DISUSUN OLEH:
TAHUN 2018
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia serta hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyesaikan Makalah “Penyusunan laporan praktik keperawatan managemn di
bangsal seruni RST dr. Soedjono magelang”.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna, oleh karena
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
3
LEMBAR PENGESAHAN
Mengesahkan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
A. KATA PENGANTAR
B. LAPORAN PENDAHULUAN
E. KATEGORI PENILAIAN……………………………………………………………………………………………..
BAB IV EVALUASI
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan yang
berfungsi untuk melakukan upaya kesehatan dasar atau kesehatan rujukan
dan upaya kesehatan penunjang. Keberhasilan rumah sakit dalam
menjalankan fungsinya ditandai dengan adanya mutu pelayanan prima
rumah sakit (Adawiyah et.al., 2012). Salah satu fungsi rumah sakit adalah
menyelenggarakan pelayanan dan asuhan keperawatan yang merupakan
bagian dari sistem pelayanan kesehatan dengan tujuan memelihara
kesehatan masyarakat seoptimal mungkin.
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu
dan kiat keperawatan ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses
kehidupan manusia (undang-undang keperawatan, 2014). Keperawatan
sebagai pelayanan atau asuhan professional bersifat humanistik,
menggunakan pendekatan holistik, dilakukan berdasarkan ilmu dan kiat
keperawatan, berorientasi kepada kebutuhan objektif lain, mengacu pada
standar professional keperawatan dan menggunakan etika keperawatan
sebagai tuntutan umum. Perawat dituntut untuk selalu melaksanakan
asuhan keperawatan dengan benar atau rasional dan baik atau etika
(Nursalam, 2007).
Mutu asuhan keperawatan yang baik antara lain: memenuhi standar
profesi yang ditetapkan; sumber daya untuk pelayanan asuhan
keperawatan dimanfaatkan secara wajar, efisien dan efektif; aman bagi
pasien dan tenaga keperawatan; memuaskan bagi pasien dan tenaga
keperawatan serta aspek sosial, ekonomi, budaya, agama, etika, dan tata
6
nilai masyarakat diperhatikan dan dihormati. Hal ini dapat dicapai dengan
adanya manajemen yang baik (Kuncoro, 2010).
Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan
proaktif dalam menjalankan suatu kegiatan di organisasi yang mencakup
kegiatan koordinasi dan supervisi terhadap staf, sarana dan prasarana
dalam mencapai tujuan organisasi (Grant & Massey, 1999), sedangkan
menurut Gillies (1986) manajemen didefinisikan sebagai suatu proses
dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Sedangkan,
manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf
keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara profesional.
Manajemen keperawatan merupakan pelayanan keperawatan profesional
dimana tim keperawatan dikelola dengan menjalankan empat fungsi
manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian, motivasi, dan
pengendalian. Keempat fungsi tersebut saling berhubungan dan
memerlukan keterampilan– keterampilan teknis, hubungan antar manusia
dan konseptual yang mendukung tercapainya asuhan keperawatan yang
bermutu, berdaya guna, dan berhasil guna kepada klien (Nursalam,
2014).
Model asuhan keperawatan profesional yang saat ini sedang
dilaksanakan di Ruang Seruni RST dr. Soedjono Magelang adalah asuhan
keperawatan profesional dengan metode TIM, yaitu terdapat satu kepala
ruang dan di bantu oleh 3 orang PN (Primary Nurse), 24 AN (Associate
Nurse), serta 2 orang administrasi.
Berdasarkan fenomena tersebut, maka kami mencoba menerapkan
MPKP sesuai standar di Ruang Seruni RST dr.Soedjono Magelang MPKP
yang nantinya diharapkan dapat diaplikasikan di ruangan akan
dilaksanakan role play yang meliputi operan, pre conference, post
conference dan ronde keperawatan dengan melibatkan perawat ruangan.
7
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melakukan praktik Stase manajemen Keperawatan selama dua
minggu, diharapkan mahasiswa mampu memahami dan menerapkan
manajemen keperawatan di Ruang Seruni RST dr.Soedjono Magelang.
2. Tujuan Khusus
Setelah melakukan praktik Stase Manajemen Keperawatan selama dua
minggu di Ruang Seruni RST dr.Soedjono Magelang diharapkan
mahasiswa mampu:
a. Mengidentifikasi masalah yang berhubungan dengan pelayanan
keperawatan di ruangan dengan pendekatan fungsi manajemen:
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian.
b. Menentukan prioritas masalah berdasarkan hasil identifikasi.
c. Mengimplementasikan tindakan sesuai dengan prioritas rencana
tindakan yang telah dirumuskan.
d. Melakukan evaluasi pencapaian tujuan terhadap tindakan yang telah
dilakukan.
C. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Tempat praktik mahasiswa Program Studi Sarjana Terapan Keperawatan
Poltekkes Semarang Stase Manajemen Keperawatan dilaksanakan di Ruang
Seruni RST dr.Soedjono Magelang selama tanggal 9 – 18 Agustus 2018.
D. Cara Pengumpulan Data
Dalam melakukan pengumpulan data yang digunakan untuk identifikasi
masalah dilakukan dengan metode :
1. Observasi
Observasi dilakukan oleh semua mahasiswa Poltekkes Semarang
untuk memperoleh data tentang sistem manajemen yang meliputi kondisi
fisik ruangan, proses pelayanan dan asuhan keperawatan yang langsung
dilakukan ke pasien.
