Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIK KLINIK

MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN


RUANGAN CEMPAKA RUMAH SAKIT
BHAYANGKARA

OLEH
NAMA KELOMPOK
1. INKA CHRISTIN NGAHU DJAWA (141902719)
2. AGRINTO TALOIM (
3. APRILIA E.F. RATU (
4. KURNIA B. OROWALLA (142202719)
5. DESTY S. TOULAY (
6. DOMINGGUS NAHAK (
7. EMILIA ANA AWANG (
8. MARIA KLARITA MOUW (
9. UYO UMBU BURA JENGA (143702719)
10. MELDA SUSAN K.Y KOTA
11. NORBERWAN PULU TATA
12. ASRID Y. NENOBAIS (
13. NAOMI M. LAMALEI (
14. MARIA F. OEMATAN (
15. LENDA MOMIAKE (

KELAS/SEMESTER: B/VIII (Delapan)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA

KUPANG

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas berkat
dan penyertaan-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan LAPORAN PRAKTIK KLINIK
MANAJEMEN DALAM KEPERAWATAN RUANGAN CEMPAKA RUMAH SAKIT
BHAYANGKARA tepat waktu. Dengan tujuan sebagai syarat pengambilan nilai dari mata
kuliah Manajemen Keperawatan Program Studi S1 Keperawatan STIKes Maranatha kupang.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Semua itu di
karenakan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang di miliki oleh penulis. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak.
Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat khususnya untuk penulis dan umumnya
untuk kita semua.

Kupang, 03 September 2023

Penyusun
DAFTAR PUSTAKA

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB 1. PENDAHULUAN.................................................................................................
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................
1.2 Tujuan....................................................................................................................
1.3 Manfaat..................................................................................................................
BAB 2. PENGKAJIAN......................................................................................................
2.1 Pengumpulan Data.................................................................................................
2.2 Man (M1)...............................................................................................................
2.3 Material (M2)........................................................................................................
2.4 Metode (M3)..........................................................................................................
2.5 Money (M4)...........................................................................................................
2.6 Mutu (M5).............................................................................................................
2.7 Analisa SWOT.......................................................................................................
BAB 3. PENUTUP.............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sarana Kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya

Kesehatan. Salah satu diantaranya adalah rumah sakit Rumah sakit adalah salah satu

fasilitas umum yang digunakan oleh masyarakat Indonesia dalam bidang Kesehatan

(Aditya, 2019). Salah satu upaya untuk menunjang pelayanan keperawatan di rumah sakit

adalah dengan melakukan inovasi pelayanan. Perubahan pelayanan keperawatan

mempunyai dua pilihan utama, yaitu mereka melakukan inovasi dan berubah atau mereka

yang diubah oleh suatu keadaan dan situasi. Tuntutan kebutuhan masyarakat akan

pelayanan kesehatan pada era global akan terus berubah karena masalah kesehatan yang

dihadapi masyarakat juga terus mengalami perubahan. (Nursalam, 2014).

Keperawatan dapat dilihat dari berbagai aspek, antara lain keperawatan sebagai

bentuk asuhan profesional kepada masyarakat, keperawatan sebagai ilmu pengetahuan

dan teknologi (IPTEK), serta keperawatan sebagai kelompok masyarakat ilmuwan dan

kelompok masyarakat profesional (Nursalam, 2011). Tenaga keperawatan di era global

hendaknya mempersiapkan secara benar dan menyeluruh, mencakup seluruh aspek

keadaan dan kejadian atau peristiwa yang telah, sedang, dan akan berlangsung pada era

tersebut. Keperawatan sebagai pelayanan/asuhan professional bersifat humanistik,

menggunakan pendekatan holistik, dilakukan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan,

berorientasi pada kebutuhan objektif pasien, mengacu pada standar profesional

keperawatan dan menggunakan etika keperawatan sebagai tuntutan utama (Nursalam,

2014).

Manajemen adalah proses kerja sama antara kariawan untuk mencapai tujuan

organisasi sesuai dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian,


personalia, pengarahan, kepemimpinan dan pengawasan (Afandi, 2018). Manajemen

keperawatan di Indonesia perlu mendapatkan prioritas utama dalam pengembangan

keperawatan pada masa mendatang. Hal ini berkaitan dengan tuntutan profesi dan

tuntutan global bahwa setiap perkembangan dan perubahan memerlukan pengelolaan

secara profesional, dengan memperhatikan setiap perubahan yang terjadi di Indonesia.

Proses manajemen keperawatan sejalan dengan proses keperawatan sebagai satu metode

perlakuan asuhan keperawatan secara profesional, sehingga diharapkan keduanya dapat

saling menopang (Gillies (1986), dalam Nursalam 2014).

