Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN PRAKTIK MANAJEMEN KEPERAWATAN

DI ICU RSUD KLUNGKUNG


TANGGAL 5-19 DESEMBER 2022

OLEH :
KELOMPOK IV
KELAS A13-A

1. I Gusti Ayu Made Indri Amanda (193213014)


2. Putu Riska Pramudita Dewi (193213049)
3. Ni Komang Ristikayanti (193213029)
4. Putri Sukma Maha Dewi (193213047)
5. Ni Kadek Meira Diantari (193213025)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2022
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

RUANG ICU RSUD KLUNGKUNG

Mengetahui,

CLINICAL INSTRUCTOR (CI) CLINICAL TEACHER (CT)

(I Nyoman Januariana) (Ns. Dewa Putu Arwidiana, S.Kep.,M.Ap.)


NIP. 198101212003121006 NIK : 2.04.08.020
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur yang tiada terhingga penulis haturkan kehadapan Ida Sang
Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa), karena atas rahmat dan karunia-Nya, karya
tulis yang berjudul "Laporan Praktik Manajemen Keperawatan Di ICU Rumah Sakit
Klungkung Tanggal 5-12 Desember 2022” ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Laporan ini dapat diselesaikan bukanlah semata-mata usaha sendiri, melainkan berkat
dorongan dan bantuan dari berbagai pihak untuk itu melalui kesempatan ini dengan segala
hormat dan kerendahan hati peneliti menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Drs. Dewa Agung Ketut Sudarsana, MM selaku ketua STIKes Wira Medika Bali
Denpasar yang telah memberikan kesempatan mengikuti pendidikan Program Ilmu
Keperawatan di STIKes Wira Medika Bali Denpasar.
2. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Klungkung yang telah memberikan ijin kami untuk
melakukan Praktik Laboratorium Klinik Keperawatan
3. Kepala ruangan dan pembimbing termasuk staf yang telah membantu mengoptimal dan
membantu dalam praktek
4. Ns. Dewa Putu Arwidiana, S.Kep.,M.Ap. selaku pembimbing akademik
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas plkk mata kuliah Manajemen
Keperawatan dalam menempuh Pendidikan Program Studi Keperawatan Program Sarjana,
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Wira Medika Bali pada semester ganjil tahun 2022.
Penulis menyadari bahwa, baik dengan sengaja atau tidak sengaja masih terdapat yang
kurang dalam menulis laporan ini . Oleh karena itu, segala kritik dan saran perbaikan sangat
diharapkan demi laporan berikutnya. Semoga laporan ini ada manfaatnya.

Denpasar, 05 Desember 2022

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................................1
1.2 Tujuan...................................................................................................................................................2
1.3 Metode...................................................................................................................................................3
1.4 Manfaat..................................................................................................................................................3
BAB II GAMBARAN RUMAH SAKIT.....................................................................................................4
2.1 Sejarah Rumah Sakit..............................................................................................................................4
2.2 Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran.....................................................................................................4
2.3 Struktur Organisasi Tempat Praktik.......................................................................................................5
2.4 Dimensi dan Area Tempat Praktik.........................................................................................................6
BAB III PENGKAJIAN DAN ANALISA DATA....................................................................................11
3.1 Data Umum Dan Khusus Tempat Praktik............................................................................................11
3.2 Analisa Data.........................................................................................................................................22
3.3 Rumusan Dan Prioritas Permasalahan..................................................................................................23
3.4 Seleksi Alternative Penyelesaian Masalah Metode Carl......................................................................24
3.5 PLAN OF ACTION.............................................................................................................................26
BAB IV PENUTUP...................................................................................................................................28
4.1 Kesimpulan..........................................................................................................................................28
4.2 Rekomendasi........................................................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................30

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manajemen keperawatan merupakan pelimpahan pekerjaan melalui anggota staf
keperawatan untuk memberikan pelayanan asuhan keperawatan secara profesional. Pelaku
manajemen keperawatan atau manajer keperawatan diharapkan mampu menjalankan fungsi
manajemen meliputi: merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengevaluasi sarana
dan prasarana yang tersedia untuk dapat memberikan pelayanan asuhan keperawatan yang
efektif dan efisien bagi individu, keluarga, dan masyarakat (Bakri, 2017).
Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam menjalankan
suatu kegiatan di organisasi. Manajemen tersebut mencakup kegiatan planning, organizing
Actuating, controlling terhadap staf sarana, dan prasarana dalam mencapai organisasi
(Nursalam, 2015). Manajer keperawatan dituntut untuk merencanakan, mengorganisasi,
memimpin, dan mengevaluasi sarana dan prasarana yang tersedia untuk dapat memberikan
asuhan keperawatan yang seefektif dan seefisien mungkin bagi individu, keluarga dan
masyarakat.
Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,
dan gawat darurat (UU 44 tahun 2009).
Pelayanan yang berkualitas didukung oleh sumber-sumber yang memadai antara lain
sumber daya manusia, standar pelayanan/ standar praktek keperawatan serta fasilitas.
Sumber-sumber yang tersedia dimanfaatkan sebaik-baiknya agar berdaya guna sehingga
tercapai kualitas yang tinggi dengan biaya seminimal mungkin.
Pelayanan kesehatan yang memadai ditentukan sebagian besar oleh gambaran pelayanan
keperawatan yang terdapat di dalamnya. Era globalisasi dan perkembangan ilmu dan
teknologi kesehatan menuntut perawat, sebagai suatu profesi, memberi pelayanan kesehatan
yang optimal Praktek keperawatan ditentukan dalam standar organisasi profesi dan system
pengaturan serta pengendaliannya melalui perundang-undangan keperawatan (Nursing Act),
dimanapun perawat itu bekerja (Nursalam 2015).