2. Wawancara
8
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Manajemen
Dalam suatu lingkup kerja yang mencakup banyak orang didalamnya
dibutuhkan suatu pengorganisasian dan metode untuk mencapai tujuan
bersama yang diinginkan serta pengaturaan untuk mencapai hasil yang baik.
Manajemen merupakan suatu metode yang dipakai untuk membuat suatru
system berjalan sesuai dengan fisi dan misi yang ada.
Menurut Gillies (2005), managemen didefinisikan sebagai suatu proses
dalam mnenyelesaikan masalah pekerjaan melalui orang lain. Managemen
merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam menjalakan
suatu kegiatan di organisasi.
Didalam managemen tersebut mencakup kegiatan POAC (planning,
organizing, actuating, controlling) terhadap staf, sarana, dan prasarana dalam
mencapai tujuan organisasi.(Grant dan Massey,1999 dalam Nur Salam 2008)
B. Manajemen Keperawatan
dan berkepentingan tiap perawat didalamnya sesuai dengan visi dan misi
yang dituju.
a) Tujuan perencanaan
1) Untuk menimbulkan keberhasilan dalam mencapai sasaran dan
tujuan
2) Agar penggunaan personel dan fasilitas yang tersedia efektif.
11
4. Directing (pengarahan)
a. Autokratik
Pemimpin membuat keputusan sendiri, mereka lebih
mementingkan penyelesaian tugas dari pada perhatian karyawan
sehingga menimbulkan pemusuhan dan sifat agresif atau sma
sekali apatis dan menghilangkan inisiatif.
b. Demokratis
Pemimpin melibatkan bawahan dalam pengambilan keputusan,
meraka berorientasi pada bawahan kepemimpinan ini
meningkatkan produktivitas dan kepuasan kerja.
15
c. Laissez faire
Pemimpinan memberikan kebebasan dan segala serba boleh
dan pantang memberikan bimbingan kepada staf. Hal ini dapat
mengakibatkan produktivitas keja rendah dan staf frustasi.
5. Controlling ( pengendalian/evaluasi )
f. Harus fleksibel
g. Harus menunjukkan pola organisasi
h. Harus ekonomis
i. Harus mudah dimengerti
j. Harus menunjukkan tindakan perbaikan
a. Analisa data
Perawat melihat gerakan, tindakan dan prosedur yang
tersususun, dalam pedoman tertulis, jadwal, aturan, catatan,
anggaran. Hanya ukuran fisik saja dan secra relatif beberapa
alat digunakan untuk analisa tugas dala keperawatan.
b. Kontrol kualitas
Perawat dihadapkan pada pengukuran kualitas dan akibat-
akibat dari pelayanan keperawatan.
Manfaat pengawasan
1. Metode Kasus
Metode kasus merupakan metode pemberian asuhan yang
pertama kali digunakan. Sampai perang dunia II metode tersebut
merupakan metode pemberian asuhan keperawatan yang paling banyak
digunakan. Pada metode ini satu perawat akan memberikan asuhan
keperawatan kepada seorang klien secara total dalam satu periode
dinas. Jumlah klien yang dirawat oleh satu perawat bergantung pada
20
3. Metode tim
Metode tim merupakan metode pemberian asuhan keperawatan,
yaitu seorang perawat profesional memimpin sekelompok tenaga
keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan pada sekelompok
klien melalui upaya kooperatif dan kolaboratif (Douglas, 1992).
Metode tim didasarkan pada keyakinan bahwa setiap anggota
kelompok mempunyai kontribusi dalam merencanakan dan
memberikan asuhan keperawatan sehingga menimbulkan rasa
tanggung jawab yang tinggi. (Sitorus, 2006).
Pelaksanaan metode tim berlandaskan konsep berikut (Sitorus, 2006) :
a. Ketua tim, sebagai perawat profesional harus mampu
menggunakan berbagai teknik kepemimpinan. Ketua tim harus
dapat membuat keputusan tentang prioritas perencanaan,
supervisi, dan evaluasi asuhan keperawatan. Tanggung jawab
ketua tim adalah :
1) Mengkaji setiap klien dan menetapkan renpra
2) Mengkoordinasikan renpra dengan tindakan medis
3) Membagi tugas yang harus dilaksanakan oleh setiap
anggota kelompok dan memberikan bimbingan melalui
konferensi
22
bakar.
7. Perawatan
kolostomi.
8. Menggunakan alat
bantu pernafasan.
9. Menggunakan
WSD.
10. Irigasi kandung
kemih secara terus
menerus.
11. Menggunakan alat
traksi ( skeletal
traksi ).
12. Fraktur atau pasca
operasi tulang
belakang/leher.
13. Gangguan
emosional berat,
bingung
disorientasi.
4. Metode Douglas
Douglas (1984, dalam Swansburg & Swansburg, 1999)
menetapkan jumlah perawat yang dibutuhkan dalam suatu unit
perawatan berdasarkan klasifikasi klien, dimana masing-masing
kategori mempunyai nilai standarper shif nya, yaitu sebagai berikut
:
Klasifikasi Klien
Jumlah
Minimal Parsial Total
klien
Pagi Siang Malem Pagi Siang Malem Pagi Siang Malem
Jumlah kebutuhan tenaga = kebutuhan tenaga + faktor koreksi(loss day +tugas non kep.)
