Anda di halaman 1dari 90

STASE MANAJEMEN KEPERAWATAN

LAPORAN MANAJEMEN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP


MAWAR MELATI RS QUEEN LATIFA YOGYAKARTA

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktik Profesi


Ners Stase Manajemen Keperawatan

Disusun Oleh :

1. Febri Ngestiutama (203203097)


2. Dewi Jhon (203203114)
3. I Komang Andre A (203203098)
4. I Putu Arjun Pratama (203203116)
5. Desy Pratiwi Samauna (203203094)

FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XVI
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
YOGYAKARTA
2021

i
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN MANAJEMEN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP


MAWAR MELATI RS QUEEN LATIFA YOGYAKARTA

Disusun oleh:
Tim Manajemen Keperawatan

Telah disetujui Oleh :

Pembimbing Klinik Tanda Tangan

1 Zulkifli Al-ma’ruf. S.Kep., Ns (………………………)

2 Ida Harianti, A.Md.Kep (………………………)

Pembimbing Akademik Tanda Tangan

1 Ngatoiatu Rohmani. S. Kep., Ns., MNS (………………………)


DAFTAR ISI

HALAMAN DEAPAN.............................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1

B. Tujuan........................................................................................................3

1. Tujuan Umum.....................................................................................3

2. Tujuan Khusus....................................................................................3

C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan................................................................3

D. Cara Pengumpulan Data............................................................................4

1. Observasi............................................................................................4

2. Wawancara..........................................................................................4

3. Studi Dokumentasi..............................................................................4

4. Angket.................................................................................................4

E. Kategori Penilaian......................................................................................4

F. Peserta Praktik...........................................................................................4

BAB II TINJAUAN TEORI....................................................................................6


A. Manajemen Keperawatan..........................................................................6

1. Definisi...............................................................................................6

2. Fungsi Manajemen..............................................................................6

3. Prinsip Dasar Manajemen Keperawatan.............................................8

4. Komponen Manajemen Keperawatan.................................................9

B. Sistem Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP)....................10

1. Definisi.............................................................................................10
2. Jenis Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP).................11

3. Ketenagaan Keperawatan.................................................................18

BAB III HASIL PENGKAJIAN............................................................................25


A. Data Umum..............................................................................................25

1. Profil dan Gambaran Umum RS QUEEN LATIFA.........................25

2. Visi dan Misi RS Queen Latifa.........................................................28

3. Profil Ruangan Mawar Melati..........................................................29

B. Data Pengakajian.....................................................................................30

1. Unsur Input.......................................................................................30

2. Unsur Proses.....................................................................................42

3. Unsur Output....................................................................................62

C. Masalah Dan Perencanaan.......................................................................72

BAB IV PROSES EVALUASI..............................................................................76


A. Kegiatan observasi aktifitas perorganisasian keperawatan......................76

B. Kegiatan observasi proses keperawatan..................................................79

C. Kegiatan observasi penerimaan pasien baru............................................81

BAB V PENUTUP.................................................................................................83
A. Kesimpulan..............................................................................................83

B. Saran........................................................................................................83

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................84
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan yang berfungsi
untuk melakukan upaya kesehatan dasar atau kesehatan rujukan dan upaya
kesehatan penunjang. Keberhasilan rumah sakit dalam menjalankan
fungsinya ditandai dengan adanya mutu pelayanan prima rumah sakit
(Adawiyah et.al., 2012). Salah satu fungsi rumah sakit adalah
menyelenggarakan pelayanan dan asuhan keperawatan yang merupakan
bagian dari sistem pelayanan kesehatan dengan tujuan memelihara kesehatan
masyarakat seoptimal mungkin.
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan
bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat
baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia
(Undang-Undang Keperawatan, 2014). Keperawatan sebagai pelayanan atau
asuhan professional bersifat humanistik, menggunakan pendekatan holistik,
dilakukan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, berorientasi kepada
kebutuhan objektif lain, mengacu pada standar professional keperawatan dan
menggunakan etika keperawatan sebagai tuntutan umum. Perawat dituntut
untuk selalu melaksanakan asuhan keperawatan dengan benar atau rasional
dan baik atau etika (Nursalam, 2007).
Mutu asuhan keperawatan yang baik antara lain: memenuhi standar profesi
yang ditetapkan; sumber daya untuk pelayanan asuhan keperawatan
dimanfaatkan secara wajar, efisien dan efektif; aman bagi pasien dan tenaga
keperawatan; memuaskan bagi pasien dan tenaga keperawatan serta aspek
sosial, ekonomi, budaya, agama, etika, dan tata nilai masyarakat diperhatikan
dan dihormati. Hal ini dapat dicapai dengan adanya manajemen yang baik
(Kuncoro, 2010).

1
Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam
menjalankan suatu kegiatan di organisasi. Dimana di dalam manajemen
tersebut mencakup kegiatan koordinasi dan supervisi terhadap staf, sarana
dan prasarana dalam mencapai tujuan organisasi (Grant & Massey, 1999),
sedangkan menurut Gillies (1986) manajemen didefinisikan sebagai suatu
proses dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Sedangkan
manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf
keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara profesional.
Manajemen keperawatan merupakan pelayanan keperawatan profesional
dimana tim keperawatan dikelola dengan menjalankan empat fungsi
manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian, motivasi, dan pengendalian.
Keempat fungsi tersebut saling berhubungan dan memerlukan ketrampilan–
ketrampilan teknis, hubungan antar manusia dan konseptual yang mendukung
tercapainya asuhan keperawatan yang bermutu, berdaya guna, dan berhasil
guna kepada klien (Nursalam, 2002).
Model asuhan keperawatan professional yang saat ini sedang dilaksanakan
di Ruang Rawat Inap Mawar Melati adalah Model Keperawatan Modifikasi
Primary Nurse, dengan jumlah Primary Nurse 1. Pada penerapannya metode
pemberian asuhan keperawatan memerlukan 3 komponen utama yaitu
ketenagaan, metode pemberian asuhan keperawatan, dan dokumentasi
keperawatan. Dalam sistem pemberian asuhan keperawatan ada beberapa teori
mengenai metode asuhan keperawatan. Menurut Gilles (1989) metode asuhan
keperawatan terdiri dari metode kasus, metode fungsional, metode tim,
metode primer dan metode primer modifikasi (MPM).
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan kepala ruang dan
perawat mengenai pelaksanaan perencanaan di Ruang Mawar-Melati
didapatkan data bahwa pengorganisasian yang digunakan di Ruang Mawar-
Melati adalah metode primer modifikasi yaitu gabungan dari model asuhan
keperawatan primer dan metode tim karena beberapa alasan yaitu : Jika pasien
penuh maka semua perawat akan berkerjasama dalam merawat pasien dan
tidak menggunakan metode tim.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melakukan praktik manajemen selama 3 minggu diharapkan
mahasiswa mampu memahami dan menerapkan proses manajemen
keperawatan di ruang rawat inap Mawar Melati RS Queen Latifa
Yogyakarta.
2. Tujuan Khusus
Mahasiswa diharapkan mampu :
a. Melakukan pengkajian manajemen keperawatan di ruang rawat inap
b. Mengidentifikasi masalah yang berhubungan dengan pelayanan
keperawatan diruangan dengan pendekatan fungsi manajemen:
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian.
c. Menentukan prioritas masalah berdasarkan hasil identifikasi.
d. Merencanakan penyelesaian masalah berdasarkan prioritas masalah
e. Mengimplementasikan tindakan sesuai dengan prioritas rencana
tindakan yang telah dirumuskan.
f. Melakukan simulasi sebagai kepala ruangan, perawat primer dan
associate dalam melakukan pengorganisasian asuhan keperawatan
g. Melakukan evaluasi pencapaian tujuan terhadap tindakan yang telah
dilakukan.

C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Manajemen Keperawatan dilaksanakan di ruang rawat inap Mawar Melati RS
Queen Latifa Yogyakarta selama 3 minggu yang dimulai sejak tanggal 08
November 2021 s.d 27 November 2021.
D. Cara Pengumpulan Data
Pengumpulan data manajemen dilakukan melalui berbagai metode, seperti :
1. Observasi
Observasi dilakukan untuk memperoleh data kondisi fisik ruangan,
proses pelayanan, keadaan inventaris ruangan, dan asuhan keperawatan
yang langsung dilakukan ke pasien.
2. Wawancara
Wawancara dilakukan kepada kepala ruangan, perawat primer,
perawat pelaksana, dan pasien di ruangan untuk mengumpulkan data
tentang proses pelayanan dan mutu pelayanan keperawatan
3. Studi Dokumentasi
Kegiatan ini dilakukan guna memperoleh data terkait karakteristik
pasien, ketenagaan, dokumentasi proses keperawatan, manajemen
ruangan, prosedur tetap ruangan, dan inventaris ruangan.
4. Angket
Angket yang dibagikan oleh mahasiswa kepada pasien dan perawat
untuk mengetahui kepuasan pasien terhadap asuhan keperawatan,
penerapan Standar Asuhan Keperawatan dan pelaksanaan Model Praktik
Keperawatan Profesional.

E. Kategori Penilaian
Kriteria penilaian dengan menggunakanacuan dari Arikunto (2010), dengan
rentang nilai sebagai berikut:
1. Kriteria baik (76-100%)
2. Kriteria cukup (56-75%)
3. Kriteria kurang (40-55%)
4. Tidak baik (< 35%)
F. Peserta Praktik
Peserta praktik stase manajemen keperawatan adalah mahasiswa program
Profesi Ners Angkatan XVI Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
yang terdiri dari:
1. Dewi Jhon (203203114)
2. Desy Pratiwi Samauna (203203094)
3. Febri Ngestiutama (203203097)
4. I Komang Andre A (203203098)
5. I Putu Arjun Pratama B (203203116)
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Manajemen Keperawatan
1. Definisi
Manajemen keperawatan merupakan proses kerja setiap perawat untuk
memberikan pengobatan dan kenyamanan terhadap pasien (Gillies, 2000).
Manajemen keperawatan adalah suatu tugas khusus yang harus
dilaksanakan oleh pengelola keperawatan untuk merencanakan,
mengorganisasikan, mengarahkan serta mengawasi sumber yang ada, baik
sumber daya maupun dana sehingga dapat memberikan pelayanan
keperawatan yang efektif baik kepada pasien, keluarga dan masyarakat
(Suyanto, 2008). Suyanto (2009) menyatakan bahwa lingkup manajemen
keperawatan adalah manajemen pelayanan kesehatan dan manajemen
asuhan keperawatan.
2. Fungsi Manajemen
Proses manajemen dibagi menjadi lima tahap yaitu perencanaan,
pengorganisasian, kepersonaliaan, pengarahan, dan pengendalian (Marquis
dan Huston, 2010).
a. Perencanaan
Perencanaan dimaksudkan untuk menyusun perencanaan yang
strategis dalam mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan,
menentukan kebutuhan dalam asuhan keperawatan, menegakkan
tujuan, mengalokasikan anggaran belanja, memutuskan ukuran dan
tipe tenaga keperawatan yang dibutuhkan, membuat struktur organisasi
yang dapat mengoptimalkan efektifitas staff serta menegakkan
kebijaksanaan dan prosedur operasional untuk mencapai visi dan misi
yang telah ditetapkan (Nursalam, 2002).
Fungsi perencanaan merupakan landasan dasar dari fungsi
manajemen secara keseluruhan. Tanpa ada fungsi perencanaan tidak
mungkin manajemen lainnya akan dapat dilaksanakan dengan baik.
Perencanaan manajerial akan memberikan pola pandang secara
menyeluruh terhadap semua pekerjaan yang akan dijelaskan siapa yang
akan melakukan dan kapan akan dilakukan.
Perencanaan merupakan tuntunan terhadap proses pencapaian
tujuan secara efisien dan efektif (Kuntoro, 2010). Kerangka
perencanaan terdiri dari:
1) Misi, berisi tujuan jangka panjang mengenai bagaimanalangkah-
langkah dari profesi keperawatan dalammelaksanakan visi yang
telah ditetapkan
2) Filosofi, sesuatu yang bisa menguatkan motivasi.
3) Tujuan, berisikan tujuan yang ingin dicapai.
4) Obyektif, berisi langkah-langkah rinci bagaimana mencapai
tujuan.
5) Prosedur, berisi pelaksanaan perencanaan.
b. Pengorganisasian
Pengorganisasian merupakan fungsi manajemen organisasi yang
kedua sesudah perencanaan. Pengorganisasian adalah pengelompokan
aktivitas-aktivitas untuk mencapai tujuan objektif, penugasan suatu
kelompok manajer dengan autoritas pengawasan setiap kelompok dan
menentukan cara dari pengkoordinasian aktivitas yang tepat dengan
unit lainnya, baik secara vertical maupun horizontal yang
bertanggungjawab untuk mencapai obyektif organisasi. Dalam
pengorganisasian menentukan tentang tenaga yang akan melaksanakan
perencanaan, pembagian tugas, wewenang, tanggung jawab dan
mekanisme pertanggungjawaban masing-masing kegiatan. Menurut
Nursalam (2002). fungsi pengorganisasian dari kepala ruang adalah
sebagai berikut :
1) Merumuskan metode penugasan yang digunakan.
2) Merumuskan tujuan metode penugasan.
3) Membuat rincian tugas ketua tim dan anggota secara jelas.
4) Membuat rentang kendali kepala unit membawahi 2 ketua timdan
ketua tim membawahi 2 - 3 perawat.
5) Mengatur dan mengendalikan logistik unit.
6) Mengatur dan mengendalikan situasi tempat praktik.
7) Mendelegasikan tugas saat kepala unit tidak berada di tempat
kepada ketua tim.
8) Memberi wewenang kepada tata usaha untuk mengurus
administrasi klien.
9) Mengatur penugasan jadwal pos dan pekarya.
10) Identifikasi masalah dan cara penanganan
c. Pelaksanaan
Menggerakkan orang-orang agar mau/suka bekerja. Ciptakan
suasana bekerja bukan hanya karena perintah tetapi harus dengan
kesadaran sendiri dan termotivasi.
d. Pengendalian
Merupakan fungsi pengawasan agar tujuan dapat tercapai sesuai
dengan rencana. Pengendalian juga berfungsi agar kesalahan dapat
segera diperbaiki.
3. Prinsip Dasar Manajemen Keperawatan
Manajemen keperawatan berlandaskan perencanaan, tahap
perencanaan terdiri atas pembuatan tujuan, pengalokasian anggaran,
identifikasi kebutuhan pegawai, dan penetapan struktur organisasi. Selama
proses perencanaan, yang dapat dilakukan oleh pimpinan keperawatan
adalah menganalisis dan mengkaji system, mengatur strategi organisasi
dan menentukan tujuan jangka panjang dan pendek, mengkaji sumber daya
organisasi, mengidentifikasi kemampuan yang ada dan aktivitas yang
spesifik serta prioritasnya.
a. Manajemen keperawatan dilandaskan melalui penggunaan waktu
yang efektif.
b. Manajemen keperawatan melibatkan pengambilan keputusan.
c. Manajemen keperawatan harus terorganisasi.
d. Manajemen keperawatan menggunakan komunikasi yang efektif.
e. Komunikasi yang dilakukan secara efektif mampu mengurangi
kesalahpahaman, dan akan memberikan persamaan pandangan arah
dan pengertian diantara pegawai dalam suatu tatanan organisasi.
f. Pengendalian merupakan elemen manajemen keperawatan
4. Komponen Manajemen
Keperawatan a Input
Dalam proses manajemen keperawatan antara lain berupa
informasi, personil, peralatan dan fasilitas.
b Proses
Pada umumnya merupakan kelompok manajer dari tingkat
pengelola keperawatan tertinggi sampai keperawatan pelaksana yang
mempunyai tugas dan wewenang untuk melakukan perencanaan,
pengorganisasian pengarahan dan pengawasan dalam pelaksanaan
pelayanan keperawatan. Proses merupakan kegiatan yang cukup
penting dalam suatu system sehingga mempengaruhi hasil yang
diharapkan suatu tatanan organisasi.
c Output
Umumnya dilihat dari hasil atau kualitas pemberian askep dan
pengembangan staf, serta kegiatan penelitian untuk menindaklanjuti
hasil atau keluaran.
d Kontrol
Diperlukan dalam proses manajemen keperawatan sebagai upaya
meningkatkan kualitas hasil. Kontrol dalam manajemen keperawatan
dapat dilakukan melalui penyusunan anggaran yang proporsional,
evaluasi penampilan kerja perawat, pembuat prosedur yang sesuai
standard akreditasi.
e Mekanisme umpan balik
Mekanisme umpan balik diperlukan untuk menyelaraskan hasil dan
perbaikan kegiatan yang akan datang. Mekanisme umpan balik dapat
dilakukan melalui laporan keuangan, audit keperawatan, dan survey
kendali mutu, serta penampilan kerja perawat.

B. Sistem Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP)


1. Definisi
Sistem MAKP adalah suatu kerangka kerja yang mendefinisikan
keempat unsur: standar, proses keperawatan, pendidikan keperawatan,
dan sistem MAKP. Faktor –faktor yang berhubungan dalam perubahan
MAKP:
a. Kualitas pelayanan keperawatan
Setiap upaya untuk meningkatkan pelayanan keperawatan, kita
selalu berbicara mengenai kualitas. Mengapa kualitas diperlukan:
1) Untuk meningkatkan asuhan keperawatan kepada pasien/konsumen
2) Untuk menghasilkan keuntungan (pendapatan) institusi
3) Untuk mempertahankan eksistensi institusi
4) Untuk meningkatkan kepuasan kerja
5) Untuk meningkatkan kepercayaan konsumen atau pelanggan
6) Untuk menjalankan kegiatan sesuai aturan atau standar
b. Standar praktik keperawatan
Standar praktik keperawatan menurut ANA (Sitorus, 2006)
meliputi:
Standar I: Perawat mengumpulkan data tentang kesehatan klien.
Standar II: Perawat menetapkan diagnosis keperawatan.
Standar III: Perawat mengidentifikasi hasil yang diharapkan
Standar IV: Perawat mengembangkan rencana askep yang berisi
rencana tindakan untuk mencapai hasil yang diharapkan.
Standar V: Perawat mengimplementasikan tindakan yang sudah
ditetapkan dalam rencana askep.
Standar VI: Perawat mengevaluasi perkembangan klien dalam
mencapai hasil akhir yang sudah ditetapkan.
Standar praktik keperawatan di Indonesia disusun oleh Depkes R.I
(2001) yang terdiri dari beberapa standar :
1) Menghargai hak-hak pasien
2) Penerimaan sewaktu pasien MRS
3) Observasi keadaan pasien
4) Pemenuhan kebutuhan nutrisi
5) Asuhan pada tindakan non-operative dan administratif
6) Asuhan pada tindakan operasi dan prosedur invasif
7) Pendidikan kepada pasien dan keluarga
8) Pemberian asuhan secara terus-menerus dan berkesinambungan.