1
Pengembangan model praktek keperawatan professional merupakan hal yang sangat
penting yang memberikan konstribusi terhadap profesi keperawatan dalam meningkatkan
mutu pelayanan asuhan keperawatan. Melalui pengembangan model praktek keperawatan
profesional masyarakat dapat melihat secara nyata pemberian pelayanan secara profesional.
Salah satu strategi untuk mengoptimalkan peran dan fungsi perawat dalam pelayanan
serawatan adalah pembenahan manajemen keperawatan karena adanya faktor kelola yang
optimal diharapkan mampu menjadi wahana peningkatan keefektifan pemberian pelayanan
keperawatan sekaligus lebih menjamin kepuasan klien terhadap pelayanan keperawatan.
Model asuhan keperawatan yang saat ini sedang dilaksanakan pada ruang ICU RSUD
Kab. Klungkung adalah metode asuhan keperawatan tim. Metode ini dapat memberikan
keuntungan bagi klien yaitu klien merasa lebih dihargai sebagai manusia karena terpenuhi
kebutuhannya secara individu, asuhan keperawatan yang bermutu tinggi dan tercapainya
pelayanan yang efektif terhadap pengobatan, dukungan proteksi, informasi dan advokasi.
Namun kelemahan dari metode ini adalah komunikasi antar anggota tim terbentuk terutama
dalam bentuk konferensi tim, yang biasanya membutuhkan waktu, yang sulit untuk
dilaksanakan pada waktu-waktu sibuk (Nursalam, 2015). Berdasarkan uraian diatas maka
kelompok kami ingin menganalisis proses proses manajemen keperawatan yang dilaksanakan
di Ruang ICU RSUD Kab. Klungkung.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah melaksanakan kegiatan praktik manajemen keperawatan, diharapkan
mahasiswa mampu melakukan pengkajian sesuai fungsi manajemen POAC
(Planning, Organizing, Actuating, Controlling) berdasarkan 5 M (Man, Material
and Machine, Method, Money, Market) secara kelompok dan melakukan deseminasi
awal.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pengelolaan faktor 5 M ruangan ICU RSUD Klungkung
sesuai konsep langkah manajemen, diharapkan mahasiswa mampu:
1. Melakukan pengkajian situasi ruangan di Ruang ICU RSUD Klungkung.
2. Melakukan analisa data berdasarkan standar dengan menggunakan fish bone
diagram.
3. Merumuskan rumusan dan prioritas permasalahan.
2
4. Menetapkan seleksi alternative permasalahan.
5. Menyusun POA (Plan Of Action).

1.3 Metode
Metode yang digunakan dalam melakukan pengumpulan data untuk mengidentifikasi
masalah dilakukan dengan metode:
1. Observasi
Observasi dilakukan untuk dapat memperoleh data kondisi fisik ruangan, proses
pelayanan inventaris ruangan, dan asuhan keperawatan yang langsung dilakukan ke
pasien.
2. Wawancara
Wawancara dilakukan kepada kepala ruangan, perawat untuk mengumpulkan data
tentang proses orientasi pasien baru dan pelayanan pasien.
3. Studi dokumentasi
Kegiatan dilakukan untuk pengumpulan data mengenai karakteristik pasien,
ketenagaan, dokumentasi proses keperawatan.

1.4 Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Meningkatkan pengetahuan pembaca terutama mahasiswa keperawatan serta pihak
RSUD Klungkung terutama pihak ruang ICU dalam Manajemen ruangan ICU RS
Klungkung.
2. Manfaat Praktis
1) Mahasiswa
Mahasiswa lebih terampil dalam menerapkan aplikasi prinsip-prinsip
manajemen keperawatan di lapangan serta mendapat pengalaman baru di
lapangan dalam hal penerapan manajemen keperawatan.
2) Institusi Pendidikan
Membangun kerjasama antara dunia pendidikan dengan rumah sakit serta
memberikan kesempatan mahasiswa terjun langsung ke lapangan tentang
manajemen keperawatan.
3) RSUD Klungkung
3
Menindaklanjuti masalah-masalah yang ada di ruang ICU RSUD Kab.
Klungkung yang berkaitan dengan pelaksanaan asuhan keperawatan profesional.

BAB II

GAMBARAN RUMAH SAKIT

2.1 Sejarah Rumah Sakit


Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)Kabupaten Klungkung yang merupakan rumah
sakit umum daerah berdiri pada tahun 1963, yang berlokasi di Jalan Flamboyan Nomor 40
Semarapura. Berdirinya RSUD Kabupaten Klungkung berawal dari barak penampungan
korban bencana alam meletusnya Gunung Agung pada tahun 1963. Seiring dengan kebutuhan
pelayanan kesehatan di Provinsi Bali terutama di wilayah timur, maka pada tahun 1986 barak
tersebut dikukuhkan sebagai rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Bali dengan kategori tipe
B.
Dasar Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bali Pada tahun 1986 RSUD
Kabupaten Klungkung ditingkatkan menjadi rumah sakit tipe C. Perubahan Undang-Undang
Pemerintah Daerah sesuai UU No. 23 Tahub 2014 serta PP No. 18 Tahun 2016 menyebabkan
di RSUD Kabupaten Klungkung juga terjadi perubahan yang cukup bermakna. Sebagai
tindaklanjutnya, di Kabupaten Klungkung melalui Peranturan Daerah No. 9 Tahun 2016 telah
dibentuk Perangkat Daerah, termasuk didalamnya RSUD Kabupaten Klungkung.
Dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan sesuai standar maka pada 1 Desember
2016, RSUD Kabupaten Klungkung diakui telah memenuhi Standar Akreditasi Rumah Sakit
Versi 2012 dan dinyatakan Lulus Tingkat Paripurna (Bintang Lima) oleh Komisi Akreditasi
Rumah Sakit (KARS) Pusat. Pada tanggal 23 Januari 2017 melalui Keputusan Gubernur Bali
Nomor 440/844.6/DPMPSP-H/2017 tentang Ijin Operasional Rumah Sakit Umum kelas B,
RSUD Kabupaten Klungkung dinaikkan kelasnya sebagai RSU Kelas B Non Pendidikan.
Setelah di lakukan visitasi oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2018,
RSUD Kabupaten Klungkung ditetapkan sebagai Rumah Sakit Pendidikan Satelit untuk
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar Mataram.

4
2.2 Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
1. Visi Rumah Sakit
Visi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Klungkung adalah “Rumah
Sakit pilihan terbaik serta unggul dalam layanan spesialistik dan wahana pendidikan di
Bali Timur”.
2. Misi Rumah Sakit
Adapun yang menjadi Misi dari RSUD Kabupaten Klungkung, diantaranya:
1. Memberikan layanan spesialistik yang bermutu
2. Memantapkan status sebagai RSU kelas B pendidikan
3. Mengembangkan pengelolaan Rumah Sakit secara professional
4. Mengembangkan layanan kesehatan subspesialistik
3. Motto Pelayanan Rumah Sakit
Memberikan pelayanan CERMAT (Cepat, Efektif-Efisien, Ramah, Mantap,
Akurat dan Tertib Administrasi) dalam lingkungan BERSERI (Bersih, Sehat, Rapi dan
Indah).