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑚 𝑒𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓 𝑥 𝐵𝑜𝑟 𝑥 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑎𝑡 𝑡𝑖𝑑𝑢𝑟 𝑥 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑒𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓 − (ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑙𝑖𝑏𝑢𝑟 + 𝑐𝑢𝑡𝑖)𝑥 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑚 𝑒𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓
34
BAB III
HASIL PENGKAJIAN
A. INPUT
1. Sejarah
Sejarah Rumah Sakit Tk II dr. Soedjono tidak dapat dipisahkan
dari derap sejarah perjuangan Bangsa Indonesia, baik pada masa-masa
perjuangan kemerdekaan yang ditandai dengan perjuangan fisik
melawan penjajah, maupun perjuangan dalam megisi kemerdekaan
yang ditandai dengan upaya-upaya peningkatan pelayanan kesehatan
melalui kemajuan ilmu dan teknologi.
Rumah Sakit Tk II dr. Soedjono didirikan tahun 1917 oleh
pemerintah Belanda sebagai rumah sakit militer yang dipimpin oleh
seorang dokter Belanda. Selain merawat penderita Belanda, rumah
sakit ini juga melayani masyarakat umum dengan membawa pengantar
dari aparat desa. Pada awal tahun 1942, yaitu masa penjajahan Jepang,
rumah sakit berada dalam kekuasaan Jepang dan hanya khusu merawat
tentara Jepang.
Pada tahun 1945, setelah Jepang menyerah, rumah sakit ini
berubah menjadi rumah sakit PMI dan sejak 1 Januari 1947 rumah
sakit PMI berubah menjadi RSU Wates Magelang. Pada tanggal 1
Maret 1948 RSU Wates diserahterimakan dari pemerintah kepada
DKT Divisi III dan diganti namanya menjadi Rumah Sakit Tentara III
yang dipimpin oleh Kolonel dr. Soetomo yang kemudian pada tanggal
1 November 1974, nama rumah sakit diganti menjadi Rumah Sakit dr.
Soedjono. Nama ini diambil untuk mengabadikan nama Letkol dr.
Soedjono, seorang dokter Brigade Kuda Putih yang gugur ditembak
oleh Belanda di Desa Pogalan, Kecamatan Pakis, Kabupaten
Magelang.
Rumah Sakit Tk.II dr. Soedjono Magelang sebagai Rumah Sakit
TNI-AD dan pusat layanan rujukan kesehatan Angkatan Darat di
35
RP
2
3
1. Karakteristik Klien
a. Jumlah Klien
b. Tingkat Ketergantungan
TIM 1
TIM 2
2. Unsur-Unsur Manajemen
a. Man
1. Strength :
b. Money
c. Metode
a) Strenght :
Di ruang Seruni menggunakan MPKP tim dan fungsional, namun yang
ditekankan adalah MPKP tim, sudah melaksanakan timbang terima,
dokumentasi askep, supervise, dan dischard planning dengan baik
b) Weakness :
1) Di ruang Seruni, ronde keperawatan belum berjalan dengan baik
2) Pelaksanaan 7 benar pemberian obat belum dilaksanakan secara
maksimal sebagai contohnya sebagian perawat tidak menulis nama obat pada
bungkus spuit, dan juga masih ada perawat yang mengoplos obat yang seharusnya
dicampur dengan aquades 10 cc itu hanya dicampur 5cc yang berakibat cairan lebih
pekat.
5
d. Material
Daftar alat kesehatan yang ada diruang seruni per tanggal 2 Juli 2018 :
6
Tabel 3.11
Standar Prosedur Operasional (SPO)
Ruang Rawat Inap seruni RST dr. Soedjono Magelang
Tanggal
No Nama SPO Nomor SPO
Diterbitkan
1. 1 Pemberian obat PT/68/1/2009 Januari 2009
2. 2 Pemasangan infus PT/6.22/1/2009 Januari 2009
3. 3 Pemasangan NGT PT/6.25/1/2009 Januari 2009
BAB IV
EVALUASI
Dari rencana kegiatan yang telah disusun, maka evaluasi dan rekapitulasi kegiatan
menurut masalah sesuai pengkajian di Ruang Seruni RST dr. Soedjono Magelang adalah sebagai
berikut :
Hasil Evaluasi Tugas KETUA TIM Ruang Seruni RST dr. Soedjono
Tanggal 9 - 16 AGUSTUS 2018 Sebelum dan Sesudah Role Play
(n= 3 hari obs)
WAKTU OBSERVASI 1 2 3 1 2 3
NO
TUGAS KETUA TIM TIM A TIM B
Menerima pasien dan
1 mengkaji kebutuhan secara 1 1 1 1 1 1
komprehensif
Membuat tujuan dan rencana
2 1 1 1 1 1 1
keperawatan
Melaksanakan rencana yang
3 dibuat selama praktik bila 1 1 1 1 1 1
diperlukan
Mengkomunikasikan dan
mengkoordinasi pelayanan
4 yang diberikan oleh disiplin 1 1 1 1 1 1
ilmu lain maupun perawat
lain
Mengevaluasi asuhan
5 1 1 1 1 1 1
keperawatan
Melakukan rujukan kepada
6 lembaga social kontak dengan 1 1 0 1 1 1
lembaga social
Bertanggungjawab penuh
selama 24 jam terhadap
7 asuhan keperawatan semua 0 1 0 0 0 1
pasien mulai dari masuk
sampai keluar rumah sakit
8 Mengikuti timbang terima 1 1 1 1 1 0
Melaksanakan rencana yang
9 1 1 1 1 1 1
telah dia buat selama dinas
Mengevaluasi keberhasilan
10 1 1 1 1 1 1
yang dicapai
Menerima dan menyesuaikan
11 1 1 1 1 1 1
rencana
12 Menyiapkan penyuluhan 0 0 0 0 0 0
9
untuk pulang
Melaksanakan sentralisasi
1 1 1 1 1 1
13 obat
14 Mendampingi visite 1 1 0 1 1 0
Melaksankan ronde
15 keperawatan bersama dengan 1 1 1 1 1 1
kepala ruangan dan PA
Melaporkan perkembangan