2. Jenis Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP)


Menurut Grant & Massey (2003) dan Marquis & Huston (2007), jenis
model asuhan keperawatan profesional terdiri dari 5 metode yaitu :
a. Metode Fungsional
Metode fungsional dilaksanakan oleh perawat dalam pengelolaan
asuhan keperawatan sebagai pilihan utama pada saat perang dunia
kedua. Pada saat itu karena masih terbatasnya jumlah dan kemampuan
perawat maka setiap perawat hanya melakukan 1-2 jenis intervensi
(misalnya, merawat luka) keperawatan kepada semua pasien di
bangsal.
Kelebihan:
1) Manajemen klasik yang menekankan efisiensi, pembagian tugas
yang jelas dan pengawasan yang baik.
2) Sangat baik untuk rumah sakit yang kekurangan tenaga
3) Perawat senior menyibukkan diri dengan tugas manajerial,
sedangkan perawat pasien diserahkan kepada perawat junior dan
atau belum berpengalama
Kelemahan:
1) Tidak memberikan kepuasan pada pasien maupun perawat
2) Pelayanan keperawatan terpisah-pisah, tidak dapat menerapkan
proses keperawatan
3) Persepsi perawat cenderung kepada tindakan yang berkaitan
dengan keterampilan saja

b. Metode Tim
Metode ini menggunakan tim yang terdiri dari anggota yang
berbeda-beda dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap
sekelompok pasien. Perawat ruangan dibagi menjadi 2-3 tim atau grup
yang terdiri dari tenaga profesional, teknikal, dan pembantu dalam
satu grup kecil yang saling membantu
Kelebihan :
1) Memungkinkan pelayanan keperawatan yang menyeluruh
2) Mendukung pelaksana proses keperawatan
3) Memungkinkan komunikasi antar tim sehingga konflik mudah
diatasi dan memberikan kepuasan kepada anggota tim
Kelemahan:
Komunikasi antar tim terbentuk terutama dalam bentuk konfrensif,
tim yang biasanya membutuhkan waktu dimana sulit untuk
melaksanakan pada waktu-waktu sibuk.
Konsep metode Tim :
1) Ketua tim sebagi perawat profesional harus mampu menggunakan
berbagai tehnik kepemimpinan
2) Pentingnya komunikasi yang efektif agar kontinuitas rencana
keperawatan terjamin
3) Anggota tim harus menghargai kepemimpinan ketua tim
4) Peran kepala ruang penting dalam model tim. Model tim akan
berhasil baik bila didukung oleh kepala ruang.
Tanggung jawab anggota tim :
1) Memberikan asuhan keperawatan pada pasien di bawah tanggung
jawabnya
2) Kerjasama dengan anggota tim dan antar tim
3) Memberikan laporan
4) Tanggung jawab ketua tim :
a) Membuat perencanaan
b) Membuat penugasan, supervisi dan evaluasi
c) Mengenal/mengetahui kondisi pasien dan dapat menilai tingkat
kebutuhan pasien
d) Mengembangkan kemampuan anggota
e) Menyelenggarakan
konferensi Tanggung jawab kepala
ruangan:
1) Perencanaan
a) Menunjukkan ketua tim akan bertugas di ruangan masing-
masing
b) Mengikuti serah terima pasien di shift sebelumnya
c) Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien: gawat, transisi,
dan persiapan pulang bersama ketua tim
d) Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan
aktifitas dan kebutuhan klien bersama ketua tim, mengatur
penugasan atau penjadwalan
e) Merencanakan strategi pelaksanaan keperawatan
f) Mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi,
patofisiologi, dan tindakan medis yang dilakukan, program
pengobatan dan mendiskusikan dengan dokter tentang tindakan
yang akan dilakukan terhadap pasien
g) Mengatur dan mengendalikan asuhan keperawatan :
(1)Membimbing pelaksanaan asuhan keperawatan
(2)Membimbing penerapan proses keperawatan dan menilai
asuhan keperawatan
(3)Mengadakan diskusi untuk pemecahan masalah
(4)Memberikan informasi kepada pasien atau keluarga yang
baru masuk
h) Membantu mengembangkan niat pendidikan dan latihan diri
i) Membantu membimbing terhadap peserta didik keperawatan
j) Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan dan rumah
sakit
2) Pengorganisasian
a) Merumuskan metode penugasan yang digunakan
b) Merumuskan tujuan metode penugasan
c) Membuat rincian tugas ketua tim dan anggota tim secara jelas
d) Membuat rentang kendali kepala ruangan membawahi 2 ketua
tim dan ketua tim membawahi 2-3 perawat
e) Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan: membuat
proses dinas, menagtur tenaga yang ada setiap hari dan lain-lain
f) Mengatur dan mengendalikan logistik ruangan
g) Mengatur dan mengendalikan situasi tempat praktik
h) Mendelegasikan tugas saat kepala ruangan tidak berada di
tempat, kepada ketua tim
i) Memberi wewenang kepada tata usaha untuk mengurus
administrasi pasien
j) Mengatur penugasan jadwal pos dan pakarnya
k) Identifikasi masalah dan cara penanganan
3) Pengarahan
a) Memberi pengarahan tentang penugasan ketua tim
b) Memberi pujian kepada anggota tim yang melaksanakan tugas
dengan baik
c) Memberi motivasi dalam peningkatan pengetahuan,
keterampilan dan sikap
d) Menginformasikan hal-hal yang dianggap penting dan
berhubungan dengan askep pasien
e) Melibatkan bawahan yang mengalami kesulitan dalam
melaksanakan tugasnya
f) Meningkatkan kolaborasi dengan anggota tim
4) Pengawasan
a) Melalui komunikasi : mengawasi dan berkomunikasi langsung
dengan ketua tim maupun pelaksana mengenai asuhan
keperawatan yang diberikan kepada pasien.
b) Melalui supervise :
(1)Pengawasan langsung melalui inspeksi, mengamati sendiri
atau melalui laporan langsung secara lisan dan
memperbaiki atau mengawasi kelemahan-kelamahan yang
ada saat itu juga
(2)Pengawasan tidak langsung yaitu mengecek daftar hadir
ketua tim. Membaca dan memeriksa rencana keperawatan
serta catatan yang dibuat selama dan sesudah proses
keperawatan dilaksanakan (didokumentasikan), mendengar
laporan ketua tim tentang pelaksanaan tugas
(3)Evaluasi
(4)Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan
dengan rencana keperawatan yang telah disusun bersama
ketua tim
(5)Audit keperawatan
c. Metode Primer
Metode penugasan dimana 1 orang perawat bertanggung jawab
penuh selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan pasien mulai dari
pasien masuk sampai keluar rumah sakit.
Kelebihan :
1) Bersifat kontinuitas dan konfrehensif
2) Perawat primer mendapatkan akuntabilitas yang tinggi terhadap
hasil dan memungkinkan pengembangan diri
3) Keuntungan antara lain terhadap pasien, perawat, dokter dan
rumah sakit
Kelemahan:
Hanya dapat dilakukan oleh perawat yang memiliki pengalaman dan
pengetahuan yang memadai dengan kriteria asertif, self direction,
kemampuan mengambil keputusan yang tepat, menguasai
keperawatan klinik, akuntable serta mampu berkolaborasi dengan
berbagai disiplin. Konsep dasar metode primer :
1) Adanya tanggung jawab dan tanggung gugat
2) Ada otonomi
3) Keterlibatan pasien dan
keluarga Tugas perawat primer:
1) Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara
komprehensif
2) Membuat tujuan dan rencana keperawatan
3) Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama ia dinas
4) Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang
diberikan oleh disiplin lain maupun perawat lain
5) Mengevaluasi keberhasilan yang dicapai
6) Menerima dan menyesuaikan rencana
7) Menyiapkan penyuluhan untuk pulang
8) Melakukan rujukan kepada pekerja sosial, kontak dengan lembaga
sosial di masyarakat
9) Membuat jadwal perjanjian klinik
10) Mengadakan kunjungan rumah
Ketenagaan metode primer :
1) Setiap perawat primer adalah perawat bed side,
2) Beban kasus pasien 4-6 orang perawat untuk satu perawat,
3) Penugasan ditentukan oleh kepala bangsal,
4) Perawat primer dibantu oleh perawat profesional lain maupun non
profesional sebagai perawat asisten.
d. Manajemen Kasus
Setiap perawat ditugaskan untuk melayani semua kebutuhan pasien
saat dinas. Pasien akan dirawat oleh perawat yang berbeda untuk
setiap shift dan tidak ada jaminan bahwa pasien akan dirawat oleh
orang yang sama pada hari berikutnya.
Kelebihannya :
1) Perawat lebih memahami kasus perkasus,
2) Sistem evaluasi dari manajerial menjadi lebih mudah.
Kekurangannya :
1) Belum dapatnya diientifikasi perawat penanggung jawab,
2) Perlu tenaga yang cukup banyak yang mempunyai kemampuan
dasar yang sama.
e. Modifikasi: Tim Primer
Pada model MAKP tim digunakan secara kombinasi dari kedua
sistem. Menurut Sudarsono (2000), penetapan sistem model MAKP
ini didasarkan dengan beberapa alasan :
1) Keperawatan primer tidak digunakan secara murni, karena
sebagai perawat primer harus mempunyai latar belakang
pendidikan S1 keperawatan atau setara,
2) Keperawatan tim tidak digunakan secara murni karena tanggung
jawab asuhan keperawatan pasien terprakmentasi pada berbagai
tim,
3) Melalui kombinasi dari kedua model tersebut diharapkan
komunitas asuhan keperawatan dan akontabilitas asuhan
keperawatan terdapat pada primer. Disamping itu karena saat ini
jenis pendidikan perawat yang ada dirumah sakit sebagian besar
adalah lulusan D3 maka akan mendapat bimbingan dari perawat
primer / ketua tim ketua tim tentang asuhan keperawatan.
Peran kepala ruangan:
1) Menerima pasien baru,
2) Memimpin rapat,
3) Mengevaluasi kinerja perawat,
4) Menyediakan material,
5) Perencanaan, pengawasan
pengarahan. Perawat Primer:
1) Membuat perencanaan askep,
2) Mengadakan tindakan kaloborasi,
3) Memimpin timbang terima,
4) Mendelegasikan kasus,
5) Memimpin ronde keperawaatan,
6) Mengevaluasi pemberian askep,
7) Bertanggung jawab terhadap pasien,
8) Memberi petunjuk jika pasien akan pulang,
9) Memimpin timbang terima,
10) Mengisi resume keperawatan.
Perawat Associate:
1) Memberikan askep,
2) Mengikuti timbang terima,
3) Melaksanakan tugas yang didelegasikan,
4) Mendokumentasikan tindakan keperawatan.

3. Ketenagaan Keperawatan
Jumlah tenaga keperawatan pada suatu ruangan atau rumah sakit,
ditetapkan berdasarkan derajat ketergantunagan klien yang ditetapkan
dengan mengidentifikasi jumlah klien berdasarkan derajat ketergantungan
klien dalam satu bulan. Berdasarkan hasil ini dapat diketahui rata-rata
jumlah klien berdasarkan derajat ketergantungan (minimal, intermediet
dan total). Kemudian jumlah perawat ditentukan dengan rumus Douglas
(1985) atau Loveridge & Cummings (1996).
a. Metode perhitungan tenaga
Beberapa metode untuk menentukan kebutuhan kualifikasi tenaga
perawat
1) Metode Rasio (Peraturan Menkes RI . No. 262 / Menkes Per / VII
/ 1979) dalam Ilyas (2000).
Menggunakan jumlah tempat tidur dengan tenaga yang diperlukan.
Metode ini hanya dapat diketahui jumlah tenaga secara total, tidak
dapat mengetahui jumlah kebutuhan dan kualifikasi dan setiap
bagian yang dibutuhkan.

Metode rasio tempat tidur dan personel rumah sakit


Tipe RS TM : TT TPN : TT TNP : TT T.non : TT
A dan B 1 : (4-7) (3-4) : 2 1 :3 1:1
C 1:9 1:1 1:5 3:4
D 1 : 15 1:2 1:6 2:3
Khusus Disesuaikan
TM = Tenaga Medis
TPN = Tenaga Paramedis Perawatan
TNPN = Tenaga Non Paramedis
Perawatan T NON P = Tenaga Non Perawatan
TT = Tempat Tidur

2) Metode Douglas (1975)


Jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan pada pagi, sore dan
malam adalah tergantung pada tingkat ketergantungan pasien
seperti dalam tabel berikut:
Tabel : Sistem klasifikasi pasien menurut Metode Douglas
Shif
Klasifikasi
Pagi Siang Malam
Self care 0,17 0,14 0,10
Intermediate care 0,27 0,15 0,07
Total Care 0,36 0,30 0,20
Derajat ketergantungan pasien terhadap keperawatan berdasarkan
kriteria sebagai berikut :
a) Perawatan minimal memerlukan waktu 1 – 2 jam/24 jam, dengan
kriteria:
(1) Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sendiri.
(2) Makan, minum dilakukan sendiri.
(3) Ambulasi dengan pengawasan.
(4) Observasi tanda – tanda vital dilakukan tiap shift.
(5) Pengobatan minimal, status psikologis stabil.
(6) Persiapan pengobatan memerlukan prosedur.
b) Intermediate memerlukan waktu 3 – 4 jam/24 jam dengan kriteria:
(1)Kebersihan diri dibantu, makan – minum dibantu.
(2)Observasi tanda – tanda vital.
(3)Ambulasi dibantu, pengobatan lebih dari sekali.
(4)Folley kateter, intake output dicatat.
(5)Klien dengan pemasangan infus, persiapan pengobatan
memerlukan prosedur.
c) Perawatan maksimal atau total memerlukan waktu 5 – 6 jam/ 24
jam dengan kriteria:
(1)Segala diberikan atau dibantu.
(2)Posisi diatur, observasi tanda – tanda vital tiap 2 jam.
(3)Makan memerlukan NGT, menggunakan terapi intra vena .
(4)Menggunakan Suction.
(5)Gelisah/ disorientasi
3) Standar ketenagaan keperawatan (perawat dan bidan) menurut
Direktorat pelayanan keperawatan Dirjen Yan-Med Depkes RI (2001)
dengan memperhatikan unit kerja yang ada pada masing-masing
Rumah Sakit.
Model pendekatan yang digunakan untuk rawat inap adalah:
a) Berdasarkan klasifikasi klien, cara penghitungan :
(1) Tingkat ketergantungan klien berdasarkan jenis kasus.
(2) Rata-rata jumlah klien / hari.
(3) Jam perawatan yang diperlukan / hari / klien.
(4) Jam perawatan yang diperlukan / ruangan / hari.
(5) Jam kerja efektif setiap perawat / 7 jam / hari.
Rumus :
Jumlah jam perawatan = Tenaga yang dibutuhkan
Jam kerja efektif / shift
Perhitungan jumlah tenaga yang dibutuhkan perlu ditambah (faktor
koreksi) dengan :
(1) Hari libur / cuti / hari besar (loss day)
𝐿𝑜𝑠𝑠𝑑𝑎𝑦
jumlah hari minggu / tahun + cuti + hari besar
=
jumlah hari kerja efektif
× jml
perawat
(2) Jumlah tenaga keperawatan yang mengerjakan tugas-tugas non
profesi keperawatan (Non Nursing Jobs) diperkirakan 25 % dari
jam pelayanan keperawatan.

Rumus :
𝑁𝑜𝑛 𝑁𝑢𝑟𝑠𝑖𝑛𝑔 𝐽𝑜𝑏𝑠
(jumlah tenaga keperawatan + 𝑙𝑜𝑠𝑠𝑑𝑎𝑦) X 25
=
100
Jumlah tenaga = tenaga yang tersedia + faktor koreksi
(loss day + Non nursing jobs)
b) Berdasarkan derajat ketergantungan klien.
Klien dikategorikan dalam beberapa kategori yang didasarkan
pada kebutuhan terhadap asuhan keperawatan meliputi :
(1) Asuhan keperawatan minimal.
(2) Asuhan keperawatan sedang.
(3) Asuhan keperawatan agak berat.
(4) Asuhan keperawatan maksimal.