2.3 Struktur Organisasi Tempat Praktik


1. Struktur RSUD Klungkung
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Klungkung berdasarkan
Perbub Nomor 10 Tahun 2017 per tanggal 16 Mei 2017 dan telah di isi Pejabat-
Pejabatnya sesuai Keputusan Bupati Nomor : 821.2/ 32/ BKPSDM dan dilatik pada
tanggal 17 Mei 2017.

5
RSUD Klungkung berkedudukan sebagai Unit Pelaksana Teknis pada Dinas
Kesehatan Kabupaten Klungkung yang dipimpin oleh seorang Direktur. Dan RSUD
merupakan Unit Pelaksana Teknis yang bersifat fungsional, otonom dan bekerja secara
profesional. Selain dibantu oleh kelompok pejabat struktural, Direktur dibantu pula oleh
kelompok fungsional dan unsur pelaksana pelayanan, yang terdiri dari :
1. Dewan Pengawas;
2. Satuan Pemeriksa Internal (SPI);
3. Komite-Komite;
4. Kelompok Staf Medis (KSM); dan
5. Instalasi/ Unit/ Ka.Ruangan.

2.4 Dimensi dan Area Tempat Praktik


1. Denah RSUD Klungkung

6
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)Kabupaten Klungkung yangberlokasi di
Jalan Flamboyan Nomor 40 Semarapura.Ruang IGD merupakan bagian dari Instalasi
Gawat darurat Dan Intensif RSUD Kabupaten Klungkung. Ruangan ini terletak di lantai 1
disebelah utara Ruang Laboratorium dan dekat dengan pura Usadha Siddhi.

2. Jenis pelayanan
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Klungkung yang berlokasi di
Jalan Flamboyan Nomor 40 Semarapura. Menurut Keputusan Direktur Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Klungkung Nomor 323 Tahun 2018 Tentang Jenis Layanan
dan Standar Pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Klungkung, adapun
jenis layanan yang tersedia di RSUD Kab. Klungkung sebagai berikut :
1. Pelayanan Gawat Darurat
2. Pelayanan Rawat Jalan
3. Pelayanan Rawat Inap
4. Pelayanan Bedah Sentral
5. Pelayanan Persalinan dan Perinatologi
6. Pelayanan Rawat Intensif
7. Pelayanan Radiologi
8. Pelayanan Laboratorium
9. Pelayanan Rehabilitasi Medik
10. Pelayanan Farmasi
11. Pelayanan Gizi
12. Pelayanan Rekam Medis
13. Pelayanan Tranfusi Darah
14. Pelayanan Administrasi Manajemen
15. Pelayanan Ambulans
16. Pelayanan Ambulans Jenasah
17. Pelayanan Pemulasaran Jenasah
18. Pelayanan Hemodialisa
7
19. PelayananLimbah
20. Pelayanan Laundry
21. Pelayanan Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit
22. Pelayanan Pengendalian Infeksi

8
3. Denah ICU

9
BAB III

PENGKAJIAN DAN ANALISA DATA

3.1 Data Umum Dan Khusus Tempat Praktik


Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 05-12 Desember 2022, meliputi
pengkajian M1-M5. Data yang didapat selanjutnya dianalisa menggunakan analisis
SWOT sehingga diperoleh beberapa rumusan masalah yang kemudian akan dipilih
salah satunya sebagai prioritas masalah.
A. MAN (Kuantitas Sumber Daya Manusia, Kualifikasi Sumber Daya Manusia,
Kebutuhan Tenaga Perawat Sesuai Tingkat Ketergantungan Pasien)

1. Struktur ICU RS Klungkung

Struktur organisasi untuk Ruang ICU RSUD Klungkung terdiri dari 1


kepala RUMKIT yang diketuai oleh seorang dokter, 1 kepala ICU yang juga
diketuai oleh seorang dokter. Kemudian ada kepala ruangan yang diketuai oleh
seorang perawat. Di ruang ICU ini terbagi menjadi 4 tim kerja. Masing-masing
ketua tim dibantu oleh beberapa perawat pelaksana. Struktur organisasi tersebut
sudah lengkap dengan uraian tugas, fungsi kewajiban, tanggung jawab serta
hubungan kerja sama dengan unit lain untuk menyelenggarakan pelayanan
keperawatan.

Ruang ICU RS Klungkung dipimpin oleh kepala ICU dengan latar belakang
Pendidikan S1 Keperawatan profesi ners. Dalam memberikan asuhan keperawatan
dibagi menjadi 4 tim dan dianggotai oleh 6-8 orang. Disamping itu Ruang ICU RS
Klungkung juga mempunyai 1 penanggung jawab administrasi.

10
Struktur Organisasi Ruang ICU RSUD Klungkung

Jumlah Ketenagakerjan dan kepegawaian


Hasil Pengkajian
No Karakteristik Frekuensi (f) Persentase (%)
1 Umur
17-25 Tahun (Remaja Akhir) 4 11.4
26-35 Tahun (Dewasa Awal) 23 65,8
36-45 Tahun (Dewasa Akhir) 6 17,1
46-55 Tahun (Lansia Awal) 2 5,7

11
2 Jenis Kelamin
Laki-Laki 15 42,8
Perempuan 20 57,2
3 Pendidikan
DIII Keperawatan 20 57,2
Ners 15 42,8
4 Status Pernikahan
Menikah 21 60,0
Belum Menikah 14 40,0
Total 35 100,0

Ruang ICU memiliki total 33 tenaga kesehatan dengan kualifikasi pendidikan yang
berbeda. Berdasarkan tingkat pendidikan terdapat 20 perawat dengan pendidikan akhir D-
III dan sebanyak 15 perawat yang berpendidikan S1 Ners.

