik. PKMRS terakhir dilaksanakan pada
bulan maret tahun 2020.
Selain itu pelaksanaan usulan pelatihan untuk pegawai ruangan juga
diadakan oleh kepala ruang setiap bulan sekali untuk meningkatkan kualitas
SDM pegawai ruang flamboyan.
Kebanyakan pasien berasal dari Kab. Pati sendiri dan ada juga yang
berasal dari Kabupaten Pati, seperti Rembang, Jepara, Kudus, Blora dan
sebagainya. Pendanaan pasien 65% dari BPJS PBI, 25% dari BPJS Non PBI, dan
10% umum. Akan tetapi terhitung dari bulan maret 2020 pasien mulai berkurang
dikarenakan adanya pandemi Covid 19.
57
Nilai Length of stay (LOS) angka rata-rata lama nya seorang pasien
dirawat pada bulan Januari 4,6%, Februari 4,0%, Maret 3,5%, April 4,3%, Mei
3,6%, Juni 4,4%, Juli 4,4%, Agustus 4,5%, September 3,9%, Oktober 4,8%
Pendapatan BOR pada bulan Januari 63,17% , Februari 60,63%, Maret
51,61%, April 29,58%, Mei 22,98%, Juni 40,56%, Juli 35,75%, Agustus 12,77%,
September 15,83%, Oktober 18,06%
Masalah MARKET :
Dapat disimpulkan bahwa adanya masalah pada penurunan BOR
yang menyebabkan pendapatan Rumah sakit juga menurun.
TABEL 3.12
FUNGSI MANAGEMENT
PKMRS
9.
penjadwalan
mengenai ronde
keperawatan
10.
pengisian buku
kegiatan
2. Pengorganisas 1. Pendokumentasian 1. Memilih ketua jaga 1.fungsi manajemen
ian asuhan keperawatan untuk melakukan berjalan tidak baik
yang kurang lengkap. pengecekan 2. fungsi manajemen
2. Timbang terima alat mengenai berjalan tidak baik
tidak sesuai dengan kelengkapan
prosedur pengisian RM
2. Memilih ketua jaga
untuk melakukan
timbang terima alat
dan melakukan
pengecekan alat
setiap pergantian
shift
3. Pengarahan & 1. Soft Skill belum 1. Memberikan 1. fungsi manajemen
pengawasan sesuai standart. pengarahan kepada berjalan tidak baik
2. Pendokumentasian perawat untuk 2. fungsi manajemen
asuhan keperawatan meningkatkan soft berjalan tidak baik
yang kurang lengkap. skill. 3. fungsi manajemen
3. Penempatan sampah 2. Memberikan berjalan tidak baik
yang kurang efektif. pengarahan 4. fungsi manajemen
4. Pengisian buku mengenai berjalan tidak baik
inventaris yang sudah kelengkapan data 5. fungsi manajemen
lama tidak diisi oleh RM pasien. berjalan tidak baik
ketua tim 3. Memberikan
5. Timbang terima alat pengarahan kepada
tidak sesuai dengan perawat agar segera
prosedur membuang sampah
sehingga tidak
terjadi penumpukan
di bengkok
4. Memberikan
pengarahan untuk
mengisi buku
inventaris
5. memberikan
pengarahan kepada
perawat untuk
melakukan timbang
terima alat setiap
pergantian shift.
4. Pengendalian 1. Penempatan sampah 1. Menyediakan plastic 1. fungsi manajemen
yang kurang efektif. infeksius untuk berjalan tidak baik
2. Pengisian buku membuang sampah 2. fungsi manajemen
inventaris yang sudah sementara. berjalan tidak baik
lama tidak diisi oleh 2. Melakukan 3. fungsi manajemen
ketua tim pengisian buku berjalan tidak baik
59
TABEL 3.13
INDIKATOR MUTU AREA KLINIK
TABEL 3.14
INDIKATOR MUTU AREA MANAJEMEN
NO JENIS INDIKATOR JUDUL INDIKATOR TARGET CAPAIAN
1 Pengadaan rutin peralatan Tingkat kekosongan ≤5% ≤5%, Kepala ruang sudah
kesehatan dan obat untuk permintaan obat /alat membuat bon barang sesuai
memenuhi kebutuhan kesehatan ke suplier dengan kebutuhan
pasien
2 Pelaporan yang diwajibkan Angka keterlambatan 0 0, untuk kasus HIV/AIDS di
oleh peraturan waktu pelaporan ruang Flamboyan sudah
perundangun dangan pelayanan pasien dilakukan sesuai dengan
HIV/AIDS prosedur dari klinik vct
keruangan diteruskan
keruang operasi
3 Manajemen resiko Tingkat karyawan 98% 95% untuk karyawan di ruang
rumah sakit yang flamboyan ada yang belum
mendapatkan mendapatkan pelatihan
pelatihan penanggulangan kebakaran
penanggulangan
kebakaran
4 Manajemen penggunaan Tingkat kepatuhan 100% %, Semua alat dikalibrasi bila
sumberdaya maintenance alat ada telfon dari AL-KES(sudah
medis yang dilakukan terprogram di alkes) akan
sesuai dengan jadwal tetapi alat kesehatan tidak
dilakukan pengecekan pada
pergantian shift.