Tabel Sistem klasifikasi pasien menurut standar ketenagaan


Keperawatan Depkes RI
Kategori Rata-rata jumlah jam
perawatan
Askep minimal 2
Askep sedang 3,08
Askep agak berat 4,15
Askep maksimal 6,16

Rumus :
Jumlah jam perawatan ruangan / hari = jumlah tenaga dibutuhkan
Untuk penghitungan jumlah tenaga harus ditambah (faktor koreksi)
1. Loss day.
2. Non nursing jobs.
Rumus sama seperti pada perhitungan klasifikasi klien.
4) Metode Gillies
(a) Perawatan langsung
Perawatan langsung adalah bentuk pelayanan yang diberikan
oleh perawat yang ada hubungannya dengan kebutuhan fisik,
psikologis dan spiritual. Berdasarkan derajat ketergantungan
pasien pada perawat maka dapat diklasifikasikan dalam empat
kelompok yaitu:
(1) Self care dibutuhkan ½ X 4 jam = 2 jam
(2) Partial care dibutuhkan ¾ X 4 jam = 3 jam
(3) Total care dibutuhkan 1-1 ½ X 4 jam= 4jam
(4) Intensive care dibutuhkan 2 X 4 jam = 8 jam
(b) Perawatan tak langsung
Meliputi kegiatan-kegiatan membuat rencana keperawatan,
menyiapkan dan memasang alat, konsultasi dengan tim,
menulis dan membaca catatan kesehatan klien, melaporkan
kondisi pasien. Dari hasil penelitian di rumah sakit Detroit
dibutuhkan waktu 38 menit / pasien (Gillies, 1989), sedangkan
di rumah sakit Jhon Hopkin dibutuhkan 60 menit / pasien
(Gillies, 1994), menurut Young (Gillies, 1989) dibutuhkan 60
menit / pasien.
(c) Pendidikan kesehatan
Meliputi aktivitas pengobatan serta tindak lanjut pengobatan.
Menurut Meyer dalam Gillies (1994) waktu yang dibutuhkan
adalah 15 menit/hari/pasien. Dengan menggunakan system
klasifikasi pasien.
Rumusnya adalah sebagai berikut:
Jumlah tenaga perawat
A × B × 365 hari
=
(365 – hari libur) X jam kerja / hari

A = jumlah jam perawatan yang diperlukan setiap


pasien/hari.
B = rata-rata sensus harian pasien.
128= hari libur.
365 = jumlah hari kerja selama setahun.
Jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan di satu unit harus
ditambah faktor koreksi 20% (untuk antisipasi
kekurangan/cadangan).
5) Metode Nina
Untuk menerapkan metode Nina diperlukan lima tahap berikut:
a) Tahap I – hitung A, yaitu jumlah rata-rata jam perawatan pasien
selama 24 jam.
b) Tahap II – hitung B, yaitu jumlah rata-rata jam perawatan pasien
seluruh bangsal di rumah sakit
B = A X TT
c) Tahap III – hitung C, yaitu jumlah rata-rata jam perawatan pasien
seluruh rumah sakit dalam setahun.
C = B X 365 hari
d) Tahap IV – hitung D, yaitu perkiraan rata-rata jam perawatan
seluruh pasien rumah sakit selama setahun dihubungkan dengan
BOR.
D = C X BOR / 80
e) Tahap V – hasilnya adalah E, yaitu jumlah perawat yang
dibutuhkan.
D
E=
Jam kerja/tahun

Jam kerja pertahun diperoleh dari hasil kerja efektif per


tahun, (365 – 52 – 12 – 12) = 289 hari, dikalikan jam kerja
efektif perhari (8 – 2 jam) = 6 jam per-hari. Jadi, jam kerja
pertahun adalah 1.734 jam. Angka 80 adalah konstanta yang
menyatakan bahwa jumlah tenaga perawat mencukupi apabila
mancapai 80 % dari kebutuhan rumah sakit.
BAB III
HASIL PENGKAJIAN

A. Data Umum
1. Profil dan Gambaran Umum RS QUEEN LATIFA
Berdirinya Rumah Sakit Umum (RSU) Queen Latifa Yogyakarta
bermula dari sebuah Rumah Praktek Mandiri Swasta milik pribadi pada
tahun 1992. Kemudian berkembang dan melembaga menjadi Balai
Pengobatan dan Rumah Bersalin (BPRB) pada tahun 2001, yang semula
dikelola oleh bidan praktek 24 jam beserta praktek dokter umum pagi dan
sore hari. Sejarah pengambilan nama Queen Latifa yaitu Queen berarti raja
atau ratu dan Latifa yang berarti lembut. Hal tersebut menceritakan bahwa
RSU Queen Latifa inginnya meraja atau sukses dengan penuh kasih
sayang untuk pelanggan. Jadi dapat disimpulkan dari moto RSU Queen
Latifa yaitu Rumah Sakit Keluarga yang Terpercaya. (Buku Profil RSU
Queen Latifa, 2016).
Pada tahun 2003 Ibu Siti Purwanti pemilik BPRB Queen Latifa
mendapat prestasi sebagai Bidan Praktek Swasta terbaik ke-II se-Provinsi
DIY. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap BPRB Queen
Latifa, sehingga BPRB Queen Latifa meningkatkan kualitas pelayanan dan
mengajukan studi kelayakan yang kemudian mendapatkan izin operasional
berdasarkan Surat Izin Dinas Kesehatan No. 503/4838/DKS/2009 dan
resmi menjadi Rumah Sakit Umum (RSU) QUEEN LATIFA yang
diresmikan oleh Bupati Sleman pada tanggal 30 Desember 2009 di bawah
naungan PT. QUEEN LATIFA HUSADA JAYA yang juga memiliki
yayasan Panti Asuhan Queen Latifa. RSU Queen Latifa Yogyakarta juga
merupakan salah satu rumah sakit swasta di Yogyakarta yang telah
mendapatkan akreditasi KARS Service pada tahun 2014 (Buku Profil RSU
Queen Latifa, 2016).
Berbagai tantangan dan ujian yang telah dilewati merupakan pelajaran
yang sangat berharga, sehingga dalam perjalanan Queen Latifa tumbuh
semakin mantap dengan mutu pelayanan selalu ditingkatkan dan selalu
berorientasi pada keselamatan pasien, karena didalam Rumah Sakit Umum
terdapat berbagai pelayanan medis antara lain klinik spesialis, IGD 24 jam,
ambulance siaga 24 jam, dokter umum siaga 24 jam, klinik bidan dan
pelayanan persalinan 24 jam, serta terdapat fasilitas penunjang medis
lainnya. Semua itu terdapat dalam RSU Queen Latifa yang difasilitasi bagi
masyarakat agar dapat meningkatkan kebutuhan kesehatan. Karena
tuntutan masyarakat dan lingkungan sekitar yang menginginkan pelayanan
kesehatan yang lebih paripurna, disertai dengan perkembangan kawasan
Ringroad Barat meliputi kawasan perumahan dan perusahaan.
Rumah Sakit Umum (RSU) Queen Latifa Yogyakarta terletak Jln.
Ringroad Barat, No.118 Mlangi, Nogotirto, Gamping, Sleman,
Yogyakarta. Meskipun RSU Queen Latifa tidak terletak di pusat kota
Jogja, namun letak RSU Queen Latifa cukup strategis dan mudah
dijangkau karena terletak di pinggir jalan raya yang merupakan jalur lintas
Provinsi. Meskipun jauh dari pusat kota, namun RSU Queen Latifa berada
cukup dekat dengan beberapa kampus seperti Universitas Stikes Aisyiah
(UNISA), Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY), dan Universitas
Jendral Achmad Yani Yogyakarta. Selain kampus, RSU Queen Latifa juga
dekat dengan rumah sakit besar seperti RSA UGM dan PKU
Muhammadiyah II Yogyakarta, sehingga memudahkan RSU Queen Latifa
ketika akan merujuk pasien gawat darurat (Buku Profil RSU Queen Latifa,
2016).
RSU Queen Latifa memiliki 7 (tujuh) bangunan/gedung yang berada
dalam lingkup rumah sakit, serta 4 (empat) bangunan/gedung yang
berlantai 2 (dua). Karena pada awalnya RSU Queen Latifa merupakan
BPRB yang bangunannya masih menyatu dengan rumah sang pemilik,
meskipun bangunan/gedung rumah sakit dengan rumah pemilik sudah
terpisah, namun hingga kini bangunan rumah sang pemilik masih berada
di dalam lingkup bangunan/gedung rumah sakit.
RSU Queen Latifa yang merupakan rumah sakit swasta tipe D, dalam
memberikan pelayanan terbaik untuk pasien selain memberikan pelayanan
rawat jalan, RSU Queen Latifa juga memfasilitasi ruang rawat inap siaga
24 jam yang nyaman bagi pasien opname. Jumlah tempat tidur yang
dimiliki RSU Queen Selain itu, fasilitas pelayanan medis yang terdapat
pada RSU Queen Latifaantara lain : Instalasi Gawat Darurat (IGD) siaga
24 jam, Klinik Dokter Umum siap 24 jam, Klinik Bidan siaga 24 jam,
Pelayanan Persalinan 24 jam, Klinik Gigi, Instalasi Rawat Inap Siaga 24
jam, Pelayanan Medical Check Up (MCU), Klinik Fisioterapi, Imunisasi,
Khitan Centre, Home Care (perawatan di rumah, kantor dan hotel),
Intalasi Bedah Sentral (IBS) siaga 24 jam, Hich Care Unit (HCU), Klinik
Spesialis : Spesialis Obsgyn, Spesialis Anak, Spesialis Penyakit Dalam,
Spesialis Saraf, Spesialis Bedah, Spesialis Radiologi, Spesialis THT,
Spesialis Mata, dan Spesialis Estetika (Buku Profil RSU Queen Latifa,
2016).
Latifa sebanyak 50 buah dengan pembagian kelas yaitu: High Care Unit
(HCU): 2 tempat tidur, VIP (Wijaya Kusuma): 5 tempat tidur, Kelas I
(Anggrek): 3 tempat tidur, Kelas II (Anggrek): 4 tempat tidur, Kelas III
(Dahlia, Mawar, Melati): 26 tempat tidur, VK: 3 tempat tidur, Kamar bayi:
7 tempat tidur (Buku Profil RSU Queen Latifa, 2016).
Selain itu, fasilitas penunjang medis yang terdapat pada RSU Queen
Latifaantara lain: Unit Laboratorium Klinik 24 jam, Unit Pelayanan Obat/
Farmasi 24 jam, Unit Pelayanan Radiologi 24 jam, Pelayanan Elektro
Medik (USG dan EKG/ Rekam Jantung), Konsultasi obat oleh Apoteker,
Konsultasi gizi oleh Ahli Gizi, dan Intalasi Laundry (binatu). Serta
terdapat instalasi nonmedis dan fasilitas pendukung seperti: Bagian
Operasional rumah sakit, Bagian Administrasi dan SDM, Bagian
Keuangan dan Akutansi, Kerohanian Islam, Ambulans 24 jam, Tempat
parkir yang aman, nyaman dan luas, Mushola yang representatif, dan
Gazebo untuk ruang pertemuan (Buku Profil RSU Queen Latifa, 2016).
RSU Queen Latifa juga memberikan fasilitas kepada pasien untuk
memudahkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang bekerjasama
dengan beberapa perusahaan dan instansi Asuransi/ Jaminan Sosial, antara
lain seperti: BPJS, JAMKESOS, JAMKESTA, PT. Asuransi Sinar Mas.
2. Visi dan Misi RS Queen
Latifa VISI
Menjadi Rumah Sakit Tipe C yang terakreditas “PARIPURNA” dan
disukai oleh pelanggan.
MISI
a. Memberikan pelayanan kesehatan secara profesional, berkualitas dan
terpercaya dengan prinsip Contiuous Improvment
b. Menyelenggarakan layanan Rumah Sakit yang bersifat kekeluargaan
dan bertanggung jawab dengan strategi Lean Management.
c. Merealisasikan Rumah Sakit Unggulan.
d. BENCHMARKING ke rumah sakit lain yang lebih baik.
RSU Queen Latifa memiliki visi menjadi Rumah Sakit Tipe C terbaik di
Yogyakarta pada tahun 2017 dan disukai pelanggan. Dalam upaya
mewujudkan visinya tersebut, RSU Queen Latifa memiliki misi, yaitu
antara lain : (1) Memberikan pelayanan kesehatan secara profesional,
berkualitas dan terpercaya dengan prinsip continous imprivement serta
berorientasi pada keselamatan pasien dan kepuasan pelanggan. (2)
Menyelenggarakan rumah sakit yang dapat menjadi tempat pendidikan
dan rujukan pelayanan di bawahnya. (3) Merealisasikan rumah sakit
unggulan. (4) Melaksanakan pelayanan yang bersifat kekeluargaan dan
bertanggung jawab melalui pembinaan akuntabilitas koperasi dan profesi
sehingga disukai pelanggan. (5) Benchmark ke rumah sakit lain yang lebih
baik dan berprestasi (Buku Profil RSU Queen Latifa,2016).
Rumah sakit yang memiliki motto “Rumah Sakit Keluarga Yang
Terpercaya” ini, dalam sehari-seharinya selalu menerapkan nilai dasar 3
(tiga) S, yaitu Salam, Senyum, Sapa. Selain 3S, semua staff dan karyawan
rumah sakit juga dituntut untuk memiliki sikap SEDAP yang memiliki
arti: Semangat yaitu motivasi yang kuat dalam melaksanakan segala tugas.
Efisien yaitu mampu dalam menjalankan tugas dengan baik, tepat dan
hemat. Disiplin yaitu taat dan patuh terhadap standar prosedur operasional
dalam menjalankan tugas dan pelayanan. Asertif yaitu bersikap jujur dan
menunjukkan ekspresi sesuai dengan lisan hati dan pikiran. Peduli yaitu
sebuah sikap memperhatikan dan bertindak proaktif terhadap keadaan
sekitar.
3. Profil Ruangan Mawar Melati
Ruang Mawar Melati merupakan salah satu bangsal rawat inap yang
berada di RS Queen Latifa. Ruang Mawar Melati merupakan bangsal
rawat inap untuk perawatan anak, perempuan, laki-laki, obsygen dan
pasien kelas III. Ruang rawat inap Mawar Melati memiliki 19 tempat tidur
terdiri atas 2 tempat tidur pasien laki-laki, 4 tempat tidur pasien obsygen, 5
tempat tidur anak-anak, 6 tempat tidur pasien perempuan, 2 tempat tidur
pasien isolasi, dengan jumlah perawat yang ada di ruangan Mawar Melati
sebanyak 7 perawat dan ada 10 mahasiswa praktikan.
B. Data Pengakajian
1. Unsur Input
a. Man
1) Pasien
Terdapat jumlah pasien yang dirawat di Ruang Rawat Inap
Mawar Melati selama periode bulan Agustus-Oktober 2021 yang
kami sajikan pada table berikut:
Tabel Data Pasien RS Queen Latifa
No Bulan Umum BPJS Jumlah
1 Agustus 10 69 79
2 September 17 70 87
3 Oktober 7 88 95
Suber : Manajemen Rs Queen Latifa 2021
Analisis:

Berdasarkan Tabel jumlah pasien paling banyak pada bulan


Oktober 2021 sebanyak 95 pasien sedangkan pasien terendah pada
bulan Agustus sebanyak 79 pasien

2) Penyakit
Terdapat jumlah penyakit yang dirawat di Ruang Rawat
Inap Mawar Melati selama periode bulan Agustus-Oktober 2021
yang kami sajikan pada table berikut :
Tabel Data 10 Besar Penyakit di RS Queen Latifa
No Penyakit Agust Sept Okt Jumlah %
1 PP SPONTAN 7 3 8 18 0,18
2 ABSES 5 5 0,5
3 Soft Tissue Tumor 6 6 12 0,12
4 SC 10 11 5 26 0,26
5 AB Imminens 2 4 6 0,6
6 DF/DHF 1 4 4 5 0,5
7 Bronkopneumonia 3 4 7 0,7
8 Fraktur 4 4 8 0,8
9 APP 4 3 7 0,7
10 Stroke 9 3 3 15 0,15
Total 117
Suber : Rekam Medis Rs Queen Latifa tahun 2021
Analisis :
Berdasarkan Tabel 10 penyakit terbesar paling banyak SC
sebanyak 26 pasien dengan persentase sebesar 0,26%, dan
penyakit paling sedikit ada Abses dan DHF sebanyak 5 pasien
dengan sebesar 0,5%.
3) Kebutuhan Perawat
Kebutuhan tenaga perawat berdasarkan pembagian shift jaga di
Ruang Mawar Melati dapat dilihat pada table berikut :
Tabel Kebutuhan Perawat Menurut Shift
Shift
Klasifikasi
Pagi Sore Malam
Minimal Care 14x0,17=2,38 14x0,14=1,96 14x0,10=1,4
Persial Care 0,27 0,15 0,07
Total Care 0,36 0,30 0,20

Jumlah tempat tidur: 14 buah


Tingkat ketergantungan klien di ruang Mawar Melati:
Perawatan minimal: 14
Kesimpulan jumlah tenaga perawat yang bertugas:
Pagi 2
Siang 2
Malam 1
Faktor Koreksi : 42 x 5 = 0,73 (1 Petugas)
286
Maka dibutuhkan tenaga perawat pelaksana: 1 orang
Analisa:
Berdasarkan penghitungan menurut Depkes kebutuhan tenaga
perawat di ruang rawat inap Mawar Melati maka dibutuhkan
perawat pelaksana 1 orang per shift nya. Jumlah total tenaga
perawat di ruangan saat ini berjumlah 7 orang, sehingga kebutuhan
perawat di ruang rawat inap Mawar Melati sudah mencukupi.
4) Klasifikasi Pendidikan keperawatan
Tenaga keperawatan di Ruang Rawat Inap Mawar Melati
berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel Tingkat Pendidikan Keperawatan Ruang Mawar Melati
No Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase %
2 S1 Keperawatan+Ners 2 28,57
3 DIII Keperawatan 5 71,42
Total 7 100

Sumber : Data Primer

5) Rekapitulasi Mahasiswa Praktikan di Ruang Mawar Melati


Tabel Rekapitulasi Mahasiswa
No Institusi Jumlah
1 Poltekes Yogyakarta (DIII Keperawatan) 4
2 Poltekes Yogyakarta (DIV Keperawatan) 4
3 Universitas Jenderal Achmad Yani (Profesi KMB) 2
4 Universitas Jenderal Achmad Yani (Profesi Makep) 5
Total 15
Sumber : Data Primer
Analisis :
Berdasarkan tabel rekafitulasi mahasiswa praktek di ruang Mawar
Melati terdapat 15 mahasiswa praktikan dari 2 institusi
pendidikan.
Analisa :
Berdasarkan tabel tingkat pendidikan perawat di ruang Mawar
Melati terdapat 2 orang perawat dengan pedidikan keperawatan S1
Ners dan 5 orang perawat dengan pendindikan keperawatan DIII,
dan yang paling banyak adalah pendidikan DIII Keperawatan
sebanyak 5 orang perawat (71,42%).
6) SDM di Ruangan Mawar Melati
Tabel SDM Ruangan Mawar Melati
No Nama Usia Pddk Jabatan Lama Status Pelatihan
Kerja Pegawai
1 Ida Harianti, D3 Kepala 11 Tetap Pemasangan &
A.Md.Kep Ruang Tahun syring pump,
Vaksinasi
2 Siti Rinawati S, S1/Ns Perawat 3 Kontrak Pemasangan &
S.Kep .Ns, MMR Ruangan Tahun syring pump
3 Rokhayati, D3 Perawat 11 Tetap Pemasangan &
A.Md.Kep Ruangan Tahun syring pump
4 Nike D3 Perawat 6 Calon Pemasangan &
Astutiningrum, Ruangan Tahun Pegawai syring pump
A.Md.Kep
5 Ayu Hibatulloh, D3 Perawat 5 Kontrak Assesment nyeri
A.Md.Kep Ruangan Bulan
6 Septi Ratna Dewi, S1/Ns Perawat 3 Percobaan Primery Health
S.Kep.Ns Ruangan Bulan care &
interpretasi EKG
7 Neli Setyasari, D3 Perawat 3 Percobaan Assesment nyeri
A.Md.Kep Ruangan Bulan
Sumber : Data Primer
Analisa :
Berdasarkan Tabel masih ditemukan banyak tenaga perawat yang memiliki
tingkat pendidikan DIII Keperawatan sebanyak 5 orang, dan untuk tingkat
pendidikan Profesi Ners sebanyak 2 orang. Berdasarkan tabel juga terdapat 2
perawat dengan status pegawai tetap, 2 orang perawat dengan status pegawai
kontrak, 1 orang perawat dengan status calon pegawai, dan 2 orang perawat
dengan status pegawai percobaan.
b. Matrial
a) Denah Ruangan Mawar Melati