Kebutuhan Ketenaga Perawatan


METODE GILLES (rata-rata pasien)
1) Jam perawatan yang dibutuhkan
a. Keperawatan langsung
Total : 4 x 6 jam = 24 jam
Insentiv : 7x 8 jam = 56 jam
b. Keperawatan tidak langsung
11 pasien x 1 jam = 11 jam
Total jam secara keseluruhan adalah 89 jam
2) Jam perawatan per pasien per hari
89 jam : 11 pasien = 8 jam

3) Jumlah tenaga kerja keperawatan


8 x 11 x 365 = 32.120 = 19,3 = 19 orang
(365 – 89) x 6 1.656
20% x 19 = 3,8= 4 orang
Jadi jumlah tenaga yang dibutuhkan secara keseluruhan adalah 19+4 = 23 orang
perawat

12
4) Jumlah tenaga keperawatan per hari
11 pasien x 8 jam = 14,6= 15 orang perawat/ hari
6 jam
METODE GILLES (jika pasien full)
1) Jam perawatan yang dibutuhkan
a. Keperawatan langsung
Total : 8 x 6 jam = 48 jam
Insentiv : 7 x 8 jam = 56 jam
b. Keperawatan tidak langsung
15 pasien x 1 jam = 15 jam
Total jam secara keseluruhan adalah 119 jam
2) Jam perawatan per pasien per hari
119 jam : 15 pasien = 7,9= 8 jam
3) Jumlah tenaga kerja keperawatan
8 x 15 x 365 = 43.800 = 26 orang
(365 – 86) x 6 1.674
20% x 26 = 5,2 orang = 5 orang
Jadi jumlah tenaga yang dibutuhkan secara keseluruhan adalah 26 + 5 = 31 orang
perawat
4) Jumlah tenaga keperawatan per hari
15 pasien x 8 jam = 20 = 20 orang perawat/ hari
6 jam
5) Jumlah Perawat Pershif
10x12 =17,1= 17 orang
7
6) Lost day
86 x 17 = 5,2= 5 orang
279
Jadi, jumlah perawat dalam satu shif 17 orang perawat dan lepas 5 orang perawat

13
NO Fungsi Hasil Pengkajian Keterangan
Manajemen
1 Planning 1. Jumlah perawat di Ruang ICU RSUD Klungkung Wawancara
sebanyak 33 orang yaitu, S1 Keperawata Ners sebanyak
13 orang, dan DIII Keperawatan sebanyak 20 orang.
2. Jumlah CS di Ruang ICU RSUD Klungkung sebanyak 6
orang dan administrasi 1 orang.
2 Organizing 1. Ruang ICU RSUD Klungkung terdiri dari 1 Kepala Wawancara dan
Instansi rawat darurat dan rawat intensif yang diketuai Observasi
oleh seorang dokter, Kepala unit intensif diketuai oleh
seorang dokter juga, dan kepala ruang intensif yang
diketuai oleh seorang perawat ners. Wakil kepala
ruangan ICU diketuai oleh seorang perawat ners, dan
administrasi logistic diketuai oleh seorang perawat juga.
Di Ruang ICU ini terdapat 4 tim, yang dimana tim I
terdiri dari 8 orang perawat, tim II terdiri dari 6 orang
perawat, tim III terdiri dari 6 orang perawat dan tim IV
terdiri dari 8 orang perawat juga. Struktur organisasi di
Ruang ICU ini sudah lengkap dengan uraian tugas,
fungsi dan kewajiban tanggung jawab serta hubungan
kerja sama dengan unit lain untuk menyelenggarakan
pelayanan perawat.
2. Ruang ICU RSUD Klungkung dipimpin oleh Kepala
ruangan dan wakil kepala ruangan, dan dibantu oleh 1
penanggung jawab administrasi, 8 orang perawat primer
dan 25 orang perawat pelaksana.
3. Penempatan pasien di Ruang ICU RSUD Klungkung
mengimplementasikan bahwa semua pasien yang masuk
ke Ruang ICU sama rata. Ruang ICU memiliki 15 bed
dan bed tersebut akan digunakan pada semua jenis
pasien kritis dari yang menggunakan BPJS ataupun
tidak.
3 Actuating 1. Kepala ruangan selalu memberikan pengarahan kepada Wawancara

14
ketua tim
2. Kepala ruangan memberikan motivasi dalam
meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap
seluruh anggota tim
3. Kepala ruangan memberikan izin kepada perawat yang
menukar jadwal shift jika terdapat keperluan mendadak
serta memberikan izin kepada perawat untuk mengikuti
tugas ataupun belajar.
4 Controlling 1. Kepala ruangan setiap pagi mengontrol kondisi Ruang Wawancara dan
ICU RSUD Klungkung, mengontrol berapa jumlah Observasi
pasien yang ada, selalu mengecek kondisi ruangan
secara umum misalkan kebersihan, pengaturan volume
suara, tata tertib, kelayakan fasilitas yang ada, apakah
ada fasilitas yang rusak, contohnya AC bocor. Dan
biasanya kepala ruangan akan melihat apakah ada
Asuhan Keperawatan yang belum terselesaikan, Kepala
ruangan juga akan ikut mengontrol kondisi pasien tanpa
harus melakukan tindakan bersama perawat.
2. Kepala ruangan melaksanakan penilaian terhadap upaya
peningkatan pengetahuan dan keterampilan dibidang
perawatan
Kesimpulan - Kurangnya tenaga kesehatan dari rumus metode gilles
- Tenaga keperawatan kualifikasinya sebagian besar masih DIII

15
B. MATERIAL AND MACHINE (Kuantitas Sarana Dan Prasarana, Kualitas
Sarana Dan Prasarana, Kebutuhan Sarana Dan Prasarana Disesuaikan Dengan
Kebutuhan Minimal Ruangan Tempat Praktek)
Fasilitas Alat Tenun Ruang ICU RS Klungkung

ALAT – ALAT TENUN


NO NAMA ALAT BAHAN JUMLAH KEBERADAAN
1 Laken Kain 37 Baik
biru,hijau,pink,putih
2 Stik laken Kain 5 Baik
biru,hijau,pink,putih
3 Sarung bantal Kain 38 Baik
biru,hijau,pink,putih
4 Perlak Kain 2 Baik
5 Selimut Tebal Kain 9 Baik
6 Selimut Tipis - - -