Sebagaimana proses keperawatan, dalam manajemen keperawatan terdiri dari

pengumpulan data, identifikasi masalah, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi hasil.

Manajemen keperawatan mempunyai kekhususan terhadap mayoritas tenaga dari pada

seorang pegawai, sehingga setiap tahapan didalam proses manajemen lebih rumit

dibandingkan proses keperawatan. Konsep yang harus dikuasai adalah konsep tentang

pengelolaan bahan, konsep manajemen keperawatan, perencanaan, yang berupa rencana

strategis melalui pendekatan: pengumpulan data, analisis SWOT dan penyusunan

langkah-langkah perencanaan, pelaksanaan secara operasional, khususnya dalam

pelaksanaan Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) dan melakukan

pengawasan dan pengendalian (Nursalam, 2014).

Model Asuhan Keperawatan Profesional saat ini yang sering digunakan dalam

memberikan pelayanan kepada masyarakat adalah metode Primary Nursing. Metode

Primary Nursing merupakan suatu metode yang memberikan tugas kepada satu orang

perawat untuk bertanggung jawab penuh sampai keluar Rumah Sakit. Metode primer ini

ditandai dengan adanya keterkaitan kuat dan terus-menerus antara pasien dan perawat

yang ditugaskan untuk merencanakan, melakukan, dan koordinasi asuhan keperawatan

selama pasien dirawat (Nursalam, 2014). Langkah konkret pengelolaan yang dapat
digunakan dalam peningkatan pelayanan keperawatan profesional berupa penataan sistem

MAKP yang meliputi ketenagaan/pasien, penetapan sistem MAKP dan perbaikan

dokumentasi keperawatan dengan menerapkan prinsip SME (sesuai standar, mudah

dilaksanakan, efektif dan efisien). Model keperawatan profesional ini mampu mendorong

keperawatan dalam memperjelas deskripsi kerja, meningkatkan kemampuan keperawatan

dalam mendiskusikan masalah dengan tenaga kesehatan yang lain dan membantu

keperawatan untuk lebih bertanggung gugat secara profesional terhadap tindakannya

(Nursalam, 2012).

1.2 Tujuan
A. Tujuan Umum

Setelah menyelesaikan praktek klinik mata kuliah Manajemen Keperawatan,

mahasiswa diharapkan mampu menerapkan prinsip-prinsip manajemen keperawatan

primer dalam melaksanakan Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) di

tatanan Rumah Sakit di Ruang Cempaka RSB.

B. Tujuan Khusus

Dalam Praktek klinik mata kuliah Manajemen Keperawatan diharapkan

mahasiswa mampu:

1. Melaksanakan pengkajian situasi di Ruang Cempaka RSB

2. Melaksanakan analisis situasi berdasarkan analisa SWOT

1.3 Manfaat Penulisan


A. Bagi pasien

Tercapainya kepuasan pasien terkait dengan patient safety yang optimal

meliputi identifikasi pasien, komunikasi yang efektif, ketepatan dalam pemberian

obat, ketepatan lokasi operasi, penurunan resiko infeksi nosokomial dan penurunan

resiko jatuh pasien selama dilakukan perawatan.


B. Bagi rumah sakit

Dapat menerapkan model asuhan keperawatan profesional yang mencakup

timbang terima, ronde keperawatan, sentralisasi obat, supervisi keperawatan,

discharge planning, dan dokumentasi keperawatan.

C. Bagi perawat

1. Tercapainya tingkat kepuasan kerja yang optimal.

2. Terbinanya hubungan antara perawat dengan perawat, perawat dengan tim

kesehatan yang lain, dan perawat dengan pasien serta keluarga.

3. Tumbuh dan terbinanya akuntabilitas dan disiplin diri perawat.

4. Meningkatkan profesionalisme keperawatan.


BAB II
PENGKAJIAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

Bab ini menjelaskan tentang tahapan proses pengkajian manajemen keperawatan yang

meliputi pengumpulan data dan analisis SWOT.