KM. Pasien KP. Isolasi

KP. Obgyn

KP. Perempuan

KP. Laki-Laki

KP. Anak

Nurse Station

Keterangan :
K P : kamar pasien
K M : kamar mandi
Analisis :
Denah ruangan di Mawar Melati sudah bagus, karena nurse station berada
di depan bukan ditengah dan juga bukan dibelakang, sehingga bisa
mengontrol pasien-pasien yang ada di kamar-kamar. Ruang Mawar Melati
terletak dilantai II RS Queen Latifa dan memiliki 1 nurse station, ruang
perawat, 4 kamar tidur pasien, 1 kamar isolasi, 1 kamar mandi perawat, 2
kamar mandi pasien.
c. Jadwal Perawat
Jadwal Shift Perawat bulan November 2021 di Ruang Mawar Melati
Masa
No Nama pdk 1 2 3 4 5 6 7 8 9 `10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 3
Kerja
M M M
1 Ida Harianti D3 P P j P P P L P P Mj P P P L P P j P P P L P P j P P P L P P
S1/ m m m m
2 Siti Rinawati S S M M X L P P S S M M X L S M M X P S M M X L L P
Ns d d
d d
m m m
3 Rokhayati D3 S M X P S S L M X P S S M X P P S S L M X S S L M X M
d d d
m m
4 Nike Astutiningrum D3 M X S M X L L L M M X S S d M M X L P S S M M X L d S S M X
m m m
5 Ayu Hibatulloh D3 X L P d M M X S d P L S M M X L S S M X M X d S M M X L P M
6 Septi Ratna Dewi S1 L P S S M S M X L S S M M X L P S S S M M X L P S M M X S S
m m m
7 Neli Setyasari D3 M M X L S S d M M X d L P P S S M M X L P d S M M X L P S S

Dinas Pagi 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
Dinas Siang 1 2 2 1 1 2 1 2 1 1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2
Dinas Malam 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1

Mengetahui Mengetahui Mengetahui


Kepala Bidang Pelayanan Medik Manajer Keperawatan Kepala Unit Mawar Melati
& Penunjang Medik

36
dr. Shelly Juliana Awwaline, MMR Muhammad Wahyudi, A.Md.Kep Ida Harianti, A.Md.Kep

37
Struktur Organisasi Ruang Mawar Melati

KEPALA UNIT
Ida Harianti, A.Md.,Kep

PERAWAT PRIMER
Siti Rinawati, S.Kep., Ns., MMR

PERAWAT PELAKSANA PERAWAT PELAKSANA


PERAWAT PELAKSANA PERAWAT PELAKSANA PERAWAT PELAKSANA
Rokhayati, AMd.Kep Neli Setyasari, A.Md.Kep
Nike Astutiningrum, AMd.Kep Ayu Hibatulloh, A.Md. Kep Septi Ratna Dewi, S. Kep., Ns
b) Standar Asuhan Keperawatan
Tabel Standar Asuhan Keperawatan RS Queen Latifa
DAFTAR PAK ( PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN )
NO NOMOR DOKUMEN JUDUL PANDUAN TANGGAL
KELUAR
1 01/PAK/RSUQL/VIII/15 DIARE CAIR AKUT 10 Agustus 2015
2 02/PAK/RSUQL/VIII/15 DIARE CAIR AKUT DENGAN DEHIDRASI 10 Agustus 2015
SEDANG
3 03/PAK/RSUQL/VIII/15 DIARE CAIR AKUT DENGAN DEHIDRASI BERAT 10 Agustus 2015
4 04/PAK/RSUQL/IX/15 DIABETUS MELITUS TIPE 2 7 September 2015
5 05/PAK/RSUQL/XII/15 DENGUE HAEMORAGIC FEVER 15 Desember 2015
6 06/PAK/RSUQL/XII/15 DENGUE HAEMORAGIC FEVER ANAK 15 Desember 2015
7 10/PAK/RSUQL/IX/15 APPENDICITIS ACUT 17 September 2015
8 07/PAK/RSUQL/II/16 ASTHMA 17 Februari 2016
9 08/PAK/RSUQL/IV/16 SECTIO CAESARIA 20 April 2016
10 09/PAK/RSUQL/X/16 CLOSE FRAKTUR FEMUR 12 Oktober 2016
11 11/PAK/RSUQL/VIII/17 PNEUMONIA ANAK 8 Agustus 2017
12 12/PAK/RSUQL/VIII/17 DEMAM THYPOID 9 Agustus 2017
13 13/PAK/RSUQL/XIII/17 PPOK 5 Agustus 2017
14 01/PAK/RSUQL/III/2019 ANEMIA 22 Maret 2019
15 02/PAK/RSUQL/III/2019 CHF 22 Maret 2019
16 03/PAK/RSUQL/III/2019 DYSPEPSIA 22 Maret 2019
17 04/PAK/RSUQL/III/2019 GASTRO ENTERITIS 22 Maret 2019
18 05/PAK/RSUQL/III/2019 ISK 22 Maret 2019
19 06/PAK/RSUQL/III/2019 KEJANG DEMAN SEDERHANA 22 Maret 2019
20 07/PAK/RSUQL/III/2019 TBC 22 Maret 2019
21 08/PAK/RSUQL/II/2020 SOFT TISSUE TUMOR 24 Maret 2020
22 09/PAK/RSUQL/IV/2020 COVID19 27 April 2020
23 10/PAK/RSUQL/VI/2020 STROKE 29 Juni 2020
24 11/PAK/RSUQL/VI/2020 TUMOR JINAK PAYUDARA 05 November 2020
25 12/PAK/RSUQL/VI/2020 KANKER PAYUDARA 01 Desember 2020
26 13/PAK/RSUQL/VI/2020 FIMOSIS 01 Desember 2020
27 14/PAK/RSUQL/I/2021 HIL 06 Januari 2021
28 15/PAK/RSUQL/II/2021 ULKUS DEKUBITUS 03 Maret 2021
29 16/PAK/RSUQL/V/2021 FRAKTUR TERTUTUP CLAVICULA 05 Mei 2021
30 17/PAK/RSUQL/VII/2021 VERTIGO 05 Juli
31 18/PAK/RSUQL/IX/2021 SNH TANPA KOMPLIKASI 6 September 2021
32 19/PAK/RSUQL/XI/2021 KEHAMILAN LEWAT WAKTU 1 November 2021
Sumber : Data Primer
Analisa:
Pada saat ini dibangsal Mawar-Melati menggunakan Standar Asuhan
Keperawatan penyakit dalam sebanyak 28, Standar Asuhan keperawatan anak
sebanyak 2 dan standar asuhan keperawatan maternitas 1 dengan data terbaru.
Saat ini penggunaan SAK berubah menjadi PAK ( Panduan Asuhan
Keperawatan).

39
a. Method
1) Visi Misi dan Tujuan
a) Visi
Menjadi Rumah Sakit Tipe C yang terakreditas “PARIPURNA”
dan disukai oleh pelanggan.
b) Misi
1. Memberikan pelayanan kesehatan secara profesional,
berkualitas dan terpercaya dengan prinsip Contiuous
Improvment
2. Menyelenggarakan layanan Rumah Sakit yang bersifat
kekeluargaan dan bertanggung jawab dengan strategi Lean
Management.
3. Merealisasikan Rumah Sakit Unggulan.
4. BENCHMARKING ke rumah sakit lain yang lebih baik.
c) Motto
Rumah sakit yang memiliki motto “Rumah Sakit Keluarga Yang
Terpercaya” ini, dalam sehari-seharinya selalu menerapkan nilai
dasar 3 (tiga) S, yaitu Salam, Senyum, Sapa. Selain 3S, semua staff
dan karyawan rumah sakit juga dituntut untuk memiliki sikap
SEDAP yang memiliki arti : Semangat yaitu motivasi yang kuat
dalam melaksanakan segala tugas. Efisien yaitu mampu dalam
menjalankan tugas dengan baik, tepat dan hemat. Disiplin yaitu
taat dan patuh terhadap standar prosedur operasional dalam
menjalankan tugas dan pelayanan. Asertif yaitu bersikap jujur dan
menunjukkan ekspresi sesuai dengan lisan hati dan pikiran. Peduli
yaitu sebuah sikap memperhatikan dan bertindak proaktif terhadap
keadaan sekitar.
2) Model Asuhan Keperawatan
Pada penerapannya metode pemberian asuhan keperawatan
memerlukan 3 komponen utama yaitu ketenagaan, metode pemberian
asuhan keperawatan, dan dokumentasi keperawatan. Dalam sistem
pemberian asuhan keperawatan ada beberapa teori mengenai metode
asuhan keperawatan. Menurut Gilles (1989) metode asuhan
keperawatan terdiri dari metode kasus, metode fungsional, metode tim,
metode primer dan metode primer modifikasi (MPM).
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan kepala ruang dan
perawat mengenai pelaksanaan perencanaan di Ruang Mawar Melati
didapatkan data bahwa pengorganisasian yang digunakan di Ruang
Mawar Melati adalah metode primer yaitu metode dimana 1 orang
perawat bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan
keperawatan pasien mulai dari pasien masuk sampai keluar rumah
sakit dengan alasan :
(1) Jika pasien penuh maka semua perawat akan berkerjasama dalam
merawat pasien dan tidak menggunakan metode tim.
d) Machine
1) Fasilitas dan Alat yang ada di ruangan
Tabel Fasilitas dan Alat yang ada di ruangan
No Nama Barang Jumlah Kondisi
1 Bak instrumen sedang 1 Baik
2 Bengkok 1 Baik
3 Ambubag 2 Baik
4 Monometer digital 1 Baik
5 Meja injeksi 1 Baik
6 Pispot 4 Baik
7 Tensimeter digital 2 Baik
8 Termometer digital 1 Baik
9 Nebulizer 1 Baik
10 Syrim pump 1 Baik
11 Stetoskop 2 Baik
12 Gunting jaringan 1 Baik
13 Gunting verband 1 Baik
14 Kom sedang 1 Baik
15 Pincet anatomis 1 Baik
16 Pincet cirugis 1 Baik
17 Tongspatel 1 Baik
18 Tromol sedang 1 Baik
19 Tiang infus 19 Baik
20 Urinal 4 Baik
21 Sputum pot 2 Baik
22 Timbangan 2 Baik
23 Tempat sampah medis 2 Baik
24 Tempat sampah non medis 4 Baik
25 Sefty box 1 Baik
26 Tabung Oksigen 4 Baik
27 X-Ray Viewer 1 Baik
Suber : Data Primer
Analisis :
Fasilitas dan Alat Kesehatan Ruang sudah bagus dan lengkap,
karena masih bisa digunakan semua dan diletakkan dengan rapi
pada tempatnya masing-masing.
e) Money
Sumber Biaya Perawatan Pasien di Ruang Mawar Melati dalam 1
Bulan terakhir (Oktober 2021)
Sumber Biaya Jumlah Presentase
BPJS 83 79,1
Mandiri/ umum 5 5,25
Asuransi 7 6,90
Data : data primer
Analisis :
Berdasarkan wawancara diketahui bahwa sumber biaya yang
didapatkan ruang Mawar Melati dalam pengelolaan pelayanan
keperawatan didapatkan dari Pasien dengan BPJS dan Pasien
Mandiri/Umum, Asuransi lain, serta pembiayaan rumah sakit secara
langsung, dikarenakan RS Queen Latifa merupakan rumah sakit swasta
maka RS Queen Latifa tidak mendapatkan pembiayaan dari
pemerintah.

2. Unsur Proses
Nilai-nilai Profesional Ruang Rawat Inap Mawar Melati RSU Queen
Latifa
a. Tugas Kepala Ruang

Tugas Kepala Ruang Keperawatan dalam Sistem Asuhan


Keperawatan Mawar Melati RSU Queen Latifa Tanggal 08-10
November 2021

Tugas Kepala Ruang Senin Selasa Rabu Total


No
Keperawatan D TD D TD D TD D TD
Membagi staf. Kep ke dalam 1 0 1 0 1 0 3 0
1 grup MPM sesuai dengan
kemampuan dan beban kerja
Membuat jadwal dinas koordinasi 1 0 1 0 1 0 3 0
2
dengan PN
Membagi Pasien ke dalam grup 1 0 1 0 1 0 3 0
3
sesuai kemampuan & beban kerja
Mengatur dan mengendalikan 1 0 1 0 1 0 3 0
4
kebersihan dan ketertiban
Melakukan pertemuan pagi 1 0 0 1 0 1 1 2
5 (meeting morning) dengan semua
staff ruangan
Memfasilitasi dan mendukung 1 0 1 0 1 0 3 0
6
kelancaran tugas
Melakukan supervise dan 0 1 1 0 1 0 2 1
memberi motivasi kepada seluruh
7
staff untuk mencapai kinerja
yang optimal
Melakukan kegiatan administrasi 1 0 1 0 1 0 3 0
8 dan memeriksa kelengkapan
status setiap hari
Jumlah 7 1 7 1 7 1 21 3
87,5 12,5% 87, 12, 87, 12, 87, 12,5
Prosentase 5% 5% 5% 5% 5 %
%
%
Analisis

Hasil observasi yang dilakukan selama 3 hari pada tanggal 08-10


November 2021 tugas kepala ruangan sudah dilaksanakan dengan baik
yang dibuktikan dengan hasil presentase total (87.5%) yang
dilaksanakan oleh kepala ruangan bangsal rawat inap kelas III Mawar-
Melati sedangkan presentase total tidak dilakukan (12.5%).

b. Tugas Ketua Tim


Hasil Evaluasi Tugas PN

Ruang Rawat Inap Mawar Melati RSU Queen Latifa


Tanggal 08 – 10 November 2021

Senin Selasa Rabu Total


No Item yang dinilai D TD D TD D TD D TD
1 Bertugas pada pagi hari 1 0 0 1 1 0 2 1
Bersama AN menerima operan 1 0 1 0 1 0 3 0
2 tugas jaga dari PN yang tugas
malam
Bersama AN melakukan 1 0 0 1 0 1 1 2
konfirmasi/supervise tentang
3
kondisi pasien segera setelah
selesai operan tugas jaga malam
Bersama AN melakukan doa 1 0 1 0 1 0 3 0
bersama sebagai awal dan akhir
4
tugas dilakukan setelah selesai
operan tugas jaga malam
Melakukan pre conference 1 0 0 1 1 0 2 1
dengan semua AN yang ada
5
dalam grupnya setiap awal dinas
pagi
Membagi tugas atau pasien 1 0 0 1 0 1 1 2
6 kepada AN sesuai kemampuan
dan beban kerja
Melakukan pengkajian, 1 0 1 0 1 0 3 0
menetapkan masalah atau
diagnose dan perencanaan
7 keperawatan kepada semua
pasien yang menjadi tanggung
jawab ada bukti di rekam
keperawatan
Memonitor dan membimbing 1 0 0 1 0 1 1 2
8
tugas AN
Membantu tugas AN untuk 1 0 0 1 0 1 1 2
9
kelancaran pelaksanaan asuhan
keperawatan
10 Mengoreksi, merevisi dan 1 0 0 1 1 0 2 1
melengkapi catatan asuhan
keperawatan yang dilakukan oleh
AN yang ada dibawah tanggung
jawabnya
Melakukan evaluasi hasil kepada 1 0 1 0 1 0 3 0
setiap pasien sesuia tujuan yang
11 ada dalam perencanaan asuhan
keperawatan dan ada bukti dalam
rekam keperawatan
Melaksanakan post conference 1 0 0 1 1 0 2 1
pada setiap akhir dinas dan
12 menerima laporan akhir tugas
jaga dari AN untuk persiapan
operan tugas jaga berikutnya
Bersama AN melakukan operan 1 0 1 0 1 0 3 0
13 tugas jaga kepada AN yang tugas
jaga berikutnya
Memperkenalkan AN yang ada 1 0 1 0 1 0 3 0
dalam satu grup atau yang akan
14
merawat selama pasien dirawat
atau kepada pasien/keluarga baru
Jumlah 14 0 6 8 10 4 31 12
100 0% 42, 57, 71. 28, 73. 27,
Prosentase
% 8% 1% 4% 5% % %
Sumber: Data Primer, 2021

Analisis:
Ketua tim telah melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab dan
wewenangnya sebagai Ketua tim sebesar (73%) dalam kategori Cukup.
Adapun peran/tugas dari perawat primer di ruang Mawar-Melati yang belum
maksimal adalah Bersama AN melakukan konfirmasi/supervise tentang
kondisi pasien segera setelah selesai operan tugas jaga malam, Membagi
tugas atau pasien kepada AN sesuai kemampuan dan beban kerja, Memonitor
dan membimbing tugas AN, Membantu tugas AN untuk kelancaran
pelaksanaan asuhan keperawatan, presentase yang tidak dilakukan sebesar
(27%).
c. Tugas PA
Hasil Evaluasi Tugas AN (PA)
Ruang Rawat Inap Mawar Melati RSU Queen Latifa Tanggal
08-10 November 2021

Senin Selasa Rabu Total


No Item Yang Dinilai D TD D TD D TD D TD
Melaksanakan operan tugas setiap 1 0 1 0 1 0 3 0
1 awal dan akhir jaga dari dan kepada
AN yang ada dalam satu grup
Melakukan konfirmasi atau 1 0 1 0 1 0 3 0
2 supervise tentang kondisi pasien
segera setelah selesai operan jaga
Melakukan doa bersama setiap awal 1 0 1 0 1 0 3 0
dan akhir tugas yang dilakukan
3
setelah selesai serah terima operan
tugas jaga
Mengikuti per conference yang 1 0 0 1 1 0 2 1
4 dilakukan PN setiap awal tugas
Melaksanakan asuhan keperawatan 1 0 1 0 1 0 3 0
kepada pasien yang menjadi
5
tanggung jawabnya dan ada bukti di
rekam medis
Melakukan monitoring respon pasien 1 0 1 0 1 0 3 0
6 dan ada bukti di rekam keperawatan
Melakukan konsultasi tentang 0 1 1 0 1 0 2 1
7 masalah pasien/keluarga kepada PN
Membimbing dan melakukan 1 0 0 1 0 1 1 2
pendidikan kesehatan kepada pasien
8
yang menjadi tanggung jawabnya
dan ada bukti di rekam keperawatan
Menerima keluhan pasien/keluarga 1 0 1 0 1 0 3 0
9 dan berusaha untuk mengatasinya
Melengkapi catatan asuhan 1 0 1 0 1 0 3 0
10 keperawatan pada semua pasien
yang menjadi tanggung jawabnya
Melakukan evaluasi asuhan 1 0 1 0 1 0 3 0
11 keperawatan pada semua pasien
yang menjadi tanggung jawabnya
Mengikuti post conference yang 1 0 0 1 1 0 2 1
diadakan oleh PN pada setiap akhir
tugas dan melaporkan kondisi dan
12
perkembangan semua pasien yang
menjadi tanggung jawabnya kepada
PN
Jumlah 11 1 9 3 11 1 31 5
91,6% 8,3% 75 25 91.6 8,3 86, 13,8
Prosentase % % 6% % 2% %
Sumber: Data Primer, 2021
Analsisi:

Berdasarkan data hasil observasi tugas Perawat Assosiate di Ruang


Mawar-Melati didapatkan hasil (86.2%) yang masuk dalam kategori
baik. Adapun peran/tugas dari Perawat Assosiate yang belum
maksimal dilaksanakan adalah Membimbing dan melakukan
pendidikan kesehatan kepada pasien yang menjadi tanggung jawabnya
dan ada bukti di rekam keperawatan tidak dilakukan sebesar (13.8%).

d. Tugas Meeting Morning


Hasil Evaluasi Tugas Meeting Morning
Ruang Mawar Melati RSU Queen Latifa 08-10 November 2021

Senin Selasa Rabu Total


No Item Yang Dinilai D TD D TD D TD D TD
Karu menyiapkan tempat untuk 1 0 0 1 0 1 1 2
1
melakukan meeting morning
Karu memberikan arahan kepada 1 0 0 1 0 1 1 2
2 staf materi yang telah disiapkan
sebelumnya
Karu melakukan klarifikasi apa 1 0 0 1 0 1 1 2
3 yang telah disampaikan kepada
staf
Memberikan kesempatan kepada 1 0 0 1 0 1 1 2
staf untuk mengungkapkan
4
permasalahan yang muncul di
ruangan
Bersama-sama staf 1 0 0 1 0 1 1 2
5 mendiskusikan pemecahan
masalah yang dapat di tempuh
Karu memberikan motivasi dan 1 0 0 1 0 1 1 2
6
reinforcement kepada staf
Jumlah 6 0 0 6 0 6 6 12
100% 0% 0% 100 0% 100 33, 66,7
Prosentase % % 3% %
Sumber: Data Primer, 2021

Analisa
:
Hasil observasi meeting morning selama 3 hari diruang Mawar-Melati dengan
hasil presentase (33.3%) yang termasuk dalam kategori tidak baik.
e. Tugas Terima (Operan)
Hasil Evaluasi Serah Terima Tugas Jaga (Operan)
Ruang Mawar Melati RSU Queen Latifa Tanggal 08-10 November 2021

Senin Selasa Rabu Total


No Item Yang Dinilai D TD D TD D TD D TD
Kelompok dinas sudah siap 1 0 1 0 1 0 3 0
1
Shift yang mau mengoperkan 1 0 1 0 1 0 3 0
2 menyiapkan hal-hal yanga akan
disampaikan
Ketua tim/Penanggung jawab 1 0 1 0 1 0 3 0
dinas menyampaikan :
a. Kondisi keadaan umum
pasien
b. Tindak lanjut untuk dinas
3
yang menerima operan ( tindak
lanjut keperawatan, menyebutkan
pemeriksaan apenunjang beserta
hasilya, tindakan kolaborasi
lanjutan
Penyampaian no. 3 disampaikan 1 0 1 0 1 0 3 0
4 dengan jelas, singkat, akurat dan
tidak terburu-buru
Ketua tim bersama semua 1 0 1 0 1 0 3 0
5 anggota tim bersama-sama
langsung melihat keadaan klien
Tim yang mengoperkan dinas 1 0 1 0 1 0 3 0
memberi kesempatan kepada tim
6
yang akan menjalankan tugas
untuk bertanya
Tim yang mengoperkan dinas 1 0 1 0 1 0 3 0
menyerahkan semua berkas
7
catatan perawatan kepeda tim
yang akan menjalankan tugas
Jumlah 7 0 7 0 7 0 21 0
100% 0% 100 0% 100 0% 10 0%
Prosentase % % 0
%
Analisa: Dari hasil pengkajian yang tertera pada tabel diatas dapat
disimpulkan bahwa pelaksana serah terima jaga (operan jaga) di Ruang
Mawar-Melati berjalan dengan baik, hal ini ditunjukan dari nilai
prosentase sebesar (100%).

f. Pre-Conference
Evaluasi Pre-Conference
Ruang Rawat Inap Mawar Melati RSU Queen Latifa 08-10
Novenber 2021
Senin Selasa Rabu Total
No Item Yang Dinilai D TD D TD D TD D TD
Semua anggota tim hadir dalam 1 0 1 0 1 0 3 0
1
konferensi
Ketua tim melakukan pembagian 1 0 0 1 0 1 1 3
2
tugas
Bersama-sama AN menegakkan 1 0 1 0 1 0 3 0
diagnosa keperawatan sesuai
3 kondisi klien yang menjadi
tanggung jawab masing-masing
AN
Bersama-sama AN menyusun 1 0 1 0 1 0 3 0
4 rencana tindakan untuk
mengatasi masalah klien
Menentukan rencana supervisi 1 0 1 0 1 0 3 0
5
kepada AN
Semua tim menyepakati waktu 0 1 0 1 0 1 0 3
6
konfrensi akhir
7 Menyepakati waktu istirahat 0 1 0 1 0 1 0 3
Jumlah 5 2 4 3 4 3 13 9
71,4% 28,5% 57,1 42,8 57,1 42,8 61 39%
Prosentase % % % % %
Analisa : Berdasarkan tabel diatas data pelaksanaan preconference di
Ruang Mawar-Melati selama tiga hari observasi sudah dilakukan
didapatkan presentase di hari ke 1 (71,4%) dan mengalami penurunan
di hari ke 2 sebesar (57.1%) hari ke 3 (57,1%), termasuk dalam
kategori cukup hanya saja perlu disepakati lagi untuk waktu konferensi
dan waktu istirahatnya.
g. Post-Conference
Evaluasi Post-Conference
Ruang Mawar Melati RSU Queen Latifa 08-10 November 2021
Senin Selasa Rabu Total
No Item Yang Dinilai D TD D TD D TD D TD
Semua anggota tim hadir dalam 1 0 1 0 1 0 3 0
1
konfrensi
Ketua tim menanyakan hasil dari 1 0 1 0 1 0 3 0
kegiatan terkait pemberian
2
Asuhan keperawatan oleh
perawat pelaksana
Ketua tim memberikan 0 1 0 1 0 1 0 3
3 reinforcemen positif kepada
perawat pelaksana
Ketua tim memberikan masukan 1 0 1 0 1 0 3 0
4 untuk tindakan selanjutnya/tindak
lanjut
Jumlah 3 1 3 1 3 1 9 3
75% 25% 75% 25 75 25 75 25
Prosentase
% % % % %
Analisa:
Dari hasil pengkajian yang tertera pada tabel diatas dapat disimpulkan
bawha pelaksanaan post conference di Ruang Mawar-Melati sudah
berjalan dengan kategori Cukup yaitu di angka presentase (75%).

h. Informasi Pasien Baru


Evaluasi Informasi Pasien Baru
Ruang Mawar Melati RSU Queen Latifa
N Kegiatan Ya Tidak
o
1 Perawat Memperkenalkan diri. 0 1
2 Perawat menjelaskan ruang rawat inap dan 0 1
fasilitas ruang rawat inap pasien.
3 Perawat menjelaskan dokter yang merawat pasien 0 1
4 Perawat menjelaskan jadwal visite dokter bangsal 0 1
dan dokter penanggung jawab
5 Perawat menjelaskan tata tertip Queen latifa 1 0
6 Perawat menjelaskan tentang hak dan kewajiban 0 1
pasien
7 Perawat menanyakan pasien apakah informasi 0 1
kesehatannya boleh diberitahukan kepada keluarga
atau tidak
8 Perawat menjelaskan tentang kerahasiaan 0 1
informasi kesehatan pasien dan kapan informasi
tersebut boleh dibuka
9 Perawat menjelaskan kepada pasien dan keluarga 0 1
bahwa mereka berhak berpartisifasi dalam
pelayanan.
10 Perawat menjelasklan bahwa pasien berhak 0 1
mencari secon opinion
11 Perawat menjelaskan bahwa pasien berhak 1 0
menolak pengobatan/tindakan kedokteran setelah
dijelaskan setelah resiko yang telah dijelaskan.
12 Perawat menjelaskan bahwa pasien berhak tau 1 0
akan kondisi kesehatannya meliputi diagnosis,
pengobatan, rencana tindakan dll
13 Perawat menginformasikan tentang tanggung 1 0
jawab RS terhadap barang milik pasien
14 Perawat menjelaskan cara BAK dan BAB 0 1
ditempat tidur atau dikamar mandi termasuk
meletakkan urinal
15 Perawat menjelaskan cara menghubungi petugas 0 1
jika memerlukan bantuan (letak bel pasien)
16 Perawat menjelaskan letak ruang perawat 1 0
17 Perawat menjelaskan letak castemer service 0 1
18 Perawat menjelaskan letak mushola dan arah 1 0
kiblat
19 Perawat menjelaskan jadwal bina rohani 0 1
20 Perawat menyerahkan kartu tunggu pasien 0 1
21 Perawat menjelaskan jam kunjung dan jumlah 1 0
penunggu
22 Perawat menjelaskan cara menyampaikan keluhan, 1 0
kesan dan pesan ( Lewat kotak saran atau
koesioner atau hotline atau lisan)
23 Perawat menanyakan pasien tentang privasi 0 1
khusus yang diinginkan
24 Perawat menjelaskan dan memakaikan gelang 1 0
identitas pasien
25 Perawat mengidentifikasi resiko kekerasan fisik 0 1
pada pasien
26 Perawat melakukan assesmen dan manajemen 1 0
nyeri
27 Perawat menginformasikan pada pasien bahwa 1 0
pasien diharapkan melaporkan rasa nyeri yang
dirasakan pada petugas
28 Perawat mengklarifikasi hal lain yang belum jelas 1 0
dari penjelasan yang diberikan.
Total 12 16
Prosentase 42.8 57,1 %
%
Analisa:
Berdasarkan hasil pengakajian didapatkan hasil (42.8%) yang
menunjukan bahwa perawat dalam memberikan informasi pasien baru
termasuk dalam kategori Kurang.

i. Pelaksanaan Discharge Planning

Evaluasi Kualitas Pemberian Discharge Planning


Ruang Mawar Melati RSU Queen Latifa
Observasi
No. Kegiatan Ya Tidak
A. Pre interaksi
1. Mengidentifikasi data pasien (tingkat
pendidikan dan pengeahuan 1 0
pasien/keluarga)
2. Mengidentifikasi kebutuhan perawatan
1 0
lanjutan pasien di rumah
3. Menyiapkan tempat untuk memberikan
1 0
discharge planning
4. Menyiapkan bahan pemberian discharge
planning (pedoman pemberian discharge 1 0
palnnin, leaflet), surat kontrol dan lain-lain
B. Orientasi
1. Memberi salam dengan senyum 1 0
2. Memperkenalkan diri (nama dan peran)
1 0
dan menjelaskan tugas perawat (karu)
3. Menanyakan perasaan pasien/keluarga 1 0
4. Menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan 0 1
5. Menjelaskan tujuan kegiatan 1 0
6. Menjelaskan perkiraan waktu yang
dibutuhkan untuk kegiatan pemberian 0 1
discharge palanning
C. Kerja
1. Memberikan kesempatan pasien/keluarga
untuk klarifikasi informasi yang telah 1 0
disampaikan
2. Menjelaskan informasi discharge palnning
secara urut sesuai pedoman :
a. Masalah keperawatan yang perlu tindak
1 0
lanjut dirumah
b. Penyuluhan kesehatan :
1) Cara poemakaian obat 1 0
2) Cara makan dan minum/pengaturan diet 0 1
3) Cara pengaturan aktivitas dan istirahat 1 0
c. Perikasa ulang/kontrol
1 0
Observasi
No. Kegiatan Ya Tidak

3. Mengklarifikasi informasi yang telah


1 0
diberikan
4. Menanyakan kejelasan informasi discharge
planning yang telah disampaikan pada 0 1
pasien/keluarga
D. Terminasi
1. Mengevaluasi pengetahuan pasien/keluarga
tentang informasi discharge planning yang 0 1
diberikan
2. Memberikan reinforcement positif pada
0 1
pasien /keluarga
3. Mengakhiri pertemuan dengan
1 0
mengucapkan salam
E. Dokumentasi
1. Perawat dan pasien/keluarga
menandatangani bukti pemberian disharge
0 1
planning di blanko rekam medik yang telah
disediakan
Total 15 7
31,8
Presentase 68,1 % %
Analisis:
Hasil observasi di ruang Mawar-Melati menunjukkan presentase sebesar (68.1%)
sehingga pemberian discharge planning menunjukkan kategori Cukup dalam
pelaksanaannya.
j. Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik
Kepatuhan Perawat terhadap Komunikasi Terapeutik
Ruang Mawar Melati RSU Queen Latifa
Pelakasanaan
No Komponen
Ya Tidak
a. Tahap pre interaksi
1. Mengumpulkan data tentang pasien 1 0
2 Menyiapkan alat 1 0
3 Cuci tangan 1 0
b. Tahap Orientasi 0
1. Memberikan salam dan tersenyum pada 1 0
pasien
2. Melakukan validasi 1 0
3. Memperkenalkan nama perawat 1 0
4. Menanyakan nama panggilan kesukaan 0 1
pasien
5. Menjelaskan tanggung jawab perawat 1 0
6. Menjelaskan peran perawat 1 0
7. Menjelaskan kegiatan yang akan 1 0
dilakukan
8. Menjelaskan tujuan 1 0
Pelakasanaan
No Komponen
Ya Tidak
9. Menjelaskan waktu yang dibutuhkan 0 1
untuk kegiatan
10. Menjelaskan kerahasiaan 0 1
c. Tahap Kerja
1. Memberikan kesempatan pada pasien 1 0
untuk bertanya
2. Menanyakan keluhan pasien 1 0
3. Memulai kegiatan dengan cara yang baik 1 0
4. Melakukan kegiatan sesuai dengan 1 0
rencana
d. Tahap Terminasi
1. Menyimpulkan hasil kegiatan 1 0
2. Memberi reinforcement positif 1 0
3. Membuat kontrak pertemuan selanjutnya 0 1
4. Mengakhiri kegiatan dengan baik 1 0
Total 17 4
Presentase 80,9 19,0 %
%
Analisis:
Hasil observasi komunikasi terapeutik di Ruang Mawar-Melati selam 3
hari menunjukkan hasil (80.9%). Hal ini menunjukkan komunikasi di
ruang mawar-melati dikategorikan baik sehingga perlu dipertahankan dan
ditingkatkan lagi untuk komunikasi terapeutik.

k. Rekapitulasi Pengorganisasian Proses Manajemen Pelayanan


Rekapitulasi Pengorganisasian Proses Manajemen Pelayanan
No Kriteria Presentase Keterangan
1 Pelaksanaan tugas kepala ruang 87,5% Baik
perawatan
2 Pelaksanaan tugas primery nurse 73% Cukup
3 Pelaksanaan tugas perawat asosiet 86,2% Baik
(PA)
4 Pelaksanaan metting morning 33,3% Kurang
5 Pelaksanaan tugas jaga (operan) 100% Baik
6 Pelaksanaan pre conference 61% Cukup
7 Pelaksanaan post conference 75% Cukup
8 Pelaksanaan pemberian informasi 42.8% Kurang
pasien baru
9 Pelaksanaan discharge planning 68,1% Cukup
10 Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik 80,9% Baik
Rata-rata 68,72% Cukup
Analisa:
Berdasarkan dari hasil tabel didapatkan pengorganisasian proses
manajemen pelayanan keperawatan Ruang Mawar Melati dari 10
komponen observasi yang di lakukan selama 3 hari didapatkan data
sebagai berikut:
1. Hasil tugas kepala ruang keperawatan dalam sistem asuhan
keperawatan didapatkan 87,5% yaitu masuk dalam kategori baik
2. Hasil evaluasi tugas Perawat Primer didapatkan presentase 73% ini
masuk dalam kategori Cukup
3. Hasil evaluasi tugas Perawat Pelaksana didapatkan presentase 86,2%
ini masuk dalam kategori baik.
4. Hasil evaluasi meeting morning didapatkan hasil 33,3% ini masuk
dalam kategori Kurang
5. Hasil pelaksanaan tugas jaga (operan) didapatkan hasil 100% ini
masuk dalam kategori baik.
6. Hasil pelaksanaan pre conference didapatkan hasil 61% ini masuk
dalam kategori cukup
7. Hasil pelaksanaan post conference didapatkan hasil 75% ini masuk
dalam kategori cukup.
8. Hasil pemberian informasi pasien baru didapatkan hasil 42.8% ini
masuk dalam kategori kurang.
9. Hasil pelaksanaan discharge planning didapatkan hasil 68,1% ini
masuk dalam kategori cukup
10. Hasil pelaksanaan komunikasi terapeutik didapatkan hasil 80,9% ini
masuk dalam kategori baik
Sistem pemberi asuhan keperawatan
a. Pelaksanaan 6 Sasaran Keselamatan Pasien
Evaluasi Pelaksanaan 6 Sasaran Keselamatan Pasien
Ruang Mawar Melati RSU Queen latifa Tanggal 08-10 November 2021