Fasilitas Alat Medis Ruang ICU RS Klungkung

16
ALAT – ALAT MEDIS
NO NAMA BAHAN JUMLAH KEBERADAAN
ALAT
Tensimeter - 1 Baik
Thermometer - 1 Baik
Saturasi - 1 Baik
oksigen
Syringe pump - 34 Baik
EKG - - -
Stetoskop - 4 Baik
O2 Regulator - 1 Baik
O2 kecil - 1 Baik
Medical Report Besi 2 Baik
Troly
Medicine troly Besi 1 Baik
Troli Besi 2 Baik
Emergency
Tiang/standar Besi 6 Baik
Infus
Pispot Plastik 1 Baik
Urinal Plastik 3 Baik
Kupet sedang Besi 1 Baik
Kupet kecil Besi 2 Baik
Bengkok Besi 8 Baik
Suction - 8 Baik
Ventilator - 4 Baik
Infus pump - 16 Baik
Monitor pasien Digital 4 Baik
Lampu tindakan Besi 2 Baik
EEG - - -
Echocardiografi - - -
Defibrillator - 1 Baik
Set oral hygiene Besi 1 Baik
Kom besar Besi 2 Baik
Kom sedang Besi 1 Baik
Kom kecil Besi 3 Baik
Sterilisator - 1 Baik
kering
Pulse oxymetri - 2 Baik
Vein finder - 1 Baik
Marina cooler - 2 Baik
box
Blood warmer Plastik 1 Baik

17
Fasilitas Alat Non Medis Ruang ICU RS Klungkung
ALAT – ALAT NON MEDIS
NO NAMA BAHAN JUMLAH KEBERADAAN
ALAT
1 Bed - 15 Layak pakai
2 Bed side - 6 Baik
kabinet
3 Over bed table - 8 Baik
4 Kursi Petugas - 13 Baik
5 Meja Petugas - 5 Baik
6 Lemari Obat Besi 1 Baik
7 Lemari Alat Besi 3 Baik
8 Lemari Besi 1 Baik
Dokumen
9 Loker Besi 1 Baik
10 Televise - 5 Baik
11 Computer - -
12 Troli Besi 6 Baik
13 Troli Besi 2 Baik
Emergency
14 Kursi roda - - -
15 Timbangan - 1 Baik
16 AC - 7 Baik
17 Printer - 1 Baik
18 Telepon - 2 Baik
18
19 Sampiran - 25 Baik
20 Bantal - 22 Baik

No Fungsi Hasil Pengkajian Keterangan


Manajemen
1. Planning 1. Ruang ICU RSUD Klungkung sudah memiliki Observasi
Pengadaan alat - alat untuk menunjang perawatan pasien.
2. Ruang ICU RSUD Klungkung sudah memiliki
buku inventaris.
3. Ruang ICU RSUD Klungkung melakukan
pengajuan pengadaan alat tenun ke bidang
pelayanan keperawatan setiap tahun.
4. Setiap alat tenun yang di laundry akan diantar
oleh cleaning service setelah 1 hari
2. Organizing 1. Ruang ICU RSUD Klungkung sudah meletakkan Wawancara dan
alat-alat penunjang kesehatan sesuai dengan observasi
tempatnya.
2. Perawat diruang ICU RSUD Klungkung sudah
menggunakan alat alat sesuai dengan fungsinya
untuk menunjang kesehatan
3. Trolly emergency diletakkan di depan ruang
tindakan dan isi sudah lengkap
4. Letak Nurse station efektif, terletak di bagian
tengah pada daerah yang mudah terjangkau
dengan arah orientasi kepada bed-bed pasien
5. Alat tenun di ruang ICU RSUD Klungkung
diajukan oleh kepala ruangan atau wakil kepala
ruangan ke bidang pelayanan keperawatan
3 Actuating 1. Penggunaan alat kesehatan disposibel masing- Wawancara dan
masing pasien memiliki alat sendiri (seperti observasi
sungkup, nasal kanul, dan spuit)
2. Ketika terjadi kerusakan alat di ruangan ICU
RSUD Klungkung, melapor kepada kepala
ruangan atau wakil kepala ruangan.
19
3. Alat tenun di ruang ICU RSUD Klungkung
disimpan dilemari oleh perawat
4. Tidak terdapat catatan untuk pengguanaan alat
tenun di ruang ICU RSUD Klungkung
4 Controlling 1. Perawat di ruang ICU RSUD Klungkung selalu Wawancara dan
melakukan pengecekan terhadap alat yang tersedia observasi
sebelum digunakan kepada pasien. Jika ada
kerusakan akan segera dilaporkan ke IPRS .
Kesimpulan - Terdapat alat yang rusak seperti 1 syringe pump dan 2 kursi
petugas
- Tidak terdapat catatan untuk penggunaan alat tenun

20
C. METHOD
NO Fungsi Hasil Pengkajian Keterangan
Manajemen
1 Planning 1. Ruang ICU RS Klungkung menerapkan MAKP Wawancara dan
metode tim. (kasi masukan ke metode primer = Observasi
wakaru)
2. Ruang ICU RS Klungkung sudah melaksanakan
timbang terima atau operan jaga.
3. Teknik komunikasi yang digunakan di Ruang ICU RS
Klungkung adalah komunikasi SBAR
4. Di Ruang ICU RS Klungkung menerapkan supervisi
secara jeneral, dimana ada tim supervisi khusus (terdiri
dari kepala ruangan, wakil kepala ruangan dan
kordinator instalansi) yang akan melakukan supervisi
tersebut secara langsung. Supervisi dari ruangan belum
diterapkan (supervisi langsng oleh kepala ruangan).
5. Ruang ICU RS Klungkung sudah melaksanakan pre
dan post conference
6. Ruang ICU RS Klungkung pernah melaksanakan ronde
keperawatan sebelum covid, tetapi setelah covid
sekarang ronde keperawatan tidak berjalan lagi
7. Komunikasi tingkat mutu di Ruang ICU RS
Klungkung belum melaksanakan metode DRK
2 Organizing 1. Ruang ICU RS Klungkung sudah memiliki SOP untuk Wawancara dan
masing-masing tindakan Observasi
2. Timbang terima dilaksanakan setiap pergantian shift
3. Komunikasi SBAR digunakan saat timbang trima
terkait kondisi pasien.
4. Supervisi dilaksanakan secara menejeral oleh tim
khusus supervise. Dari ketua ruangan mengarahan
cara mengaplikasikan asuhan keperawatan melalui e-
rekam medis
5. Pre dan post conference sudah dilakukan secara efektif