5 Harapan dan kepuasan Tingkat kepuasan ≥80% 83,36%,Semua staf ruang
pasien dan keluarga pasien dan keluarga flamboyant memberikan
pelayanan yang memuaskan
pada pasien dan keluarga
6 Harapan dan kepuasan Tingkat kepuasan ≥80% 50%, Karena beban kerja
staf kerja staf yang tidak seimbang dengan
hasil yang didapatkan
7 Demografi pasien dan Tingkat ketidaktepatan ≤1 kali Selama pandemi tidak ada
diagnose klinik waktu pelaporan kasus tidak tepat pasien covid 19 di ruang
(Covid 19) waktu flamboyant
perbulan
8 Manajemen keuangan Tingkat piutang tak ≤ 15% ≤15%, Berdasar hasil
tertagih tepat waktu wawancara dengan bidang
administrasi R. flamboyan
Rincian biaya untuk pasien
umum diberikan sebelum
pulang. sedangkan untuk
pasien dengan BPJS apabila
persyaratan sudah lengkap
9 PPI Tingkat kepatuhan 5 100% 80%, staf ruang flamboyant
moment cuci tangan belum sepenuhnya
staf rumah sakit melakukan 5 moment
62
TABEL 3.15
INDIKATOR MUTU KESELAMATAN PASIEN
NO JENIS JUDUL INDIKATOR TARGET CAPAIAN
INDIKATOR
1 Ketepatan Tingkat kepatuhan 100% 100%, semua pasien masuk dari
identifikasi pemasangan gelang IGD dan Poli terpasang gelang
pasien identitas pada pasien identitas dengan posisi yang
rawat inap benar menghadap ke pembaca
tetapi 14% ada yang belum tahu
dari fungsi gelang
2 Peningkatan Tingkat catatan 100% 100%, semua komunikasi lewat
komunikasi instruksi /komunikasi telepon dalam pelaporan kondisi
efektif melalui telepon yang pasien, pelaporan hasil kritis dan
diverifikasi oleh DPJP pemeriksaan
3 Peningkatan Tingkat kepatuhan 100% 100%, Semua obat emergency
keamanan obat penyimpanan elektrolit sudah disimpan dan diberi
high alert konsentrat sesuai aturan label,dilakukan double check
prosedur setiap akan memberikan obat
HAM
4 Kepastian tepat Tingkat kelengkapan 100% 100%, Check list surgical safety
lokasi ,tepat pengisian surgical safety pada pasien yang akan dilakukan
prosedur, tepat checklist operasi sudah diisi dengan
pasien operasi lengkap
5 Pengurangan Tingkat kepatuhan 6 100% 70%, Staf ruang flamboyan sudah
resiko infeksi langkah cuci tangan staf melakukan 6 langkah cuci tangan
terkait rumah sakit
pelayanan
kesehatan
6 Pengurangan Tingkat kelengkapan 100% 90%, Pengisian assement awal
resiko jatuh pengisian assessment resiko jatuh sudah dilakukan
resiko jatuh pasien rawat diruang flamboyant
inap
Masalah :
Mutu keselamatan pasien belum sesuai standart (Pengurangan resiko infeksi,
Pengurangan resiko jatuh).
63
jaminan.
Weakness
1. Tidak dilakukannya timbang 0,5 4 2
terima alat setiap pergantian
shift
2. Jumlah inventaris alat yang 0,5 4 2
tidak sesuai standar
TOTAL 1 4
Opportunity O–T=4–3=1
1. adanya program pelatihan atau 0,4 4 1,6
seminar khusus tentang
pengoperasian alat.