16 1 1 1 1 1 1
pasien kepada kepala ruangan
Jumlah 14 15 12 14 14 13
87.5 75 87.5 87.5 81.2
Porsentase 94%
% % % % 5%
RATA-RATA PER TIM 95.3% 85.4%
Keterangan :
1. Kriteria baik (76-100%)
2. Kriteria cukup (56-75%)
3. Kriteria kurang (40-55%)
4. Tidak baik (< 35%)
ANALISA DATA :
Berdasarkan hasil observasi didapatkan hasil pada perawat primer yang dari tanggal
9 Agustus 2018 sampai 16 Agustus 2018 diperoleh hasil rata-rata TIM 1 95.3%
dalam kategori baik, TIM 2 85.4% dalam kategori baik. Ada beberapa point yang
belum terlaksana secara maksimal, seperti pada TIM 1 didapatkan hasil 33.3% ketua
tim tidak melakukan rujukan kepada lembaga social/kontak dengan lembaga social
pada hari ke 3 observasi sedangkan pada TIM 2 didapatkan hasil 100% ketua tim
melakukan rujukan kepada lembaga social/kontak dengan lembaga social.
Selanjutnya didapatkan hasil 76,7% Ketua Tim 1 dan Ketua Tim 2 belum
bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan semua pasien
mulai dari masuk sampai keluar rumah sakit. Kemudian didapatkan hasil 100%
Ketua Tim 1 dan Ketua Tim 2 tidak menyiapkan penyuluhan untuk pulang. Lalu,
didapatkan hasil 33.3% Ketua Tim 1 dan Ketua Tim 2 tidak mendampingi visite. Hal
tersebut tidak dilakukan secara maksimal dikarenakan Ketua Tim lebih fokus pada
pendokumentasian asuhan keperawatan dan kurang tanggap terhadap kebutuhan
pasien, ketua tim dinas luar dan keterbatasan waktu saat sudah selesai shift / sudah
pulang rumah hanya memantau pasien yang memerlukan pengawasan, beban kerja
10
yang berat misalnya melengkapi administrasi pulang dan pada point tidak
mendampingi visite dokter dengan alasan Ketua Tim sudah mendelegasikan kepada
AN dan merasa sudah cukup, serta terdapat kepentingan lain atau sedang dinas luar.
11
Hasil Evaluasi Tugas Perawat associate Dinas Pagi di Ruang Seruni RST dr.
Soedjono Tanggal 9 - 16 Agustus 2018 Sebelum dan Sesudah Role Play
AN A B C A B A B C A B
WAKTU 1 2 3 1 2 1 2 3 1 2
1 Melakasanakan operan tugas setiap 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
awal dan akhir jaga dari dan kepada
AN yang ada dalam satu grup
2 Melakukan konfirmasi atau 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
supervise tentang kondisi pasien
segera setelah selesai operan
3 Melakukan doa bersama setiap awal 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
dan akhir tugas yang dilakukan
setelah selesai serah terima operan
tugas jaga
4 Mengikuti pre conference yang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
dilakukan PN setiap awal tugas
5 Melaksanakan asuhan keperawatan 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1
kepada pasien yang menjadi
tanggung jawabnya dan ada bukti di
rekam medis
6 Melakukan monitoring respon 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0
pasien dan ada bukti di rekam
keperawatan
7 Melakukan konsultasi tentang 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
masalah pasien/keluarga kepada PN
8 Membimbing dan melakukan 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
pendidikan kesehatan kepada
pasien yang menjadi tanggung
jawabnya dan ada bukti di rekam
keperawatan
9 Menerima keluhan pasien/keluarga 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0
dan berusaha untuk mengatasinya
10 Melengkapi catatan asuhan 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
keperawatan pada semua pasien
yang menjadi tanggung jawabnya
11 Melakukan evaluasi asuhan 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1
keperawatan pada semua pasien
yang menjadi tanggung jawabnya
12 Mengikuti post conference yang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
diadakan oleh PN pada setiap akhir
tugas dan melaporkan kondisi dan
perkembangan semua pasien yang
menjadi tanggung jawabnya kepada
PN
JUMLAH 4 5 2 6 7 4 4 6 4 5
PROSENTASE 67%` 58% 83% 50% 41% 67% 67% 50% 67% 58%
RATA-RATA PER TIM 60 % 58,3%
1
Keterangan: 1 : Dilaksanakan
0: Tidak Dilaksanakan
Analisa Data:
Berdasarkan hasil observasi didapatkan hasil pada perawat assosiate yang jaga pagi dari
tanggal 14 Agustus 2018 sampai 16 Agustus 2018 diperoleh hasil rata-rata TIM 1 60 % dalam
kategori cukup, TIM 2 58,3 % dalam kategori cukup, ada beberapa point yang belum dilakukan
secara maksimal yaitu 100% Perawat tidak melakukan pre conference dan post conference
kepada yang dilakukan PN setiap awal dan akhir tugas karena pre conference dan post conference
dilakukan secara bersamaan dengan operan jaga. Kemudian diperoleh hasil 80% pada TIM 1 dan
100% pada TIM 2 pada point perawat tidak membimbing dan melakukan pendidikan kesehatan