Senin Selasa Rabu Total


No Komponen yang di nilai
D TD D TD D TD D TD
1. Ketepatan identifikasi pasien
a. Perawat mengidentifikasi pasien
menggunakan dua identitas pasien yaitu 1 0 1 0 1 0 3 0
menanyakan nama pasien dan
mencocokkan nya dengan nama pasien di
gelang identitas 1 0 1 0 1 0 3 0
b. Perawat mengidentifikasi identitas pasien
sebelum pemberian obat, atau darah, atau
produk darah 1 0 1 0 1 0 3 0
c. Perawat/ petugas mengidentifikasi identitas
pasien sebelum mengambil darah dan
specimen lain untuk pemeriksaan klinis 1 0 1 0 1 0 3 0
d. Perawat/ petugas mengidentifikasi identitas
pasien sebelum pemberian pengobatan dan
atau tindakan/prosedur 1 0 1 0 1 0 3 0
e. Status pasien terpisah antara satu pasien
dengan pasien yang lain
Jumlah 5 0 5 0 5 0 15 0
Persentase 100 0% 100 0% 100 0% 100 0%
% % % %
2. Peningkatan komunikasi yang efektif
a. Perawat menuliskan secara lengkap 1 0 1 0 1 0 3 0
perintah yang diterima baik secara lisan
ataupun melalui telepon
b. Perawat membacakan kembali perintah 1 0 1 0 1 0 3 0
yang diterima secara lisan ataupun melalui
telepon 1 0 1 0 1 0 3 0
c. Pemberi perintah mengkonfirmasi bahwa
apa yang sudah dituliskan dan dibaca ulang
adalah akurat. 1 0 1 0 1 0 3 0
d. Perawat menuliskan secara lengkap hasil
pemeriksaan pasien
Jumlah 4 0 4 0 4 0 12 0
Presentase 100 0% 100 0% 100 0% 100 0%
% % % %
3 Peningkatan keamanan obat yang perlu
diwaspadai 1 0 1 0 1 0 3 0
a. Perawat mengecek program terapi sebelum
memberikan terapi cairan pada pasien 1 0 1 0 1 0 3 0
b. Perawat memprogram pemberian cairan
elektrolit pekat sesuai aturan pemberian 1 0 1 0 1 0 3 0
c. Perawat memonitor reaksi pemberian
cairan 1 0 1 0 1 0 3 0
d. Perawat mengatur tetesan infus atau hasil
perhitungan sesuai dengan order. 1 0 1 0 1 0 3 0
e. Perawat menuliskan catatan pemberian
infus secara terperinci (tanggal, jam dan
macam cairan) 1 0 1 0 1 0 3 0
f. Perawat memberi obat dengan prinsip 7
benar 1 0 1 0 1 0 3 0
g. Perawat mengeja kembali nama obat yang
diresepkan secara verbal 1 0 1 0 1 0 3 0
h. Adanya pemisah tempat dan pelabelan
tempat obat yang rupanya mirip
Jumlah 8 0 8 0 8 0 24 0
Presentase 100 0% 100 0% 100 0% 100 0%
% % % %
4 Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh
yang benar sebelum melakukan tindakan
a. Perawat memastikan data pada catatan 1 0 1 0 1 0 3 0
perawatan sebelum melakukan tindakan
b. Perawat mencatat tindakan yang telah 1 0 1 0 1 0 3 0
dilakukan di status pasien
Jumlah 2 0 2 0 2 0 6 0
Presentase 100 0% 100 0% 100 0% 100 0%
% % % %

5 Pengurangan risiko infkesi


a. Ada pedoman mengenai cuci tangan yang 1 0 1 0 1 0 3 0
benar
b. Perawat mencuci tangan sebelum 1 0 1 0 1 0 3 0
melakukan tindakan
c. Perawat mencuci tangan sesudah 1 0 1 0 1 0 3 0
melakukan tindakan
d. Perawat mencuci tangan dengan 1 0 1 0 1 0 3 0
menggunakan antiseptic
e. Perawat mencuci tangan dengan teknik 1 0 0 1 0 1 1 2
yang benar
f. Perawat mengecek program pemberian obat
dalam catatan perawat 1 0 1 0 1 0 3 0
g. Perawat menggunakan alat injeksi sekali
pakai untuk satu obat 1 0 1 0 1 0 3 0
h. Perawat memastikan bahwa spuit dibuang
di tempat medis (savety box) 1 0 1 0 1 0 3 0
Jumlah 8 0 7 1 7 1 22 2
Presentase 100 0% 87, 12, 87,5 12,5 91, 8,3%
% 5% 5% % % 7%
6 Pengurangan risiko pasien jatuh
a. Perawat melakukan pengkajian awal pasien 1 0 1 0 1 0 3 0
risiko jatuh
b. Perawat melakukan pengkajian ulang 1 0 1 0 1 0 3 0
terhadap pasien bila diindikasikan terjadi
perubahan kondisi
c. Perawat melakukan intervensi untuk 0 1 0 1 0 3 0
1
mengurangi risiko jatuh bagi pasien yang
pada hasil pengkajian dianggap beresiko
d. Langkah-langkah dimonitor hasilnya, baik
tentang keberhasilan, pengurangan cedera
1 0 1 0 1 0 3 0
akibat jatuh dan maupun dampak yang
berkaitan secara tidak disengaja.
Jumlah 4 0 4 0 4 0 12 0
Presentase 100 0% 100 0% 100 0% 100 0%
% % % %
Analisis:
Setelah dievaluasi selama 3 hari, dapat diketahui total hasil komponen yang
dinilai pada nomor 1 didapatkan presentase 100%. Komponen yang dinilai nomor
2 didapatkan presentase dengan total 100%. Komponen yang dinilai nomor 3
didapatkan presentase total 100%. Komponen yang dinilai nomor 4 didapatkan
presentase total 100%. Komponen yang dinilai nomor 5 didapatkan presentase
total 91,7%. Dan komponen yang dinilai nomor 6 didapatkan presentase total
100%.
b. Tiga SOP Yang Ada Diruangan
Instrumen yang disepakati antara mahasiswa profesi NERS Stase Manajemen
dengan kepala ruang rawat inap mawar melati untuk mengobservasi kepatuhan
perawat dalam melaksanakan SOP sebagai berikut:
1) Identifikasi Pasien
2) Aktivitas Code Blue dalam bangsal
3) Asesmen Nyeri
Observasi Tindakan Perawat yang Berdasarkan SOP Ruangan
Mawar Melati Pada Tanggal 08-10 November 2021
n=5
Nilai
No Tindakan Dilakukan Tidak Keterangan
dilakukan
N % N %
1 Identifikasi 5 83,3% 5 16,4% Kepatuhan perawat dalam
Pasien mengidentifikasi pasien sesuai
dengan SOP sudah masuk dalam
kategori Baik, namun masih ada
sebagian perawat tidak
mengucapkan salam terlebih dahulu,
tidak menjelaskan tujuan dari
identifikasi.
2 Aktivitas - - - - Berdasarkan observasi selama tiga
Code Blue hari diruang mawar melati tidak
dalam terdapat pasien yang mengalami
bangsal code blue sehingga tidak ada hasil
observasi.
3 Asesmen 5 84,6% 5 15,4% Dalam melakukan asesmen nyeri
Nyeri perawat bangsal mawar melati
menerapkan SOP dengan kategori
baik, namun masih ada perawat yang
tidak memperkenalkan diri, tidak
membawa from asesmen nyeri dan
tidak melakukan asesmen nyeri pada
anak menggunakan pengkajian
FLACC
c. Pengelolaan Sampah Medis
Observasi Pengelolaan Sampah
Ruang Mawar Melati RSU Queen Latifa 08-10 November 2021
Pelaksanaan Total
No Aspek yang dinilai
Senin Selasa Rabu
D TD
D TD D TD D TD

1 Perawat membuang jarum di tempat jarum 1 0 1 0 1 0 3 0


suntik/ needles
2 Perawat membuang limbah medis benda 1 0 1 0 1 0 3 0
tajam di tempat limbah medis benda tajam
3 Perawat membuang limbah medis benda 1 0 1 0 1 0 3 0
non tajam di tempat limbah medis benda
non tajam
4 Perawat membuang fial obat dan botol infus 1 0 1 0 1 0 3 0
pada tempat botol infuse
Jumlah 4 0 4 0 4 0 12 0

Prosentase 100% 0% 100% 0% 100% 0% 100 0%


%

Analisis
Dari hasil analisa data selama 3 hari di Ruangan Mawar Melati perawat sudah
baik dalam pengelolaan sampah, baik sampah medis maupun non-medis yaitu
sebanyak 100% perawat membuang jarum di tempat jarum suntik/needles,
perawat membuang limbah medis benda tajam, perawat membuang limbah medis
benda non-tajam di tempat limbah medis non-tajam, perawat membuang fial obat
dan botol infus pada tempat khusus botol infus.
Universal Precaution

Evaluasi Pelaksanaan Universal Precaution


Ruang Mawar Melati Rsu Queen Latifaa
Pelaksanaan

No Aspek yang dinilai


Ya Tidak

1. Perawat cuci tangan ketika akan kontak dengan pasien atau 1 0


melakukan tindakan pada pasien
2. Perawat cuci tangan ketika selesai kontak dengan pasien atau telah 1 0
selesai melakukan indakan terhadap pasien
3. Perawat mencuci tangan deangan sabun/ deterjen/ desinfektan 1 0
4. Perawat mencuci tangan di tempat air mengalir (wastafel) 1 0
5. Perawat menggunakan sarung tangan ketika kontak atau 1 0
melakukan tindakan dengan pasien.
6. Perawat menggunakan masker ketika melakukan tindakan kepada 1 0
pasien.
7. Perawat menggunakan baju pelindung ketika melakukan tindakan 0 1
kepada pasaien.
8. Perawat menggunakan alat-alat steril untuk suatu pasien. 1 0
9. Perawat menggunakan alat-alat disposible hanya untuk sekali 1 0
pakai.
10. Setelah menggunkan alat-alat non disposible perawat mencucinya 1 0
dengan larutan desinfektan.
11. Perawat mensterailkan alat-alat steril di instalasi sterilisasi sentral. 1 0
12. Perawat menyiapkan alat-alat kesaehatan ditempat khusus. 1 0
13. Perawat membuang benda-benda tajam di tempat khusus benda- 1 0
benda tajam.
14. Perawat membuang sampah medis ditempat sampah medis. 1 0
15. Perawat membuang sampah non medis di tempat sampah non 1 0
medis.
Jumlah 14 1
Prosentase 93,3% 6,6%
Analisis
Setelah dilakukan evaluasi selama 3 hari, didapatkan evaluasi pelaksanaan
Universal Precaution di Ruang Mawar Melati dengan kategori baik presentase
93,3%, terdapat pada komponen perawat menggunakan baju pelindung ketika
melakukan tindakan kepada pasien tidak dilakukan dengan persentase total 6,6%.
3. Unsur Output
a) Evaluasi Pelayanan Asuhan Keperawatan
1) Pendokumentasian Asuhan Keperawatan
Tabel 29 Evaluasi Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di
Ruang Mawar Melati RSU Queen Latifa Yogyakarta pada tanggal
8-11 November 2021 (n=14)
No Aspek yang dinilai Dilakukan Tidak
dilakukan
N % N %
A Pengkajian
1. Mencatat data yang dikaji sesuai 14 100,0 0 0,0
dengan pedoman pengkajian
2. Data dikelompokan (Bio-psiko-sosio- 0 0,0 14 100,0
spiritual) 12 85,7 2 14,2
3. Data yang dikaji lengkap dalam waktu
24 jam sejak pasien masuk
4. Data dikaji sejak pasien masuk sampai 14 100,0 0 0,0
pulang
5. Pengkajian yang dilakukan, disertai 14 100,0 0 0,0
nama dan tanda tangan perawat yang
mengkaji
Prosentase = Nilai yang didapat X 100 54 77,15 16 22,85
Nilai keseluruhan

B Diagnosa
1. Diagnosa Keperawatan ditulis sesuai 14 100,0 0 0,0
prioritas masalah pasien
2. Diagnosa keperawatan dirumuskan 0 0,0 14 100,0
dengan benar (P/E/S) 8 57,1 6 42,8
3. Merumuskan diagnosa keperawatan
aktual/resiko/potensial
Prosentase = Nilai yang didapat X 100 22 52,4 20 47,6
Nilai keseluruhan

C Rencana Tindakan
1. Rencana askep berdasarkan diagnosa 14 100,0 0 0,0
keperawatan
2. Rencana askep disusun oleh perawat 14 100,0 0 0,0
yang bertanggung jawab
3. Rumusan tujuan mengandung 0 0,0 14 100,0
komponen SMART
4. Rencana tindakan disusun berdasarkan 14 100,0 0 0,0
prioritas
5. Rencana tindakan mencakup tindakan 14 100,0 0 0,0
observasi keperawatan
6. Rencana tindakan mencakup tindakan 8 57,1 6 42,8
terapi Keperawatan
7. Rencana tindakan mencakup tindakan
pendidikan kesehatan
8. Rencana tindakan mencakup tindakan 12 85,7 2 14,2
kolaborasi
9. Rencana tindakan mencakup tindakan 12 85,7 2 14,2
yang menggambarkan keterlibatan
klien/keluarga 12 85,7 2 14,2
X 100
Prosentase = Nilai yang didapat 100 79,3 26 20,6
Nilai keseluruhan

D Tindakan /Implementasi
1. Tindakan observasi keperawatan yang 14 100,0 0 0,0
dilakukan didokumentsikan
2. Tindakan terapi kekperawatan yang 7 50,0 7 50,0
dilakukan didokumentasikan
3. Tindakan pendidikan kesehatan yang 8 57,1 6 42,8
dilakukan didokumentasikan
4. Tindakan kolaborasi yang dilakukan 14 100,0 0 0,0
didokumentasikan
5. Tindakan yang dilakukan dengan 12 85,0 2 14,2
melibatkan klien /keluarga
didokumentasikan
14 100,0 0 0,0
6. Respon klien terhadap tindakan
keperawatan didokumentasikan
X 100
Prosentase = Nilai yang didapat 69 82 15 17,8
Nilai keseluruhan

E Evaluasi
1. Diagnosa keperawatan dievaluasi setiap 14 100,0 0 0,0
hari sesuai SOAP
2. Diagnosa keperawatan yang sudah 14 100,0 0 0,0
teratasi terlihat dalam dokumentasi
X 100
Prosentase = Nilai yang didapat 28 100 0 0
Nilai keseluruhan

F Dokumentasi
1. Menulis pada format yang baku 14 100,0 0 0,0
2. Pencatatan dilakukan sesuai dengan 14 100,0 0 0,0
tindakan yang dilakukan
14 100,0 0 0,0
3. Pencatatan ditulis dengan jelas, ringkas,
istilah yang baku dan benar
4. Setiap melakukan tindakan atau 14 100,0 0 0,0
kegiatan perawat mencantumkan paraf
atau nama jelas jam dan tanggal
dilakukan tindakan 14 100,0 0 0,0
5. Berkas catatan keperawatan disimpan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku
X 100
Prosentase = Nilai yang didapat 70 100 0 0
Nilai keseluruhan

Sumber Data : Studi Dokumentasi (Rekam Medis) Tanggal 08-11


November 2021
Tabel 30 Rekapitulasi Penerapan Asuhan Keperawatan di Ruang
Mawar Melati RSU Queen Latifah Yogyakarta pada tanggal 8-11
November 2021 (n=14)

Aspek yang Hasil


No. Keterangan
Dinilai %

Sebanyak 22,85% perawat belum melakukan


pengkajian sesuai dengan pedoman pengkajian.
Sebanyak 100% data belum dikelompokkan (Bio-psiko-
Pengkajian sosio-spiritual), sebanyak 85,7% data dikaji lengkap
1. 77,15 %
dalam 24 jam, sebanyak 100% data dikaji sejak pasien
masuk sampai pulang, dan pengkajian disertai dengan
nama dan tanda tangan perawat yang mengkaji
sebanyak 100%.
Terdapat 100% perawat menulis diagnosa
keperawatan ditulis sesuai prioritas masalah
pasien, sebanyak 100% merumuskan diagnosa
2. Diagnosa 52,4% tidak sesuai P/E/S, sebanyak 42,8% perawat tidak
merumuskan diagnosa keperawatan berdasarkan
kriteria diagnosa (aktual, resiko, potensial)

100% perawat membuat rencana ASKEP sesuai


dengan diagnosa, 100% penyusunan rencana
ASKEP dibuat oleh perawat yang bertanggung
jawab, 100% perawat merumuskan tujuan tidak
mengandung komponen SMART, 100%
perencanaan tindakan disusun sesuai prioritas,
100% perencanaan tindakan mencakup tindakan
3. Perencanaan 79,3% observasi keperawatan, 57,1% perencanaan
tindakan mencakup tindakan terapi, 85,7%
perawat merencanakan tindakan pendidikan
kesehatan, 85,7% perencanaan tindakan mencakup
tindakan kolaborasi, 85,7% perawat tidak
merencanakan tindakan yang melibatkan klien/
keluarga.

Terdapat 100% perawat mendokumentasikan


tindakan keperawatan yang diobservasi, 50%
perawat tidak mendokumentasikan tindakan terapi
4. Tindakan 82,0% keperawatan, 57,1% perawat tidak
mendokumentasikan tindakan pendidikan
kesehatan, 100% perawat mendokumentasi
tindakan kolaborasi, 85,0% perawat
mendokumentasikan tindakan yang melibatkan
klien maupun keluarga, 100% perawat
mendokumentasikan respon klien setelah diberi
tindakan keperawatan.