2. adanya pengajuan alat setiap 0,6 4 2,4
sebulan sekali
TOTAL 1 4
Treathened
1. adanya persaingan teknologi 1 3 3
antar RS
TOTAL 1 3
3. Metode
Strenght S–W=4–4=0
1. pendelegasian tugas di Ruang 1 4 4
Flamboyan sudah ada
TOTAL 1 4
Weakness
1. pelaksanaan Ronde 0,4 4 1,6
Keperawatan dilakukan tidak
sesuai dengan standart
2. Timbang terima alat tidak sesuai 0,3 4 1,2
dengan prosedur
3. pendokumentasian assessment 0,3
rawat inap tidak sesuai dengan 4 1,2
prosedur
TOTAL 1 4
Opportunity O – T = 2 – 2,6 = - 0,6
1. perubahan tuntutan masyarakat 1 2 2
akan mutu pelayanan yang lebih
pada saat ini
TOTAL 1 2
Treathened
1. makin tinggi kesadaran 0,4 2 0,8
masyarakat terhadap hukum.
2. Makin tinggi kesadaran 0,6 3 1,8
masyarakat akan pentingnya
kesehatan.
TOTAL 1 2,6
4. Money
Strenght S – W = 2 – 4 = -2
1. Ada pendapatan dari jasa medik, 1 2 2
untuk pasien dengan biaya BPJS
yang dapat diklaim setelah
perawatan
TOTAL 1 2
Weakness
1. penurunan JHK dikenakan 1 4 4
terjadinya penurunan pasien di
masa pandemic Covid-19 .
TOTAL 1 4
66
7
6
MP2 5
(3 – 4) =-1 4
M1
3 (4-3,3)= 0,7
SP 2
(3 – 4) =-1 1
M3
0 (4 – 3) =1
M2
(3,5 – 2,4) = 1,1
TT
(3,5 – 3) = 0,5
T O
-7 -6 -5 -4 -3 -2 0 1 2 3 4 5 6
-1 0 7
-1 MP3
MP -2 (2 – 3) =-1
(2 – 2,6) =-0,6
MP2 -3
(2 – 4) =-2 -4
-5
-6 KETERANGAN :
-7
M1 : Ketenagakerjaan
M2 : Sarana dan Prasarana
M3 : Metode Penerapan Model
DK : Metode Dokumentasi
RK : Metode Ronde Keperawatan
SO : Metode Sentralisasi Obat
SV : Metode Supervisi
TT : Metode Overan / Timbang
terima
DP : Metode Discharge Planning
BAB IV
PRIORITAS MASALAH, ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH
DAN POA PENYELESAIAN MASALAH MENAJEMEN KEPERAWATAN
65
66
Tabel 4.1
Penentuan Prioritas Masalah
No. Masalah Mg S Mn Nc Af Skor Prioritas
1. Masih banyaknya D3 4 3 3 2 3 216 IX
keperawatan 6 orang.
2. Pengisian buku inventaris 3 3 4 3 4 432 VII
yang lama tidak diisi oleh
perawat yang bertugas
3 Pelaksanaan ronde 3 2 3 3 3 162 XI
keperawatan dilakukan tidak
sesuai dengan standar.
4 BOR tidak sesuai dengan 4 5 3 4 4 960 I
standar ketentuan Depkes
5 Penempatan sampah yang 3 3 4 4 4 576 V
kurang efektif
6 Pendokumentasian asuhan 4 3 4 4 4 768 IV
keperawatan yang kurang
lengkap
7 Berhentinya pengisian buku 2 2 3 3 3 108 XII
kegiatan di ruang flamboyan
selama pandemi
8 Berhentinya kegiatan PKMRS 3 2 3 3 4 216 X
selama pandemi
9. Sertifikat BTCLS yang sudah 4 3 4 4 4 768 III
tidak berlaku
10 Soft Skill belum sesuai 4 3 4 4 4 768 II
standart
11 Rendahnya kontroling dari 3 3 4 3 4 432 VI
kepala ruang
12 Timbang terima alat tidak 4 3 3 2 3 216 VIII
sesuai dengan prosedur.
Tabel 4.2
Seleksi Alternatif Pemecahan Masalah
No Alternatif Penyelesaian Masalah C A R L Jumlah Prioritas
1. Pendokumentasian asuhan keperawatan yang kurang 5 4 4 5 400 I
lengkap.