Nama Ruangan : Ruangan Cempaka

Nama Kepala Ruangan : Marce Luin, Amd.Kep

Data Fungsi Manajemen :

A. Perencanaan (Planning)

1. Visi RS : Ada

Menjadi Rumah Sakit terpercaya sebagai pemberi pelayanan Kesehatan

prima di daratan Timor

2. Misi RS : Ada

1) Meningkatkan sumber daya manusia Rumah Sakit yang profesional

serta meningkatkan kualitas dan kuantitas fasilitas Kesehatan untuk

mendukung pelayanan

2) Mengembangkan pelayanan trauma center dan kompartemen

Dokpol untuk mendukung tugas pokok kepolisian

3) Meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam pengelolaan anggaran

4) Membina kemitraan dengan instansi terkait

3. jumlah kapasitas Tempat Tidur 22 tempat tidur


4. Denah Ruangan :

5. Standar Prosedur Operasional: Ada

1) SPO Pasang Infus


2) SPO Rawat Luka Steril
3) SPO Rawat Luka Bersih
4) SPO Perawatan Infus
5) SPO Batuk Efektif
6) SPO Pemberian Obat NB
7) SPO Pemberian Obat Oral
8) SPO Pemberian Obat IV
9) SPO Pemberian Obat IC
10) SPO Pemberian Obat IM
11) SPO Spositurial
12) SPO Pemasangan Keteter
13) SPO Perawatan Keteter
14) SPO Irigasi telinga
15) SPO Irigasi Mata
16) SPO Perawatan Kolostomi
17) SPO Potong Kuku
18) SPO Memandikan Pasien.
19) SPO Persiapan operasi
20) SPO Tanda-Tanda Vital
21) SPO Personal Hygiene
22) SPO Toileting
23) SPO Bed Making

6. Standar Asuhan Keperawatan : Ada

Menggunakan Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran

Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia

(SIKI).

 Pengkajian: Ada
a) Menggunakan metode head to toe √
b) Menggunakan metode per system

c) Ada Analisa Data √


 Diagnosa Keperawatan

a) Sesuai hasil analisa data √

b) Sesuai prioritas √

c) Sesuai rumusan penulisan diagnosa yang benar :

1. Menggunakan SDKI √

2. Menggunakan NANDA

3. Lain-lain

 Perencanaan

a) Ada Tujuan:

1. Menggunakan SLKI √

2. Lain-lain

b) Intervensi:

1. Menggunakan SIKI √

2. Lain-lain

 Pelaksanaan:

1. Sesuai intervensi yang telah disusun √


2. Menulis semua tindakan yang dilaksanakan √
3. Tanggal dan jam pelaksanaan jelas √
4. Menulis respon pasien setelah dilakukan tindakan √
5. Menulis inisial perawat
6. Paraf perawat √
 Evaluasi

1. Sesuai Tujuan yang telah disusun dan kriteria yang telah disusun
2. Menggunakan SOAP
B. Pengorganisasian (Organizing)

1. Gambaran ketenagaan diruangan ( Jumlah Perawat, Pendidikan, Pelatihan


yang diikuti oleh masing-masing perawat)

No Nama Perawat Pendidikan Pelatihan yang Lama kerja Pernah dinas di


pernah di ikuti ruangan
1 Merlinda J. Penun S.Kep.,Ns BTCLS, BLS, 4 Tahun Adelweys-
Komunikasi Cempaka
Efektif, TB
Dods, PPI
2 Maria Unbekna Amd. Kep BTCLS, BLS, 4 Tahun IGD-
Komunikasi Cempaka
Efektif, TB
Dods, PPI
3 Victoriana Hendrika Sara Gani Amd. Kep BTCLS, BLS, 2 Tahun Cempaka
Komunikasi
Efektif, TB
Dods, PPI
4 Oktoviana Anita Zakarias Amd. Kep BTCLS, BLS, 5 Tahun Poli-
Komunikasi Cempaka
Efektif, TB
Dods, PPI
5 Kristo Paskalis Dao Awe S.Kep.,Ns BTCLS, BLS, 10 Tahun IGD -
Komunikasi Cendana -
Efektif, TB Cempaka
Dods, PPI
6 Maria G. Fallo Amd. Kep BTCLS, BLS, 5 Tahun Cendana -
Komunikasi Cempaka
Efektif, TB
Dods, PPI
7 Albersigus Tefbana Amd. Kep BTCLS, BLS, 10 Tahun Semua
Komunikasi ruangan (OK
Efektif, TB & IGD)
Dods, PPI
8 Athalya Angri Meyniar Mayopu S.kep.,Ns BTCLS, BLS, 7 Tahun Adelweys-
Komunikasi Cemapaka
Efektif, TB
Dods, PPI
9 Gusti Ayu Gita Wiryaningsi S.kep.,Ns BTCLS, BLS, 2 Tahun Cempaka
Komunikasi
Efektif, TB
Dods, PPI
10 Adriyano K. Tames Amd. Kep BTCLS, BLS, 6 Tahun Semua
Komunikasi Ruangan
Efektif, TB
Dods, PPI
11 Ayub D.J. Lotte Amd. Kep BTCLS, BLS, 2 Tahun Adelweys –
Komunikasi Cempaka
Efektif, TB
Dods, PPI
12 Firman Akbar Nurahman Amd. Kep BTCLS, BLS, 4 Tahun Adelweys -
Komunikasi Cempaka
Efektif, TB
Dods, PPI