kepada pasien yang menjadi tanggung jawabnya serta bukti pada rekam keperawatan dengan alas
an informasi kepada pasien dianggap cukup dan beban kerja yang berat. Selanjutnya pada point
menerima keluhan pasien/keluarga dan berusaha untuk mengatasinya pada TIM 1 diperoleh hasil
60% AN tidak melakukan sedangkan pada TIM 2 hanya 20% yang tidak melakukan dengan
alasan keterbatasan tenaga, beban kerja terlalu berat, adanya pasien yang memerlukan monitoring
setiap jam dan kelalaian. Lalu pada point melengkapi catatan asuhan keperawatan pada semua
pasien yang menjadi tanggung jawabnya didapatkan hasil pada TIM 1 sebanyak 20% tidak
melakukan, sedangkan pada TIM 2 100% melakukan dengan baik. Berikutnya diperoleh hasil
40% pada TIM 1 dan 60% pada TIM 2 pada point perawat tidak melakukan evaluasi asuhan
keperawatan pada semua pasien yang menjadi tanggung jawabnya dengan alasan tuntutan
dokumentasi rekam keperawatan serta tindakan dirasa cukup sesuai sop.
2
Hasil Evaluasi Tugas Perawat associate Dinas Siang di Ruang Seruni RST dr. Soedjono
Tanggal 9 - 16 AGUSTUS 2018 Sebelum dan Sesudah Role Play
(n= 3 hari obs)
NO Tugas Perawat Pelaksana TIM 1 TIM II
AN A B C A B A B C A B
WAKTU 1 2 3 1 2 1 2 3 1 2
1 Melakasanakan operan tugas setiap 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
awal dan akhir jaga dari dan kepada
AN yang ada dalam satu grup
2 Melakukan konfirmasi atau 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0
supervise tentang kondisi pasien
segera setelah selesai operan
3 Melakukan doa bersama setiap awal 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
dan akhir tugas yang dilakukan
setelah selesai serah terima operan
tugas jaga
4 Mengikuti per conference yang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
dilakukan PN setiap awal tugas
5 Melaksanakan asuhan keperawatan 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1
kepada pasien yang menjadi
tanggung jawabnya dan ada bukti di
rekam medis
6 Melakukan monitoring respon 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
pasien dan ada bukti di rekam
keperawatan
7 Melakukan konsultasi tentang 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1
masalah pasien/keluarga kepada PN
8 Membimbing dan melakukan 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
pendidikan kesehatan kepada
pasien yang menjadi tanggung
jawabnya dan ada bukti di rekam
keperawatan
9 Menerima keluhan pasien/keluarga 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1
dan berusaha untuk mengatasinya
10 Melengkapi catatan asuhan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
keperawatan pada semua pasien
yang menjadi tanggung jawabnya
11 Melakukan evaluasi asuhan 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0
keperawatan pada semua pasien
yang menjadi tanggung jawabnya
12 Mengikuti post conference yang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
diadakan oleh PN pada setiap akhir
tugas dan melaporkan kondisi dan
perkembangan semua pasien yang
menjadi tanggung jawabnya kepada
PN
JUMLAH 3 7 7 4 6 4 5 5 5 5
PROSENTASE 75% 41% 41% 67% 50% 67% 50% 50% 50% 50%
RATA-RATA 55% 46%
3
Keterangan: 1 : Dilaksanakan
0: Tidak Dilaksanakan
Analisa Data:
Berdasarkan hasil observasi didapatkan hasil pada perawat assosiate yang jaga siang dari
tanggal 14 Agustus 2018 sampai 16 Agustus 2018 diperoleh hasil rata-rata TIM 1 55 %
dalam kategori cukup, TIM 2 46 % dalam kategori kurang, ada beberapa point yang
belum dilakukan secara maksimal yaitu perawat tidak melakuakan pre conference dan
post conference kepada yang dilakuakn PN setiap awal dan akhir tugas dikarenakan pre
conference dan post conference dilakukan secara bersamaan saat operan jaga. Selanjutnya
didapatkan hasil 40% pada TIM 1 dan 0% pada TIM 2 pada point perawat tidak
melakukan konfirmasi atau supervise tentang kondisi pasien segera setelah selesai operan
disebabkan oleh beban kerja yang berat dan AN memacu pada hasil evaluasi shift
sebelumnya pada saat operan jaga. Kemudian pada point melakukan konsultasi tentang
masalah pasien/keluarga kepada PN pada TIM 1 didapatkan hasil 60% melakukan
sedangkan pada TIM 2 80% melakukan dengan baik. Pada point menerima keluhan
pasien/keluarga dan berusaha untuk mengatasinya diperoleh hasil TIM 1 sebanyak 60%
tidak melakukan dengan baik sedangkan pada TIM 2 hanya 20% yang tidak melakukan
dengan alasan beban kerja yang berat dan terkadang melimpahkan sebagian tindakan
keperawatan kepada mahasiswa praktik. Lalu pada point evaluasi asuhan keperawatan
pada semua pasien yang menjadi tanggung jawabnya diperoleh hasil 40% pada TIM 1 dan
20% pada Tim 2 AN melaksanakan dengan baik.