2. Penempatan sampah yang kurang efektif. 4 4 4 3 192 VI
3. Soft Skill belum sesuai standart 4 4 4 4 256 V
4. .Pelaksanaan ronde keperawatan dilakukan tidak sesuai 3 3 4 4 144 VIII
dengan standar.
5. Berhentinya pengisian buku kegiatan di ruang 4 4 5 4 320 IV
flamboyan selama pandemi
6. Pengisian buku inventaris yang lama tidak diisi oleh 5 4 4 4 320 III
perawat yang bertugas
7. Timbang terima alat tidak sesuai dengan prosedur 4 4 5 5 400 II
8. Rendahnya kontroling dari kepala ruang 4 5 3 3 180 VII
9. Sertifikat BTCLS yang sudah tidak berlaku. 3 3 4 3 108 IX
Tabel 4.3
POA jangka pendek
No Masalah Kegiatan Tujuan Sasaran Tanggung Jawab
1 Pendokumentasian Mengingatkan dokter, Kelengkapan Perawat Kepala Ruang
asuhan keperawatan perawat untuk melengkapi berkas RM dan dokter
yang kurang lengkap. pengisian asesment
pasien.
2 Timbang terima alat Mengingatkan semua Kelengkapan Perawat Kepala Ruang
tidak sesuai dengan perawat ruang Flamboyan buku timbang
prosedur untuk mengisi buku terima alat
timbang terima alat dan sesuai
melakukan pengecekan prosedur
alat setiap pergantian
Shift.
3 Pengisian buku Mengingatkan Katim Untuk Katim Kepala Ruang
inventaris yang lama untuk melengkapi buku melihat data
tidak diisi oleh perawat inventaris alat dan tetap
yang bertugas terjaga
kelengkapan
alat.
4 Berhentinya pengisian Mengingatkan untuk Kelengkapan Semua Kepala Ruang
buku kegiatan di ruang mengisi buku kegiatan buku kegiatan perawat
flamboyan selama yang sudah berhenti
pandemi
5 Soft Skill belum sesuai Mengusulkan ke Karu Untuk Semua Kepala Ruang
standart untuk memberikan arahan meningkatkan perawat
kepada perawat soft skill
Tabel 4.4
POA jangka menengah
No Masalah Kegiatan Tujuan Sasaran Tanggung Jawab
69
Mengingatkan semua
perawat untuk membuang Agar tidak
Penempatan sampah
sampah secara langsung terjadi Semua
1. yang kurang efektif. Karu
ketempat sampah agar penyebaran perawat
tidak terjadi penumpukan infeksi
di trolly
2. Rendahnya kontroling mengingatkan kepala Menjadikan Kepala Kepala Ruang
dari kepala ruang ruang untuk mengontrol ruangan Ruang
ruangan menjadi lebih
disiplin
3. Pelaksanaan ronde Mengingatkan Karu untuk Untuk Karu Karu
keperawatan dilakukan melakukan ronde memecahkan
tidak sesuai dengan keperawatan sesuai jadwal masalah dan
standar. yang sudah ditentukan. meningkatkan
pengetahuan
perawat
Tabel 4.5
POA jangka Panjang
No Masalah Kegiatan Tujuan Sasaran Tanggung Jawab
1 Sertifikat BTCLS yang Mengusulkan ke kepala Untuk Semua Karu
ruang untuk meningkatkan Perawat
sudah tidak berlaku.
memperpanjang sertifikat kemampuan
BTCLS yang sudah tidak dan skill
berlaku semua
perawat.
BAB V
LAPORAN KEGIATAN, IMPLEMENTASI, DAN EVALUASI
A. LAPORAN KEGIATAN
69
70
B. IMPLEMENTASI
KEGIATAN IMPLEMENTASI
NO KEGIATAN SASARAN WAKTU PENANGGUNG HASIL
JAWAB
1 Mengecek kelengkapan Perawat Senin, 30 Khoirun Nikmah Data RM pasien
data RM pasien Ruang November Siti Novita Sari sudah lengkap
Flamboyan 2020
Jam 08.00
2 Melakukan pembuangan Perawat Senin, 30 Neli Saadah Pembuangan
sampah secara langsung Ruang November Amalia Novita S. sampah sudah
agar tidak mengakibatkan Flamboyan 2020 dilakukan secara
penimbunan di bengkok Jam 08.10 langsung setelah
melakukan
tindakan.