21
saat sebelum dan sesudah melakukan asuhan
keperawatan
6. Komunikasi tingkat mutu dengan metode DRK tidak
dilakukan di ruangan
7. Metode pendokumentasinya menggunakan SOAP
3 Actuating 1. Ruang ICU RS Klungkung melakukan timbang terima Wawancara dan
pada pagi hari dipimpin oleh katim dengan didampingi Observasi
kepala ruangan dan atau wakil kepala ruangan, dan
untuk jaga sore dan malam dipimpin oleh masing-
masing katim
2. Supervise dilaksanakan secara general, kepala ruangan
melakukan supervise mengenai bagaimana cara
melakukan asuhan keperawatan ke e-rekamedis
3. Pre dan post conference sudah dilakukan
4. DRK di ruang ICU RS Klungkung tidak dilakukan
4 Controlling 1. Kepala ruangan selalu melakukan pengkontrolan Wawancara dan
terhadap perawat dan tindakan yang dilakukan di ruang Observasi
ICU RS Klungkung
Kesimpulan 1. MAKP yang dilakukan menggunakan metode Tim
2. Ronde keperawatan tidak dilaksanakan
3. Supervise dilaksanakan secara general (kepala ruangan melakukan
supervise pada bagian bagaimana mengaplikasikan asuhan
keperawatan melalui e-rekam medis)
4. DRK tidak dilaksanakan

22
D. MONEY
NO Fungsi Hasil Pengkajian Keterangan
Manajemen
1 Planning Pelayanan pasien di Ruangan ICU RS Klungkung Wawancara
bersumber dari BPJS dan IKS
2 Organizing 4. Pengadministrasian yang dilakukan di Ruangan ICU RS Wawancara
Klungkung dilakukan melalui administrasi RS Klungkung
5. Seluruh biaya datang dari rumah sakit
3 Actuating Pengarahan administrasi di Ruangan ICU RS Klungkung Wawancara
dilakukan oleh bagian administrasi ruangan ICU
4 Controlling Bagian yang mengkontrol pelayanan administrasi pasien di Wawancara
Ruangan ICU RS Klungkung adalah petugas adminitrasi
ruangan ICU
Kesimpulan Pelayanan di ruangan ICU RS Klungkung sebagian besar menggunakan
BPJS dan menggunakan IKS

E. MARKET
NO Fungsi Hasil Pengkajian Keterangan
Manajemen
1 Planning 1. Persiapan pelayanan perawat yang dilakukan untuk Wawancara
pasien dan keluarga pasien di Ruang ICU RS
Klungkung yaitu dengan cara melakukan 5S Salam,
Senyum, Sapa, Sopan dan Santun melayani pasien
dengan sabar dan penerapan pasien safety (cuci tangan,
resiko jatuh), bekerja sesuai SOP dan menggunakan
komunikasi terapeutik kepada pasien dan keluarga
pasien
2 Organizing 1. Ruang ICU RS Klungkung sudah meletakan pamflet Wawancara dan
pasien safety (cuci tangan, five moment, dan handrub) Observasi
dan memasang gelang kuning, menempel simbol resiko
jatuh, dan side rail.
2. Ruang ICU RS Klungkung memiliki kebijakan terhadap

23
pasien bahwa setiap pasien hanya boleh ditemui oleh 1
keluarga dan itupun jikalau memang dipanggil perawat
3 Actuating 1. Cara perawat menambah pemahaman pasien yaitu dengan Wawancara dan
cara memberikan KIE kepada keluarga dan pasien. Observasi
2. Perawat di ruang ICU RS Klungkung selalu menerapkan
five moment cuci tangan
4 Controlling 1. DI Ruang ICU RS Klungkung mengkontrol keadaan Wawancara
pasien pada saat operan, melaksanakan tindakan dan
saat pasien meminta bantuan
2. Di ruang ICU RS Klungkung dalam satu bulan terakhir
tidak ada angka kejadian nyaris cedera (KNC)
Kesimpulan - Penggunaan matras pembatas dan side trail efektif di lakukan
sesuai dengan penggunaannya

24
3.2 Analisa Data

MAN MATERIAL AND


MACHINE
Kurangnya tenaga kerja Tidak terdapat catatan
untuk penggunaan
Tenaga keperawatan Terdapat alat yang rusak alat tenun
kualifikasinya sebagian seperti 1 syringe pump dan
besar masih DIII 2 kursi petugas

Resiko terjadinya penurunan kualitas


pelayanan
Ronde keperawatan Keterbatasan penyediaan alat kesehatan
Supervise dilaksanakan - Seluruh biaya datang dari kekurangan tenaga kerja dengan
secara general, kepala tidak dilaksanakan kualifikasi diatas DIII
rumah sakit
ruangan melakukan
supervise mengenai DRK tidak dilaksanakan
bagaimana cara melakukan
asuhan keperawatan ke e- Penggunaan matras
rekam medis pembatas dan side trail
efektif di lakukan sesuai
Metode MAKP yang
dengan penggunaannya
digunakan menggunakan
metode Tim
METHOD MONEY
MUTU

25
3.3 Rumusan Dan Prioritas Permasalahan

No Masalah M S Mn Nc Af Skor Prioritas


1 Resiko terjadinya penurunan kualitas pelayanan 4 5 4 5 5 2.000 1
2 Keterbatasan penyediaan alat kesehatan 4 5 4 4 4 1.280 2
3 Kekurangan tenaga kerja dengan kualifikasi diatas DIII 5 3 3 4 4 720 3