2. Sistem Perhitungan tenaga di ruangan : Ada


1) Metode Douglas
No Tingkat Ketergantungan Jumlah Kebutuhan Tenaga
Tingkat Jumlah Pagi Sore Malam
Ketergantungan pasien
1 Minimal Care
2 Partial Care
3 Total Care
2) Perhitungan BOR ruangan : Ada
No Hari Ruang Bor
1 Senin
2 Selasa
3 Rabu
4 Kamis
5 Jumat
6 Sabtu
7 Minggu

3) Struktur Organisasi : Ada


4) Uraian Tugas setiap tenaga : Ada
 Setiap jam Dinas terdapat 3 Orang
 1 orang bertangung jawab pegang pasien
 Visit dokter 2 orang dan memiliki tugas masing-masing
5) Jadwal Dinas : Ada
 Pagi 08: 00 – 14: 00
 Siang 14:00 – 21: 00
 Malam 21: 00 – 08: 00
6) Daftar Pasien : Ada
No Nama Pasien Umur Kamar/Bed
1
2
3
4
5
6
7

7) Metode Penugasan yang di gunakan : Ada


Metode penugasan yang di gunakan di ruangan cempaka adalah metode tim
yaitu dengan memiliki ketua tim yang memberi tugas kepada perawat pelaksana
untuk melakukan tugas yang ada di ruangan. Metode tersebut di buat dengan
terjadwal.
C. Pengarahan (Actuating)

1. MAKP yang di terapkan di ruangan :

a) Tim

b) Primer

c) Moduler
Gambarkan diagram metode yang di terapkan : Tim

2. Pelaksanaan Operan/Timbang Terima

- Ada

- Terjadwal : Ya

- Laporan : Ya

- Uraikan : Di ruangan cempaka memiliki operan/timbang terima pasien yang

terjadwal serta terdapat laporannya. Timbang terima di lakukan per shift yaitu

shift pagi pada pukul 07:00, shift siang pukul 14:00, dan shift malam pada

pukul 21:00.

3. Pre dan post conference

- Ada

- Terjadwal : Ya

- Laporan : Ya

- Uraian : -

4. Ronde Keperawatan

- Ada

- Terjadwal : Ya

- Laporan : Ya

- Uraikan : membahas permasalahan keperawatan setiap hari pagi, siang dan

malam

5. Supervisi Langsung
- Ada

- Terjadwal : Ya

- Laporan : Ya

- Uraikan : Di ruang Cempaka terdapat tim supervisi yang di dimana kegiatan ini

untuk membantu pembinaan atau peningkatan pihak yang di supervisi agar

dapat melakukan tugas yang di tetapkan secara efisien dan efektif.

6. Supervisi Tidak Langsung

- Tidak Ada

- Terjadwal : Tidak

- Laporan : Tidak

- Uraikan : -

7. Pelaksanaan Discharge Plainning

- Ada

- Terjadwal : Ya

- Laporan : Ya

- Uraikan : Setiap pasien pulang selalu di lakukan discharge planning di berikan

Pendidikan Kesehatan mengenai Kesehatan pasien.

D. Pengendalian (Controlling)

1. Gambarkan pelaksanaan sasaran keselamatan pasien di Rumah Sakit

a) SKP 1 : KETETAPAN IDENTIFIKASI PASIEN (Bagaimana pelaksanaannya di

ruangan

Semua di tentukan pada gelang tanga pasien:

 Kuning :

 Biru :

 Pink :
 Unggu :

 Merah :

b) SKP 2 : PENINGKATAN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF (Bagaimana

pelaksanaannya di ruangan)

Komunikasi terjalin dengan baik dan lancar dimana perawat dan dokter

menggunakan SBAR perawat dan perawat SBAR, perawat dan pasien

komunikasi efektif.

c) SKP 3 : PENINGKATAN KEAMANAN OBAT YANG PERLU DI WASPADAI

( HIGH-ALERT) (Bagaimana pelaksanaannya di ruangan)

Hiah Alert : prosedur di kembangkan untuk mengatur identifikasi, lokasi,

pemberian label, penyimpanan serta pemisahan obat sesuai dengan

golongannya seperti Analgetik.

d) SKP 4 : KEPASTIAN TEPAT LOKASI , TEPAT PROSEDUR, TEPAT PASIEN

OPERASI. (Bagaimana pelaksanaannya di ruangan)