4
Hasil Evaluasi Tugas Perawat associate SHIFT Malam di Ruang Seruni RST dr. Soedjono
Tanggal 9 - 16 AGUSTUS 2018 Sebelum dan Sesudah Role Play
(n= 3 hari obs)
AN A B C A B A B C A B
WAKTU 1 2 3 1 2 1 2 3 1 2
1 Melakasanakan operan tugas setiap 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
awal dan akhir jaga dari dan kepada
AN yang ada dalam satu grup
2 Melakukan konfirmasi atau 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1
supervise tentang kondisi pasien
segera setelah selesai operan setiap
setelah operan
3 Melakukan doa bersama setiap awal 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
dan akhir tugas yang dilakukan
setelah selesai serah terima operan
tugas jaga
4 Mengikuti per conference yang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
dilakukan PN setiap awal tugas
5 Melaksanakan asuhan keperawatan 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1
kepada pasien yang menjadi
tanggung jawabnya dan ada bukti di
rekam medis
6 Melakukan monitoring respon 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
pasien dan ada bukti di rekam
keperawatan
7 Melakukan konsultasi tentang 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1
masalah pasien/keluarga kepada PN
8 Membimbing dan melakukan 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0
pendidikan kesehatan kepada
pasien yang menjadi tanggung
jawabnya dan ada bukti di rekam
keperawatan
9 Menerima keluhan pasien/keluarga 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
dan berusaha untuk mengatasinya
10 Melengkapi catatan asuhan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
keperawatan pada semua pasien
yang menjadi tanggung jawabnya
11 Melakukan evaluasi asuhan 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1
keperawatan pada semua pasien
yang menjadi tanggung jawabnya
12 Mengikuti post conference yang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
diadakan oleh PN pada setiap akhir
tugas dan melaporkan kondisi dan
perkembangan semua pasien yang
menjadi tanggung jawabnya kepada
PN
JUMLAH 7 4 3 5 4 4 3 6 2 3
PROSENTASE 41% 67% 75% 50% 67% 67% 75% 50% 83% 75%
RATA-RATA 58% 70%
5
Keterangan: 1 : Dilaksanakan
0: Tidak Dilaksanakan
Analisa Data:
Berdasarkan hasil observasi didapatkan hasil pada perawat assosiate yang shift
malam dari tanggal 14 Agustus 2018 sampai 16 Agustus 2018 diperoleh hasil rata-rata TIM 58 %
dalam kategori cukup, TIM 2 70 % dalam kategori cukup, ada beberapa point yang belum
dilakukan secara maksimal diantaranya diperoleh hasil 40% pada TIM 1 yang tidak melakukan
konfirmasi atau supervise tentang kondisi pasien segera setelah selesai sedangkan pada TIM 2
diperoleh hasil 100% melaksanakan dengan baik. Selanjutnya pada point monitoring respon
pasien dan ada bukti di rekam keperawatan didapatkan hasil sebanyak 80% pada TIM 1 dan
100% pada TIM 2 melakukan dengan baik. Kemudian didapatkan hasil 100% pada TIM1 dan
40% pada TIM 2 yang tidak melakukan pendidikan kesehatan kepada pasien yang menjadi
tanggung jawabnya dan ada bukti di rekam keperawatan dikarenakan informasi kepada klien
dirasa cukup serta beban kerja yang berat.
6
Sumber: Data primer di ruang rawat inap Seruni RST dr. Soedjono Magelang
Jumlah 12 12 12
Prosentase 80% 80% 80%
7
Jumlah 12 12
Prosentase 80% 80%
Sumber: Data primer di ruang rawat inap Seruni RST dr. Soedjono Magelan
8
Sumber: Data primer di ruang rawat inap Seruni RST dr. Soedjono Magelang
Jumlah 12 12
Prosentase 80% 80%
Keterangan :
76-100 : Baik
56-75 : Cukup
<56 : Kurang (Berdasarkan Arikunto, 2010)
Porsentase (%) = Nilai yang didapat x 100%
Nilai keseluruhan
9
Analisa Data:
Dari hasil observasi yang dilakukan tanggal 14 Agustus 2018 hingga tanggal 16 Agustus
2018 diperoleh hasil 80% pada TIM 1 dan TIM 2, semua perawat termasuk dalam kategori baik,
tetapi kebanyakan dari perawat tidak menggunakan alat-alat steril karena kurangnya sarana dan
prasarana misalnya penggunaan handscoon steril. Kemudian hampir 100% AN TIM 1 dan TIM 2
tidak menggunakan baju pelindung ketika akan melakukan tindakan ke pasien dikarenakan
kurangnya sarana dan prasarana diruangan serta baju pelindung hanya disediakan untuk pasien
yang memiliki risiko tinggi untuk penularan penyakit. Selain itu kurangnya alat-alat steril dan
tempat penyimpanan alat-alat khusus juga menjadi masalah, karena dibangsal penyakit dalam
biasanya memerlukan alat-alat khusus.