3 Memeriksa kelengkapan Katim Selasa, 1 Viola Lastania Buku timbang
buku timbang terima alat Desember terima sudah
sesuai prosedur. 2020 memunuhi standar
Jam 07.00
4 Melakukan pengecekan Karu Selasa, 1 Dina Fitrotul M Sudah dilakukan
buku inventaris oleh karu Desember pengecekan buku
bersama perawat. 2020 inventaris oleh karu.
Jam 07.15
WIB
5 Melakukan koordinasi Karu Selasa, 1 Luki Erdia Sudah dilakukan
pengisian buku kegiatan Desember pengisian buku
oleh karu di ruang 2020 kegiatan oleh karu
flamboyan Jam 07.30
WIB
6 Melakukan koordinasi Karu Rabu, 2 Dina Fitrotul M Sudah dilakukan
dengan karu untuk Desember Neli Saadah pengarahan dari
meningkatkan Soft Skill 2020 karu pada semua
tentang 5S perawat Jam 09.00 perawat
WIB
71
C. EVALUASI
D. TINDAK LANJUT
TINDAK LANJUT HASIL KEGIATAN
KENDALA
NO EVALUASI TINDAK LANJUT BISA TIDAK BISA
DIATASI DIATASI
1 Kelengkapan data RM Melakukan koordinasi dengan kepala
pasien ruang untuk memeriksa kembali
kelengkapan data pasien sesuai
dengan SPO
2 Pembuangan sampah Menyediakan plastic infeksius sebelum
secara langsung agar dibuang ke tempat sampah
tidak mengakibatkan
penimbunan di bengkok
3 Kelengkapan buku Melakukan koordinasi dengan kepala
timbang terima alat ruang untuk melakukan pengisian
sesuai prosedur buku timbang terima alat sesuai
dengan standar
4 Pengecekan buku Melakukan koordinasi dengan kepala
inventaris oleh karu ruang untuk melakukan pengisian
bersama perawat. buku inventaris alat
5 Pengisian buku kegiatan Melakukan koordinasi dengan kepala
oleh karu di ruang ruang untuk selalu melakukan
flamboyan pengisian buku kegiatan ruang
flamboyant
6 Melakukan koordinasi Melakukan koordinasi dengan kepala
dengan karu untuk ruang mengenai soft skill ruang
meningkatkan Soft Skill perawat ruang flamboyant dan
72
A. HASIL PENGKAJIAN
Pengkajian data yang dilakukan di ruang Flamboyan pada tanggal 23 – 25
November 2020. Pengkajian dilakukan dengan menggunakan ceklis, SOP sesuai
standart rumah sakit, wawancara, observasi dan dokumentasi yang dilakukan selama
3 hari untuk mendapatkan data yang mencakup unsur 5 M (Man, Material, Methode,
Money, dan Market), Mutu, fungsi manajement dan mutu pelayanan, antara lain :
1. MAN
a) Soft Skil
72
73
yaitu kurang nya pengisian pada RM pasien meliputi riwayat penyakit dahulu,
riwayat penyakit keluarga dan resiko jatuh. Maka kami melakukan koordinasi
dengan kepala ruang mengenai masalah tersebut kemudian kepala ruang
memberikan arahan kepada perawat untuk melakukan pengisian mengenai
kelengkapan data RM pasien.
B. RENCANA TINDAKAN DAN EVALUASI HASIL
Dari hasil pengelompokan seleksi perencanaan penyelesaian masalah jangka
pendek, menengah dan panjang sudah sesuai dengan perencanaan penyelesaiana
masalah.
Penyelesaian masalah jangka pendek sudah dilakukan sesuai dengan POA,
Kelompok kami sudah merealisasikan semua kegiatan antara lain penataan RM,
pengisian buku kegiatan meliputi buku apel, teguran, timbang terima, pre & post
conference, dan inventaris alat. role play operan jaga, pre & post conference, ronde
keperawatan, dan PKMRS, semua kegiatan terlaksana pada minggu ke 2.
Untuk permasalahan jangka menengah dan panjang kelompok kami dapat
mengatasi untuk dapat terlaksananya kegiatan tersebut, kami berharap besar kepada
kepala ruang Flamboyan supaya hasil pengkajian dari kelompok I yang sudah
terealisasi dapat dipertahankan. Kami juga berharap dapat menjadi kajian untuk
manajemen Rsud RAA Soewondo Pati.