100% perawat mengevaluasi diagnosa


keperawatan sesuai dengan SOAP, 100% perawata
5. Evaluasi 100% tidak mendokumentasi diagnosa keperawatan yang
sudah teratasi

100% perawat menulis ASKEP pada format yang


baku, pencatatan dilakukan sesuai dengan tindakan
yang dilakukan, pencatatan ditulis dengan jelas,
ringkas, istilah yang baku dan benar. Perawat
6. Dokumentasi 100% setiap melakukan tindakan atau kegiatan
mencantumkan paraf atau nama jelas jam dan
tanggal dilakukan tindakan, dan 100% berkas
catatan keperawatan disimpan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Rata-rata (%) 81,8

Sumber Data : Studi Dokumentasi (Rekam Medis) Tanggal 08-11 November 2021
Analisa data:
Berdasarkan Tabel 30 Penerapan Asuhan Keperawatan di ruang Mawar
Melati RSU Queen Latifah Yogyakarta termasuk dalam kategori baik
(81,8%). Hal ini menunjukkan bahwa penerapan asuhan keperawatan di
ruang Mawar Melati RSU Queen Latifah Yogyakarta sudah sesuai
dengan Standar Asuhan Keperawatan namun berdasarkan penilaian per
item terdapat ketidaksesuaian pada item Diagnosa Keperawatan.
2) Persepsi Penilaian Mutu Asuhan Keperawatan (Instrumen B)
Tabel 31 Persepsi Penilaian Mutu Asuhan Keperawatan di Ruang
Mawar Melati RSU Queen Latifah Yogyakarta pada tanggal 8-11
November 2021
Ya Tidak
No Kriteria N N
(%) (%)
1 Apakah perawat selalu memperkenalkan diri? 14 100,0 0 0,0
Apakah perawat melarang pengunjung merokok di 13 92,8 1 7,2
2
ruangan?
Apakah perawat selalu menanyakan bagaimana nafsu 14 100,0 0 0,0
3
makan pasien?
Apakah perawat pernah menanyakan adanya makanan 11 79,0 3 21,0
4
pantangan dalam keluarga?
Apakah perawat memperhatikan jumlah diet yang 12 85,4 2 14,6
5
dimakan oleh pasien?
Bila pasien tidak mampu makan sendiri, apakah 3 21,0 11 79,0
6
perawat membantu menyuapi?
Pada saat pasien dipasang infus, apakah perawat selalu 13 92,8 1 7,2
7 memeriksa cairan/tetesannya dan area sekitar
pemasangan infus?
Bila pasien mengalami kesulitan buang air besar, 14 100,0 0 0,0
8 apakah perawat menganjurkan makan buah, sayur,
minum yang cukup dan banyak bergerak?
Pada saat perawat membantu pasien BAB/BAK, 12 85,4 2 14,6
apakah perawat memasang sampiran/selimut, menutup
9
pintu/jendela, mempersilakan pengunjung keluar
ruangan?
Apakah ruangan tidur pasien selalu dijaga 14 100,0 0 0,0
10
kebersihannya?
Apakah lantai kamar mandi/WC selalu: bersih, tidak 13 92,8 1 7,2
11
licin, tidak berbau, cukup terang?
Selama pasien belum mampu mandi, apakah 9 64,2 5 35,7
12
dimandikan oleh perawat?
Apakah pasien dibantu oleh perawat, bila tidak mampu: 2 14,2 12 85,7
13 menggosok gigi, membersihkan mulut atau mengganti
pakaian atau menyisir rambut
Apakah alat-alat tenun seperti seprei, selimut,dll 13 92,8 1 7,2
14
diganti setiap kotor?
Apakah perawat pernah memberikan penjelasan akibat 8 57,1 6 42,8
15 dari: kurang bergerak, berbaring terlalu lama?
Pada saat pasien masuk ruangan, apakah perawat 11 78,5 3 21,4
memberikan penjelasan tentang fasilitas yang tersedia
16
dan cara penggunaannya, peraturan/tata tertib yang
berlaku di RS?
Selama pasien dalam perawatan, apakah perawat 14 100,0 0 0,0
17
memanggil nama pasien dengan benar?
18 Selama pasien dalam perawatan, apakah perawat 14 100,0 0 0,0
mengawasi keadaan pasien secara teratur pada pagi,
sore maupun malam hari?
Selama pasien dalam perawatan, apakah perawat 14 100,0 0 0,0
19
segera memberi bantuan bila diperlukan?
20 Apakah perawat bersikap sopan dan ramah? 14 100,0 0 0,0
Apakah pasien/keluarga mengetahui perawat yang 7 50,0 7 50,0
21
bertanggungjawab setiap kali pergantian dinas?
Apakah perawat selalu memberikan penjelasan 12 85,7 2 14,2
22
sebelum melakukan tindakan perawatan/pengobatan?
Apakah perawat selalu bersedia mendengarkan dan 13 92,8 1 7,1
23
memperhatikan setiap keluhan pasien?
Dalam hal memberikan obat, apakah perawat 11 78,5 3 21,4
24
membantu menyiapkan/meminumkan obat?
Selama pasien dirawat, apakah diberikan penjelasan 14 100 0 0,0
25 tentang perawatan/pengobatan/ pemeriksaan lanjutan
setelah pasien diperbolehkan pulang?
Jumlah 82,52 17,12
Prosentase
Sumber Data: Data Primer Hasil Pengkajian Tanggal 8-11 November 2021

Analisa:
Berdasarkan tabel 31, menurut Arikunto (2010) dapat dinilai dengan kriteria
baik (76-100%), kriteria cukup (56-75%), kriteria kurang (40-55%) dan
tidak baik (< 35%). Diketahui persepsi pasien terhadap pelayanan asuhan
keperawatan di ruang rawat inap Mawar Melati dengan nilai rata-rata
82,52% yang termasuk kategori Baik. Jika dilihat dari 25 item pertanyan
dalam kuisioner, rata-rata pasien mempersepsikan perawat di ruang rawat
inap Mawar Melati sebagai berikut :
1. 85,7 % responden menyatakan bahwa perawat belum melaksanankan
tugas perawat secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan aktivitas
dasar pasien seperti belum melaksanankan tugas perawat secara
maksimal untuk memenuhi kebutuhan aktivitas dasar pasien seperti tidak
membantu menggosok gigi, membersihkan mulut, mengganti pakaian
dan menyisir rambut. Dan selama observasi 3 hari klien yang berada di
ruang Mawar Melati yang memerlukan bantuan total untuk memenuhi
kebutuhan aktivitas dasar dibantu oleh keluarga.
2. 79,0 % responden menyatakan bahwa perawat belum melaksanankan
tugas perawat secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan dasar pasien
seperti membantu memberikan makan atau menyuapi pasien yang
memerlukan bantuan. Selama observasi 3 hari klien yang berada di ruang
Mawar Melati yang memerlukan bantuan dibantu oleh keluarga.
3. 50,0% responden menyatakan tidak mengetahui siapa perawat yang
bertanggungjawab atas dirinya saat pergantian shift jaga perawat.
4. 42,8 responden tidak diberikan penjelasan terkait dampak dari berbaring
lama dan kurang gerak.

3) Indikator Mutu Ruangan


Tabel 32 Gambaran BOR, LOS, TOI dan BTO di Ruang Mawar

BOR LOS TOI BTO


Bulan
Umum BPJS Umum BPJS Umum BPJS Umum BPJS
Agustus 5,40% 33,90% 2,20% 1,80% 55,70% 5,60% 0,50% 3,50%

September 14,20% 40,10% 3,70% 2,20% 28,70% 4,80% 0,89% 3,60%

Oktober 4,20% 49,50% 2,57% 2,30% 80,50% 3,30% 0,30% 4,60%


Rata-rata 7,93% 41,17% 2,82% 2,10% 54,97% 4,57% 0,56% 3,90%
Sumber: Data Sekunder Melati RSU Queen Latifah pada bulan Agustus-Oktober 2021
Analisa:
Nilai parameter BOR, LOS, TOI, BTO menurut Depkes RI 2015:
a. BOR atau angka penggunaan tempat tidur 60-85%
b. LOS atau rata-rata lama pasien dirawat 3-12 hari
c. TOI atau tenggang perputaran TT kosong 1 -3 hari
d. BTO atau angka pemakaian TT 40-50 kali
Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam tabel diatas,
didapatkan hasil BOR rata-rata (Umum) 7,93% dan BOR rata-rata
(BPJS) 41,17 yang berarti angka penggunaan tempat tidur di
Ruang Mawar Melati dalam kategori kurang. LOS didapatkan hasil
5 hari berarti rata-rata lama pasien yang dirawat di Ruang Mawar
Melati dalam kategori baik. TOI didapatkan hasil 11 hari berarti
tenggang perputaran TT kosong selama 11 hari. BTO didapatkan
hasil 17 kali yang berarti angka pemakaian tempat tidur di Ruang
Mawar Melati hanya 17 kali pemakaian TT. Jadi secara
keseluruhan angka BOR, LOS,TOI dan BTO di Ruang Mawar
Melati rendah karena kurangnya pasien yang dirawat di ruang
Mawar Melati.

4) Kepuasan Klien dan Perawat


Tabel 33 Hasil Evaluasi Kepuasan Klien/ Keluarga di Ruang
Mawar Melati RSU Queen Latifa Yogyakarta tanggal 8-11
November 2021
No Evaluasi Yang Dinilai N Ya N Tidak
% %
Perawat memperhatihan saya 14 100,0 0 0,0
1. sepenuh hati
Bila saya memanggil perawat, 14 100,0 0 0,0
2. mereka segera datang
Informasi yang saya dapat dari 11 78,6 3 21,4
3. seorang perawat dengan
perawat
lainnya sama
Alat-alat yang saya butuhkan 9 64,3 5 35,7
4. seperti pispot, urinal, alat mandi,
sudah siap bila saya perlukan
Penjelasan perawat membuat saya 14 100,0 0 0,0
5. bersemangat menghadapi
penyakit ini
Perawat yang merawat saya 14 100,0 0 0,0
6.
terlihat terampil
Perawat membantu saya dalam 11 78,6 3 21,4
melakukan berbagai kegiatan :
7.
kebersihan diri, latihan gerak,
latihan nafas dalam
Saya mendapat informasi yang 14 100,0 0 0,0
8. jelas dari perawat tentang kondisi
kesehatan saya
Perawat menjawab pertanyaan 14 100,0 0 0,0
9. saya dengan jelas
Perawat menjelaskan pada saya 14 100,0 0 0,0
10. tentang obat-obatan yang saya
gunakan
Perawat mempunyai cukup waktu 9 64,2 5 35,8
11. untuk mendengarkan keluhan
saya
12. Perawat membantu saya dalam 12 85,8 2 14,2
mengatasi kekhawatiran saya
13. Perawat membuat saya merasa 14 100,0 0 0,0
tenang selama di rumah sakit
14. Sebelum melakukan tindakan 14 100,0 0 0,0
perawat terlebih dahulu
memberikan penjelasan tentang
tindakan tersebut
15. Perawat memperlakukan keluarga 14 100,0 0 0,0
saya dengan baik
16. Perawat memberi penjelasan 13 92,8 1 7,2
tentang keadaan/peraturan
ruangan/rumah sakit
17. Perawat primer (Perawat yang 12 85,7 2 14,3
bertanggung jawab tentang
perawatan saya) merawat saya
selama di ruangan ini
18 Saya merasa, karena 14 100,0 0 0,0
berbagai tindakan-tindakan
perawat,
masalah saya dapat diatasi
19 Perawat di ruangan ini ramah 14 100,0 0 0,0
20 Saya mendapat penjelasan dari 14 100,0 0 0,0
perawat tentang bagaimana cara
saya menjaga kesehatan saya di
rumah
21 Perawat menemui saya pada 14 100,0 0 0,0
sore/malam hari
Jumlah
Prosentase 92,8% 7,4%
Sumber Data: Data Primer Hasil Pengkajian Tanggal 8-11 November 2021

Analisa:
Berdasarkan hasil pengkajian pada tabel diatas yang
dilakukan kepada 14 responden tentang kepuasan pelayanan
keperawatan didapatkan hasil sebanyak 92,8% responden merasa
puas, asebanyak 7,14% responden merasa tidak puas, sehingga
dapat disimpulkan pelayanan keperawatan terhadaap kepuasan
pasien termasuk dalam kategori baik.

Tabel 34 Hasil Evaluasi Kepuasan Perawat/ Bidan di Ruang


Mawar Melati
No Pernyataan STP TP CP P SP
(%) (%) (%) (%) (%)
Jumlah gaji yang diterima dibandingkan 0,0 42,9 42,9 0,0 16,7
1.
pekerjaan yang saudara lakukan.
Sistim penggajian yang dilakukan institusi 0,0 42,9 42,9 0,0 16,7
2.
tempat saudara bekerja
Jumlah gaji yang diterima dibandingkan 0,0 42,9 42,9 0,0 16,7
3.
dengan pendidikan saudara.
Pemberian insentif tambahan atau suatu 14,3 28,6 42,9 0,0 14,3
4. prestasi atau kerja ekstra.
Tersedianya peralatan dan perlengkapan 0,0 28,6 14,3 42,9 14,3
5.
yang mendukung pekerjaan.
Tersedianya fasilitas penunjang seperti 0,0 14,3 28,6 42,9 14,3
6.
kamar mandi, tempat parkir dan kantin.
Kondisi ruangan kerja terutama yang 0,0 0,0 28,6 57,1 14,3
7. berkaitan dengan ventilasi udara, kebisingan
dan kebersihan.
Adanya jaminan atas kesehatan/ keselamatan 0,0 14,3 57,1 14,3 14,3
8. kerja
Perhatian institusi rumah sakit teradap 0,0 14,3 42,9 28,6 14,3
9. saudara.
Hubungan antar karyawan dalam kelompok 0,0 0,0 0,0 85,7 14,3
10. kerja.
Kemampuan dalam bekerjasama antar 0,0 0,0 42,9 42,9 14,3
11. karyawan
12. Sikap teman-teman sekerja terhadap saudara 0,0 0,0 0,0 100 0,0

13. Kesesuaian antara pekerjaan dan latar 0,0 0,0 0,0 71,4 28,6
belakang pendidikan saudara.
14. Kemampuan dalam menggunakan waktu 0,0 14.3 42,9 42,9 0,0
bekerja dengan penugasan yang diberikan
15. Kemampuan supervisi/ pengawasan dalam 0,0 14,3 42,9 28,6 0,0
membuat keputusan
16. Perlakuan atasan selama saya bekerja disini 0,0 0,0 57,1 28,6 14,3
17. Kebebasan melakukan metoda sendiri dalam 0,0 14,3 28,6 57,2 0,0
menyelesaikan pekerjaan.
18 Kesempatan untuk meningkatkan 0,0 42,9 28,6 28,6 0,0
kemampuan kerja melalui pelatihan atau
pendidikan tambahan.
19 Kesempatan untuk mendapatkan posisi yang 0,0 14,3 42,9 14,3 28,6
lebih tinggi.
20 Kesempatan untuk membuat suatu prestasi 0,0 14,3 57,1 28,6 0,0
dan mendapatkan kenaikan pangkat.
Jumlah 0,17 17,3 34,3 35,7 11,8
Prosentase
Sumber Data: Data Primer Hasil Pengkajian Tanggal 8-11 November 2021

Analisa:
Berdasarkan hasil pengkajian pada tabel diatas yang
dilakukan kepada 7 responden tentang kepuasan kerja perawat
didapatkan hasil bahwa sebanyak 11,8% perawat merasa sangat
puas terhadap pekerjaannya. Sebanyak 35,7% perawat merasa puas
terhadap pekerjaannya. Sebanyak 34,3% perawat merasa cukup
puas terhadap pekerjaannya. Sebanyak 17,3% perawat merasa tidak
puas terhadap pekerjaannya. Sebanyak 0,17% perawat merasa
sangat tidak puas terhadap pekerjaannya.
C. Masalah Dan Perencanaan
1. Identifikasi Masalah

Identifikasi Masalah
No Analisa Data Masalah
1 Berdasarkan hasil observasi meeting Belum optimalnya proses
morning hasil 33,3 % termasuk dalam pengorganisasian aktivitas
kategori kurang. Pre conference 61% keperawatan di ruang mawar
termasuk dalam kategori Cukup, post melati RSU Queen Latifa.
conference 75% termasuk dalam
kategori cukup, tugas PN 73% dalam
kategori cukup, discharge planning
68,1% dalam kategori cukup
2 Selama 1 hari observasi penerimaan Belum optimalnya pemberian
pasien baru menggunakan lembar informasi pada pasien baru.
observasi yang berada diruangan
mawar melati perawat tidak
menjelaskan terkait dengan fasilitas
ruangan, nama perawat jaga, Perawat
menjelaskan cara menghubungi
petugas jika memerlukan bantuan
(letak bel pasien) sehingga
mendapatkan hasil 42.8% dalam
kategori kurang
3 Diagnosa yang tercatat pada RM Belum optimalnya
sebanyak 14 orang terdapat 52,4% pendokumentasian asuhan
dalam kategori kurang. Diagnosa yang keperawatan berdasarkan standar
dituliskan belum dirumuskan dengan Rumah Sakit (Nanda)
benar (Problem/Etiology/Sign and
Symptoms) pada rekam medis. Pada
lembar rencana tindakan keperawatan,
diagnosa keperawatan hanya problem
saja.
Sumber: Data Primer, 2021
2. Prioritas Masalah

Prioritas Masalah
NO MASALAH MG SV MN NC AF Total PRIORITAS
1. Belum optimalnya 5 3 5 2 5 20 1
proses
pengorganisasian
aktivitas
keperawatan
diruang mawar
melati RSU Queen
Latifa.

2. Belum optimalnya 5 3 5 1 3 17 3
pemberian
informasi pada
pasien baru.
3. Belum optimalnya 4 3 5 2 4 18 2
pendokumentasian
asuhan
keperawatan
berdasarkan
standar Rumah
Sakit (Nanda)

Sumber: Data Primer, 2021

KETERANGAN:
Mg : Kecendrungan besar dan sering
menimbulkan masalah
Sv : bersarnya kerugian yang
ditimbulkan Mn : bisa dipecahkan
Nc : perhatian perawat terhadap masalah
Af : ketersediaan sumber daya

5: sangat penting
4: penting
3: cukup penting
2: kurang penting
1: sangat tidak penting
Sumber: Nursalam 2007

3. Urutan Prioritas Masalah


a. Belum optimalnya proses pengorganisasian aktivitas keperawatan
diruang mawar melati RSU Queen Latifa.
b. Belum optimalnya pendokumentasian asuhan keperawatan
berdasarkan standar Rumah Sakit (Nanda)
c. Belum optimalnya pemberian informasi pada pasien baru.
4. POA

Tabel 3. 1 POA (Plan Of Action)


Pembimbing
Pokok Waktu
No Masalah Uraian tugas Sasaran Target PJ Dan
kegiatan Pelaksanaan
Fasilitator
1 Belum optimalnya Demonstrasi 1. Roleplay dengan Semua Pelaksanaan Pada 1. Febri 1. CI
proses dan refresh perawat perawat proses tanggal 2. Dewi 2. Fasilitator
pengorganisasian materi 2. Memberikan diruang pengorganisasian 15-18
materi terkait Mawar aktivitas November
aktivitas keperawatan
pengorganisasia Melati keperawatan 2021
diruang mawar n aktivitas 90%
melati RSU Queen keperawatan
Latifa. melalui
penyuluhan dan
menggunakan
media power
point.
2. Belum optimalnya Sosialisasi 1. Melakukan Semua Pelaksanaan Pada 1. Desy 1. CI
pendokumentasian penulisan resosialisasi perawat penulisan tanggal 15- 2. I 2. Fasilitator
asuhan keperawatan diagnosa penulisan diruang diagnosa 18 Komang
keperawatan diagnosa Mawar keperawatan November Andre
berdasarkan standar
perdasarkan keperawatan Melati 90% 2021
Rumah Sakit PES berdasarkan PES
(Nanda) (Problem, (Problem,
etiologi Etiologi,
symptom) Symtom)
2. Mengevaluasi
hasil dari
resosialisasi
dengan melihat

75
Pembimbing
Pokok Waktu
No Masalah Uraian tugas Sasaran Target PJ Dan
kegiatan Pelaksanaan
Fasilitator
tingkat
pengetahuan
perawat di ruang
Mawar Melati
setelah diberikan
implementasi

3. Belum optimalnya Sosialisasi 1. Memberikan Semua Penerapan Pada 1. I Putu 1.CI


pemberian informasi SOP sosialisasi terkait perawat pelaksanaan tanggal 15- Arjun 2. Fasilitator
pada pasien baru penerimaan SOP penerimaan diruang SOP 18 2. Febri
pasien baru pasien baru Mawar penerimaan November
2. Mengevaluasi Melati pasien baru 2021
tingkat 90%
pengetahuan
perawat Mawar
Melati setelah
diberikan
implementasi
BAB IV
PROSES EVALUASI

Dari rencana kegiatan/Plan Of Action (POA) yang telah disusun, maka evaluasi
dan rekapitulasi kegiatan menurut masalah sesuai pengkajian di Ruang Rawat
Inap Mawar Melati RSU Queen latifa sebagai berikut :

A. Kegiatan observasi aktifitas perorganisasian keperawatan ruang Mawar


Melati RSU Queen Latifa yang dilakukan selama tiga hari mulai senin
tanggal 22 s/d rabu 24 November 2021, kegiatan yang dilakukan yaitu
roleplay serta memberikan refresh materi mengenai perorganisasian.