10
Sumber: Data primer di ruang rawat inap Seruni RST dr. Soedjono Magelang
Jumlah 12 12
Prosentase 80% 80%
11
Nama Perawat Perawat P
Nama Pasien Tn. A
NO Tindakan Injeksi Obat
Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan
Aspek yang dinilai Ya Tidak Ya Tidak
Ya Tidak
1. Perawat cuci tangan ketika akan kontak dengan pasien atau V
melakukan tindakan pada pasien
2. Perawat cuci tangan ketika selesai kontak dengan pasien V
atau telah selesai melakukan indakan terhadap pasien
3. Perawat memcuci tangan deangan sabun/ deterjen/ V
desinfektan
4. Perawat mencuci tangan di teampat air mengalir (wastafel) V
5. Perawat menggunakan sarung tangan ketika kontak atau V
melakukan tindakan dengan pasien.
6. Perawat menggunakan masker ketika melakukan tindakan V
kepada pasien.
Jumlah 12
Prosentase 80%
13
Jumlah 12 12
Porsentase 80% 80%
Sumber: Data primer di ruang rawat inap Seruni RST dr. Soedjono Magelang
14
Keterangan :
76-100 : Baik
56-75 : Cukup
<56 : Kurang (Berdasarkan Arikunto, 2010)
Porsentase (%) = Nilai yang didapat x 100%
Nilai keseluruhan
Analisa Data :
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan tanggal 9 - 16 Agustus 2018 semua perawat
termasuk dalam kategori baik, kebanyakan dari perawat tidak menggunakan alat-alat steril karena
kurang sarana dan prasarana contohnya penggunaan handscoon steril. Keseluruhan perawat tidak
melakukan cuci tangan sebelum berinteraksi dengan pasien dan melakukan tindakan pada pasien.
15
Pelaksanaan
No Komponen yang di nilai
Ya (1) Tdk (0)
Jumlah 5
Persentase 100 %
Presentase 50 %
Jumlah 5 2
Presentase 71 %
Jumlah 2
Presentase 100 %
Presentase 50 %
17
Presentase 50 %
Analisa Data :
Berdasarkan hasil observasi Tanggal 14 – 16 Agustus 2018 dari observasi Manajemen Safety
diperoleh nilai total 74 % terdapat beberapa point yang belum dilaksanakan pada pengurangan
risiko infeksi dan pengurangan risiko pasien jatuh.
18
Perawat
STP TP CP P SP
No. Pernyataan
(%) (%) (%) (%) (%)
Jumlah gaji yang diterima dibandingkan 2 3
1.
pekerjaan yang saudara lakukan
Sistem penggajian yang dilakukan institusi 3 2
2.
tempat saudara bekerja
Jumlah gaji yang diterima dibandingkan 4 1
3.
dengan pendidikan saudara
Pemberian insentif tambahan atau suatu 2 2 1
4.
prestasi atau kerja ekstra
Tersedianya peralatan dan perlengkapan 1 2 2
5.
yang mendukung pekerjaan
Tersedianya fasilitas penunjang seperti 1 3 1
6.
kamar mandi, tempat parkir dan kantin
Kondisi ruangan kerja terutama yang 2 2 1
7. berkaitan dengan ventilasi udara kebisingan
dan kebersihan
Adanya jaminan atas kesehatan/ 3 2
8.
keselamatan kerja
Perhatian institusi RS terhadap saudara 2 1 2
9.
Keterangan : STP Sangat Tidak Puas, SP Sangat Puas, CP Cukup Puas P Puas
20
Keterangan : STP Sangat Tidak Puas, SP Sangat Puas, CP Cukup Puas P Puas
21
Analisa Data :
Berdasarkan hasil observasi kepuasan kerja perawat didapatkan pada perawat associate dari
tanggal 14 Agustus 2018 sampai 16 Agustus 2018 hasil dari semua point diperoleh hasil TIM I
dan II 46 % dalam kategori cukup puas.