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kami dari kelompok 1 stase manajemen melakukan kajian dan pengumpulan
data sampai menentukan masalah serta menentukan prioritas masalah dan juga
bagaimana pemecahannya dan tentunya evaluasi di ruang Flamboyan kurang lebih 2
minggu dengan metode dan konsep yang sudah diberikan oleh pihak Universitas
Muhammadiyah Kudus. Dari hasil data diatas dapat disimpulkan bahwa ruangan
Flamboyan sudah melakukan fungsi dan tugasnya secara baik dalam memberikan
pelayanan keperawatan kepada pasien namun ada beberapa yang memang harus
dipenuhi dan harus dilengkapi. Dari kekurangan tersebut munculah kesimpulan
bahwa metode keperawatan yang sekarang berlangsung dan digunakan adalah
memang model moduler yang merupakan perpaduan antara metode primer dengan
metode tim, namun kenyataan yang terjadi saat kita lakukan kajian didapatkan
banyaknya perubahan model keperawatan tersebut yang cenderung mengrah ke
metode keperawatan model fungsional, dimana peran dan fungsi kepala ruang, katim,
dan anggota pun belum sepenuhnya maksimal dan juga sarana dan prasarana data
dukung yang juga masih belum terpenuhi diantaranya buku apel, buku teguran, buku
inventaris, pengkajian assessment awal, kegiatan PKMRS, kurangnya soft skill, dan
kurang kedisplinan dalam membuang limbah. Kami makin berpikir bagaimana
membuat perubahan yang tentunya bermanfaat bagi ruang Flamboyan dan RSUD
RAA SOEWONDO PATI demi meningkatkan pelayanan kepada pasien. Dengan
waktu kurang lebih 2 minggu segala sesuatu nya sudah kita siapkan dan
sosialisasikan serta implementasikan dan semoga bisa berjalan secara baik,
selanjutnya evaluasi yang sudah dilakukan kelompok 1 dapat di dijalankan
Ruang flamboyan merupakan ruang rawat geriatric yang memberikan
pelayanan pada pasien laki-laki dan perempuan. Sehingga dalam pelayanannya
diperlukan atitude yang baik untuk meningkatkan mutu pelayanan terhadap lansia.
Setelah kami melakukan praktek manajemen selama 2 mingg di ruang
flamboyan dapat diambil kesimpulan bahwa ada peningkatan mulai dari soft skill,
kedisiplinan dalam membuang limbah, pengisian buku kegiatan, pengisian buku
inventaris alat, serta kegiatan PKMRS.
75
76
B. Saran
Semoga dengan adanya arahan serta evaluasi darai kami dapat meningkatkan
kedisiplinan serta dapat meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan perawat ruang
flamboyan.
77
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Z. 2009. / Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC
Gillies, G.A.(2012).ManagementbKeperawatan: Suatu pendekatan system. Edisi
ke 2.Philadelphia:W.B.Saunders
Hurber, L.D. 2014. Leader Ship and Nursing Care Management. Cina. Elsefier
saunders
Nursalam. (2011). Proses dan Dokumentasi Keperawatan, Konsep dan Praktik.
Jakarta: Salemba Medika
Undang-undang Republik Indonesia no.38 tahun 2014 tentang Keperawatan.
R.Jakarta.2014.
Younder-Wise, P.S. (2013).Leading and Managing in Nursing, 6 tahun edition.
Redrieved from
https://evolveebooks.elsevier.com/books/9780323185776
78
LAMPIRAN
79
POST CONFERENT
NO PROSEDUR YA TIDAK
1 Kepala Ruang
Membuka kegiatan post converent
2 Perawat Jaga
Sampaikan hasil asuhan keperawatan kepada
ketua tim
3 Ketua Tim
a. Lakukan evaluasi asuhan keperawatan
pada masing-masing perawat jaga
b. Lakukan evaluasi dokumen asuhan
keperawatan pada masing-masing anggota
4 Kepala Ruang
Membahas permasalahan asuhan keperawatan
dan asuhan keperawatan yang lain
5 Ketua Tim
Catat hasil pembahasan post converent dalam
buku timbang terima
6 Kepala Ruang
Menutup kegiatan post converent
84
Ronde Keperawatan