Rumah Sakit menggunakan suatu checklist atau proses lain untuk melakukan

verifikasi pra operasi tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien dan semua

dokumen serta peralatan yang di perlukan tersedia, serta melindungi pasien.

e) SKP 5 : pengurangan RESIKO INFEKSI TERKAIT PELAYANAN

KESEHATAN. (Bagaimana pelaksanaannya di ruangan)

 Sesuai dengan anjuran PPI

 Pemilihan sampah injeksi dan non injeksi sesuai jenisnya

 Penggunaan alat-alat steril

 Siap obat dengan metode steril

 Cuci tangan menggunakan 6 langkah


f) SKp 6 : PENGURANGAN RESIKO PASIEN JATUH. (Bagaimana

pelaksanaannya di ruangan)

 Memberikan tanda dengan gelang

 Menggunakan pagar tempat tidur

2. Indikator Mutu Ruangan

1). Kejadian Plebitis

Kejadian phlebitis di ruang cempaka terhitung saat mulai dinas tanggal 31

agustus terdapat = pasien yang mengalami plebitis

2). Kejadian Dekubitus

Ada

3). Infeksi Daerah Operasi

Ada
4). Infeksi Saluran Kemih

Ada

3. Audit Mutu Asuhan Keperawatan

- Ada

- Terjadwal : Ya

- Laporan : Ya

- Uraikan : Laporan yang selalu terjadwal

4. Survey Kepuasan

- Ada

- Terjadwal : Ya

- Laporan :Ya

- Uraikan : sebelum persiapan pasien pulang selalu di berikan kuisioner tentang

kepuasaan dan pengetahuan tentang penyakit serta Kesehatan pasien untuk diisi

terlebih dahulu
Analisa SWOT di ruangan Cempaka RSB
1. PERENCANAAN

Strenght Weakness Opportunity Threatened

2. PENGORGANISASIAN (MAN)

Strenght Weakness Opportunity Threatened

3. PENGARAHAN METODE

Strenght Weakness Opportunity Threatened

4. PENGENDALIAN

Strenght Weakness Opportunity Threatened


BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pelaksanaan kegiatan praktek manajemen Keperawatan Ruang Cempaka RSB
di mulai pada tanggal 31 Agustus – 13 September 2023. Berdasarkan hasil pengkajian
yang dilakukan selama 3 hari yaitu tanggal 7 – 10 september 2023 didapatkan data
bahwa :

B. Saran
1. Pihak Rumah Sakit
Menindak lanjuti untuk kekurangan yang ada baik bahan logistik fisik dan
materil yang di butuhkan oleh Ruang Cempaka RSB
2. Pihak Institusi
Sebaiknya lembaga pendidikan memberikan pengkajian manajemen
keperawatan yang lengkap dan akurat sehingga dalam melakukan pengkajian
mahasiswa dapat melakukan pengkajian dengan tepat, akurat dan sesuai dengan
keadaaan yang ada diruangan dan lembaga pendidikan juga sebaiknya menjelaskan
dengan detail dari proses pengkajian sampai evaluasi, dikarenakan praktek dan
bimbingan dilakukan secara daring/online maka mahasiswa banyak mengalami
kesulitan perolehan data di lapangan.
3. Pihak Ruangan Garuda
Perawat Cempaka sebaikanya melaksanakan.
DAFTAR PUSTAKA

Astuti, d. Analisis pengaruh sp2kp (sistem pemberian pelayanan keperawatan profesional)


terhadap pelaksanaan pasien safety instalasi rawat inap palem dan lontara RS dr.
Wahidin sudirohusodo makassar 2015.
Kalsum, u. (2016). Hubungan perilaku caring perawat dengan kepuasan pasien di ruang
perawatan teratai rumah sakit umum pusat fatmawati tahun 2016.
Mayasari, e., munaa, n., kodriyah, l., herawati, i., & aditya, r. S. (2020). Keputusan
masyarakat dalam pemilihan rumah sakit untuk pelayanan kesehatan di wilayah
malang raya. Jkep, 5(2), 114-121.
Putri, d. A. W. Hubungan karakteristik pembimbing klinik dengan pencapaian kompetensi
klinik mahasiswa profesi ners fakultas keperawatan universitas jember.
Septiani, e., & affandi, h. A. (2018). Pengaruh komitmen organisasi dan lingkungan kerja
terhadap kinerja pegawai (studi kasus pada dua puskesmas di kabupaten bandung
selatan) (doctoral dissertation, perpustakaan fakultas ekonomi dan bisnis unpas
bandung).

Anda mungkin juga menyukai