Di Ruang Seruni
TIM A TIM B
MOMEN CUCI
A B C D E F
TANGAN
Y T Y T Y T Y T Y T Y T
Sebelum kontak 0 0 0 0 0 0
dengan pasien
Sebelum 0 0 0 0 0 0
tindakan aseptik
Setelah terkena 1 1 1 1 1 1
cairan tubuh
pasien
Setelah Kontak 1 1 1 1 1 1
dengan pasien
Setelah kontak 0 0 0 0 0 0
dengan
lingkungan
sekitar pasien
Nilai 2 2 2 2 2 2
Prosentase 40% 40% 40% 40% 40% 40%
Rata- rata tim 40% 40%
TIM A TIM B
MOMEN CUCI
A B C D E F
TANGAN
Y T Y T Y T Y T Y T Y T
Sebelum kontak 0 0 0 0 0 0
dengan pasien
Sebelum 0 0 0 0 1 0
tindakan aseptik
Setelah terkena 1 1 1 1 1 1
22
cairan tubuh
pasien
Setelah Kontak 1 1 1 1 1 1
dengan pasien
Setelah kontak 0 1 0 0 0 0
dengan
lingkungan
sekitar pasien
Nilai 2 3 2 2 3 2
Prosentase 40% 60% 40% 40% 60% 40%
Rata- rata tim 46,6% 46,6%
TIM A TIM B
MOMEN CUCI
A B C D E F
TANGAN
Y T Y T Y T Y T Y T Y T
Sebelum kontak 0 0 0 0 0 0
dengan pasien
Sebelum 0 0 0 0 0 0
tindakan aseptik
Setelah terkena 1 1 1 1 1 1
cairan tubuh
pasien
Setelah Kontak 1 1 1 1 1 1
dengan pasien
Setelah kontak 1 1 0 0 0 1
dengan
lingkungan
sekitar pasien
Nilai 2 2 2 2 2 2
Prosentase 60% 60% 40% 40% 40% 60%
Rata- rata tim 53,3% 46,6%
Analisa Data :
Dari hasil analisa dari tim 1 menunjukkan bahwa 46,63% melakukan cucitangan 5
momen, sedangkan 53,37% tidak melalukan tindakan cuci tangan 5 momen. Sedangkan untuk
23
tim 2 44,4% melakukan tindakan cuci tangan 5 momen, sedangkan 55,6% tidak melakukan cui
tangan 5 momen. Kemungkinan alasan samapel tidak melakukan cuci tangan di 5 momen adalah:
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Hasil evaluasi tugas katim diperoleh hasil rata-rata 72% pada TIM 1 dan 70% pada TIM 2
dikarenakan oleh beberapa point belum terlaksana secara maksimal dengan berbagai
alasan seperti Ketua Tim lebih fokus pada pendokumentasian asuhan keperawatan dan
kurang tanggap terhadap kebutuhan pasien, ketua tim dinas luar dan keterbatasan waktu
saat sudah selesai shift / sudah pulang rumah hanya memantau pasien yang memerlukan
pengawasan, beban kerja yang berat misalnya melengkapi administrasi pulang dan pada
point tidak mendampingi visite dokter dengan alasan Ketua Tim sudah mendelegasikan
kepada AN dan merasa sudah cukup, serta terdapat kepentingan lain atau sedang dinas
luar.
2. Hasil evaluasi timbang terima di Ruang Seruni diperoleh hasil rata-rata 88% pada TIM 1
dan 86% pada TIM 2
3. Hasil evaluasi tugas perawat associate dinas pagi diperoleh hasil rata-rata 60% pada TIM
1 dan 58,3% pada TIM 2. Kemudian hasil evaluasi tugas perawat associate saat dinas
siang diperoleh hasil rata-rata 55% pada TIM 1 dan 46% TIM 2. Selanjutnya hasil
evaluasi tugas perawat associate dinas malam diruang seruni diperoleh hasil rata-rata 58%
pada TIM 1 dan 70% pada pada TIM 2. Hal ini belum terlaksana secara maksimal
dikarenakan beban kerja yang terlalu berat, keterbatasan tenaga kerja, tuntutan
dokumentasi rekam keperawatan yang banyak, kemalasan, serta kelalaian.
4. Hasil evaluasi kepuasan kerja perawat pada TIM 1 dan TIM 2 diperoleh hasil Cukup Puas
sebesar 39%
5. Hasil evaluasi pelaksanaan universal precaution di TIM 1 diperoleh hasil rata-rata 76,5%
pemasangan infus 77,6% injeksi obat 73% pemasangan EKG ,80% mengedukasi
penggunaan suntikan insulin sedangkan TIM 2 diperoleh rata-rata 80% Pemasangan infus
,75,3% injeksi obat ,73% mengedukasi penggunaan obat tetes mata.
6. Hasil evaluasi pelaksanaan 6 klien safety diruang seruni diperoleh hasil rata-rata 74%
dengan kategori cukup
7. Kesimpulan dari keseluruhan hasil evaluasi dikatakan bahwa hasil rata-rata TIM 1 lebih
baik dari hasil rata-rata TIM 2.
25
B. Saran
1. Kegiatan diruangan keseluruhan sudah efektif dan sesuai dengan yang direncanakan,
namun untuk kegiatan pre dan post conference diharapkan untuk dilakukan setelah
timbang terima pasien.
2. Diharapkan kepala ruangan dapat bersikap lebih tegas dan bijaksana terhadap ketua
tim, anggota tim, bagian administrasi.
3. Diharapkan ketua tim dapat mengoptimalkan tugas, tanggung jawab dan memberikan
asuhan keperawatan secara optimal.
4. Diharapkan anggota tim dapat melakukan tugas, tanggung jawab dan asuhan
keperawatan secara optimal.
5. Diharapkan anggota tim lebih meningkatkan monitoring terhadap respon pasien
setelah dilakukan tindakan
6. Menambah jumlah SDM di ruang seruni
26
DAFTAR PUSTAKA