Rekapitulasi Pengorganisasian Proses Manajemen Pelayanan Keperawatan


Ruang Rawat Inap Mawar Melati
No Kriteria Pre Post

Target Penilaian Presentase Penilaian Persentase

1 Pelaksanaan tugas kepala 90% 21 87,5% 23 95,8%


ruang perawatan

2 Pelaksanaan tugas perawat 85% 31 73% 37 88%


primer

3 Pelaksanaan tugas perawat 95% 31 86,2% 33 91,6%


asosiet (PA)

4 Pelaksanaan metting morning 90% 6 33,3% 16 88,8%

5 Pelaksanaan pre conference 85% 13 61% 18 85,7%

6 Pelaksanaan post conference 85% 9 75% 11 91,6%

7 Pelaksanaan tugas operan 100% 21 100% 21 100%


jaga

8 Pelaksanaan komunikasi 90% 17 80,9% 20 95,2%


terapeutik

9 Pelaksanaan discharge 85% 15 68,1% 19 86,3%


planning

Data Primer Pengkajian Tanggal 08-10 November Dan 21-24 2021

77
Analisa data
Rekapitulasi Pengorganisasian Proses Manajemen Pelayanan Keperawatan Ruang
Rawat Inap Mawar Melati Pada Tanggal 21-24 November 2021 di atas,
didapatkan hasil penilaian Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP)
dengan pembagian pre dan post sebagai berikut:
1. Hasil sebelum dilakukan role play, Pelaksanaan tugas kepala ruang perawatan
didapatkan nilai 21 item dilakukan dengan 87,5% dan hasil evaluasi setelah
dilakukan role play, Pelaksanaan tugas kepala ruang didapatkan nilai 23 item
dilakukan dengan presentase 96,8%. Terjadi peningkatan 9,3%, hal ini telah
mencapai target 90% termasuk kedalam kategori baik.
2. Hasil sebelum dilakukan role play, Pelaksanaan tugas perawat primer
didapatkan nilai 31 item dilakukan dengan presentase 73% dan hasil evaluasi
setelah dilakukan role play, Pelaksanaan tugas perawat primer didapatkan
nilai 37 item dilakukan dengan presentase 88%. Namun hal tersebut belum
mencapai target 90% dikarenakan pada item PN bertugas di pagi hari,
membagi tugas atau pasien pada AN sesuai beban kerja, dan melakukan post
conference. Terjadi peningkatan sebesar 15% dan termasuk dalam kategori
baik.
3. Hasil sebelum dilakukan role play, Pelaksanaan perawat associate didapatkan
nilai 31 item dilakukan dengan presentase 86,2% dan hasil evaluasi setelah
dilakukan role play, didapatkan nilai 33 item dilakukan dengan presentase
91,6%. Terjadi peningkatan 5,4% dan termasuk kategori baik.
4. Hasil sebelum dilakukan role play , Pelaksanaan meeting morning didapatkan
nilai 6 item yang dilakukan dengan presentase 33,3% dan hasil evaluasi
setelah dilakukan Role play, didapatkan nilai 16 item dilakukan dengan
presentase 88,8%, terjadi peningkatan 55,5%. Namun hal tersebut belum
mencapai target 90% dikarenakan pada item motifasi reinforcement kepada
staf dan item bersama-sama staf mendiskusikan pemecahan masalah yang
dapat ditempuh tidak dilakukan secara optimal, karena hanya dilakukan 2 hari
dalam tiga hari observasi.
5. Hasil sebelum dilakukan role play, Pelaksanaan pre confrence didapatkan
nilai 13 item dilakukan dengan presentase 61% dan hasil evaluasi
Pelaksanaan pre confrence didapatkan nilai 18 item dilakukan dengan
presentase 85,7%. Hal ini sudah mencapai target 85% dengan peningkatan
24,7% dan termasuk dalam kategori baik.
6. Hasil sebelum dilakukan role play, Pelaksanaan post confrence didapatkan
nilai 9 item dilakukan dengan presentase 75% dan hasil evaluasi Pelaksanaan
post confrence didapatkan nilai 11 item dilakukan dengan presentase 91,6%.
Hal ini sudah mencapai target 85% dengan peningkatan 16,6% dan termasuk
dalam kategori baik.
7. Hasil sebelum dilakukan role play, Pelaksanaan operan jaga didapatkan nilai
21 item dilakukan dengan presentase 100% dan hasil evaluasi Pelaksanaan
operan jaga didapatkan nilai 21 item dilakukan dengan presentase 100%. Hal
ini sudah mencapai target dan termasuk dalam kategori baik.
8. Hasil sebelum dilakukan role play, Pelaksanaan komunikasi terapeutik
didapatkan nilai 17 item dilakukan dengan presentase 80,9% dan hasil
evaluasi setelah dilakukan role play didapatkan nilai 20 item dilakukan
dengan presentase 95,2%. Hal ini sudah mencapai target 90% dengan
peningkatan 14,3% dan termasuk dalam kategori baik.
9. Hasil sebelum dilakukan role play, Pelaksanaan discharge planning didapatkan
nilai 15 item dilakukan dengan presentase 69,1% dan hasil evaluasi setelah
dilakukan role play didapatkan nilai 19 item dilakukan dengan presentase
86,3%. Hal ini sudah mencapai target 85% dengan peningkatan 14,3% dan
termasuk dalam kategori baik.
Sedangkan selama kelompok kami melakukan role play di Bangsal Rawat
Inap Mawar Melati RSU Queen latifa terdapat beberapa hambatan, yaitu
sebagai berikut:
a. Hambatan dalam Pelaksanaan
1) Masih tidak sesuainya uraian tugas terkait pembagian tim penanggung
jawab masing-masing kamar, hal ini dikarenakan keterbatasan tenaga
kesehatan yang berada di Bangsal Rawat Inap Mawar Melati RSU
Queen latifa
2) Selama kelompok kami melakukan role play, belum ditemukannya
pertemuan antar staf di ruang mawar melati terkait antar profesi
keperawatan, gizi, analis kesehatan maupun dokter.
b. Saran
Dilakukan program evaluasi pelaksanaan MPKP di ruang perawatan agar
dapat terus meningkatkan mutu asuhan keperawatan dengan model MPM.
c. Rencana Tindak Lanjut

Pokok Waktu
Masalah Sasaran Target PJ
kegiatan Pelaksanaan
Proses Pelaksanaan Perawat Pelaksanaan Setiap hari Ida Harianti,
pengorganisasia perorganisasi primer proses A.Md.Kep
n aktivitas an dan pengorganisas
keperawatan manajemen asosiet ian aktivitas
diruang mawar keperawatan keperawatan
melati RSU 100%
Queen Latifa.

B. Kegiatan observasi proses keperawatan di ruang Mawar Melati RSU


Queen Latifa yang dilakukan selama tiga hari mulai senin tanggal 22 s/d
rabu 24 November 2021, kegiatan yang dilakukan yaitu memberikan
refresh materi mengenai proses keperawatan.
Rekap Penerapan Standar Asuhan Keperawatan Di Ruang Rawat Inap
Mawar Melati

No Kegiatan Target Pre Post Keterangan


N % N %
1 Pengkajian 90,0% 14 77,1% 14 80,% Presentase Penerapan Standar
Asuhan Keperawatan bagian
pengkajian mengalami peningkatan
sebanyak 2,9% dari 77,1% menjadi
80% .
2 Diagnosa 90,0% 14 52,4% 14 85,7% Presentase Penerapan Standar
Asuhan Keperawatan bagian
diagnose mengalami peningkatan
sebanyak 33,3% dari 52,4% menjadi
85,7% atau dari kategori kurang
menjadi baik.
3 Rencana 90,0% 14 79,3% 14 98,4% Presentase Penerapan Standar
Tindakan Asuhan Keperawatan bagian
pengkajian mengalami peningkatan
sebanyak 19,1% dari 79,3% menjadi
98,4%.
4 Implementasi 90,0% 14 82,% 14 92,8% Presentase Penerapan Standar
Asuhan Keperawatan bagian
implementasi mengalami
peningkatan sebanyak 10,8% dari
82,% menjadi 92,8% dan termasuk
dalam kategori baik.
5. Evaluasi 90,0% 14 100% 14 100% Tidak ada target karena prosentase
Penerapan Standar Asuhan
Keperawatan bagian evaluasi sudah
dalam kategori baik.
6. Dokumentasi 90,0% 14 100% 14 100% Tidak ada target karena prosentase
Penerapan Standar Asuhan
Keperawatan bagian evaluasi sudah
dalam kategori baik.

Analisa Data :
Penerapan standar Asuhan Keperawatan pada observasi awal (pre)
Presentase Penerapan Standar Asuhan Keperawatan bagian pengkajian
mengalami peningkatan sebanyak 2,9% dari 77,1% menjadi 80% dan
termasuk dalam kategori baik. Namun hal tersebut belum mencapai target
90% dikarenakan data belum dikelelompokkan (bio-psiko-sosio-spiritual)
diformat pengkajian.
Presentase Penerapan Standar Asuhan Keperawatan bagian diagnosa
mengalami peningkatan sebanyak 33,3% dari awal 52,4% menjadi 85,7%
atau dari kategori kurang menjadi baik. Namun hal tersebut belum mencapai
target 90% dikarenakan belum merumuskan diagnosa keperawatan
berdasarkan P/E/S dan merumuskan diagnosa keperawatan atual, risiko dan
potensial.
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan bagian rencana tindakan
sudah dalam kategori baik sehingga tidak ada target yang harus tercapai.
Presentase Penerapan Standar Asuhan Keperawatan bagian implementasi
mengalami peningkatan sebanyak 10,8% dari 82,% menjadi 92,8% dan
termasuk dalam kategori baik. dan tidak ada target karena prosentase
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan bagian evaluasi sudah dalam
kategori baik, Presentase Penerapan Standar Asuhan Keperawatan bagian
catatan asuhan keperawatan tidak ada target karena prosentase Penerapan
Standar Asuhan Keperawatan bagian evaluasi sudah dalam kategori baik.
a. Hambatan dalam pelaksanaan
Dalam proses asuhan keperawatan masih ditemukan beberapa ceklis yang
terlewat dalam tahap pendokumentasian.
b. Saran
Kepala ruang dan Perawat Primer diharapkan dapat menjadi penggerak,
pengarah, dan motivator bagi perawat lainnya, supaya dalam
pendokumentasian asuhan keperawatan sesuai SOP.
d. Rencana Tindak Lanjut

Pokok Waktu
Masalah Sasaran Target PJ
kegiatan Pelaksanaan
Pendokumentasi Penulisan Perawat Pelaksanaan Setiap hari Ida Harianti,
an asuhan diagnosa primer proses A.Md.Kep
keperawatan keperawatan dan pendokument
berdasarkan perdasarkan asosiet asian asuhan
standar Rumah PES keperawatan
Sakit (Nanda) (Problem, 100%
etiologi
symptom)

C. Kegiatan observasi penerimaan pasien baru di ruang Mawar Melati


RSU Queen Latifa yang dilakukan selama tiga hari mulai senin tanggal
22 s/d rabu 24 November 2021, kegiatan yang dilakukan yaitu
melakukan observasi ketika terdapat pasien baru menggunakan SPO
yang ada di ruang Mawar Melati
Rekapitulasi Pengorganisasian Proses Pemberian Informasi Pada Pasien
Baru Ruang Rawat Inap Mawar Melati
No Kriteria Pre Post

Target Penilaian Presentase Penilaian Persentase

1 Pemberian Informasi 90% 12 42,8% 25 89,2%


pada pasien baru
Analisis Data :
Penerimaan pasien baru pada observasi awal (pre) Presentase
penerimaan pasien baru pada bagian pemberian informasi pada pasien baru
mengalami peningkatan sebanyak 46,4% dari yang awal 42,8% menjadi
89,2% atau dari kategori rendah menjadi kategori baik.
a. Hambatan dalam pelaksanaan
Dalam proses penerimaan pasien baru terdapat beberapa komponen yang
terlewatkan seperti perawat menanyakan pasien apakah informasi
kesehatannya boleh diberitahukan kepada keluarga atau tidak, perawat
menjelaskan tentang kerahasiaan informasi kesehatan pasien dan kapan
informasi tersebut boleh dibuka, Perawat menyerahkan kartu tunggu
pasien

b. Saran
Untuk perawat di ruang rawat inap bangsal Mawar Melati diharapkan
dapat mengoptimalkan proses penerimaan pasien dengan cara secara
langsung melakukan penerimaan pasien baru tanpa pendelegasian kepada
mahasiswa praktek sehingga beberapa poin yang kurang dapat terpenuhi.
c. Rencana Tindak Lanjut

Pokok Waktu
Masalah Sasaran Target PJ
kegiatan Pelaksanaan
Pemberian Penerapan Perawat Pemberian Setiap hari Ida Harianti,
informasi pada SOP primer informasi A.Md.Kep
pasien baru penerimaan dan pada pasien
pasien baru asosiet baru 100%
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan

1. MPKP di ruang Mawar Melati setelah dilakukan evaluasi didapatkan hasil


dari masing-masing kegiatan sudah dalam presentase > 85% dan masuk
dalam kategori baik.
2. Pada Penerapan standar Asuhan Keperawatan yang meliputi pengkajian,
diagnosa, rencana keperawatan, implementasi, evaluasi dan dokumentasi
dari masing-masing kegiatan tersebut sudah dalam presentase >80%
sehingga masuk dalam kategori baik.
3. Setelah dilakukan evaluasi penerimaan pasien baru mendapatkan hasil
89,2% dari yang sebelumnya 42,8%, sehingga penerimaan pasien baru
termasuk dalam kategori baik.

B. Saran
1. Rumah sakit
Diharapakan dapat meningkatkan mutu pelayanan keperawatan dalam
bidang pelayanan kesehatan dari segi kualitas, peran, dan fungsi rumah
sakit sebagai rumah sakit umum dan juga rumah sakit pendidikan.

2. Komite Keperawatan
1. Adanya program evaluasi pelaksanaan MPKP
2. Adanya evaluasi dari manajemen dan kepala ruangan dalam
melengkapi asuhan keperawatan yang ditinjau secara berkala,
3. Adanya pengoptimalan terkait penjelasan tentang fasilitas ruangan
kepada pasien.
3. Ruang Mawar Melati
Diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan ruangan serta
menempatkan diri sesuai dengan tugas, peran, dan tanggung jawabnya
dalam memberikan asuhan keperawatan secara holistic, serta mematuhi
SPO yang berlaku di RSU Queen Latifa Yogyakarta.
DAFTAR PUSTAKA

AN Handayani. (2014). Model Praktik Keperawatan Profesional di Rumah Sakit.


Jakarta. EGC

Arinni, S. (2012). Manajemen dan Kepemimpinan dalam Keperawatan.


Yogyakarta. Fitramaya

Bakri, M.H. (2017). Manajemen Keperawatan (Konsep dan Aplikasi dalam


Praktik Keperawatan Profesional). Yogyakarta. Pustaka Baru Press.

Depkes RI. (2012) Standar tenaga keperawatan di Rumah Sakit

Douglas, laura Mae. (1992) The effective Nurse : leader and manager., 4 Th. Ed,.
Mosby-year book, Inc

Gillies, D.A. (1994). Nursing management, a system approach. Third Edition.


Philadelhia: WB Saunders

Ilyas, Yaslis (2014). Perencanaan SDM Rumah Sakit, Jakarta: pusat kajian
ekonomi kesehatan FKM universitas Indonesia

Keliat, B., Akwmat., Helena, N., & Nurhaeni, H. (2007). Keperawatan Kesehatan
Jiwa Komunitas : Basic course. Jakarta : EGC

Kholid, R. (2013). Manajemen Kepemimpinan dalam Keperawatan. Jakarta.


Trans Info Media

Kuntoro, A. (2011). Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Yogyakarta. Nuha


Medika

Kusumo, M. P. (2017). Pengaruh Komunikasi Terapeutik Perawat Terhadap


Kepuasan Pasien di Rawat Jalan RSUD Jogja. Jurnal
Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit, 6(1), 72-81.

Nursalam. (2015). Manajemen Keperawatan, Aplikasi dalam Praktik Keperawatan


Profesional. Jakarta. Salemba Medika.

Potter, P, A. & Perry, A. G. (2013). Fundamental Of Nursing 8th Edition.


Singapore : Elsevier

Pudjiati, Yawwestri. (2011). Modul Kuliah Sistem Informasi Rumah Sakit. Depok

Simamora.S.H. (2012). Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Jakarta. EGC

Sitorus, R. (2014). Model Praktik Keperawatan Profesional di Rumah Sakit,


Penataan Struktur dan Proses (Sistem) Pemberian Asuhan
Keperawatan di Ruang Rawat. Jakarta: EGC.
Stuart. G. (2013). Principles and practice of psychistric nurding 10th edition. St.
Louis : Mosby

Videbeek, S. (2008). Buku ajar keperawatan jiwa. (Terj. Ns. Pamilih Eko
Karyuni). Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai