Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn.

F
DENGAN PENYAKIT GASTRITIS DI DESA UNDAAN LOR

PENGKAJIAN KELUARGA

HARI / TANGGAL : Sabtu, 08 mei 2021


JAM : 10.00 WIB
OLEH : Anisa

I. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga : Tn. F
2. Alamat : Undaan Lor
3. Pekerjaan Kepala Keluarga : PNS
4. Pendidikan Kepala Keluarga: S1
5. Komposisi Keluarga :
N NAMA J HUB. UMUR PEND BCG Status Imunisasi KET
Polio DPT Hepat Cam
O K DG
itis pak
KK
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
1. Tn. F L Suami 48 S1 V V
2. Ny. Y P Istri 47 S1 V V
3. Nn. F P Anak 21 SLTA V V V V V V V V V V V V V
4. Nn. D P Anak 15 SD V V V V V V V V V V V V V

Genogram
Tiga generasi

X X X

X X

Keterangan:

: Laki-laki - - - : Satu rumah

: Perempuan : Pasien

X : Meninggal

6. Tipe Keluarga : Keluarga inti/Nuclear Family


7. Suku Bangsa : Jawa/Indonesia
8. Agama : Islam
9. Status Sosial Ekonomi Keluarga :
Menengah, pendapatan Tn. F dan Ny. Y jika diakumulasikan bisa mencapai 8 juta
per bulan. Keduanya sama-sama PNS.
10. Aktifitas Rekreasi Keluarga :
Keluarga mengisi waktu luang dengan berwisata ke luar kota. Namun karena
adanya pandemi, mereka hanya melakukan aktivitas di rumah, dan menghibur diri
dengan menonton tv bersama, memasak, dan aktivitas bersama lainnya.
II. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga

11. Tahap perkembangan keluarga saat ini: Tahap V: Keluarga dengan anak remaja
12. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi: Anak belum lulus sekolah
13. Riwayat keluarga inti:
Tn. F berasal dari undaan, dan Ny. Y berasal dari kudus, mereka dipertemukan
semasa mereka menempuh kuliah di tempat yang sama. Mereka dikaruniai dua
orang anak perempuan yang sekarang berusia 21 tahun dan 15 tahun. Tidak ada
penyakit yang diderita, selain Tn. F yang menderita gastritis akibat pola makan
yang salah di usia muda. Tn. F telah menderita penyakit gastritis selama 15 tahun
lamanya.
14. Riwayat keluarga sebelumnya:
Orang tua Tn. F menderita hipertensi, namun tidak diturunkan, nilai tekanan darah
Tn. F pada batasannya.
III. Lingkungan

15. Karakteristik Rumah:


Denah Rumah

Kamar Mandi

Gudang Dapur

Tempat Sholat

Kamar Tidur Ruang Keluarga

Kamar Tidur

Kamar Tidur Ruang Tamu

Teras Depan
Luas rumah lebar 9 m, panjang 15 m, terdiri 3 kamar tidur, 1 musholla, 1 kamar
mandi (ada septik tank), toilet duduk, memiliki pembuangan limbah, 1 ruang tamu,
dan 1 dapur, serta 1 gudang.

Rumah ada di tepi jalan, berpagar, dan memiliki pekarangan luas serta rindang,
halaman berplester.

– Tipe bangunan: Pribadi, permanen, lantai dari ubin, beratap genting dan berplafon.

– Ventilasi: Sinar matahari masuk dengan baik, ada 7 jendela kaca.

– Kebersihan: Teratur, luas , bersih.

– Sumber air: Sumur dan PAM.

16. Karakteristik tetangga dan komunitas RW:


Samping kiri adalah rumah kakak tertua Tn. F, sedang di samping kiri adalah
rumah kakak nomor 8 Tn. F. Tetangga terbuka, interaksi antara warga banyak
dilakukan pada sore dan malam hari.
17. Mobilitas geografis keluarga:
Keluarga Tn. F sudah menempati rumah yang ditempatinya sejak berumah
tangga sampai sekarang ± 48 tahun, belum pernah pindah ke tempat yang lain,
bahkan dari ia lahir.
18. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat:
Selama ini keluarga Tn. F sering mengikuti kegiatan formal maupun informal di
lingkungan seperti perkumpulan pengajian, PKK, organisasi masjid dan gotong
royong yang diadakan di desa.
19. Sistem pendukung keluarga:
Keluarga Tn. F saat ini tinggal bersama istri dan dua anaknya. Fasilitas penunjang
kesehatan yang dimiliki keluarga baik, bila sakit mereka akan berkonsultasi
dengan sepupunya yang bekerja sebagai perawat, jika tidak bisa diatasi akan pergi
ke dokter keluarga atau rumah sakit untuk memeriksakan diri, keluarga juga rajin
menabung.
IV. Struktur Keluarga
20. Pola komunikasi keluarga:
Pola komunikasi yang digunakan adalah pola komunikasi terbuka, yaitu dengan
musyawarah dan dilakukan pada waktu yang tidak tentu. Terkadang sore hari atau
malam hari. Anggota keluarga Tn. F berbicara bahasa Jawa dan yang paling dominan
bicara yaitu Tn. F. Tn. F dan Ny. Y selalu melibatkan anak-anaknya jika ada suatu
masalah, jadi anak-anaknya bisa memberikan saran pemikiran dalam pemecahan
suatu masalah. Yang paling sering mengambil keputusan adalah Tn. F.

21. Struktur kekuatan keluarga:


Di dalam aktifitas sehari – hari keluarga saling perhatian dan merasakan bahwa
mengatasi masalah menjadi tanggung jawab bersama dalam keluarga.
22. Struktur peran (Formal dan Informal):
Tn. F sebagai kepala rumah tangga yang bertugas memberi nafkah keluarga dengan
menjadi seorang guru, Ny. Y sebagai ibu rumah tangga yang mengurusi segala
keperluan suami dan membantu Tn. F dengan menjadi guru, Nn. F sebagai anak
pertama dengan pendidikan S1 yang sedang ditempuhnya, dan Nn. D sebagai anak
kedua dan terakhir dengan pendidikan SLTP yang sedang ditempuhnya.
23. Nilai dan Norma Keluarga:
Nilai dan norma yang dianut keluarga Tn F adalah nilai dan norma agama Islam
dan budaya Jawa. Keluarga Tn. F mempercayakan perawatan kesehatannya kepada
tenaga kesehatan, khusus untuk Tn. F mengaku sering kontrol ke dokter keluarga.
Biasanya semua keluarga akan cek kesehatan secara berkala.
V. Fungsi Keluarga
24. Fungsi afektif:
Tn. F memahami keadaan penyakit yang dideritanya. Istri dan anak-anaknya selalu
merawat dan membantu pengobatannya. Mereka saling menghormati satu sama
lain.
25. Fungsi sosial:
Tn. F mengajarkan kepada anggota keluarganya untuk hidup mandiri dan selalu
gotong royong dalam bermasyarakat
26. Fungsi Perawatan kesehatan:
Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan tentang penyakit maag yang
dihadapi oleh Tn. F, juga masalah kesehatan lainnya karena selalu bertanya pada
tenaga kesehatan dan selalu mencari informasi lewat internet juga. Kemampuan
keluarga dalam mengambil keputusan juga baik karena selalu mengutamakan
pengobatan dari medis. Kemampuan merawat keluarga yang sakit juga baik, mereka
sudah tahu mana obat yang benar untuk diberikan, terutama penyakit umum seperti
demam, flu, dan lain-lain. Kemampuan keluarga memelihara dan memodifikasi
lingkungan juga sudah baik, rumah tertata dengan rapi dan bersih, tidak ada barang
yang berserakan atau pun yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Kemampuan
menggunakan fasilitas kesehatan yang ada juga sudah cukup baik, Tn. F selalu kontrol
ke doktor keluarga.

27. Fungsi reproduksi:


Keluarga Tn. F memiliki 2 anak, yaitu 2 orang perempuan. Ny. Y sudah tidak
mengonsumsi pil KB.
28. Fungsi ekonomi:
Keluarga Tn. F menggunakan penghasilannya untuk memenuhi kebutuhan
sandang, pangan dan papan setiap hari. Jika ada sisa uang, akan ditabung ke bank.
Penghasilan Tn. F per bulan 3 juta, penghasilan Ny. Y per bulan juga 3 juta, dari
uang gaji pemerintah. Dan ditambah dengan pendapatan lain seperti gaji 13, dan
lain-lainnya.
VI. Stres dan Koping Keluarga:
29. Stressor jangka pendek dan panjang:
Stressor jangka panjang yang dirasakan oleh keluarga Tn. F adalah masalah
anaknya yang masih belum lulus sekolah, sedang stressor jangka pendeknya adalah
dengan masalah penyakit maagnya yang kadang kambuh tidak terduga.
30. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi / stressor:
Keluarga sudah dapat beradaptasi dengan penyakit yang diderita oleh Tn. F dan
dapat merawat serta mengetahui bagaimana penangannannya yang tepat.
31. Strategi koping yang digunakan:
Keluarga Tn. F selalu mendiskusikannnya terlebih dahulu pada anak-anaknya
sebelum mengambil suatu keputusan jika dirasa masalah itu bisa melibatkan anak-
anak.
32. Strategi adaptasi disfungsional:
Anak-anak selalu memberikan pengertian kepada mereka tentang masalah yang
dihadapi jika terjadi konflik atau suatu masalah. Tidak pernah melakukan
kekerasan atau memberikan ancaman.
VII. Pemeriksaan Fisik : (SEMUA ANGGOTA KELUARGA)

a. Tn. F

Keadaan umum Tn. F baik , penampilan terlihat rapi, kebersihan diri cukup baik.  

Tekanan Darah : 110/70 mmHg Respirasi : 20 x/menit

Suhu : 36,6° C Nadi : 80x/mt Berat Badan: 80 kg

1) Kepala dan leher  


Kepala : Tidak terdapat adanya benjolan, bentuk kepala semetris

Leher : Pada leher tidak nampak adanya peningkatan tekanan vena jugularis dan
arteri karotis

Mata : Konjungtiva tidak terlihat anemis, mata tidak terdapat odema

Hidung : Tidak ada riwayat terjadinya perdarahan hidung (epistaksis), tidak ada
pembesaran polip

Mulut : Bibir tidak kering dan tidak terlihat tanda - tanda sianosis

2) Dada

Pergerakan dada terlihat saat inspirasi, suara Jantung S1 dan S2 tunggal, tidak terdapat
palpitasi, suara mur-mur tidak ada, ronchi (-), wheezing (-), nafas cuping hidung (-).

3) Abdomen  

Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya pembesaran hepar, tidak kembung,
pergerakan peristaltik baik.  

4) Ekstremitas  

Tidak dapat menggerakkan persendian dan melipat persendian secara sempurna, terutama
pada bagian yang pernah patah tulang (kedua sendi lengan dan kaki kanan)

5 5
5 5

b. Ny. Y

Keadaan umum Ny. Y nampak baik, penampilan terlihat rapi, kebersihan diri baik.

Tekanan Darah: 120/80 mmHg Respirasi : 20 x/menit

Suhu : 36° C Nadi : 80x/mt Berat Badan : 65 kg

1) Kepala dan leher  

Kepala : Tidak terdapat adanya benjolan, bentuk kepala semetris

Leher : Pada leher tidak nampak adanya peningkatan tekanan vena jugularis dan
arteri karotis

Mata : Konjungtiva tidak terlihat anemis, kelopak mata tidak terdapat odema

Hidung : Tidak ada riwayat terjadinya perdarahan hidung (epistaksis), tidak ada
pembesaran polip
Mulut : Bibir tidak kering dan tidak terlihat tanda-tanda sianosis

2) Dada  

Pergerakan dada terlihat saat inspirasi, suara Jantung S1 dan S2 tunggal, tidak terdapat
palpitasi, suara mur-mur tidak ada, ronchi (-), wheezing (-), nafas cuping hidung (-).

3) Abdomen  

Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya pembesaran hepar, tidak kembung,
pergerakan peristaltik baik.  

4) Ekstremitas  

Pada ekstremitas kanan dan kiri dalam batas normal, dapat menggerakkan persendian dan
melipat persendian walau tidak sempurna, khususnya pada lutut kiri dan kanan.

5 5
5 5

c. Nn. F

Keadaan umum Nn. F nampak baik, penampilan terlihat rapi, kebersihan diri baik.

Tekanan Darah: 120/80 mmHg Respirasi : 20 x/menit

Suhu : 36° C Nadi : 80x/mt Berat Badan : 65 kg

1) Kepala dan leher  

Kepala : Tidak terdapat adanya benjolan, bentuk kepala semetris

Leher : Pada leher tidak nampak adanya peningkatan tekanan vena jugularis dan
arteri karotis

Mata : Konjungtiva tidak terlihat anemis, kelopak mata tidak terdapat odema

Hidung : Tidak ada riwayat terjadinya perdarahan hidung (epistaksis), tidak ada
pembesaran polip

Mulut : Bibir tidak kering dan tidak terlihat tanda-tanda sianosis

2) Dada  

Pergerakan dada terlihat saat inspirasi, suara Jantung S1 dan S2 tunggal, tidak terdapat
palpitasi, suara mur-mur tidak ada, ronchi (-), wheezing (-), nafas cuping hidung (-).

3) Abdomen  

Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya pembesaran hepar, tidak kembung,
pergerakan peristaltik baik. 

4) Ekstremitas  

Pada ekstremitas kanan dan kiri dalam batas normal, dapat menggerakkan persendian dan
melipat persendian walau tidak sempurna, khususnya pada lutut kiri dan kanan.

5 5
5 5

d. Nn. D

Keadaan umum Nn. D nampak baik, penampilan terlihat rapi, kebersihan diri baik.

Tekanan Darah: 120/80 mmHg Respirasi : 20 x/menit

Suhu : 36° C Nadi : 80x/mt Berat Badan : 65 kg

1) Kepala dan leher  

Kepala : Tidak terdapat adanya benjolan, bentuk kepala semetris

Leher : Pada leher tidak nampak adanya peningkatan tekanan vena jugularis dan
arteri karotis

Mata : Konjungtiva tidak terlihat anemis, kelopak mata tidak terdapat odema

Hidung : Tidak ada riwayat terjadinya perdarahan hidung (epistaksis), tidak ada
pembesaran polip

Mulut : Bibir tidak kering dan tidak terlihat tanda-tanda sianosis

2) Dada  

Pergerakan dada terlihat saat inspirasi, suara Jantung S1 dan S2 tunggal, tidak terdapat
palpitasi, suara mur-mur tidak ada, ronchi (-), wheezing (-), nafas cuping hidung (-).

3) Abdomen  

Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya pembesaran hepar, tidak kembung,
pergerakan peristaltik baik.  

4) Ekstremitas  

Pada ekstremitas kanan dan kiri dalam batas normal, dapat menggerakkan persendian dan
melipat persendian walau tidak sempurna, khususnya pada lutut kiri dan kanan.

5 5
5 5
VIII. Harapan Keluarga
Tn. F berharap keluarganya akan terus harmonis dan anak-ananya bisa menjadi orang
yang sukses di masa depan.

ANALISA DATA

NO DATA (S DAN O) PROBLEM


1 DS :
- Tn. F mengatakan mempunyai penyakit maag
yang kadang kambuh tak tertahankan jika ia telat Kesiapan meningkatkan
makan atau telat melakukan pengobatan manajemen kesehatan
- Tn. F mengatakan sepupunya berprofesi sebagai
perawat, dan ia sering cek kesehatan di sana
- Tn. F mengatakan rajin kontrol ke doktor keluarga
- Tn. F mengatakan obat-obat apa saja yang
dimiliki
- Tn. F mengatakan masih bisa beraktivitas, kalau
penyakitnya kambuh maka Beliau akan
mengedepankan untuk beristirahat dan minum
obat teratur
- Tn. F mengatakan mereka semua mempunyai
BPJS
- Tn. F mengatakan ingin menangani penyakit Kesiapan manajemen
maagnya dengan lebih baik lagi karena terkadang kesehatan
apa yang telah dilakukan tidak membuat nyerinya
berkurang

DO:
- Tn. F tampak serius menceritakan penyakitnya
- Tn. F menunjukkan obat-obat persediannya dan
menjelaskan fungsi serta penggunaannya dengan
benar
- Tn. F tahu penyakit dan penanganan dasarnya
- Kekuatan otot
5 5
5 5
- Tekanan Darah: 110/70 mmHg
- Respirasi : 20 x/menit
- Suhu : 36° C
- Nadi : 80x/mt
- Berat Badan : 80 kg

DS:
- Ny. Y dan anak-anak mengatakan tahu mengenai
penyakit Tn. F
- Ny. Y dan anak-anak mengatakan tahu obat-obat
Tn. F dan kegunaannya
- Ny. Y dan anak-anak mengatakan tahu
penanganan dasar ketika penyakit maag Tn. F
kambuh
- Ny. Y dan anak-anak tahu makanan dan minuman
yang harus dihindari Tn. F agar tak memicu
maagnya
- Ny. Y dan anak-anak mengaku tahu beberapa
tindakan komplementer agar tidak kambuh
- Ny. Y dan anak-anak mengatakan ingin tahu Kesiapan meningkatkan
penyakit maag lebih dalam lagi dan ingin tahu koping keluarga
tindakan lain selain kompres hangat, menghindari
makanan, dan minum minuman herbal sebagai
terapi komplementer Tn. F
DO:
- Ny. Y dan anak-anak tampak serius dan antusias
- Ny. Y dan anak-anak dapat menjelaskan dengan
benar, walau tidak sepenuhnya

DIAGNOSA KEPERAWATAN : ( MENGGUNAKAN DIAGNOSA TUNGGAL )


1. Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan
2. Kesiapan meningkatkan koping keluarga
Skala Prioritas Untuk Menentukan
Asuhan Keperawatan Keluarga
(Bailon dan Maglaya , 1978)

Diagnosa keperawatan : Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan

No Kriteria Skor Bobot Jumlah Pembenaran


1 Sifat Masalah 1 2/3 x 1 Masalah sudah terjadi,
Skala : = 2/3 namun klien bisa menangani
 Tidak/ kurang sehat 3 walau kadang tidak efektif
 Ancaman kesehatan 2
 Keadaan sejahtera
1

2 Kemungkinan Masalah Dapat di 2 ½x2 Kebiasaan belum tentu bisa


Ubah = 2/2 diubah
Skala : =1
 Mudah 2
 Sebagian 1
 Tidak dapat diubah
0
3 Potensial Masalah Dapat di 1 2/3 x 1 Klien mengetahui
Cegah = 2/3 penyakitnya dan cara
Skala : penanganan dasar
 Tinggi 3
 Cukup 2
 Rendah
1
4 Menonjolan Masalah 1 2/2 x 2 Klien mengatakan ingin
Skala : = 4/4 meningkatkan manajemen
 Masalah berat, harus 2 =1 dalam hidup sehat dan
ditangani 1 penanganan penyakitnya
 Ada masalah tapi tidak perlu
ditangani
 Masalah tidak dirasakan 0
Total : 3.3

Diagnosa keperawatan: Kesiapan meningkatkan koping keluarga

No Kriteria Skor Bobot Jumlah Pembenaran


1 Sifat Masalah 1 2/3 x 1 Masalah sudah terjadi
Skala : = 2/3 berulang
 Tidak/ kurang sehat 3
 Ancaman kesehatan 2
 Keadaan sejahtera
1

2 Kemungkinan Masalah Dapat di 2 ½ x 2 = Kebiasaan seseorang tidak


Ubah 1 mudah untuk diubah,
Skala : apalagi dengan
 Mudah 2 bertambahnya umur
 Sebagian 1 sehingga terjadi penurunan
 Tidak dapat diubah
0 kesehatan
3 Potensial Masalah Dapat di 1 2/3 x 1 Keadaan rumah dan istri
Cegah = 2/3 klien dapat mendukung
Skala : tindakan pencegahan,
 Tinggi 3 ditambah dengan anak-anak
 Cukup 2 klien yang memerhatikan
 Rendah
1 kesehatan klien
4 Menonjolan Masalah 1 1/2 x 1 Kebiasaan perilaku klien
Skala : = 1/2 yang dapat memicu kejadian
 Masalah berat, harus 2 berulang atau lebih
ditangani 1 parahnya kondisi lain yang
 Ada masalah tapi tidak perlu
ditangani berat
 Masalah tidak dirasakan 0
Total : 2.83

Prioritas diagnosa:
1. Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan
2. Kesiapan meningkatkan koping keluarga
INTERVENSI KEPERAWATAN KELUARGA
DOMAIN NOC NIC
NO DATA DAN ( NURSING (NURSING TTD
DIAGNOSIS OUTCOME ) INTERVENTION
CLASSIFICATION )
1. DS : Kesiapan Manajemen diri: Peningkatan koping
- Tn. F mengatakan mempunyai penyakit maag yang meningkatkan Gastritis (3112): (5230):
kadang kambuh tak tertahankan jika ia telat makan manajemen 1. Dapat melakukan 1. Ketahui dan sadari
atau telat melakukan pengobatan kesehatan terapi bagaimana penyakit
- Tn. F mengatakan sepupunya berprofesi sebagai (00080) komplementer maag timbul dan apa
perawat, dan ia sering cek kesehatan di sana Domain 1. 2. Mengetahui saja yang memicu
- Tn. F mengatakan rajin kontrol ke doktor keluarga Promosi makanan apa saja 2. Lakukan terapi
- Tn. F mengatakan obat-obat apa saja yang dimiliki kesehatan yang perlu komplementer ketika
- Tn. F mengatakan masih bisa beraktivitas, kalau Kelas 2. dihindari timbul, seperti nafas
penyakitnya kambuh maka Beliau akan Manajemen 3. Mengetahui obat dalam, kompres panas
mengedepankan untuk beristirahat dan minum obat kesehatan apa saja yang dingin, mengoles krim
teratur diperlukan dan penghangat, dll
- Tn. F mengatakan mereka semua mempunyai BPJS efeknya 3. Jauhi makanan yang
- Tn. F mengatakan ingin menangani penyakit 4. Dapat menata pola memicu
maagnya dengan lebih baik lagi karena terkadang makan dan 4. Lakukan olahraga rutin
apa yang telah dilakukan tidak membuat nyerinya aktivitas sehari- atau aktivitas yang
berkurang hari yang baik disarankan
DO:
- Tn. F tampak serius menceritakan penyakitnya
- Tn. F menunjukkan obat-obat persediannya dan
menjelaskan fungsi serta penggunaannya dengan
benar
- Tn. F tahu penyakit dan penanganan dasarnya
- Kekuatan otot
5 5
5 5
- Tekanan Darah: 110/70 mmHg
- Respirasi : 20 x/menit
- Suhu : 36° C
- Nadi : 80x/mt
- Berat Badan : 80 kg

NIC
NO DATA DOMAIN NOC (NURSING TTD
DAN ( NURSING INTERVENTION
DIAGNOSIS OUTCOME ) CLASSIFICATION )
2. DS: Kesiapan - Keluarga mampu - Kaji tingkat
- Ny. Y dan anak-anak mengatakan tahu mengenai meningkatkan memutuskan pengetahuan keluarga
penyakit Tn. F koping tindakan yang - Berikan informasi
- Ny. Y dan anak-anak mengatakan tahu obat-obat Tn. keluarga tepat untuk mengenai penyakit
F dan kegunaannya (00075) mengatasi masalah klien
- Ny. Y dan anak-anak mengatakan tahu penanganan Domain 9. - Keluarga mampu - Jelaskan pentingnya
dasar ketika penyakit maag Tn. F kambuh Koping/toleran memelihara menjaga lingkungan
- Ny. Y dan anak-anak tahu makanan dan minuman si stres lingkungan fisik, fisik, psikis, dan sosial
yang harus dihindari Tn. F agar tak memicu Kelas 2. psikis, dan sosial bagi keluarga
maagnya Respon koping untuk - Jelaskan pada keluarga
- Ny. Y dan anak-anak mengaku tahu beberapa mempertahankan tindakan yang tepat jika
tindakan komplementer agar tidak kambuh derajat kesehatan penyakit kambuh atau
- Ny. Y dan anak-anak mengatakan ingin tahu - Keluarga mampu bagaimana
penyakit maag lebih dalam lagi dan ingin tahu memanfaatkan mencegahnya
tindakan lain selain kompres hangat, menghindari sumber daya - Jelaskan pada keluarga
makanan, dan minum minuman herbal sebagai terapi pelayanan pentingnya
komplementer Tn. F kesehatan memanfaatkan
DO: pelayanan kesehatan
- Ny. Y dan anak-anak tampak serius dan antusias yang ada
- Ny. Y dan anak-anak dapat menjelaskan dengan
benar, walau tidak sepenuhnya
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KELUARGA
HARI/TANG DIAGNOSA TTD
NO GAL/JAM KEP. IMPLEMENTASI RESPON HASIL
KELUARGA
1. sabtu, 08 mei Kesiapan 1. Mengetahui dan menyadari 1. Tn. F mengetahui dan menyadari bagaimana penyakitnya
2021 meningkatkan bagaimana penyakit maag timbul dan apa saja yang memicunya, namun terkadang
10.00 WIB manajemen timbul dan apa saja yang maag-nya masih saja timbul dan membuatnya sampai
kesehatan memicu tidak bisa bergerak dari tempat tidur jika telat melakukan
penanganan

2. Tn. F hanya tahu melakukan kompres panas pada saat


maag kambuh, selain meminum obat penurun nyeri
10.10 WIB 2. Melakukan terapi segera
komplementer ketika timbul,
seperti nafas dalam, kompres
panas dingin, mengoles krim
penghangat, dll 3. Tn. F tahu makanan yang perlu dihindari seperti kopi,
gorengan, makanan pedas.

10.20 WIB 3. Menjauhi makanan yang


memicu 4. Tn. F mengatakan ia jarang berolahraga karena
kesibukannya, namun selama pandemi ini dia punya
banyak waktu untuk melakukannya, seperti jalan pagi
10.25 WIB 4. Melakukan olahraga rutin atau dan bermain bulu tangkis di depan rumah dengan anak-
aktivitas yang disarankan anaknya.

DIAGNOSA
NO HARI/TANG KEP. IMPLEMENTASI RESPON HASIL TTD
GAL/JAM KELUARGA
2. sabtu, 08 mie Kesiapan - Kaji tingkat pengetahuan 1. Keluarga tahu apa penyakit yang dideritan Tn. F dan tahu
2021 meningkatkan keluarga makanan yang harus dihindari, serta bagaimana
10.35 WIB koping penanganan dasar ketika penyakit maag Tn. F kambuh.
keluarga
2. Keluarga antusias dan sesekali bertanya jika dirasa tidak
paham.
10.45 WIB - Berikan informasi mengenai
penyakit klien 3. Keluarga tampak baru tahu mengenai ini, banyak
bertanya dan umpan balik yang sangat baik serta
11.00 WIB - Jelaskan pentingnya menjaga responsif.
lingkungan fisik, psikis, dan
sosial bagi keluarga 4. Keluarga mengutarakan yang selama ini mereka lakukan
ketika penyakit Tn. F kambuh yaitu dengan
11.10 WIB - Jelaskan pada keluarga memberikannya obat anti nyeri, anti piretik dan anti
tindakan yang tepat jika emetik.
penyakit kambuh atau
bagaimana mencegahnya 5. Keluarga mengaku selalu mengutamakan pelayanan
kesehatan ketimbang yang lain, karena mereka mengaku
tidak percaya dan ragu akan kebenarannya.
11. 25 WIB - Jelaskan pada keluarga
pentingnya memanfaatkan
pelayanan kesehatan yang ada
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KELUARGA
NO HARI/TANG DIAGNOSA IMPLEMENTASI RESPON HASIL TTD
GAL/JAM KEP.
KELUARGA
1. Sabtu,08 mei Kesiapan 1. Mengetahui dan menyadari 1. Tn. F mengetahui dan menyadari
2021 meningkatkan bagaimana penyakit maag bagaimana penyakitnya timbul dan apa
10.00 WIB manajemen timbul dan apa saja yang saja yang memicunya. Setelah
kesehatan memicu diedukasi pengetahuannya bertambah

10.10 WIB 2. Melakukan terapi 2. Tn. F sekarang sudah mulai tahu terapi
komplementer ketika timbul, komplementer apa saja yang bisa
seperti nafas dalam, kompres digunakan saat penyakitnya kambuh
panas dingin, mengoles krim untuk mengurangi rasa nyeri, seperti
penghangat, dll nafas dalam, teknik distraksi, dan lain-
lain

10.20 WIB 3. Menjauhi makanan yang 3. Tn. F tahu makanan yang perlu
memicu dihindari seperti kopi, gorengan,
makanan pedas. Dan tahu juga bahwa
stres menunjang banyak resiko
timbulnya maag.
10.25 WIB 4. Melakukan olahraga rutin atau 4. Tn. F mengatakan selama pandemi ini
aktivitas yang disarankan dia punya banyak waktu untuk
melakukan olahraga, seperti jalan pagi,
bersepda dan bermain bulu tangkis di
depan rumah dengan anak-anaknya.

HARI/TANG DIAGNOSA
NO GAL/JAM KEP. IMPLEMENTASI RESPON HASIL TTD
KELUARGA
2. Sabtu,08 mei Kesiapan - Kaji tingkat pengetahuan 1. Keluarga tahu apa penyakit yang
2021 meningkatkan keluarga dideritan Tn. F dan tahu makanan yang
10.35 WIB koping harus dihindari, serta bagaimana
keluarga penanganan dasar ketika penyakit maag
Tn. F kambuh.

10.45 WIB - Berikan informasi mengenai 2. Keluarga sudah mengetahui informasi-


penyakit klien informasi penting yang dibutuhkan

11.00 WIB - Jelaskan pentingnya menjaga 3. Keluarga mengatakan mencoba


lingkungan fisik, psikis, dan melakukan apa yang disarankan
sosial bagi keluarga kemarin, dan mengaku ada dampak
yang baik
11.10 WIB - Jelaskan pada keluarga 4. Keluarga mulai tahu apa saja yang bisa
tindakan yang tepat jika dilakukan ketika penyakit maag Tn. F
penyakit kambuh atau kambuh dan mengatakan itu efektif
bagaimana mencegahnya

11. 25 WIB - Jelaskan pada keluarga 5. Keluarga mengaku selalu


pentingnya memanfaatkan mengutamakan pelayanan kesehatan
pelayanan kesehatan yang ada ketimbang yang lain, karena mereka
mengaku tidak percaya dan ragu akan
kebenarannya.

EVALUASI KEPERAWATAN KELUARGA


NO HARI/TANGGAL DIAGNOSA EVALUASI TTD
1. Sabtu,08 mei 2021 Kesiapan S :
10.00 WIB meningkatkan - Tn. F mengatakan Beliau merasa lebih baik setelah mengikuti saran-
manajemen saran.
kesehatan - Tn. F mengatakan ia mengurangi stresnya dengan berkebun dan
membersihkan rumah
- Tn. F mengatakan dua minggu ini maag-nya kambuh sekali namun cepat
reda berkat saran yang diberikan

O :
- Tn. F tampak lebih bugar dan ceria
- Barang-barang di rumah dirombak menjadi lebih rapi sehingga terkesan
luas dan longgar
- Tn. F menjelaskan cara-cara penangangan maag-nya dengan baik

A : Masalah teratasi

P : Pertahankan seluruh intervensi


NO HARI/TANGGAL DIAGNOSA EVALUASI TTD
2. Jumat, 19 Juni Kesiapan S :
2020 meningkatkan - Keluarga mengatakan mereka kini muali menjaga lingkungan fisik,
11.30 WIB koping keluarga psikis dan sosial agar penyakit maag Tn. F tidak kambuh lagi
- Keluarga mengatakan melakukan saran-saran yang diberikan dan
merasakan efeknya
- Keluarga mengatakan senang akan informasi-informasi yang mereka
dapat mengenai penyakit Tn. F

O :
- Rumah tampak sangat rapi dan longgar
- Keluarga tampak bahagia
- Keluarga menjelaskan bagaiamana cara penanganan dan cara
pencegahan maag dengan baik

A : Masalah teratasi

P : Pertahankan seluruh intervensi

Anda mungkin juga menyukai