Untuk mendapatkan prioritas masalah dilakukan dengan cara FGD (Foccus Group
Discussion) dengan membuat pembobotan yang memperhatikan aspek sebagai berikut:
1. Magnitude (M) : Kecenderungan dan seringnya kejadian masalah
2. Severity (S) : Besarnya kerugian yang ditimbulkan oleh masalah
3. Manageable (Mn) : Kemungkinan masalah bisa diselesaikan
4. Nursing Concern (Nc) : Melibatkan perhatian dan pertimbangan perawat
5. Affordability (Af) : Ketersediaan sumber daya
Aspek-aspek diatas dapat di ukur dengan cara yaitu:
1. Magnitude/prevalensi masalah yaitu apabila masalah tersebut lebih banyak
ditemukan (prevalensinya tinggi).
2. Severity/ akibat yang ditimbulkan yaitu apabila akibat yang ditimbulkan suatu
masalah lebih serius.
3. Manageable/bisa dipecahkan yaitu apabila masalah yang ada diyakini dapat
diselesaikan (menemukan jalan keluar).
4. Nursing Concern/ keterlibatan perawat yaitu jika masalah tersebut akan selalu
melibatkan dan memerlukan perteimbangan perawat.
5. Affordability/ketersediaan sumber daya yaitu adanya sumber daya yang
mencakup dana, sarana, dan tenaga yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu
masalah.
Langkah-langkah penggunaan table prioritas masalah:
1) Masukkan masalah yang sudah diidentifikasi ke dalam tabel priorits masalah
(tabel 3.1)
2) Berikan pembobotan sesuai dengan aspek-aspek yang akan diukur, dengan
rentang nilai bobot antara 1 – 5, yaitu:
Nilai 5 : Sangat Penting
Nilai 4 : Penting
Nilai 3 : Cukup Penting
26
Nilai 2 : Kurang Penting
Nilai 1 : Sangat Kurang Penting
3) Jumlahkan nilai dari tiap-tiap aspek, untuk mendapatkan total skor tiap masalah
4) Berikan urutan prioritas dengan susunan sesuai total skornya tertinggi, menjadi
prioritas pertama dan seterusnya hingga masalah dengan total skor yang paling
rendah.

3.4 Seleksi Alternatif Penyelesaian Masalah Metode Carl

No Alternatif Penyelesaian C A R L Skor


Masalah
1 Melakukan komunikasi
tingkat mutu dengan 4 4 4 4 256
metode DRK
2 Menambah alat dan bahan
3 3 4 4 144
kesehatan
3 Menambahkan tenaga
keperawatan dengan 3 2 2 3 36
kwalifikasi diatas DIII
4 Memberikan tunjangan
untuk tenaga keperawatan 3 2 2 2 24
yang masih DIII

Usulan solusi yang telah diidentifikasi untuk mengatasi masalah tersebut, perlu
dilakukan seleksi alternatif penyelesaian masalah dengan menggunakan alat bantu
pembobotan CARL, dengan menganalisis berdasarkan beberapa aspek, yaitu:
Capability (C) : Kemampuan melaksanakan alternative
Accessability (A) : Kemudahan dalam melaksanakan alternative
Readiness (R) : Kesiapan dalam melaksanakan alternative
Leverage (L) : Daya ungkit alternative tersebut dalam menyelesaikan
masalah
Keterangan :
Nilai 1 : Seharusnya dapat diimplementasikan
Nilai 2 : Mungkin dapat diimplementasikan
27
Nilai 3 : Harus dapat diimplementasikan
Nilai 4 : Pasti harus diimplementasikan

28
3.5 PLAN OF ACTION

Tanggal
Target Penanggung
No Pengkajian & Masalah Uraian Tugas Tujuan Sasaran Metode Waktu
Pencapaian Jawab
Observasi
1. 1. Pengkajian : Resiko terjadinya Meningkatkan Mengupaya Kepala Dijalankan drk Diskusi
6-7 Desember penurunan kualitas pelayanan kan ruangan, guna
2022 pelayanan kesehatan pelayanan wakil menunjang
dengan kesehatan kepala peningkatan
2. Observasi : melakukan yang ruangan, mutu
komunikasi sangat perawat, pelayanan.
8-9 tingkat mutu optimal. staf di
Desember dengan metode ruangan
2022 DRK

2 1. Pengkajian : Keterbatasan 1.Peningkatan Mengupaya Kepala Terpenuhinya Diskusi


6-7 Desember penyediaan alat pelayanan kan ruangan, kebutuhan
2022 kesehatan kesehatan terpenuhin wakil fasilitas
2.Pengajuan ya kepala pelayanan dan
2. Observasi : pemenuhan kebutuhan ruangan, kesehatan di
8-9 kelengkaan fasilitas perawat, ICU RS
Desember 2022 peralatan pelayanan staf di Klungkung dan
29
medis kesehatan ruangan kepuasan pasien
di rumah serta keluarga
sakit pasien
3 1. Pengkajian : Kekurangan tenaga Menambahkan Kebutuhan Manaje Terpenuhinya
6-7 Desember kerja dengan tenaga tenaga men tenaga perawat
2022 kualifikasi diatas keperawatan perawat Rumah dengan
DIII
dengan terpenuhi Sakit kwalifikasi
2. Observasi : kwalifikasi dengan diatas DIII
8-9 diatas DIII kwalifikasi
Desember 2022 dengan diatas DIII
mengajukan
permohonan
kebutuhan
tenaga perawat

30
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Ruang ICU RS Klungkung terdiri dari 15 bed dimana 7 bed dengan ventilator
dan 8 bed tanpa ventilator, yang dimana setiap bed terdapat monitoring pasien. Di ICU
RS Klungkung meneraplan sistem kerja tim dimana ada 4 tim dan setiap tim terdiri
dari 6-8 perawat. Masalah yang dimiliki ialah tidak dilaksanakanya DRK dan ronde
keperawatan.

4.2 Rekomendasi
Rekomendasi untuk Bidang RS Klungkung agar melaksanakan manajemen
(metode keperawatan) agar manajemen keperawatan di RS Klungkung berjalan
dengan baik dan lancar.

31
DAFTAR PUSTAKA

Bakri,M.H.(2017). Manajemen Keperawatan (Konsep dan Aplikasi Dalam Praktek


Keperawatan Profesional). Yogyakarta : Pustaka Baru Press.

Hariyati, T. S. (2014). Perencanaan, pengembangan dan utilasi tenaga keperawatan.


Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada.
Ilyas, Y. 2017. Perencanaan SDM Rumah Sakit, Teori, Metode Dan Formula, Pusat
Kajian Ekonomi Kesehatan,Fakulitas Kesehatan Masyarakat, Universitas
Indonesia, Jakarta.

Musni, R. 2018. Menghitung Tenaga Keperawatan Di Rumah Saki. Jurnal keperawatan


Indonesia.

Nursalam. 2015 Manajemen Keperawatan Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan


Profesional. Jakarta.

32
DAFTAR INSTRUMEN MANAJEMENN
MAN
1. Berapa jumlah tenaga perawat yang ada di Ruang ICU RS Klungkung ?
2. Berapa jumlah tenaga non perawat di Ruang ICU RS Klungkung?
3. Apakah terdapat struktur organisasi di Ruang ICU RS Klungkung?
4. Bagaimana pengaturan ketenagakerjaan di Ruang ICU RS Klungkung?
5. Bagaimana cara penempatan pasien di Ruang ICU RS Klungkung?
6. Apakah kepala ruangan memberikan izin untuk perawat menukar jadwal jika ada
keperluan mendadak?
7. Apakah kepala ruangan memberikan izin untuk perawat mengikuti seminar dan
tugas?
8. Bagaimana evaluasi kinerja perawat di Ruang ICU RS Klungkung?
9. Apakah kepala ruangan mengkontrol kondisi Ruang ICU RS Klungkung?
10. Apakah kepala ruangan mengkontrol pasien bersama perawat ?
11. Bagaimana syarat/kriteria pegawai yang mendapat tugas belajar ataupun pendidikan
dan pelatihan dalam pengembangan ilmu keperawatan?
12. Apakah ada subsidi yang diberikan rumah sakit atau pemerintah untuk peningkatan
pendidikan staf di ruang ICU RS Klungkung?
13. Berapa perbandingan jumlah pasien dengan tenaga perawat di ruang ICU RS
Klungkung?
MATERIAL
1. Apakah Ruang ICU RS Klungkung memiliki alat – alat untuk menunjang perawatan
pasien?
2. Apakah Ruang ICU RS Klungkung memiliki buku inventaris?
3. Apakah terdapat SOP pelaksanaan tindakan di Ruang ICU RS Klungkung?
4. Apakah Ruang ICU RS Klungkung menempatkan alat – alat penunjang kesehatan
sesuai dengan tempatnya?
5. Apakah perawat di Ruang ICU RS Klungkung menggunakan alat – alat sesuai
fungsinya untuk menunjang kesehatan pasien ?
6. Apakah terdapat troly emergency di ruang ICU RS Klungkung?
7. Bagaimana peletakkan nurse station di Ruang ICU RS Klungkung?
8. Apakah di Ruang ICU RS Klungkung menerapkan penggunaan alat disposable untuk
masing – masing pasien ?

33
9. Siapa yang dihubungi ketika terjadi kerusakan alat di Ruang ICU RS Klungkung?
10. Siapa yang melaksanakan kalibrasi pengecekan alat di Ruang ICU RS
Klungkung?
METODE
1. Metode MAKP apa yang digunakan di Ruang ICU RS Klungkung?
2. Metode timbang terima apa yang digunakan Ruang ICU RS Klungkung?
3. Bagaimana teknik komunikasi yang digunakan di Ruang ICU RS Klungkung?
4. Apakah Ruang ICU RS Klungkung sudah melaksanakan supervisi ?
5. Apakah Ruang ICU RS Klungkung sudah melaksanakan Pre & Post Conference ?
6. Apakah Ruang ICU RS Klungkung sudah melaksanakan Ronde keperawatan ?
7. Apakah Ruang ICU RS Klungkung sudah melaksanakan DRK?
8. Apakah Ruang ICU RS Klungkung memiliki SOP untuk masing – masing
tindakan?
9. Setiap kapan timbang terima dilakukan ?
10. Saat kapan dilakukan komunikasi SBAR ?
11. Kapan ronde keperawatan dilaksanakan di Ruang ICU RS Klungkung?
12. Kapan DRK dilaksanakan di Ruang ICU RS Klungkung?
13. Apa metode pendokumentasian di Ruang ICU RS Klungkung?
14. Siapa yang memimpin timbang terima di Ruang ICU RS Klungkung?
15. Apa metode timbang terima di Ruang ICU RS Klungkung?
16. Siapa yang melakukan supervise di Ruang Ruang ICU RS Klungkung?
17. Siapa yang melakukan Pre & Post Conference di Ruang ICU RS Klungkung?
18. Siapa yang melakukan DRK di Ruang ICU RS Klungkung?
19. Siapa yang melakukan pengontrolan terhadap perawat di Ruang ICU RS
Klungkung?
MONEY
1. Apa saja sumber pelayanan pasien di Ruang ICU RS Klungkung?
2. Bagaimana pengadministrasian yang dilakukan di Ruang ICU RS Klungkung?
3. Siapa yang melakukan pengarahan terkait pelayanan administrasi pasien di Ruang
ICU RS Klungkung?
4. Siapa yang berhak mengontrol pelayanan administrasi pasien di Ruang ICU RS
Klungkung?
5. Apakah ada sistem penghargaan perawat berbasis kinerja?

34
6. Apakah ada pendanaan untuk penyedian barang?
7. Apakah ada pendanaan bahan kesehatan habis pakai?
8. Apakah ada pendanaan fasilitas kesehatan petugas?
9. Apakah ada program unggulan yang bisa menghasilkan finansial yang dapat
digunakan untuk pengembangan Rumah Sakit?
10. Apakah pernah ada klien yang tidak mampu membayar biaya pengobatan sehingga
harus kabur?
11. Apakah ada reward, insentif dan lain-lain yang diberikan pada perawat?
12. Darimana pembiayaan kesehatan klien (perusahaan, sendiri, asuransi, lain-lain)?
13. Bagaimana sistem penggajian diruangan?
14. Bagaimana tarif pelayanan keperawatan dan dokter?
15. Bagaimana kriteria pemberian tunjangan diruangan?
16. Bagaimana penentuan pemberian insentif jasa pelayanan?
17. Bagaimana sistem pembayaran bagi klien?
18. Bagaimana pengaturan uang makan dan kenaikan gaji berkala?

MARKET
1. Bagaimana cara perawat di Ruang ICU RS Klungkung memberikan pelayanan
yang memuaskan bagi pasien ?
2. Apakah di Ruang ICU RS Klungkung terdapat pamflet patient safety dan apakah
sudah dilakukan pemasangan side rail dan matras untuk mencegah resiko jatuh?
3. Bagaimana cara perawat memotivasi pasien dan keluarga pasien Ruang ICU RS
Klungkung?
4. Apakah perawat di Ruang ICU RS Klungkung sudah menerapkan five moment cuci
tangan ?
5. Apakah perawat di Ruang ICU RS Klungkung Denpasar mengkontrol keadaan
pasien dan kapan dilakukan pengontrolan terhadap pasien ?

35
36

Anda mungkin juga menyukai